• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi hampir semua bidang usaha. Hal itu disebabkan berbagai peralatan yang digunakan sebagai sarana produksi atau sebagai pendukung lingkungan kerja menggunakan energi listrik. Aktivitas perkantoran semakin tergantung pada peralatan bertenaga listrik seperti komputer, printer, kalkulator atau sarana pendukung lingkungan kerja seperti AC, lampu penerangan dan sebagainya.

Pada PT Rabik Bangun Pertiwi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan jasa internet (tipe internet service provider) yang beroperasi 24 jam secara terus-menerus. Konsumen PT Rabik Bangun Pertiwi umumnya adalah hotel, villa dan perkantoran yang bergerak dibidang pariwisata di Bali dan Lombok. Selain itu perusahaan ini juga menjadi penyedia jasa colocation server yaitu penyediaan server yang pemanfaatannya dikhususkan pada konsumen tertentu. Umumnya colocation server berisi perangkat lunak di bidang perkantoran yang sangat spesifik per konsumen. Penambahan server untuk memenuhi permintaan konsumen ini tentunya menjadi pertimbangan penting dalam kaitannya dengan penyediaan atau kapasitas energi listrik perusahaan sehingga tidak semua permintaan dapat dipenuhi sembarangan.

Konsumsi energi listrik di PT Rabik Bangun Pertiwi sangat dipengaruhi oleh permintaan konsumen (penyediaan colocation server) dan aktivitas pegawai (pemanfaatan sistem informasi). Sehingga dihasilkan konsumsi listrik yang termasuk rutin (terjadwal) dan variatif (dinamis) per-periodenya.

Aktivitas utama pegawai di PT Rabik Bangun Pertiwi adalah penggunaan sistem informasi. Sistem informasi ini mencakup sistem kepegawaian, manajemen relasi pelanggan, sistem pencacatan tagihan pelanggan(billing sistem) dan berbagai server yang digunakan sebagai monitoring relay, squid server hingga backup server untuk cabang-cabang distribusi. Keberadaan sistem informasi yang ter-singkronisasi ini sangat memdukung

(2)

kecepatan dan keakuratan aktivitas dalam perusahaan. Namun hal itu tentunya membutuhkan banyak server yang beroperasi secara rutin (terus-menerus) maupun periodik seperti server backup. Hingga 28 maret 2010, PT Rabik Bangun Pertiwi sudah mengoperasikan 23 server yang terdiri dari 15 server operasional internal perusahaan dan 8 server untuk eksternal perusahaan berupa colocation server sistem informasi perkantoran bagi konsumen. Server-server ini rata-rata mengkonsumsi listrik sebesar 400 hingga 600 Watt sehingga total daya yang dibutuhkan kurang lebih mencapai 13800 Watt. Semua server tersebut tidak mungkin bisa dijalankan semuanya karena daya maksimum yang tersedia adalah 10.000 VA. Sehingga untuk itu dibutuhkan suatu sistem penjadwalan operasi peralatan untuk menentukan server mana yang bisa dijalankan terus-menerus dan server mana yang berjalan berdasarkan jadwal.

Penjadwalan server-server ini mesti dipertimbangkan matang-matang baik dari segi penyediaan itu sendiri maupun jam operasionalnya karena adanya faktor keterbatasan daya. Hal lain yang mesti dipertimbangkan adalah pengosongan persediaan daya untuk memungkinkannya aktivitas lain seperti pengoperasian PC/laptop pegawai hingga aktivitas di luar sistem informasi seperti pencetakan kartu voucher hotspot untuk konsumen dapat dilakukan.

Pegawai yang mempergunakan peralatan bertenaga listrik di kantor terdiri dari pegawai research & development, marketing, akunting dan operasional yang bekerja dalam office hour (yaitu 08:00 hingga 17:00, Senin hingga Jumat) dan call center pegawai yang bekerja untuk memberikan layanan selama 24 jam terus-menenerus secara bergilir. Dua jenis penjadwalan kerja pegawai ini menghasilkan konsumsi listrik yang bervariasi dan membutuhkan pencatatan khusus sebagai pendukung keputusan dan evaluasi.

Milihat kondisi konsumsi energi listrik dan penjadwalan kerja pegawai tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem penjadwalan konsumsi atau pembatasan pemanfaatan energi listrik per periode. Sehingga pemakaian kapasitas daya dapat dioptimalkan tanpa mengurangi kualitas produktivitas dari industri tersebut. Sebuah penjadwalan aktivitas (task scheduler) yang ikut melibatkan besarnya daya dan lamanya konsumsi daya dari peralatan bertenaga listrik yang digunakan dalam aktivitas tersebut. Penjadwalan ini penting untuk menghindari

(3)

beban konsumsi yang tinggi pada office hour. Penjadwalan ini juga efektif untuk diterapkan pada PT Rabik Bangun Pertiwi mengingat adanya pegawai call center yang bekerja selama 24 jam, yang bisa ditugaskan untuk melakukan switching (menyalakan atau mematikan) aktivitas server yang bisa ditanganinya.

Dengan adanya sistem penjadwalan konsumsi listrik ini maka semua peralatan bertenaga listrik yang dibutuhkan dalam aktivitas usaha dapat berjalan dalam waktu yang teratur per-periode-nya. Sehingga memudahkan pengambilan keputusan tentang kapan sebuah proses dapat dilaksanakan dan diselesaikan, memudahkan kalkulasi ketika adanya penambahan peralatan atau penambahan masa kerja peralatan, menentukan tingkat konsumsi energi listrik per-periode dan memudahkan deteksi proses konsumsi energi listrik yang dianggap boros. Namun tentunya hal tersebut sulit dilakukan secara manual. Karena jika dilakukan secara manual akan memakan waktu dan akan sangat tergantung pada pegawai yang kompeten di bidang kelistrikan yaitu mengetahui struktur kelistrikan kantor dan jam operasional peralatan bertenaga listrik di kantor. Sehingga sistem penjadwalan akan menjadi tidak efisien ketika pegawai tersebut tidak ada pada kantor. Kondisi tersebut akan menyebabkan pemborosan pada biaya komunikasi hingga biaya lembur bagi pegawai tersebut. Untuk itu diperlukan sistem informasi yang dilengkapi sistem pendukung keputusan berbasis sistem komputasi cerdas. Sistem komputasi cerdas yang akan digunakan dalam optimasi ini adalah algoritma genetika untuk membantu pengambilan keputusan dalam mengoptimalkan penjadwalan aktivitas dan fuzzy logic untuk menghasilkan pengklasifikasi aktivitas yang dinamis.

Sistem penjadwalan operasi peralatan untuk membantu pengambilan keputusan dalam mengoptimalkan kapasitas maksimum daya listrik di PT Rabik Bangun Pertiwi ini diharapkan dapat diterapkan pada industri lainnya yang memiliki pola konsumsi energi listrik yang cukup dinamis khususnya yang dipengaruhi oleh permintaan konsumen. Industri tersebut antara lain percetakan, industri tekstil, studio disain grafis dan sebagainya.

(4)

1.2 Rumusan Masalah

a) Bagaimana merancang sebuah sistem penjadwalan konsumsi energi listrik untuk mengoptimalkan jumlah konsumsi energi listrik per periode dengan menggunakan teknik optimasi berbasis kecerdasan buatan berupa algoritma genetika dan fuzzy logic sehingga persediaan daya bisa dimanfaatkan secara maksimal?

b) Bagaimana menbangun antar muka sistem informasi yang dapat memudahkan pengguna dalam mendata penjadwalan konsumsi listrik dan membantu dalam pengambilan keputusan dalam mengoptimalkan konsumsi listrik?

c) Bagaimana mengimplementasikan sistem yang telah dibangun dengan menggunakan data yang didapat dari PT Rabik Bangun Pertiwi untuk memberi gambaran umum konsumsi listrik yang terjadi dan meninjau kemungkinan penghematan yang bisa dilakukan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dapat berupa sebagai berikut :

a) Mengetahui pola konsumsi listrik pada PT Rabik Bangun Pertiwi untuk digunakan sebagai materi perancangan sistem dan variabel pengujian sistem yang dibangun dalam penelitian ini.

b) Menghasilkan sebuah sistem informasi penjadwalan konsumsi energi listrik dengan antar muka yang mudah digunakan pengguna dan penerapan optimasi berbasis kecerdasan buatan berupa algoritma genetika dan fuzzy logic sebagai pendukung keputusan dalam penjadwalan aktivitas yang berkaitan dengan konsumsi listrik.

c) Menguji sistem yang telah dibangun dengan menggunakan variabel yang didapat dari PT Rabik Bangun Pertiwi sehingga dapat ditarik gambaran umum konsumsi listrik yang terjadi pada lokasi dan dapat ditarik beberapa kemungkinan-kemungkinan penghematan yang dapat dilakukan.

(5)

1.4 Manfaat Penelitian

Secara umum manfaat penelitian dapat berupa sebagai berikut :

a) Sebagai sistem pendukung keputusan dalam penjadwalan aktivitas khususnya yang berkaitan dengan konsumsi listrik yaitu :

(1) Penentuan tingkat konsumsi per-periode dan tingkatan ideal yang akan ditetapkan misalnya pada office hour tingkat konsumsi rutin seminimum mungkin untuk memungkinkan aktivitas lain yang lebih banyak.

(2) Penentuan kapan sebuah proses yang melibatkan konsumsi listrik dapat dilaksanakan dan diselesaikan dengan mempertimbangkan penumpukan dengan aktivitas lainnya.

(3) Memudahkan kalkulasi ketika adanya penambahan peralatan atau penambahan kerja peralatan

(4) Memudahkan deteksi proses konsumsi listrik yang dianggap boros dan bisa digantikan atau di-hilangkan.

(5) Sebagai perangkat pencatatan aktivitas konsumsi listrik agar mudah dipantau perkembangan historis per periode, seperti mingguan, bulanan hingga tahunan.

b) Sebagai sistem pendukung keputusan dalam mengoptimalkan jumlah konsumsi listrik per periode sehingga persediaan daya bisa dimanfaatkan secara maksimal dengan cara menjadwalkan konsumsi energi listrik agar semua kebutuhan konsumsi bisa terlaksana tanpa bertumpuk secara berlebihan satu sama lain.

c) Sebagai perangkat simulasi untuk menguji kebutuhan konsumsi energi listrik dengan jumlah daya tertentu, sehingga akan didapat jumlah daya yang ideal untuk pengguna.

Referensi

Dokumen terkait

untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah dibuat berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas

Jika sebelum adanya sistem pendukung kreatifitas rata-rata ide yang dihasilkan setiap sesi pertemuan R&D adalah 5 ide, maka kini untuk setiap pertemuan R&D

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Terkait dengan hal tersebut di atas, maka telaah kurikulum menjadi salah satu parameter akademik yang senantiasa perlu dilakukan sehingga tingkat kompetensi mahasiswa

L : Ya Tuhan Yesus yang telah mati di kayu salib, hanya oleh karena kasihMu kepada orang berdosa ini. P : Ajarilah kami selalu mengingat Tuhan yang mati di kayu

Hasil uji Signifikansi Parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa variabel Market Value Added (MVA) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan Saham,

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah virus Covid-19 adalah dengan menerapkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mana dalam penerapannya

Ringkasnya, meskipun struktur kristal serbuk ferit hasil sintesis telah sama dengan produk komersial, namun sifat-sifat magnetik magnet yang dihasilkan masih belum dapat