• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN IV-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN IV-2016"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No. 13/02/51/Th. VII, 6 Februari 2017

I

NDEKS

T

ENDENSI

K

ONSUMEN

T

RIWULAN

IV-2016

A. Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang. ITK disusun berdasarkan beberapa komponen yang terkait dengan ekonomi rumah tangga seperti penghasilan, pengaruh inflasi/kenaikan harga terhadap kemampuan konsumsi serta tingkat konsumsi barang dan jasa pada triwulan bersangkutan. Nilai indeks yang dihasilkan berbasis 100, dimana nilai lebih dari 100 mencerminkan terjadinya perbaikan kondisi ekonomi konsumen dan demikian sebaliknya.

Jumlah sampel STK Bali pada triwulan IV 2016 sebanyak 380 rumah tangga yang tersebar di 5 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Tabanan, Badung, Klungkung, Buleleng dan Kota Denpasar. Responden STK mulai tahun 2015 dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan “wealth index“ dan merupakan sub sampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antarwaktu. Pada saat yang sama juga dilakukan penyempurnaan kuesioner dan cara penghitungan indeksnya.

B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan IV - 2016

 Tingkat optimisme konsumen relatif tidak mengalami perubahan di triwulan IV-2016. Kondisi ini tercermin dari angka ITK di triwulan ini yang mencapai 100,57. Meskipun meningkat, ITK di triwulan ini tercatat mengalami pelambatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dimana ITK mencapai 109,98.

 Di triwulan IV ini tidak semua indeks penyusun ITK mengalami kenaikan. Indeks pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 90,75. Di lain pihak, dua indeks penyusun lainnya mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Indeks volume konsumsi dan indeks pendapatan kini masing-masing tercatat sebesar 106,15 dan 103,46.

C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan I-2017

 Pada triwulan nilai ITK Provinsi Bali diperkirakan mencapai 110,19. Indeks perkiraan ini memprediksi bahwa kondisi ekonomi konsumen akan kembali mengalami kenaikan pada triwulan berikutnya.  Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan yang akan datang didorong

(2)

1.

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV-2016

Secara umum tingkat optimisme konsumen di triwulan IV tahun 2016 tercatat lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat oleh Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada triwulan IV tahun 2016 yang mencapai 100,57. Meskipun meningkat, ITK di triwulan ini tercatat mengalami pelambatan yang cukup tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Tabel 1

Indeks Tendensi Konsumen Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk ITK Triwulan IV-2015 ITK Triwulan III-2016 ITK Triwulan IV-2016

(1) (2) (3) (4)

Pendapatan rumah tangga kini 108,27 115,04 103,46

Pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi 98,17 94.55 90,75

Tingkat konsumsi bahan makanan, makanan jadi di restoran/rumah makan, dan bukan makanan (pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi,

komunikasi, kesehatan, dan rekreasi). 109,75 117.48 106,15

Indeks Tendensi Konsumen 105,84 109.98 100,57

Apabila ITK di triwulan III 2016 tercatat sebagai yang paling rendah dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya maka ITK di triwulan IV ini tercatat sebagai ITK yang paling rendah secara keseluruhan dalam beberapa tahun terakhir. ITK di triwulan ini tercatat mengalami pelambatan yang cukup dalam dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. ITK pada triwulan III tahun 2016 tercatat mencapai 109,98.

Grafik 1

Pergerakan ITK Triwulan I 2011 Triwulan IV 2016

111.38 113.02 115.03 113.13 105.84 100.57 95 100 105 110 115 120

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

(3)

Dilihat dari komponen penyusunnya, pelambatan pada ITK di triwulan IV tahun 2016 kiranya dipengaruhi oleh indeks pengaruh inflasi terhadap pengeluaran rumah tangga.Angka indeks ini tercatat sebesar 90,75. Secara umum indeks dari komponen ini tercatat mengalami penurunan sejak triwulan IV 2015. Meskipun inflasi triwulanan mengalami pelambatan, inflasi inti pada triwulan ini justru lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya. Inflasi juga didorong oleh kelompok transportasi, komunikasi dan keuangan yang selama beberapa periode terakhir justru lebih banyak menahan kenaikan harga. Inflasi terbesar disumbangkan oleh kelompok transportasi, komunikasi dan keuangan dan bahan makan yang relatif dikonsumsi oleh semua lapisan konsumen.

Meskipun pengaruh inflasi begitu terasa, namun tingkat konsumsi konsumen masih meningkat selama triwulan IV 2016. Indeks konsumsi di triwulan ini mencapai 106,15. Angka ini melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 117,48. Pelambatan ini kiranya disebabkan oleh menurunnya tingkat konsumsi konsumen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hari raya Idul Fitri dan Galungan pada triwulan sebelumnya kiranya memberikan dampak kenaikan yang cukup besar pada volume konsumsi konsumen di triwulan III. Pelambatan ini juga tercermin dari melambatnya pengeluaran konsumsi rumah tangga sebagai salah satu komponen penyusunan Produk Domestik Regional Bruto menurut penggunaan.

Selain volume konsumsi, komponen lain yang juga mengalami kenaikan adalah pendapatan yang diterima saat ini. Indeks komponen ini di triwulan IV mencapai 103,46.Meskipun mengalami peningkatan, tetapi sama halnya dengan indeks konsumsi, indeks pendapatan juga mengalami pelambatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 115,04. Pelambatan ini kiranya dipengaruhi oleh menurunnya jumlah kedatangan wisman di triwulan IV. Selain itu indeks pendapatan yang sangat tinggi di triwulan III yang dipengaruhi oleh faktor-faktor penghasilan tambahan seperti halnya THR maupun pencairan gaji ke-13.

Grafik 2

Pergerakan Komponen Penyusun ITK Triwulan I-2011 Sampai Triwulan IV-2016

Dilihat dari komponen penyusun konsumsinya, terlihat bahwa volume konsumsi lebih banyak didorong oleh konsumsi makanan yang indeksnya mencapai 124,97. Di lain pihak indeks konsumsi non

85 95 105 115 125

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pendapatan Ruta Kini Pengaruh Inflasi Thd Konsumsi Makanan Konsumsi Makanan & Non Makanan

(4)

hiburan, dan akomodasi. Sementara itu komponen yang memiliki kenaikan konsumsi paling tinggi adalah kelompok perawatan kesehatan yang meningkat di triwulan IV ini setelah mengalami penurunan di triwulan sebelumnya.

Grafik 3

Komponen Konsumsi Makanan dan Bukan Makanan Triwulan IV dan III-2016

2.

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2017

Optimisme konsumen di triwulan I tahun 2017 diperkirakan akan mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan IV 2016. Perkiraan ini didasarkan pada prediksi ITK mendatang yang mengalami kenaikan. ITK di triwulan IV diperkirakan mencapai 110,19. Kenaikan pada ITK didorong oleh membaiknya kondisi pendapatan rumah tangga dan rencana pembelian barang tahan lama.

Tabel 2

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2017 Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk ITK Triwulan I-20171)

(1) (2)

Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang 107,90

Rencana pembelian barang-barang tahan lama 114,20

Indeks Tendensi Konsumen 110,19

1)

Angka perkiraan ITK Triwulan I-2017

Indeks perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang mencapai 107,90 sementara rencana pembelian barang tahan lama mencapai 114,20. Di antara komponen rencana pembelian barang tahan lama hanya rencana pembelian perhiasan yang mengalami penurunan (dilihat dari nilai indeks yang berada di bawah 100). Sementara itu rencana pesta/hajatan, pembelian perangkat elektronik serta perangkat komunikasi meningkat pada triwulan I tahun 2017.

129.51 124.97 120.43 117.25 115.34 112.87 101.04 100.77 92.15 84.69 82.10 154.07 144.87 135.68 116.46 132.62 120.78 98.84 109.66 121.03 94.28 83.59 70.00 110.00 150.00 TW IV 2016 TW III 2016

(5)

Grafik 5

Komponen Rencana Pembelian Barang Tahan Lama, Rekreasi, dan Pesta/Hajatan Triwulan I-2017

3.

Komparasi ITK Bali dengan Beberapa Provinsi Terdekat

Secara nasional, optimisme konsumen di triwulan IV tahun 2016 mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Angka ITK di triwulan ini tercatat mencapai 102,44. ITK di triwulan ini juga tercatat melambat apabila dibandingkan dengan triwulan III yang tercatat sebesar 108,22. Lima provinsi tercatat mengalami penurunan di triwulan ini. Dengan capaian saat ini, ranking ITK Bali secara nasional berada di posisi 26. Di regional JABALNUSRA, provinsi dengan peringkat ITK tertinggi adalah NTT yang menempati peringkat tiga nasional, sementara yang terendah adalah Jawa Tengah yang berada pada posisi 29. Peringkat ITK Bali di triwulan ini juga merupakan posisi terendah selama beberapa tahun terakhir.

Grafik 6

Indeks Tendensi Konsumen Beberapa Provinsi di Indonesia Triwulan IV-2016

124.55 123.75 117.71 105.30 99.68 80.00 95.00 110.00 125.00 140.00 Barang Elektronik Perangkat komunikasi

Pesta & Hajatan Rekreasi Perhiasan

112.47 109.62 104.65 104.28 103.34 103.16 102.44 101.59 100.57 99.93 95.07 90.00 100.00 110.00 120.00 P ap ua [ 1] N TT [ 3] B an te n [6] D KI Jak ar ta [9] Jat im [ 12] N TB [ 13] N as io na l Jab ar [ 22] B al i [ 26] Jat eng [ 29] Kal ba r [ 33]

(6)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Agus Gede Hendrayana Hermawan, SE., M.Si.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

BPS Provinsi Bali

Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162

E-mail: bps5100@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Dongkelsari Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten bupaten Sleman Provinsi DIY adalah stres sedang yaitu 30 responden (69,8 %) dan kejadian. hipertensi 20 responden

Mereka (umat) menganggap berbagai macam bentuk-bentuk simbol seni yang dilaksanakan dalam liturgi Ekaristi itu merupakan tindakan-tindakan yang betul-betul

Pembangunan merupakan keinginan untuk memperbaiki nasib suatu bangsa dengan berpedoman pada indikator yang ditetapkan  modernisasi (proses yang sebelumnya sebagai nasib,

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan petunjuk, kekuatan, dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Hasil analisa dengan Amos 6.0 menunjukkan bahwa variabel pengeluaran pemerintah memiliki nilai estimasi yang positif tidak signifikan terhadap kesejahteraan

Berdasarkan hasil penelitian selama praktek kerja lapangan di Radio Metta FM, maka dapat diambil kesimpulan bahwa radio Metta FM merupakan salah satu radio swasta di

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 70 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran generatif