1
Ringkasan ;
Media Briefing ”Penyimpangan Penerimaan Migas”, ICW; Kamis, 19 Juni 2008
Latar Belakang :
1. Defisit Neraca APBN tiap tahun serta kenaikan harga BBM. Disisi lain
indonesia masih menghasilan minyak (politik dan kebijakan migas indonesia) 2. Hasil Audit BPK terhadap LapKeu BP Migas 2006, dengan opini
advers/tidak wajar (tidak sesuai standar akuntansi keuangan),
3. Hasil Audit (dalam proses) BPK terhadap LapKeu BP Migas 2007, dengan kemungkinan opini disclaimer.
4. Dorongan dan Permintaan dari berbagai pihak agar pengelolaan dan penerimaan minyak lebih transparan, dan perlunya dilakukan audit investigatif oleh BPK terhadap penerimaan migas.
Temuan :
1. Hasil Audit BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) TA 2005–2007, dimana ditemukan Penerimaan Migas yang tidak dicatat dan dibelanjakan tanpa melalui APBN senilai Rp.120,329 triliun.
2. Hasil Audit BPK terhadap Kontrak Kotraktor Kerja Sama Minyak (Audit Semester I-2006, Semester I-2007 dan Semester II-2007), dengan temuan senilai Rp.39,999 triliun yang tidak perlu dibayarkan sebagai ”cost recovery” minyak. Dengan kata lain mengurangi (kerugian) pendapatan negara dari minyak sebesar Rp.34 triliun.
5. Hasil Penelitian dan Perhitungan ICW berdasarkan tatacara baku dan data resmi perminyakan, ditemukan selama tahun periode tahun 2000-2007
Indonesia kehilangan pendapatan (disimpangkan) sebesar Rp.194,097 triliun.
Kesimpulan :
• Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK terhadap laporan keuangan pemerintah serta praktek bisnis pengolahan minyak (Kontrak Kontraktor Kerjasama Minyak).
• Dan hasil Penelitian serta Perhitungan ICW terhadap Penerimaan minyak bumi tahun 2000 - 2007, maka didapati indikasi penyimpangan dalam
penerimaan minyak indonesia sebesar Rp.228,096 triliun.
2
Lampiran ;
Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Indonesia (2000-2007) – miliar rupiah
TAHUN 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Penerimaan Migas 85.312,50 104.142,64 77.480,07 80.464,40 108.205,64 137.165,75 207.472,25 176.955,86 Penerimaan Minyak Bumi
58.542,90 67.543,83 54.269,81 49.266,65 71.100,84 82.732,76 143.758,92 115.609,34 Penerimaan Gas 26.769,60 36.598,81 23.210,26 31.197,75 37.104,80 54.432,99 63.713,33 61.346,52 % Minyak 68,62% 64,86% 70,04% 61,23% 65,71% 60,32% 69,29% 65,33% % Gas 31,38% 35,14% 29,96% 38,77% 34,29% 39,68% 30,71% 34,67%
Hasil Audit BPK Terhadap KKKS - Penyimpangan Cost Recovery Minyak Nilai Temuan
No Jenis Temuan
Rupiah Valas (US$)
1 Biaya Audit 1.790.740
2 Biaya Interest 2.611.968.000.000 185.863.801 3 Biaya Community Develop 22.340.459.729 16.790.287
4 Biaya Depresiasi 724.115.732
5 Biaya Ekspatriat 9.704.250.379 32.265.337 6 Biaya Konsultan Hukum 2.318.310.811 318.089
7 Biaya Operasional 17.940.861
8 Biaya Overhead 23.477.870.000 134.767.821 9 Biaya Lainnya 7.454.804.372.107 447.297.573 10 Biaya Pengadaan Barang 1.210.000.000 1.757.057.642 11 Bantuan Tsunami NAD 1.063.403
Sub TOTAL 10.125.823.263.026 3.319.271.287 Total (dalam rupiah) 39.999.264.842.426
Hasil Audit BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat yang Terkait Penerimaan Migas
No LKPP Temuan miliar rupiah
1 2007
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Pajak Penghasilan (PPh) Minyak dan Gas Bumi (Migas) tidak dilaporkan secara transparan dan atas realisasi penerimaan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sebesar USD11,680,514,651 atau senilai Rp106.931,83 miliar tidak disetor langsung sesuai mekanisme
APBN 106.931,81
2 2007 Saldo Aset Lain-Lain yang dikelola oleh BP Migas dalam LKPP Tahun 2007 tidak dapat diyakini kewajarannya
3 2007
Pencatatan Penerimaan Perpajakan Migas (PPh Migas dan PBB Migas) tidak terintegrasi dalam aplikasi Modul Penerimaan Negara (MPN) dan tidak dapat diyakini kewajarannya
4 2006
Dari hasil pemeriksaan atas transaksi Rekening Pemerintah Lainnya (RPL), yaitu rekening nomor 600.000411 (Rekening Migas), selama tahun 2006 menunjukkan adanya pengeluaran di
luar mekanisme APBN sebesar Rp9.400.524 juta 9.400,54
5 2005
Terdapat pengeluaran sebesar Rp3.997.615,32 juta yang tidak melalui mekanisme APBN tetapi dibayarkan langsung dari Rekening 600.000411 -
(Rek Hasil Minyak Perjanjian Karya Production Sharing). 3.997,62
Penyimpangan
Penyimpangan
Penerimaan
Penerimaan
Negara
Negara
dari
dari
Minyak
Minyak
,
,
Realisasi
Realisasi
vs
vs
Seharusnya
Seharusnya
Jakarta, 19
Jakarta, 19
Juni
Juni
2008
2008
ICW
ICW
www.antikorupsi.org
Latar
Latar
Belakang
Belakang
:
:
1.
1.
Defisit APBN tiap tahunnya serta kenaikan harga BBM.
Defisit APBN tiap tahunnya serta kenaikan harga BBM.
Disisi lain indonesia masih penghasil minyak mentah
Disisi lain indonesia masih penghasil minyak mentah
(produksi (bruto) > konsumsi)
(produksi (bruto) > konsumsi)
2.
2.
Hasil
Hasil
Audit BPK
Audit BPK
terhadap
terhadap
Kontrak
Kontrak
Kontraktor
Kontraktor
Kerjasama
Kerjasama
Minyak
Minyak
Æ
Æ
cost recovery yang
cost recovery yang
tidak
tidak
wajar
wajar
3.
3.
Hasil Audit BPK terhadap LapKeu BP Migas 2006,
Hasil Audit BPK terhadap LapKeu BP Migas 2006,
dengan opini advers/tidak wajar (tidak sesuai standar
dengan opini advers/tidak wajar (tidak sesuai standar
akuntansi keuangan),
akuntansi keuangan),
4.
4.
Hasil Audit (dalam proses) BPK terhadap LapKeu BP
Hasil Audit (dalam proses) BPK terhadap LapKeu BP
Migas 2007, dengan kemungkinan opini disclaimer.
Migas 2007, dengan kemungkinan opini disclaimer.
5.
5.
Dorongan masyarakat dan keharusan agar
Dorongan masyarakat dan keharusan agar
pengelolaan dan penerimaan minyak lebih transparan
pengelolaan dan penerimaan minyak lebih transparan
dan akuntabel
dan akuntabel
Æ
Æ
audit investigatif terhadap
audit investigatif terhadap
penerimaan migas.
Neraca
Neraca
Minyak
Minyak
Indonesia (2000-
Indonesia (2000
-
Mar 2008)
Mar 2008)
Produksi, Konsumsi, Ekspor, Impor Minyak Bumi per Tahun (Barrel)
Tahun Produksi Konsumsi Ekspor Impor
2008 84.822.501 76.714.500 29.623.200 23.224.200 2007 347.493.172 321.302.814 127.134.792 110.448.506 2006 359.289.337 349.845.435 114.147.764 113.545.934 2005 385.497.959 357.493.997 156.766.006 120.159.325 2004 400.486.234 375.494.636 180.234.938 148.489.589 2003 415.814.157 373.190.759 211.195.795 129.761.738 2002 455.738.915 358.806.832 216.901.729 121.269.176 2001 489.849.297 375.668.315 239.947.960 118.361.897 2000 517.415.696 383.955.955 225.840.000 79.206.903
Gambaran
Sumber; Menteri ESDM, Seminar INDONESIAN PETROLEUM ASSOCIATION, 27 Mei 2008
Gambaran
TAHUN 2000 2001 2002 2003 Penerimaan Migas (miliar
rupiah) 85.312,50 104.142,64 77.480,07 80.464,40
Penerimaan Minyak Bumi 58.542,90 67.543,83 54.269,81 49.266,65
Penerimaan Gas 26.769,60 36.598,81 23.210,26 31.197,75
% Minyak 68,62% 64,86% 70,04% 61,23%
% Gas 31,38% 35,14% 29,96% 38,77%
Penerimaan
Penerimaan
Penerimaan
Migas
Migas
Indonesia (2000
Indonesia (2000
–
–
2007) -
2007)
-
lanjutan
lanjutan
TAHUN 2004 2005 2006 2007
Penerimaan Migas (miliar
rupiah) 108.205,64 137.165,75 207.472,25 176.955,86
Penerimaan Minyak Bumi 71.100,84 82.732,76 143.758,92 115.609,34
Penerimaan Gas 37.104,80 54.432,99 63.713,33 61.346,52
% Minyak 65,71% 60,32% 69,29% 65,33%
Usaha
Usaha
Hulu
Hulu
Minyak
Minyak
Mentah
Mentah
:
:
Perkembangan
Perkembangan
PSC :
PSC :
•
•
GenerasiGenerasi pertamapertama (1965 (1965 –– 1978) 1978)-- cost recovery cost recovery dibatasidibatasi sebesarsebesar 40% 40%
-- bagianbagian kontraktorkontraktor adalahadalah 35% 35% bersihbersih
-- DMO DMO tanpatanpa grace period grace period
•
•
GenerasiGenerasi keduakedua (1978 (1978 –– 1988) 1988)-- tidaktidak adaada pembatasanpembatasan cost recoverycost recovery
-- bagianbagian kontraktorkontraktor adalahadalah 15% 15% bersihbersih
-- investment credit 20% investment credit 20%
-- DMO DMO dgndgn hargaharga pasarpasar untukuntuk 5 5 tahuntahun
•
•
GenerasiGenerasi ketigaketiga (1988 (1988 –– sekarangsekarang))-- mulaimulai diberlakukandiberlakukan First First TrancheTranche Petroleum Petroleum (FTP)
(FTP)
*
* diperkenalkandiperkenalkan padapada kontrakkontrak ygyg ditandatanganiditandatangani 19881988 *
* besarnyabesarnya 20% 20% daridari produksiproduksi (gross)(gross) *
* untukuntuk menjaminmenjamin PemerintahPemerintah menerimamenerima bagianbagian hasilhasil produksiproduksi * FTP
* FTP nantinyanantinya akanakan di di bagibagi jugajuga antaraantara PemerintahPemerintah dandan KontraktorKontraktor
-- DMO DMO bervariasibervariasi antaraantara hargaharga eksporekspor
(
Government Share 73,2143% Contractor Share 26,7857%
- Current Year Opex
- Unrecovered Cost ( Past Year Cost ) - Depreciation Of Capital Investment
Contractor Taxable Income
Indonesia Contractor
Share Share
44%
Domestic Market Obligation ( DMO ) 25 % X 26,7857% X R DMO Fee 25 % X 26,7857% X R Old Oil X 15% Contractor Share 26,7857 % 26,7857% X ( R - FTP - IC - CR ) 25% X 26.7857% X R New Oil Government Tax Equity To Be Split ( R - FTP - IC - CR Government Share 73,2143% 73,2143 % X ( R-FTP-IC-CR) 20% X R Cost Recovery ( CR ) Investment Credit ( IC ) 15.78% Of Caoital Investment
POLA BAGI HASIL PSC
Production ( Revenue) R = R old Oil + R New Oil
Bagi
Bagi
hasil
hasil
Lifting
Lifting
antara
antara
Pemerintah
Pemerintah
dan
dan
Kontraktor
Kontraktor
sebesar
sebesar
85 : 15
85 : 15
diperoleh
diperoleh
sbb
sbb
Gross income (
Gross income (hasilhasil produksiproduksi) ……… GI) ……… GI Cost recovery ……….
Cost recovery ………. <CR><CR>
To be shared ………. TBS
To be shared ………. TBS
Total taxes to be paid by Contractor:
Total taxes to be paid by Contractor:
PPs
PPs (corporate tax= (corporate tax= PPhPPh) = 30% ) = 30% PBDR = 20% x (100%
PBDR = 20% x (100% -- 30%) = 30%) = 14% 14% 44% x TBS 44% x TBS
Net share after tax ………
Net share after tax ……… 56% x TBS 56% x TBS
This amount should be equal to the take home contractor share of
This amount should be equal to the take home contractor share of 15%
15%
Contractor portion
Contractor portion = 100 / 56 x 15% = = 100 / 56 x 15% = 26,78 26,78 % % Lesss
Lesss : Tax to be paid = 44% x 26,78% = : Tax to be paid = 44% x 26,78% = 11,78% 11,78% Take home contractor share …………
Take home contractor share ………… = 15 % = 15 %
Government portion
Government portion = 100 % = 100 % -- 26,78% = 26,78% = 73,22% 73,22%
Add : tax to be received from Contractor =
Add : tax to be received from Contractor = 11,78% 11,78%
Total government share ……. …… = 8
Perkembangan
Perkembangan
Pajak
Pajak
dalam
dalam
PSC
PSC
Tarif pajak
pre-1984 1984 1991 1994 2001
Corporate tax 45% 35% 35% 30% 30%
Deviden tax (20%) 11% 13% 13% 14% 14%
Total Income Tax 56% 48% 48% 44% 44%
Production sharing
Production sharing pre-1984 1984 1991 1994 2001
Government share 65,91% 71,15% 71,28% 73,22% 73,22%
No. 3 – No. 4 2,000,000.00 Equity to be Split 5 CYOC + depresiasi 1,200,000.00 Cost Recovery 4 3,200,000.00 Penghasilan Kotor – FTP 3 20 % x Ph. Kotor 800,000.00 FTP 2 Produksi x harga 4,000,000.00 Penghasilan Kotor 1 Keterangan US $ Diskripsi Contractor Share
6 Contractor FTP Share 214,240.00 26,78% x No. 2
7 Contractor Equity Share 535,600.00 26,78% x No. 5 8 Taxable Share 749,840.00 No. 6 + No. 7 9 Corporate Tax 224,952.00 30% x No. 8
10 Branch Profit Tax 104,977.60 20% x (No.8–No.9) 11 Total Tax 329,929.60 No.9 + No.10
12 Total Net Contractor Share (15%) 419,910.40 No. 8 – No. 11
Indonesia Share
13 Government FTP Share 585,760.00 73,22% x No. 2
14 Government Equity Share 1,464,400.00 73,22% x No. 5 15 Government Tax Entitlement 329,929.60 No. 11
16 Total Indonesia Share (85%) 2,380,089.60 No. 13 + 14 + 15
Contoh
Penawaran
Realisasi
Realisasi
Penerimaan
Penerimaan
Minyak
Minyak
(APBN)
(APBN)
vs
vs
Penerimaan
Penerimaan
Yang
Yang
Seharusnya
Seharusnya
TAHUN 2000 2001 2002 2003
Produksi (Barrels) 517.415.696 489.849.297 455.738.915 415.814.157 Gross Revenue 15.212.021.462 12.020.901.748 10.723.536.670 11.954.657.014 Cost Recovery Oil 1.919.000.000 2.214.500.000 2.277.450.000 2.698.540.000 Netto Revenue 13.293.021.462 9.806.401.748 8.446.086.670 9.256.117.014
Pembagian Minyak
Bag Kontraktor (15%) US$ 1.993.953.219 1.470.960.262 1.266.913.000 1.388.417.552 Bag Pemerintah (85%) US$ 11.299.068.243 8.335.441.486 7.179.173.669 7.867.699.462 Penerimaan RI (Rupiah) 98.155.005.827.289 85.038.174.041.427 66.558.119.089.541 67.142.947.206.041
Penerimaan Minyak
(PNBP+Tax) - Miliar 58.542,90 67.543,83 54.269,81 49.266,65
Realisasi
Realisasi
Penerimaan
Penerimaan
Minyak
Minyak
(APBN)
(APBN)
vs
vs
Penerimaan
Penerimaan
Yang
Yang
Seharusnya
Seharusnya
TAHUN 2004 2005 2006 2007
Produksi (barrels) 400.486.234 385.497.959 359.289.337 347.493.172
Gross Revenue 14.886.073.318 19.984.214.195 22.944.217.061 25.126.072.957
Cost Recovery Oil 2.902.000.000 4.190.000.000 4.423.290.000 4.802.000.000
Netto Revenue 11.984.073.318 15.794.214.195 18.520.927.061 20.324.072.957 Pembagian Minyak
Bag Kontraktor (15%) US$ 1.797.610.998 2.369.132.129 2.778.139.059 3.048.610.944
Bag Pemerintah (85%)
US$ 10.186.462.320 13.425.082.065 15.742.788.002 17.275.462.013
Penerimaan RI (Rupiah) 90.496.531.251.884 129.646.017.505.336 143.542.740.999.473 156.342.931.219.774
Penerimaan Minyak
(PNBP+Tax) - Miliar 71.100,84 82.732,58 143.758,92 115.609,34 Selisih (miliar Rupiah) (19.396,00) (46.914,00) 216,00 (40.733,59)
Hasil Audit BPK Terhadap KKKS,
Temuan Yang Tidak Perlu di Cost Recovery Nilai Temuan
No Jenis Temuan
Rupiah Valas (US$)
1 Biaya Audit 1.790.740
2 Biaya Interest 2.611.968.000.000 185.863.801
3 Biaya Community Develop 22.340.459.729 16.790.287
4 Biaya Depresiasi 724.115.732
5 Biaya Ekspatriat 9.704.250.379 32.265.337
6 Biaya Konsultan Hukum 2.318.310.811 318.089
7 Biaya Operasional 17.940.861
8 Biaya Overhead 23.477.870.000 134.767.821
9 Biaya Lainnya 7.454.804.372.107 447.297.573
10 Biaya Pengadaan Barang 1.210.000.000 1.757.057.642
11 Bantuan Tsunami NAD 1.063.403
Sub TOTAL 10.125.823.263.026 3.319.271.287
Hasil Audit BPK Terhadap KKKS Nilai Temuan
No Status Temuan
Rupiah Valas (US$)
1 Telah Disetujui 1.415.339.579 13.507.640 122.984.099.579 2 Belum Disetujui 6.144.610.693.447 1.826.800.584 22.585.815.946.657 3 Indikasi Kerugian Negara 3.979.797.230.000 1.478.963.063 17.290.464.796.190 Total 10.125.823.263.026 3.319.271.287 39.999.264.842.426 Total (Rp)
Hasil Audit BPK Terhadap KKKS Nilai Temuan No Nama Kontraktor KKKS
Rupiah Valas (US$)
1
(BOB) Pertamina Hulu - PT Bumi Siak
Pusako (BSP) 10.332.000.000 22.726.000 214.866.000.000 2
BP West Java – Offshore North West Java
(BPWJ) 115.251.060 1.037.259.540.000
3
Chevron Indonesia Company (CICo) untuk
PSC Blok East Kalimantan 9.028.430.800 12.581.681 122.263.559.080 4
Chevron Makassar Limited (CML) untuk PSC
Blok Makassar Strait. 503.385.635 4.530.470.716.260 5 ConocoPhillips Grissik 8.978.484.130.000 64.201.780 9.556.300.150.000 6 ConocoPhillips Natuna Block B 1.092.971.160.000 304.458.801 3.833.100.367.110
7
Exxon Mobil Oil Indonesia Incorporated (EMOII) untuk B Block, NSO Block dan
Pase Block 77.287.649 695.588.836.500
8 Premier Oil Natuna Sea (PONS) 17.550.510 157.954.590.000 9 PT Chevron Pacific Indonesia 1.629.889.318 14.669.003.859.480
10 PT MEDCO 12.471.283.945 165.856.188 1.505.176.973.155 11 PT Petrochina 37.972.500 40.349.119 363.180.047.550 12 Total E&P Indonesieuntuk Blok Mahakam 11.578.348.855 352.523.007 3.184.285.408.165
13
VICO INDONESIA INC BLOK SANGA-SANGA
TAHUN 2005 10.919.936.926 13.210.540 129.814.795.126
TOTAL 10.125.823.263.026 3.319.271.287 39.999.264.842.426 Total (Rp)
Hasil Audit BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat yang Terkait Penerimaan Migas
No LKPP Temuan miliar rupiah
1 2007
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Pajak Penghasilan (PPh) Minyak dan Gas Bumi (Migas) tidak dilaporkan secara transparan dan atas realisasi penerimaan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sebesar USD11,680,514,651 atau senilai Rp106.931,83 miliar tidak disetor langsung sesuai mekanisme
APBN 106.931,81
2 2007 Saldo Aset Lain-Lain yang dikelola oleh BP Migas dalam LKPP Tahun 2007 tidak dapat diyakini kewajarannya
3 2007
Pencatatan Penerimaan Perpajakan Migas (PPh Migas dan PBB Migas) tidak terintegrasi dalam aplikasi Modul Penerimaan Negara (MPN) dan tidak dapat diyakini kewajarannya
4 2006
Dari hasil pemeriksaan atas transaksi Rekening Pemerintah Lainnya (RPL), yaitu rekening nomor 600.000411 (Rekening Migas), selama tahun 2006 menunjukkan adanya pengeluaran di luar mekanisme
APBN sebesar Rp9.400.524 juta 9.400,54
5 2005
Terdapat pengeluaran sebesar Rp3.997.615,32 juta yang tidak
melalui mekanisme APBN tetapi dibayarkan langsung dari Rekening 600.000411
-(Rek Hasil Minyak Perjanjian Karya Production Sharing). 3.997,62