• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tantangan & Peluang Administrasi Perpajakan Indonesia dalam menyambut ASEAN Economic Community

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tantangan & Peluang Administrasi Perpajakan Indonesia dalam menyambut ASEAN Economic Community"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tantangan & Peluang

Administrasi Perpajakan Indonesia

dalam menyambut

ASEAN Economic Community

Direktorat Peraturan Perpajakan II

Direktorat Jenderal Pajak

Prof. Dr. P.M. John L. Hutagaol

(2)

Agenda

ASEAN Community

• Latar Belakang

• Geography & Demography

• Indikator EKonomi

Profil Perpajakan ASEAN

• Keberagaman sistem perpajakan: kebijakan &

administrasi

• Insentif fiskal

• gap kemapanan otoritas perpajakan

Isu & Pembahasan

• Tantangan

• unifikasi sistem

• harmful tax competition

• double tax & double non-tax

• Peluang & Keunggulan

• certainty of (Indonesian) tax regulation

• optimalisasi instrumen kerjasama perpajakan internasional:

Pertukaran Informasi & anti-BEPS

• posisi tawar pemerintah yang tinggi & kemapanan administrasi

perpajakan

(3)

Background

1. 2003 -- Para pimpinan negara ASEAN sepakat membentuk ASEAN Community pada tahun 2020.

2. 2007-- para pemimpin negara ASEAN membuat komitmen percepatan pembentukan komunitas

tersebut pada tahun 2015.

3. ASEAN Community terdiri dari 3 pilar kerjasama, yaitu keamanan poitik, ekonomi dan sosial

budaya.

4. 1 Januari 2010, ASEAN-6 (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore and

Thailand) meniadakan 99.65% bea impor.

5. Per 31 Desember 2015 negara ASEAN lainnya (Cambodia, Lao PDR, Myanmar and Viet Nam )

akan mengikutir secara penuh peniadaan hambatan tarif.

ASEAN Community

A

SE

A

N

P

ol

iti

cal

-Sec

ur

ity

C

omm

un

ity

A

SE

A

N

Ec

ono

m

ic

C

omm

un

ity

A

SE

A

N

Soc

io

-C

ultu

ra

l C

omm

un

ity

(4)

Land Area and Population

Country

Total land area Total population

km2 thousand 2012 2012 Brunei Darussalam 5.769 399,8 Cambodia 181.035 14.741,4 Indonesia 1.860.360 244.775,8 Lao PDR 236.800 6.514,4 Malaysia 330.290 29.518,0 Myanmar 676.577 60.994,1 Philippines 300.000 97.690,9 Singapore 716 5.312,4 Thailand 513.120 67.912,0 Viet Nam 330.958 88.772,9 ASEAN 4.435.624 616.631,8 Brunei Darussalam; 5.769 Cambodia; 181.035 Indonesia; 1.860.360 Lao PDR; 236.800 Malaysia; 330.290 Myanmar; 676.577 Philippines; 300.000 Singapore; 716 Thailand; 513.120 Viet Nam; 330.958

Total Land Area

0,0 50.000,0 100.000,0 150.000,0 200.000,0 250.000,0 300.000,0

Total population 2012

Source: ASEANStat 2013

(5)

GDP and Income Per Capital

2012 Brunei Darussalam 16.969,7 Cambodia14.411,2 Indonesia 878.223,4 Lao PDR 9.083,1 Malaysia 305.154,4 Myanmar 53.998,7 Philippines 250.542,7 Singapore 276.609,5 Thailand 366.126,6 Viet Nam 141.669,1

Gross Domestic Product 2012

at current prices US$ million

42.445,5 977,6 3.587,91.394,3 10.337,9 885,3 2.564,6 52.068,7 5.391,2 1.595,9 0,0 10.000,0 20.000,0 30.000,0 40.000,0 50.000,0 60.000,0

GDP Per Capita 2012

US$

Country Gross Domestic Productat current prices Gross Domestic Productper capita

at current prices

US$ million US$

2012 2012 Brunei Darussalam 16.969,7 42.445,5 Cambodia 14.411,2 977,6 Indonesia 878.223,4 3.587,9 Lao PDR 9.083,1 1.394,3 Malaysia 305.154,4 10.337,9 Myanmar 53.998,7 885,3 Philippines 250.542,7 2.564,6 Singapore 276.609,5 52.068,7 Thailand 366.126,6 5.391,2 Viet Nam 141.669,1 1.595,9 ASEAN Total 2.312.788,5 3.750,7 Source: ASEANStat 2013

(6)

Economic Growth and Tax Ratio

1,0 7,0 6,2 7,9 5,6 5,9 6,8 1,3 6,5 5,0 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 9,0 Brunei

Darussalam Cambodia Indonesia Lao PDR Malaysia Myanmar Philippines Singapore Thailand Viet Nam

Perc en t

Economic Growth 2012

at constant prices 0 10 11,8 13,7 15,3 0 12,4 13,8 17,6 0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Tax Ratio 2011

