• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Rasio Panjang dan Diameter Pipa Suplai terhadap Unjuk Kerja Model Pompa Tanpa Motor (Hydraulic Ram Pump)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Rasio Panjang dan Diameter Pipa Suplai terhadap Unjuk Kerja Model Pompa Tanpa Motor (Hydraulic Ram Pump)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Rasio Panjang dan Diameter Pipa Suplai terhadap Unjuk Kerja

Model Pompa Tanpa Motor (Hydraulic Ram Pump)

Jorfri B. Sinaga

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1, Bandar Lampung 35145 Telp. (0721)7479221, (0721)701609 ext. 221&223, Fax: (0721)702767

Email: jorfri6@yahoo.com

Abstract

A hydraulic ram pump is environmentally friendly devices using the energy from a stream of water falling from a low head as the driving power to pump part of the water to a head much higher than the supply head for agricultural or domestic use. In the use of this pump, one of factors that influence the performance is ratio of drive pipe length to diameter (L/D). This paper presents the experimental study of effect of ratio of drive pipe length to diameter on hydraulic ram pump designing model. This hydraulic ram pump designing model is tested on various ratio of drive pipe length to diameter, namely 158, 165, 176, and 202. The results of the testing of the model hydraulic ram pump shows that the operation of this pump should use the ratio of drive pipe length to diameter (L/D) of 176. Using supply head of 1 m and volume of air chamber of 5702,754 cm3, water can be pumped with the volume flow rate of 3 lit/min to the height of 8,5 m, and the efficiency of this pump is 78,7 %. The data of the testing results also show that using the volume of air chamber of 4562,203 cm3, and supply head of 1 m, this model of hydraulic ram pump can lift water of 2,727 lit/min to the height of 9,5 m with the maximum efficiency of 87,96 %..

Keywords: drive pipe, hydraulic ram pump, irrigation, performance, renewable energy.

PENDAHULUAN

Lahan pertanian yang dijadikan sawah di Provinsi Lampung umumnya masih banyak yang belum mendapat irigasi. Sehingga para petani sering mengalami kegagalan panen karena tidak memiliki air di musim kemarau seperti yang terjadi pada sejumlah desa di Kabupaten Lampung Tengah, Tanggamus, Pringsewu, dan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung [1] dan juga panen dilakukan hanya satu kali dalam setahun karena hanya mengharapkan curah hujan. Sistem pengairan yang sering dilakukan yaitu dengan membangun bendungan untuk irigasi dan umumnya dibangun pada daerah pertanian yang besar. Pada daerah pertanian yang kecil sering tidak terdapat irigasi untuk mengairi sawah atau areal pertanian sehingga pengairan untuk daerah pertanian ini hanya mengharapkan hujan yang turun. Hal ini diakibatkan para petani tidak memiliki dana yang cukup untuk membangun bendungan,

atau dana untuk biaya bahan bakar saat pengoperasian pompa bila menggunakan pompa yang digerakkan motor diesel.

Jadi irigasi menjadi masalah bagi para petani, sementara di daerah pertanian tersebut terdapat aliran sungai yang dapat dimanfaatkan untuk membantu pengairan bagi daerah pertanian itu. Penggunaan suatu pompa yang tidak digerakkan oleh motor listrik atau diesel (hydraulic ram pump) tetapi dengan menggunakan energi aliran air itu sendiri dapat membantu irigasi persawahan petani, dan ini merupakan salah satu langkah untuk memecahkan masalah di atas.

Namun sebelum penggunaan pompa tanpa motor (hydraulic ram pump) ini dilakukan maka perlu diperoleh metode perancangan hydraulic ram pump sehingga nantinya dalam pengoperasiannya diperoleh unjuk kerja kerja yang optimal. Dalam perancangan hydraulic ram pump salah satu faktor yang mempengaruhi unjuk kerja pompa ini adalah rasio panjang dan diameter pipa

(2)

Jurnal Mechanical, Volume 2, Nomor 2, September 2011

suplai (L/D). Pada makalah ini diberikan kajian eksperimental pengaruh rasio panjang dan diameter pipa suplai (L/D) terhadap unjuk kerja model pompa tanpa motor (hydraulic ram

pump) hasil rancangan Saragih dan Sinaga [2].

Penelitian ini juga adalah lanjutan dari penelitian yang telah dilakukan penulis [3, 4, 5].

Sistem Hydraulic Ram Pump

Gambar 1 menunjukkan diagram seluruh

komponen sistem pompa hydraulic ram pump. Pompa hydraulic ram pump adalah suatu peralatan yang unik dimana peralatan ini menggunakan energi dari aliran air yang memiliki ketinggian jatuh rendah (H) sebagai energi penggerak untuk memompa sebagian air ke tempat yang jauh lebih tinggi dari head sumber air (h). Aliran air yang kontinu mengakibatkan pengeoperasian pompa ini juga kontinu dengan tidak menggunakan sumber energi lain [6].

Gambar 1. Instalasi hydraulic ram pump. Pompa hydraulic ram pump adalah suatu

alat yang sederhana secara struktur, terdiri atas dua bagian yang bergerak yaitu: katup pembuangan (waste valve), dan katup pengeluaran (delivery valve). Unit ini juga terdiri atas tangki penyimpan udara (air

chamber) dan katup udara masuk (snifter valve). Pengoperasian pompa hydraulic ram pump adalah intermitent akibat siklus pembukaan dan penutupan katup buang dan pengeluaran. Penutup katup buang akan mengakibatkan peningkatan tekanan yang tinggi di dalam pipa suplai (drive pipe). Tangki penyimpan udara dibutuhkan untuk mencegah tekanan yang tinggi ini dan digunakan untuk memompakan air yang mengalir secara intermitent menjadi suatu aliran yang kontinu. Katup udara memberikan udara masuk ke

hydraulic ram pump menggantikan udara yang

diabsorb oleh air akibat tekanan yang tinggi dan percampuran di dalam tangki udara (air

chamber).

Kenaikan Tekanan di Dalam Hydraulic Ram

Pump

Sebagaimana ditunjukkan sebelumnya,

suatu hydram memanfaatkan penutupan aliran yang tiba-tiba di dalam pipa untuk menghasilkan tekanan surge yang tinggi yang dikenal sebagai pukulan air (water hammer) [7]. Jika aliran di dalam pipa yang tidak elastis diberhentikan tiba-tiba, kenaikan tekanan secara teoritik dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan di bawah ini.

g

C

V

ΔH

(1) Dimana: H adalah kenaikan tekanan (m), V adalah kecepatan fluida di dalam pipa (m/det), C adalah kecepatan gelombang suara di dalam fluida (m/det), dan g adalah percepatan akibat gravitasi bumi (m/det2).

Kecepatan gelombang suara di dalam fluida dihitung dengan menggunakan persamaan yang diusulkan [7],

2 1

ρ

Ev

C





(2)

Dimana: Ev adalah modulus eleastisitas yang menggambarkan kompresibilitas fluida. Bilangan ini adalah perbandingan perubahan tekanan terhadap perubahan volume per satuan

(3)

volume. Nilai modulus elastisitas ini 2.07 x 109 N/m2 untuk air, sehingga nilai kecepatan suara di dalam air adalah C = 1440 m/s, dan  adalah massa jenis fluida (kg/m3).

Percepatan di Dalam Pipa Suplai (Drive

Pipe)

Karena head (H) yang dihasilkan seperti pada Gambar 1, air mengalami percepatan di dalam pipa penggerak (drive pipe) dan keluar melalui katup buang (waste valve). Percepatan ini diberikan oleh Persamaan 3,

dt

dV

g

L

g

2

V

k

g

2

V

D

L

f

H

2 2

(3)

dimana: H adalah head sumber (m),

g

2

V

D

L

f

2 adalah kerugian head di dalam pipa akibat gesekan (m), f adalah faktor gesekan (Rumus Darcy-Weibach),

g

2

V

k

2  adalah jumlah seluruh kerugian head minor (m), k adalah suatu faktor untk pengecilan atau pembesaran saluran, L adalah panjang pipa penggerak (m), D adalah diameter pipa penggerak (m), V adalah kecepatan aliran di dalam pipa (m/det), dan t adalah waktu (det)

Nilai-nilai untuk k dan f dapat diketahui dari buku teks mekanika fluida [8]. Akhirnya aliran ini akan memiliki kecepatan yang cukup untuk memulai menutup katup buang (waste

valve).

Efisiensi Pompa

Ada dua metode yang umum digunakan untuk menghitung efisiensi pompa ini, yaitu efisiensi daya dengan metode Rankine dan efisiensi volume yang masing-masing diberikan di bawah ini [6]:

Q

Q

H

h

Q

η

w Rankine

(3)

100% Q Q Q η w V  (4) Dimana:  adalah efisiensi pompa, Q adalah aliran yang dipompakan (lit/ men), Qw adalah aliran yang terbuang (lit/men), H adalah head sumber di atas pembukaan katup pembuangan (m), h adalah head pompa di atas head sumber (m), dan Hd adalah head total di atas pembukaan katup pembuangan = (H+h) (m).

METODE

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Mesin UNILA. Peralatan instalasi pengujian hydram

pump yang dirancang dapat dilihat pada

Gambar 2. Pembuatan hasil perancangan model hydram pump dilakukan di Laboratorium Teknologi Mekanik Jurusan Teknik Mesin UNILA dan dibuat dari material yang mudah didapatkan di pasar. Parameter-parameter model hydraulic ram pump ini ditentukan dengan menggunakan head sumber 1 m, pipa suplai yang digunakan adalah pipa bahan PVC 1 in., pipa penyalur yang digunakan adalah pipa (selang) plastik 0.5 in., massa katup buang 112,94 gr, dan diameter piringan untuk katup buang yang digunakan adalah 4,6 cm, dan volume tabung udara yang digunakan yaitu: 4562,203 cm3 dan 5702,754 cm3. Pada pengujian ini rasio panjang dan diameter pipa suplai (L/D) divariasikan yaitu: 158, 165, 176, dan 202. Pengujian terhadap model hydraulic ram pump ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan kinerja model pompa yaitu laju aliran air terbuang (Qw), laju aliran air yang dipompakan (Q), head penyaluran (h) dengan head sumber (H) 1 m. Panjang langkah katup buang (S) divariasikan pada 4 mm, 6 mm, 8 mm, 9 mm, dan 10 mm. Efisiensi pompa dihitung dengan menggunakan metode Rankine.

(4)
(5)

Gambar 2. Sistem instalsi model pengujian hydraulic ram pump.

Gambar 3. Model hydraulic ram pump

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan pengujian terhadap model hydraulic ram pump, maka diperoleh data-data yang berhubungan dengan kinerja model pompa yaitu laju aliran air terbuang (Qw), laju aliran air yang dipompakan (Q), dan head penyaluran (h) dimana head sumber (H) 1 m. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4 sampai dengan Gambar 11.

(6)
(7)

Gambar 4. Grafik hubungan antara laju aliran volume air yang dipompakan terhadap rasio panjang dan diameter pipa suplai untuk volume tabung udara 5702,754 cm3 dan head pemompan 9,5 m.

Gambar 5. Grafik hubungan antara efisiensi terhadap rasio panjang dan diameter pipa suplai untuk volume tabung udara 5702,754 cm3 dan head pemompan 9,5 m.

0.3797 1.5 0.286 1.667 1.875 1.666 1.8371 1.7647 2.1429 1.8634 2.1429 1.7647 1.8668 1.4286 1.7647 2.2727 0.10 0.30 0.50 0.70 0.90 1.10 1.30 1.50 1.70 1.90 2.10 2.30 157 161 165 169 173 177 181 185 189 193 197 201 205 Q, (l it /m e n)

Rasio panjang dan diameter pipa penggerak, L/d

S = 4 mm S = 6 mm S = 8 mm S = 9 mm S = 10 mm 0.395 0.9896 0.3276 0.558 0.7308 0.6884 0.6835 0.633 0.6597 0.5367 0.558 0.4657 0.5523 0.3146 0.424 0.5556 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 157 161 165 169 173 177 181 185 189 193 197 201 205 Efes ie ns i, h

Rasio panjang dan diameter pipa suplai, L/d

(8)

Jurnal Mechanical, Volume 2, Nomor 2, September 2011

Gambar 6. Grafik hubungan antara laju aliran volume air yang dipompakan terhadap rasio panjang dan diameter pipa suplai untuk volume tabung udara 4562,203 cm3 dan head pemompan 9,5 m

Gambar 7. Grafik hubungan antara efisiensi terhadap rasio panjang dan diameter pipa suplai untuk volume tabung udara 4562,203 cm3 dan head pemompan 9,5 m

1.5 1.5 2 0.5566 2.149 0.967 2.1429 2.1171 2 2 1.7647 1.9218 1.4043 1.764 1.7647 1.9108 1.7647 0.40 0.80 1.20 1.60 2.00 2.40 157 161 165 169 173 177 181 185 189 193 197 201 205 Q ,(l it/ m e n)

Rasio panjang dan diameter pipa suplai, L/d

S = 4 mm S = 6 mm S = 8 mm S = 9 mm S = 10 mm 0.4948 0.2461 0.3545 0.8796 0.7197 0.2021 0.4897 0.5997 0.1955 0.4798 0.4788 0.1703 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 157 161 165 169 173 177 181 185 189 193 197 201 205 Efes ie ns i, h

Rasio panjang dan diameter pipa suplai, L/d

(9)

Gambar 8. Grafik hubungan antara laju aliran volume air yang di pompakan terhadap rasio panjang dan diameter pipa suplai untuk volume tabung udara 5702,754 cm3 dan pengoprasian head 8,5 m.

Gambar 9. Grafik hubungan antara efesiensi terhadap rasio panjang dan diameter pipa suplai untuk volume tabung udara 5702,754 cm3 dan pengoprasian head 8,5 m.

0.481 1.578 2.5 1.875 2 2 3 2.143 1.875 1.875 2.5 2 2 2 2.307 2 1.764 2 3 1.5 0.40 0.90 1.40 1.90 2.40 2.90 3.40 157 161 165 169 173 177 181 185 189 193 197 201 205 Q ,( li t/ me n )

Rasio panjang dan diameter pipa suplai, L/d

S = 4 mm S = 6 mm S = 8 mm S = 9 mm S = 10 mm 0.4167 0.8586 0.787 0.3795 0.5313 0.6296 0.787 0.4474 0.5247 0.6159 0.4474 0.4942 0.4009 0.5986 0.3542 0.4009 0.4048 0.5903 0.4811 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 157 161 165 169 173 177 181 185 189 193 197 201 205 Efi si e ns i, h

Rasio panjang dan diameter pipa suplai, L/d

(10)

Jurnal Mechanical, Volume 2, Nomor 2, September 2011

Gambar 10. Grafik hubungan antara laju aliran volume air yang di pompakan terhadap rasio panjang dan diameter pipa suplai untuk volume tabung udara 4562,203 cm3 dan pengoprasian head 8,5 m.

Gambar 11. Graffik hubungan antara efesiensi terhadap rasio panjang dan diameter pipa suplai untuk volume tabung udara 4562,203 cm3 dan pengoprasian head 8,5 m.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa pompa ini mampu memompakan air 3

lit/men dan efisiensi pemompaan 78,7 % pada rasio panjang dan diameter pipa suplai

1.5789 2.3077 0.714 2 2.7273 0.8108 1.875 2 0.8108 2 1.4289 0.731 2 2.307 1.2 0.70 1.00 1.30 1.60 1.90 2.20 2.50 2.80 157 161 165 169 173 177 181 185 189 193 197 201 205 Q (l it /m e n)

Rasio panjang dan diameter pipa suplai, L/d

S = 4 mm S = 6 mm S = 8 mm S = 9 mm S = 10 mm 0.787 0.787 0.404 0.6159 0.9444 0.404 0.425 0.688 0.211 0.4277 0.3172 0.177 0.4167 0.5 0.179 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 157 161 165 169 173 177 181 185 189 193 197 201 205 E fe s ien s i, h

Rasio panjang dan diameter pipa suplai, L/d

(11)

176 untuk volume tabung udara 5702,754 cm3 untuk pengoprasian head 8,5 m dan untuk pengoperasian volume tabung udara 4562,203 cm3 pompa ini mampu memompakan air 2,727 lit/men dan efisiensi pemompaan 94,46 % pada rasio panjang dan diameter pipa suplai 176 untuk pengoprasian head 8,5 m dan 9,5 m. Perbedaan unjuk kerja ini dibandingkan penggunaan rasio panjang dan diameter pipa suplai 157, 165, dan 202 karena pada penggunaan rasio panjang dan diameter pipa suplai 176 ini menunjukkan bahwa fraksi energi kinetik yang digunakan untuk pembukaan katup penghantar dan pembalikan lebih baik dimana untuk rasio panjang dan diameter pipa suplai 202 fase pembalikan ini lebih lama sehingga banyak bagian energi kinetik yang digunakan untuk pembukaan katup penghantar sementara untuk rasio panjang dan diameter pipa suplai 157, dan 165 energi kinetik yang diberikan untuk pembalikan lebih kecil dan pembukaan katup penghantar lebih cepat sehingga pompa tidak bekerja dengan maksimal.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dari hasil perancangan model

hydraulic ram pump ini maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Rasio rasio panjang dan diameter pipa suplai (L/D) pompa mempengaruhi unjuk kerja dari model hydraulic ram

pump.

2. Kondisi pengoperasian ideal model pompa hydraulic ram ini adalah rasio panjang dan diameter pipa suplai (L/D) dengan volume tabung udara 5702,754 cm3 dimana laju aliran volume air yang dipompakan 3 lit/men dan efisiensi pemompaan 78,7 % untuk pengoprasian head 8,5 m, dan head sumber 1 m. 3. Model hydraulic ram pump yang telah

dibuat ini juga mampu beroperasi dengan efisiensi pemompaan 94,46 % dimana laju aliran volume air yang dipompakan 2,727 lit/men pada rasio panjang dan diameter pipa suplai (L/D) 176, volume tabung udara 4562,203 cm3, dan pengoprasian head 8,5 m.

4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk memperoleh pengaruh parameter-parameter perancangan yang menyeluruh terhadap unjuk kerja model pompa ini seperti: berat, ukuran dan geometri katup buang, dan kemiringan pengoperasian pipa suplai (H/L).

DAFTAR PUSTAKA

[1] ---, 2009, “Areal Padi Gadu Lampung Mulai Dilanda Kekeringan”, Lebih Cepat.Com. available at: http://www.lebihcepat.com/nasional/34- berita-nasional/832-areal-padi-gadu-lampung-mulai-dilanda

kekeringan.html.

[2] Saragih, R. S., dan Sinaga, J. B., 2007. “Perancangan Model Pompa Tanpa Motor (Hydraulic Ram Pump) untuk Irigasi Persawahan di Daerah Pedesaan Propinsi Lampung”, Laporan Penelitian Dosen Muda, Universitas Lampung, Bandar lampung.

[3] Sinaga, J. B., 2010, “Pengaruh Panjang Langkah Katup Buang terhadap Unjuk Kerja Model Pompa Tanpa Motor (Hydram Pump)”, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Tepat Guna Agroindustri Polinela.

[4] Sinaga, J. B., 2010. “Pengaruh Volume Tabung Udara terhadap Unjuk Kerja Model Pompa Tanpa Motor (Hydram

Pump)”, Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Lampung. [5] Sinaga, J. B., Suudi, A., Sugiman,

Azhar, 2010c. “Kajian Eksperimental Pengaruh Rasio Head Pemompaan dan Head Sumber terhadap Unjuk Kerja Model Pompa Tanpa Motor (Hydram

Pump)”, Prosiding Seminar Nasional

Sains & Teknologi III, Bandar Lampung.

[6] Taye, T., 1998. “Hydraulic Ram Pump”,

Journal of the Ethiopian society of Mechanical Engineers, Vol. II, No. l.

(12)

Jurnal Mechanical, Volume 2, Nomor 2, September 2011

[7] David, J.P. and Edward, H.W., 1985, Schaum's Outline of Theory and Problems of Fluid Mechanics and Hydraulics, SI (Metric) Edition, McGraw-Hill Book Company, Singapore.

[8] Fox, R. W., and Mc Donald, A. T., 1995. Introduction to Fluid Mechanics. John Wiley & Sons, New York.

Gambar

Gambar 1. Instalasi hydraulic ram pump.
Gambar 3. Model hydraulic ram pump
Gambar 4. Grafik hubungan antara laju aliran volume air yang dipompakan terhadap rasio panjang  dan diameter pipa suplai untuk volume tabung udara 5702,754 cm 3  dan head pemompan 9,5 m
Gambar 6. Grafik hubungan antara laju aliran volume air yang dipompakan terhadap rasio panjang  dan diameter pipa suplai untuk volume tabung udara 4562,203 cm 3  dan head pemompan 9,5 m
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kehadiran industri kecil telah dapat memberikan kontribusi bagi kalangan dunia usaha dan kelompok tani karena ditengah pergolakan dunia usaha yang saat ini

Berbeda dengan thalabah PUTM pada saat Kyai Umar Afandi menjadi mudir, pada angkatan I PUTM proyek PWM, karena sejak awal masuk para thalabah sudah dibiayai oleh Muhammadiyah,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tahun 2009-2011 terdapat 7 perusahaan diprediksi bangkrut pada model Springate sedangkan model Zmijewski tidak

Dengan ini maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis yang dilakukan mendapat hasil menolak H 0 atau menerima H 1 yang berarti hasil belajar setelah menggunakan media

Gedung Desain Produk ITS Surabaya merupakan gedung yang terdiri dari 3 lantai yang pada awalnya didesain dengan menggunakan struktur beton bertulang.. Sebagai bahan

Peserta dari Program Kerja Praktek adalah mahasiswa dari Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi – Institut Teknologi Sepuluh Nopember, yang berjumlah dua

Sesungguhnya tidak berkurang sedikit pun segala yang ada dalam genggamannya, arsy-Nya (singgasana-Nya) di atas air, dan di tangannya neraca, Dia merendahkan dan

Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam