4
II. TELAAH PUSTAKA
Menurut data Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI Bogor, dari
sekitar 180 jenis jamur Ganoderma yang sudah diketahui, ada sekitar 21 spesies
Ganoderma yang ditemukan di Indonesia. Manfaat 21 spesies Ganoderma yang
diketahui tidak seluas seperti G. lucidum (Suriawiria, 2002). Ganoderma sp.
memiliki tubuh buah seperti kipas hampir membulat dengan diameter sekitar 10-35
cm (Dalimatha, 1999). Tubuh buah memiliki garis-garis melingkar yang merupakan
batas periode pertumbuhan, memiliki tipe yang berombak atau berlekuk dan
berwarna merah mengkilap dan bila sudah tua berubah semakin gelap menjadi merah
kehitaman (Yusnawan, 2000).
Sumber nutrien utama yang diperlukan jamur Ganoderma sp. dari serbuk
gergaji kayu adalah selulosa, hemiselulosa dan lignin sehingga adanya perbedaan
kandungan dalam beberapa jenis kayu diperkirakan akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan fase vegetatif maupun fase generatifnya (Stamets, 2000). Menurut
Syahru (2000), kulit dan serbuk kayu merupakan limbah dari hasil pengolahan kayu
yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai medium tumbuh jamur.
Karakteristik serbuk gergaji kayu yang digunakan sebagai medium tanam
yaitu tidak mengandung minyak atau bahan kimia, tidak bergetah, kering dan tidak
busuk. Bahan lain yang ditambahkan ke dalam medium tanam yakni bekatul yang
baru dan tidak berbau. Bekatul ini berfungsi sebagai bahan nutrien dan sumber
karbohidrat. Kapur berfungsi untuk menjaga keasaman medium dan sumber mineral,
sedangkan gips digunakan untuk memperkokoh medium tanam dalam baglog
sehingga tidak mudah hancur dan rusak disamping sebagai sumber mineral. Bahan
pendukung lainnya adalah pupuk TSP digunakan untuk mempercepat pertumbuhan
miselium dan tubuh buah jamur (Djarwanto dan Suprapti, 1997).
Pertumbuhan dan kualitas jamur Ganoderma sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan nutrisi dalam medium tanam dan faktor dari luar berupa suhu,
kelembapan dan waktu panen yang optimal yaitu 3-4 bulan setelah inokulasi
(Adasveg and Gilbertson, 1986). Salah satu penentu keberhasilan tumbuh jamur
adalah ketepatan medium produksi yang digunakan. Medium produksi sangat
menentukan pertumbuhan jamur Ganoderma. Tidak semua medium produksi cocok
digunakan untuk pertumbuhan semua jenis isolat jamur Ganoderma sehingga
5
diperlukan penambahan komposisi medium yang berfungsi untuk mempercepat dan
meningkatkan hasil produksi dengan menambahkan nutrisi yang tidak tersedia dalam
medium pokok sebagai pelengkap (Wuest, 1989).
Berdasarkan penelitian terdahulu, penggunaan serbuk gergaji kayu sengon
sebagai medium tanam menghasilkan masa tumbuh jamur yang cepat karena proses
pelapukannya cepat sehingga tidak memerlukan perendaman dan pengeringan yang
lama tetapi mempunyai kelemahan yaitu daya tahan yang kurang kuat sehingga
medium tanam cepat rapuh menyebabkan masa panen menjadi pendek. Serbuk
gergaji kayu mahoni digunakan sebagai medium tanam karena proses pelapukannya
lebih lama, mempunyai ketahanan yang tinggi, tidak mudah rapuh, sehingga
memperlama masa panen. Kelemahan penggunaan serbuk gergaji kayu mahoni yaitu
untuk menjadi medium yang baik perlu pengeringan dan perendaman yang lebih
lama sehingga masa tumbuh jamur memerlukan waktu yang lama (Dzuraibak, 2009).
Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Iriani (2003) menunjukkan
bahwa kayu sengon mengandung selulosa 48,83%, lignin 17,20% dan hemiselulosa
16,34% yang dibutuhkan oleh jamur. Siagian et al., (2003), menambahkan bahwa
salah satu limbah yang berpotensi sebagai medium tanam pada produksi Ganoderma.
Serbuk gergaji kayu karet mengandung selulosa yang tinggi dan sedikit lignin. Kayu
karet mempunyai kandungan selulosa 52,62% dan lignin 21,17% (Nurhayati, 1982).
Hasil yang berbeda dikemukakan oleh Alaudin (1984) bahwa kayu sengon
mengandung holoselulosa 67,38% dan lignin 20,63%.
Menurut Hirt dan Schnitzier (1994), miselium G.lucidum tumbuh dengan
baik pada biji serelia yang dicampur gips (1,3% berat), biji milet, gandum dan barley
merupakan medium yang terbaikuntuk membiakkan miselium. Penambahan kapur
0,3% pada medium tersebut tidak berpengaruh pada pertumbuhan miselium.
Miselium G. lucidum dapat juga ditumbuhkan pada medium serbuk gergaji kayu
yang ditambah dengan 1% CaCO3, 15% bekatul dan kadar air campuran bahan
dibuat hingga 62%. Triratana et al., (1991) menumbuhkan G. lucidum pada serbuk
6
gergaji kayu H. brasiliensis, Dipterocarpus alatus, Penctacme suavis dan Tectona
grandis sebagai bahan dasar medium tanam. Serbuk gergaji kayu H. brasiliensis
ditambah bekatul, kulit padi, serat kayu kelapa, kulit kacang, jagung, gandum dan
ampas tahu merupakan medium yang paling optimum untuk pertumbuhan miselium.
Berdasarkan penelitian Triana (2009), penggunaan serbuk gergaji kayu sengon
sebagai medium tanam menghasilkan masa tumbuh jamur yang cepat karena proses
pelapukannya cepat sehingga tidak memerlukan perendaman dan pengeringan yang
lama
Penelitian budidaya jamur berkhasiat obat (Ganoderma sp.) ini menggunakan
medium serbuk gergaji kayu sengon, karet dan mahoni, dengan tujuan untuk
mengetahui pertumbuhan dan produktivitas. Penggunaan serbuk gergaji pada
penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan akan karbon yang digunakan untuk
pertumbuhan miselia (fase vegetatif) Ganoderma. Unsur karbon merupakan unsur
utama yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur, semakin keras kayu maka
semakin tinggi kandungan karbonnya dengan lignin yang tinggi pula sehingga kayu
bersifat keras (Boerhendhy et al., 2001).