• Tidak ada hasil yang ditemukan

Report PT SMR Utama Tbk dan Entitas Anaknya 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Report PT SMR Utama Tbk dan Entitas Anaknya 2016"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan bank 815.861 4,31,32 1.679.988

Cash on hand and in banks

Investasi jangka pendek 1.510.211 5,31,32 1.470.910 Short-term investment

Piutang usaha -

Pihak ketiga - neto 17.057.771 6,31,32 19.448.787

Trade receivables Third parties – net

Piutang lain-lain Other receivables

Pihak ketiga - neto 3.746.007 7 13.918 Third parties – net

Pihak berelasi 16.466.088 30 18.022.098 Related parties

Persediaan - neto 2.861.610 8 2.628.137 Inventories – net

Pajak dibayar di muka 5.538.354 19 6.475.709 Prepaid tax

Biaya dibayar di muka 397.990 10 978.819 Prepaid expenses

Uang muka 277.451 9,30 7.319.471 Advances

Jumlah Aset

Lancar 48.671.343 58.037.837

Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR

NON-CURRENT ASSETS

Piutang lain-lain - pihak ketiga 12.191.128 7 -

Other receivables - third party Kas yang dibatasi

penggunaannya - 11 2.756.063 Restricted cash

Aset pajak tangguhan - neto - 19e 35.055 Deferred tax asset – net

Aset tetap - neto 59.265.502 13 66.012.497

Property and equipment - net

Aset takberwujud 30.368.275 14 35.425.602 Intangible assets

Aset eksplorasi dan

evaluasi 29.622.710 15 29.520.483

Exploration and evaluation assets

Uang jaminan 98.176 31, 32 54.383 Refundable deposits

Aset tidak lancar

lainnya 208.038 304.118

Other non-current assets

Jumlah Aset

Tidak Lancar 131.753.829 134.108.201

Total Non-current Assets

(6)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK

CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka

pendek 1.100.000 16,31,32 7.225.239

Short-term bank loan

Utang usaha - Trade payables -

pihak ketiga 13.377.675 17,31,32 7.902.380 third parties

Utang lain-lain 31,32 Other payables

Pihak ketiga 464.005 307.972 Third parties

Pihak berelasi - 30 233.793 Related parties

Utang pajak 104.516 19 61.000 Taxes payable

Beban masih harus

dibayar 672.376 18,31,32 3.155.983 Accrued expenses

Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Current maturities of long-term liabilities Utang bank jangka

panjang 7.175.822 20,31,32 54.600.000

Long-term bank loans Utang sewa

pembiayaan 7.278.254 21,31,32 12.552.751

Obligation under finance lease

Jumlah Liabilitas

Jangka Pendek 30.172.648 86.039.118

Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG

NON-CURRENT LIABILITIES

Utang lain-lain 4.251.269 20 - Other payables

Liabilitas pajak

tangguhan - neto 9.103.485 19e 10.398.134

Deferred tax liabilities - net Liabilitas jangka

panjang – setelah dikurangi bagian yang

jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Long-term liabilities - net of

current maturity Utang bank jangka

panjang 61.594.363 31,32 -

Long-term bank loans Utang sewa

pembiayaan 371.532 21,31,32 4.928.818

Obligation under finance lease Liabilitas imbalan

kerja jangka

panjang 1.502.509

22

1.227.333

Long - term employee benefit liability

Jumlah Liabilitas

Jangka Panjang 76.823.158 16.554.285

Total Non-current Liabilities

JUMLAH

LIABILITAS 106.995.806 102.593.403

(7)

2016 Notes 2016

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Equity Attributable to Owners of The

Parent Modal saham - nilai

nominal Rp 100

(jumlah penuh) per saham

Share capital Rp100 (in full amount) par value per share Modal dasar -

48.000.000.000 Modal ditempatkan dan disetor penuh masing-masing

12.499.385.782 saham 110.469.517 23 110.469.517

Authorized – 48,000,000,000 shares

Issued and fully paid – 12,499,385,782 shares Tambahan modal

disetor – neto 25.074.870 24 25.074.870

Additional paid-in capital – net

Selisih kurs penjabaran

laporan keuangan (9.508.991 ) (10.116.139 )

Exchange difference On financial statements

translation

Selisih nilai atas transaksi dengan pihak

nonpengendali (1.374 ) -

Difference arising from transaction with non-controlling interest

Defisit (52.597.854 ) (35.866.677 ) Deficit

Jumlah ekuitas net yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitas induk 73.436.168 89.561.571

Total net equity attributable to owners

of the parents Kepentingan

nonpengendali (6.802 ) (8.936 )

Non-controlling Interest

JUMLAH EKUITAS 73.429.366 89.552.635

TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS

DAN EKUITAS 180.425.172 192.146.038

(8)

