• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Dewi Tri Gustiani

NPM : 0913031006

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPS/ Pendidikan Ekonomi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 23 Januari 2013 Yang Membuat Pernyataan

(2)

SANWACANA

Bismillahirohmannirohim,

Segala pujian dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, kasih sayang, dan kemurahan yang tiada pernah putus, hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya sederhana ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, terdapat begitu banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik redaksional, metode penelitian ataupun substansial. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai langkah perbaikan untuk penulis dalam menyusun karya ilmiah atau laporan lain dimasa-masa mendatang.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.

(3)

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi dan selaku Pembimbing I I dan Pembimbing Akademik yang telah membantu membimbing serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Pembimbing I yang telah membantu membimbing serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Bapak Drs. Teddy Rusman, M.Si., selaku Penguji dan Pembimbing yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

10. Ibu Hj. Sri Chairattini E.A, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Negeri 19 Bandar Lampung dan Ibu/Bapak guru yang telah membantu mengumpulkan data penelitian, serta staf pengajar SMP Negeri 19 Bandar Lampung.

11. Kedua orang tuaku, Papa dan Mama tercinta yang selalu menyayangi dengan tulus, mendoakan setiap langkahku, memberikan motivasi, yang selalu menjadi penyemangat dalam hidupku dan atas segala pengorbanan untukku yang tiada pernah bisa dinilai dari segi apapun.

(4)

13. Terima kasih semua nasihat, doa dan dukungan yang Ombay berikan.

14. Achmad Saputra, yang setia menemaniku dikala sedih dan senang dalam menyelesaikan tugas–tugas studi, selalu memotivasi tanpa lelah, selalu memberi semangat, terima kasih untuk semuanya.

15. Sahabat-Sahabatku Ina, Unyun, Muti, Ulan, Naesya, Ceper, Arief, Wayan, Rifki, Deni, Eko, Agus, Ivan, Mada, Faisal, Didi, Ramdon, Amel, Gusti, Winda, Vera, Puput, Esa, Dwi, dan semua angkatan 2009 terimakasih atas kebersamaannya selama ini. Suka dan duka kita bersama saat mencari ilmu untuk masa depan kita kelak dan tentunya untuk mencapai ridho Allah SWT. 16. Seluruh rekan-rekan Pendidikan Ekonomi, Serta kakak-kakak tingkatku 2008,

2007 dan adik-adik tingkatku 2010, 2011, 2012.

17. Murid-muridku di SMP Negeri 3 Way Jepara Lampung Timur.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Bandar Lampung, Januari 2013 Penulis,

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 21 Agustus 1991 dengan nama lengkap Dewi Tri Gustiani. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, Putri dari pasangan Bapak

Subono dan Mariyani.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. Taman Kanak-Kanak Melati Puspa Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 1997

2. SD Negeri 2 Tanjung Senang diselesaikan pada tahun 2003

3. SMP AL–Azhar 3 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2006 4. SMA AL–Azhar 3 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2009

(6)
(7)

PERSEMBAHAN

Bismillahirohmannirohim

Sembah dan syukur pada allah SWT yang telah memberikan rahmat, ridho dan karuniaNya padaku.

Dengan tidak mengurangi rasa syukur ku persembahkan karya sederhanaku ini kepada :

 Ayahanda Subono dan Ibunda Mariyani tercinta yang telah tulus dan ikhlas membesarkan dan mendidikku dengan limpahan cinta dan kasih sayang, serta tak henti-hentinya berdoa demi keberhasilanku

 Kakakku Apri Setya Wahyuni A.Md dan Kris Dwi Septiyani S.Pd yang selalu menanti keberhasilanku

 Keluarga besarku yang senantiasa member semangat dan doa demi kesuksesanku

(8)

MOTTO

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan

sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi

orang-orang yang khusyu

(Q.S. Al Baqarah:45)

Kenalilah Allah pada saat mendapat kemudahan, niscaya Dia

akan mengenalimu saat kamu mendapat kesulitan. Ketahuilah

pertolongan bersama kesabaran, kelapangan ada bersama

kesempitan, dan kemudahan bersama kesulitan

(Al Hakim dan Ahmad)

Ketekunan, kesabaran dan ketaqwaan kepada Allah SWT adalah

senjata untuk meraih kemenangan dan kesuksesan dalam menuju

cita-cita.

(9)

Judul Skripsi :PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama :Dewi Tri Gustiani

Nomor Pokok Mahasiswa :0913031006

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Yon Rizal, M.Si. Drs. Nurdin, M.Si.

NIP. 19600818 19603 1 005 NIP. 19600817 198603 1 003

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua ProgramStudi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, PendidikanEkonomi,

Drs. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Nurdin, M.Si.

(10)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Yon Rizal, M.Si. ...

Sekretaris : Drs. Nurdin, M.Si. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Teddy Rusman, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Belajar Ulangan Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun

Pelajaran 2010/2011...3

2. Variabel, Indikator, Sub Indikator dan Skala Pengukuran...39

3. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1...43

4. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2...44

5. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1...45

6. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2...46

7. Analisis Varians Untuk Uji Kelinearan Regresi ...50

8. Keadaan Siswa SMP Negeri 19 Bandar lampung...59

9. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 19 Bandar lampung ...63

10. Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar LampungTahun Pelajaran 2011/2012 ...66

11. Kategori Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar LampungTahun Pelajaran 2011/2012 ...66

12. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sarana belajar Di sekolah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar LampungTahun Pelajaran 2011/2012...67

13. Kategori Pemanfaatan Sarana belajar Di sekolah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar LampungTahun Pelajaran 2011/2012...68

14. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar LampungTahun Pelajaran 2011/2012 ...69

15. Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar LampungTahun Pelajaran 2011/2012 ...70

(12)

17. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X2Dengan Menggunakan SPSS ...72

18. Hasil Pengujian Homogenitas Dengan Menggunakan SPSS ...73

19. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Minat Belajar(X1) ...75

20. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah (X2)...75

21. Kesimpulan Hasil Uji Linearitas Garis Regresi ...76

22. Hasil Uji Multikolinearitas...77

23. Hasil Uji Autokorelasi ...78

24. Hasil Uji Heteroskedastisitas ...80

25. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ...80

26. Hasil Uji Hipotesis Pertama...81

27. Hasil Uji Hipotesis Kedua...85

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kisi-kisi uji coba angket 2. Angket uji coba

3. Validitas minat belajar (X1)

4. Validitas pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X2) 5. Reliabilitas minat belajar (X1)

6. Reliabilitas pemanfaatan sarana belajar di sekolah X2) 7. Kisi-kisi angket

8. Angket

9. Rekapitulasi minat belajar (X1)

10. Rekapitulasi pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X2) 11. Rekapitulasi hasil belajar (Y)

12. Uji normalitas 13. Uji homogenitas 14. Uji linearitas

15. Uji multikolinearitas 16. Uji autokorelasi 17. Uji heteroskedastisitas 18. Regresi X1terhadap Y 19. Regresi X2terhadap Y 20. Regresi X1,X2terhadap Y 21. Surat izin penelitian

22. Surat penelitian pendahuluan

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………..…i

ABSTRAK………..….ii

RIWAYAT HIDUP………...………..…iii

PERSEMBAHAN………...iv

MOTTO………...v

SANWACANA……….……..vi

DAFTAR ISI………...vii

DAFTAR TABEL………..viii

DAFTAR GAMBAR………..……ix

DAFTAR LAMPIRAN……….………...……….x

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 10

C. Pembatasan Masalah... 10

D. Rumusan Masalah... 10

E. Tujuan Penelitian ... 11

F. Kegunaan Penelitian ... 12

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 13

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka... 14

1. Hasil Belajar... 14

a. Pengertian Hasil Belajar... 14

2. IPS Terpadu ... 19

a. Pengertian IPS... 19

3. Minat Belajar ... 21

4. Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah... 23

B. Pengaruh Minat Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar Di sekolah terhadap Hasil Belajar... 27

(15)

2. Pengaruh Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah terhadap Hasil

Belajar ... 28

C. Penelitian yang Relevan ... 29

D. Kerangka Pikir ... 30

E. Hipotesis ... 32

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 33

B. Populasi dan Sampel ... 34

1. Populasi ... 34

2. Sampel ... 35

C. Teknik Pengambilan Sampel………...….35

D. Variabel Penelitian ... 36

1. Variabel Bebas... 36

2. Variabel Terikat ... 36

E. Definisi Konseptual Variabel ... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ... 40

G. Uji Persyaratan Instrumen ... 42

1. Uji Validitas Angket ... 42

2. Uji Reliabilitas Angket ... 44

H. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 46

1. Uji Normalitas ... 46

2. Uji Homogenitas ... 48

I. Uji Asumsi Klasik ... 48

1. Uji Linearitas Garis Regresi ... 48

2. Uji Multikolinearitas ... 51

3. Uji Autokorelasi ... 53

4. Uji Heteroskedastisitas ... 54

J. Teknik Pengujian Hipotesis ... 55

1. Regresi Linier Sederhana... 56

2. Regresi Linier Multiple ... 56

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 59

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 59

a. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 19 Bandar Lampung... 59

b. Visi dan Misi SMP Negeri 19 Bandar Lampung ... 60

(16)

d. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 19 Bandar Lampung ... 62

e. Proses Belajar Mengajar SMP Negeri 19 Bandar Lampung………..….63

B. Deskripsi Data ... 64

1. Data Minat Belajar (X1)... 65

2. Data Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah (X2)... 67

3. Data Hasil Belajar (Y) ... 69

C. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 71

1. Uji Normalitas ... 71

2. Uji Homogenitas ... 73

D. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda ... 74

1. Uji Kelinieran Regresi ... 74

2. Uji Multikolinearitas ... 76

3. Uji Autokorelasi ... 77

4. Uji Heteroskedastisitas ... 78

E. Pengujian Hipotesis... 81

1. Pengujian Hipotesis Pertama (X1) ... 81

2. Pengujian Hipotesis Kedua (X2) ... 83

3. Pengujian Hipotesis Ketiga (X1, X2, X3) ... 89

F. Pembahasan ... 90

1. Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar ... 90

2. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasi belajar ... 93

3. Pengaruh minat belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar ... 96

V. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan……….100

B. Saran………...101

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma Minat Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

(18)

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BEAJAR IPS TERPADU

SISW A KELAS VIII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh

DEWI TRI GUSTIANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(19)

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BEAJAR IPS TERPADU

SISW A KELAS VIII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

DEWI TRI GUSTIANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(20)

ABSTRAK

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

Oleh

DEWI TRI GUSTIANI

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS Terpadu hal ini tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar di dalam kelas, antara lain minat belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat belajar, pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. Sebanyak 7 kelas dengan jumlah siswa 224 siswa. Dengan menggunakan rumusT-yamanedenganprobability samplingdidapat sampel sebanyak 144 orang, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatifdengan pendekatanEx Post Facto dan Survey.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada pengaruh minat belajar dan

pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahw: (1) Ada

pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. (2) Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. (3) Ada pengaruh minat belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

(21)
(22)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka mempunyai arti peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait. Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan merupakan hal yang mendasar dalam penelitian, semakin banyak seorang peneliti mengetahui, mengenal, dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, semakin dapat dipertanggung jawabkan caranya meneliti

permasalahan yang dihadapi.

1. Hasil Belajar

(23)

15

Abdurrahman (2003: 28) berpendapat bahwa belajar merupakan proses dari seseorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang disebut hasil belajar yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti dan sikap.

Djamarah (2002; 15-16) menjelaskan bahwa ciri-ciri belajar sebagai berikut.

1. Perubahan yang terjadi setelah sadar.

2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional. 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. 4. Perbuahan dalam belajar bukan bersifat sementara. 5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. 6. Perubahan mencangkup seluruh aspek tingkah laku.

Slameto (2010: 2) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Berikut ini cirri-ciri perubahan tingkah laku menurut Slameto (2010: 2).

1. Perubahan terjadi secara sadar.

2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. 5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Menurut Bloom dalam Mulyono (2001: 38) ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu.

(24)

16

2. Ranah Afektif, terdiri dari lima perilaku yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. 3. Ranah Psikomotorik, terdiri dari tujuh jenis perilaku yaitu persepsi, kesiapan,

gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerakan dan kreativitas.

Menurut Romiszowski dalam Mulyono (2001: 38) hasil belajar merupakan keluaran(outputs)dan suatu sistem pemrosesan masukan(inputs). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja(performance).Menurut Romiszowski, perbuatan merupakan petunjuk bahwa proses belajar telah terjadi dan hasil belajar dapat dikelompokkan kedalam dua macam saja, yaitu pengetahuan dan keterampilan.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar dan proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari sisi guru hasil belajar merupakan saat

terselesaikannya bahan pelajaran dan dari sisi siswa hasil belajar merupakan kumpulan penggal-penggal tahap belajar.

