• Tidak ada hasil yang ditemukan

TWITTER SEBAGAI MEDIA SOSIAL MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SUNAN AMPEL SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TWITTER SEBAGAI MEDIA SOSIAL MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SUNAN AMPEL SURABAYA."

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

Twitter Sebagai Media Sosial Mahasiswa Universitas Islam

Negeri Sunan Ampel Surabaya

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.) Dalam

Bidang Ilmu Komunikasi

Oleh:

Mochamad Fajar Fitrahillah B06211066

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Mochamad Fajar Fitrahillah, B06211066, 2016 Sosmed twitter sebagai media komunikasi sosial mahasiswa. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kata Kunci : Mahasiswa, Komunikasi, Media, hambatan.

Pada skripsi ini persoalan yang hendak dikaji adalah apa motif dan bagaimana penggunaan Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya dalam berkomunikasi melalui media sosial Twitter.

Untuk mengungkapkan persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Sesuai dengan persoalan tersebut maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sementara untuk menegaskan keabsahan data maka dilakukan triangulasi dan penggalian data melalui referensi yang memadai.

Subyek penelitian adalah mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi yang dilakukan MahasiswaUIN Sunan Ampel Surabaya melalui media sosial twitter dapat menjalin komunikasi dengan teman dan mendapat informasi yang diinginkan.

Berdasarkan penemuan tersebut, peneliti mengungkapkan beberapa saran sebagai pertimbangan. Sebagai Mahasiswa yang besar di kota Surabaya, Mahasiswa UIN Sunan Ampel merupakan Dalam penelitian ini Mahasiswa Universitas Islam Negeri Surabaya merupakan sekelompok kecil yang melakukan komunikasi Dengan menggunakan media sosial twitter.

(6)

ii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

B. RumusanMasalah dan Fokus Penelitian ... 4

C. TujuanPenelitian ... 4

D. ManfaatPenelitian ... 4

E. Kajian dan PenelitianTerdahulu... 5

F. DefinisiKonsep... 6

G. Kerangka Pikir ... 14

H. Kajian Teoritis... 15

I. MetodePenelitian ... 16

1. PendekatandanJenisPenelitian ... 16

2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian ... 17

3. Jenis dan Sumber data... 18

4. Tahap- Tahap Penelitian ... 19

5. Teknik Pengumpulan Data... 19

6. Teknik Analisis Data... 21

7. TeknikPemeriksaanKeabsahan Data ... 23

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 26

(7)

iii

1. Media... 26

2. Twitter ... 31

3. Komunikasi ... 37

4. Mahasiswa... 42

B. KajianTeori ... 44

BAB III : PENYAJIAN DATA ... 51

A. SubyekPenelitian... 51

B. ObyekPenelitian ... 53

C. LokasiPenelitian ... 53

D. Profil UIN Sunan Ampel Surabaya... 53

E. Deskripsi Data Penelitian... 63

BAB IV : ANALISIS DATA ... 68

A. TemuanPenelitian ... 68

B. KonfirmasiTemuandenganTeori... 76

C. RelevansiTemuan dengan Al-Qur’an... 80

BAB V : PENUTUP ... 83

A. Kesimpulan ... 83

B. Rekomendasi ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan perkembangan teknologi internet yang terus berkembang

dan meluas hingga ke pelosok-pelosok desa, proses interaksi dan

komunikasi di dunia maya membuat manusia mulai “dipermudah” dalam

berinteraksi dan berkomunikasi jarak yang jauh. Saat ini komunikasi sudah

menjadi hal yang penting bagi kehidupan manusia untuk memperoleh

bermacam-macam informasi yang dibutuhkan. Selain itu memperoleh

pengetahuan dan hiburan, membuat media massa akhir-akhir ini di

Indonesia tidak terkecuali media lewat internet, semakin merebak. Kehadiran internet membuat orang yang mulanya tidak berani bicara menjadi berani memberi komentar sebab bicara di internet lebih bebas,

Mungkin karena seseorang tidak perlu ditampilkan secaralivedi internet

seperti halnya di televisi maupun radio maka ia menjadi tak ragu-ragu

beropini secaraonline

Sebagai sumber dan media informasi internet mampu

menyampaikan berbagai bentuk komunikasi interaktif dan cepat. Bahkan

internet pun kemudian berkembang dan dapat dipercaya sebagai pustaka

informasi, contohnya situs google.com yang didalamnya banyak terdapat

informasi yang begitu lengkap. Sebagai media sosial dan komunikasi

(9)

terakhir ini sangat marak digunakan oleh berbagai kalangan salah satunya

adalah situs jejaring sosial Twitter.

Booming situs jejaring sosial sebagai media komunikasi saat ini

mengindikasi bahwa internet memiliki potensi yang besar untuk menjaring

pertemanan. Sekaligus menandakan bahwa masyarakat dunia benar-benar telah

bertransformasi menjadi masyarakat dimana kebutuhan akan informasi, akses

cepat dan komunitas menjadi faktor penting dari kehidupan mereka, terbukti

dengan banyaknya orang tergabung di dalam situs pertemanan seperti my

space, friendster dan yang sedang menjadi tren saat ini adalah Twitter.

Twitter menjadi sebuah media berekspresi bagi para netizen di seluruh

dunia hampir semua remaja mempunyai akun twitter dan tampaknya menjadi

bagian normal dari interaksi sosial masyarakat.

Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog yang

memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis

teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet).

Twitter didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey, dan situs

jejaring sosialnya diluncurkan pada bulan Juli. Sejak diluncurkan, Twitter

telah menjadi salah satu dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi di

Internet, dan dijuluki defngan "pesan singkat dari Internet." Di Twitter,

pengguna tak terdaftar hanya bisa membaca kicauan, sedangkan pengguna

terdaftar bisa memosting kicauan melalui antarmuka situs web, pesan

(10)

Twitter dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter, Inc., yang berbasis

di San Francisco, dengan kantor danservertambahan terdapat di New York City, Boston, dan San Antonio1.

Twitter adalah salah satu jejaring sosial yang sangat popular di

Indonesia, dan di dunia. Setelah maraknya fenomena penggunaan

Facebook, Twitter hadir dengan membawa format baru berupa

micro-blogging. Dalam waktu yang tergolong singkat, Twitter sanggup memikat hati banyak pengguna internet, khususnya di kalangan para mahasiswa

Twitter dirasa merupakan tempat yang pas untuk mengutarakan

aspirasi dan opini setiap pribadi. Mahasiswa UIN Sunan Ampel tidak

terlepas dari demam Twitter. Beberapa aktivitas mahasiswa komunikasi

UIN di-timeline(beranda Twitter) terbilang cukup intens hingga mencapai 20-30 tweets per hari. Keintensifan tersebut dapat dilihat dari jumlah tweets

yang ditulis oleh pengguna dengan tema pesan yang beragam dan menarik.

Namun tidak jarang media sosial seperti twitter ini juga disalah gunakan

oleh penggunanya. Penggunaan yang tidak bertanggung jawab akan

mengundang kontroversi bahkan masalah bagi pengguna sendiri.