2016 Notes 2015

PENDAPATAN 43.022.629 25 39.304.278 REVENUES

BEBAN POKOK PENDAPATAN (40.897.845) 26 (37.374.582) COST OF REVENUES

LABA BRUTO 2.124.784 1.929.696 GROSS PROFIT

Beban umum dan General and administrative

administrasi (12.442.094 ) 27 (15.765.996) expenses

Penghasilan (beban) usaha Other operating

lainnya - neto (2.895.866 ) 28 (3.605.806) income (expenses) - net

LOSS FROM

RUGI USAHA (13.213.176) (17.442.106) OPERATIONS

Biaya keuangan (4.862.884 ) (4.640.817 ) Finance cost

RUGI SEBELUM PAJAK LOSS BEFORE INCOME

PENGHASILAN (18.076.060 ) (22.082.923 ) TAX

MANFAAT PAJAK INCOME TAX BENEFIT -

PENGHASILAN - NETO 1.280.138 19c 2.586.421 NET

RUGI NETO TAHUN BERJALAN (16.795.922 ) (19.496.502 ) NET LOSS FOR THE YEAR

RUGI OTHER COMPREHENSIVE

KOMPREHENSIF LAIN LOSS

Item that will be

Pos-pos yang akan direklasifikasi reclassified

ke laba rugi to profit or loss

Exchange difference on

Selisih kurs penjabaran financial statements

laporan keuangan 607.147 (2.322.288) translation

Pos-pos yang tidak akan Item that will not be

direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or

loss

Pengukuran kembali atas Remeasurements of

liabilitas imbalan pasca long-term employee

kerja 87.342 22 (668.676) benefit liability

Pajak penghasilan terkait (21.836) 167.169 Related income tax

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE

(9)

2016 Notes 2015

RUGI NETO YANG DAPAT NET LOSS ATTRIBUTABLE

DIATRIBUSIKAN KEPADA: TO:

Pemilik entitas induk (16.796.682) (19.490.591 ) Owners of the parent

Kepentingan nonpengendali 760 (5.911 ) Non-controlling interests

JUMLAH (16.795.922 ) (19.496.502 ) TOTAL

RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE

TAHUN BERJALAN YANG LOSS FOR THE YEAR

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk (16.124.029) (22.314.386 ) Owners of the parent

Kepentingan nonpengendali 760 (5.911 ) Non-controlling interests

JUMLAH (16.123.269) (22.320.297 ) TOTAL

RUGI PER SAHAM DASAR (0,0013 ) 29 (0,0016 ) BASIC LOSS PER SHARE

(10)

Modal Saham/

Share Capital

Tambahan Modal Disetor

-Neto /

Additional Paid In Capital - Net

Exchange Difference on

Financial Statements Translation

Pengendali /

Difference on Non Controlling

Interest Transaction

Defisit /

Deficit

Jumlah /

Total

Kepentingan nonpengendali /

Non-controlling Interests

Jumlah Ekuitas /

Total Equity

Saldo per 1 Januari 2015 106.551.809 23.116.016 (7.793.850 ) - (15.874.580 ) 105.999.395 (3.025 ) 105.996.370

Balance as of January 1, 2015

Hasil Pelaksanaan Waran Seri I (lihat Catatan 1b

dan 24) 3.917.708 1.958.854 - - - 5.876.562 - 5.876.562

Exercise of Warrant Series I (see Notes

1b and 24)

Rugi komprehensif lain - - (2.322.288 ) - (501.507 ) (2.823.795 ) - (2.823.795 )

Other comprehensive loss

Rugi neto tahun berjalan - - - - (19.490.591 ) (19.490.591 ) (5.911 ) (19.496.502 ) Net loss for the year

Saldo per

31 Desember 2015 110.469.517 25.074.870 (10.116.138 ) - (35.866.678 ) 89.561.571 (8.936 ) 89.552.635

Balance as of December 31, 2015

Selisih nilai transaksi dengan

pihak nonpengendali - - - (1.374 ) - (1.374 ) 1.374 -

Difference arising from transaction with

non-controlling interest

Penghasilan komprehensif

lain - - 607.147 - 65.506 672.653 - 672.653

Other comprehensive income

Rugi neto tahun berjalan - - - - (16.796.682 ) (16.796.682 ) 760 (16.795.922 ) Net loss for the year

Saldo per

31 Desember 2016 110.469.517 25.074.870 (9.508.991 ) (1.374 ) (52.597.854 ) 73.436.168 (6.802 ) 73.429.366

Balance as of December 31, 2016

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

(11)

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 44.441.145 40.773.528 Cash receipt from customers Pembayaran kas kepada pemasok (11.257.980 ) (19.242.533) Cash paid to suppliers