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai ditingkat mana prestasi atau hasil belajar yang telah dicapai. Sehubungan dengan hal inilah keberhasilan proses belajar mengajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Istimewa atau maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.

2. Baik sekali atau optimal : apabila sebagian besar (76% s.d. 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

3. Baik atau minimal : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d. 75% saja dikuasai oeh siswa.

4. Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.

(25)

17

Berdasarkan dari beberapa uraian tersebut, dapat diketahui bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungannya yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa yang dinyatakan dengan skor setelah diadakan tes saat berakhirnya proses pembelajaran. Sesuai dengan pendapat Alwasilah (2000: 90-91), bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Senada dengan itu Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), Menyatakan pula bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dilihat dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar, sedangkan dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.

Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila bahan pelajaran dapat dikuasai anak didik diatas 65%, hal ini dperkuat dengan pendapat Syaiful Bahri Djamarah (2000:97), mengemukakan bahwa setiap interaksi edukatif selalu menghasilkan prestasi belajar.

Keberhasilan proses interaksi edukatif dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu.

1. Istimewa/maksimal

apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa. 2. Baik sekali/optimal

apabila hanya 76% sampai dengan 99% bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.

3. Baik/minimal

(26)

18

4. Kurang

apabila bahan pelajaran yang dikuasai oleh siswa hanya 60%.

Siswa dapat dikatakan berhasil dalam pencapaian proes pembelajaran apabila penguasaan bahan pelajaran siswa diatas 65%.

Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang berasal dari dalam diri individu maupun faktor yang berasal dari luar diri individu.

Seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003:54) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut.

1. Faktor intern, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor ini dibedakan menjadi tiga yaitu :

a. Faktor Jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh.

b. Faktor Psikologis yang meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

c. Faktor Kelelahan

2. Faktor ekstern yaitu faktor yang ada di luar individu, terdiri dari : a. Faktor Keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi

antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan..

b. Faktor Sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

c. Faktor Masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

Senada dengan itu Purwanto (2002:106), mengemukakan pula faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah :

1. faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri disebut faktor individual, yang meliputi:

(27)

19

c. latihan d. motivasi e. faktor pribadi

2. faktor yang ada di luar siswa itu sendiri disebut dengan faktor sosial, yang meliputi :

a. faktor keluarga b. guru

c. alat mengajar/media d. lingkungan & kesempatan e. motivasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa itu sendiri. Faktor yang berkaitan dengan motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah adalah salah-satu faktor daridalam maupun luar siswa itu sendiri yang diduga berhubungan erat terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

2. IPS Terpadu a. Pengertian IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan cabang disiplin ilmu sosial seperti misalnya : sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi/antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Mata pelajaran IPS terpadu ada di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam penelitian ini akan dibahas tentang IPS Terpadu yang ada di tingkat SMP. Dalam mengkaji

(28)

20

politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut S. Nasution, IPS adalah sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi,

antropologi, dan psikologi sosial (Sofa, 2010).

Moeljono Cokrodikardjo berpendapat bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari (Sofa, 2010).

Menurut Nu’man Soemantri, IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan disini mengandung arti menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan

kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan dan mempertautkan serta memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna (Sofa, 2010)

IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Soemantri. 2001:89). Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa IPS bisa

(29)

21

mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang keluasan dan cakupannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau dalam lingkungan yang luas. Dengan demikian siswa yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau.

3. Minat Belajar

keinginan belajar yang tinggi merupakan salah satu proses dalam menuju keberhasilan seseorang. Di mana keberhasilan itu sendiri tidak bias didapatkan dengan mudah kecuali minat atau keinginan yang tinggi dari tiap individu. Dan pada akhirnya minat itu adalah dorongan yang timbul dari dalam hati seseorang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Sebagaimana diungkapkan oleh Slameto (2003: 180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang nyuruh. Sedangkan menurut Crow and Crow (Djaali, 2008: 121), mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berusaha dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Minat pada dasarnya dapat membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya,

memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan mebawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat untuk

mempelajarinya (Slameto, 2003: 180).

(30)

22

Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya.

Minat adalah keinginan jiwa terhadap sesuatu objek dengan tujuan untuk

mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang tidak akan mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila dalam diri orang tersebut tidak terdapat minat atau keinginan untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan tersebut. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, minat menjadi motor penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa adanya minat tujuan belajar tidak akan tercapai (Romantika,2010).

Menurut Sardiman (2008: 94) bahwa proses belajar itu akan berjalan lancar bila disertai dengan minat. Minat ini antara lain dapat dikembangkan dengan cara-cara sebagai berikut.

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

b. Menghubungkan dengan adanya persoalan yang lampau. c. Member kesempatan untuk memperoleh hasil yang baik. d. Menggunakan berbagai macam bentuk belajar.

Suryabrata (2001: 84) menyatakan bahwa minat sangat besar pengaruhya terhadap proses dan hasil belajar. Jika seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu maka tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam

mempelajari hal tersebut, sebaliknya jika seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka akan diharapkan hasilnya akan lebih baik.

(31)

23

Berdasarkan uraian di atas, dapat di artikan bahwa minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau suatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian dan keaktifan berbuat. Minat besar

pengaruhnya terhadap hasil belajar karena bila bahan yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu sesuai dengan minatnya. Apabila minat siswa positif terhadap pelajaran IPS Terpadu, maka siswa akan belajar lebih giat dan diharapkan mampu meningkatkan hasil belajarnya. Sebaliknya, tanpa minat yang tinggi siswa tidak akan mungkin melakukan sesuatu sehingga akan

berpengaruh terhadap menurunnya hasil belajar.

3. Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah

Sarana belajar adalah peralatan belajar yang dibutuhkan dalam proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien, pendapat ini dikemukakan oleh Roestiyah NK (2004: 166).Bahwa “belajar

memerlukan fasilitas belajar yang cukup, agar pencapaian tujuan belajar dapat belajar dengan lancer”.

Fasilitas belajar menurut Sudjana dan Rivai dalam Jamaludin Idris (2005: 81) adalah “segala daya yang dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar

baik secara sebagian maupun keseluruhan”. Sedangkan menurut Suryobroto

(32)

24

dapat berupa benda-benda maupun uang. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimyati dan Mujiono (2000: 249) mengungkapkan bahwa lengkapnya sarana

pembelajaran menentukan kondisi pembelajaran yang baik, meliputi buku pelajaran, buku catatan, alat dan fasilitas laboraturium sekolah. Hal tersebut sependapat dengan pendapat Gie dalam Widiyanti (2002: 23) yang

mengemukakan bahwa diruang belajar harus tersedia penerangan yang baik, yaitu: “Penerangan harus tidak berlebihan dan tidak kurang, melainkan memadai untuk melakukan studi/belajar sebaik-baiknya. Penerangan yang berlebihan misalnya dari sinar matahari kena halaman buku akan menimbulkan kesilauan dan

membuat buku tak terbaca. Penerangan yang kurang misalnya hanya 10 watt dari lampu listrik akan membuat buku sukar dibaca dan cepat menimbulkan

kelemahan mata”

Pemanfaatan sarana belajar akan memudahkan anak dalam melakukan aktivitas belajar sehingga anak lebih semangat dalam belajar. Kurangnya sarana belajar akan mengakibatkan anak kurang bersemangat atau kurang bergairah sehingga mereka tidak dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar anak. Belajar tidak dapat dilakukan tanpa adanya sarana belajar yang cukup, semakin lengkap sarana belajar akan membuat seorang siswa belajar dengan semakin baik. Terdapat berbagai sarana

pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran yang tidak dapat disesuakian dengan tujuan yang hendak dicapai, dari yang paling sederhana hingga media yang sudah canggih, antara lain:

1. Alat pelajaran

(33)

25

alat-alat tulis-menulis lain seperti kapur, penghapusan dan papan tulis maupun alat-alat praktek, semuanya termasuk ke dalam lingkup alat pelajaran.

1. Alat peraga

Alat peraga mempunyai arti yang luas. Alat peraga adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda ataupun perbuatan dari yang tingkatannya paling konkrit sampai ke yang paling abstrak yang dapat mempermudah pemberian pengertian (penyampaian konsep) kepada murid. Dengan bertitik tolak pada penggunaannya, maka

alat peraga dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a) Alat peraga langsung, yaitu jika guru menerangkan dengan

menunjukkan benda sesungguhnya (benda dibawa ke kelas, atau anak diajak ke benda).

b) Alat peraga tidak langsung, yaitu jika guru mengadakan penggantian terhadap benda sesungguhnya. Berturut-turut dari yang konkrit ke yang abstrak, maka alat peraga dapat berupa: Benda tiruan (miniatur),

Film,Slide, Foto, Gambar, Sketsa atau bagan. Disamping pembagian ini, ada lagi alat peraga atau peragaan yang berupa perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh guru.

3. Media pengajaran

(34)

26

guna mencapai tujuan pengajaran. Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Oleh karena itu, Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Arsyad (2006:25-26), menyatakan pemanfaatan sarana belajar memberikan beberapa manfaat, yaitu:

1. Pemanfaatan sarana belajar dapat memperjelas pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar

2. Meningkatkan dan menggairahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan minat

3. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya, misal melalui karyawisata dan lain-lain.

Slameto (1995:28),menyatakan salah satu syarat keberhasilan belajar adalah “bahwa belajar memerlukan sarana yang cukup”. Sarana atau fasilitas belajar yang

menunjang kegiatan belajar siswa dapat bermacam- macam bentuknya.

(35)

27

lengkap atau memadai maka siswa akan dapat belajar dengan baik. Sebaliknya bila tidak tersedianya saran belajar, hal ini akan menghambat siswa dalam belajar.

Hamalik (2004: 48) berpendapat bahwa tersedianya sarana dan alat-alat yang diperlukan, bahan dan alat-alat itu menjadi sumber belajar dan sebagai pembantu dalam proses pembelajaran siswa tersebut. Kekurangan dalam hal-hal tersebut setidaknya akan turut menghambat kelancaran belajar anak.

Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan bahwa pemanfaatan saran belajar merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan belajar, sebab aktivitas belajar anak akan berjalan dengan baik apabila ditinjau oleh saran belajar yang baik dan memadai sebaliknya bila tidak ada sarana dan prasarana yang baik menyebabkan siswa akan terhambat dan juga terganggu dalam kegiatan belajar, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang diperoleh.

B. Pengaruh Minat Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar.

Menurut Winkel (2000: 20) faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah.

a. Faktor internal meliputi cara belajar, kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi belajar, sikap, minat, kondisis psiksi dan kebutuhan kultur. b. Faktor eksternal meliputi.

a. Faktor yang berupa belajar disekolah seperti disiplin belajar, fasilitas belajar dan aktivitas belajar

b. Faktor sosial ekonomi

(36)

28

1. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar

Minat belajar merupakan hal terpenting karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil belajar. Siswa yang memiliki minat yang kuat terhadap mata pelajaran tertentu maka siswa tersebut akan mempelajari mata pelajaran tersebut dengan sungguh-sungguh seperti belajar dengan rajin, dan merasa senang terhadap mata pelajaran tersebut. Namun sebaliknya jika siswa tidak memiliki minat pada mata pelajaran tertentu maka siswa sulit bagi siswa untuk memahami mata pelajaran dengan baik. Hal ini tentu saja mempengaruhi hasil belajar siswa.

Menurut Suryabrata (2001: 84) minat sangat besar pengaruhya terhadap proses dan hasil belajar. Jika seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu maka tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut, sebaliknya jika seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka akan diharapkan hasilnya akan lebih baik.

Minat berpengaruh besar terhadap hasil belajar karena bila bahan yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sungguh-sungguh sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu sesuai dengan minatnya.

2. Pengaruh Pemanfaatan Saran Belajar terhadap Hasil Belajar

(37)

29

Hamalik (2001: 51) berpendapat bahwa alat bantu belajar menggunakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar sehingga kegiatan belajar menjadi efektif dan efisien. Dengan demikian sarana belajar sangat penting dalam menunjang dan memperlancar proses belajar siswa, karena dengan tersedianya sarana belajar yang lengkap atau memadai maka siswa akan dapat belajar dengan baik. Sebaiknya bila tidak tersedianya sarana belajar, hal ini akan menghambat siswa dalam belajar.

4. Hasil Penelitian Yang Relevan

[image:37.595.116.506.428.753.2]

Hasil penelitian yang membahas pokok permasalahan yang ada kaitannya dan hampir sama dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh.

Tabel 5. Penelitian Yang Relevan

Tahun Nama Judul Hasil

20011 Andi Selviana

Pengaruh Minat Baca, Pemanfaatan Sumber Belajar dan Lingkungan Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011

Ada pengaruh minat baca, pemanfaatan sumber belajar dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu, hal ini ditunjukkan dengan Uji F bahwa

> yaitu 31,244> 2,671 yang berarti hasil belajar IPS Terpadu

(38)

30

2010 Eva Rina Pengaruh Sikap Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran

Ekonomi Kelas X Semester Genap SMA YP Unila Bandar Lampung tahun Pelajaran 2009/2010

Menyatakan bahwa ada pengaruh minat belajar ekonomi terhadap prestasi belajar ekonomi kelas X SMA YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010, hal ini ditunjukkan dengan th > tt yaitu 5,101 > 1,980 dengan

koefisien korelasi (r) 0,424 dan koefisien determinasi r2sebesar 0,179.

2005 Ria Agus Tari

Pengaruh Motivasi Belajar dan Saran Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil Pada SMA Surya Dharma 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2005/2006

Ada pengaruh antara motivasi belajar dan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar dirumah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Surya Dharma 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2005/2006 hal ini dibuktikan uji F yang menunjukan bahwa Fh > Ft yaitu 0,372 > 0,186

C. Kerangka Pikir

Setiap sekolah selalu menginginkan para siswanya untuk mendapatkan nilai yang baik

inilah suatu sekolah dapat diukur mutu pendidikannya. Mutu pendidikan dapat dengan

meningkatnya hasil belajar siswa dan usaha yang maksimal dari para guru. Factor yang

mempengaruhi berhasil tidaknya siswa dalam belajar di pengaruhi banyak oleh factor.

(39)

31

Minat yang tinggi akan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan penuh tanggung

jawab, sehingga akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Selain itu juga factor yang

berpengaruh pada hasil belajar adalah diantaranya kelengkapan sarana belajar di sekolah.

Ketersediaan sarana belajar di sekolah dan pemanfaatan sarana yang maksimal akan sangat membantu kelancaran aktivitas belajar yang dilakukan. Kurangnya sarana belajar ini akan menjadikan penghambat di aktivitas belajar siswa,

sehingga prestasi anak akan menurun. Namun bila sarana belajar terpenuhi, maka akan memicu semangat anak untuk belajar lebih giat dan juga dapat

memaksimalkan tercapainya tujuan pembelajaran.

[image:39.595.128.504.397.637.2]

Berdasarkan pemikiran di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Paradigma Minat Belajar dan Pemanfaatan sarana belajar di sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa.

Pemanfaatan sarana belajar di

sekolah (X2)

Hasil Belajar (Y) Minat belajar

(40)

32

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Ada pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar

IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

(41)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan pendidikan mempunyai tanggungjawab yang sangat besar dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas, dan memiliki daya saing tinggi. Oleh karena itu, dalam rangka perbaikan mutu pendidikan haruslah diupayakan oleh semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan baik itu oleh pemerintah, guru, orang tua maupun siswa itu sendiri.

Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik dalam bentuk pendidikan formal ataupun informal. Lembaga pendidikan formal dan informal adalah salah satu tempat bagi peserta didik untuk menjadi manusia yang berkualitas yang memiliki bekal ilmu pengetahuan, keterampilan dan keahlian.

(42)

peningkatan mutu lulusan pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah, tidak terlepas dari masalah prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari peserta didik maupun guru sebagai pendidik.

Kegiatan pembelajaran sebagai suatu proses merupakan sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya salah satu komponen dalam proses pembelajaran adalah pemanfaatan sarana pembelajaran. Sarana belajar merupakan alat bantu pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pemanfaatan sarana belajar yang tepat dapat membantu guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan. Pemanfaatan sarana yang tepat dapat memberikan hasil yang optimal bagi siswa dalam menyerap materi yang disampaikan dan pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

(43)

Kelancaran kegiatan belajar di sekolah akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Selain ketersediaan sarana belajar di sekolah, minat belajar merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa, karena minat belajar yang kuat akan mendorong siswa untuk bersemangat dalam belajar, mempunyai sikap aktif dan senang, yang pada akhirnya akan membuat siswa memiliki perhatian untuk menguasai konsep-konsep IPS Terpadu.

Berdasarkan observasi yang di lakukan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung dan keterangan guru bidang studi IPS Terpadu diketahui bahwa hasil belajar yang dicapai oleh para siswa belum mencapai hasil yang optimal, khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu. Hal ini terlihat dari nilai akhir semester ganjil mata

[image:43.595.114.518.421.621.2]

pelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 seperti terdapat pada tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Ujian Semester Ganjil Pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012.

Kelas Nilai Jumlah Siswa Keterangan

< 70 70 VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G 25 25 27 26 30 22 29 7 7 5 6 2 10 3 32 32 32 32 32 32 32 Kriteria Ketuntasan Minimum yang ditetapkan sekolah adalah 70

Jumlah 184 40 224

Persentase (%) 82,14% 17,86% 100%

Sumber: Daftar nilai semester ganjil guru bidang studi IPS Terpadu kelas VIII semester ganjil SMP 19 Bandar lampung

(44)

Djamarah (2000: 18) apabila pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai oleh siswa maka presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah.

SMP Negeri 19 Bandar Lampung terdapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa. Dari penelitian pendahuluan yang dilakukan diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPS Terpadu siswa di SMP Budaya Bandar Lampung adalah 70. Jika siswa telah mencapai kriteria tersebut maka tidak perlu diadakan remedial, sebaliknya jika siswa belum mencapai kriteria nilai yang diharapkan maka siswa tersebut harus mengadakan remedial.

Rendahnya hasil belajar menunjukkan bahwa tujuan pendidikan belum tercapai. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh anak didik.

Menurut Djamarah dan Zain (2006: 121) untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar sebagai berikut.

1. Istimewa/maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa 100%.

2. Baik sekali/optimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu 76% - 99%.

3. Baik/minimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60% -76%.

4. Kurang apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar < 60%.

(45)

kurikulum dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta didukung oleh lingkungan belajar-mengajar yang kondusif. Seorang siswa dapat belajar secara efisien jika memiliki gaya belajar aktif, dapat memanfaatkan waktu belajar secara optimal dan didukung oleh sarana dan prasarana yaitu media belajar yang lengkap.