(11)

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian “Twitter sebagai media sosial Mahasiswa UIN Sunan

Ampel Surabaya” ini, peneliti merumuskan rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana motif penggunaan twitter sebagai media sosial

mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui apa motif penggunaan twitter sebagai media

komunikasi sosial Mahasiswa.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Peneliti berharap semoga hasil penelitian ini dapat

memberikan kontribusi dalam bidang ilmu komunikasi dengan

berbagi informasi tentang jejaring sosial twitter sebagai media

komunikasi serta m o t i f penggunaan twitter sebagai media

jejaring sosial, pertemanan pada mahasiswa UIN Sunan Ampel.

Selain itu penelitian ini diharapkan untuk pengembangan cakrawala

keilmuwan yang terkait dengan kualitatif deskriptif.

2. Manfaat Praktis

Apabila dilihat dari segi manfaat praktisnya, penelitian ini

dapat bermanfaat untuk mengetahui penggunaan twitter sebagai

media komunikasi sehingga dapat memberi manfaat untuk

melakukan kegiatan penelitian yang serupa dalam ruang lingkup

(12)

E. Kajian dan hasil penelitian terdahulu

Penelitian tentang media sosial sebelumnya telah dilakukan oleh

Tri Susanto, mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta dengan judul skripsi “Analisis Penggunaan Media Sosial

dalam Membangun Citra Perusahaan (Studi Deskriptif Kualitatif pada

Simply Homy Guest House Yogyakarta)” yang diterbitkan pada tahun

2011.

Dalam penelitian tersebut dijelaskan bagaimana Simply Homy Guest House menggunakan media sosial sebagai sarana untuk membangun citra. Persamaan kedua penelitian tersebut diantaranya

sama-sama menggunakan media sosial sebagai subyek penelitian,

menggunakan studi deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian.

Perbedaan pada keduapenelitian ini adalah pertama skripsi Tri Susanto

mengamati beberapa jenis media sosial yang digunakan oleh Simply

Homy Guest House sedangkan penelitian ini terfokus pada penggunaan

media sosialTwitter. Kedua, obyek penelitian dalam skripsi Tri Susanto adalah perusahaan sedangkan dalam penelitian ini adalah sekelompok

orang. Ketiga, penelitian Tri Susanto menganalisis pesan dalam

membentuk citra perusahaan, sedangkan dalam penelitian ini meneliti

tentang bagaimana motif mahasiswa UIN Sunan Ampel menggunakan

media sosialTwitter.

(13)

1. Media

Baru pada tahun 1920-an – menurut the oxford English

Dictionary– orang mulai berbicara tentang “media massa”, dan satu

generasi kemudian, pada tahun 1950-an, orang mulai berbicara

tentang “revolusi komunikasi”, namun perhatian terhadap sarana –

sarana komunikasi jauh lebih tua dari pada itu. Retorika, yaitu study

tentang seni berkomunikasi secara lisan dan tertulis, sudah

mendapatkan tempat yang sangat terhormat dimasa yunani dan

romawi kuno. Retorika juga dipelajari di abad pertengahan, dan

dengan semangat yang lebih besar lagi di zaman Renaissance.2

Mcluhan bersama Quentin Fiore menyatakan bahwa media

pada setiap zamannya menjadi esesnsi masyarakat. Mereka

mengemukakan adanya empat era atau zaman ( epoch ) dalam

sejarah media, dan masing–masing era berhubungan dengan mode

komunikasi dominan pada era bersangkutan. Lebih jauh, McLuhan

menyatakan bahwa media berfungsi sebagai kepanjangan indera

manusia pada masing–masing era, yaitu kesukuan (tribal), tulisan ( literate ), cetak ( print ), dan elektronik. 3Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah

berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring

sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki

2Asa Briggs dan Peter Burke,Sejarah social media. ( Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2006 ),

Hal 1

(14)

merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh

masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa

media sosial adalah media onlineyang mendukung interaksi sosial

dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang

mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan

media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet

yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologiWeb2.0 , dan

yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”. Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat webpage pribadi, kemudian terhubung dengan

teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial

terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media

tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka

media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi

dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.4

Beberapa media sosial Antara lain, kesederhanaan. Dalam

sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan

tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul, sedangkan

media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa

(15)

dasar IT pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah

komputer dan koneksi internet. Dalam membangun Hubungan, sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk

berinteraksi dengan pelanggan dan membangun hubungan.

Perusahaan mendapatkan sebuahfeedbacklangsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan

media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media

tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah. Untuk

jangkauan Global, media tradisional dapat menjangkau secara

global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan

informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial

juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten untuk setiap

segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk

mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna. Terukur, Dengan

sistem tracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur,

sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas

promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang

membutuhkan waktu yang lama.

2. Komunikasi Sosial

Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia

akan hilang, karena ia tidak punya waktu untuk mengatur diri

mereka sendiri dalam lingkungan sosial. Komunikasi yang

(16)

sebagai kerangka acuan untuk menafsirkan pantuan, setiap situasi

yang dia hadapi. Demikian pula, komunikasi yang memungkinkan

penelitian dan menerapkan strategi adaptif untuk mengatasi situasi

bermasalah bahwa ia masuk.5

Tanpa terlibat dalam komunikasi, seseorang tidak akan

tahu bagaimanamakan, minuman, berbicar sebagai manusia dan

beradab lainnya manusi memperlakukan, sebagai cara berperilaku

yang harus dipelajari melalui kluarga orang tua dan hubungan

dengan orang lain menunjuk adalah komunikasi. Implasif adalah

fungsi komunikasi sosial adalah fungsi komunikasi budaya.

Ilmuwan sosial mengakui bahwa budaya dan komunikasi

memiliki hubungan timbal balik, seperti dua sisi dari satu koin.

Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan pada

gilirannya juga membantu menentukan komunikasi, memelihara,

mengembangkan atau lulus pada budaya. Fungsi komunikasi sosial

dapat dibentuk dengan formasi: pembentukan konsep diri,

pernyataan eksistensi diri dan untuk kelangsungan hidup, hubungan

dan kebahagiaan.

3. Motif

Menurut Branca, 1964 Motif berasal dari bahas latin

movere yang berarti bergerak atau to move. Karena itu motif

5Mulyana Deddy, M.A., Ph.D. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(17)

diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang

mendorog untuk berbuat atau merupakan driving force. Motif sebagai pendorong pada umumnya tidak berdiri sendiri, tetapi saling

kait mengait dengan faktor-faktor lain. Hal-hal yang dapat

mempengaruhi motif disebut motivasi.

Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau

organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan. Dengan

demikian dapat dikemukakan bahwa motivasi itu mempunyai 3

aspek yaitu :6

a. Keadaan terdorong dalam diri organisme yaitu kesiapan

bergerak karena

b. kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, karena keadaan

lingkungan, atau karena keadaan mental seperti berpikir dan

ingatan. Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini.

c. Goalatau tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut. 4. Twitter

Twitter dalam bahasa Inggris yang artinya berkicau, hal ini sesuai dengan fungsi situs twitter yang memungkinkan seseorang

untuk mengatakan apa saja yang sedang dilakukan atau dipikirkan

kapan saja dan diketahui banyak orang.7Adapun Pengertian twitter

untuk lebih jelasnya, twitter merupakan sebuah situs yang

menawarkan layanan jaringan sosial dan microblog. Situs ini tidak

6Walgito, Bimo,Pengantar Psikologi Umum,Andi Yogyakarta, 2005, hal 26

(18)

hanya memberikan layanan jaringan pertemanan tetapi juga

microblog. Microblog sendiri dimaksudkan sebagai bentuk blog multimedia yang memungkinkan pengguna untuk memposting

pesan singkat dalam bentuk teks, foto atau suara. Pesan tersebut

dapat dikirimkan melalui beragam alat komunikasi seperti instant message, email, audio digital, ponsel atau website sesuai dengan

namanya yaitu microblog, tentu saja ukuran pesan yang diposting berbeda dengan blog konvensional, dimana microblog ini paling

tidak hanya menampung satu atau dua kalimat. Berkenaan dengan

tersebut, teks yang dapat diposting dibatasi maksimal 140 karakter,

teks ini ditempatkan di halaman profil setiap pengguna dan

didistribusikan ke pengguna lain yang tercakup sebagai

pengikutnya.

