• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMAMFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH, MINAT BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KETAPANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMAMFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH, MINAT BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KETAPANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PEMAMFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH, MINAT BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KETAPANG SEMESTER GENAP

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh

Apriadi Widodo Simamora

Lembaga pendidikan merupakan salah satu tempat bagi peserta didik yang disiapkan untuk menjadi manusia berkualitas. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan dapat membantu menyukseskan program pemerintah dalam bidang pendidikan. Hal ini antara lain dilakukan dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna menunjang mutu pendidikan sebagai modal utama dalam pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu mengubah seorang menjadi lebih baik. Hal inilah yang menarik perhatian pemerintah dan masyarakat untuk lebih mengutamakan pendidikan.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan pada siswa kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Ketapang diketahui bahwa secara keseluruhan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu masih tergolong rendah, yaitu dari 56 siswa terlihat hanya 25 siswa atau 44,64% siswa yang mendapat nilai 70-100, dan berarti 55,36% atau sebanyak 31 siswa memperoleh nilai 0-70. Secara umum hal-hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar terbagi atas dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Diantaranya banyak faktor yang dapat mempengaruhi atau berperan dalam pencapaian hasil belajar siswa, diduga faktor-faktor pemamfaatan sarana belajar di sekolah, minat belajar dan disiplin belajar memiliki peranan penting terhadap tinggi rendahnya hasil belajar IPS Terpadu siswa.

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemamfaatan sarana belajar di sekolah, minat belajar, dan disiplin belajar terhadap hasil belajar pelajaran ips terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ketapang semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Metode penelitian ini

menggunakan deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survei. Teknik sampling dengan non probability sampling dengan jenis sampling jenuh. Untuk menguji hipotesis

(2)

Berdasarkan analisis data diperoleh :

1. Ada pengaruh positif dan signifikan pemamfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu,

2. Ada pengaruh positif dan signifikan minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu, 3. Ada pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu, 4. Ada pengaruh positif dan signifikan Pemamfaatan Sarana Belajar di Sekolah,Minat

Belajar dan Disiplin Belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu.

(3)

PENGARUH PEMAMFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH, MINAT BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PELAJARAN

IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KETAPANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN

2013/2014

OLEH:

APRIADI WIDODO SIMAMORA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PENGARUH PEMAMFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH, MINAT BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PELAJARAN

IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KETAPANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN

2013/2014

(Skripsi)

OLEH:

APRIADI WIDODO SIMAMORA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Mamfaatatau Kegunaan Penelitian ... 11

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 12

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 13

1. Pemamfaatan Sarana Belajar ... 13

2. Minat Belajar ... 16

3. Disiplin Belajar ... 20

4. Hasil Belajar ... 25

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 31

C. Kerangka Pikir ... 32

(6)

III.METODE PENELITIAN

A. Pendekatan penelitian... 36

B. Populasi dan sampel ... 37

1. Populasi ... 37

2. Sampel ... 38

C. VariabelPenelitian ... 38

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ... 39

1. Definisi Konseptual Variabel ... 39

2. Definisi Operasional Variabel ... 40

E. Tehnik Pengumpulan Data ... 43

1. Observasi ... 43

2. Kuisioner/anket ... 43

3. Dokumentasi... 44

4. Wawancara ... 44

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 44

1. Uji Validitas ... 45

2. Uji Reabilitas ... 48

G. Tehnik Analisis Data ... 51

1. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 51

a. Kelinieran Garis ... 51

b. Uji Multikolinieritas ... 53

c. Uji Autokorelasi ... 53

d. Heteroskedastisitas ... 55

H. Pengujian Hipotesis ... 57

1. Regresi Linear Sederhana... 57

(7)

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 59

1. Sejarah Singkat SMP Negeri 2 ketapang ... 59

2. Profil Sekolah ... 59

3. Visi,Misi dan Tujuan Sekolah ... 60

4. Situasi dan Kondisi SMPN 2 Ketapang ... 64

5. Sarana dan Prasarana SMPN 2 Ketapang ... 64

6. Proses Belajar dan Mengejar SMPN 2 Ketapang ... 65

7. Gambaran Umum Responden ... 66

B. Deskripsi Data ... 66

1. Data Pemamfaatan Sarana Belajar Di Sekolah ... 67

2. Data Minat Belajar ... 70

3. Data Disiplin Belajar ... 72

4. Data Hasil Belajar IPS Terpadu ... 74

C. Uji Persyaratan Statistik parametrik ... 78

1. Uji Homogenitas Data ... 78

D. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda ... 79

1. Uji linearitasGarisRegresi... 79

2. Uji multikolinieritas ... 83

3. Uji aoutkorelasi... 85

4. Uji Heteroskedastisitas ... 87

E. Uji Hipotesis... 89

1. Regresi Linear Sederhana ... 90

a. PengaruhPemamfaatanSaranaBelajar Di Sekolahterhadap HasilBelajar IPS TerpaduSiswaKelas VIII Semester Genap SMP Negeri2 KeapangTahunAjaran2013/2014 ... 90 b. PengaruhMinatBelajarTerhadapHasilBelajarIPS

(8)

Negeri 2 KetapangTahunAjaran 2013/2014 ... 92

c. PengaruhDisiplinBelajarTerhadapHasilBelajar IPS TerpaduSiwaKelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 KetapangTahunAjaran 2013/2014 ... 94

2. Reggresi Linear Multiple ... 96

a. PersamaanRegresi ... 96

b. PengujianHipotesis ... 98

F. Pembahasan ... 99

1. PengaruhPemamfaatanSaranaBelajar Di Sekolahterhadap HasilBelajar IPS TerpaduSiswaKelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 KeapangTahunAjaran2013/2014 ... 100

2. PengaruhMinatBelajarSiswaterhadapHasilBelajar IPS TerpaduSiswaKelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 KeapangTahunAjaran2013/2014 ... 101

3. PengaruhPemamfaatanSaranaBeajar Di Sekolahterhadap HasilBelajar IPS TerpaduSiswaKelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 KeapangTahunAjaran2013/2014 ... 103

4. PengaruhPemamfaatanSaranaBelajar Di Sekolah,Minat Belajar,danDisiplinBelajarterhadapHasilBelajar IPS Terpadu SiswaKelas VIII Semester GenapSMP Negeri 2 Keapang TahunAjaran 2013/2014 ... 106

V. . KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 110

B. Saran ... 111

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Pengaruh pemamfaatan sarana Belajar Di Sekolah Minat Belajar (X2) Dan Disiplin Belajar Siswa (X3) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Ketapang Tahun

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kisi-Kisi Angket Uji Coba 2. Angket Uji Coba

3. Rekapitulasi Hasi Uji Coba Pemamfaatan Sarana Belajar Di Sekolah 4. Rekapitulasi Hasi Uji Coba Minat Belajar

5. Rekapitulasi Hasi Uji Coba Disiplin Belajar

6. Hasil Uji Coba Reliabilitas Pemamfaatan Sarana Belajar Di Sekolah 7. Hasil Uji Coba Reliabilitas Minat Belajar

8. Hasil Uji Coba Reliabilitas Disiplin Belajar 9. Kisi-Kisi Angket

10. Angket Kuisioner

11. Rekapitulasi Angket Pemamfaatan Sarana Belajar Di Sekolah 12. Rekapitulasi Angket Minat Belajar

13. Rekapitulasi Disiplin Belajar 14. Data Hasil Belajar Siswa 15. Rekapitulasi X1,X2,X3 Dan Y 16. Uji Homogenitas

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Hasil Mid semester Siswa Kelas VIII SMP N 2 Ketapang

Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 3

Table 2. sarana belajar SMP Negeri 2 Ketapang ... 5

Table 3. Data Ketidakdisiplinan Siswa ... 8

Tabel 4. Penelitian yang Relefan ... 31

Tabel 5. Jumlah Siswa Kelas VIII SMP N 2 Ketapang Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 38

Tabel 6. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya ... 41

Tabel 7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Pemamfatan Sarana Belajar di Sekolah ... 46

Tabel 8. Hasil Analisis Uji Validitas Minat Belajar ... 46

Tabel 9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Disiplin Belajar... ... 47

Tabel 10. Hasil Analisis Uji Reabilitas Angket Untuk (X1) ... 49

Tabel 11. Hasil Analisis Uji Reabilitas Angket Untuk (X2)... 50

Tabel 12. Hasil Analisis Uji Reabilitas Angket Untuk (X3) ... 50

Tabel 13. Analisis Varians ANAVA... 52

Tabel 14. Prasarana SMP negeri 2 ketapang... 64

Table 15. Sarana SMP Negeri 2 ketapang ... 65

Tabel 16 . Distribusi Frekuensi (X1)... 68

Tabel 17 . Kategori (X1)... ... 68

Tabel 18 . Distribusi Frekuensi (X2)... 70

Tabel 19 . Kategori (X2)... ... 71

Tabel 20 . Distribusi Frekuensi (X3)... 72

Tabel 21. Kategori (X3)... ... 73

Tabel 22. Distribusi Frekuensi (Y)... 74

Tabe 23. Kategori (Y)... ... 75

Tabel 24. Hasil Uji Homogenitas... 78

Tabel 25. Hasil Uji Kelinieran regresi (X1)... 80

Tabel 26. Hasil Uji Kelinieran regresi (X2)... 81

Tabel 27. Hasil Uji Kelinieran regresi (X3)... 82

Tabel 28. Kesimpulan Hasil Uji Kelinieran Garis regresi... ... 82

Tabe 29. Hasil Uji Multikolinearitas... 84

Tabe 30. Hasil Uji Autokorelasi... ... 86

Tabel 31. Hasil Uji Heteroskedastisitas... ... 87

Tabe 32. Hasil Analisis Dengan Pendekatan Rank spearman... 88

Tabel 33. Korelasi (X1) terhadap (Y)... ... 89

(12)

Tabel 35. Korelasi (X2) terhadap (Y) ... ... 92

Tabel 36. Kooefisien(X2) terhadap (Y)... ... 92

Tabel 37. Korelasi X3 terhadap Y... 94

Tabel 38. Kooefisien X3 terhadap Y(Y)... ... 94

Tabel 39. Kooefisien Regresi (X1), (X2) dan (X3) terhadap (Y) ... 96

Tabel 40. ANOVA untuk Uji Hipotesis (X1), (X2) dan (X3) terhadap (Y)... ... 98

(13)
(14)
(15)

MOTO

TAKUT AKAN TUHAN ADALAH PERMULAAN

PENGETAHUAN

(AMSAL 1:7)

SELALU BERIKAN YANG TERBAIK DENGAN

(16)
(17)

PERSEMBAHAN

Puji Syukur kepada Tuhan YESUS KRISTUS Atas limpahan Kasih

Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas akhir untuk mendapat gelar strata 1

saya, tak lupa saya ucapakan terima kasih kepada :

Bapak dan Mamak tercinta yang telah banyak berkorban demi sebuah

perjuangan mengantarkanku dengan do a, kasih sayang, perhatian,

dan pengorbanan yang tiada ternilai harganya. Semoga Bapak dan

Mamak selalu mendapat kasih karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus

dan penyertaan roh kudus selalu.

Kakak ku (Evi br Simamora), adik-adik ku( Maruli Simamora, Rosa

br Simamora, Widia br Simamora dan Josua Simamora) yang sudah

memberikan doa, kasih, dukungan.

Guru/Dosen pendidik dan pengajarku

Sahabat-sahabat seperjuanganku

(18)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Pampangan 04 Mei 1991 dan merupakan anak kedua dari enam bersaudara dari pasangan Bapak Hendrikus Hotman Simamora dan Ibu Sontiara br Manullang. Penulis mulai mengenyam pendidikan formal di SD Negeri 2 Liwa yang diselesaikan tahun 2003, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Xaverius Kota Bumi yang selesai pada tahun 2006. Selanjutnya penulis meneruskan pendidikannya di SMA Negeri 1 Liwa yang selesai pada tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009 penulis diterima Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.

Pada tahun 2012 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Lampung Solo -Surabaya – Bali – Yogyakarta - Bandung dan pada tahun 2012 juga penulis melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 2 Bandarlampung.

(19)

SANWACANA

Segala pujian dan syukur kepada Tuhan atas segala rahmat, kasih sayang, dan kemurahan yang tiada pernah putus, hingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan karya sederhana ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, terdapat begitu banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik redaksional, metode penelitian ataupun substansial. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai langkah perbaikan untuk penulis dalam menyusun karya ilmiah atau laporan lain dimasa-masa mendatang.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak.Oleh karena itu,

penulismengucapkanterimakasihkepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Unila. 2. Bapak Dr. Abdurahman, M.Si, selaku Pembantu Dekan I FKIP Unila. 3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si. selaku Pembantu Dekan II FKIP Unila. 4. BapakDr. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Pembantu Dekan III FKIP

Unila.

(20)

6. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi dan selaku pembimbing 2 yang telah membantu mengarahkan serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan danbimbingan serta motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

8. Bapak Drs. H. Nurdin, M.Si, selakuPembahas yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak dan IbuDosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terimakasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

10. Bapak dan Mamak,terimakasih atas kasih yang telah diberikan untukku, baik doa, motivasi, maupun materi yang tidak akan bisa dibalas dengan apapun. 11. Kakak Evi, adik-adikku Maruli, Rosa, Widia dan Josua, terimakasih atas doa

dan semangatnya.

12. Seluruh keluarga yang telah memberi doa dan motivasi.

13. Para penghuni Asrama Puri Kencana terimakasih atas motivasi, doa dan dukungannya.

14. Semua penghuni Baret Camp terimakasih telah memberikan doa, semangat, dan dukungannya

(21)

16. Mahasiswa FKIP Ekonomi angkatan 2009 yang menjadi kawan seperjuangan di kampus.

17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini

(Wardani,Om Herdi, dan masih banyak yang tidak bia disebutkan namanya satu persatu).

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan doa yang diberikan kepada penulis menjadi berkat dan semoga kasih karunia Tuhan selalu menyertai mereka semua. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Bandar Lampung, 09 Oktober 2015 Penulis,

(22)

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Di zaman yang semakin modern pendidikan memegang peranan penting bagi perkembangan suatu bangsa, perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat keberhasilan dalam pembangunan. Keberhasilan pembangun suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan di negara tersebut. Dengan terciptanya pendidikan yang baik, manusia dapat mencapai taraf kesejahteraan hidupnya, dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam membantu pembangunan.

Lembaga pendidikan merupakan salah satu tempat bagi peserta didik yang disiapkan untuk menjadi manusia berkualitas. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan dapat membantu menyukseskan program pemerintah dalam bidang pendidikan. Hal ini antara lain dilakukan dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna menunjang mutu pendidikan sebagai modal utama dalam pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu mengubah seorang menjadi lebih baik. Hal inilah yang menarik perhatian pemerintah dan masyarakat untuk lebih mengutamakan pendidikan.

(23)

2

dapat mencapai keberhasilan belajar. Tingkat keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran, dan prestasi belajar yang dicapai siswa, keterampilan dan kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.(Slameto , 2010:2)

Pada proses pendidikan yang berlangsung di sekolah, terdapat banyak kendala yang menghambat kelancaran siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar. Kendala-kendala tersebut berdampak negatif pada proses pembelajaran, salah satunya pada penurunan hasil belajar siswa di sekolah. Kendala-kendala tersebut berasal dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal. Faktor internal merupakan faktor biologis (kondisi umum jasmani) dan faktor psikologis (intelegensi, sikap, minat, bakat, dan motivasi) sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor internal keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Menurut Slameto (2010:54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut :

1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (factor intern) yaitu: a) Faktor jasmaniah meliputi kesehatan dan cacat tubuh;

b) Faktor psikologi meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan sikap;

(24)

3

2. Faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor ekstern) yaitu:

a) Faktor keluarga berupa cara orang tua mendidik, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian keluarga, dan latar belakang budaya;

b) Faktor sekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode mengajar, dan tugas rumah;

c) faktor masyarakat mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ketapang didapat hasil belajar Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 hasil belajar yang dicapai siswa pada umumnya belumlah menunjukkan hasil yang optimal, khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1. Hasil Belajar IPS Terpadu Berdasarkan Nilai Mid Semester Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Ketapang Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.

No Kelas Nilai Jumlah Siswa

<70 70

1 VIII A 14 12 26

2 VIII B 17 13 30

Jumlah Siswa 31 25 56

% 55,36 44,64 100

Sumber : Guru Bidang Studi IPS Terpadu

(25)

4

bahan pelajaran yang diajar kurang dari 65% dikuasai oleh siswa maka presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP Negeri 2 Ketapang, rendahnya hasil belajar siswa diduga dipengaruhi oleh kurang mendukungnya sarana belajar di sekolah, kurangnya minat belajar yang dari diri siswa itu sendiri dan kurang disiplinnya para siswa dalam belajar di sekolah mau pun di rumah.

Sarana belajar di sekolah merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah pemamfaatan sarana belajar di sekolah. Sarana belajar sangat penting dalam dunia pendidikan karena sebagai alat penggerak suatu pendidikan. Sarana belajar berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Sarana belajar adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolok ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih.

(26)

5

Sarana bejalajar mencakup seluruh perangkat alat, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pembelajaran. Meja dan kursi, papan tulis, alat peraga, almari, buku-buku, media pendidikan.

Berikut merupakan sarana belajar yang terdapat di sekolah SMP Negeri 2 Ketapang:

Tabel 2. Sarana Belajar SMP Negeri 2 Ketapang

Sarana Belajar Jumlah Keterangan

Perpustakaan 1Ruang Kondisi baik Lab IPA 1Ruang Kondisi baik Layanan BK 1 Ruang Kondisi baik Bola Kaki 5 buah Kondisi baik Bola Basket 2 buah Kondisi baik Bola Voli 5 buah Kondisi baik Sumber : TU SMP Negeri 2 Ketapang

Faktor kedua yang diduga turut serta mempengaruhi hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu siswa adalah minat belajar. Minat belajar merupakan salah satu faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 1995 : 180). Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri.

(27)

6

bidang tertentu, maka dalam diri siswa akan timbul perhatian khusus pada pelajaran tersebut dan tentu akan mempelajari dengan sungguh-sungguh.

Minat dan hasil belajar mempunyai hubungan yang erat. Siswa yang memiliki minat yang tinggi pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut. Sebaliknya, bila seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara sadar maupun tidak pada objek tertentu, biasanya dapat membangkitkan minat pada objek tersebut.Untuk mencapai hasil belajar yang baik disamping membutuhkan kecerdasan juga membutuhkan minat, sebab tanpa adanya minat segala kegiatan akan dilakukan kurang efektif dan efesien. Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar.

Berdasarkan pengamatan dalam penelitian pendahuluan yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ketapang masih kurangnya minat belajar siswa hal tersebut terlihat dari proses belajar mengajar dimana banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika guru sedang mengajar. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Slameto (2010:180) yang menyatakan bahwa Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

(28)

7

Disiplin belajar adalah predis posisi (kecenderungan) suatu sikap mental untuk mematuhi aturan, tata tertib, dan sekaligus mengendalikan diri, menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar sekalipun yang mengekang dan menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban (Agus, 1987). Disiplin belajar di sekolah akan memudahkan siswa untuk memahami dan menguasai pelajaran yang diberikan oleh guru. Kegiatan belajar mengajar selalu ditujukan untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Maka harus ada keteraturan dalam belajar yang diterapkan sebagai upaya untuk mencapai tujuan tersebut.

The Liang Gie (1985 : 52) mengemukakan bahwa “dalam apapun disiplin akan

tetap menjadi kunci untuk memperoleh hasil yang baik. Seorang siswa dapat dikataka memiliki disiplin belajar yang tinggi apabila mematuhi peraturan yang berlaku.

(29)

8

Tabel 3. Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Ketapang Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014 No Pelanggaran Banyak siswa kelas VIII yang

melanggar

Jumlah Ket

VIII A VIII B 1 Terlambat

masuk kelas

25 20 45 Jumlah

siswa kelas VIII 56 siswa 2 Tidak masuk

sekolah

a. Sakit 6 4 10

b. Ijin 5 8 13

c. Alpha 24 20 44

Sumber : BK dan TU SMP Negeri 2 Ketapang Lampung Selatan

Siswa yang disiplin belajarnya tinggi akan memiliki rasa kesadaran dalam mematuhi peraturan tata tertip yang berlaku di sekolah dan memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar semaksimal mungkin.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka penulis

bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemamfaatan

Sarana Belajar Di Sekolah, Minat Belajar, Dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Pelajaran Ips Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Ketapang Tahun Pelajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

(30)

9

1. Rendahnya disiplin belajar siswa.

2. Pembentukan disiblin belajar siswa oleh pihak sekolah masih kurang maksimal.

3. Kurangnya usaha-usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. 4. Rendahnya minat belajar siswa.

5. Kurangnya pemamfaatan sarana belajar.

6. Kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. 7. Kegiatan belajar mengajar yang kurang optimal

8. Masih rendahnya tingkat disiplin guru.

9. Sebagian besar hasil belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) hal ini terlihat dari perolehan hasil MIT semester IPS terpadu kelas VIII yang hanya44,64% dari keseluruhan siswa kelas VIII yang memenuhi KKM dan sisanya 55,36% siswa yang memiliki nilai di bawah KKM yaitu <70.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi diatas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kajian “Pemamfaatan Sarana Belajar di sekolah (X1), Minat Belajar (X2), Disiplin Belajar(X3), dan hasil belajar IPS Terpadu (Y) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ketapang Semester Genap tahun pelajaran 2013/2014”.

D. Rumusan Masalah

(31)

10

1. Apakah ada pengaruh Pemamfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Ketapang semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Apakah ada pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Ketapang semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014?

3. Apakah ada pengaruh disiplin belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Ketapang semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014?

4. Apakah ada pengaruh Pemamfaatan sarana belajar di sekolah, minat belajar, dan disiplin belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Ketapang semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui pengaruh Pemamfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Ketapang semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Ketapang semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.

(32)

11

4. Untuk mengetahui pengaruh Pemamfaatan sarana belajar di sekolah, minat belajar, dan disiplin belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Ketapang semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.

F. Manfaat atau Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah referensi, bahan literature atau pustaka, khususnya tentang pemamfaatan sarana belajar di sekolah, minat belajar, dan disiplin belajar siswa.

b. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait.

2. Manfaat Praktis

a. Siswa: sebagai salah satu cara untuk mengetahui presentase pengaruh Pemamfaatan sarana belajar di sekolah, minat belajar, dan disiplin belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu.

b. Orang tua: Sebagai bahan masukan kepada orang tua siswa bahwa peranan dan keterlibatan dalam memberikan motivasi belajar sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anaknya.

c. Sekolah: Sebagai acuan dalam mempertimbangkan bahwa Pemamfaatan sarana belajar di sekolah dapat menunjang prestasi belajar siswa.

(33)

12

e. Dunia pendidikan: hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan dan kebijakan di bidang pendidikan sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu pendidikan.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:

1. Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian yang akan diteliti adalah Pemamfaatan Sarana Belajar Di Sekolah (X1), MinatBelajar(X2), DisiplinBelajar(X3), Dan Hasil Belajar IPS Terpadu (Y).

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester Genap 3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah SMP Negeri 2 Ketapang. 4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. 5. Ilmu Penelitian

(34)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pemamfaatan Sarana Belajar

Sarana belajar menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah segalah hal yang memudahkan perkara. Sarana dan prasarana sangat penting dalam dunia pendidikan karena sebagai alat penggerak suatu pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Prasarana dan sarana pendidikan adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolok ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih.

Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar-mengajar. Menurut Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar-mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.

Menurut Ibrahim Bafadal (2003: 2), sarana pendidikan adalah “semua

(35)

14

proses pendidikan di sekolah”. Wahyuningrum (2004: 5), berpendapat bahwa sarana pendidikan adalah “segala fasilitas yang diperlukan dalam proses

pembelajaran, yang dapat meliputi barang bergerak maupun barang tidak bergerak

agar tujuan pendidikan tercapai”.

Sarana pendidikan sangat penting dalam menunjang dan memperlancar proses belajar siswa, karena dengan tersedianya dengan tersedianya sarana belajar yang lengkap, maka siswa akan dapat belajar dengan baik. Sarana belajar yang lengkap dan memadai akan membuat siswa menjadi bergaiarah belajar akan menimbulkan minat belajar. Sarana belajar sangat penting dalam menunjang kelancaran belajar siswa.

Sedangkan menurut Pasal 42 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa:

(1). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar yang lainnya, bahan habis pakai, serta perlengakapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

(2). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Dalam UU SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 Bab III Pasal 45 tentang sarana dan prasarana pendidikan, dinyatakan bahwa :

(36)

15

2) ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Dari kedua ayat diatas dimaksudkan agar tiap-tiap sekolah menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai semua keperluan pendidikan agar siswa dapat memanfaatkannya sebagai penunjang belajar siswa.

Tulus (2003:81-83) mengungkapkan bahwa sarana belajar biasanya menjadi penunjang prestasi belajar, namun demikian bila kelengkapan fasilitas belajar sebagai sarana penunjang belajar di sekolah memadai, sebaliknya dapat menjadi faktor penghambat apabila kelengkapan fasilitas belajar di sekolah kurang memadai.

