• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010 ISSN No

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010 ISSN No"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010

ISSN No. 2086-9681

ADAPTABILITAS BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (

Ipomea Batatas )

PADA KESUBURAN TANAH YANG BERBEDA

Oleh :

Dame Hanna Yusnita, SP, MM *) *)

Staf Pengajar FP Universitas Quality Medan

The purpose of this study was to determine the level of adaptability of some varieties of sweet potato grown in soil fertility is different.

Soil fertility factor is influenced by fertilization with 4 levels: 100 Kg / ha Urea + 50 kg / ha TSP + 100 kg / ha KCl (To); 200 Kg / ha Urea + 100 kg / ha TSP + 200 kg / ha KCl (T1), T0 + 5 Ton / Ha Dung (T2), T1 + 5 Ton / Ha Dung (T3). While the variety of factors consists of 4 levels: Varieties of Power (K0), Varieties of Borobudur (K1), Varieties of Prambanan (K2), Varieties Kalasan (K3). The parameters include: length of stem, number of branches per plant, number of tubers per plant, weight of tubers per plant, tuber weight per plot, and the weight of tuber per hectare. Results showed that varieties had significant effect on stem length, number of branches per plant, number of tubers per plant, weight of tubers per plant, tuber weight per plot, and weight of tubers per hectare. Fertilization significantly affected all parameters of observation. Interaction between the treatment impact to the weight of tuber per plant, tuber weight per plot, and the weight of tuber per hectare, and no significant on stem length, number of branches per plant, number of tubers per plant.

Keywords: adaptability, sweet potato, soil fertility.

I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Ubi Jalar (Ipomea Batatas (L.) Lam.), diduga berasal dari Amerika Tengah yang beriklim Tropis, tetapi ada yang mengatakan dari Polenesia. Penyebaran tanaman banyak dilakukan pada abad ke-16 antara lain ke Indonesia, Filipina, India, Jepang dan Malaysia. Ubi Jalar merupakan sumber karbohidrat di samping padi, jagung, sagu, dan ubi-ubi lainnya. Umbinya dimakan setelah direbus atau dibakar, diolah untuk berbagai panganan atau lebih lanjut untuk bahan industri seperti tepung alcohol, sari karotin, bahan perekat atau sirup. Zat patinya merupakan salah satu bahan dalam pembuatan tekstil atau kertas. Daun bersama batang mudanya digunakan untuk sayuran maupun makanan ternak (Lembaga Biologi Nasional, 1977).

Ubi Jalar mempunyai peranan yang cukup besar dalam pembangunan pertanian sehingga prospeknya cerah bila dikelola dengan pola agribisnis yang baik, agronomi yang tepat serta penemuan baru di bidang pemuliaan tanaman, varietas umbi-umbian diharapkan semakin meningkat. Usaha peningkatan produksi dan produktivitas Ubi Jalar dapat ditempuh melalui penggunaan varietas unggul, perbaikan teknik bercocok tanam, dan penerapan pola tanam yang tepat.

Kultivar-kultivar ubi manis menunjukkan perbedaan tanggapan terhadap pupuk Nitrogen. Kultivar – kultivar dengan luas daun yang besar menunjukkan tanggap yang positif terhadap pupuk Nitrogen dan sebaliknya kultivar dengan dengan luas daun kecil memberikan tanggapan yang rendah. Pemberian pupuk Nitrogen pada kultivar berdaun luas dapat meningkatkan indeks luas daun lebih besar dari optimum sehingga

(2)

menyebabkan laju pertumbuhan tanaman meningkat (Haynes dkk

1.2. Tujuan Penelitian

, 1967). Oleh sebab itu peneliti merasa perlu untuk melakukan suatu penelitian mengenai adaptabilitas beberapa varietas ubi jalar yang ditanam pada kesuburan tanah yang berbeda-beda. Dimana diharapkan dalam hasil penelitian nantinya dapat bermanfaat bagi pembudidayaan tanaman Ubi Jalar yang selain sebagai sumber karbohirat juga sebagai bahan industry.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat adaptabilitas beberapa varietas ubi jalar yang ditanam pada kesuburan tanah yang berbeda-beda.

