• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN SISTEM PENDETEKSI KANTUK DENGAN MENGANALISA GELOMBANG ATTENTION DAN MEDITATION MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN SISTEM PENDETEKSI KANTUK DENGAN MENGANALISA GELOMBANG ATTENTION DAN MEDITATION MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN SISTEM PENDETEKSI KANTUK DENGAN MENGANALISA GELOMBANG ATTENTION DAN MEDITATION MENGGUNAKAN

METODE SUPPORT VECTOR MACHINE

Indoriko Shin 5209 100 065

(2)
(3)

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah dapat mendeteksi kantuk dengan gelombang otak meditation, attention, theta, delta, dan gamma? 2. Apabila gelombang tersebut dapat mendeteksi,

bagaimana membangun sebuah aplikasi yang mampu mendeteksi dan memberikan peringatan pada

(4)

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1.Di dalam tugas akhir ini alat yang digunakan untuk

membaca gelombang EEG adalah NeuroSky MindWave. 2.Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi dekstop

3.Aplikasi yang dibuat diujicobakan kepada pengemudi kendaraan roda 4

(5)

1.4 Tujuan Tugas Akhir

Tujuan pengerjaan tugas akhir ini adalah:

1. Menghasilkan aplikasi pendeteksi kondisi kantuk

pada pengemudi dengan mendeteksi gelombang

meditation, attention, theta, delta, dan gamma pada alat MindWave.

(6)

1.5 Manfaat Tugas Akhir

Relevansi atau manfaat yang dapat diberikan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Memungkinkan untuk mengetahui apakah

gelombang meditation, attention, theta, delta, dan gamma dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi kantuk.

2. Memungkinkan sistem keamanan bagi

pengemudi untuk menghindari kecelakaan karena kantuk.

(7)

3. METODOLOGI PENGERJAAN

TUGAS AKHIR

(8)

METODOLOGI PENGERJAAN TUGAS AKHIR

Metodologi pengerjaan tugas akhir dibagi

(9)

METODOLOGI PENGERJAAN TUGAS AKHIR

Mulai Pengumpulan Data Studi Pendahuluan dan Literatur Pembuatan Aplikasi Analisa Kebutuhan Sistem Apakah sesuai dengan desain? Tidak

Uji Coba dan Analisa Gelombang Ya Apakah Gelombang dapat digunakan untuk mendeteksi kantuk? Ya Pengujian Aplikasi Apakah aplikasi sudah sesuai? Tidak Pengambilan Kesimpulan dan Saran Penyusunan Buku Tugas Akhir Tidak Selesai

(10)

METODOLOGI PENGERJAAN TUGAS AKHIR

Pengumpulan Data

• Untuk pengumpulan data ini, 5 orang subjek, akan

dipakaikan Neurosky Mindwave selama 4 jam (jam 21.00 sampai dengan jam 00.00).

• Tujuan pemakaian pada jam tersebut adalah pada

saat tersebut kebanyakan orang mulai merasa mengantuk dan akhirnya tidur.

(11)

METODOLOGI PENGERJAAN TUGAS AKHIR

Tiap subjek melakukan 2 kali pengambilan

data. Hal tersebut digunakan untuk data

melakukan training SVM dan testing SVM.

Sehingga keseluruhan data yang didapat

adalah 10set data, masing-masing terdiri dari

catatan aktivitas otak selama 4 jam. Jumlah

total rekaman gelombang otak adalah 40 jam.

(12)

METODOLOGI PENGERJAAN TUGAS AKHIR

• Selain subjek, penulis juga hadir dalam pengambilan

data ini, bertanggung jawab atas peralatan logging, dan juga membuat pencatatan tingkat kantuk subjek. Tingkat kantuk akan ditanyakan ke subjek setiap 5

menit sekali. Catatan ini akan digunakan untuk

pelatihan (training) SVM dan juga untuk mengukur keakuratan dari metode identifikasi kantuk yang

(13)

Pembuatan Sistem Aplikasi

Mengambil data gelombang otak Mengklasifikasika n otomatis gelombang otak dengan SVM Mendapatkan hasil kondisi mengantuk dari hasil SVM Membunyikan alarm jika kondisi

(14)
(15)

Gambaran Umum Sistem

Mengambil data gelombang otak Mengklasifikasi kan otomatis gelombang otak dengan SVM Mendapatkan hasil kondisi mengantuk dari hasil SVM Membunyikan alarm jika kondisi mengantuk

(16)

User Sistem

Di dalam sistem ini user hanya ada satu. Dimana user ini adalah orang yang memakai alat Neurosky

Mindwave yang kemudian direkam gelombang otaknya

dan dikemudian akan dianalisis tingkat kantuknya oleh sistem. Jika sudah selesai dianalisis, user juga

mendapatkan pesan kondisi ngantuknya secara terus-menerus (real-time) selama user belum memutuskan untuk mengakhiri program.

(17)
(18)

Pembuatan Aplikasi Perekam

Gelombang Otak

(19)

Pembuatan Aplikasi Perekam

Gelombang Otak

(20)

Pembuatan Aplikasi Perekam

Gelombang Otak

(21)

Pembuatan Aplikasi Perekam

Gelombang Otak

(22)

Pengumpulan Raw Data

Pada tahap ini kelima subjek direkam

gelombang otaknya selama 3 jam dengan

menggunakan simulasi mengemudi.

(23)

Pengumpulan Raw Data

Dalam proses pengumpulan raw data ada 2

hal yang didapat yaitu:

(24)

Pengumpulan Raw Data

Dalam proses pengumpulan raw data ada 2

hal yang didapat yaitu:

(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)

Kesimpulan Pengumpulan Raw Data

• Dari pengambilan raw data diatas dapat ditarik

kesimpulan, selain data dari subjek 4 yang kurang valid ke-empat data lainnya menunjukkan hasil pengamatan visual yang cukup jelas. Gelombang

attention dan delta masing-masing memiliki

keterkaitan dengan kantuk. Hal ini dapat dilihat dari adanya perubahan gelombang sesuai dengan status kantuk subjek.

(76)

Kesimpulan Pengumpulan Raw Data

• Untuk mendalami hubungan gelombang tersebut

dengan kantuk lebih dalam maka dilakukan analisis raw data dengan menggunakan kolerasi regresi.

(77)

Analisis Raw Data

• Pada tahap ini, data yang sudah didapatkan dari

tahap sebelumnya dilakukan pengecekan validasi hubungan antara kantuk dengan gelombang yang

digunakan. Untuk memvalidasinya dilakukan dengan analisis regresi. Dengan hasil sebagai berikut.

(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)

Kesimpulan Analisis Raw Data

Dari analisa kolerasi regresi diatas didapat

beberapa hasil namun dari semua hasil

tersebut yang selalu memiliki kolerasi yang

kuat adalah attention dan delta. Maka kedua

gelombang tersebutlah yang dapat digunakan

untuk mendeteksi kantuk dengan baik.

Sedangkan gelombang yang lain tidak konstan,

terkadang memiliki hubungan yang kuat dan

terkadang tidak.

(89)
(90)
(91)
(92)
(93)

Lingkungan Implementasi

Perangkat Keras Spesifikasi

Komputer Personal Proc Intel Core i5 2450M @ 2.50 GHz

RAM 4096 MB

Bluetooth Version 2.0

Brainwave Reader Name Mindwave Mobile Vendor Neurosky

(94)

Lingkungan Implementasi

Perangkat Lunak / Tools Details

Sistem Operasi Windows 7 Ultimate

Java Development Kit (JDK) Ver 7

Editor Netbeans IDE 7.2

(95)

Implementasi Sistem Perekam Gelombang

Otak

Pada subbab ini akan menjelaskan mengenai

implementasi sistem perekam gelombang otak

pada aplikasi pendeteksi kantuk.

(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)

Implementasi Kode Pengambilan Data

Gelombang Otak

(102)

Implementasi Kode Pengambilan Data

Gelombang Otak

(103)

Implementasi Kode Pengambilan Data

Gelombang Otak

(104)

Implementasi Kode Pengambilan Data

Gelombang Otak

(105)

Implementasi Kode Penyusun Data EEG

untuk SVM

(106)

Implementasi Kode Penyusun Data EEG

untuk SVM

(107)

Implementasi Kode Kalkulasi SVM Matlab

di Aplikasi

Untuk dapat memanggil perintah Matlab

didalam aplikasi Java, diperlukan suatu library,

yaitu matlabcontrol.java. Library ini dapat

di-download secara gratis di

https://code.google.com/p/matlabcontrol/do

wnloads/list

.

(108)

Implementasi Kode Kalkulasi SVM Matlab

di Aplikasi

(109)

Implementasi Kode Kalkulasi SVM di

Matlab

(110)

Implementasi Kode Kalkulasi SVM di

Matlab

(111)

Implementasi Kode Pengaktifan Bunyi jika

Mengantuk

(112)

Uji Coba Sistem

Yang membedakan proses uji coba sistem

dengan pengambilan data adalah data dari

gelombang otak tidak disimpan, akan tetapi

akan langsung diproses dengan data latih yang

sudah didapatkan sebelumnya. Kemudian

aplikasi akan dinilai berapa kali error

mendeteksi kondisi kantuk subjek.

(113)

Uji Coba Sistem Subjek Pertama

Waktu Kondisi Subjek Jumlah Total Bunyi Jumlah Benar Jumlah Salah 21.20 Tidak Mengantuk 0 10 0 21.40 Tidak Mengantuk 0 10 0 22.00 Tidak Mengantuk 0 10 0 22.20 Tidak Mengantuk 0 10 0 22.40 Tidak Mengantuk 1 9 1 23.00 Tidak Mengantuk 4 6 4 23.20 Mengantuk 8 8 2 23.40 Mengantuk 8 8 2 00.00 Mengantuk 9 9 1 Jumlah 30 80 10 Akurasi 88,88%

(114)

Uji Coba Sistem Subjek Kedua

Waktu Kondisi Subjek Jumlah Alarm Bunyi Jumlah Benar Jumlah Salah 21.20 Tidak Mengantuk 0 10 0 21.40 Tidak Mengantuk 0 10 0 22.00 Tidak Mengantuk 0 10 0 22.20 Tidak Mengantuk 0 10 0 22.40 Tidak Mengantuk 0 10 0 23.00 Tidak Mengantuk 5 5 5 23.20 Mengantuk 7 7 3 23.40 Mengantuk 8 8 2 00.00 Mengantuk 10 10 0 Jumlah 30 80 10 Akurasi 88,88%

(115)

Uji Coba Sistem Subjek Ketiga

Waktu Kondisi Subjek Jumlah Total Bunyi Jumlah Benar Jumlah salah 21.20 Tidak Mengantuk 0 10 0 21.40 Tidak Mengantuk 0 10 0 22.00 Tidak Mengantuk 0 10 0 22.20 Tidak Mengantuk 0 10 0 22.40 Tidak Mengantuk 2 8 2 23.00 Mengantuk 5 5 5 23.20 Mengantuk 7 7 3 23.40 Mengantuk 8 8 2 00.00 Mengantuk 8 8 2 Jumlah 30 76 14 Akurasi 84,44%

(116)

Uji Coba Sistem Subjek Keempat

Uji coba pada subjek keempat tidak dapat

dilakukan karena data yang didapat dari

subjek 4 tidak valid dan tidak dapat diproses

oleh SVM. Hal ini karena sejak awal subjek 4

telah mengantuk.

(117)

Uji Coba Sistem Subjek Kelima

Waktu Kondisi Subjek Jumlah Total Bunyi Jumlah Bunyi yang tepat Jumlah Bunyi yang salah 21.20 Tidak Mengantuk 4 6 4 21.40 Tidak Mengantuk 5 5 5 22.00 Tidak Mengantuk 5 5 5 22.20 Tidak Mengantuk 4 6 4 22.40 Tidak Mengantuk 4 6 4 23.00 Mengantuk 9 9 1 23.20 Mengantuk 8 8 2 23.40 Mengantuk 8 8 2 00.00 Mengantuk 9 9 1 Jumlah 56 62 28 Akurasi 68,88%

(118)
(119)

Kesimpulan

Kesimpulan

Kesimpulan

Kesimpulan

Berdasarkan tugas akhir yang telah dilakukan,

maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut:

Gelombang Attention dapat mendeteksi fase

awal kantuk yaitu loss focus.

Gelombang Delta dapat digunakan untuk

(120)

Kesimpulan

Kesimpulan

Kesimpulan

Kesimpulan

Gelombang Meditation, Tetha, dan Gamma

tidak dapat digunakan untuk mendeteksi

kantuk.

Aplikasi Pendeteksi Kantuk dapat

diimplementasikan dan aplikasi ini

mempunyai fitur untuk mengingatkan

pengguna jika sedang mengantuk dengan

membunyikan alarm.

(121)

Kesimpulan

Kesimpulan

Kesimpulan

Kesimpulan

• Aplikasi dapat mendeteksi kantuk dengan baik hal ini terbukti dari hasil uji coba aplikasi untuk subjek pertama 88,88%,

subjek kedua 88,88%, subjek ketiga 84,44%, dan subjek kelima 68,88%. Sehingga rata-rata akurasi adalah 82.77 %.

• Pengujian pada subjek keempat tidak dapat dilakukan karena setelah dilakukan wawancara subjek empat mengantuk sejak awal pengambilan data. Sehingga data subjek keempat

dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk pengujian

.

(122)

Saran

Beberapa hal yang diharapkan dapat dikembangkan pada masa mendatang adalah sebagai berikut:

• Pengembangan selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah elektroda yang digunakan untuk mendeteksi

gelombang otak di kepala,

• Dapat melakukan penelitian lebih lanjut, karena pada

penelitian ini metode yang digunakan adalah SVM. Mungkin hasil akan berbeda dengan metode lainnya.

• Implementasi sistem ini masih dalam bentuk aplikasi dekstop dapat berjalan lebih optimal dan stabil bila di install didalam device yang lain.

(123)

DAFTAR PUSTAKA

Hen Su Choi. (2008). Using Brain-Computer Interfaces to Analyze EEG Data for

Safety Improvement.

Knipling, R.R and Wang, J.S (1994). Crashes and Fatalities Related to Driver

Drowsiness/Fatigue. National Highway Traffic Safety Administration,

Washington, D.C.

D.S. Tan and A. Nijholt (2010). Brain-Computer Interface: Applying Our Mind to

Human-Computer Interaction. Springer.

Luodin, J.D., et al. (2007). Optoelectronic Retinal Prosthesis: System Design and

Performance. Journal of Neural Engineering.

NeuroSky White Paper. (2009). Brainwave EEG Signal.

Erik Andreas Larsen. (2011). Classification of EEG Signal in a Brain-Computer

(124)

DAFTAR PUSTAKA

Hannah Davis. Sensor Workshop at ITP: Report/EEG MindWave.

http://itp.nyu.edu/physcomp/sensor/Report/EEGMindwave, April 2012.

NeuroSky, How to Use Mindwave, July-2011

NeuroSky. (2009). NeuroSky's eSense Meter and Detection of Mental State.

Santosa, B. (2007). Data Mining: Teknik Pemanfaatan Data untuk Keperluan Bisnis. Yogyakarta, Graha Ilmu.

Referensi

Dokumen terkait

Setiap film memiliki esensi yang berbeda-beda, akan tetapi tujuan dalam pembuatan film sendiri agar pesan yang ingin disampaikan kepada penonton dapat ditangkap dan

tanam, cocopeat 55%, biochar 30% dan pasir 15%) dengan menggunakan pupuk anorganik memberikan tinggi tanaman tertinggi tetapi tidak berbeda nyata dengan

Varietas Kalasan memberikan hasil yang terbaik untuk parameter panjang batang, jumlah cabang, bobot umbi per tanaman, bobot umbi per petak dan bobot umbi per hektar bila

Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat, pemerintah daerah berupaya untuk meningkatkan kualitas penduduk, perlindungan dan kesejahteraan

Percobaan lapangan perlakuan mulsa sisa tanaman (batang jagung) dan strip penguat teras telah dilakukan pada usaha tani lahan kering di Sub DAS Solo Hulu dan

Berdasarkan kinerja jaringan syaraf tiruan backpropagation dengan 3 hidden layer, 1 output, learning rate 0,7 dan target error 1000 dalam mendeteksi penyakit TB

Semakin kompleknya perkembangan kota yang salah satu di antaranya adalah perkembangan Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan segala bentuk dan jenis usahanya, perlu

Federal International Finance (FIF) harus meningkatkan pelayanan, baik dalam komunikasi, pemberian informasi, maupun edukasi tentang pembiayaan, masih kurangnya