Menurut Arsyad (2006:25-26), pemanfaatan sarana belajar memberikan beberapa manfaat, yaitu:

a) Pemanfaatan sarana belajar dapat memperjelas pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar b) Meningkatkan dan menggairahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan minat.

c) Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya, misal melalui karyawisata dan lain-lain.

(37)

16

yang bersangkutan. Hal ini bertujuan agar fasilitas belajar dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya dan dapat bertahan dengan jangka waktu yang lama. Pengadaan fasilitas belajar sangat penting bagi siswa dan kurikulum pada saat itu.

Pemanfaatan sarana belajar yang tepat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan belajar, sebab aktivitas belajar akan berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh sarana belajar yang baik dan memadai dan sebaliknya jika tidak ada sarana dan prasarana yang baik menyebabkan siswa akan terhambat dalam belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Pemanfaatan sarana belajar yang baik akan memudahkan anak dalam melakukan aktivitas belajar sehinggan anak lebih semangat dalam belajar. Sebaliknya, dengan kurangnya sarana belajar akan mengakibtakan anak kurang bersemangat dan kurang bergairah dalam belajar. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi prestasi belajar anak.

2. Minat Belajar

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar anak (Slameto, 2010: 180).

(38)

17

Winkel ( 19987 : 105) bahwa minat adalah kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu.

Aiken (Ginting, 2005), mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap sesuatu nan bisa berjalan seiring waktu sehingga berjalan dengan baik dan dengan terarah pada kegiatan nan merupakan suatu hal nan menjadi hobi seseorang tersebut. Berdasarkan berapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu keinginan yang timbul dari dalam diri individu untuk menyenangi suatu objek tertentu dan merasa senang melakukan kegiatan yang berhubungan dalam bidang tersebut.

Selanjutnya Ginting (2005) menjelaskan, minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang.

Menurut Moh. Surya (2004) Minat dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Minat volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa ada pengaruh luar.

2. Minat involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru.

(39)

18

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:132) minat dapat diekpresikan anak didik melalui :

1. Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya, 2. Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan yang diminati, serta

3. Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya tanpa menghiraukan yang lain (fokus)

Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu:

1. Faktor Intern

a) Faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh

b) Faktor psikologi, seperti intelegensi, perhatian, bakat, kematangan dan kesiapan.

2. Faktor Ekstern

a) Faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar penilaian diatas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah.

Sedangkan pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku, perubahan yang di sadari dan timbul akibat praktek pengalaman latihan, bukan secra kebetulan (sudjana,2002:28). Belajar adalah seluruh tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif yang menetap sebagai hasil pengalaman dan intreaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Muhibbidin Syah,2000:92).

(40)

19

Menurut Sardiman (2000:21), belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik untuk menuju keperkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ramah, kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari definisi diatas tentang belajar maka dapat di simpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang disadari sebagai akibat dari pengalaman sendiri (kognitif, afektif, psikomotorik) dan hasil interaksi dengan lingkungan.

Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil belajar, siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi akan lebih giat dan bersungguh-sungguh dalam belajar sehihingga akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik, berbeda dengan siswa kurang memiliki minat dalam belajar maka siswa tidak akan belajar dengan bersungguh-sungguh. Pelajaran yang menarik menurut siswa lebih mudah untuk di pelajari atau di ingat, karena minat menambah kegiatan belajar.

Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung mengahasilkan prestasi belajar yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah (Dalyono, 2005 : 57-57).

(41)

20

Siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.

b) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.

c) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.

d) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. e) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.

Slameto(2003 :58)

Cara-cara untuk membangkitkan minat, antara lain: 1. Membanglitkat suatu kebutuhan

2. Memberikan kesempatan untuk mendapat hasil yang baik. 3. Menggunakan berbagai macan bentruk mengajar

4. Menghubungkan persoalan derngan pengalaman yang lam pau. (sudirman A.M, 2001:92-93)

Menurut Gie (1998), arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah:

1. Minat melahirkan perhatian yang serta merta. 2. Minat memudahnya terciptanya konsentrasi. 3. Minat mencegah gangguan dari luar.

4. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan. 5. Minat memperkecil kebosanan belajar belajar dalam diri sendiri.

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa minat memiliki ikatan yang erat terhadap hasil belajar siswa. Oleh karna itu siswa dalam belajar perlu mendapat perhatian yang lebih dari para pengajar. Pengajar diharapkan dapat membantu siswa untuk menumbuhkan minat belajar dalam diri siswa, sehingga siswa dapat belajar dengan tekun dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.

3. Disiplin Belajar

(42)

21

mematuhi peraturan atau tata tertip yang telah di tentukan. Untuk membiasakan dalam kehidupan sehari-hari pada diri anak memerlukan waktu yang cukup lama.

Djamarah,(2002:12-13) mengemukakan bahwa disiplin adalah tata tertib, yaitu ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan tata tertip dan sebagainya. Disiplin yang dikehendaki itu tidak hanya muncul dari kesadaran diri sendiri, tetapi ada juga karena keterpaksaan. Menurut Prijodarminto (1994) dalam Tu’u (2004:31) disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan berbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan keterikatan.

Menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u (2004:32) menyatakan disiplin

sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.

Menurut Asy Mas’udi(2000:88) Disiplin adalah kesadaran untuk melakukan

sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapa pun.

Sedangkan menurut Gerakan Disiplin Nasional (GDN 1996:29-30) menyatakan

“disiplin adalah alat untuk menciptakan perilaku dan tata tertib manusia sebagai pribadi maupun sebagai kelompok masyarakat. Disiplin disini berarti hukuman

atau sanksi yang berbobot mengatur dan mengendalikan perilaku”.

Slameto (2010:67) mengemukakan bahwa “Agar siswa belajar lebih maju, siswa

(43)

22

Belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.Slameto (2003:2)

Berarti pengertian disiplin belajar berdasarkan beberapa pendapat di atas adalah predis posisi (kecenderungan) suatu sikap mental untuk mematuhi aturan, tata tertib, dan sekaligus mengendalikan diri, menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar sekalipun yang mengekang dan menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban.

Unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian disiplin mencakup beberapa hal, diantaranya:

1. Taat, artinya selalu patuh pada peraturan yang berlaku. Ketaatan didalam disiplin belajar diperlukan supaya setiap waktu yang ada dapat digunakan secara seimbang. Disiplin belajar bukanlah menggunakan semua waktu yang ada hanya untuk belajar akan tetapi diimbangi dengan kegiatan lain. 2. Tertib, berarti mengerjakan kegiatan dengan kesadaran secara sistematis

untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Didalam kuliah mahasiswa secaara sistematis (terarah) yaitu didalam kegiatan perkuliahhan sebaiknya mahasiswa menentukkan arah dan tujuan dari perkuliahhan sehingga dengan begitu akan tercapai hasil yang efektif dan efesien, dan

(44)

23

diperlukan adanya rasa tanggung jawab dari dalam diri mahasiswa supaya pada saat kulia menumbuhkan rasa memiliki kewajiban untuk belajar sehingga akan membuat mahasiswa lebih terfokus pada pelajaran yang dipelajari dan bukan pada hal lain.

Disiplin sangat penting dalam belajar karena dengan disiplin dalam belajar siswa dapat mengghargai waktu untuk belajar bukan menyia-nyiakan waktu untuk bermalas-malasan, sehingga akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Menurut Tu’u, (2004:37)pentingnya displin belajar adalah sebagai berikut:

a) Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya akan terganggu optimalisasi potensi dan prestasinya. b) Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan kelas menjadi kurang

kondisif bagi kegiatan pembelajaran.

c) Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-anaknya dapat menjadi individu yang teratur, tertib dan disiplin.

d) Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran akan pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang

Durkheim, (1990:93-95) menyatakan bahwa ada dua unsur semangat disiplin yaitu:

1. Keinginan akan adanya keteraturan. Karena kewajiban dalam keadaan yang sama akan selalu sama dan kondisi-kondisi pokok kehidupan banyak yang telah pastidan berlalu bagi setiap orang.

2. Semangat disiplin mengandung keinginan untuk tidak berlebih-lebihan dan penguasaan diri.

Wingkel dalam ningrum,(2005:24) menjelaskan bahwa yang mempengaruhi disiplin siswa, yaitu:

1. Yang bersumber dari dalam diri siswa, yaitu:

(45)

24

b. Motifasi belajar.

c. Perasaan sikap dan minat.

2. Yang bersumber dri luar diri siswa,yaitu: a. Cara membmbing.

b. Motivasi yang diberikan. c. Hubungan orangtua dan anak. d. Suasana dalam keluarga. e. Perhatian orang tua.

Tu’u, (2004:38-44) menyatakan Fungsi disiplin sangat penting untuk ditanamkan

pada siswa, sehingga siswa menjadi sadar bahwa dengan disiplin akan tercapai hasilbelajar yang optimal.

Fungsi disiplin menurut Tu’u (2004:38-44) adalah sebagai berikut:

1. Menata kehidupan bersama

Manusia merupakan mahluk sosial. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa batuan orang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi pertikaian antara sesama orang yang disebabkan karena benturan kepentingan, karena manusia selain sebagai mahluk sosial ia juga sebagai mahluk individu yang tidak lepas dari sifat egonya, sehingga kadangkadang di masyarakat terjadi benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama. Di sinilah pentingnya disiplin untuk mengaur tata kehidupan manusia dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Sehingga kehidupan bermasyarakat akan tentram dan teratur.

2. Membangun kepribadian

Kepribadian adalah keseluruhan sifat, tingkah laku yang khas yang dimiliki oleh seseorang. Antara orang yang satu dengan orang yang lain mempunyai kepribadian yang berbeda. Lingkungan yang berdisiplin baik sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, dan tentram sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

3. Melatih kepribadian yang baik

Kepribadian yang baik selain perlu dibangun sejak dini, juga perlu dilatih karena kepribadian yang baik tidak muncul dengan sendirinya. Kepribadian yang baik perlu dilatih dan dibiasakan, sikap perilaku dan pola kehidupan dan disiplin tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, namun melalui suatu proses yang membutuhkan waktu lama.

4. Pemaksaan

(46)

25

bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar. Misalnya, ketika seorang siswa yang kurang disiplin masuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, maka ia terpaksa harus menaati dan mematuhi tata tertib yang ada di sekolah tersebut.

5. Hukuman

Dalam suatu sekolah tentunya ada aturan atau tata tertib. Tata tertib ini berisi hal-hal yang positif dan harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Hukuman berperan sangat penting karena dapat memberi motifasi dan kekuatan bagi siswa untuk mematuhi tata tertib dan peraturan-peraturan yang ada, karena tanpa adanya hukuman sangat diragukan siswa akan mematuhi paraturan yang sudah ditentukan.

6. Menciptakan lingkungan yang kondusif

Disiplin di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses kegiatan pendidikan berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru dan bagi para siswa, serta peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen, dengan demikian diharapkan sekolah akan menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram, dan teratur.

4. Hasil Belajar IPS Terpadu

(47)

26

Sedangkan menurut Slameto (2003: 2) belajar adalah merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendapat di atas, makayang dimaksud belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu yang sedang belajar meliputi pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan yang didapat melalui pengalaman dan berlangsung secara aktif dengan lingkungan belajarnya yang akan nampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas sebagai hasil dari pengalaman belajar yang dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai tujuan.

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa yang diwujudkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes pada saat berakhirnya proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat burton dalam Hamalik (2001: 31) bahwa hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apersepsi, abilitas, dan keterampilan.

Sedangkan hasil belajar menurut Suharsimi Arikunto (2001: 63) sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan.Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil pembelajaran yang didapatkan mengalami peningkatan atau perubahan. Hasil belajar siswa diperoleh setelah berakhirnya proses pembelajaran.

Mengenai hasil belajar, Dimyati dan Mujiono (2006: 3) menyatakan “Hasil belajar

(48)

27

guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengalaman dan puncak hasil belajar”.

Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku ada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2001: 30). Sementara menurut Alwasilah (2000: 90-91), mengemukakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Output yang diharapkan dari proses belajar adalah prestasi (Brahim, 2007: 39).

Dinamika pendidikan setiap jangka waktu tertentu, diadakan suatu tes untuk mengetahui tingkat penyerapan siswa terhadap bahan pelajaran yang diberikan. Berdasarkan hasil tersebut selanjutnya guru mengadakan penilaian terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam proses belajarnya. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil pembelajaran yang didapatkan mengalami peningkatan atau perubahan.