5. Komunikasi

Kata Komunikasi dancommunicationdalam bahasa Inggris berasal dari kata LatinCommunisyang berarti “sama,”communico,

communication, ataucommunicareyang berarti “membuat sama” (

to make common ). Istilah peratama ( communis ) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata

– kata Latin lainya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama.

Berbicara tentang definisi komunikasi, tidak ada definisi

yang benar ataupun yang salah. Seperti juga model atau teori,

(19)

fenomena yang didefinisikan dan mengevaluasinya. Beberapa

definisi mungkin terlalu sempit, misalnya “Komunikasi adalah

penyampaian pesan melalui media elektronik, atau terlalu luas,

misalnya “komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk hidup

atau lebih” sehingga para peserta ini mungkin termasuk hewan,

tanaman, dan bahkan jin.8

Komunikasi didefinisikan secara luas sebagai “berbagi

pengalaman” sampai batas tertentu, setiap makhluk dapat dikatakan

melakukan komunikasi dalam pengertian berbagai pengalaman.

(20)

G. Kerangka Pikir

Adapun ilustrasi kerangka pikir penelitian penggunaan twitter

sebagai media komunikasi jejaring sosial dalam pertemanan pada

mahasiswa UIN Sunan Ampel, sebagai berikut :

Bagan 1.1

Jejaring sosial ini memiliki sifat yang unik yaitu setiap orang

memiliki kemungkinan untuk membangun hubungan sosial dengan

orang-Motif

Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan

Media Sosial

(21)

orang yang tidak dikenal sekalipun, namun social networking site

memungkinkan profil jejaring social pada setiap individu bersifat visible

bagi seluruh member, itu jika dikehendaki oleh individu tersebut. Hal ini

dapat mengakibatkan hubungan antara individu, yang tidak seharusnya

terhubung menjadi dapat dibuat. Pada banyak sosial networking site, individu tidak selalu berusaha untuk mencari atau bertemu dengan

orang-orang baru, melainkan mereka lebih mengutamakan untuk menjalin

komunikasi dengan orang yang sudah menjadi bagian dalam lingkungan

mereka sendiri.

H. Kajian Teoritis

Teori yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan dan

mendukung penelitian ini adalah Teori Penggunaan dan Pemenuhan

Kepuasan (Uses and Gratification Theory) merupakan salah satu teori

paling populer dalam komunikasi massa

Teori ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu

menyebabkan audien mencari, menggunakan dan memberikan tanggapan

pada terhadap isi media secara berbeda-beda, yang disebabkan oleh

berbagai faktor sosial dan psikologis yang berbeda diantara individu

audien.9

Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumlerm dan

Michael Gurevitch uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan

9Morissan, Cory Wardhani, Andy, dan Hamid U, Hamid.Teori Komunikasi Massa(Bogor: Ghalia

(22)

secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari

media massa atau sumber-sumber lain , yang membawa pada pola terpaan

media yang berlainan, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan

akibat-akibat lain.

Teori penggunaan dan pemenuhan kebutuhan lebih menekankan

pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa artinya manusia

itu mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer

dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk

menggunakan media.

Sebaliknya mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak

untuk menggunakan media. Menurut pendapat teori ini, konsumen media

mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana (lewat media mana)

mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak

pada dirinya. Teori ini juga menyatakan bahwa media dapat mempunyai

pengaruh jahat dalam kehidupan.10

I. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, artinya

data yang digunakan merupakan data kualitatif deskriptif. Menurut

Suharsimi Arikunto, penelitian deskriptif bertujuan untuk

menggambarkan keadaan atau status kejadian. Dalam hal ini,

peneliti hanya ingin memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencari

(23)

hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi tentang

penggunaan twitter.11 Apabila data yang diperlukan telah

terkumpul, lalu diklasifikasikan dalam data yang bersifat kualitatif,

yaitu yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat

dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

2. Subyek, obyek, dan lokasi penelitian

a. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang

dijadikan informan dalam penelitian, yaitu Nia Aisyatus

Saadah, Ilmi Hidayana, Zulfahmi Ramadhan, Mona Aizha,

Afifah Kusuma Dara, Gufran Zakky. mahasiswa di

lingkungan UIN Sunan Ampel dengan metode penelitian

purposive sampling.

b. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah kajian ilmu

komunikasi yang berkosentrasi pada media sosial twitter.

c. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Kampus UIN Sunan

Ampel Surabaya. Alasan peneliti memilih lokasi ini

dikarenakan peneliti berkuliah di kampus yang sama,

sehingga akan mempermudah peneliti dalam melakukan

penelitian.

11Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta,

(24)

3. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

1) Data Primer merupakan data yang diambil dari obyek

/ obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun

organisasi.

2) Data sekunder yang dibutuhkan bukan menekankan

pada jumlah tetapi pada kualitas dan kesesuaian, oleh

karena itu peneliti harus selektif dan hati-hati dalam

memilih dan menggunakannya. Data sekunder

biasanya digunakan sebagai pendukung data primer;

oleh karena itu kadang-kadang tidak dapat hanya

menggunakan data sekunder sebagai satu-satunya

sumber informasi untuk menyelesaikan masalah

penelitian.

b. Sumber Data

Sumber data primer pada penelitian ini yakni

informasi dari mahasiswa UIN Sunan Ampel, sedangkan

data sekundernya didapat dilapangan, serta sumber-sumber

yang lain, yakni buku dan internet.

4. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian ini, tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:

(25)

Didalam pra lapangan ini penelitian terlebih dahulu

melakukan tahapan penyusunan proposal dan studi kasus.

b. Lapangan

Dalam lapangan penelitian melakukan

tahapan-tahapan, tahapan yang pertama adalah melakukan

pengumpulan data, didalam pengumpulan data yang

dilakukan peneliti adalah dengan melakukan observasi dan

mencari informan yang mempunyai informasi. Selanjutnya

setelah menemukan informan yang diperlukan, kemudian

peneliti melakukan beberapa proses, diantaranya proses

wawancara dan yang terkahir dilakukan adalah menganalisis

data yang telah didapat dari informan.

c. Penulisan Laporan

Didalam tahapan terakhir, peneliti menyusun sebuah

laporan dari data-data yang telah didapat dan dianalisi serta

diuji keabsaan datanya.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dipilih dan disesuaikan dengan tujuan

penelitian. Sesuai dengan jenis data, penelitian ini menggunakan

metode observasi non participant, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya

adalah sebagai berikut:

(26)

Teknik pengumpulan data yang pertama adalah

dengan observasinon participant. Observasinon participant

adalah teknik pengamatan onservasi tanpa ikut dalam

kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah

berkedudukan sebagai pengamat.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu kegiatan komunikasi verbal

dengan tujuan mendapatkan informasi melalui pertukaran

percakapan dengan tatap muka, dimana seseorang

memperoleh informasi dari yang lain. Metode yang

digunakan adalah wawancara mendalam (indepth

interview) dan tidak berstruktur, sehingga peneliti sedikit memberi pengarahan pada pewawancara mengenai hakikat

permasalahan yang ada maupun tentang pertanyaan yang

diajukan kepada sumber yang diwawancarai.

Wawancara dapat dilakukan pada waktu dan konteks

yang dianggap tepat, guna mendapatkan data yang

mempunyai kedalaman, dan dapat dilakukan berulang-ulang

demi kejelasan masalah yang dijelajahi Dalam wawancara

menggunakan petunjuk umum berupa daftar pertanyaan

yang telah disusun sebelumnya. Dalam wawancara ini

biasa dilakukan dengan cara menanyakan suatu

permasalahan yang akan diteliti kepada salah satu

(27)

menjelaskan apa yang dimaksud, maka wawancara dapat

dilakukan lagi pada responden lain dengan materi yang sama

dan seterusnya, sampai kejelasan masalah yang diteliti

tercapai.

c. Dokumentasi

Pengumpulan data melalui teknik ini dimaksudkan

untuk melengkapi hasil data yang diperoleh melalui

wawancara dan observasi. Dengan analisis dokumen ini

diharapkan data yang diperlukan menjadi benar-benar valid.

Dokumen yang dapat dijadikan sumber antara lain

foto,laporan penelitian, buku-buku yang sesuai dengan

penelitian, dan data tertulis lainnya.

6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang akan

digunakan adalah teknik analisis data model Miles dan Huberman.

Analisisan data terbagi menjadi tiga tahap12, yakni:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

mencari tema dan pola dari semua data yang telah tercatat

atau diterima. Dengan mengkategorisasikan data telah

12Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011,) hlm.

(28)

mempermudah peneliti dalam menyajikan data dan proses

pengumpulan data selanjutnya.

b. Display Data

Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya adelah

mendisplay data. Adapun cara mendisplay data dalam

penelitian kualitatif adalah melalui teks naratif, namun tidak

menutup kemungkinan dalam bentuk bagan yang disertai

dengan sedikit penjelasan.

c. Kesimpulan

Langkah terakhir dalam teknik analisis data menurut

Miles dan Huberman adalah menarik kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan dapat bersifat sementara ataupun

tetap. Bersifat sementara apabila kesimpulan masih

membutuhkan bukti-bukti yang valid, sedangkan kesimpulan

tetap apabila kesimpulan yang ditarik didukung dengan

data-data yang valid. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif

adalah sebuah kesimpulan yang bersifat baru yang

sebelumnya belum pernah ada atau bisa juga

menyempurnakan yang telah ada.

7. Teknik pemeriksaan keabsaan data

Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini

menggunakan teknik triangulasi, perpanjangan pengamatan, serta

(29)

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik

triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui

sumber. Triangulasi sumber ialah langkah pengecekan kembali

data-data yang diperoleh dari informan dengan cara menanyakan

kebenaran data atau informasi kepada informan yang satu dengan

informan yang lain13. Peneliti menggunakan beberapa informan

tambahan selain informan utama untuk mengecek kebenaran data

dari informan utama

8. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pemahaman dan memberi ketegasan

dalam penyusunan laporan ini, berikut sistematika pembahasan yang

digunakan peneliti yang meliputi:

1. Bab I

Berisi pendahuluan yang dipaparkan mengenai latar

belakang masalah penelitian, permasalahan yang diangkat

sebagai perumusan masalah dalam penelitian, tujuan dari

penelitian dan juga kegunaan penelitian yang berlandaskan

beberapa konseptualisasi judul penelitian, kajian hasil

penelitian yang terdahulu, definisi konsep, metode penelitian,

13Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h.

(30)

kemudian dijelaskan uraian singkat mengenai sistematika

pembahasan penulisan laporan penelitian.

2. Bab II

a. Dalam bab ini kajian pustakanya yang akan dibahas

mengenai sosmed twitter itu sendiri. Masing–masing akan

dibahas secara mendalam dan lebih rinci dari berbagi

referensi buku literatur, sehingga mampu menjelaskan

makna dan pengertian yang sebenarnya.

b. Kajian teoritik yang digunakan untuk memperkuat hasil

penelitian. Dimana dalam kajian teoritik ini, peneliti

menggunakan Teori Penggunaan dan Pemenuhan

Kebutuhan untuk memandu dan dapat dijadikan sumber

acuan dalam melaksanakan kegiatan penelitian

3. Bab III

Berisi mengenai metode penelitian yang dilakukan

oleh peneliti, meliputi antara lain: deskripsi subjek dan lokasi

penelitian, serta ada paparan data hasil penelitian.

4. Bab IV

Setelah melakukan penelitian maka tahap berikutnya

akan membahas mengenai penyajian dan analisis data yang

berisi, analisis data, temuan penelitian dan konfirmasi temuan

(31)

5. Bab V

Bab ini Disebut pula bab penutup karena terletak di

(32)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Media

Baru pada tahun 1920-an – menurut the oxford English

Dictionary – orang mulai berbicara tentang “media massa”, dan

satu generasi kemudian, pada tahun 1950-an, orang mulai

berbicara tentang “revolusi komunikasi”, namun perhatian

terhadap sarana – sarana komunikasi jauh lebih tua dari pada itu.

Retorika, yaitu study tentang seni berkomunikasi secara lisan dan

tertulis, sudah mendapatkan tempat yang sangat terhormat dimasa

yunani dan romawi kuno. Retorika juga dipelajari di abad

pertengahan, dan dengan semangat yang lebih besar lagi di zaman

Renaissance.1

Mcluhan bersama Quentin Fiore menyatakan bahwa media

pada setiap zamannya menjadi esesnsi masyarakat. Mereka

mengemukakan adanya empat era atau zaman ( epoch ) dalam

sejarah media, dan masing–masing era berhubungan dengan mode

komunikasi dominan pada era bersangkutan. Lebih jauh, McLuhan

menyatakan bahwa media berfungsi sebagai kepanjangan indera

(33)

manusia pada masing – masing era, yaitu kesukuan ( tribal ),

tulisan (literate), cetak (print), dan elektronik.2 a. Era Kesukuan

Menurut McLuhan, selama era kesukuan ( tribal era ) indera pendengaran, penciuman dan perasa merupakan indera

yang lebih banyak digunakan manusia, terlebih yang pertama.

Menurutnya, selama periode ini, kebudayaan sangat

berorientasi pada pendengaran dan orang berkomunikasi lebih

mengandalkan pada telinga. Namun telinga tidak memiliki

kemampuan untuk menyaring atau melakukan seleksi terhadap

pesan yang diterima sebagaimana indera pengelihatan yang

memungkinkan manusia memberikan fokus perhatian.3

b. Era Tulisan

Pada era tulisan ( literate era ) orang menekankan

pada pengelihatan yang ditandahi dengan diperkenalkannya

huruf abjad (alphabet) dan karenanya, mata menjadi indera

yang dominan dalam berkomunikasi. Menurut McLuhan,

orang yang bias membaca berarti ia mengutamakan fungsi

indera pengelihatan dari pada pendengaran.4

c. Era Cetak

Penemuan mesin cetak memberikan tanda

munculnya era cetak ( print era) dalam peradaban manusia

Morrisan,teori komunikasi massa.(Bogor,Ghalia Indonesia), hal 32

Ibid., ✄☎✆✝ ✞ ✟

(34)

dan awal revolusi industri. Jika era tulisan memungkinkan

orang lebih bergantung pada fungsi visual, maka pada era

cetak, ketergantungan tersebut semakin meluas. Walaupun

teknik cetak dapat juga dilakukan tanpa menggunakan

mesin, namun kehadiran mesin cetak memungkinkan orang

untuk membuat salinan ( copy ) dari tulisan, buku,

pengumuman, dan sebagainya dalam jumlah besar.5

d. Era Elektronika

Mungkin tidak banyak orang yang menolak

pandangan bahwa dewasa ini adalah era elektronika.

Kehidupan sebagaian besar umat manusia sangat tergantung

pada teknologi elektronik. Namun, McLuhan dan Fiore (

1964, 1967 ) memiliki pandangan menarik mengenai era

elektronika yang dicirikan dengan kehadiran teknologi

komunikasi, antara lain seperti telegraf, radio, televisi dan telepon. Menurut McLuhan, era elektronika justru telah

membawa manusia kembali pada situasi era kesukuan yang

lebih menekankan pada komunikasi secara lisan ( oral ). Media elektronik memiliki cirri sebagaimana percakapan

lisan yang bersifat segera dan singkat, yang berarti

penerimaan informasi dan reaksi yang diberikan bersifat

segera dan singkat. Namun, perbedaan terletak pada tempat:

(35)

era elektronik tidak terikat pada tempat karena pesan dapat

dikirim secara elektronis ( disiarkan ).6

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para

penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan

menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan

dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk

media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di

seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial

adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah

komunikasi menjadi dialog interaktif.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan

media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet

yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 ,

dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap

orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.

Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan

Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan

media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media

sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi

(36)

dengan memberi kontribusi danfeedbacksecara terbuka, memberi

komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan

tak terbatas.

Terdapat beberapa peran media sosial antara lain,

Kesederhanaan, Dalam sebuah produksi media konvensional

dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan

marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah

digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar IT pun dapat

mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi

internet.Membangun Hubungan, Sosial media menawarkan

kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan

dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah

feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang

tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya

melakukan komunikasi satu arah. Jangkauan Global, Media

tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan

biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial,

bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap,

terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan

untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan

memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih

banyak pengguna.Terukur, Dengan sistemtracking yang mudah,

(37)

dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan

media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.

2. Twitter

Twitter dalam bahasa Inggris yang artinya berkicau, hal ini

sesuai dengan fungsi situs twitter yang memungkinkan untuk

mengatakan apa saja yang sedang lakukan atau pikirkan kapan saja

dan diketahui banyak orang.7 Adapun pengertian twitter untuk

lebih jelasnya yakni, twitter merupakan sebuah situs yang

menawarkan layanan jaringan sosial danmicroblog. Situs ini tidak hanya memberikan layanan jaringan pertemanan tetapi juga

microblog.

Microblog sendiri dimaksudkan sebagai bentuk blog multimedia yang memungkinkan pengguna untuk memposting

pesan singkat dalam bentuk teks, foto atau suara. Pesan tersebut

dapat dikirimkan melalui beragam alat komunikasi sepertiinstant message,email, audio digital, ponsel atauwebsite sesuai dengan

namanya yaitumicroblog, tentu saja ukuran pesan yang diposting berbeda dengan blog konvensional, dimana microblog ini paling tidak hanya menampung satu atau dua kalimat. Berkenaan dengan

tersebut, teks yang dapat diposting dibatasi maksimal 140 karakter,

teks ini ditempatkan di halaman profil setiap pengguna dan

(38)

didistribusikan ke pengguna lain yang tercakup sebagai

pengikutnya.

Dalam hal posting ini, pengguna dapat membatasi siapa saja

yang bisa membacaupdateyang dipostingnya. Selain itu pengguna juga dapat mengirimkan dan menerima pesan singkat melalui situs

twitter.8

Manfaat twitter tercermin pada layananmicroblog. Layanan ini tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan personal saja,

tetapi juga bisnis. Untuk kepentingan personal, pengguna bisa

berkomunikasi dengan teman-teman atau keluarganya. Sementara

itu untuk kepentingan bisnis, layananmicroblogini bisa digunakan

oleh pengusaha atau produsen untuk berkomunikasi dengan pasar

sasaran mengenai produk dan layanannya. Dengan begitu, pihak

pengusaha atau produsen dapat senantiasa mengevaluasi kualitas

produk dan layanannya untuk kepentingan bisnis, layanan twitter

ini bisa sekaligus berfungsi sebagai ajang penelitian pasar

mengenai produk perusahaan.Sebagai situs jejaring sosial

sekaligus microblog, fungsi twitter tercermin dari layanan yang diberikannya yaitu untuk menjalin pertemanan dan berkomunikasi.

Secara lebih konkrit dapat dijelaskan bahawa twitter berfungsi

untuk menjalin komunikasi secara intensif baik antara teman,

keluarga, mitra kerja, maupun antara pemimpin dengan karyawan

(39)

atau pegawai. Situs ini memudahkan pengguna untuk mengetahui

aktivitas yang sedang dilakukan oleh teman-temannya,

keluarganya maupun rekan kerjanya melalui teks yang bisa

diposting setiap saat. Fungsi lain dari twitter adalah untuk

menirimkan pesan singkat yang bersifat darurat melaui ponsel.9

a. Dampak Positif

1) Menambah teman

2) Mendapatkan informasi yang terbaru dan terkini,

maksudnya akan mendapatkan sebuah informasi yang

terbaru dan terkini dari twitter, jadinya tidak

ketinggalan berita.

3) Bisa Memata-matai aktivitas teman, idola. Maksudnya

dapat mengetahui apa yang dilakukan oleh teman

/idola dengan melihat status mereka.

4) Twitter bisa sebagai tempat bisnis dan promosi. Bila

wirausahawan dapat menjadikan jejaring sosial ini

sebagai media iklan usaha.

5) Meraih ketenaran dan populer. maksudnya disini akan

menjadi tenar ditwitter dan diketahui diseluruh dunia.

contohnya shinta dan jojo yang terkenal akibat video

keong racun.

6) menjaga hubungan teman dengan teman lama sehingga

tidak putus kontak.

(40)

b. Dampak Negatif :

1) Membuat Kecanduan. ini dampak negatif yang terjadi

dari twitter sehingga orang akan menghabiskan

waktunya buat ngetweets dan melupakan tugas di

kehidupannya.

2) Membuat Malas. maksudnya dapat membuat orang

tidak melakukan kegiatannya menghabiskan waktu.

3. Twitter Bagian Dari Kemajuan Teknologi

Teknologi komunikasi merupakan penerapan prinsip –

prinsip keilmuan komunikasi untuk memproduksi suatu item

material bagi efektivitas dan efisiensi proses komunikasi. Teknologi

komunikasi juga dapat dipandang sebagai penerapan prinsip –

prinsip keilmuan komunikasi melalui penciptaan material ( alat –

alat teknis ) agar meningkatkan kualitas dan kuantitas peranan unsur

–unsur komunikasi seperti sumber, pesan, media, sasaran, dampak

sesuai dengan konteks komunikasi. Dalam cara pandang ilmu

komunikasi, teknologi komunikasi merupakan suatu sistem makro

yang di dalamnya meliput teknologi telekomunikasi, teknologi

elektronika, dan IT.

