• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Meronce di Kelompok Bermain Virgo Maria 2 Bawen Tahun Ajaran 2014/2015 T1 272010015 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Meronce di Kelompok Bermain Virgo Maria 2 Bawen Tahun Ajaran 2014/2015 T1 272010015 BAB IV"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

21 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di KB Virgo Maria 2 Bawen. Subjek penelitian dari

kelompok pretest maupun posttest adalah sama karena peneliti menggunakan

desain pra eksperimen (one group pretest-postest design). Jumlah subjek

penelitian adalah 10 anak dengan rincian sebagai berikut pada tabel 4.1. Data Diri

Anak.

Tabel 4.1. Data Diri Anak

No Nama Jenis Kelamin Usia

1 Viola P 3 tahun 5 bulan

2 Maria P 3 tahun 5 bulan

3 Dinda P 3 tahun 1 bulan

4 Aimee P 3 tahun 3 bulan

5 Khyrania P 3 tahun 1 bulan

6 Rafa L 3 tahun

7 Christo L 3 tahun 2 bulan

8 Vio L 3tahun 1 bulan

9 Bimo L 3 tahun 4 bulan

(2)

22

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anak yang berjenis kelamin

perempuan berjumlah 5 anak dan laki-laki 5 anak dengan rata-rata usia 3 tahun.

4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Test Awal (Pre Test)

Pre Test dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2014kepada 10 anak yang

mengalami keterampilan motorik halus rendah. Ceklist berisi lima poin dengan

jawaban ya atau tidak ya untuk menilai anak.

4.2.2. Perlakuan (Treatment)

Treatment diberikan secara berkelanjutan. Jadwal penelitian dilakukan

pada hari Senin,Selasa,Rabu,Kamis. Hari Jumat tidak diambil penelitian karena

hari Jumad untuk pelajaran Kemarsudirininan.

Penelitian ini dilaksanakan 10 kali pertemuan dengan rincian sebagai

berikut pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Jadwal Penelitian Eksperimen

Pertemuan Hari, Tanggal Kegiatan

I Senin, 4 Agustus 2014 Meronce sedotan besar II Selasa, 5 Agustus 2014 Meronce sedotan kecil

III Rabu, 6 Agustus 2014 Meronce sedotan besar dan kecil IV Kamis,7Agustus 2014 Meronce sedotan besar dan manik

-manik.

V Senin, 11 Agustus 2014 Meronce sedotan kecil dan manik –manic

VI Selasa,12Agustus2014 Meronce sedotan besar,kecil, dan batang papaya

VII Rabu,13Agustus 2014 Meronce sedotan besar , kecil, pola gambar bunga dan daun VIII Kamis,14 Agustus 2014 Meronce semua bahan

(3)

23

Kegiatan eksperimen dimulai dari tanggal 6 Agustus 2014 sampai dengan

tanggal 20 Agustus 2014. Anak dikatakan keterampilan motorik halusnya

meningkat jika anak mampu melakukan kegiatan meronce di bawah ini dengan

tepat :

1. Bermain mengosongkan dan mengisi

Anak mampu mengerjakan roncean dengan cara mengosongkan dan

mengisi

2. Merangkai terus menerus

Anak mampu meronce atau memasukan bahan roncean secara terus

menerus

3. Merangkai berdasarkan warna

Anak mampu merangkai berdasarkan warna sesuai instruksi yang

diberikan.

4. Merangkai berdasarkan bentuk

Anak mampu merangkai berdasarkan bentuk sesuai instruksi yang

diberikan

5. Membuat pola sendiri

Anak mampu membuat pola sendiri sesuai keinginan

a. Pertemuan I dilaksanakan pada Senin, 4 Agustus 2014

Tujuan dari pertemuan pertama ini adalah untuk memperkenalkan anak

apakah tujuan meronce

(4)

24

Peneliti memanggil anak-anak yang mengalami kemampuan motorik

halus rendah.Sebelum melakukan kegiatan, guru dan peneliti mengajak

anak morning circle terlebih dahulu.

- Tahap pelaksanaan kegiatan

Pembelajaran ini dilakukan pada saat di sentra balok,sebelum

anak-anak bermain disentra balok peneliti memberi pengarahan

tentang kegiatan meronce dengan menggunakan bahan sedotan yang

besar.

- Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai bahan evaluasi, yaitu ceklist untuk menilai keterampilan

anak dikumpulkan peneliti untuk mengetahui hasil kemampuan anak.

Hasilnya anak masih belum mampu mengikuti kegiatan meronce

dengan tepat. Namun, anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

b. Pertemuan II dilaksanakan pada Selasa, 5 Agustus 2014

Tujuan dari pertemuan kedua ini adalah untuk memfokuskan anak

pada satu kegiatan terlebih dahulu. kegiatan pertama adalah meronce

sedotan kecil. langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah

- Tahap awal

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan 10 anak yang mempunyai

keterampilan motorik halus rendah disalah satu area sentra persiapan.

(5)

25

Kegiatan selalu dilaksanakan di salah satu ruang kelas KB yang lebih

luas.peneliti memberi penjelasan tentang meronce dengan ukuran

sedotan yang kecil.

- Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai bahan evaluasi,peneliti mengamati satu per satu dari kegiatan

meronce tersebut. Peneliti juga mengamati bagaimana anak

melakukan kegiatan atau cara meroncenya Hasilnya, anak masih

belum bisa mengikuti instruksi dengan tepat.

c. Pertemuan III dilaksanakan pada Rabu, 6 Agustus2014

Tujuan dari pertemuan ketiga ini adalah untuk memfokuskan anak

pada satu kegiatan yaitu meronce dengan sedotan besar dan kecil .

langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah:

- Tahap awal

Seperti biasa, setelah kegiatan awal anak yang kemampuan motorik

halusnya rendah dikumpulkan diarea sentra seni.

- Tahap pelaksanaan kegiatan

Ruang kelas yang digunakan adalah kelas KB setelah anak

dikumpulkan diberi penjelasan mengenai kegiatan meronce yang akan

dilaksanakan yaitu peneliti menjelaskan tentang kegiatan meronce

dengan menggunakan sedotan kecil dan besar

(6)

26

Sebagai bahan evaluasi, anak diminta maju satu per satu untuk

memperlihatkan hasil ronceannya. Hasilnya, ada satu 3 anak meronce

dengan baik sesuai instruksi yang diberikan yaitu meronce dengan

sedotan kecil dan besar

d. Pertemuan IV dilaksanakan pada Kamis, 7 Agustus 2014

Tujuan dari pertemuan keempat ini adalah untuk memfokuskan anak

pada satu kegiatan yaitu meronce dengan sedotan besar dan manik-manik

langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah:

- Tahap awal

Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal. Anak

dikumpulkan diruang kelas KB diarea sentra seni,karena pada waktu

itu anak-anak kegiatannya disentra pasir.

- Tahap pelaksanaan kegiatan

Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan sedotan

besar dan manik- manik,setelah itu anak- anak diberi satu persatu

benang untuk meronce.

- Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai bahan evaluasi, anak maju satu per satu untuk memperlihtkan

hasil roncean yang sudah diajarkan peneliti. Setelah itu, anak-anak

kembali ke kegiatan belajar bersama guru disentra pasir. Peneliti juga

mengamati bagaimana anak melakukan kegiatan dengan tepat.

Hasilnya,lima anak yang belum bisa meronce dengan menggunakan

(7)

27

e. Pertemuan V dilaksanakan pada Senin, 11 Agustus 2014

Tujuan dari pertemuan kelima ini adalah untuk memfokuskan anak

pada satu kegiatan yaitu meronce sedotan kecil dan manik – manik

langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah:

- Tahap awal

Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal setelah

itu Anak dikumpulkan diarea sentra seni

- Tahap pelaksanaan kegiatan

Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan sedotan

kecil dan manik- manik,setelah itu anak- anak diberi satu persatu

benang untuk meronce.

- Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai bahan evaluasi, anak maju satu per satu untuk memperlihtkan

hasil roncean yang sudah diajarkan peneliti. Setelah itu, anak-anak

kembali ke kegiatan belajar bersama guru disentra pasir. Peneliti juga

mengamati bagaimana anak melakukan kegiatan dengan tepat.

Hasilnya,lima anak yang belum bisa meronce dengan sedotan kecil

dan menggunakan manik -manik.

f. Pertemuan VI dilaksanakan pada Selasa, 12 Agustus 2014

Tujuan dari pertemuan keenam ini adalah untuk memfokuskan anak

pada satu kegiatan yaitu meronce dengan menggunakan sedotan kecil besar

(8)

28 - Tahap awal

Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan sedotan

kecil,besar dan batang pepaya,setelah itu anak- anak diberi satu

persatu benang untuk meronce.

- Tahap pelaksanaan kegiatan

Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan sedotan

kecil,besar dan batang pepaya,setelah itu anak- anak diberi satu

persatu benang untuk meronce.

- Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai bahan evaluasi, anak maju satu per satu untuk memperlihtkan

hasil roncean yang sudah diajarkan peneliti.Peneliti juga mengamati

bagaimana anak melakukan kegiatan dengan tepat. Hasilnya anak

mampu meronce dengan sedotan kecil,besar dan menggunakan batang

pepaya.

g. Pertemuan VII dilaksanakan pada Rabu, 13 Agustus 2014

Tujuan dari pertemuan ketujuh adalah untuk memberikan

semualangkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah:

- Tahap awal

Pada tahap ini peneliti memanggil anak untuk masuk keruang KB area

sentra seni karena pada hari itu kegiatan disentra seni.

(9)

29

Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan sedotan

kecil,besar dan pola gambar bunga serta daun setelah itu anak- anak

diberi satu persatu benang untuk meronce.

- Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai bahan evaluasi, anak maju satu per satu untuk memperlihtkan

hasil roncean yang sudah diajarkan peneliti.Peneliti juga mengamati

bagaimana anak melakukan kegiatan dengan tepat. Hasilnya anak

mampu meronce dengan sedotan kecil,besar dan menggunakan batang

pepaya.

h. Pertemuan VIII dilaksanakan pada Kamis, 14 Agustus 2014 Tujuan dari pertemuan kedelapan adalah untuk memberikan

semua bahan kegiatan meronce langkah-langkah yang dilakukan

peneliti adalah:

- Tahap awal

Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal untuk

masuk diarea sentra persiapan.

- Tahap pelaksanaan kegiatan

Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan semua

bahan roncean setelah itu anak- anak diberi satu persatu benang untuk

meronce.

(10)

30

Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan kegiatan meronce bersama

sama dengan menggunakan semua bahan ronce yang telah disediakan

peneliti.hasilnya anak mampu meronce dengan baik.

i. Pertemuan IX dilaksanakan pada selasa, 19 Agustus2014

Tujuan dari pertemuan kesembilan adalah untuk memberikan semua

bahan kegiatan meronce langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah:

- Tahap awal

Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan

pemanasan. Anak dikumpulkan diarea sentra seni untuk meronce.

- Tahap pelaksanaan kegiatan

Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan semua

bahan roncean setelah itu anak- anak diberi satu persatu benang untuk

meronce.

.

- Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan kegiatan meronce bersama

sama dengan menggunakan semua bahan ronce yang telah disediakan

peneliti.hasilnya anak mampu meronce dengan baik.

j. Pertemuan X dilaksanakan pada Rabu, 20 Agustus 2014

Tujuan dari pertemuan kesepuluh adalah untuk memberikan semua

(11)

31 - Tahap awal

Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan

pemanasan. Anak dikumpulkan diarea sentra persiapan.

- Tahap pelaksanaan kegiatan

Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan semua

bahan roncean setelah itu anak- anak diberi satu persatu benang untuk

meronce.

- Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan kegiatan meronce bersama

sama dengan menggunakan semua bahan ronce yang telah disediakan

peneliti.hasilnya anak mampu meronce dengan baik

2.2.4 Hasil Observasi

Hasil observasi yang peneliti amati pada setiap pertemuan akan

dijabarkan sebagai berikut :

a. Pertemuan I

Anak-anak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan meronce.

Mereka memperhatikan peneliti sesekali berbicara dengan

temannya.

b. Pertemuan II

Untuk pertemuan hari kedua anak-anak masih antusias mengikuti

kegiatan meronce walaupun masih ada beberpa anak sekitar 6 anak

yang belum mengikuti instruksi.

(12)

32

Rata-rata anak sudah bisa melakukan kegiatan meronce sesuai

dengan instruksi dari guru yaitu pada pertemuan ketiga anak-anak

meronce dengan menggunakan sedotan besar dan kecil.Ada juga

yang masih bertanya kepada temanya yang dironce sedotan besar

atau kecil saja.

d. Pertemuan IV

Ada anak yang mengalami kesusahan dalam meronce sedotan besar

dan manik-manik sehingga yang dironce hanya sedotan besar saja

karena tidak sabar untuk memasukkan manik-manik kedalam

benang.

e. Pertemuan V

Anak masih sedikit menglami kesulitan dalam hal memasukkan

bahan roncean dengan bahan sedotan kecil dan manik-manik

sehingga pada pertemuan keempat ini untuk waktu atau durasi

kegiatan meronce ditambah.

f. Pertemuan VI

Anak sudah paham dan mampu melaksanakan instruksi apa yang

harus dilakukan,pada pertemuan ini ada dua anak yang masih

meronce dengan dua bahan roncean yaitu hanya sedotan besar dan

kecil saja.

g. Pertemuan VII

Ada tiga anak yang belum mengikuti instruksi pada pertemuan ke

(13)

33

daun atau bunga saja sehingga hasil ronceannya tidak membentuk

pola.

h. Pertemuan VIII

Ada lima anak yang masih belum bisa melakukan kegiatan

meronce sesuai dengan instruksi setelah peneliti mengulangi

instruksi anak-anak bisa melakukan kegiatan meronce dengan baik

hanya satu anak saja yang masih melakukan kegiatan meronce

dengan sesuka hati.

i. Pertemuan IX

Anak sudah mampu melaksanakan kegiatan meronce tanpa diberi

instruksi dari peneliti walaupun masih ada beberapa anak yang

bertanya lewat temannya.

j. Pertemuan X

Pada pertemuan terakhir anak-anak sangat antusias mengikuti

kegiatan meronce dengan baik tanpa diberi instruksi anak-anak

sudah bisa melakukan kegiatan meronce dengan semua bahan

sehingga hasil roncean yang mereka buat dan yang akan dibawa

pulang membentuk pola yang sesuai mereka inginkn.

4.2.4 Tes Akhir (Post Test)

Post Test dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2014 kepada 10 anak

KB.Peneliti kemudian mengolah hasil instrumen yang telah diisi guru

(14)

34

Sepuluh siswa yang diberikan meronce selama 10 x pertemuan sangat

antusias dan senang ketika peneliti memberikan kegiatan meronce yang

bermanfaat pada keterampilan motoriknya.

4.2.5 Analisis Data

Setelah memberikan post test, peneliti kemudian mengolah instrumen

tersebut dan memperoleh data yang akan nampak pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3. Skor hasil pretest dan posttest

Subjek Pretest Posttest

1 0 2

2 0 5

3 0 3

4 1 5

5 0 4

6 0 3

7 1 4

8 1 5

9 1 5

10 2 5

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada hasil pretest ada 5 anak yang

belum mampu melakukan kegiatan meronce dengan tepat dan 5 anak mampu

melakukan gerakan dengan tepat. Sementara untuk hasil posttest menunjukkan

jika ada 1 anak yang mampu melakukan 2 kegiatan, 2 anak melakukan 3

kegiatan dengan dan 2 anak lainnya melakukan 4 kegiatan dengan tepat serta 5

anak mampu melakukan semua kegiatan.

Setelah data terkumpul, maka peneliti melakukan pengolahan data

(15)

35

program SPSS for windows release 16.0. Dari hasil pengolahan data tersebut

diperoleh hasil sebagai berikut untuk selanjutnya diolah menggunakan SPSS:

Tabel 4.4. Paired Sample t-test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 SEBELUM .6000 10 .69921 .22111

SESUDAH 4.1000 10 1.10050 .34801

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 SEBELUM & SESUDAH 10 .635 .048

4.3 Uji Hipotesis

Pada pengolahan hasil uji – t yang menunjukkan bahwa p = 0,000 ≤ 0,05

ada perbedaan yang sangat signifikan keterampilan motorik halus antara pretest

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 SEBELUM –

(16)

36

dan posttest setelah diberi kegiatan meronce. Berdasar Mean pretest dan posttest

diperoleh perbedaan dari 0,6 menjadi 4,1 sehingga sangat signifikan.

Dengan demikian hipotesis yang diajukan penulis bahwa “Ada Peningkatan

yang signifikan keterampilan motorik halus pada anak usia 3 – 4 tahun melalui

Kegiatan Mernce di TK Virgo Maria 2 Bawen Tahun Pelajaran 2014 – 2015”

dinyatakan diterima.

4.4 Pembahasan

Meronce sangat bermanfaat bagi anak usia dini untuk keterampilan

motorik halus. Menurut Berk (2010) menyatakan bahwa kemampuan gerak yang

baik mengalami lonjakan pertumbuhan di masa anak-anak prasekolah. Seiring

membaiknya penguasaan tangan dan jemari, anak kecil mampu menggabungkan

teka-teki, membuat bangunan balok kecil, memotong dan mencocok, dan

membuat manik-manik. Berk (2010) memahami bahwa gerak motorik halus

merupakan dari gerak motorik kasar. Ia menyatakan bahwa pada usia prasekolah,

telah terjadi perubahan besar pada gerak motorik anak.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa meronce yang diberikan secara

efektif selama 8 x pertemuan telah meningkatkan keterampilan motorik halus

anak usia dini.Hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Sendi (2012) pada penelitian yang berjudul “Penerapan Teknik Meronce Dalam

Meningkatkan Motorik Halus Anak Kelompok B PAUD AL IKHLAS”

mengatakan bahwa penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakakn kelas

Gambar

Tabel 4.1. Data Diri Anak
Tabel 4.2. Jadwal Penelitian Eksperimen
Tabel 4.3. Skor hasil pretest dan posttest
Tabel 4.4. Paired Sample t-test

Referensi

Dokumen terkait

HASIL EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING YANG

Perancangan perangkat lunak APILL adaptif dengan menyesuaikan panjang antrian dapat diterapkan pada ruas jalan yang memiliki separator yang digunakan untuk

[r]

Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi psikologi perkembangan sekaligus bidang psikologi olahraga dan memperkaya hasil penelitian

Melakukan penelitian/evaluasi secara seksama terhadap surat penawaran sebanyak 5 (lima) penyedia yang dinyatakan lulus pada tahap evaluasi administrasi dan evaluasi teknik dengan

Bagi peserta penyedia barang/jasa yang merasa berkeberatan atas hasil evaluasi dan penentuan pemenang di atas diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis

Pokja menutup rapat penjelasan (aanwijzing) pada jam 11 wib Berita Acara akan disampaikan kepada seluruh peserta dengan cara mendonloaud pada

“Kami tidak hanya jualan produk makanan, tetapi harus juga menjelaskan kandungan protein dan cara pengolahan yang baik kepada masyarakat,” kata Trisna, salah satu mahasiswa yang