Refund of advance for

Pengembalian uang muka mangan - 217.042 purchase manganese

Pembayaran kas untuk karyawan (10.541.568 ) (8.780.300) Cash paid to employees

Pembayaran untuk beban operasional Cash paid for other operational

lainnya (2.986.344 ) (1.801.798 ) expense

Penerimaan kas atas tagihan

pajak penghasilan 3.607.340 1.220.049 Proceeds from claim tax refund

Kas neto Diperoleh dari Net Cash Provided by

Aktivitas Operasi 23.262.593 12.385.988 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Aset tetap Property and equipment

Penerimaan dari hasil penjualan 969.285 505.805 Proceeds from sale

Perolehan (11.534.311) (4.113.333 ) Acquisitions

Penarikan investasi Withdrawal of

jangka pendek - 160.215 short-term investment

Penerimaan piutang lain-lain dari Proceeds of other receivables -

pihak berelasi 1.652.696 739.996 related party

Kenaikan piutang lain-lain kepada Increase other receivables -

pihak ketiga (12.403.144 ) (5.702.411 ) third party

Penambahan aset eksplorasi dan Increase in exploration and

evaluasi (17.571 ) (153.817 ) evaluation assets

Penurunan aset tidak Decrease in other

lancar lainnya - 128.106 non-current assets

Pengembalian (pembayaran) Refund (payment) of advance

uang muka investasi saham 3.767.046 (7.249.004 ) of share subscription

Kas Neto Digunakan Untuk Net Cash Used in

Aktivitas Investasi (17.565.999) (15.684.443) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING

PENDANAAN ACTIVITIES

Pembayaran bunga (5.019.472) (2.195.184 ) Interest paid

Penerimaan dari penerbitan saham - 5.876.562 Proceeds from issue of shares

Penerimaan dari utang bank jangka pendek 1.500.000 5.725.239 Received of short-term bank loan Penerimaan utang bank jangka panjang 11.010.020 - Received of long-term bank loan Penerimaan (pembayaran) utang lain-lain Received (payment)in other payables-

(12)

2016 2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING

PENDANAAN (lanjutan) ACTIVITIES (continued)

Pembayaran utang bank jangka pendek (400.000) - Payment of short-term bank loan Pembayaran utang bank jangka panjang (3.574.864) (533.336 ) Payment of long-term bank loan

Pembayaran utang sewa Payments of obligation under

pembiayaan (12.598.675) (7.075.177 ) finance lease

Kas yang dibatasi penggunaanya Restricted cash used in

digunakan untuk pembayaran hutang bank 2.756.063 - bank loan payment

Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in)

Aktivitas Pendanaan (6.560.721 ) 2.031.897 Financing Activities

PENURUNAN NETO NET DECREASE IN

KAS DAN BANK (864.127 ) (1.266.558) CASH ON HAND AND IN BANKS

CASH ON HAND AND IN BANKS

AT THE BEGINNING OF

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 1.679.988 2.946.546 THE YEAR

CASH ON HAND AND IN BANKS

(13)

a. Pendirian dan Kegiatan Usaha Perusahaan a. Establishment and Business Activity of the Company

PT SMR Utama Tbk ("Perusahaan") didirikan dengan nama PT Dwi Satria Jaya berdasarkan Akta Notaris F. Eka Sumarningsih, S.H., M.H., No. 31 tanggal 11 November 2003. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan

No. C 28091HT.01.01.TH.2003 tanggal 21 November 2003 serta telah diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No. 43, Tambahan No. 5091 tanggal 28 Mei 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 5 oleh Notaris Rini Yulianti, S.H., tanggal 10 Juni 2016 tentang perubahan Struktur Pemegang Saham Perusahaan. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0056494 tanggal 12 Juni 2016.

PT SMR Utama Tbk ("the Company") was established as PT Dwi Satria Jaya based on Notarial Deed No. 31 of F. Eka Sumarningsih, S.H., M.H., dated November 11, 2003. The Deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-28091HT.01.01.TH.2003 dated November 21, 2003 and was published in the State Gazette No. 43, Supplement No. 5091 dated May 28, 2004. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently based on the Notarial Deed No. 5 by Notary Rini Yulianti, S.H., dated June 10, 2016, regarding the change in The Company's Shareholders Structure. This Notarial deed has been accepted by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter

No. AHU-AH.01.03-0056494 dated

June 12, 2016.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, industri, pengangkutan, perbengkelan dan pembangunan. Saat ini, selain menjalankan

fungsi sebagai perusahaan induk (holding

company), Perusahaan tidak aktif terlibat dalam

bisnis apapun. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, Indonesia.

According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged, among others, in the trading, service, industry, transportation, workshop and development. Currently, the Company, aside from being a holding company, is not actively engaged in any business of its own. The Company domiciled at Jakarta, Indonesia.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PT Lautan Rizki Abadi (LRA) adalah entitas induk dan entitas induk terakhir dari Perusahaan.

As of December 31, 2016 and 2015, the Company’s immediate and ultimate holding company is PT Lautan Rizki Abadi (LRA).

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Share

Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif

No. S-107/0/BL/2011 dari Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum perdana saham sejumlah 500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham tersebut ditawarkan pada harga sebesar Rp 600 per saham.

On September 30, 2011, the Company

obtained Effective Statement Letter

(14)

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan (lanjutan)

b. Public Offering of the Company’s Share

(continued)

Tindakan Perusahaan (corporate action) yang

mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak penawaran umum perdana sampai dengan laporan akhir tahun terbaru adalah Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Pada tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-307/D.04/2014 dari Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan PUT I sejumlah 10.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan sebanyak 500.000.000 Waran Seri I (WS I). Sebagai insentif kepada para pemegang saham, melekat satu WS I pada setiap 21 saham baru hasil HMETD. Masing-masing WS I berhak untuk membeli saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaan Rp 150 per saham, dengan jumlah nilai pelaksanaan WS I adalah sebanyak-banyaknya Rp 75.000.000.000. Periode pelaksanaan WS I adalah 14 Januari hingga 13 Juli 2015 (lihat Catatan 24).

The Company’s corporate action from the date of its initial public offering up to the latest reporting year-end is the Limited Public Offering I (PUT I) to the shareholders in relation to issuance of right issue with Pre-emptive Rights (HMETD). On June 26, 2014, the Company obtained Effective Statement Letter No. S-307/D.04/2014 from Indonesia Financial Services Authority (OJK) to conduct PUT I of 10,500,000,000 shares with par value of Rp 100 per share and 500,000,000 Series I Warrants (WS I). As an incentive to its shareholders, attached is one WS I for every 21 shares issued through HMETD. Each WS I gives the shareholder the right to purchase the Company’s shares at exercise price of Rp 150 per share, with total exercise price is maximum of Rp 75,000,000,000. The exercise period of WS I is from January 14 to July 13, 2015 (see Note 24).

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saham Perusahaan yang telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia masing-masing berjumlah 12.499.385.782 saham.

As of December 31, 2016 and 2015, the Company’s shares totaling to 12,499,385,782 shares, respectively, were listed in the Indonesian Stock Exchange.

c. Entitas Anak c. Subsidiaries

Entitas Anak yang dikonsolidasikan dan persentase kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The consolidated Subsidiaries and the percentages of equity held by the Company as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

Tahun Awal Operasi

Komersial / Persentase Kepemilikan / Jumlah Aset /

Start of Percentage of Ownership Total Assets

Entitas Anak / Domisili / Commercial Kegiatan Usaha /

Subsidiaries Domicile Operations Principal Activity 2016 2015 2016 2015

Kepemilikan langsung / Direct ownership

PT Ricobana (RB) Jakarta -*) Investasi / Investing 99,99% 99,99% 77.962.347 75.872.484

PT Adikarsa Alam Resources

(AKAR) Jakarta -*) Perdagangan / Trading 99,99% 99,99% 20.206.796 25.281.361

PT Synergi Metal

(15)

c. Entitas Anak (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)

Tahun Awal

Operasi Persentase Kepemilikan / Jumlah Aset /

Komersial / Percentage of Ownership Total Assets

Start of

Entitas Anak / Domisili / Commercial Kegiatan Usaha /

Subsidiaries Domicile Operations Principal Activity 2016 2015 2016 2015

Kepemilikan tidak langsung / Indirect ownership

PT Ricobana Abadi (RBA)

(melalui RB/ Kontraktor Batubara /

throughRB) Jakarta 1981 Mining Contractor 99,98% 99,99% 163.071.455 174.880.386 PT Troposfir Pancar

Sejati (TPS) (melalui RBA/

throughRBA) Jakarta -*) Investasi / Investing 98,40% 98,31% 3.302.773 2.955.858 PT Troposfir Mega

Raya (TMR) (melalui TPS/

throughTPS) Jakarta -*) Investasi / Investing 99,97% 98,14% 3.302.277 2.533.013 PT Delta Samudra (DS)

(melalui TMR/

throughTMR) Jakarta -*) Pertambangan / Mining 99,99% 97,35% 3.301.495 3.259.212

*) Belum beroperasi secara komersial / has not started commercial operations

Pendirian Entitas Anak Establishment of Subsidiaries

PT Synergi Metal Raya (SMR) PT Synergi Metal Raya (SMR)

SMR didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 7 tanggal 4 Maret 2015 oleh Harra Mieltuani Lubis, S.H. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0027233.AH.01.11.TH 2015 tanggal 6 Maret 2015.

SMR was established based on the Deed of establishment No. 7 dated March 4, 2015 by Harra Mieltuani Lubis, S.H. The Deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0027233.AH.01.11 TH.2015 dated March 6, 2015.

d. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

d. Commissioners, Directors, Audit Committee

and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Komisaris Independen

Wijaya Mulia Supandi W.S.