(49)

28

pendidikan telah tercapai. Belajar, menurut Benjamin S Bloom dalam Sudjana (2004: 59-60), dikatakan berhasil apabila terdapat perubahan tingkah laku yang meliputi tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, hasil belajar merupakan salah satu hasil ujian dalam proses pengajaran yang dilaksanakan secara formal. Tingkat keberhasilan siswa di dalam menguasai pelajaran di sekolah dinyatakan dalam simbol angka dan diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Pengukuran hasil belajar siswa diukur dari waktu ke waktu dan merupakan gabungan dari aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Slameto (2003: 54) adalah:

1) Faktor-faktor Internal

a) Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

b) Psikologis (Intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan)

c) Kelelahan

2) Faktor-faktor Eksternal

a) Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, perhatian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan)

b) Sekolah (model mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, model belajar, tugas rumah)

(50)

29

Sedangkan menurut Hakim (2005: 6) faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar sebagai berikut.

a. Faktor internal adalah faktor dari dalam diri individu itu sendiri.

b. Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar individu yang bersangkutan.

Purwanto (2002: 106) faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah:

1. Faktor yang ada pada diri orang itu sendiri yang disebut faktor individual, meliputi:

a) Faktor pertumbuhan b) Kecerdasan

c) Latihan d) Motivasi e) Faktor pribadi

2. Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial, meliputi: a) Faktor keluarga

b) Guru

c) Alat mengajar

d) Lingkungan dan kesempatan e) Motivasi

Berdasarkan pendapat di atas,pelaksanakan proses belajar mengajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam diri siswa itu sendiri maupun dari luar.

(51)

30

subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial (Sofa, 2010).

Moeljono Cokrodikardjo berpendapat bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari (Sofa, 2010).

Menurut Tim IKIP Surabaya bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalahhuman relationshiphingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telahterpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah-sekolah.

Hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu diperoleh siswa setelah siswa melakukan kegitan belajar di sekolah, dimana hasil belajar tersebut memberikan informasi kepada siswa dan guru sejauh mana keberhasilan belajar telah diraih. Pernyataan ini diperkuat oleh pendapat Djamarah (2009: 97) yang mengemukakan keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkat atau taraf, yaitu: a. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak

didik.

b. Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar (70% sampai dengan 99%) bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.

(52)

31

d. Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai oleh anak didik kurang dari 60%.

Dari pendapat di atas, hasil belajar IPS Terpadu yang dicapai oleh siswa merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seorang siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu yang diwujudkan dalam bentuk nilai dari guru kepada muridnya setelah seorang siswa melaksanakan usaha-usaha belajar pada suatu periode tertentu.

[image:52.595.115.518.345.744.2]

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Tabel 4. Penelitian yang relevan

No

Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Rina

Rozanah

Pengaruh Minat Belajar Dan Disiplin Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas 2 Semester Ganjil Madrasah Aliyah Mathlaul Anwar Kedondong Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2003/2004

Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar dan disiplin belajar denganprestasi belajar siswa,dengan r sebesar 0,05

2 Ega

Widiasari

Hubunghan antara kompetensi guru, motivasi belajar dan sarana belajar di sekolah dengan pretasi belajar ekonomi-akuntansi siswa kelas IIsemester genap SMA Budaya Bandar Lampung tahun 2003/2004

Ada pengaruh sarana belajar disekolah terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi siswa, dengan r sebesar 0,244

3 Fatma Rosa Hubungan antara Minat Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS Siswa Semester Ganjil SMA Negeri 1 Buay Bahuga Way Kanan Tahun Pelajaran 2010/2011

(53)

32

C. Kerangka Pikir

Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada umumnya bervariasi , yakni rendah, sedang dan tinggi. Tinggi atau rendahnya hasil belajar tersebut diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pemamfaatan saranabelajar di sekolah, minat belajar, dan disiplin belajar.

Pemamfaatan saranabelajar di sekolah sangatlah penting dalam proses belajar mengajar. Dengan tersedianya sarana belajar yang memadai maka proses kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik. Apabila kegiatan belajar mengajar dapat terlasana dengan baik maka prestasi belajar siswa pun akan ikut meningkat.

Sarana belajar yang lengkap di sekolah akan lebih memudahkan siswa untuk belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada materi yang diberikan oleh giuru dalam pembelajaran dikelas. Sarana belajar yang lengkap juga sangatdi perlukan oleh guru dalam megajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Tulus (2003:81-83) yang mengungkapkan bahwa sarana belajar biasanya menjadi penunjang prestasi belajar, namun demikian bila kelengkapan fasilitas belajar sebagai sarana penunjang belajar di sekolah memadai, sebaliknya dapat menjadi faktor penghambat apabila kelengkapan fasilitas belajar di sekolah kurang memadai.

(54)

33

di sekolah erat kaitannya pada hasil belajar siswa, kushusnya di SMP Negeri 2 Ketapang.

Faktor berikutnya adalah minat belajar, minat belajar juga merupakan salah satu faktor yang bisa menentukan baik atau buruk hasil belajar yang diperoleh siswa. Adanya minat belajar yang tinggi maka siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh tanpa adanya paksaan dari luar. Artinya kemauan untuk belajar timbul dengan sendirinya dari dalam diri siswa, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Hal ini sesuai dengan pendapatSlameto (2010:180) menyatakan bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal

atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

(55)

34

[image:55.595.102.513.222.426.2]

Berdasarkan uraian tersebut, diduga bahwa variabel hasil belajar IPS Terpadu (Y) dipengaruhi dengan berbagai faktor penyebab, diantaranya pemamfaatan saranabelajar di sekolah(X1), minat belajar (X2), dan disiplin belajar(X3), maka dapat digambarkan kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 1. Model teoritis pengaruh variabel X1, X2, dan X3terhadap Y (Sugiyono, 2010: 44).

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010: 64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada pengaruh Pemamfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ketapang Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014

Pemamfaatan Sarana belajar di sekolah (X1)

Minat Belajar (X2)

Disiplin Belajar (X3)

(56)

35

2. Ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ketapang Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014

3. Ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ketapang Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014

(57)

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan dan mengembangkan suatu pengetahuan, serta mengkaji kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode penelitian merupakan metode kerja yang dilakukan dalam penelitian termasuk alat-alat yang digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data di lapangan pada saat melakukan penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Sugiyono, 2009: 6). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2003: 61).

(58)

37

dengan pendekatan ex post facto merupakan penelitian yang meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Sugiyono, 2009: 7).

Secara khusus penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh ketersediaan serana belajar, minat belajar dan disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP N 2 Ketapang Tahun Pelajaran 2013/2014.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan keseluruah subjek/objek, seperti kelompok manusia, tumbuhan, binatang yang memiliki kesamaan ciri. Menurut Sugiyono (2010: 117) pengertian populasi didefinisikan sebagai “Wilayah generalisasi yang terdiri atas:

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

(59)

38

Tabel 5. Jumlah Siswa Kelas VIII SMP N 2 Ketapang Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa

1 VIII A 14 12 26

2 VIII B 11 19 30

Jumlah 25 31 56

Sumber: Tata Usaha SMP N 2 Ketapang

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian objek yang nyata dan memiliki karakteristik tertentu yang mewakili populasi.Sedangkan menurut Arikunto (2007: 130) apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi. Untuk sampel jenuh tidak perlu uji signifikansi (Sugiyono. 2005: 142-143), dan jika sampel yang diambil sebanyak populasi, maka data dianggap berdistribusi normal dan homogen. (Sudjana, 2002: 152). Sedangkan teknik penarikan sampel menggunakan non probability sampling dengan jenis sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. (Sugiyono, 2005: 78). Dengan demikian, penelitian ini adalah penelitian populasi karena jumlah populasinya 56 orang dan semuanya dijadikan sampel.

C. Variabel Penelitian

[image:59.595.112.463.142.224.2]
(60)

39

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemamfaatan Sarana Belajar Di Sekolah(X1), Minat Belajar (X2), dan Disiplin Belajar (X3).

2. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS Terpadu (Y).

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel 1. Definisi Konseptual Variabel

a. Pemamfaatan Sarana Belajar Di Sekolah

Menurut Ibrahim Bafadal (2003: 2), sarana pendidikan adalah semua perangkatan peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.

Wahyuningrum (2004: 5), berpendapat bahwa sarana pendidikan adalah segala fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat meliputi barang bergerak maupun barang tidak bergerak agar tujuan pendidikan tercapai.

b. Minat Belajar

(61)

40

c. Disiplin Belajar

Disiplin adalah tata tertib, yaitu ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan tata tertip dan sebagainya. Disiplin yang dikehendaki itu tidak hanya muncul dari kesadaran diri sendiri, tetapi ada juga karena keterpaksaan. Djamarah,(2002:12-13

d. Hasil Belajar

Hasil belajar sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan.Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil pembelajaran yang didapatkan mengalami peningkatan atau perubahan. Suharsimi Arikunto (2001: 63)

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel berarti mendefinisikan secara operasional suatu konsep sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukkan oleh konsep, dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan dapat diukur (Kasinu, 2007: 179).

Definisi variabel secara operasional adalah mendeskripsikan variabel penelitian sedemikian rupa, sehingga variabel tersebut spesifik dan terukur. Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel terikat.

a. Pemamfaatan sarana belajar di sekolah

(62)

41

Sarana bejalajar mencakup seluruh perangkat alat, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pembelajaran. Meja dan kursi, papan tulis, alat peraga, almari, buku-buku, media pendidikan.

b. Minat belajar

Suatu keinginan yang timbul dari dalam diri individu untuk tertarik pada suatu objek tertentu dan merasa senang melakukan kegiatan yang berhubungan dalam bidang tersebut.Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri.

c. Disiplin Belajar

Sikap mental untuk mematuhi aturan, tata tertip yang berlaku di dalam lingkungan sekolah dan berusaha untuk menyesuaikan diri terhadap peratutan tersebut.

d. Hasil Belajar IPS Terpadu

[image:62.595.112.498.615.755.2]

Hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan, yang dinyatakan ke dalam ukuran dan data hasil belajar.

Tabel 6. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya

No Variabel Indikator Sub Indikator Skala

1 Pemamfaatan sarana belajar di sekolah(X1)

1.Pemanfaatan sarana didalam ruang kelas

1. Pemanfaatan alat pengajaran

2. Pemanfaatan alatperaga

3. Pemanfaatan media pengajaran

(63)

42 4. Mengoptimalkan pemanfaatan ataupenggunaan sarana pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar

5. Kesulitan yang dialami siswa dalam menggunakan sarana pendidikan 2 Minat Belajar(X2) 1. Perhatian 2. Perasaan senang

3. Usaha siswa

4. Kesesuaian objek

1. Memperhatikan penjelasan guru 2. Mencatat bahan

pelajaran

1. Perasaan senang pada pelajaran 2. Perasaan senag

terhadap guru 3. Senang

mengerjakan tugas 1. Frekuensi belajar 2. Mendapatkan buku

pegangan

1. Sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Rating 3 Disiplin Belajar (X3) 1. Perencanaan belajar

2. Cara belajar

1.Membuat jadwal belajar

2.Tertip belajar 1. Pembagian waktu

belajar

(64)

43

2. Membaca dan membuat catatan 3. Mengerjakan tugas 4. Mengulang bahan

pelajaran 4 Hasil Belajar

IPS Terpadu (Y) Hasil mid semester pada semester genap pada mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP N 2 Ketapang Tahun Pelajaran 2013/2014

Besarnya hasil tes semester genap pada mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP N 2 Ketapang Tahun Pelajaran

Gambar

Tabel 1. Hasil Belajar IPS Terpadu Berdasarkan Nilai Mid Semester Pada
Tabel 2. Sarana Belajar SMP Negeri 2 Ketapang
Tabel 3. Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas VIII Semester Genap SMPNegeri 2 Ketapang Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014
Tabel 4. Penelitian yang relevan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Respondents about the two-way communication (interactivity) (X3) is high, the number of respondents is 39 people or 90.6% while the least belong in the category of low and

( Secara garis besar ciri-ciri yang menonjol dari karya sastra Angkatan 20 – 30-an yakni banyak dijumpai surat-surat panjang, pantun, dan puisi panjang, banyak terdapat dialog

” Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan harta ke perusahaan dan perbuatan

Namun dalam pelaksanaan peranan kepala sekolah tersebut terhalang sarana dan prasarana yang terbatas sehingga kurang optimal; (2) upaya kepala sekolah dalam mengoptimalkan

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh special event “launching XL digital customer service dan ghatering XL 123” sebagai kegiatan

Kekebalan seragam pada semua anggota kelompok ayam, dapat diperoleh dengan melakukan vaksinasi lebih dari satu kali karena masing- masing ayam memiliki tingkat antibodi asal induk

As the smaller container is lowered, the water first overflows out of the larger container (Figure 2) and then eventually pours into the

Tugas Prarancangan Pabrik Kimia merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas