APLIKASI PENYEWAAN ALAT BERAT DI UPT ALAT BERAT DINAS
PEKERJAAN UMUM KOTA BANDUNG
Drs.Yudi Rachman,M.Kom,
1
, Galih Maolana Syamsuddin2
Program Studi Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Ilmu Komputer LPKIA Jl. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +6222-75642823, Fax. +6222-7564282
1
yudi@lpkia.ac.id,
2
galihmaolana7@gmail.comAbstrak
Terdapat masalah yang terjadi di bagian penyewaan alat berat yaitu belum adanya aplikasi yang mendukung aktifitas penyewaan alat berat, dalam Unit Pelaksaan Teknis alat berat masih menggunakan sistem manual dimana dalam proses pendataan dan laporan masih di buatkan secara tulis tangan. Maka dari itu penulis merancang suatu aplikasi penyewaan alat berat yang mencakup pendataan alat berat, pendataan penyewa, laporan laporan penyewaan alat berat dan pengembalian alat berat.
Aplikasi penyewaan alat berat ini menggunakan metodelogi Prototype untuk merancangnya dan untuk pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Untuk menganalisis proses bisnisnya dengan menggunakan usecase diagram, sequence diagram, class diagram, aktifiti diagram. Aplikasi ini di rancang berbasis web dengan menggunakan Framework Code Igniter dan menggunakan database mysql
Kata kunci : Aplikasi Penyewaan alat berat, Prototype
I.1 Latar Belakang
Dinas Pekerjaan Umum merupakan sebuah perusahaan milik pemerintah yang memiliki tugas pokok untuk melaksanakan kewenangan daerah dibidang pekerjaan umum lingkup kebinamargaan dan sumer daya air.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) merupakan salah satu bagian di Dinas Pekerjaan Umum yang terlingkup dalam bagian penyewaan alat berat. Dalam kegiatan bisnisnya, UPT sendiri belum memiliki sebuah sistem yang dapat mendukung aktifitas pemantauan (monitoring) terhadapa penyawaan alat berat.
I.2 Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Belum adanya aplikasi penyewaan alat berat 2. Pendataan masih di lakukan secara manual 3. Laporan masih di buatkan secara manual 4. Para pegawai kesulitan dalam pencarian data
penyewa alat berat
I.3 Ruang Lingkup Permasalahan
Untuk memfokuskan penelitian, maka ruang lingkup permasalahan hanya mencakup sebagai berikut :
1.
Fokus dalam membuat aplikasi peyewaan alat berat ini mencakup dengan pengembalian alat berat2.
Fokus dalam aplikasi penyewaan alat berat yang di bangun dikhususkan hanya untuk pengolahan data penyewa alat beratI.4 Tujuan
Dari identifikasi permasalahan di atas maka penulis memiliki maksud dan tujuan pembuatan penelitian ini, adalah sebagai berikut :
1. Mempermudah dalam pendataan penyewa alat berat
2. Membuat aplikasi penyewaan alat berat yang bertujuan untuk mempermudah dalam penyewaan alat berat
3. Mempercepat dalam pencarian penyewa alat berat
4. Mempermudah pegawai untuk mencari data dan status alat berat tersebut.
II.1 Teori Tentang Permasalahan II.1.1 Pengertian aplikasi
Aplikasi atau perangkat lunak (software) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem komputer, disamping keberadaan pengguna (brainware), perangkat keras (hardware) dan jaringan (networking). Jika dilihat dari lingkungan pengembangannya, aplikasi juga dapat dibagi menjadi aplikasi berbasis desktop, aplikasi berbasis web dan aplikasi berbasis mobile. (Solichin, 2016).
II.1.2 Penyewaan
Penyewaan adalah sebuah persetujuan dimana sebuah pembayaran dilakukan atas penggunaan suatu barang atau property secara sementara oleh oranglain. Barang yang dapat di sewakan bermacam – macam, tariff dan lama sewa juga bermacam – macam, alat berat umumnya di sewa dalam satuan hari atau bulan (Wikipedia 2017) Penyewaan adalah suatu kegiatan yang melayani jasa peminjaman dengan tidak mengabaikan suatu ketentuan atau kesepakatan dan syarat – syarat yang berlaku didalam organisasi tersebut guna mencapai suatu tujuan bersama. (Anonim, Hal6)
II.1.3 Pengertian alat berat
Alat berat adalah alat bantu yang digunakan oleh manusia untuk mengerjakan pekerjaan yang berat/susah untuk dikerjakan dengan tenaga manusia/membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaan berat. Misal untuk membuat sebuah danau. (Rifan Ariansyah, 2014)
Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang di desain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah, konstruksi jalan, konstruksi bangunan, perkebunan dan pertambangan.(I Wahyudi 2016)
II.2 Metodologi Yang Digunakan
II.2.1 Object-Oriented Analysis and Design Proses
Pemrograman berorientasi objek adalah sebuah konsep pemrograman untuk membuat kode program yang lebih terstruktur, terkelompok berdasarkan objek-objek yang terlibat sehingga bagian-
bagiannya dapat digunakan untuk pembuatan aplikasi lain. Pemrograman berorientasi objek membagi-membagi kode program aplikasi menjadi kumpulan bungkusan benda/objek dipandanag dari sudup pandang aplikasi komputer dan proses yang dilakukan di dalam aplikasi. (Rosa A.S, M. Shalahuddin, 2010).
1. Objek (object)
Menurut Douglas yang dikutip dari buku Prabowo Pudjo Widodo, Herlawati (2011) bahwa ”Objek adalah entitas yang memiliki atribut, karakter dan kadangkala disertai kondisi (state)”. Objek memiliki fitur atribut (untuk data), behaviour (operation atau method), keadaaan (memori), identitas dan tanggung jawab. Proses memjabarkan sistem nyata menjadi objek dinamakan abstraksi (abstraction).
2. Kelas (class)
kelas adalah penggambaran satu set objek yang memiliki atribut dan behavior yang sama. Kelas mirip tipe data pada pemrograman non objek, tapi lebih komperhensif karena terdapat struktur sekaligus karakteristiknya. Kita dapat membentuk kelas baru yang lebih spesifik dari kelas general-nya. Kelas dan objek merupakan jantung dari pemrograman berbasis objek. 3. Pembungkusan (encapsulation)
Menurut Nugroho yang dikutip dari buku Prabowo Pudjo Widodo, Herlawati (2011) bahwa”Pembungkusan sebagai penggabungan potongan – potongan informasi dan perilaku – perilaku spesifik yang bekerja pada informasi tersebut, kemudian mengemasnya menjadi apa yang disebut objek”.
4. Pewarisan (Inheritance)
Menurut Whitten yang dikutip dari buku Prabowo Pudjo Widodo, Herlawati (2011) bahwa ”Konsep dimana metode dan atau atribut yang ditentukan di dalam sebuah objek kelas dapat diwariskan atau digunakan lagi oleh objek kelas lainnya”.
5. Polimorfisme
Plimorfisme berarti suatu fungsionalaitas yang diimplementasikan dengan berbagai cara yang berbeda. Pda terminologi berorientasi objek, ini berarti kita dapat memiliki berbagai implementasi untuk sebagian fungsionalitas tertentu.
II.2.2 Unified Modeling Language (UML)
Beberapa literatur menyebutkan bahwa Unified Modelling Language (UML) menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model – model itu dapat
dikelompokan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis, Unified Modelling Language (UML)
adalah ”sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.”(IlmuKomputer.Com). Jenis diagram itu antara lain :
1. Diagram Kelas (Class Diagram). 2. Diagram Use Case
3. Diagram Interaksi dan sequence (urutan) 4. Diagram Statechart (Statechart Diagram) 5. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) 6. Diagram Deployment (Deployment Diagram)
II.2.3.Metode Prototype
Pengembang perangkat lunak harus memperhatikan tahapan dalam metode prototyping agar software finalnya dapat diterima oleh pemakai.
Dan tahapan-tahapan dalam prototyping tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan kebutuhan merupakan Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
3. Evaluasi protoptyping ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan system, dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji system yaitu setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem yaitu pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan system merupakan perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
II.2.4 PHP
Menurut Budi Raharjo dalam buku “Mudah belajar PHP, Informatika” bahwa PHP, singkatan rekursif dari Hypertext Preprocessor, adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk tujuan umum, sama seperti bahasa pemrograman lain: C, C++, Pascal, Perl, Ruby, dan sebagainya. Meskipun demikian, PHP lebih popular digunakan untuk pengembangan aplikasi web.
II.2.5 Pengertian CI
CodeIgniter adalah framwork PHP yang dibuat berdasarkan kaidah model-view-controller (MVC). Dengan MVC, maka memungkinkan pemisahan antara layer application-logic dan presentation. Sehingga, dalam sebuah pengembangan web, seorang programmer bisa berkonsentrasi pada core- system, sedangkan web designer bisa berkonsentrasi pada tampilan web. Menariknya, skrip PHP, query MySQL, Javascript dan CSS bisa saling terpisah, tidak dibuat dalam satu skrip berukuran besar yang membutuhkan resource besar pula untuk mengeksekusinya.(Hakim,2010).
II.2.6 Pengertian XAMPP
Menurut Alan Nur Aditya dalam buku “Jago PHP & MySQL, Bekasi – Jawa Barat: Dunia Komputer” XAMPP adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi beberapa program. Berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri(localhiost), yang terdiri atas program Apache, MySQL database, dan penerjemah Bahasa yang ditulis dengan pemrograman PHP dan Perl.
II.2.7 MySQL
Menurut Alan Nur Aditya dalam buku “Jago PHP & MySQL, Bekasi – Jawa Barat: Dunia Komputer” MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya.
III.1 Aliran Proses
Proses-proses yang dimodelkan dalam sekumpulan use case dan actor serta hubungannya yang digambarkan dalam diagram use case. Setiap use case disertai dengan penjelasan yang diuraikan dalam use case scenario, yang menguraikan tentang nama use case, use case yang terkait (hubungan
include, extend,
generalization-specialization/inheritance), aksi actor, dan respon sistem/perangkat lunak.
III.1.1 Use Case Diagram
Dibawah ini merupakan use case diagram dari aplikasi monitoring penyewaan alat berat di UPT alat berat Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung.
Gambar III.1 Usecase Diagram
III.1.2Use Case Description
Use Case Description digunakan sebagai uraian penjelasan detail dari use case diagram yang telah dibuat untuk memudahkan user dalam menganalisa alur proses yang akan digunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap use case tersebut.
Table III.1 Usecase Description Login
III.2 Aliran Kerja
Sub bab ini digunakan untuk memodelkan workflow (alir kerja) atau aktivitas, dan operasi. Dimodelkan dalam activity diagram yang disertai uraian tekstual dan menggambarkan aliran dari suatu aktivitas ke aktifitas lain yang terdapat pada sistem, aktivitas – aktivitas yang terjadi adalah sebagai berikut:
Gambar III.2 Activity Diagram Login
III.3 Pemodelan Data III.3.1ClassDiagram
Gambar III.10 Class Diagram
III.3.2 Class Object Description
Tabel III.13 Class Object Description Mas_ab_m
: Admin Penyewa
: Admin Penyewa : mas_ab_c : mas_ab_c : mas_ab_m : mas_ab_m 1: klik menu master barang
2: show_mab( ) 3: show_mas_ab( ) 4: menampilkan form list alber
5: klik detail
6: show_inven( ) 7: det_ab( ) 8: menampilkan detail
III.4.1 Sequence Diagram III.4.1.1 Sequence Diagram Mas_ab_c
Gambar III.11 Sequence Diagram Mas_ab_c
III.5 Perancangan Antarmuka
Dalam sub-bab ini menggambarkan mengenai penjabaran komunikasi internal perangkat lunak, antara perangkat lunak dengan sistem diluarnya, dan antara perangkat lunak dengan penggunanya, yakni format input/output, dialog screen dan uraian fungsi dari setiap antar muka.
III.5.2 Rancangan Antarmuka Perangkat lunak
Pada sub-bab ini menggambarkan Format Input dan Output dalam aplikasi monitoring penyewaan alat berat.
III.5.2.1 Rancangan Antarmuka form login
Nama Dialog : Menu List Master Alat Berat Fungsi :Digunakan untuk Melihat list master alat berat
Bentuk :
Gambar III.20 Form List master alat berat
IV.1 Implementasi
Tahap awal dari sebuah penerapan dan pengembangan perangkap lunak adalah implementasi rancangan. Dengan rancangan implementasi inilah dapat diperkirakan solusi yang dapat ditawarkan untuk menangani masalah yang terjadi di dalam perusahaan. Implementasi ini menjelaskan aktifitas yang dilakukan oleh aplikasi tersebut.
Gambar IV. 1 Gantt Chart Aktivitas Pengerjaan
IV.1.2 Kebutuhan Sumberdaya
Dalam pengimplementasian rancangan aplikasi yang ada diperlukan sumberdaya yang tentunya dapat mendukung yakni berupa perangkat keras dan perangkat lunak. Pada sub bab ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai kebutuhan spesifikasi hardware dan software untuk implementasi pengembangan perangkat lunak yang dimodelkan dalam deployment diagram dan component diagram.
IV.1.3 Implementasi Antarmuka
Berdasarkan dari hasil pengujian sistem yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Sudah adanya aplikasi penyewaan alat berat 2. Penyewaan dan pendataan penyewa alat berat
sudah terkomputerisasi 3. Pencetakan laporan per periode
4. Dengan adanya fitur “Cari” maka pegawai akan dengan mudah mencari data penyewa atau data alat berat dengan mengetikan nama alat berat, nama penyewa atau nama perusahaan.
V.2 Saran
Untuk mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik dimasa yang akan datang maka penulis menyarankan hal sebagai berikut :
Aplikasi Penyewaan Alat Berat ini tidak hanya dipakai oleh bagian server saja tetapi dapat dikembangkan menjadi aplikasi yang dapat diakses oleh semua pegawai UPT yang memiliki fasilitas komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
1. https://portal.bandung.go.id/pemerintahan/skp d/7GG3/dinas-pekerjaan-umum // Di akses pada tanggal 1 Maret 2017 pukul 15.00 2. Edi winamo ST,M. (2013).Belajar
Pemrograman VB6 dalam sekejap. Jakarta : Elex Media komputenido.
3. Hakim, L. (2010). 9 Langkah Menjadi Master Frame Work CodeIgniter. Yogyakarta : LOKOMEDIA.
4. Wahana komputer, (2010). Panduan Belajar Mysql Database Server. Jakarta : Media Kita. 5. Widianti, S. (2000). Pengantar Basis Data Tentang Aplikasi dan DBMS. Jakarta: Fajar. 6. Untung Rahardja, A. E. (2009). Siapa Saja
Bisa Membuat Website Dengan CSS Dan HTML. ANDY.
7. Nazaruddin, R. (2012). Pengantar Informatika. informatika.
8. Melwin Syafrizal, Pengantar Jaringan Komputer (2006:5)
9. Ramakrishnan. (2003). Database Management System. McGraw-Hill, USA: 3rd Edition.
10. Jogiyanto, (2005:12) Analisis dan disain : system inforamasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis
11. Alan Nur Aditya “Jago PHP & MySQL, Bekasi – Jawa Barat: Duni Komputer