Board of Commissioners

President Commissioner Independent Commissioner

Direksi

Direktur Utama (tidak terafiliasi) Direktur

Jokky Wahyoedi Hidayat Rinatri Prahastiwi

Directors

(16)

d. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)

d. Commissioners, Directors, Audit Committee

and Employees (continued)

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Members of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

Komite Audit

Ketua Anggota Anggota

Sekretaris Perusahaan

Supandi W.S Chandy Williem Agnes Lew Dermawan

Ricky Kosasih

Audit Committee

Chairman Member Member

Corporate Secretary

Personil manajemen kunci Perusahaan memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi (selain Komisaris Independen) merupakan manajemen kunci Perusahaan.

Key management personnel of the Company are those persons having the authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company. All members of the Boards of Commissioners and Directors (except Independent Commissioner) are considered as key management personnel of the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan dan entitas anaknya memiliki masing-masing 1.040 dan 698 karyawan tetap (tidak diaudit).

As of December 31, 2016 and 2015, the Company and its subsidiaries had a total of 1,040 and 698 permanent employees (unaudited), respectively.

e. Area eksplorasi dan eksploitasi/ pengembangan

e. Exploration and exploitation/development

areas

Batubara Coal

DS, entitas anak, memiliki wilayah eksplorasi dan eksploitasi berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) No. 545/K.835/2009 tanggal 16 Oktober 2009 atas nama DS, yang berlaku selama 22 tahun. Luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) adalah sebesar 9.384 hektar di mana 7.489 hektar yang berada dalam kawasan Hutan Produksi (HP) dan Hutan Produksi Terbatas (HPT).

(17)

e. Area eksplorasi dan eksploitasi/ pengembangan (lanjutan)

e. Exploration and exploitation/development

areas (continued)

Batubara (lanjutan) Coal (continued)

Berdasarkan rencana kerja tambang, pertimbangan teknis Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur dan rekomendasi yang diberikan oleh Gubernur Kalimantan Timur yang dapat digunakan untuk pinjam pakai adalah 7.377,7 hektar. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, DS sedang dalam proses permohonan IPPKH di daerah Kalimantan. Area tersebut terletak di Desa Lingau, Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.

Based on the mine work plan, technical consideration of Department of Energy and Mineral Resources in East Kalimantan and the recommendations given by the Governor of East Kalimantan, the total area that can be used under the permit to use forest area (IPPKH) approximately, 7,377.7 hectares. As of the date of completion of consolidated financial statements, DS is still in the process of applying for the IPPKH in Kalimantan region. The mining area is located in Lingau Village, District Nyuatan, West Kutai, East Kalimantan Province.

Berdasarkan Laporan Eksekutif Review dan Verifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara oleh ahli yang independen dan kompeten melalui nomor laporan 001/DE_PTDS/VI/2014 tanggal 13 Juni 2014, estimasi jumlah cadangan terbukti dan terkira yang dimiliki DS adalah sebesar 43.473.546 ton.

Based on the Executive Report on the Review and Verification of the Resources and Coal Reserves by an independent and component expert through its report number 001/DE_PTDS/VI/2014 dated June 13, 2014, the total estimated proved and probable reserves owned by DS totaling to 43,473,546 tons.

f. Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian f. Issuance of Consolidated Financial

Statements

Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 27 Maret 2017.

(18)

a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

a. Compliance with Financial Accounting

Standards (SAK)

Laporan keuangan konsolidasian atas Perusahaan dan entitas anaknya (bersama-sama sebagai “Kelompok Usaha”) telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) dan peraturan terkait yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tentang "Pedoman Pelaporan dan Pengungkapan Laporan Keuangan untuk Perusahaan Publik ".

The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (together as “Group”) have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board of Indonesian Institute of Accountant (DSAK-IAI) and the related Financial Services Authority’s (OJK) regulation particularly Rule No. VIII.G.7, Appendix of the Decision Decree of the Chairman of BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 on “Guidelines for Financial Statements Reporting and Disclosures for Public Companies”.

b. Dasar Pengukuran dalam Penyusunan

Laporan Keuangan Konsolidasian

b. Basis Measurement In Preparation of

Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha dan biaya perolehan, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.

The consolidated financial statements are prepared based on going concern assumption and basis of the historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies.

Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian yang disusun berdasarkan basis kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated financial statements also have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flow which are prepared based on cash basis. The consolidated statement of cash flows has been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, kecuali untuk penerapan beberapa amandemen dan penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2016 dan 1 Juli 2016 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini.

(19)

b. Dasar Pengukuran dalam Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

b. Basis of Measurement In Preparation of

Consolidated Financial Statements (continued)

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgment, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although these estimates are based on management’s best knowledge and judgment of current events and actions, actual results may ultimately differ from those estimates. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3 to the consolidated financial statements.

Penerapan Amandemen dan Penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK Baru

Adoption of Amendments Improvement to PSAK and New PSAK and ISAK

Kelompok Usaha telah menerapkan beberapa kali atas amandemen dan penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK baru, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2016 dan tanggal 1 Juli 2016 Penerapan atas amandemen dan penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK baru berikut tidak menghasilkan perubahan yang mendasar atas kebijakan akuntansi Kelompok Usaha dan tidak mempunyai dampak material atas nilai yang yang dilaporkan pada periode keuangan tahun berjalan dan tahun sebelumnya.

The Group has adopted for the first time several amendments and improvements to PSAK, and new PSAK and ISAK that are mandatory for application effective January 1, 2016 and July 1, 2016. The adoption of the following amendments and improvements to PSAK, new PSAK and ISAK did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:

• Amandemen PSAK No. 4, “Laporan

Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri”

• Amandemen PSAK No. 15, “Investasi Pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”

• Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap

tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”

• Amandemen PSAK No. 19, “Aset

Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”

• Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja

tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”

Amendments to PSAK No. 4, “Equity

Method in Separate Financial Statements”

Amendments to PSAK No. 15,

“Investment in Associates and Joint Ventures of Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”

Amendments to PSAK No. 16, “Fixed

Assets on Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”

Amendments to PSAK No. 19,

“Intangible Assets on Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”

Amendments PSAK No. 24, “Defined

(20)

b. Dasar Pengukuran dalam Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

b. Basis of Measurement in Preparation of

Consolidated Financial Statements

(continued)

Penerapan Amandemen dan Penyesuaian PSAK dan ISAK Baru (lanjutan)

Adoption of New and Revised Standards and Interpretation (continued)

• Amandemen PSAK No. 65, “Laporan

Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”

• Amandemen PSAK No. 66, “Pengaturan

Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama”

• Amandemen PSAK No. 67, “Pengungkapan

Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”

• ISAK No. 30, “Pungutan”

• PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen

Operasi”

• PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015),

“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”

• PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), “Properti

Investasi”

• PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset

Tetap”

• PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), “Aset

Takberwujud”

• PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015),

“Kombinasi Bisnis”

• PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015),

“Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”

• PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015),

“Pembayaran Berbasis Saham”

• PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015),

“Pengukuran Nilai Wajar”

• PSAK No. 70, "Pengampunan Pajak"

Amendments to PSAK No. 65

“Consolidated Financial Statements of Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”

Amendments to PSAK No. 66,

“Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operations”

Amendments to PSAK No. 67,

“Disclosure of Interest in Other Entities of Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”

ISAK No. 30, “Levies”

PSAK No. 5 (Improvement 2015),

“Operating Segment”

PSAK No. 7 (Improvement 2015),

“Related Party Disclosures”

PSAK No. 13 (Improvement 2015),

“Investment Property”

PSAK No. 16 (Improvement 2015),

“Fixed Assets”

PSAK No. 19 (Improvement 2015),

“Intangible Assets”

PSAK No. 22 (Improvement 2015),

“Business Combinations”

PSAK No. 25 (Improvement 2015),

“Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”

PSAK No. 53 (Improvement 2015),

“Share-based Payment”

PSAK No. 68 (Improvement 2015), “Fair

Value Measurement”

PSAK No. 70, "Tax Amnesty"

c. Dasar Konsolidasi c. Basis of Consolidation

Entitas Anak adalah seluruh entitas di mana Kelompok usaha memiliki pengendalian.

Kelompok usaha mengendalikan investee ketika

(a) memiliki kekuasaan atas investee, (b)

eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari

keterlibatannya dengan investee, dan (c)

memiliki kemampuan untuk menggunakan

kekuasaannya atas investee untuk

mempengaruhi jumlah imbal hasil. Kelompok usaha menilai kembali apakah Kelompok usaha

mengendalikan investee jika fakta dan keadaan

mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.

(21)

c. Dasar Konsolidasi (lanjutan) c. Basis of Consolidation (continued)

Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian atas Entitas Anak dan berakhir ketika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan dan beban Entitas Anak dimasukkan atau dilepaskan selama tahun berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika Kelompok usaha kehilangan pengendalian atas entitas anak.

Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary. Income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the profit or loss from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the subsidiary.

Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dan kepentingan nonpengendali, meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Jika diperlukan, dilakukan penyesuaian atas laporan keuangan entitas anak guna memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha. Mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra Kelompok Usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam Kelompok Usaha.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to owners of the parent and to the non-controlling interests, even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies into line with the Group’s accounting policies. All intra-group assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.

Perubahan dalam bagian kepemilikan atas entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian pada entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung di ekuitas dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas Induk.

A change in the ownership interest of a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the parent.

Jika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai selisih antara (i) jumlah nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa investasi dan

(ii) Jumlah tercatat aset, termasuk goodwill, dan

liabilitas Entitas Anak dan setiap kepentingan nonpengendali sebelumnya. Seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain terkait dengan Entitas Anak tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika Entitas Induk telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke kategori lain di ekuitas sebagaimana dipersyaratkan oleh standar terkait.

(22)

d. Kombinasi Bisnis d. Business Combination

Kelompok Usaha menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan kontinjensi. Beban akuisisi terkait dibebankan pada saat terjadinya. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Pada akuisisi bertahap, Kelompok Usaha mengakui kepentingan nonpengendali sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.

The Group uses the acquisition method of accounting to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred and the equity interest issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Acquisition-related costs are expensed as incurred. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair value at the acquisition date. On an acquisition-by-acquisition basis, the Group recognizes any non-controlling interest in the acquiree either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets.

Selisih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas sebelumnya pada pihak yang diakuisisi yang melebihi nilai wajar bagian Kelompok Usaha atas aset bersih yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai

goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai

wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laba rugi.

The excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the acquisition-date fair value of any previous equity interest in the acquiree over the fair value of the Group’s share of the identifiable net assets acquired is recorded as goodwill. If this is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired in the case of bargain purchase, the difference is recognized directly in profit or loss.

e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing e. Foreign Currency Transactions and

Balances

(a) Mata Uang Fungsional dan Penyajian (a) Functional and Presentation Currency

Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah Indonesia. Entitas anak menentukan mata uang fungsional mereka sendiri dan akun-akun yang termasuk dalam laporan keuangan masing-masing entitas anak diukur dengan menggunakan mata uang fungsional.

The functional currency of the Company is Indonesian Rupiah (Rupiah). The Subsidiaries determine their own functional currency and accounts included in the financial statements of each subsidiary are measured using that functional currency.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan

konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat ($AS).

(23)

e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)

e. Foreign Currency Transactions and

Balances (continued)

(a) Mata Uang Fungsional dan Penyajian (lanjutan)

(a) Functional and Presentation Currency (continued)

Pada setiap akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas Kelomok Usaha dijabarkan ke

dalam mata uang penyajian dengan spot

rate yang merupakan kurs yang berlaku

pada akhir periode pelaporan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian dijabarkan dengan kurs rata-rata selama periode tersebut. Selisih yang timbul dari penjabaran laporan keuangan

Kelompok Usaha termasuk dalam

penghasilan komprehensif lain dan disajikan sebagai bagian dari "Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan" dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian.

At the end of each reporting period, the assets and liabilities of the Group are translated into the presentation currency at the spot rate which is the exchange rate prevailing at the end of the reporting period and their consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income are translated at the average rate during the period. The resulting differences arising from translations of the financial statements of the Group are included in other comprehensive income and presented as part of “Exchange Difference on Financial Statements Translation” in the consolidated statements of changes in equity.

(b) Transaksi dan Saldo (b) Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional masing-masing Perusahaan dan entitas anak dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.

Foreign currencies transactions are translated in to respective functional currency of the Company and its subsidiaries using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions.

Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Bagian non-moneter yang diukur dalam nilai historis dalam mata uang asing tidak ditranslasi kembali.

Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian akun moneter dan penjabaran kembali akun moneter termasuk ke dalam laba rugi.

Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the rate of exchange ruling at the consolidated statement of financial position date. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.

Exchange differences arising on the settlement of monetary items and on retranslation of monetary items are included in profit or loss.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilai tukar yang digunakan berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah masing-masing Rp 13.436 dan Rp 13.795.

(24)

f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties

Sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, Kelompok Usaha menganggap pihak yang dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan langsung maupun tidak langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) selama pihak lain berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional.

In accordance with PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”, the Group parties are considered to be related if one party has the ability to control (by way of ownership, directly or indirectly) or exercise significant influence (by way of participation in the financial and operating policies) over the other party in making financial and operating decisions.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam Catatan 30 atas laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties are disclosed in Note 30 to the consolidated financial statements.

g. Instrumen Keuangan g. Financial Instruments

Aset Keuangan Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan.

All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the marketplace concerned.

Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori berikut: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.

The Group classifies its financial assets in the following categories: (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held to maturity investment and (iv) available for sale financial assets.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Kelompok Usaha hanya memiliki aset keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak diperoleh di pasar aktif. Hal tersebut termasuk dalam aset lancar yang jatuh tempo kurang dari dua belas bulan, jika tidak, mereka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kelompok Usaha terdiri dari kas dan bank, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, kas yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

(25)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari aset tidak lagi ada atau telah ditransfer dan Kelompok Usaha telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat kepemilikan.

Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method less any impairment. Financial assets are derecognized when the rights to receive cash flows from the assets have ceased to exist or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of ownership.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam dua kategori (i) pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

The Group classifies its financial liabilities into two categories (i) at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan

2015, Kelompok Usaha hanya memiliki liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang bank dan utang sewa pembiayaan. Setelah pengakuan awal yang sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, Kelompok Usaha mengukur liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

As at December 31, 2016 and 2015, the Group only had financial liabilities measured at amortized cost that comprised of trade payables, other payables, accrued expenses, bank loan and obligation under finance lease. After the initial recognition which is at fair value plus transaction costs, the Group measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rate method.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa.

inancial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.

ka suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghapusan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laba rugi, termasuk setiap beban atau fee yang timbul.

Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as an extinguishment of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss, including any costs or fees incurred.

Jika pertukaran atau modifikasi tersebut tidak dicatat sebagai suatu penghapusan, maka setiap biaya atau fee yang timbul akan menyesuaikan jumlah tercatat liabilitas dan diamortisasi selama sisa umur liabilitas yang telah dimodifikasi tersebut.

(26)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)

Saling Hapus Aset dan Liabilitas Keuangan Offsetting of Financial Assets and

Liabilities

Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Kelompok Usaha 1) saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

A financial asset and a financial liability is offset and the net amount is presented in the consolidated statement of financial position when, and only when, the Group 1) currently has a legally enforceable right to set off the recognized amounts; and 2) intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

Penentuan Nilai Wajar Estimation of Fair Value

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam

transaksi teratur (orderly transaction) antara

pelaku pasar (market participants) pada tanggal

pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan di mana Kelompok Usaha memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.

The Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Group has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.

Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Kelompok Usaha menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

When available, the Group measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. If there is no quoted price in an active market, then the Group uses valuation techniques that maximize the use of relevant observable inputs and minimize the use of unobservable inputs.

h. Penurunan Nilai Aset Keuangan h. Impairment of Financial Assets

Pada setiap periode pelaporan, manajemen menilai apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif penurunan nilai.

At each reporting period, management assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred if, and only if, there is an objective evidence of impairment.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kerugian diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat aset tersebut dikurangi baik secara langsung maupun melalui penggunaan akun penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.

(27)

h. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) h. Impairment of Financial Assets (continued)

Manajemen awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual apakah signifikan atau tidak, itu termasuk dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai secara kolektif penurunan nilai.

Management initially assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

i. Persediaan i. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan persediaan meliputi seluruh biaya pembelian dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini di mana ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories includes all costs of purchase and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. The cost is determined using the weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs necessary to make the sale.

Ketika persediaan dijual, jumlah tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada tahun di mana pendapatan terkait diakui.

When inventories are sold, the carrying amount of those inventories is recognized as an expense in the year in which the related revenue is recognized.

Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya perputaran ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir periode pelaporan. Penyisihan penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau kerugian terjadi.

Provision for decline in value of inventory due to obsolescence, damage, loss and slow movement is determined based on a review of the condition of individual inventory to reflect its net realizable value at the end of the reporting period. The amount of any allowance for impairment to net realizable value and all losses of inventories are recognized as an expense in the period the write-down or loss occurs.

Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode terjadinya pemulihan tersebut.

(28)

j. Investasi pada Entitas Asosiasi j. Investment in Associate

Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha atau Entitas Anak mempunyai pengaruh signifikan, biasanya mempunyai kepemilikan saham 20% atau lebih dari hak suara entitas. Sesuai dengan metode ekuitas,

nilai perolehan investasi termasuk goodwill yang

teridentifikasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi

bersih, penerimaan dividen dari investee dan

dikurangi dengan kerugian penurunan nilai sejak tanggal perolehan.

The Group’s investment in associate is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Company or its Subsidiaries have significant influence, generally accompanying a shareholding of 20% or more of the voting power of the entity. Under the equity method, the cost of investment includes goodwill identified on acquisition, increased or decreased by the Group’s share of profit or loss of the associate, and dividends received from the investee, net of any impairment loss since the date of acquisition.

Laba rugi mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi di eliminasi sesuai dengan jumlah kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi, disesuaikan jika diperlukan, untuk menjamin konsistensi kebijakan akuntansi dengan yang digunakan oleh Kelompok Usaha.

The profit or loss reflects the Group’s share of the results of operations of the associate. When there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate. Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

k. Biaya Dibayar di Muka k. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

l. Aset Tetap l. Property and Equipment

Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga pembelian dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Gambar

Tabel Mortalita Indonesia-III 2011 /
Tabel di bawah merangkum profil jatuh tempo

Referensi

Dokumen terkait

OR-14 Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang dapat dipaksakan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Grup saat ini memiliki

Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak

Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika Grup memiliki hak yang dapat

Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Bank dan Entitas Anak memiliki hak