Teknologi komunikasi merupakan penerapan prinsip –

prinsip keilmuan komunikasi untuk memperoduksi suatu item

material bagi efektivitas dan afisiensi proses komunikasi. Teknologi

komunikasi juga dapat dipandang sebagai penerapan prinsip –

(41)

alat teknis ) agar meningkatkan kualitas dan kuantitas peranan unsur

– unsur komunikasi seperti sumber, pesan, media, sasaran dampak

sesuai dengan konteks komunikasi. Dalam cara pandang ilmu

komunikasi, teknologi komunikasi merupakan suatu sistem makro

yang didalamnya meliputi teknologi telekomunikasi, teknologi

elektronik, dan IT.

Telekomunikasi adalah perluasan komunikasi yang

melampaui suatu jarak geografis dalam praktik komunikasi diakui

bahwa segala sesuatu, termasuk pesan, mungkin akan hilang dalam

proses pemindahan informasi karena melampaui jarak tertentu,

karena itu telekomunikasi diciptakan untuk mengkonversi

komunikasi dengan teknologi yang melampaui jarak, misalnya

radio, telegraf, televisi, telepon, komunikasi data, dan jaringan

komputer.

Yang patut diperhatikan sebagai unsur utama dari

telekomunikasi adalah transmitter yang berfungsi sebagai media

atau saluran yang menghubungkan dan sekaligus memindahkan

pesan (message) dan informasi dan sumber kepada penerima. Kerja sistem telekomunikasi sama dengan model komunikasi shanno &

Weaver. Model ini menggambar proses komunikasi yang dimulai

dari peranan transmitter (yang adalah pemancar ), berperan sebagai

pengubah ( encode ) message ke dalam sinyal tertentu kemudian dengan bantuan gelombang elektromagnetik dikirimkan kepada

(42)

point-to-multipointatau satu titik ke titik lain, atau dari satu titik ke banyak

titik lain, danperanan ini “dikuasai” oleh transmitter itu.

Teknologi Media Adalah teknologi yang berkaitan dengan

media atau media itu sendiri yang memberikan kemudahan untuk

mengalihkan pesan – pesan komunikasi. Teknologi media

merupakan salah satu bagian dari teknologi komunikasi dalam arti

luas, disamping teknologi organisasi media, teknologi pesan (

informasi ), teknologi peningkatan dampak komunikasi maupun

teknologi untuk mengurangi atau meminimalisasi gangguan (noise

).

Sebagaimana telah diuraikan terdahulu bahwa TKI ( teknologi

komunikasi dan Informasi ) membuat semua orang dapat

berpartisipasi dengan semua jenis jaringan teknologi elektronik.

Akibatnya, hal ini memungkinkan orang untuk membuat suatu

pilihan informasi yang akan disebarkan, termasuk memindahkan

kekuasaan komunikasi yang tadinya dikelola oleh satu sumber

organisasi ke individu atau sekelompok orang. Ini sekaligus

menggambarkan betapa berubahnya peta hubungan dan kecepatan

sera kebebasan perpindahan informasi dari sumber kepada sasaran.

Kita sebut kebebasan karena pengirim dan penerima tak dapat

dikontrol dengan mudah, memilih dengan bebas mengirimkan

informasi kepada siapa saja, dan penerima berhak memilih dan

menerima informasi sesusai kemauannya.

(43)

Kata Komunikasi dan communication dalam bahasa Inggris

berasal dari kata Latin Communis yang berarti “sama,” communico, communication, atau communicare yang berarti

“membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis

) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang

merupakan akar dari kata – kata Latin lainya yang mirip.

Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau

suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi – definisi

kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara

berbagi hal–hal tersebut.

Berbicara tengtang definisi komunikasi, tidak ada definisi

yang benar ataupun yang salah. Seperti juga model atau teori,

definisi harus dilihat dari kemanfaatanya untuk menjelaskan

fenomena yang didefinisikan dan mengevaluasinya. Beberapa

definisi mungkin terlalu sempit, misalnya “Komunikasi adalah

penyampaian pesan melalui media elektronik, atau terlalu luas,

misalnya “komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk hidup

atau lebih” sehingga para peserta ini mungkin termasuk hewan,

tanaman, dan bahkan jin.10

Komunikasi didefinisikan secara luas sebagai “berbagi

pengalaman” sampai batas tertentu, setiap makhluk dapat

✌✍

(44)

dikatakan melakukan komunikasi dalam pengertian berbagai

pengalaman.

Dalam bentuk yang sederhana, komunikasi adalah

transmisi pesan dari suatu sumber kepada penerima. Selama 60

tahun, pandangan tentang komunikasi ini telah diidentifikasikan

melalui tulisan ilmuwan politik Harold Lasswell ( 1948 ). Beliau

mengatakan bahwa cara yang paling nyaman untuk

menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan

–pertanyaan ini :

a. Siapa ?

b. Berkata apa ?

c. Kepada siapa ?

d. Melaui siapa ?

e. Dengan efek apa ?

Tidak seperti sekadar pengiriman pesan, komunikasi

membutuhkan respons dari orang lain. Oleh karena itu, harus ada

keadaan berbagi makna ( atau kospondensi ) agar komunikasi

dapat terjadi.

Masalah kedua pada model sederhana ini adalah model ini

menunjukkan bahwa penerima secara pasif menerima pesan dari

sumber. Dengan demikian komunikasi adalah proses yang

resiprokal dan berkelanjutan dengan semua pihak yang terlibat

(45)

dimikian, komunikasi lebih tepatnya didentifikasikan sebagai

proses menciptakan makna bersama.

Peneliti komunikasi Wilbur Schramm menggunakan ide

yang pada awalnya dikembangkan oleh psikolog, Charles E. Osgood, yang mengembangkan suatu cara untuk menggambarkan

sifat resiprokal komunikasi secara grafis. Penggambaran

komunikasi interpersonal ini–komunikasi antara dua orang atau

lebih—menunjukkan tidak adanya sumber atau penerima pesan

yang dapat diidentifikasi secara jelas. Karena komunikasi

merupakan proses yang berkelanjutan dan resirokal, semua

partisipan atau “interpreter” berusaha menciptakan makna

dengan melakukan encoding dan decoding pesan. Suatu pesan terlebih dahulu di encode, yaitu ditransformasikan kedalam

system tanda dan symbol yang dapat dipahami. Berbicara

merupakan encoding, seperti halnya menulis, mencetak, membuat program televisi. Sesudah pesan diterima, pesan di

code, yaitu tanda dansymboldiinterprestasikan.Decodingterjadi melalui mendengarkan, membaca, atau menonton acara televisi.

Model Osgood-Schramm menunjukkan sifat proses

komunikasi yang berkelanjutan dan resiprokal. Oleh karena itu,

tidak ada sumber, penerima dan umpan balik. Alasannya adalah

(46)

karena semua pesan dianggap merupakan balasan atas pesan yang

lain.

Tidak semua model dapat memperlihatkan semua aspek

dalam proses sekomleks komunikasi. Elemen yang hilang dari

penggambaran ini adalah suara yang mengganggu ( noise ), segala hal yang mengganggu keberhasilan komunikasi.

Proses komuniksi terbagi menjadi dua tahap, yakni

1) Proses Komunikasi Secara Premier

Proses komunikasi secara Premier adalah proses

penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada

orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai

media. Lambang sebagai media premier dalam proses

komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan

sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan”

pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan bahwa

bahasa yag paling banyak dipergunakan dalam komunikasi

adalah jelas karena hanya bahasa yang mampu

“menerjemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain.

Apakah itu bentuk idea, informasi atau opini baik mengenai

hal yang kongkret maupun yang abstrak bukan saja tentang

hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan

juga pada waktu yang lalu dan masa yang akan datang.

(47)

Proses komunikasi secara Sekunder adalah proses

penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah

memakai lambang sebagai media pertama.

Seseorang komunikator menggunakan media kedua

dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan

sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh dan

jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar,

majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi media kedua

yang sering digunakan dalam komunikasi.

Pada umumnya kalau kita berbicara dikalangan

masyarakat, yang dinamakan media komunikasi adalah

sebagaimana diterangkan diatas.Jarang sekali orang

menganggap bahasa sebagai media komunikasi. Hal ini

disebabkan oleh bahasa sebagai lambang (symbol ) beserta isi (content) yakni pikiran dan atau perasaan yang

dibawahnya menjadi totalitas pesan (message), yang tampak tak dapat dipisahkan. Tidak seperti media dalam bentuk

surat, telepon, radio, dan lain–lainnya yang jelas tidak selalu

dipergunakan. Tampaknya seolah–olah orang tak mungkin

berkomunikasi tanpa bahasa, tetapi orang mungkin dapat

berkomunikasi tanpa surat, atau telepon, atau televisi, dan

(48)

5. Mahasiswa

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi,

baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar

sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai

mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit

itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi

hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi

mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar

masalah administratif itu sendiri.

Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu

kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan

tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar.

Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata,

Mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan. Menjadi

seorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang

dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia.

Sebagai mahasiswa berbagai macam lebel pun disandang,

ada beberapa macam label yang melekat pada diri mahasiswa,

misalnya:

1) Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan

langsung karena SDMnya yang banyak

(49)

3) Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu tidak

akan pernah habis.

4) Moral Force, mahasiswa itu kumpulan orang yg memiliki

moral yang baik.

5) Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan sosial.

Namun secara garis besar, setidaknya ada 3 peran dan fungsi

yang sangat penting bagi mahasiwa, yaitu : Pertama, peranan

moral. Dunia kampus merupakan dunia di mana setiap mahasiswa

dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah

dituntut suatu tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing

sebagai indidu untuk dapat menjalankan kehidupan yang

bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang hidup dalam

masyarakat. Kedua, peranan sosial. Selain tanggung jawab individu,

mahasiswa juga memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan

dan segala perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya

sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan

sekitarnya. Ketiga, peranan intelektual, mahasiswa sebagai orang

yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan

status tersebut dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari

(50)

pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan

intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan.11

B. Kajian Teori

Teori ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu

menyebabkan audien mencari, menggunakan dan memberikan

tanggapan pada terhadap isi media secara berbeda-beda, yang

disebabkan oleh berbagai faktor sosial dan psikologis yang

berbeda diantara individu audien.12

1. Teori Penggunaan dan Kepuasan

Teori penggunaan dan kepuasan memfokuskan perhatian

pada audien sebagai konsumen media massa dan bukan pada

pesan yang disampaikan. Teori ini menilai bahwa audien dalam

menggunakan media berorientasi pada tujuan, bersifat aktif

sekaligus diskriminatif. Audien dinilai mengetahui kebutuhan

mereka dan mengetahui serta bertanggung jawab terhadap

pilihan media yang dapat memenuhi kebutuhan mereka tersebut.

Dalam perkembangannya, teori ini menghasilkan teori teori lain,

namun teori ini jugadi kembangkan dari teori yang sudah ada

✎ ✎http://pamuncar.blogspot.co.id/2012/06/definisi-peran-dan-fungsi-mahasiswa.html ,

2016

✎✏

(51)

sebelumnya. Pada bagian ini, kita akan meninhjau gagasan asli

dari teoriUses and Gratifications.13

Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumlerm

dan Michael Gurevitch uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan

harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain ,

yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan, dan

menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.

Teori penggunaan dan pemenuhan kebutuhan lebih

menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media

massa, artinya manusia itu mempunyai otonomi, wewenang

untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa

tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan

media.

Teori penggunaan dan keuasan menjelaskan mengenai

kapan dan bagaimana audiensi sebagai konsumen media

menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam menggunakan media

dan akibat atau kosekuensi dari penggunaan media itu. Dalam

persektif teori penggunaan dan kepuasan audiensi di pandang

sebagai partisipan yang aktif dalam proses komunikasi, namun

tingkat keaktifan setiap individu tidaklah sama. Penggunaan

media didorong oleh adanya kebutuhan dan tujuan yang

✰✱

(52)

ditentukan oleh audiensi sendiri. Teori penggunaan dan

kepuasan menjelaskan mengenai kapan dan bagaimana audiensi

sebagai konsumen media menjadi lebih aktif atau kurang aktif

dalam menggunakan media dan akibat atau konsekuensi dari

penggunaan media itu.14

Sebaliknya mereka percaya bahwa ada banyak alasan

khalayak untuk menggunakan media. Menurut pendapat teori

ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan

bagaimana (lewat media mana) mereka menggunakan media dan

bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya. Teori ini

juga menyatakan bahwa media dapat mempunyai pengaruh jahat

dalam kehidupan.15

Audiens memiliki sejumlah alasan dan berusaha mencapai

tujuan tertentu ketika menggunakan media. McQuail dan rekan

(1972) mengemukakan empat alasan mengapa audiensi

menggunakan media yaitu:

a. Pengalihan (diversion), yaitu melarikan diri dari

rutinitas atau masalah sehari hari. Mereka yang

sudah lelah berkerja seharian membutuhkan media

sebagai pengalih perhatian dari rutinitas.

b. Hubungan personal ; hal ini terjadi ketika orang

menggunakan media sebagai pengganti teman .

✶✷

✸ ✹✺✻ ✼✼✽✾✿Teori Komunikasi Individu Hingga massa(❀ ✽❁ ✽✺❂✽Prenadamedia Group) hlm 509

✶❃

(53)

c. Identitas personal sebagai cara untuk memperkuat

nilai nilai individu. Misialnya, banyak pelajar yang

merasa lebih bisa belajar jika ditemani alunan musik

dari radio.

d. Pengawasan (Surveillence) , yaitu informasi mengenai bagaimana media membantu individu

mencapai sesuatu. Misal, orang menonton program

agama di televisi untuk membantunya memahami

agamanya secara lebih baik.

S.Finn (1992) menyatakan, bahwa motif seseorang

menggunakan media dapat dikelompokkan ke dalam dua

kategori yaitu proaktif dan pasif. Pengguna media secara aktif

mencari informasi dari media berdasarkan atas kehendak,

kebutuhan dan motif yang dimilikinya. Pengguna media secara

pasif hanya menjelaksan bahwa kita tidak memulai pengalaman

menoton dengan motif tertentu yang ada dalam pikiran.

Penilaian isi media ditentukan oleh audensi. Menurut

teori ini, isi media hanya dapat dinilai oleh audiensi sendiri.

Program televisi yang dianggap tidak bermutu bisa menjadi

berguna bagi audiensi tertentu karena merasakan mendapatkan

kepuasan dengan menonton program tersebut. Menurut J.D.

Rayburn dan philip palmgreen (1984), seseorang yang membaca

surat kabar tertentu tidak berarti ia merasa puas dengan surat

(54)

yang tersedia. Ia akan segera beralih ke surat kabar lain jika ia

mendapat kesempatan memperoleh surat kabar lain.

Selain itu dunia di mana audiensi berada ikut serta

menentukan kebutuhan dan kepuasan audiensi terhadap media.

Dengan kata lain, kebutuhan dan kepuasan audiensi terhadap

media tidak bersifat otonom yang tidak ditentukan semata mata

hanya pada diri individu.

Katz dan rekan (1974) menyatakan bahwa situasi sosial

dimana audiensi berada turut serta terlibat dalam mendorong

atau meningkatkan kebutuhan audiensi terhadap media melalui

lima cara sebagai berikut :

a. Pertama, situasi sosial dapat menghasilkan

ketegangan dan konflik yang mengakibatkan orang

membutuhkan sesuatu yang dapat mengurangi

ketegangan melalui penggunaan media.

b. Kedua, situasi sosial dapat menciptakan kesadaran

adanya masalah yang menuntut perhatian. Media

memberikan informasi yang membuat kita

menyadari hal hal yang menarik perhatian kita, dan

kita dapat mencari lebih banyak informasi yang

menarik perhatian kita melalui media.

c. Ketiga, situasi sosial dapat mengurangi kesempatan

sesorang untuk memuaskan kebutuhan tertentu, dan

(55)

d. Keempat, situasi sosial terkadang menghasilkan

nilai nilai tertentu yang di pertegas dan di perkuat

melalui konsumsi media. Orang terdidik akan

memilih media yang dapat mempertegas atau

memperkuat nilai nilai yang menghargai akal sehat,

kesadaran diri, dan ilmu pengetahuan. Namun

sebaliknya, media juga dapat mempertegas atau

memperkuat nilai nilai yang bertentangan dengan

akal sehat.

e. Kelima, situasi sosial menuntut audiensi untuk

akrab dengan media agar mereka tetap dapat

diterima sebagai anggota kelompok tertentu. Dalam

pergaulan sosial, seseorang yang serba tidak tahu

mengenai isu-isu yang menjadi sorotan media akan

dianggap sebagai orang yang tidak mengikuti

perkembangan zaman.16

P6Morissan.

(56)

BAB III

PENYAJIAN DATA

A. Profil Informan

Subyek yang akan dijadikan penelitian adalah mahasiswa–mahasiswi

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya :

1. Informan Pertama

Nia Aisyatus Saadah, 21 tahun adalah Mahasiswi UIN

Sunan Ampel, Fakultas dakwah dan komunikasi, jurusan

komunikasi angkatan 2011. Keinginannya untuk menggunakan

twitter adalah sebagai media alternatif untuk berkomunikasi

dengan teman. Alasan peneliti mewancarai informan karena

informan cukup intens dalam penggunaan twitter.

2. Informan kedua

Ilmi Hidayana, 21 tahun merupakan mahasiswa UIN

Sunan Ampel, Fakultas dakwah dan komunikasi, jurusan

komunikasi angkatan 2011. Keinginannya untuk menggunakan

twitter merupakan semata-mata wadah untuk mengetahui kabar

yang sedang up to date di kalangan mahasiswa. Alasan peneliti

mewancarai informan karena informan sangat intens dalam

menggunakan twitter.

3. Informan Ketiga

Mona Aizha, 22 tahun merupakan mahasiswa UIN Sunan

Ampel, Fakultas adab dan Humaniora jurusan Bahasa dan sastra

(57)

adalah untuk berkomunikasi dengan anggota komunitas di

universitasnya dan universitas lain, twitter juga dirasa lebih realtime

di gunakan berkomunikasi. Alasan peneliti mewancarai informan

karena informan menggunakan twitter cukup intens daripada

menggunakan sosmed lain.

4. Informan Keempat

Afifah Kusuma Dara, 22 tahun merupakan mahasiswa UIN

Sunan Ampel, Fakultas Syari’ah & Hukum jurusan Ekonomi

syariah angkatan 2011. Keinginannya untuk menggunakan twitter

karena twitter dinilainya sangat realtime dalam penyampaian

informasi daripada sosmed lainnya semacam facebook. Alasan

peneliti mewancarai informan karena informan sering menggunakan

twitter sebagai media pencarian informasi yang ada di kampus

maupun luar kampus.

5. Informan Kelima

Gufran Zakky, 22 tahun merupakan mahasiswa UIN Sunan Ampel

Fakultas Syariah dan Hukum, Jurusan Hukum Keluarga ( Ahwal Al

Syakhsiyah ) angkatan 2011. Keinginannya untuk menggunakan

twitter adalah untuk berdiskusi dengan anggota organisasi kampus

dan berkomunikasi dengan teman komunitasnya. Alasan peneliti

mewancarai informan adalah karena informan menggunakan

twitter cukup sering.

(58)

Zulfahmi Ramadhan, 23 tahun merupakan mahasiswa UIN Sunan

Ampel Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan

Bahasa Inggris angkatan 2010. Keinginannya untuk menggunakan

twitter untuk mencari informasi tentang trend yang ada di kalangan

mahasiswa dan para netizen. Alasan peneliti mewancarai informan

karena informan menggunakan twitter sudah dalam jangka waktu

yang cukup lama

B. Obyek Penelitian

Obyek penelitian pada Sosmed twitter sebagai media komunikasi

sosial mahasiswa adalah kajian ilmu komunikasi yang berkosentrasi pada

media sosial twitter, yang mana media social twitter merupakan media

komunikasi yang digunakan oleh para remaja atau mahasiswa untuk

berkomunikasi antara teman atau mencari informasi dari akun media online.

C. Lokasi Penelitian

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya JL. A. Yani 117,

Surabaya Jawa Timur, Indonesia, 60237. Telp. +62 31 8410298, Fax. +62

31 8413300. Email.humas@uinsby.ac.id

D. Profil Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Pada akhir dekade 1950, beberapa tokoh masyarakat Muslim Jawa

Timur mengajukan gagasan untuk mendirikan perguruan tinggi agama

Islam yang bernaung di bawah Departemen Agama. Untuk mewujudkan

Referensi

Dokumen terkait

Namun dalam konteks mahasiswi bercadar di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, mereka tidak berada dalam suatu kelompok mahasiswi bercadar, dari hasil

Dari hasil penelitian yang didapat, faktor penyebab utama tindakan apatis mahasiswa UIN Sunan Ampel adalah faktor lingkungan hidup dan tanggung jawab mahasiswa

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel tentang aplikasi transportasi online yaitu sebagai media komunikasi antara driver dengan customer (2) pemaknaan mahasiswa

Dari penarikan kesimpulan yang diperoleh, ada beberapa fungsi media online dalam membangun prestasi belajar mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, diantaranya yaitu

Hasil Pengajuan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).. Universitas Islam Negeri Sunan

SURABAYA 2019.. Skripsi, Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Skripsi ini mengkaji

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dan Universitas Negeri Surabaya ini ditemukan bahwa : adanya Hegemoni

Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Risiko Terhadap Keputusan Pembelian Menggunakan Flash Sale Shopee Mahasiswa FEBI Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Secara