(percent) Country

Tax revenue Collected by Central Government % of GDP 2005 2011 Brunei Darussalam .. .. Cambodia 7.9 10.0 Indonesia 12.5 11.8 Lao PDR 10.5 13.7 Malaysia 14.8 15.3 Myanmar 3.3 .. Philippines 12.4 12.4 Singapore 11.8 13.8 Thailand 17.2 17.6 Vietnam .. .. Source: Worldbank 2012

(No Available Data: Brunei, Myanmar, Vietnam)

(7)

ASEAN Countries Tax Profile

Source: www.ibfd..organd www.kpmg.com

Country

Tax System

CIT

Consumption Tax

Investment Incentives

DTA network

Indonesia Worldwide

Income 25% VAT at 10% Goods/Services and Importon Supply of a. Tax Holiday on certain sectorsb. reduction of taxable income up to 30% c. accelerated depreciation

d. extended loss carry-forward e. reduction WHT on dividends

64 countries

Singapore Source Income/ Territoriial

Income

18% VAT at 7% on Supply of

Goods/Services and Import a. Tax Holidayb. Reduced tax rates

c. Tax Deduction on R&D, IP etc.

71 countries

Malaysia Worldwide

Income 25% tax at 5%, 20% or Sales and service 25%

on Goods and Services a. Tax Holiday b. reduced tax rates c. accelerated depreciation d. special deductions

73 countries

Thailand Worldwide

Income 20% VAT at 7% Goods/Services and Importon Supply of a. Tax Exemption/holidayb. reduced tax rates c. tax-exempt dividends

56 countries Philipines Worldwide

Income 30% VAT at 12% Goods/Services and Importon Supply of a. Tax Holidayb. Reduced tax rates 37 countries Vietnam 25% VAT at 5% and 10% on Supply of

Goods/Services and Import a. Tax Holidayb. Reduced tax rates c. Preferential tax rates

58 countries Brunei Darussalam Worldwide

Income 20% no VAT a. Tax Exemption/holiday on pioneer industryb. Tax relief on capital expenditure c. WHT exemption on interest of certain loan d. Tax relief on R&D expenditure

13 countries

Cambodia Worldwide

Income 20% VAT at 10% Goods/Services and Importon Supply of a. Tax Exemptionb. Accelerated Depreciation no tax treaties Laos 24% VAT at 10% on Gods and Import a. Reduced tax rates

b. extended loss carry-forward 7 countries Myanmar Worldwide

Income 25% comercial/sales tax at 5% on gross sales a. Tax Holiday/exemptionsb. Reduction of income tax up to 50% c. Tax Deduction on R&D expenditure d. Accelerated Depreciation

(8)

Issues of Discussion

-Challenges-Upaya unifikasi sistem perpajakan

• perbedaan kebijakan ekonomi dan nature of business di masing-masing negara

anggota, misal: fokus pada sektor ‘jasa’ atau ‘industri’ atau ‘perdagangan’

• penyeragaman tarif PPh

• corporate rate?

• withholding tax?

• bea dan cukai?

• dalam upaya menarik investasi, negara berlomba memberi insentif

• hampir semua negara ASEAN memiliki rejim tax holiday

• selain tax holiday, pengurangan tarif untuk sektor tertentu jamak dilakukan

• kecenderungan “race to zero (tax)” dapat menjadi peluang upaya ‘profit shifting’

• perlu standarisasi regional dalam pemberian insentif?

Upaya mencegah double tax

• selain kepentingan ekonomi, perlu kemauan secara politik untuk membentuk tax treaty

sebagai upaya efektif mencegah double tax

• faktanya, belum semua negara ASEAN memilki tax treaty satu sama lain

• Kamboja, bahkan belum memiliki kebijakan untuk membentuk tax treaty

• Untuk Indonesia, belum memiliki tax treaty dengan: Laos (proses ratifikasi), Myanmar

(proses tanda tangan), dan Kamboja

(9)

Issues of Discussion -Challenges- (2)

Upaya mencegah double non-tax

• Perbedaan sistem perpajakan, khususnya terkait

‘tarif’, ‘transparansi informasi perpajakan’, dan ‘syarat menjadi

subjek pajak’, berpotensi dimanfaatkan untuk tujuan

penghindaran pajak.

• Dengan dalih kepentingan ekonomi dan kedaulatan

negara, perspektif pencegahan penghindaran pajak sangat

mungkin berbeda antara satu negara dengan yang lain.

• Kualifikasi untuk disebut sebagai “tindakan penghindaran pajak”

bisa berbeda satu sama lain  berpotensi dimanfaatkan Wajib

Pajak (agressive tax planning)

• Contoh common transaction yang dapat dijadikan sarana

penghindaran pajak: (i) treaty shopping, (ii) no economic

(10)

Singapura

Indonesia

Mr. Chen, residen

dari negara yang

tidak memiliki P3B

dengan Indonesia

Mendirikan perusahaan

antara (SPV), Investasi

berupa Ekuitas

Perusahaan

Singapura

PT XYZ

Ekuitas

Dividen, dikenakan tarif

10% sesuai P3B

RI-Singapura

Apabila Mr. Chen langsung

menanamkan modal, dividennya

dikenakan PPh Pasal 26 dng tarif

20% karena tidak terdapat P3B.

(11)

RP2

Distributor/

Trader

RP1

Operator

3rd Parties

Arm’s length?

Indonesia

Country x

(12)

Issues of Discussion

-Advantages-Kesiapan & Kepastian Regulasi

Perpajakan

di Indonesia

Partisipasi Aktif Indonesia dalam

Forum Internasional

Leadership Indonesia dalam

ASEAN dan Peran Sebagai Role

(13)

Issues of Discussion -Advantages- (2)

Kesiapan dan Kepastian Regulasi

• terkait anti tax avoidance, dalam UU PPh-nya, Indonesia memiliki beberapa

ketentuan anti avoidance yang bersifat spesifik, misal: perbandingan utang

dan modal, contolled foreign company (

mencegah penyembunyian

penghasilan di LN), anti treaty shopping, dan anti transfer mis-pricing.

• dalam pemanfaatan tax treaty, regulasi saat ini (PER-61/2009 & PER/2009

dan perubahannya) memberi persyaratan baik secara administratif maupun

substansi untuk memastikan agar tax treaty tidak semata-mata dimanfaatkan

untuk kepentingan pajak

• dengan memperhatikan konsep substance over form (Pasal 4(1)), maka UU PPh

sudah menyiratkan ketentuan umum tentang anti tax avoidance

• terkait insentif pajak, secara umum Indonesia mempunyai 2 rejim yaitu: (i) tax

holiday dan (ii) investment allowance; yang diberikan secara ketat untuk

(14)

Issues of Discussion -Advantages- (3)

Partisipasi Aktif dalam Forum Kerjasama Internasional

• jaringan tax treaty yang luas (64)

• terkait transparansi pertukaran informasi (exchange of information/

EoI), terlibat aktif dalam G20 dan Global Forum-OECD untuk memastikan

pencegahan upaya penghindaran pajak

• negara ASEAN yang terlibat dalam Global Forum: Indonesia, Malaysia

dan Singapura

• terkait Project BEPS (Base Erosion Profit Shifting), Indonesia menjadi

satu-satunya negara ASEAN yang menjadi associate; project BEPS bertujuan

untuk memastikan pencegahan tax avoidance/evasion secara

bersama-sama

Role Model di ASEAN

• Direktorat Jenderal Pajak merupakan administrasi perpajakan yang

paling besar di ASEAN

• dalam Forum ASEAN Tax Forum, Kementerian Keuangan memilik peran

signifikan dalam menentukan pola kebijakan fiskal secara regional

(15)

Simpulan

Sebagai konsekuensi dari ekonomi ASEAN yang

terintegrasi, administrasi perpajakan Indonesia harus

mewaspadai potensi penghindaran pajak

(avoidance/evasion)

Ketentuan tentang anti tax avoidance perlu terus

dievaluasi dan diperkuat dari masa ke masa

sebagai wacana, Indonesia perlu mengatur General Anti

Avoidance Rules secara lebih tegas dalam UU PPh (Purpose &

Substance of Transaction)

Secara optimal, Indonesia harus memanfaatkan segala

‘advantages’ yang dimilikinya, untuk mendapatkan

manfaat ekonomi tanpa kehilangan potensi basis

pemajakannya

(16)

Referensi

Dokumen terkait

masalah atau konflik baginya adalah langkah pertama langsung bertanya atau mintak penjelasan atas masalah tersebut untuk lebih memahami dari sisi yang belum mengetahui

Walaupun umumnya tulang tengkorak mengalami fraktur (80%), namun didapatkan pula kasus dimana tidak didapatkan fraktur, terutama pada kelompok penderita anak-anak.Pada keadaan

Melampaui kecelakaan dasar desain Kecelakaan parah Pasca kecelakaan parah Fitur esensial sistem Desain konservatif, kualitas dalam konstruksi dan operasi Pengendalian,

PT Thiess Indonesia selaku Pemohon Peninjauan Kembali (dahulu sebagai Penggugat) telah melakukan permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia terikat oleh suatu kekuatan hukum, struktur kekuasaan formal, dan meliputi suasana kebatinan atau cita- cita hukum yang

Sepatu kabel yang dibuat dari bahan aluminium tidak boleh disambung dengan kabel tembaga atau sebaliknya, kecuali dengan menggunakan bimetal.Pemegang kabel harus

Contoh diambil dari populasi secara purposif yaitu yang memenuhi kriteria sebagai berikut ibu berusia 18-35 tahun dan telah mela hirkan selama 4 bulan terakhir, sehat

Selain pengaruh dari gamers online, faktor lingkungan juga mempengaruhi perilaku bullying para gamers onlinetersebut, dimana remaja mengikuti/meniru perilaku buruk dari