SOP
DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU
BERBASIS ISO
WORKSHOP PENYUSUNAN SOP
Kamis, 9 November 2017
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
AGENDA (1)
• DASAR HUKUM
• DEFINISI - ISTILAH
• SISTEM MANAJEMEN MUTU
• ASAS PENYUSUNAN SOP
• FAKTOR FAKTOR YANG DIBUTUHKAN
DALAM PENYUSUNAN SOP
• PENYUSUN SOP
• PRINSIP PENYUSUNAN SOP
AGENDA (2)
• PROSES PENYUSUNAN SOP
• PERAN SOP
• JENIS SOP
• FORMAT SOP
DASAR HUKUM
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 - 2025
(21 Desember 2010)
• Permenpan-RB No. 35 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Administrasi Pemerintahan
• KMA No. 168 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Di Lingkungan Kementerian
Agama
• Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti Pasal 8
• ISO 9001:2015 Pasal 1b
6
1. Permenpan-RB No. 35 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Administrasi Pemerintahan
2.
KMA No. 168 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Di Lingkungan Kementerian
Agama
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 - 2025
(21 Desember 2010)
Permenpan Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi 2010 - 2014
DASAR HUKUM(3)
Pembagian Tugas dan Wewenang Dalam SPM Dikti (2)
Pasal 8 Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti
(4)Perguruan tinggi mempunyai tugas dan wewenang:
a. merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi,
mengendalikan, dan mengembangkan SPMI;
b. menyusun dokumen SPMI yang terdiri atas:
1.dokumen kebijakan SPMI;
2.dokumen manual SPMI;
3.dokumen standar dalam SPMI; dan
4.dokumen formulir yang digunakan dalam SPMI
;
c. membentuk unit penjaminan mutu atau mengintegrasikan
SPMI pada manajemen perguruan tinggi; dan
DASAR HUKUM(4)
1 Scope
1 Ruang lingkup
This International Standard specifies requirements for a quality management
system where an organization:
Standar Internasional ini menetapkan persyaratan untuk sebuah sistem manajemen
mutu dimana organisasi:
a. needs to demonstrate its ability to consistently provide product or service that
meets customer and applicable statutory and regulatory requirements, and
Membutuhkan untuk menunjukkan kemampuannya untuk secara konsisten
menyediakan produk atau layanan yang memenuhi persyaratan pelanggan dan
hukum serta peraturan yang berlaku, dan
b. aims to enhance customer satisfaction through the effective application of the
system, including processes for improvement of the system and the assurance
of conformity to customer and
applicable statutory and regulatory
requirements.
Mencapai kepuasan pelanggan yang meningkat melalui penerapan yang efektif dari
sistem, termasuk proses untuk peningkatan dari sistem dan jaminan kesesuaian
dengan persyaratan pelanggan dan
hukum serta peraturan yang berlaku.
DEFINISI (1)
• SOPs : Standard (Standing) Operating Procedures (diadopsi dari Bahasa Inggris).
• SPO : Standar Prosedur Operasi (Terjemahan istilah SOPs, biasa dipergunakan
pada bidang perkebunan).
• POS : Prosedur Operasional Standar.
•
(Terjemahan istilah SOPs, biasa dipergunakan pada bidang keagamaan).
• SOB : Standar Operasional Baku.
•
(Terjemahan istilah SOPs, biasa digunakan pada bidang industri).
• Protap : Prosedur Tetap (Istilah yang biasa digunakan di kalangan militer dan
kepolisian).
• Istilah lain: Manual Procedures, Quallity Procedures, Safe Work Instructions, Safe
Operating Procedures, Standard Working Procedures, Medic Procedures, Prosedur
Operasional yang Baku.
DEFINISI (2)
SOP : Standar Operasional Prosedur.
Biasa digunakan dalam dunia pendidikan dan istilah
kebijakan dalam Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor: 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Administrasi Pemerintahan).
DEFINISI (3)
DEFINISI (4)
Annex.6 Documented information
Where ISO 9001:2008 used specific terminology such as “document” or
“documented procedures”, “quality manual” or “quality plan”, this edition of this
International Standard defines requirements to “maintain documented
information”.
Where ISO 9001:2008 used the term “records” to denote documents
needed to provide evidence of conformity with requirements, this is now
expressed as a requirement to “retain documented information”. The
organization is responsible for determining what documented information
needs to be retained, the period of time for which it is to be retained and the
media to be used for its retention.
11/8/2017 13
Documented Information
(ISO9000:2015 Clause 3.8.6)
Prioritas adalah
“ Documented quality manajemen system”
bukan
system of documents”
Documented Information merupakan istilah
yang digunakan dalam semua proses
persyaratan dokumen
14
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Plan
-What to do? (“Objective”) -How to do it? (“Procedure”)
-Klausul 4-5-6
Do
-Do what was planned -- Klausul 7-8
Check
-Did things happen according to plan?
-- Klausul 9
Act
How to improve next time?
- Klausul 10
15
SPMI
SPME
Survei (
Webometrics)
THE&QS
Akreditasi/ Sertifikasi Internasional
(AUN-QA, ABET, ISO)
Akreditasi Nasional
(BAN-PT)
Peraturan Akademik Standar Akademik Kebijakan AkademikCQI
IDENTITAS PT
(VISI-MISI : STATUTA; RENSTRA)• Kebijakan SPMI
• Standar SPMI
• Manual SPMI
• Spesifikasi Jurusan
• SOP
• Formulir
Dokumen SPM-PT
16
Manual (Pada ISO 9001:2015, tidak diwajibkan.
Namun pada Permenristekdikti No. 62 Tahun
2016 Pasal 8 diwajibkan)
Manual Mutu (Tidak Di Wajibkan)
-
Lingkup SMM (4.3)
-Ringkasan Prosedur Terdokumentasi -Gambaran Interaksi prosesDokumentasi lain yg
dibutuhkan
- Konsistensi
- Kompetensi
- Efektivitas
records
Support documents (forms)
External origin docs.
Pengendalian informasi
Terdokumentasi
(7.5)
Sasaran Mutu (6.2)
TERUKUR
ditetapkan pada fungsi yg relevan dipantau, dikomunikasikan
Kebijakan Mutu
(KLAUSUL 5.2)
Sesuai tujuan organisasi Continual improvement Komitmen memenuhi persyaratan
Instruksi Kerja
(Prosedur)
SMM dan Proses (4.4))
menetapkan Proses In out prosesInteraksi, Sumber saya, Tanggung jawab
17
• Disusun berdasarkan tata cara dan bentuk yang telah
dibakukan sehingga dapat menjadi acuan yang baku dalam melakukan suatu tugas
• harus dapat dipertanggungjawabkan baik dari sisi isi,
bentuk, prosedur, standar yang ditetapkan maupun dari sisi keabsahannya
• Adanya keseimbangan hak dan kewajiban antara aparatur dan masyarakat sehingga masing-masing pihak
mempunyai tanggung jawab yang sama
• Harus terkait dengan kegiatan administrasi umum lainnya baik secara langsung ataupun tidak langsung
• Dapat menjamin terselesaikannya suatu tugas pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, tepat sasaran, menjamin kemudahan dan kelancaran secara prosedural
• harus dapat menjamin kepentingan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan tugas
• Keberadaan SOP dapat menciptakan transparansi dalam pelaksanaan tugas
1. Asas Pembakuan
2. Asas
Pertanggungjawaban
3. Asas Kepastian
4. Asas Keterkaitan
5. Asas Kecepatan dan
Kelancaran
6. Asas Keamanan
7. Asas Keterbukaan
FAKTOR FAKTOR YANG DIBUTUHKAN DALAM
PENYUSUNAN SOP
•
Komitmen
•
Orang yang Kompeten
•
Target Waktu
•
Biaya
•
Pemantauan
19
Bukan:
- single fighter
- sukarelawan/sambilan
Tapi:
- Working group
- pemakai
20
1. SOP harus ditulis secara jelas, sederhana dan tidak berbelit-belit
sehingga mudah dimengerti dan diterapkan untuk satu kegiatan tertentu
2. SOP harus dapat menjadi pedoman yang terukur baik mengenai norma
waktu, hasil kerja yang tepat dan akurat, maupun rincian biaya
pelayanan dan tatacara pembayaran bila diperlukan adanya biaya
pelayanan
3. SOP harus dapat memberikan kejelasan kapan dan siapa yang harus
melaksanakan kegiatan, berapa lama waktu yang dibutuhkan dan
sampai dimana tanggung jawab masing-masing pejabat/pegawai
4. SOP harus mudah dirumuskan dan selalu bisa menyesuaikan dengan
kebutuhan dan perkembangan kebijakan yang berlaku
5. SOP harus dapat menggambarkan alur kegiatan yang mudah ditelusuri
jika terjadi hambatan
Mudah dimengerti semua orang
Mudah digunakan, diterima
Informasi yang diminta segera bisa dicari
Tidak berlebihan/berbelit belit (efisien kata)
Rujuk Silang (cross reference) sesedikit mungkin
(memungkinkan pemeliharaan dan revisi yang
mudah)
21
Jangan menyebut nama, tetapi jabatan atau fungsinya
22
1.
Struktur Organisasi serta tugas-tanggung jawab &
wewenang
–
Masing-masing departemen sudah memahami ruang lingkup tugas
dan tanggung-jawabnya.
–
Sebagai dasar untuk pembuatan bisnis proses.
2.
Bisnis Proses Diagram
–
Diketahui makro proses yang sudah ada serta input dan output-nya.
–
Objective proses, Ruang lingkup proses dan pemilik proses
3.
Buat daftar prosedur yang sudah ada
–
Untuk prosedur yang sesuai dengan persyaratan, maka prosedur
tidak perlu diubah.
–
Untuk prosedur yang belum memenuhi persyaratan, maka prosedur
perlu dimodifikasi (Prosedur Modifikasi)
–
Untuk persyaratan yang belum diatur dalam prosedur maka harus
dibuatkan prosedurnya (Prosedur Baru).
PROSES
23
4.
Bandingkan tahapan proses tersebut dengan persyaratan dan
pertimbangan lainnya.
•
Apabila langkah tersebut sudah sesuai tidak ada yang perlu
diubah
•
Apabila langkah tersebut belum sesuai kombinasikan langkah
tersebut dengan persyaratan dan pertimbangan lainnya
5.
Kembangkan prosedur tersebut dan tentukan dokumen
pendukungnya.
usahakan menggunakan dokumen pendukung yang sudah ada,
sehingga tidak banyak mengubah sistem yang sudah ada.
PROSES
SOP
SEBAGAI
ACUAN
BERTINDAK
PROSEDUR YANG
BERLANGSUNG SAAT INI
(EXISTING CONDITION)
RE-ENGINEERING
(PEREKAYASAAN)
PROSEDUR YANG IDEAL
(EXPECTED CONDITION)
KESENJANGAN
(GAP)
OPERASIONALISASI
(REALISTIS)
INVALID
TIDAK
REALISTIK
24 1. Asas Pembakuan 2. Asas Pertanggungjawaban 3. Asas Kepastian 4. Asas Keterkaitan 5. Asas Kecepatan danKelancaran 6. Asas Keamanan
7. Asas Keterbukaan
25
PERSYARATAN
DARI USERS
TAAT SOP
QUALITY ASSURANCE
(JAMINAN MUTU DARI
INSTITUSI)
TIDAK TAAT SOP
PELAKSANAAN
TUGAS DAN
FUNGSI
RESIKO DITANGGUNG
SENDIRI
AMAN
RAWAN
1. Asas Pembakuan 2. Asas Pertanggungjawaban 3. Asas Kepastian 4. Asas Keterkaitan 5. Asas Kecepatan danKelancaran 6. Asas Keamanan
7. Asas Keterbukaan
26
OUTPUT
(KINERJA
PROFESIONAL)
Penetapan
INPUT
Pelaksanaan
Evaluasi
Peningkatan
Pengendalian
TUGAS
DAN
FUNGSI
PROSES
1. Asas Pembakuan 2. Asas Pertanggungjawaban 3. Asas Kepastian 4. Asas Keterkaitan 5. Asas Kecepatan danKelancaran 6. Asas Keamanan
7. Asas Keterbukaan
27
BERDASARKAN SIFAT KEGIATAN:
1. SOP TEKNIS
– SOP rinci yang menggambarkan kegiatan yang
dilakukan oleh satu pelaksana atau dengan satu
peran.
– Menggambarkan cara melakukan pekerjaan.
Contoh:
- SOP Pengoperasian Komputer.
- SOP Pengujian Sampel di Laboratorium.
- SOP Pengagendaan Surat.
- SOP Pemberian Disposisi.
28
BERDASARKAN SIFAT KEGIATAN:
2. SOP ADMINISTRATIF
– SOP umum yang menggambarkan
langkah-langkah yang dilakukan oleh lebih dari satu
pelaksana.
– Bisa bersifat makro atau mikro, dan tidak
menggambarkan cara melakukan pekerjaan.
Contoh:
- SOP Pemeliharaan Komputer Kantor.
- SOP Pelayanan Pengujian Sampel di
Laboratorium.
- SOP Penanganan Surat Masuk.
- SOP Penyelenggaraan Bimbingan Teknis.
29
MENURUT CAKUPAN DAN BESARAN KEGIATAN:
a.
SOP MAKRO
– SOP yang merupakan integrasi dari beberapa
SOP (mikro) yang membentuk serangkaian
kegiatan.
– Tidak menggambarkan kegiatan yang riil
dilakukan oleh pelaksananya.
b.
SOP MIKRO
– SOP yang gambaran kegiatannya merupakan
bagian dari kegiatan yang lebih besar (makro).
– Dapat dikatakan sebagai sub/anak SOP.
30
MENURUT CAKUPAN DAN KELENGKAPAN KEGIATAN:
a.
SOP FINAL
– SOP yang berdasarkan cakupan kegiatannya
telah menghasilkan produk utama yang paling
akhir atau final.
– Sudut pandangnya adalah produk unit kerja.
b.
SOP PARSIAL
– SOP yang berdasarkan cakupan kegiatannya
belum menghasilkan produk utama yang
paling akhir atau final.
– Kegiatan yang di SOP kan masih memiliki
rangkaian kegiatan lanjutan yang
mencerminkan produk utama akhir.
31
“SOPs should be organized to ensure ease
and efficiency in use and to be specific to the
organization which develops it. There is no one
“correct” format; and internal formatting will
vary with each organization and with the type
of SOP being written”.
Sumber: ENA State Leaders Conference, 2007, Guidance For Preparing Standard Operating Procedures
32
• FORMAT SOP
– Tidak Ada Format SOP yang Baku;
– Format SOP Ditentukan oleh Tujuan
Penyusunannya.
• FORMAT SOP ADM. PEMERINTAHAN
– Formatnya diatur dalam PerMenPAN RB No. 35
Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan.
– Tidak Ada Format SOP Administrasi
Pemerintahan lainnya.
ISO 9001:2015 Klausul 7.5
33
7.5. Informasi Terdokumentasi
7.5.1 Umum
Sistem manajemen mutu organisasi meliputi :
Sistem manajemen mutu organisasi harus termasuk:
a) Informai terdokumentasi yang dibutuhkan oleh standard internasional ini;
b) Informasi terdokumentasi yang ditetapkan perlu oleh organisasi untuk efektifitas sistem manajemen mutu. CATATAN Banyaknya informasi terdokumentasi untuk sistem manajemen mutu bisa berbeda antara satu organisasi dengan organisasi lainya, tergantung pada:
- Ukuran organisasi dan jenis aktifitasnya, proses, produk dan jasanya; - Kerumitan dari proses dan interaksinya;
- Kompetensi orangnya.
7.5.2 Membuat dan memperbaruhi
Ketika membuat dan memperbaharui informasi terdokumentasi, organisasi harus memastikan ketepatan: a) Identifikasi dan deskripsi (misalnya judul, tanggal, pembuat, atau nomor acuan);
b) Format (misalnya bahasa, versi software, grafik) dan media (misalnya kertas, elektronik); c) Peninjauan dan persetujuan untuk kecocokan dan kecukupan.
34
7.5.3 Pengendalian Informasi didokumentasikan
7.5.3.1 Informasi terdokumentasi yang diperlukan oleh sistem manajemen mutu dan oleh standard internasional ini harus dikendalikan untuk memastikan:
a) Ketersediaan dan kesesuaiannya untuk digunakan, dimana dan kapan diperlukan;
b) Dilindungi secara memadai (misalnya dari kehilangan kerahasiaan, penggunaan yang tidak sesuai, atau kehilangan integritas);
7.5.3.2 untuk pengendalian informasi terdokumentasi, organisasi harus menangani aktifitas berikut, sesuai yang berlaku:
a) Distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan;
b) Penyimpanan dan pemeliharaan, termasuk menjaga agar tetap terbaca; c) Pengendalian perubahan (misalnya
pengendalian versi);
d) Penyimpanan dan pendisposisian.
Informasi terdokumentasi yang berasal dari luar (eksternal) yang ditetapkan perlu oleh organisasi untuk perencanaan dan pengerjaan sistem manajemen mutu harus diidentifikasi dengan semestinya dan dikendalikan.
Informasi terdokumentasi yang disimpan sebagai bukti dari kesesuaian harus terlindung dari perubahan yang tidak diinginkan.
CATATAN Akses dapat berarti sebuah keputusan terkait dengan ijin hanya untuk melihat informasi terdokumentasi, atau ijin dan kewenangan untuk melihat dan mengubah informasi terdokumentasi.
ISO 9001:2015 Klausul 7.5
Format umum SOP:
SIMPLE STEP (Langkah Sederhana)
HIERARCHICAL STEP (Tahapan Berurutan)
GRAPHIC (Grafik)
FLOWCHARTS (Diagram Alir)
35
36
NO
AKTIFITAS
1
Pemustaka menyerahkan KTA kepda petugas utk di scan agar masuk data pengunjung
2
Menyerahkan kembali KTA dan diberi kunci locker bagi yang membutuhkan
3
Memasukkan barang bawaan yg tidak boleh di bawa masuk ke perpust dalam locker
4
Menitipkan kunci locker kepada petugas
5
Masuk perpustakaan
6
Menelusur OPAC untuk mendapatkan informasi bahan pustaka yang dibutuhkan
7
Menuju rak tempat koleksi, mencari dan mengambil bahan pustaka yang dibutuhkan
8
Bila mau dipinjam diproses peminjaman dan bila dibaca/ digunakan mengerjakan tugas
dibawa ke meja baca
9
Menjaga ketertiban dan ketenangan serta kenyamanan di dalam ruang perpustakaan
10 Setelah bel tanda habis jam layanan, pemustaka meninggalkan ruang koleksi dan ruang
baca
11
Keluar ruangan lewat pintu security gate dan mengambil kunci locker kepada petugas
12 Membuka dan mengambil barang yang disimpan di locker dan mengunci kembali
lockernya
13 Menyerahkan kunci loker kepada petugas, kemudian keluar dari perpustakaan
SIMPLE STEP :
Contoh Layanan Presensi Masuk Perpustakaan
37
FLOWCHARTS :
Contoh Layanan Ijin Penelitian
KEMENTERIAN PAN DAN RB
Nomor SOP 01/K/PAN-RB/D.IV/4/2012
Tanggal
Pembuatan 4 September 2012
Tanggal Revisi 4 September 2013 Tanggal Efektif 7 September 2012
Disahkan oleh Deputi Menteri PAN dan RB
Bidang Tata Laksana
Deddy S. Bratakusumah 1954 1219 1986 101001
DEPUTI BIDANG TATA LAKSANA
ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN SISTEM DAN PROSEDUR PEMERINTAHAN
Judul SOP PEMBUATAN LAPORAN KONSINYERING
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. PP Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara;
2. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang ....;
3. Permen PANRB Nomor 12 Tahun 2010 tentang ....
1. Memahami Penyusunan Laporan Kegiatan;
2. Memahami tugas dan fungsi Asdep Pengembangan Sistem dan Prosedur Pemerintahan;
3. Memahami materi kegiatan.
KETERKAITAN PERALATAN/PERLENGKAPAN
1. SOP Pengumpulan Data, 2. SOP Penyusunan Draft 3. SOP Pendokumentasian
1. Komputer yang dilengkapi aplikasi Laporan Kegiatan,
2. Formulir Laporan Kegiatan,
3. KAK,
4. Hasil Kegiatan
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Laporan Konsinyering paling lambat selesai 1 minggu setelah
Kegiatan Konsinyering dilakukan. Buku Agenda Laporan Kegiatan Asdep Pengembangan Sistem dan Prosedur Pemerintahan
38
Melambangkan dimulainya
suatu prosedur.
Melambangkan proses
berjalannya suatu prosedur.
Terminator
Process
Decision
Arrow
Off-page
connector
Melambangkan pengambilan
keputusan: Ya atau Tidak.
Melambangkan arah prosedur.
Melambangkan koneksi
perpindahan halaman.
39FORMAT SOP (9)
Simbol Flowchart - PerMenPAN RB No. 35
Tahun 2012
40
41
•nomenklatur satuan/unit organisasi pembuat
(Sesuaikan)
a. Satuan Kerja/Unit Kerja
• nomor prosedur yang di-SOP-kan sesuai dengan kendali dokumen
LPM (sementara tetap jangan diubah/ konsultasikan) b. Nomor SOP
• tanggal pertama kali SOP dibuat berupa tanggal selesainya SOP
dibuat bukan tanggal dimulainya pembuatannya (Tetap/ jangan diubah)
c. Tanggal Pembuatan
• tanggal SOP direvisi atau tanggal ditinjau ulangnya SOP
yang bersangkutan
(pertanggal 12 mei 2017)
d. Tanggal Revisi
• tanggal mulai diberlakukan
(kosongkan)
e. Tanggal Efektif
• Item pengesahan berisi nama jabatan, tanda tangan, nama
pejabat yang disertai dengan NIP
(Jangan Diubah)
f. Pengesahan pejabat Satuan Kerja
• nama prosedur yang di-SOP-kan sesuai dengan tugas dan
fungsi yang dimiliki
(Sesuaikan)
g. Nama SOP
42
•berupa peraturan perundang-undangan yang mendasari
prosedur yang di-SOP-kan beserta aturan pelaksanaannya
(Sesuaikan)
h. Dasar Hukum
Memberikan penjelasan mengenai kualifikasi pelaksana yang dibutuhkan dalam melaksanakan perannya pada prosedur yang distandarkan. SOP Administrasi dilakukan oleh lebih dari satu aktor pelaksana, oleh sebab itu maka kualifikasi yang dimaksud adalah berupa kompetensi (keahlian) bersifat massal untuk semua aktor dan bukan bersifat individu, yang diperlukan untuk dapat melaksanakan SOP ini secara optimal. (Sesuaikan)
i.
Kualifikasi Pelaksana
Memberikan penjelasan mengenai keterkaitan prosedur
yang distandarkan dengan prosedur lain yang distandarkan
(SOP lain yang terkait secara langsung) (Sesuaikan
–
Bukan Nama Jabatan/ Pelaksana)
j.
Keterkaitan
Memberikan penjelasan mengenai daftar peralatan utama
(pokok) dan perlengkapan yang dibutuhkan yang terkait
secara langsung dengan prosedur yang di-SOP-kan .
(Sesuaikan)
k. Peralatan dan
Perlengkapan
43
• Peringatan memberikan indikasi berbagai permasalahan yang mungkin muncul dan berada di luar kendali pelaksana ketika prosedur dilaksanakan, serta berbagai dampak lain yang ditimbulkan. Dalam hal ini dijelaskan pula bagaimana cara mengatasinya bila diperlukan. Umumnya menggunakan kata peringatan, yaitu jika/apabila-maka (if-than)
• Target dan sasaran (Sesuaikan)
l. Peringatan
• Yang dimaksudkan pencatatan dalam hal ini adalah berupa dokumen kontrol dari prosedur yang di-SOP-kan, baik buku kontrol, kartu kendali, formulir pengecekan, ataupun check list (daftar simak), seperti: Buku Ekspedisi, Buku Log, Buku Dokumen
Kegiatan(Sesuaikan)
m. Pencatatan dan
Pendataan
Sesuaikan : • Aktifitas • Pelaksana • Baku Mutu • Flwchartn. Uraian SOP
FORMAT SOP (13)
Pemrosesan Cuti Kuliah
Pembuatan Sk Aktif Kuliah Setelah Cuti Herregistrasi Dan Pengisian IRS
Surat Keterangan Belum Mengisi Krs Surat Keterangan Terdaftar Kuliah Pindah Kuliah Pembuatan Sk Mengajar Perkuliahan Perkuliahan Praktikum Ev.Proses Perkuliahan Uts - Uas
Pencatatan Hasil Ujian Pengajuan Judul Skripsi Seminar Proposal Skripsi Surat Ijin Penelitian
Bimbingan Skripsi Ujian Komprehensif Ujian Munaqosah-Skripsi Mahasiswa Berprestasi Yudisium
Administrasi Surat Keterangan
Administrasi Surat Keterangan Masih Kuliah Administrasi Surat Dari Organisasi Mahasiswa Prosedur Penerima Beasiswa Internal
Surat Pengantar Calon Penerima Beasiswa Eksternal Penegakan Disiplin Dan Etika Berbusana Mahasiswa Peminjaman ATK
Prosedur Pemasangan Spanduk Mahasiswa Legalisir Ijasah