• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBblK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBblK INDONESIA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBblK INDONESIA

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOH 007 TAHUN 2007

TENTANG

I

HARGA JUAL GAS BUM1 MELALUI PlPA

UNTUK KONSUMEN SELAIN HUMAH TANGGA DAN PELANGGAN KECIL PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

1

002lPUU-112003 tanggal 21 Desember 2004 yang menyatakan

Pasal 28 ayat (2) dan (3) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, maka penetapan harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi khususnya untuk gas bumi melalui pipa menjadi kewenangan Pemerintah;

b. bahwa sesuai dengan kebijakan Pemerintah dalam penetapan harga jual gas bumi harus mempertilnbangkan kepentingan dan aspek periindungan konsumen serta keekonomian dari Badan Usaha;

c. bahwa berdasarkari pertimbarigan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan harga jual gas bumi melalui pipa untuk konsumen selain rumah tangga dan pelanggan kecil PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dalam suatu Peraturan Menteri Energi dan Su~nber Daya Mineral;

Mangingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Rl Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4 152); sebagaimana telah berubah dengan putusan Mahkamah Konstitusi No 002lPUU-112003 pada tanggal 21 Desember 2004 (Berita Negara KI Nomor 1 Tahun 2005);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Gas Negara Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 66);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 141, Tambahan Lemharan Negara RI Nomor 4253);

(2)

Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4436);

5. Keputusan Presiden Nomor 187lM Tahun 2004 tanggal 20 Oktober 1 2004 sebagairnana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Keputusan Presiden Nomor 31lP Tahun 2007 tanggal 7 Mei 2007; 6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0030

Tahun 2005 tanggal 20 Juli 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG HARGA JUAL GAS BUM1 MELALUI PlPA UNTUK KONSUMEN SELAIN RUMAH TANGGA DAN PELANGGAN KEClL PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK.

Pasal 1

(1) Harga jual gas bumi melalui pipa dari produksi dalam negeri untuk konsumen selain rumah tangga dan pelanggan kecil PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk untuk selanjutnya disebut PGN sesuai dengan kategori pelanggan, ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

(2) Harga jual gas bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari komponen harga gas bumi dalam US Dollar per satuan MMBTU danlatau harga gas bumi dalam Rupiah per satuan meter kubik (M3).

Kategori pelanggan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) adalah sebagai berikut :

a. Pelanggan yang tidak terikat kontrak (K-Umum) dan (K-0);

b. Pelanggan yang terikat kontrak menggunakan gas bumi dari 10.000 M3 sampai dengan 300.000 M3 per bulan (K-I);

c. Pelanggan yang terikat kontrak menggunakan gas bumi lebih dari 300.000 M3 per bulan (K-2);

d. Pelanggan yang terikat kontrak melalui negosiasi danlatau dalam rangka penetrasi pasar untuk pembukaan wilayah baru (K-3);

e. Pelanggan yang terikat kontrak dalam rangka pengembangan industri rakyat distrik Cirebon (khusus).

Pasal 3

Dalam melaksanakan harga jual gas bumi, PGN wajib memenuhi ketentuan mutu pelayanan sebagai berikut :

a. meningkatkan pelayanan kepada pelanggan;

b. meningkatkan jaminan volume pasokan dan tekanan gas bumi;

c. mempertimbangkan secara wajar tentang pengenaan surcharge (biaya tambahan) dan pemberian kompensasi berupa pengurangan tagihan yang wajar kepada pelanggan apabila PGN tidak mampu memenuhi kontrak.

(3)

Pasal 4

(1) PGN wajib meningkatkan dan mengumumkan standar mutu pelayanan untuk masing-masing wilayah distribusi pada setiap awal triwulan.

(2) Keberagaman mutu dan pelayanan gas bumi yang disediakan PGN karena berbagai keadaan tidak dapat diatasi seketika, tidak membebaskan PGN dari kewajiban untuk berupaya memperbaikinya secara terus-menerus.

(3) Apabila standar mutu pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak dapat dipenuhi khususnya berkaitan dengan terjadinya pengurangan jaminan volume pasokan dan penurunan tekanan gas bumi secara terus-menerus selama 10 (sepuluh) hari yang melebihi rata-rata 20% (dua puluh perseratus) dari jumlah minimum pasokan danlatau tekanan gas bumi yang disepakati dalam kontrak, PGN wajib memberikan kompensasi berupa pengurangan tagihan gas bumi kepada pelanggan sebesar 5% (lima perseratus) terhadap kekurangan jumlah volume pasokan gas bumi.

Pasal 5

(1) PGN dibebaskan dari kewajiban pemberian pengurangan tagihan gas bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasai 4 ayat (3) apabila terjadi sebab kahar.

(2) Sebab kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebab- sebab diluar kemampuan kendali PGN rnelip~iti kekacauan umum, huru-hara, sabotase, kerusuhan, demonstrasi dengan kekerasan, pemogokan, kebakaran, banjir, tanah longsor, gempa bumi, akibat kecelakaan, bencana alam lainnya, atau kebijakan Menteri yang bidang tugas dan tanggung jawabnya meliputi kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi.

(3) Kebijakan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) antara lain dikarenakan ketidakmampuan produsen memenuhi kontrak volume pasokan gas bumi kepada PGN.

Dalam ha1 terdapat wilayah distribusi yang belum ditetapkan harga jual gas bumi berdasarkan Peraturan Menteri ini, PGN dapat mengusulkan harga jual gas bumi kepada Menteri untuk mendapat penetapan harga jual gas bumi untuk wilayah distribusi yang bersangkutan.

(1) Terhadap harga jual gas bumi bagi pelanggan yang terikat kontrak melalui negosiasi danlatau dalam rangka penetrasi pasar untuk pembukaan wilayah baru (K-3) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d wajib dilaporkan kepada Menteri.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain memuat f harga jual gas bumi, volume pasokan dan tekanan, wilayah

distribusi, nama pelanygan, dan jangka waktu kontrak serta disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah ditandatanganinya kontrak yang bersangkutan.

(4)

Gas Bumi rnengenai realisasi pelaksanaan harga jual gas bumi dan mutu pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal3.

Pasal 9

1) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri ini termasuk pembinaan dan pengawasari terhadap:

a, peningkatan efisiensi pengusahaan;

b. peningkatan volume pasokan dan tekanan gas bumi; c. peningkatan mutu pelayanan kepada pelanggan.

(2) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dapat memberikan sanksi berupa teguran tertulis terhadap pelanggaran atas ketentuan harga jual gas bumi dan mutu pelayanan yang ditetapkan dalam

Peraturan Menteri ini.

(3) Dalam ha1 setelah diterimanya teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2), PGN tetap rnelakukan pelanggaran, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dapat mengusulkan kepada Menteri untuk menangguhkan kegiatan usahanya.

(4) Dalam ha1 setelah diberikannya penangguhan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada PGN diberikan kesempatan untuk meniadakan pelanggaran yang diiakukan dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari sejak ditetapkannya

penangguhan.

(5) Dalam ha1 setelah berakhirnya jangka waktu 60 (enam puluh) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (4), PGN tidak melaksanakan upaya peniadaan pelanggaran, Menteri dapat mencabut izin usaha.

Pasal 10

(1) Harga gas bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tidak berlaku bagi pelanggan industri Distrik Medan yang tingkat pelayanan pasokan belum terpenuhi.

(2) Terhadap harga jual Gas Bumi bagi pelanggan industri Distrik Medan yang tingkat palayanan pasokan belum terpenuhi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku ketentuan harga jual gas bumi yang ditetapkan oleh PGN sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini.

(3) Pemberlakuan ketentuan harga jual gas bumi yang ditetapkan PGN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilaporkan kepada Menteri.

(4) Dalam ha1 tingkat pelayanan pasokan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) telah terpenuhi, diberlakukan harga jual gas bumi bagi pelanggan industri Distrik Medan yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri ini.

(5)

Pasal 11

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Agustus 2007.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Juli 2007

.MENTERI ENERGl DAN SUMBER DAYA MINERAL, \ L

(6)

NOMOR : 007 T M 2007 TANGGAL : 31 JULI XX)7

HARGA JUAL GAS BUM1 MELALUI PlPA DARl PRODUKSl DALAM NEGERI UNTUK KONSUMEN

SELAIPJ RUMAH TANGGA DAN PELANGGAN KEClL

PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK

I I

WILAYAH DlSTRlBUSll KATEGORl PELANGGAN

I

II

-

JAWA BAGlAN TlMUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Harga K-Umum

-

Distrik : Jakarta, Bogor, Kara~vang, Banten, Bekasi

-

Distrik : Cirebon

-

Distrik : Palembang

Harga K-0 (Distrik : Jakarta, Bogor, Karawang, Banten, Bekasi)

Harga K-1 (Distrik : Jakarta, Bogor, Karawang, Banten, Bekasi, Cirebon) Harga K-2 (Distrik : Jakarta, Bogor, Karawang, Banten, Bekasi, Cirebon) Harga Khusus A (Distrik : Cirebon)

Harga Khusus B (Distrik : Cirebon) Harga K-0 (Distrik : Cirebon) Harga K-0 (Distrik : Palambang) Harga K-1 (Distrik : Palembang) Harga K-2 (Distrik : Palembang) Harga Negosiasi K-3*)

'I' WILAYAH DlSTRlBUSl Ill

-

SUMATERA BAGlAN UTARA (DISTRIK

MEDAN) 1 2 3 4 5 I I

*) Ditetapkan dengan kesepakatan bersama PGN dengan Pelanggan untuk Harga K-Umum Harga Kontrak K-0 Harga Kontrak K-1 Harga Kontrak K-2 Harga Negosiasi K-3*) IV 1 2 3 4 5

1

pen

WILAYAH DlSTRlBUSl Ill

-

SUMATERA BAGlAN UTARA (DISTRIK

BATAM DAN DlSTRlK PEKANBARU)

Harga K-Umum Harga Kontrak K-0 Harga Kontrak K-1 Harga Kontrak K-2 Harga Negosiasr K-3 *) BESARANHARGAJUAL Dalam Dalam tetrasi pasar. MINERAL,

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi-kompetensi tersebut sangat penting mengingat hal mendasar yang melekat dalam peran pemimpin adalah dirinya sebagai arsitek budaya, tanggung jawabnya

Pertama , konsep karakter perspektif pesantren disamakan dengan istilah adab dan akhlak dimana adab diartikan sebagai etika dan merupakan perilaku baik yang dilakukan dengan

Uji f bertujuan untuk menguj apakah ada pengaruh yang signifikan secara simultan atau bersama-sama dari budaya organisasi, lingkungan kerja dan kompensasi terhadap

• Bagaimana merancang unit SOHO yang dapat beradaptasi terhadap intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruangan untuk mencapai kenyamanan visual sesuai jenis aktivitas

Berdasarkan analisis, perancangan sistem jaringan remote access VPN ini diperlukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan karena dibutuhkan ketersediaan data oleh

Sebelumnya, perseroan telah mendapat pinjaman ANZ Bank senilai Rp 200 miliar pada tiga tahun lalu.. Sementara itu, perseroan menandatangani perjanjian kerja sama produk mobile

Salah satu bentuk alat yang bergerak otonom yang dirancang dengan memanfaatkan ilmu sains fisika dan ilmu komputer adalah alat penyeleksi dan pemindah barang

Jika di dalam trilogi ini Nano menggambarkan bahwa pemantapan identitas seniman pada tokoh Arsena dikarenakan adanya kekurangan pada diri Arsena dalam