Quarter Altimeter
INDONESIA QUARTERLY ECONOMIC REVIEW
–
4Q16
Tahun 2016 telah kita lalui, dengan kinerja pasar finansial
yang cukup menggembirakan. Pasar saham menguat
15.3%, pasar obligasi menguat 14.1%, dan Rupiah
terapresiasi 2.3% menjadi salah satu mata uang dengan
kinerja terbaik di kawasan Asia.
Pemulihan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan
kesuksesan program amnesti pajak menjadi katalis bagi
pasar finansial sepanjang tahun lalu, walaupun menjelang
akhir tahun terjadi berbagai guncangan eksternal, seperti
Brexit dan kemenangan tidak terduga Donald Trump
menjadi presiden Amerika Serikat.
Untuk tahun 2017 ini Indonesia masih melanjutkan fase
pemulihan
ekonomi.
Berlanjutnya
kenaikan
harga
komoditas akan menopang pertumbuhan ekonomi dan
daya beli masyarakat dan pada akhirnya akan menopang
PDB Indonesia secara keseluruhan. Namun dari sisi
global/eksternal terdapat beberapa hal yang harus kita
cermati, yang dapat menjadi
‘game
changer’
di tahun ini.
Beberapa hal tersebut adalah ekspektasi kenaikan suku
bunga Amerika Serikat yang lebih agresif dibanding tahun
lalu, serta kebijakan Donald Trump yang sampai saat ini
masih belum terlalu jelas. Walaupun demikian, saat ini
Indonesia berada dalam posisi yang lebih baik untuk
menghadapi guncangan eksternal dibanding beberapa
tahun yang lalu waktu terjadi
taper tantrum
. Cadangan
devisa Indonesia lebih tinggi, defisit transaksi berjalan
sudah menyempit, inflasi dan suku bunga berada pada
level yang jauh lebih rendah.
Pada akhirnya, kita harus menyadari investasi adalah dua
sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Selalu ada peluang
dan risiko yang melekat di setiap kesempatan. Kita ambil
peluangnya, kita kelola risikonya.
Selamat tahun baru 2017
!
“… Indonesia masih
melanjutkan fase
pemulihan ekonomi.
Berlanjutnya kenaikan
harga komoditas akan
menopang pertumbuhan
ekonomi dan daya beli
masyarakat dan pada
akhirnya akan menopang
PDB Indonesia secara
keseluruhan…”
Katarina Setiawan
Quarter Altimeter
–
3Q2016
Dalam 9 bulan pertama tahun 2016, pertumbuhan PDB Indonesia mencapai 5.04% YoY (lebih baik dibandingkan 4.79% YoY pada 2015) didukung pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang solid, 5.01% dibandingkan 4.96% di 2015.
Untuk tahun 2017, kami perkirakan fase pemulihan ekonomi akan tetap berlanjut dan PDB akan berada di kisaran 5.0 - 5.2%, ditopang oleh peningkatan daya beli masyarakat di tengah inflasi yang terjaga, dan juga potensi peningkatan PDB daerah penghasil komoditas.
Inflasi umum sepanjang tahun 2016 tetap terjaga rendah sebesar 3.02%. Fluktuasi harga terjadi pada komoditas tertentu seperti cabai memberi andil terhadap inflasi 2016 sebesar 0.35%, dan rokok kretek filter sebesar 0.18%. Di lain pihak, inflasi inti turun ke level 3.07%, menandakan permintaan domestik belum sepenuhnya pulih.
Di tahun 2017 kami perkirakan inflasi akan tetap berada dalam kisaran target Bank Indonesia 4% ± 1%. Namun cenderung akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2016, dipicu oleh tren penguatan USD, kenaikan harga komoditas, dan berkurangnya subsidi tertentu.
Indikator Makroekonomi Kuartal 4-2016
Setelah pada bulan Oktober 2016 neraca perdagangan mencatat surplus di atas USD1.2 miliar, pada bulan November kembali terjadi surplus sebesar USD840 juta, ditopang oleh kenaikan ekspor maupun impor. Terlihat bahwa aktifitas perdagangan pada tahun 2016 sudah membaik secara bertahap.
Kenaikan ekspor dipicu terutama oleh peningkatan ekspor nonmigas (+28.8% YoY) dibandingkan migas (-26.3% YoY). Demikian pula halnya dengan kenaikan impor dipicu oleh kenaikan impor non migas (+10.3% YoY).
Kejutan kemenangan Donald Trump dalam pemilu 8 November 2016 memicu fluktuasi tinggi pada nilai tukar USD/IDR sepanjang kuartal terakhir 2016. Fluktuasi dipicu ketidakpastian kebijakan yang akan diimplementasi oleh Donald Trump dan dampaknya pada negara berkembang, dan juga ekspektasi kenaikan Fed Rate.
Namun secara keseluruhan pada tahun 2016 nilai tukar Rupiah menguat 2.28% ditutup di level 13,473 per USD, menjadi salah satu mata uang terbaik di kawasan Asia.
Untuk tahun 2017, kami perkirakan nilai tukar USD/IDR akan berada dalam kisaran 13,200 - 13,700 seiring potensi kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang lebih agresif.
SANGGAHAN: INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG. Dokumen ini disusun berdasarkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak menjamin keakuratan, kecukupan, atau kelengkapan informasi dan materi yang diberikan. Meskipun dokumen ini telah dipersiapkan dengan seksama, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan keuangan yang timbul, baik terhadap atau diderita oleh orang atau pihak apapun dan dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari dokumen ini. Reksa Dana Manulife adalah reksa dana domestik yang ditawarkan dan dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia. Penawaran reksa dana tidak didaftarkan sesuai dengan hukum dan peraturan lainnya selain yang berlaku di Indonesia. Investasi pada reksa dana bukan merupakan deposito maupun investasi yang dijamin atau diasuransikan oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau afiliasinya, dan tidak terbebas dari risiko investasi, termasuk di dalamnya kemungkinan berkurangnya nilai awal investasi. Nilai unit penyertaan reksa dana serta hasil investasinya dapat naik atau turun. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang, dan semua perkiraan yang dibuat hanya sebagai indikasi masa datang, bukan merupakan kinerja sebenarnya dari reksa dana. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah perusahaan Manajer Investasi dengan izin dari Bapepam No. Kep-07/PM/MI/1997 tertanggal 21 Agustus 1997. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah bagian dari Manulife Asset Management. Informasi selengkapnya mengenai Manulife Asset Management dapat ditemukan di www.manulifeam.com. Manulife Asset Management, Manulife, dan desain logo Manulife adalah merk terdaftar dari Manufacturers Life Insurance Company dan digunakan oleh Manulife dan afiliasinya.
Sumber: Bloomberg, PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia, Desember 2016
Inflasi (%)
Neraca Perdagangan Tetap di Area Surplus
4.4 4.6 4.8 5.0 5.2 5.4
S
ep
-1
5
D
e
c-1
5
M
a
r-1
6
Ju
n
-1
6
S
ep
-1
6
PDB 3Q16 Tumbuh Ditopang Konsumsi Domestik
Inflasi Tahunan Dalam Kisaran Target
2.5 3 3.5 4 4.5 5
D
e
c-1
5
M
a
r-1
6
Ju
n
-1
6
S
ep
-1
6
D
e
c-1
6
-8% -6% -4% -2% 0% 2% 4%
China Philippines Malaysia EURO India Korea Singapore Australia Thailand Taiwan Indonesia Japan
Kinerja Rupiah Salah Satu Yang Terbaik Di Asia
Nilai tukar terhadap USD
Inflasi (%)
-400 0 400 800 1200 1600
D
e
c-1
5
M
a
r-1
6
Ju
n
-1
6
S
ep
-1
6
PDB (%)
Neraca Perdagangan (Juta USD)
N
o