• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hutang Kartu Kredit Kecil Menjadi Kawan, Besar Menjadi Lawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hutang Kartu Kredit Kecil Menjadi Kawan, Besar Menjadi Lawan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

HUTANG KARTU KREDIT

KECIL MENJADI KAWAN, BESAR MENJADI LAWAN

Abstraksi

Kartu kredit dalam sistem pembayaran dapat digunakan sebagai instrumen alternatif pendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, penelitian ini menemukan 2 karakter kartu kredit yang berbeda, yaitu ketika hutang kartu kredit menjadi kawan dan lawan bagi negara dan pelaku industri kartu kredit. Hutang kartu kredit menjadi kawan ketika NPL rendah dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor konsumsi. Selanjutnya, hutang kartu kredit menjadi lawan ketika menjebak pemerintah, otoritas moneter, penerbit kartu kredit, dan pemegang kartu kredit ke dalam budaya hutang, personal bankruptcy, predatory lending, krisis perbankan, resesi, dan masalah-masalah sosial, serta NPL yang tinggi. Akar utama penentu karakter kartu kredit adalah ketepatan manajemen resiko kredit oleh pemerintah, otoritas moneter, dan terutama penerbit kartu kredit, serta tingkat tanggungjawab pemakaian kartu kredit oleh pemegang kartu kredit. Penemuan ini penting untuk dipelajari oleh negara–negara emerging market yang pertumbuhan kartu kreditnya sedang lepas landas (Kang dan Ma, 2007) agar terhindar dari permasalahan kartu kredit, khususnya Indonesia yang menggunakan kartu kredit

sebagai salah satu intrumen pencapaian cashless society. Dalam menjelaskannya,

penelitian ini menggunakan sumber literatur dari negara – negara yang pernah

mengalami permasalahan dengan hutang kartu kredit, yaitu Hongkong SAR –

China (2002), Korea (2003), Taiwan (2006), Amerika, dan Indonesia.

(2)

v

HUTANG KARTU KREDIT

KECIL MENJADI KAWAN, BESAR MENJADI LAWAN

Abstraction

The application of Credit Card in payment system can be an alternative instrument to promote the economic growth. However, this study found 2 different characters of credit card, i.e. when credit card debt becomes friend and opponent for the country and the actors of credit card industry. Credit card debt becomes friend when NPL is low and its debt mount promotes the economy growth through consumption sector. Nevertheless, it becomes the opponent when its debt mount traps government, monetary authorites, credit card issuers, and credit card holders into the culture of debt, personal bankruptcy, predatory lending, banking crisis, recession, and social problems, as well as high NPL. The root key of credit card is the accuracy of credit risk management by government, monetary authorities, and especially credit card issuers, as well as the level of responsbilitiy of credit card usage by cardholders. This is important to be studied by emerging market country which its credit card growth is just taken off (Kang dan Ma, 2007), to avoid the problem, especially Indonesia being on the way applying credit card as cashless society. For explanation, this study is described using literature resources of the countries having experienced problems with credit card debtness like Hongkong

SAR – China (2002), Korea (2003), Taiwan (2006), Amerika, and Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sehubungan dengan sedang dilakukannya Evaluasi Dokumen Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi dan akan dilaksanakannya pembuktian klarifikasi, maka dengan ini kami

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang memiliki psychological well being akan memiliki sikap positif dalam menerima kondisi fisik, terbuka terhadap semua pengalaman,

[r]

Hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik multivariat membuktikan bahwa dengan memperhitungkan variabel riwayat pajanan asap obat nyamuk dan

Jum1ah spesies ikan yang ditemukan selama penelitian berturut-turut ialah 56 jenis ikan di Danau Sababilah (Gambar 2), 27 jenis di Danau Raya (Gam bar 3), dan 51 jenis ikan di

Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai bobot keefektifan sebesar 10,24% dan selisih peningkatan sebesar 8,23, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan APE