• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMBINASI DUA KULTIVAR DAN JENIS MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT. ( Lycopersicum esculentum Mill ) Dede Mulyati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMBINASI DUA KULTIVAR DAN JENIS MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT. ( Lycopersicum esculentum Mill ) Dede Mulyati"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH KOMBINASI DUA KULTIVAR DAN JENIS MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT

(Lycopersicum esculentum Mill)

THE EFFECT OF COMBINATION OF TWO CULTIVARS AND MULCH

TYPE ON GROWTH AND YIELD OF TOMATO ( Lycopersicum esculentum Mill )

Dede Mulyati ABSTRACT

The experiment was conducted in Malaganti , Sukaharja Village , Sariwangi district Singaparna Tasikmalaya West Java , with altitude of 822 m above sea level . This study was conducted from June 2013 until October 2013. The purpose of this study was to determine the growth and the best results from the combination of two cultivars of tomato ( Lycopersicum esculentum Mill ) in combination with various types of mulch . The research method used is an experimental method used is to design arranged randomized block design ( RBD ) which consists of a combination of two cultivars and three types of mulch , the Permata and without mulch , Permata and mulching Reed ,Permata and Silver Black plastic mulch , Tymoti and Without mulch , Tymoti and mulching reed , and Tymoti and Silver Black plastic mulch , with four replications . The research results showed there are significant combination of two cultivars and types of mulch ( 1 ) Weight of the heaviest pieces per item achieved by combination treatment Tymoti + Black plastic mulch with an average weight of 46.73 g per piece . ( 2 ) The number of fruits per plant obtained the highest combined treatment Tymoti+ Black plastic mulch with the average number of fruits per plant fruit around 58.66 . ( 3 ) The weight of fruit per plant obtained heaviest combination treatment Tymoti+ Black plastic mulch with an average fruit weight of 2155.94 g per plant . ( 4 ) The weight of fruit per plot obtained heaviest combination treatment Tymoti + Silver and Black plastic mulch treatment combinations Permata + black plastic mulch with an average fruit weight of 15.63 kg and 16.99 kg per plot per plot equivalent to 14.89 t / ha and 16:18 t / ha . Keywords : cultivars tomato, mulch, growth, yield

INTISARI

Penelitian dilaksanakan pada lahan kering di Kp. Malaganti, Desa Sukaharja, Kecamatan Sariwangi Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, dengan ketinggian tempat 822 m di atas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai bulan Oktober 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil terbaik dari kombinasi dua kultivar tomat (Lycopersicum esculentum Mill) yang dikombinasikan dengan berbagai jenis mulsa. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode

(2)

2

eksperimen dengan rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak kelompok (RAK) yang terdiri dari kombinasi dua kultivar dan tiga jenis mulsa, yaitu Permata dan Tanpa Mulsa, Permata dan Mulsa Alang-alang, Permata dan Mulsa Plastik Hitam Perak, Tymoti dan Tanpa Mulsa, Tymoti dan Mulsa Alang-alang, dan Tymoti dan Mulsa Plastik Hitam Perak, setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh kombinasi dua kultivar dan jenis mulsa (1) Bobot buah per butir terberat dicapai oleh perlakuan kombinasi antara Tymoti + Mulsa Plastik Hitam Perak dengan rata-rata bobot per buah 46.73 gram per buah. (2) Jumlah buah per tanaman terbanyak diperoleh perlakuan kombinasi antara Tymoti + Mulsa Plastik Hitam Perak dengan rata-rata jumlah buah per tanaman sekitar 58.66 buah. (3) Bobot buah Per tanaman terberat diperoleh perlakuan kombinasi antara Tymoti + Mulsa Plastik Hitam Perak dengan rata-rata bobot buah 2155.94 gram per tanaman. (4) Bobot buah per petak terberat diperoleh perlakuan kombinasi Tymoti + Mulsa Plastik Hitam Perak dan perlakuan kombinasi Permata + Mulsa Plastik hitam Perak dengan rata-rata bobot buah 15.63 kg per petak dan 16.99 kg per petak setara dengan 14.89 ton/ha dan 16.18 ton/ha.

Kata kunci : kultivar tomat, mulsa, pertumbuhan, hasil PENDAHULUAN

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang multi guna. Tidak hanya berfungsi sebagai sayuran dan buah saja, tomat juga sering dijadikan pelengkap bumbu masak, minuman segar, sumber vitamin dan mineral, dan bahan pewarna alami. Buah tomat juga mengandung zat pembangun jaringan tubuh manusia dan zat yang dapat meningkatkan energi untuk bergerak, dan lain-lain. Zat-zat tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, dan kalori (Nurul Hidayati dan Rahmansyah Dermawan, 2012).

Penggunaan kultivar unggul merupakan komponen teknologi yang penting untuk mencapai produksi yang tinggi (Soegito dan Adie, 1993 dalam Puspita Dewi dan Jumini 2012 ). Kultivar unggul memiliki sifat-sifat tertentu seperti berumur genjah, tahan terhadap hama penyakit, respon terhadap pemupukan dan dapat beradaptasi dengan lingkungan. Kultivar tomat yang digunakan petani antara lain Permata, Ratna, Tymoti, Betavilla dan lain-lain (Rukmana, 1994 dalam Puspita Dewi dan Jumini 2012).

Pemulsaan merupakan salah satu alternatif atau cara pengendalian gulma secara kultur teknik dalam upaya peningkatan produksi (Wardjito, 2001 dalam Hidayat Pujisiswanto 2011). Menurut Ensbey (2002) bahwa mulsa dapat

(3)

3

menghambat masuknya sinar matahari dan pertumbuhan gulma (Hidayat

Pujisiswanto, 2011).

Penggunaan kultivar unggul dan teknik budidaya pemulsaan diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman tomat baik kualitas maupun kuantitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil terbaik dari kombinasi dua kultivar tomat (Lycopersicum esculentum Mill) dengan berbagai jenis mulsa.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan pada lahan kering di Kampung Malaganti, Desa Sukaharja, Kecamatan Sariwangi Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Memiliki ketinggian 822 m di atas permukaan laut. Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2013. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat, tanah, alang-alang, mulsa plastik hitam perak, bambu, tali rapia, pupuk kandang ayam. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, altimeter (digunakan untuk mengetahui ketinggian tempat), meteran, timbangan, termometer (digunakan untuk mengetahui keadaan suhu pada pagi hari,siang dan sore hari), alat tulis.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), perlakuan terdiri dari kombinasi antara dua kultivar dan tiga jenis mulsa, setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali, maka diperoleh 24 satuan percobaan. Perlakuan kombinasi tersebut adalah sebagai berikut : Permata dan Tanpa mulsa, Permata dan Mulsa Alang-Alang, Permata dan Mulsa Plastik Hitam Perak, Tymoti dan Tanpa mulsa, Tymoti dan Mulsa Alang-Alang, Tymoti dan Mulsa Plastik Hitam Perak

Parameter pengamatan dalam penelitian ini adalah : Tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah buah per tanaman, bobot buah per butir, bobot buah per tanaman, hasil buah per petak, dan hasil buah per hektar.

(4)

4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis menunjukan terdapat pengaruh kombinasi antara dua kultivar tomat dengan berbagai jenis mulsa terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah per tanaman, bobot buah per butir, bobot buah per tanaman, hasil buah per petak dan hasil buah per hektar.

Tabel 1. Pengaruh kombinasi dua kultivar dan jenis mulsa terhadap tinggi tanaman pada umur 4,6 dan 8 MST (minggu setelah tanam).

Perlakuan Rata-rata tinggi

tanaman(cm)

4 MST 6 MST 8 MST

A (Permata + Tanpa mulsa) 23,34 a 40,06 a 59,59 a

B (Permata + mulsa alang-alang) 25,18 a 44,43 a 65,75 a

C (Permata + mulsa plastik hitam perak) 27,46 a 57,53 b 90,03 b

D (Timothy + tanpa mulsa) 27,84 a 47,87 a 68,31 a

E (Timothy + mulsa alang-alang) 25,06 a 45,22 a 68,40 a

F (Timothy + mulsa plastik hitam perak) 31,53 a 66,99 c 94,62 b

Keterangan : Angka rata-rata yang ditandai huruf kecil pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Berganda Duncan taraf nyata 5 %.

MST : Minggu Setelah Tanam

Perlakuan kombinasi antara dua kultivar dan jenis mulsa menyebabkan tinggi tanaman umur 4 minggu setelah tanam tidak berbeda nyata.Hal ini terjadi karena pada umur 4 minggu setelah tanam akar pada tanaman tomat belum dapat menyerap unsur hara yang tersedia pada tanah secara optimal sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman dan tidak dapat menunjang terhadap pertumbuhan. Daun pada tanaman tomat belum dapat menyerap karbondioksida secara maksimal sehingga proses fotosintesis belum dapat berlangsung secara optimal sehingga fotosintat yang terbentuk belum dapat menunjang pertumbuhan tinggi pada tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Fahrurrozi (2009) bahwa

pertumbuhan dan perkembangan tanaman sesungguhnya merupakan hasil

tanaman dalam memanfaatkan sumberdaya cahaya yang ada diatmosfir melalui proses fotosintesis.

Kombinasi antara dua kultivar dan jenis mulsa menunjukkan tinggi tanaman umur 6 dan 8 minggu setelah tanam berbeda nyata, hal ini terjadi karena kombinasi antara dua kultivar dan jenis mulsa mulai berperan bagi tanaman.

(5)

5

Menurut Umboh (2002) bahwa pada tanah-tanah yang tidak diberi mulsa ada kecenderungan menurunnya bahan organik tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang diberi mulsa kandungan organiknya cukup mantap dan cenderung meningkat.Dan menurut Try Koryati (2004) mulsa dapat mengurangi penguapan dalam kurun waktu yang lama dan dapat menambah bahan organik tanah maka kemampuan untuk menahan air dan menekan laju evaporasi menjadi meningkat sehingga kandungan air tanah cukup bagi pertumbuhan tanaman. Hal ini menunjukkan penggunaan mulsa dapat meningkatkan proses fotosintesis tanaman dan dapat mempertahankan kesuburan tanah sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman. Sehingga perlakuan kombinasi antara dua kultivar dan jenis mulsa menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap tinggi tanaman umur 6 minggu setelah tanam dan 8 minggu setelah tanam.

Tabel 2. Pengaruh kombinasi dua kultivar dan jenis mulsa terhadap jumlah daun pada umur 4, 6 dan 8 MST

Perlakuan Rata-rata jumlah daun

(helai)

4 MST 6 MST 8 MST

A (Permata + Tanpa mulsa) 4,68 a 6,59 a 9,72 a

B (Permata + mulsa alang-alang) 4,97 a 7,69 a 11,44 a

C (Permata + mulsa plastik hitam perak) 6,03 a 11,22 b 19,65 b

D (Tymoti + tanpa mulsa) 5,99 a 8,12 a 12,49 a

E (Tymoti + mulsa alang-alang) 5,40 a 8,40 a 12,25 a

F (Tymoti + mulsa plastik hitam perak) 8,56 b 14,25 c 21,84 b

Keterangan : Angka rata-rata yang ditandai huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Berganda Duncan taraf nyata 5 %.

Meningkatnya jumlah daun sejalan dengan peningkatan tinggi tanaman yang terbentuk sebagai akibat dari penggunaan mulsa plastik hitam perak. Hal ini sejalan dengan pendapat Wan Arfiani Barus (2006), bahwa penggunaan mulsa plastik hitam perak dapat mempertahankan ketersediaan unsur hara yang diambil oleh tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan dapat meningkatkan proses fotosintesis sehingga fotosintat akan meningkat yang selanjutnya ditranslokasikan

(6)

6

perkembangan tanaman. Kemudian hasil fotosintat tersebut ditranslokasikan ke daun, sehingga jumlah daun menjadi meningkat.

Tabel 3. Pengaruh kombinasi dua kultivar dan jenis mulsa terhadap jumlah buah per tanaman

Perlakuan Rata-Rata Jumlah buah per tanaman

A (Permata + Tanpa mulsa) 17,37 a

B (Permata + mulsa alang-alang) 24,75 ab

C (Permata + mulsa plastik hitam perak) 37,40 c

D (Tymoti + tanpa mulsa) 21,49 ab

E (Tymoti + mulsa alang-alang) 31,59 bc

F (Tymoti + mulsa plastik hitam perak) 58,66 d

Keterangan : Angka rata-rata yang ditandai huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Berganda Duncan taraf nyata 5 %.

Peningkatan produksi pada jumlah buah per tanaman akibat dari penggunaan mulsa plastik hitam perak. Hal ini karena mulsa yang diberikan telah memperlihatkan pengaruhnya dimana mulsa dapat menekan jumlah gulma yang tumbuh mengurangi evaporasi, menjaga lengas tanah, menekan kehilangan hara karena adanya pencucian, dan dapat memodifikasi suhu tanah sehingga mampu meningkatkan jumlah buah per tanaman. Hal ini sejalan dengan pendapat Try Koryati (2004), bahwa semakin tersedia unsur hara bagi tanaman, semakin banyak pula hasil fotosintat yang dibentuk. Hasil fotosintat ini disimpan dalam bentuk buah dan biji.

Tabel 4. Pengaruh kombinasi dua kultivar dan jenis mulsa terhadap bobot buah per butir

Perlakuan Rata-Rata Bobot buah per butir (g)

A (Permata + Tanpa mulsa) 25,35 a

B (Permata + mulsa alang-alang) 36,13 bc

C (Permata + mulsa plastik hitam perak) 43,99 cd

D (Tymoti + tanpa mulsa) 34,12 ab

E (Tymoti + mulsa alang-alang) 36,78 bc

F (Tymoti + mulsa plastik hitam perak) 46,73 d

Keterangan : Angka rata-rata yang ditandai huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Berganda Duncan taraf nyata 5 %.

Hasil tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan kombinasi kultivar Tymoti dengan mulsa plastik hitam perak, kemudian diikuti dengan perlakuan kombinasi

(7)

7

alang-alang dan tanpa mulsa. Hal ini diduga karena mulsa plastik hitam perak dapat mempertahankan kesuburan tanah dan menjaga hilangnya unsur hara sehingga unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pembentukan buah tetap tersedia.

Menurut Solfiyeni (2011), bahwa peningkatan bobot buah per butir disebabkan karena mulsa yang diberikan dapat mengurangi intensitas cahaya matahari langsung yang sampai ke permukaan tanah sehingga penguapan air tidak terlalu besar, karena kekurangan air sangat berpengaruh buruk terhadap pembentukan buah. Selain itu gulma yang tumbuh juga akan terhambat sehingga produksi tomat semakin meningkat.

Tabel 5. Pengaruh kombinasi dua kultivar dan jenis mulsa terhadap bobot buah per tanaman

Perlakuan Rata-Rata Bobot buah per tanaman

(g)

A (Permata + Tanpa mulsa) 627,81 a

B (Permata + mulsa alang-alang) 949,37 a

C (Permata + mulsa plastik hitam perak) 1522,97 b

D (Tymoti + tanpa mulsa) 728,75 a

E (Tymoti + mulsa alang-alang) 1017,97 a

F (Tymoti + mulsa plastik hitam perak) 2155,94 c

Keterangan : Angka rata-rata yang ditandai huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Berganda Duncan taraf nyata 5 %.

Penggunaan mulsa plastik hitam perak yang dikombinasikan dengan kultivar Tymoti dapat memberikan hasil terbaik, hal ini diduga karena mulsa plastik hitam perak dapat mempertahankan kestabilan iklim mikro didalam tanah dimana warna perak pada permukaan atasnya dapat memantulkan kembali radiasi matahari yang datang sehingga dapat meningkatkan fotosintesis, sedangkan warna hitam pada mulsa dapat akan menyebabkan radiasi matahari yang diteruskan menjadi kecil bahkan mungkin nol, keadaan ini akan menyebabkan suhu tanah tetap rendah dan memberikan hasil yang baik terhadap produksi tanaman (Umboh, 2002).

(8)

8

Tabel 6.Pengaruh kombinasi dua kultivar dan jenis mulsa terhadap hasil buah per petak dan per hektar

Pelakuan Hasil buah

per petak (kg)

Hasil buah per hektar (ton)

A (Permata + Tanpa mulsa) 6,23 a 11,32

B (Permata + mulsa alang-alang) 10,39 b 18,89

C (Permata + mulsa plastik hitam perak) 15,63 c 28,42

D (Tymoti + tanpa mulsa) 8,53 ab 15,51

E (Tymoti + mulsa alang-alang) 10,83 b 19,69

F (Tymoti + mulsa plastik hitam perak) 16,99 c 30,89

Keterangan :Angka rata-rata yang ditandai huruf kecil yang samatidak berbeda nyata menurutuji jarak Berganda Duncan taraf nyata 5 %.

Penggunaan mulsa plastik hitam perak yang dikombinasi dengan Tymoti dan Permata terbukti mampu meningkatkan produksi tanaman. Hal ini diduga karena tanah memiliki unsur hara yang cukup yang dibutuhkan oleh tanaman karena adanya pengaruh dari penggunaan mulsa yang dapat mempertahankan ketersediaan unsur hara dalam tanah, menekan pertumbuhan gulma dan dapat menjaga kelembaban tanah, mempercepat proses fotosintesis sehingga dapat menigkatkan fotosintat, yang pada akhirnya dapat menunjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan serta produksi tanaman yang bersifat kuantitatif.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan pada hasil dan pembahasan mengenai Pengaruh Kombinasi Dua Kultivar dan Jenis Mulsa Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat (Lycopersicum esculentum Mill), maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kombinasi kultivar tomat dengan jenis mulsa memberikan pengaruh yang

berbeda terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah per tanaman, bobot buah per butir, bobot buah per tanaman dan bobot buah per petak dan per hektar.

2. Perlakuan Tymoti dan mulsa plastik hitam perak memberikan pertumbuhan dan hasil yang terbaik terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 4 MST, 6 MST dan 8 MST, serta jumlah buah per tanaman, bobot buah per

(9)

9

butir dan bobot buah per tanaman dengan rata-rata bobot 2155,94 g, hasil buah per petak dengan rata-rata hasil 16,99 kg/tan setara dengan 30,89 t/ha. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, penulis memberikan saran perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kombinasi kultivar dan jenis mulsa pada musim tanam dan lokasi yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Fahrurrozi. 2009. Fakta Ilmiah Dibalik Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak dalam Produksi Tanaman Sayuran.

http://unib.ac.id/blog/fahrurrozi/2009/03/16/mulsa-plastik-hitam-perak/

Hidayat Pujisiswanto. 2011. Pertumbuhan Gulma dan Hasil Tanaman pada Tumpangsari Selada dengan Tomat Diaplikasi Mulsa Jerami. J. Agrivigor 10(2): 139-147, Januari-April 2011; ISSN 1412-2286. http://journal.unhas.ac.id/index.php/agriv/article/download/339/284 Nurul Hidayati, Rahmansyah Dermawan. 2012. Tomat Unggul. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Puspita dewi, Jumini. 2012. Jurnal Penelitian. Pertumbuhan dan hasil dua

varietas tomat akibat perlakuan jenis pupuk. Diterbitkan 28 Mei 2012. http://jurnalfloratek.wordpress.com/2012/page/2/.

Solfiyeni, Fauziah Safitri, Zuhri Syam. 2011. Jurnal penelitian. Uji Mulsa Tithonia diversifolia A. Gray terhadap Pertumbuhan Gulma dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Diterbitkan tanggal 22 januari 2011.

http://repository.unand.ac.id/13745/1/SOLFIYENI_BIO_UA_USU_20 11.pdf

Try Koryati. 2004. Jurnal Penelitian. Pengaruh Penggunaan Mulsa dan

Pemupukan urea terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annum). Diterbitkan April 2004.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15495/1/kpt-apr2004-%20(5).pdf

Umboh, H.A. 2002. Petunjuk Penggunaan Mula PT. Penebar Swadaya. Jakarta. Wan Arfiani Barus. 2006. Jurnal Penelitian. Pertumbuhan dan Produksi Cabai (Capsicum annuum L.) Dengan Penggunaan Mulsa dan Pemupukan PK. Diterbitkan April 2006.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15539/1/kpt-apr2006-%20(7).pdf

Referensi

Dokumen terkait

Jaringan pipa minyak di Tarakan dibedakan atas dua bagian, yaitu pertama jaringan pipa yang berfungsi sebagai saluran distribusi minyak dari sumur-sumur ladang minyak disatukan

Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh beberapa Seko- lah Dasar adalah Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelaja- ran matematika materi bilangan Romawi serta

Selain kapasitas adsorpsinya yang relatif cukup besar, MCM-41 juga memiliki keunggulan lain seperti volume pori yang besar dan fleksibilitas ukuran porinya yang

Makna ekspresif akan ditemukan suatu pemaknaan para aktor yang ditandai oleh tindakan seorang pemain tergantung sejarah personalnya. 80 Ada dua makna ekspresif, makna

3.2 Pengaruh Ukuran Partikel Karbon Aktif Terhadap Adsorpsi Logam Pb Proses karbonisasi kulit durian dilakukan dengan cara karbonisasi dalam suhu yang tinggi

Načelno, nad ostalim podacima koji se obrađuju a nemaju pravni temelj poput zakonskih akta zahtijeva prikupljanje podataka na temelju privola ispitanika. Minimizacija osobnih

Berdasarkan gambar 2 dapat diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap warna mi yang paling disukai (suka dan sangat suka) adalah mi garut dengan perlakuan A yaitu

11 Penelitian lain menyebutkan bahwa secara signifikan (p=0,001) terjadi penurunan kadar glukosa darah setiap minggu pada tikus diabetes yang diberi pakan