II. Metode Penelitian 2.1 Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian di desa Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor dengan ketinggian 27 mdpl serta kondisi analisis tanah : jenis tanah Ultisol, PH = 4,96, Kandungan C = 1,58 %, N = 0.14, C/N = 11,29, P = 14, K = 0,11. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juni tahun 2000.

2.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan empat Varietas Ubi Jalar Varietas Daya (K0), Varietas Borobudur (K1), Varietas Prambanan (K2), Varietas Kalasan (K3). Pupuk Urea, TSP, KCl, Pupuk Kandang Ayam, Curacron 500 EC.

Peralatan yang digunakan antara lain : cangkul, babat, garu, gembor, handsprayer, meteran, timbangan, patok kayu, papan label, kalkulator, alat-alat tulis, dan peralatan lainnya yang mendukung terlaksananya penelitian. 2.3 Metode

Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design) yang merupakan rancangan faktorial dengan dua faktor

Petak Utama : Kesuburan

2. 200 Kg/Ha Urea + 100 Kg/Ha TSP + 200 Kg/Ha KCl (T1)

3. T0 + 5 Ton/Ha Pupuk Kandang (T2) 4. T1 + 5 Ton/Ha Pupuk Kandang (T3)

Dosis To ditetapkan berdasarkan dosisi anjuran yang merupakan hasil penelitian dari Balai Penelitian Tanaman Pangan (Balittan ) Malang tahun 1996

Anak Petak : Varietas Ubi Jalar 1. Varietas Daya (K0)

2. Varietas Borobudur (K1) 3. Varietas Prambanan (K2) 4. Varietas Kalasan (K3)

Kombinasi Perlakuan sebanyak 16 yaitu : T0K0 T1K0 T2K0 T3K0

T0K1 T1K1 T2K1 T3K1 T0K2 T1K2 T2K2 T3K2 T0K3 T1K3 T3K3 T3K3 Jumlah Ulangan : 3 Ulangan Jarak Tanam : 25 cm x 25 cm Jumlah seluruh tanaman : 480 tanaman Jumlah Petak Utama : 12

Jumlah Anak Petak : 48 Jumlah Tanaman Sampel : 192 Metode Analisis Penelitian :

Model Untuk Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design) adalah :

Yijk —ȡLĮMıLMȕN Įȕ MNȈLMN Dengan :

Yijk = Nilai pengamatan pada kelompok ke-i dari satuan percobaan yang mendapat kesuburan taraf ke-j dan varietas taraf ke-k

µ = nilai tengah

ȡL = Pengaruh Kelompok ke-i ĮM = Pengaruh kesuburan taraf ke-j

ıLM = Pengaruh galat pada petak utama dalam kelompok ke-i dari yang mendapat kesuburan taraf ke-j

ȕN = Pengaruh varietas taraf ke-k

Įȕ MN = Pengaruh interaksi dari kesuburan taraf ke-j dan varietas taraf ke-k ȈLMN = Pengaruh galat pada anak petak

dalam kelompok ke-i dari yang mendapat kesuburan taraf ke-j dan

(3)

Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010 ISSN No. 2086-9681

III. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil

Data hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa varietas dan pemupukan yang diaplikasikan berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Untuk interaksi antara varietas dengan pemupukan memberikan pengaruh nyata terhadap bobot umbi per tanaman, bobot umbi per petak, dan bobot umbi per hektar, dan berpengaruh tidak nyata terhadap panjang batang, jumlah cabang per tanaman, jumlah umbi per tanaman.

3.1.1 Panjang Batang

Tabel 1. Pengaruh Pemupukan dan Varietas Terhadap Panjang Batang (cm)

Pemu pukan Varietas Rataan K0 K1 K2 K3 T0 267.75 181.00 217.33 119.50 196.40a T1 288.00 188.17 241.00 131.50 212.17c T2 279.92 186.00 227.67 122.25 203.95b T3 284.50 187.33 238.83 128.00 209.67c Rataan 280.04d 185.63b 231.21c 125.31a Keterangan :

Angka-angka pada baris dan lajur rataan yang diikuti huruf atau huruf-huruf yang sama berbeda tidak nyata pada taraf nyata P = 0.05

180.00

200.00

220.00

T0 T1

T2 T3

Hubungan Pemupukan Terhadap

Panjang Batang (cm)

Gambar 1 . Hubungan Pemupukan Terhadap Panjang Batang (cm) 0 200 400 K0 K1 K2 K3

Hubungan Varietas Terhadap Panjang Batang

Gambar 2. Hubungan Varietas Terhadap Panjang Batang (cm)

Tabel 2. Pengaruh Pemupukan dan Varietas Terhadap Jumlah Cabang

Pemu pukan Varietas Rataan K0 K1 K2 K3 T0 20.67 11.58 15.50 5.50 13.31a T1 24.50 14.33 19.17 8.58 16.65d T2 21.58 12.92 15.56 5.91 14.00b T3 22.83 13.00 17.08 6.83 14.94c Rataan 22.40d 12.96b 16.83c 6.71a Keterangan :

Angka-angka pada baris dan lajur rataan yang diikuti huruf atau huruf-huruf yang sama berbeda tidak nyata pada taraf nyata P = 0.05

0.00 10.00 20.00 T0 T1 T2 T3

Hubungan Pemupukan Terhadap Jumlah Cabang

Gambar 3. Hubungan Pemupukan Terhadap Jumlah Cabang

(4)

0 10 20 30 K0 K1 K2 K3

Hubungan Varietas Terhadap Jumlah Cabang

Gambar 4. Hubungan Varietas Terhadap Jumlah Cabang

Tabel 3. Pengaruh Pemupukan dan Varietas Terhadap Jumlah Umbi Per Tanaman Pemu pukan Varietas Rataan K0 K1 K2 K3 T0 2.75 2.42 2.83 3.00 2.67a T1 3.06 2.67 2.83 3.42 3.00c T2 2.92 2.50 2.67 2.83 2.73ab T3 2.83 3.00 2.67 3.00 2.88bc Rataan 2.90b 2.65a 2.67a 3.06bc Keterangan :

Angka-angka pada baris dan lajur rataan yang diikuti huruf atau huruf-huruf yang sama berbeda tidak nyata pada taraf nyata P = 0.05

2.40 2.60 2.80 3.00 T0 T1 T2 T3

Hubungan Pemupukan Terhadap Jumlah Umbi 2 2.5 3 3.5 K0 K1 K2 K3

Hubungan Varietas Terhadap Jumlah Umbi

Gambar 6. Hubungan Varietas Terhadap Jumlah Umbi

Tabel 4. Pengaruh Pemupukan dan Varietas Terhadap Bobot Umbi Per Tanaman (Kg) Pemu pukan Varietas K0 K1 K2 K3 T0 1.78 ab 1.67 a 1.90 bc 2.00 cde T1 1.96 cd 1.77 b 2.25 f 2.44 g T2 1.91 bc 1.78 a 1.92 cd 2.07 de T3 2.01 bc 1.78 ab 2.15 e 2.34 fg Keterangan :

Angka-angka pada baris dan lajur rataan yang diikuti huruf atau huruf-huruf yang sama berbeda tidak nyata pada taraf nyata P = 0.05

K0 K2 0 0.5 1 1.5 2 2.5 T0 T1 T2 T3 K0 K1 K2 K3

(5)

Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010 ISSN No. 2086-9681

Tabel 5 : Pengaruh Pemupukan dan Varietas Terhadap Bobot Umbi Per Petak (Kg)

Keterangan :

Angka-angka pada baris dan lajur rataan yang diikuti huruf atau huruf-huruf yang sama berbeda tidak nyata pada taraf nyata P = 0.05

K0 0 5 10 15 20 25 T0 T1 T2 T3 K0 K1 K2 K3

Gambar 8. Hubungan Interaksi Pemupukan dan Varietas Terhadap Jumlah Umbi Per

Petak

Tabel 6 : Pengaruh Pemupukan dan Varietas Terhadap Bobot Umbi Per Hektar (Kg) Pemu pukan Varietas K0 K1 K2 K3 T0 6.44 abc 6.03 a 6.85 bc 7.28 d T1 7.01 d 6.44 abc 8.21 fg 8.81 h T2 6.85 bc 6.27 ab 6.92 cd 7.48 de T3 7.28 d 6.41 abc 7.75 ef 8.43 gh Keterangan :

Angka-angka pada baris dan lajur rataan yang diikuti huruf atau huruf-huruf yang sama berbeda tidak nyata pada taraf nyata P = 0.05

K0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T0 T1 T2 T3 K0 K1 K2 K3

Gambar 9. Hubungan Interaksi Pemupukan dan Varietas Terhadap Jumlah Umbi Per Hektar

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pengaruh Varietas Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Umbi Tanaman Ubi Jalar

Varietas memberikan pengaruh nyata terhadap panjang batang, jumlah cabang, bobot umbi per tanaman, bobot umbi per petak dan bobot umbi per hektar.

Perlakuan varietas ini berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang dihadapi hal ini diduga karena masing-masing varietas ini berbeda dalam menentukan karakteristik secara kuantitatif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sumarno (1985), yang menyatakan bahwa suatu genotype itu memiliki cirri-ciri khusus yang seragam dan stabil serta mengandung perbedaan yang jelas dari genotype yang lain.

Varietas Kalasan memberikan hasil yang terbaik untuk parameter panjang batang, jumlah cabang, bobot umbi per tanaman, bobot umbi per petak dan bobot umbi per hektar bila dibandingkan dengan varietas Daya, Borobudur dan Prambanan. Varietas Kalasan menurut Rukmana (1997) merupakan introduksi Taiwan yang dapat beradaptasi di lahan marginal, daunnya berbentuk hati besar dan batangnya tergolong pendek bila dibandingkan dengan ketiga varietas lainnya. Hal ini menyebabkan varietas ini lebih cenderung mengalami pertumbuhan vegetatif

Pemu pukan Varietas K0 K1 K2 K3 T0 16.10 abc 15.07 a 17.13 bc 18.20 d T1 17.67 d 16.10 abc 20.53 fg 22.03 h T2 17.13 bc 15.17 ab 17.30 cd 18.70 de T3 18.20 d 16.03 abc 19.37 ef 21.07 gh

(6)

yang lebih cepat terutama terhadap pertumbuhan akar-akar penyimpanan yang cepat, daun yang lebih besar dan lebar akan meningkatkan hasil fotosintesis. Fisher dan Goldworthy (1996) menyatakan bagi ubi manis yang penting adalah varietas yang digunakan dan tindakan-tindakan agronomis yang dilakukan harus menguntungkan perkembangan daun yang cepat setelah penanaman dan diikuti perkembangan organ-organ penyimpanan yang besar. Berbeda dengan varietas Borobudur yang memiliki hasil yang terendah terhadap parameter panjang batang, jumlah cabang, bobot umbi per tanaman, bobot umbi per petak dan bobot umbi per hektar yang memiliki daun yang lebih kecil dan berbentuk hati sedang.

Varietas Daya menunjukkan hasil terbaik untuk parameter panjang batang dan jumlah cabang. Rukmana (1997) menyatakan varietas Daya adalah varietas lokal yang memiliki panjang batang yang cenderung lebih panjang disbanding ketiga varietas lainnya dan juga memiliki keistimewaan cukup tahan terhadap hama lanas (cylas) dan penyakit keriting daun. Meskipun menunjukkan hasil terbaik untuk panjang batang dan jumlah cabang tetapi tidak demikian untuk bobot umbi. Penimbunan assimilat yang digunakan untuk pertumbuhan batang dan cabang pada akhirnya akan tidak menguntungkan bagi perkembangan akar-akar penyimpanan yang lebih awal dan cepat dan pada akhirnya mengurangi pembentukan umbi dan bobot umbi.

3.2.2 Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Umbi Tanaman Ubi Jalar

Hasil percobaan menyatakan bahwa pemberian pupuk berpengaruh sangat nyata terhadap parameter panjang batang, jumlah cabang, bobot umbi per tanaman, bobot umbi per petak dan bobot umbi per hektar. Perlakuan T1 yaitu berupa pemberian pupuk Urea, TSP memberikan hasi yang terbaik disebabkan kandungan hara yang terkandung dalam komposisi pupuk tersebut sangan mempengaruhi pertumbuhan dan bobot umbi tanaman Ubi Jalar. Menurut Foth (1994) kelimpahan Nitrogen mendorong pertumbuhan

berlangsung tanpa adanya cukup banyak Fosfor, Kalium dan unsur-unsur utama lainnya yang tersedia. Fosfor bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan akar juga membantu assimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat pendewasaan tanaman. Sedangkan Kalium mempunyai pengaruh sebagai penyeimbang keadaan bila tanaman kelebihan Nitrogen, meningkatkan kandungan gula dan meningkatkan produksi umbi.

Pupuk memiliki kemampuan tersendiri dengan komposisi yang cukup kompleks dalam memberi pengaruh terhadap pertumbuhan dan bobot umbi tanaman, Perlakuan T3 menunjukkan hasil yang baik namun tidak sebaik perlakuan T1 padahal dalam perlakuan T3 ada penambahan pupuk kandang ayam yang ternyata tidak memberikan hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan telah terjadi perombakan pada pupuk kandang tersebut. Menurut Foth (1994) kehilangan unsur hara pada kotoran hewan dimungkinkan terjadi karena tiga hal yaitu : (1) volatilisasi atau kehilangan daya uap sebagai akibat pengeringan atau pembekuan, (2) air hanyutan permukaan yang membawa keseluruhan hara yang terhanyut ketika hujan turun, (3) terjadinya pencucian hara. Selain itu lebih efektif memupuk lahan pertanian dengan pupuk kandang secara merata dan menyeluruh pada seluruh areal pertanian dari pada diberi pupuk kandang hanya pada sebagian areal tertentu saja walaupun dalam jumlah besar. 3.2.3 Pengaruh Interaksi Varietas Dengan

Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Umbi Tanaman Ubi Jalar

Hasil percobaan menyatakan bahwa interaksi varietas dengan pemupukan berpengaruh sangat nyata terhadap bobot umbi per tanaman, bobot umbi per plot, bobot umbi per hektar.

Hal ini disebabkan penambahan unsur hara yang diberikan melalui pemupukan pada akhirnya merangsang tanaman pada setiap varietas untuk menghasilkan umbi yang sesuai dengan karakter genetis masing-masing varietas. Hal yang sama juga dinyatakan Fisher dan Goldsworthy (1996) yang menyatakan faktor-faktor kunci bagi keberhasilan produksi ubi manis adalah (1) mempertahankan sumber

(7)

Jurnal Saintech Vol. 02- No.03-September 2010

ISSN No. 2086-9681

perkembangan akar umbi, (2)penggelolaan hubungan sumber – pengguna yang harus mengguntungkan penimbunan assimilate oleh pengguna yang bertujuan untuk mengurangi persaingan yang tidak diinginkan antara tunas dan organ penyimpanan melalui pemberian pupuk dengan memperhitungkan kemungkinan tersebut.

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan rata-rata produksi hasil di lapangan relatif lebih rendah, hal ini disebabkan faktor eksternal yakni keadaan iklim pada awal Maret sampai akhir Juni curah hujan sangat sedikit dan merupakan musim kemarau yang kering dan kurang curah hujan.

Interaksi varietas dengan pemupukan terhadap parameter panjang batang, jumlah cabang, dan jumlah umbi berpengaruh tidak nyata. Hal ini disebabkan interaksi antar pemupukan dan jenis varietas lebih cenderung tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan vegetative berupa pertumbuhan batang, cabang, dan jumlah umbi tanaman Ubi Jalar. Masing-masing faktor memiliki sifat yang member pengaruh berbeda sehingga menghasilkan hubungan yang berbeda tidak nyata dalam mendukung pertumbuhan dan bobot umbi Ubi Jalar.

IV. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

- Setiap kesuburan tanah memiliki kemampuan tumbuh dan hasil yang berbeda-beda terhadap parameter panjang batang, jumlah cabang, bobot umbi per tanaman, bobot umbi per petak dan bobot umbi per hektar.

- Setiap varietas Ubi Jalar memiliki pertumbuhan dan hasil umbi yang berbeda-beda pada parameter panjang batang, jumlah cabang, bobot umbi per tanaman, bobot umbi per petak dan bobot umbi per hektar.

- Terhadap bobot umbi per tanaman, bobot umbi per petak dan bobot umbi per hektar ; kesuburan tanah tergantung pada varietas yang digunakan dan sebaliknya bobot umbi per tanaman, bobot umbi per petak dan bobot umbi per hektar ; varietas ubi jalar tergantung pada kesuburan tanah.

- Varietas Kalasan menghasilkan bobot hasil umbi tertinggi

- Komposisi pemupukan untuk menghasilkan kesuburan tanah; yang memberikan hasil yang tertinggi adalah perlakuan T1 (200 Kg/Ha Urea + 100 Kg/Ha TSP + 200 Kg/Ha KCl)

4.2 Saran

- Varietas Ubi Jalar Kalasan dianjurkan untuk dibudidayakan karena mampu berproduksi lebih baik,

- Masih terus diharapkan penelitian lebih lanjut serta penemuan-penemuan baru varietas dan klon Ubi Jalar yang berkualitas.

Daftar Pustaka

Bacusco,.J.L., W.W. Collins and J.J. Jones, 1988. Comparasion of Methods of DeterminigStability and Adaptation of Sweet Potato. Therot, New York. BALITBANG Tanaman Pertanian, 1995.

Buletin Thenik Sukamandi, Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi.

BALITTAN, 1996. Laporan Tahunan Balitkabi, Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Kacang -Kacangan dan Umbi - Umbian, Malang.

Cobley, Leslie S., 1976. An Introduction to Botany of Tropical Crops. Longman, England.

Dwijoseputro. D, 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia, Jakarta. Fisher, N. M. dan P. R. Goldsworthy, 1996.

Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Foth. H. D., 1994. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Erlangga, Jakarta.

Haynes, P.H., J.A. Spence and C.J. Waltre, 1967. The Use of Physiological Studies in Agronomy of Root Crops,

(8)

Proc. Int. Symp. Root Crops, Trinidad III, page 1017.

Lembaga Biologi Nasional, 1997. Ubi – Ubian. LIPI, Bogor.

Lingga, P., 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta

Rukmana, R., 1997. Ubi Jalar, Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta. Salisbury, W.W., and F.H. Ross, 1995.

Fisiologi Tumbuhan. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Sutedjo, M.M., 1995. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Sumarno, 1985. Teknik Pemuliaan Tanaman Kedelai. Dalam Kedelai. S. Somaatmaja, dkk

Yen, D.E., 1982, Sweet Potatoin Historical Perspective In Sweet Potato Proc. of The First International Symp. Shanhua, Taiwan, China.

. Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. 263.

Tisdale, S.L. and W.L. Nelson, 1975. Soil Fertility and Fertilizers, Macmillan Publishing Co., Inc. New York.

Wallace, D.H. J.L. Ozbun and H.M. Munger, 1972, Phsiological Genetic of Crops Yield.

Gambar

Tabel 1. Pengaruh Pemupukan dan Varietas  Terhadap Panjang Batang (cm)
Tabel 3. Pengaruh Pemupukan dan Varietas  Terhadap Jumlah Umbi Per  Tanaman Pemu pukan Varietas RataanK0K1K2K3 T0 2.75 2.42 2.83 3.00 2.67a T1 3.06 2.67 2.83 3.42 3.00c T2 2.92 2.50 2.67 2.83 2.73ab T3 2.83 3.00 2.67 3.00 2.88bc
Tabel 5 : Pengaruh Pemupukan dan Varietas  Terhadap Bobot Umbi Per Petak  (Kg)

Referensi

Dokumen terkait

Sri Wahyuningsih, dkk, Persepsi dan Sikap Penegak Hukum Terhadap Penanganan Kasus-Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) Sesuai dengan Undang-Undang Penghapusan KDRT Nomor 23

[r]

(2) Bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor O4 Tahun 2}ll Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kesatuan Bangsa

Web Services didesain untuk mendayagunakan jaringan global (internet/intranet), sedangkan XML merupakan format dokumen yang berbasis teks, sehingga web services memungkinkan

[r]

didanai tahun anggaran 2014, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, akan melaksanakan Seminar Usulan / Desk

Kompetensi Khusus Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang : (1) masalah- masalah pokok organisasi ekonomi, 2) metodologi

[r]