Hasil belajar siswa merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam dunia pendidikan. Hasil belajar dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas yang telah dilakukan, hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, hasil belajar yang dicapai oleh siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda dan untuk mencapai hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang terdapat dari luar diri siswa (faktor ekstern).

Menurut Slameto (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :

1. faktor-faktor internal

a. jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

b. psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan)

c. kelelahan

2. faktor-faktor Eksternal

a. keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latarbelakang kebudayaan)

(46)

6

c. masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, massa media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Melalui penelitian faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar yaitu minat belajar dan pemanfaatan sarana belajar disekolah.

Minat memiliki manfaat sebagai pendorong yang kuat dalam mencapai prestasi. Apabila memiliki minat belajar, peserta didik lebih memperkuat ingatan tentang pelajaran yang diberikan oleh pendidik. Dengan ingatan yang kuat, peserta didik berhasil memahami materi pelajaran yang diberikan oleh pendidik. Sehingga, tidak sulit bagi peserta didik dalam mengerjakan soal atau pertanyaan dari peserta didik. Hal tersebut menghasilkan nilai yang bagus dan meningkatkan prestasi peserta didik.

Selain itu, Minat belajar menciptakan dan menimbulkan konsentrasi dalam belajar. Peserta didik akan memiliki konsentrasi yang baik apabila dalam dirinya terdapat minat untuk mempelajari hal yang ingin mereka ketahui. Konsentrasi yang terbentuk inilah, yang mempermudah peserta didik memahami materi yang dipelajari. Minat merupakan pendorong bagi peserta didik dalam belajar. Adanya minat tersebut, maka belajar bukan lagi sebagai beban bagi peserta didik. Belajar menjadi hal yang menggembirakan bahkan peserta didik dapat belajar dengan perasaan senang karena mengetahui hal-hal yang baru. Dengan kata lain,

memperkecil kebosanan peserta didik terhadap pelajaran. Ini menunjukkan bahwa minat sangat erat hubungannya dengan belajar.

(47)

7

[image:47.595.108.399.251.423.2]

Terpadu dapat dikatakan rendah. Hal ini dapat terlihat selama proses belajar mengajar berlangsung, dimana hanya sebagian siswa yang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru yang bersangkutan. Siswa juga terlihat pasif selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga interaksi antara guru dan siswa juga sangat rendah.

Tabel 2. Prasarana SMP 19 Bandar Lampung

Ruang Jumlah Keterangan

Teori/kelas 21 Kondisi baik

Perpustakaan 1 Kondisi baik

Layanan BK 1 Kondisi baik

WC 7 Kondisi baik

Rumah penjaga 1 Kondisi baik

TU 1 Kondisi baik

Kepala Sekolah 1 Kondisi baik

Guru 1 Kondisi baik

Kantin 1 Kondisi baik

Koperasi 1 Kondisi baik

Gudang 1 Kondisi baik

Sumber: Dokumentasi Tata Usaha SMP 19 Bandar Lampung

Tabel 3. Sarana SMP 19 Bandar Lampung

Sarana/alat Jumlah

Komputer Pentium 4 15 unit

Printer 5 unit

Speaker Active 3 unit

Amplifier 2 unit

Bola Voli 6 buah

Bola Kaki 5 buah

Bola Basket 5 buah

Lempar Lembing 4 buah

Tolak Peluru 4 buah

[image:47.595.110.371.508.656.2]
(48)
[image:48.595.113.497.110.274.2]

8

Tabel 4. Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah.

Kelas Kategori Kelas Jumlah

Siswa

Tinggi Sedang Rendah

VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G 10 9 11 5 13 7 6 7 5 9 10 10 8 13 15 18 19 17 9 9 17 13 32 32 32 32 32 32 32 Sumber : Pengolahan Data Angket Awal.

Faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal) yang mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya adalah sarana belajar disekolah, terlihat dari tabel di atas sekolah hanya menyediakan sarana yang baik tidak diikuti dengan

pemanfaatan yang baik pula oleh siswanya, ini juga tidak akan mempengaruhi hasil belajar yang baik bagi siswanya, dengan pemanfaatan sarana belajar yang tepat dapat memberikan hasil yang optimal bagi siswa dalam menyerap materi yang disampaikan dan akan mampengaruhi hasil belajar siswa. Sarana belajar disekolah sebagai penunjang proses pembelajaran terdiri dari ruang belajar yang mendukung kegiatan pembelajaran, didalam ruang belajar tersebut terdapat juga sarana belajar lainnya seperti papan tulis, alat peraga, meja, kursi dan

perlengkapan belajar lainnya serta dilengkapi dengan penerangan yang baik. Sarana penunjang yang lain dapat berupa buku cetak, modul, lembar kerja siswa, buku tulis, buku latihan, serta saran dan prasarna yang tersedia disekolah seperti perpustakaan, ruang komputer, koperasi dan lain-lain.

(49)

9

mengerti dengan materi yang disampaikan dan kegiatan belajar pun akan lebih menarik sehingga dapat mendorong siswa untuk lebih semangat belajar dan mendapatkan hasil belajar yang di harapkan. Namun, di SMP Negeri 19 Bandar Lampung terlihat guru masih kurang memiliki kreativitas dalam menyampaikan pelajaran mereka cenderung menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu ceramah sehingga anak-anak kurang termotivasi dan banyak siswa yang

cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran.

Banyak sarana sekolah yang tidak dimanfaatkan dengan optimal seperti halnya media pembelajaran seperti OHP tidak dipergunakan, dan juga ruang komputer yang kurang. Beberapa dari mereka banyak mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar yang ditunjukkan dalam sikap dan tindakannya seperti : tidak masuk kelas sebelum guru datang walaupun bel sudah berbunyi, ramai di kelas saat guru menjelaskan, melalaikan tugas yang diberikan guru, masih banyaknya siswa yang membolos saat memasuki laboratorium komputer, yang kesemuanya itu mencerminkan kurangnya motivasi dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah mereka.

(50)

10

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dalam penelitiian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pemanfaatan sarana belajar belum optimal sehingga tidak menunjang upaya peningkatan mutu dan relvansi.

2. Masih rendahnya minat belajar siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Guru masih kurang memiliki kreativitas untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar yang bervariasi sehingga anak kurang termotivasi untuk belajar. 4. Masih rendahnya hasil belajar siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 19

Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini akan dibatas pada aspek yaitu minat belajar (X1), pemanfaatan sarana belajar disekolah (X2),dan dan hasil belajar IPS Terpadu (Y)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(51)

11

2. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012?

3. Apakah ada pengaruh minat belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

(52)

12

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah

1. Manfaat teoritis

a. Merupakan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu dalam bidang pendidikan dan memperkaya ilmu pengetahuan bagi peneliti pada

khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya.

b. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait.

2. Manfaat praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi guru dan siswa dalam meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik.

b. Sebagai masukan bagi para guru SMP Negeri 19 Bandar Lampung khususnya dan masyarakat pada umumnya tentang pembinaan minat belajar siswa, pemanfaatan sarana belajar disekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa.

(53)

13

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subyek penelitan ini adalah siswa kelas VIII. 2. Objek penelitan

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah minat belajar, pemanfaatan sarana belajar di sekolah, dan hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu siswa. 3. Tempat Penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMP Negeri 19 Bandar Lampung.

4. Waktu Penelitian

Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.

5. Ilmu Penelitian

(54)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif

dengan pendekatan ex post facto dan survey yang mengambil sampel dari satu

populasi. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha

menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya.

Dalam Sukardi, (2008: 157) tujuan penelitian verifikatif yaitu untuk menentukan

tingkat pengaruh variable-variabel dalam suatu populasi.

Penelitian dengan pendekatan ex post facto merupakan penelitian dimana

variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan

variabel terkait dalam suatu penelitian. Penelitian ini disebut juga penelitian yang

dikerjakan setelah kenyataan atau sesudah kejadiaan (Sukardi, 2008: 165).

Sedangkan pendekatan survey yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar

maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil

dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan

hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis (Kerlinger

(55)

34

Secara khusus penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh minat belajar dan

pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar ips terpadu Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

B. Populasi dan Sampel

Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau

memilih subjek penelitian.

1. Populasi

Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel

menurut Komaruddin dalam Mardalis (2006: 53). Pendapat lain menyatakan

bahwa populasi adalah sekumpulan kasus yang perlu memenuhi syarat-syarat

tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 19

Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 224 orang yang terbagi

[image:55.595.115.494.581.728.2]

dalam 7 kelas, seperti terlihat berikut:

Tabel 6. Data Jumlah Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

No Kelas Jumlah Siswa

(Populasi) Laki-laki Perempuan

1 VIII A 32 15 17

2 VIII B 32 5 27

3 VIII C 32 13 19

4 VIII D 32 13 19

5 VIII E 32 15 17

6 VIII F 32 19 13

7 VIII G 32 15 17

Jumlah 224 95 129

(56)

35

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini jumlah

populasi yang akan diteliti sebanyak 224 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiono, 2008: 118)

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus T.Yamane sebagai

berikut:

N n =

N.d2+ 1

Dimana:

n= Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

(Sugiono, 2005:65)

Dengan populasi 224 siswa dan presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikansi

0,05, maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah:

224

n = dibulatkan menjadi 144 (224)(0,05)2+1

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang menggunakan Simple Random Sampling

(57)

36

Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi

proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Rahmat dalam

silvia,2009: 26) hal ini dilakukan dengan cara:

[image:57.595.115.518.239.388.2]

Jumlah sampel tiap kelas = Xjumlah tiap kelas

Tabel 7. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas

No Kelas Perhitungan Jumlah Siswa

(Sampel)

1 VIII A n = 32/224x144 = 20,57 20

2 VIII B n = 32/224x144 = 20,57 20

3 VIII C n = 32/224x144 = 20,57 20

4 VIII D n = 32/224x144 = 20,57 21

5 VIII E n = 32/224x144 = 20,57 21

6 VIII F n = 32/224x144 = 20,57 21

7 VIII G n = 32/224x144 = 20,57 21

Jumlah 144

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini ada dua macam variabel, yaitu:

1. Variabel bebas (independent variabel) adalah suatu variabel yang ada atau

terjadi mendahului variabel terikatnya. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah persepsi siswa tentang Minat Belajar (X1) dan Pemanfaatan Sarana

belajar Di Sekolah (X2).

2. Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang diakibatkan

(58)

37

penelitian ini adalah Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) pada siswa kelas VIII

SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

E.Definisi Konseptual Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Definisi Konseptual Variabel

Definisi konseptual adalah definisi yang diberikan kepada suatu konstrak guna

menjelaskan suatu konsep variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat.

Adapun definisi konseptual dari variabel bebas dan variabel terikat dalam

penelitian sebagai berikut.

a. Minat belajar

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan, diperhatikan terus menerus dan disertai

rasa senang (Slameto, 2003: 180).

b. Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah

Menurut Roestiyah (2004: 166) menyatakan belajar memerlukan fasilitas

belajar yang cukup, agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan

lancar. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks

sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.

c. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar dan proses pembelajaran

(59)

38

2. Definisi Operasional Variabel

1. Minat belajar (X1)

Minat belajar meliputi sebagai berikut

a. Menciptakan, menimbulkan konsentrasi atau perhatian

1. Memperhatikan penjelasan pelajaran IPS Terpadu

2. Mencatat bahan pelajaran IPS Terpadu

b. Menimbulkan perasaan senang

1. Senang belajar IPS Terpadu

2. Senang mengerjakan soal-soal baru IPS Terpadu

c. Kegiatan belajar

1. Belajar dengan teman, guru atau orang yang lebih paham

2. Belajar mandiri

2. Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X2)

a. Keadaan ruang belajar

1. Adanya penerangan dan sirkulasi yang baik

b. Perlengkapan belajar

1. Papan tulis

2. Spidol

3. Penghapus

4. Papan tulis

5. Meja

(60)

39

7. Komputer

8. LCD

c. Sumber belajar

1. Buku cetak

d. Sarana belajar lainnya

1. Ruang belajar sesuai dengan dengan aturan pengelolaan kelas.

2. Tersedianya media belajar.

3. Hasil belajar (Y)

Besarnya angka atau nilai IPS Terpadu yang diperoleh siswa pada saat

[image:60.595.120.518.461.752.2]

ulangan semester mata pelajaran IPS Terpadu

Tabel 8. Variabel, Indikator, Sub Indikator dan Skala Pengukuran

Variabel Indikator Sub Indikator Skala Minat Belajar

(X1) a. Menciptakan, menimbulkan konsentrasi atau perhatian

b. Menimbulkan perasaan senang

c. Kegiatan Belajar

1. Memperhatikan penjelasan pelajaran IPS Terpadu 2. Mencatat bahan pelajaran

IPS Terpadu

1. Senang belajar IPS Terpadu. 2. Senang mengerjakan

soal-soal baru IPS Terpadu

1. Belajar dengan teman, guru atau oaring yang lebih paham

2. Belajar mandiri

Ordinal

Sarana belajar di sekolah (X2)

a. Keadaan ruang

(61)

40

b. Perlengkapan belajar

c. Sumber belajar

d. Sarana Belajar Lainnya

Adanya alat pelajaran seperti papan tulis, termasuk juga spidol dan penghapus papan tulis

Adanya media pendidikan seperti alat perekam materi, komputer, LCD dan sebagainya

Tingkat pemanfaatan sarana belajar di sekolah

Adanya buku literatur dan buku penunjang, antara lain buku pelajaran, buku cetak, dan sebagainya

Ruangan belajar yang bersih , tidak ada bau-bauan yang dapat mengganggu

konsentrasi belajar

Tersedianya fasilitas internet, lapangan olahraga (futsal,basket,volly dan lain-lain)

Hasil Belajar

(Y) Hasil ulangan semester mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII di SMPN 19 Bandar Lampung tahun pelajaran

Tingkat atau besarnya nilai yang diperoleh dari ulangan semester siswa kelas VIII di SMP Negeri 19 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012

Interval

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, penulis menggunakan metode

(62)

41

a. Kuesioner (angket)

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiono, 2008 : 199).

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang minat belajar dan

pemanfaatan sarana belajar di sekolah.

b. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan untuk memperoleh

gambaran secara umum mengenai minat siswa dan kondisi sarana belajar yang

dimilki siswa .

Teknik observasi ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap

subjek yang diteliti. Teknik ini dilakukan pada saat melakukan penelitian

pendahuluan.

c. Dokumentasi

Teknik Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, agenda, notulen

rapat, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 154). Teknik dokumentasi digunakan

untuk mengumpulkan data terkait dengan jumlah siswa dan hasil belajar IPS

Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 19 Bandar Lampung

(63)

42

G. Uji Persyaratan Instrumen

Untuk mendapatkan data yang lengkap, maka alat instrumennya harus

memenuhi persyaratan yang baik. Suatu instrument yang baik dan efektif

adalah memenuhi syarat Validitas dan Reabilitas.

1. Uji Validitas Angket

Validitas dapat diartikan sebagai suatu tes pengukuran yang menunjukkan

validitas atau kesahihan suatu instrument. Seperti pendapat Arikunto (2009:

58), yang menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjang

tingkat validitas atau kesahihan suatu instrument, sebuah instrument dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur, sebuah instrument

dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel untuk

mengukur tingkat validitas angket yang diteliti secara tepat.

Uji validitas angket dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus

Korelasi Product Moment

= n. ∑XY − (∑X)(∑Y)

{n∑X − (∑X) } {n∑Y − (∑Y) }

Keterangan

rxy : Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y N : Banyaknya sampel yang diambil

(64)

43

Kriteria pengujian apabila rhitung > rtabel dengan α= 0,05 maka item soal tersebut

dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka item soal tersebut

dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba angket pada variabel X1, X2,

dan Y kepada 20 responden, kemudian dihitung mengunakan perangkat lunak

SPSS. Hasil perhitungan kemudian dicocokan dengan Tabel r Product Moment

[image:64.595.113.485.333.558.2]

dengan  0,05adalah 0.444, maka diketahui hasil perhitungan sebagai berikut.

Tabel 9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Minat Belajar (X1)

No. rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan 1. .552 .444 rhitung>rtabel Valid 2. .531 .444 rhitung>rtabel Valid 3. .589 .444 rhitung>rtabel Valid 4. .496 .444 rhitung>rtabel Valid 5. .676 .444 rhitung>rtabel Valid 6. .755 .444 rhitung>rtabel Valid 7. .151 .444 rhitung<rtabel Tidak Valid 8. .736 .444 rhitung>rtabel Valid 9. .513 .444 rhitung>rtabel Valid 10. .567 .444 rhitung>rtabel Valid 11. .538 .444 rhitung>rtabel Valid 12. .701 .444 rhitung>rtabel Valid 13. .712 .444 rhitung>rtabel Valid 14. .662 .444 rhitung>rtabel Valid 15. .356 .444 rhitung<rtabel Tidak Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2012.

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut valid dan

sebaliknya (Rusman, 2011: 54). Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 2 soal yang

tidak valid dan dalam penelitian ini soal tersebut didrop. Dengan demikian, angket

(65)
[image:65.595.114.485.119.342.2]

44

Tabel 10. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X2)

No. rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan 1. .628 .444 rhitung>rtabel Valid 2. .608 .444 rhitung>rtabel Valid 3. .588 .444 rhitung>rtabel Valid 4. .536 .444 rhitung>rtabel Valid 5. .797 .444 rhitung>rtabel Valid 6. .724 .444 rhitung>rtabel Valid 7. .625 .444 rhitung>rtabel Valid 8. .742 .444 rhitung>rtabel Valid 9. .496 .444 rhitung>rtabel Valid 10. .566 .444 rhitung>rtabel Valid 11. .284 .444 rhitung<rtabel Tidak Valid 12. .575 .444 rhitung>rtabel Valid 13. .680 .444 rhitung>rtabel Valid 14. .618 .444 rhitung>rtabel Valid 15. .469 .444 rhitung>rtabel Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2012.

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut valid dan

sebaliknya (Rusman, 2011: 54). Berdasarkan kriteria tersebut, terda

Gambar

Tabel 5. Penelitian Yang Relevan
Gambar 1. Paradigma Minat Belajar dan Pemanfaatan sarana belajar di sekolahberpengaruh terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa.
Tabel 1. Hasil Ujian Semester Ganjil Pelajaran IPS Terpadu siswa kelas
Tabel 2. Prasarana SMP 19 Bandar Lampung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS Terpadu hal ini tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar di dalam kelas, antara

Selain pentingnya disiplin dalam diri siswa, pemanfaatan sarana belajar disekolah yang tepat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan belajar, sebab aktivitas

(3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan perpustakaan sekolah dan minat baca terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP

Ada pengaruh yang positif dan signifikan perhatian orang tua, lingkungan belajar di sekolah dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Lingkungan Belajar di Sekolah,

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ PENGARUH INTELEGENSI DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual