• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PROGRAM PELAYANAN JAMAAH UMROH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS IBADAH PADA PT. AL ANSHAR ASBIHU TAMA SEJAHTERA (ASBIHU TOUR & TRAVEL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN PROGRAM PELAYANAN JAMAAH UMROH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS IBADAH PADA PT. AL ANSHAR ASBIHU TAMA SEJAHTERA (ASBIHU TOUR & TRAVEL)"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PROGRAM PELAYANAN JAMAAH UMROH DALAM UPAYA MENINGKATKAN

KUALITAS IBADAH PADA

PT. AL ANSHAR ASBIHU TAMA SEJAHTERA (ASBIHU TOUR & TRAVEL)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:

ZULBIYADI FADLAN 1113053000019

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2019 M/1440 H

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Zulbiyadi Fadlan 1113053000019, Manajemen Program Pelayanan Jamaah Umroh Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Ibadah Pada PT. Al-Abshar Asbihu Tama Sejahtera (Asbihu NU Tour ann Travel), dibawah bimbingan Drs. Hasanuddin, M.A.

Pelayanan Jamaah pada Asbihu Tour and Travel dilaksanakan oleh para pengurus dan staff Asbihu Tour and travel. Untuk tetap mempertahankan eksistensinya sebagai Travel umroh yang berbasis Ahlusunnah wal Jama’ah Annahdliyyah, Kualitas pelayanan merupakan suatu esensi yang penting dalam melayani jamaah pada umumnya khususnya warga jam’iyyah Nahdlatul Ulama agar pelaksanaan ibadah umroh sesuai dengan apa yang diinginkan yaitu peningkatan kualitas ibadah.. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari secara seksama implementasi manajemen pelayanan jamaah umroh yang dilakukan oleh PT. Asbihu Tour and Travel dengan tujuan meningkatkan kualitas Ibadah. Pelayanan dari segi administrasi, transportasi, akomodasi, konsumsi, ibadah, dan perlindungan para jamaah umroh serta pengaruhnya dalam upaya meningkatkan kualitas ibadah jamaah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yakni menggunakan metode observasi dan wawancara sebagai instrumen penelitian penulis. Berdasarkan hasil penelitian penulis ditemukan pelaksanaan pelayanan jama’ah umroh yang baik yang mampu meningkatkan kualitas ibadah jamaah. Mulai dari pendaftaran, reservasi paket, bimbingan, sampai dengan pemberangkatan berlangsung. Adapun pengaruh pelayanan terhadap peningkatan kualitas ibadah jamaah telah dirasakan oleh jamaah umroh Asbihu Tour and Travel sehingga sepulang umroh, para jamaah diharapkan kualitas ibadah mereka akan meningkat dalam kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci: Manajemen, Program, Pelayanan, Kualitas Ibadah, PT. Asbihu Tour and Travel.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamien, segala puji serta segala syukur wajib kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan ridhonya, dengan mengalir keridlhoan dan keberkahannya didalam setiap langkah penulis perjuangan penulis, sehingga penulis dapat melewati proses perjuangan pannjang dan menghadapi tugas akhir dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabanya dan pengikutnya dan Insyaallah kita pengikutnya yang sangat mengharap syafaat belia di Yaumul Qiyamah, dengan meneruskan ajaran-ajaran yang dibawakannya.

Dalam penulisan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran oenulisan Skripsi ini baik dorongan moril, karena tanpa bantuan dan dukungan tersebut sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada:

1. Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Siti Napsiah, S.Ag, M.SW sebagai wakil Dekan I (satu) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(7)

iii

3. Dr. Sihabudin Noor, M.A, sebagai Wakil Dekan II (dua) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunnikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Cecep Chastawijaya, M.A, sebagai Wakil Dekan III (tiga) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Drs. Sugiharto, MA, sebagai Ketua Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Amirudin, M.Si, sebagai Sekertaris Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Dr. Sihabuddin Noor, MA sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah sabar dalam memberikan bimbingan, nasihat serta waktunya dari awal perkuliahan hingga saat ini.

8. Drs. Hassanuddin Ibnu Hibban, MA sebagai Dosen pembimbing skripsi yang mempunyai pengaruh dan peran yang besar untuk penulisan dalam penyelesaian Skripsi ini.

(8)

iv

9. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta para staff TU dan Akademik khususnya Pak Yusuf yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan, semangat, informasi, dan bantuannya dengan tulius dan ikhlas.

10. Seluruh staff dan petugas perpustakaan baik perpustakaan umum mmaupun perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

11. Direktur dan Staff Asbihu Tour dan Travel

12. Hj. Silvia Wulan Sari selaku Manager Operasional dan Maketing Asbihu Tour and Travel yang telah memberi izin kepada penulis dalam melakukan penelitian untuk menyelesaikan skripsi ini.

13.Ayahanda, Alm. Akhmad Asyhari yang telah membiayaiku dan sampai sudah pergi ke Ilahi Rabbi sebelum saya wisuda namun jasa-jasamu sangat berharga bagiku, Ibunda, Siti Salbiyah yang delalu mendoakanku mengupayakan seluruh tenaga dan hartanya agar saya bisa lulus dan Wisuda

14.Saudara-saudaraku kakaku tercinta, Mas Udin dan Mas Ao yang beliau diwasiatkan oleh ayahanda untuk membiayaiku sampai wisuda, Mba Wiwi dan Mas Jati yang selalu memberikan masukan dan nasihat, Mba Nung,

(9)

v

Mas Imron, Mas Tabik, Mas Wawan kalian adalah kakak-kakakku yang terbaik.

15.Keluarga Pondok Pesantren Darul Qurro Al Muhlisin, ustadz rohman dan ustadz-ustadzah lainnya memberikan motivasi dan semangat kepada penulis, sampai terselelsaikan penulisan skripsi ini.

16.Untuk Sahabat seperjuangan yang selalu menemani langkah penulisan, Nanda, Abdilllah, Fikri, Ilham, Romaza, Fahrul, dan seluruh keluarga kecil MHU 2013

17.Teman-teman seperjuangan Manajemen Dakwah angkatan 2013 khususnya kelas Manajemen Haji dan Umroh, teman-teman alumnie Asrama Putra 2013, dan Pesantren Luhur Sabilussalam, teman-teman pengabdian masyarakat (PM) KKN PIONEER 2016 terimakasih atas dukungan dan semangatkan kepada penulis sehinggan dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Tangerang, 1 Oktober 2019

(10)

vi DAFTAR ISI ABSTRAK ………..… i KATA PENGANTAR ………... ii DAFTAR ISI ………….……… vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ……….. 1 B. Batasan Masalah ………... 6 C. Rumusan Masalah ………... 6

D. Tinjauan dan Manfaat Penelitian ……….. 7

E. Metodelogi Penelitian ………...… 8

F. Tinjauan Pustaka ……….…… 12

G. Sistematika Penulisan ……….… 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Manajemen Program ……...………..… 17

1. Pengertian manajemen ……….. 17

(11)

vii

3. Fungsi manajemen ………... 18

4. Pengertian program ………...…… 20

B. Pelayanan Jamaah Umroh………..…... 21

1. Pengertian pelayanan ………..…..… 21

2. Dimensi mutu pelayanan ……….. 21

3. Fungsi pelayanan ………... 22

4. Pengertian umroh ………...…………...… 25

5. Pengertian jamaah umroh……….. 26

6. Kegiatan pelayanan umroh ……….... 27

C. Pengertian Kualitas Ibadah ………...………. 30

1. Makna ibadah ……….... 30

2. Ibadah berkualitas ……….……… 31

3. Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kualitas ibadah………... 32

BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN 1. Sejarah Berdirinya ………. 35

2. Visi dan Misi Asbihu Tour and Travel …………..… 38

3. Tujuan Asbihu Tour and Travel ……….... 39

(12)

viii

5. Alamat PT. Asbihu Tour and Travel ………. 41

6. Legalitas PT. Asbihu Tour and Travel ……….. 41

7. Logo Asbihu Tour and Travel ………...… 42

8. Struktur Organisasi dan Kelengkapan Asbihu tour and Travel ………... 42

9. Susunan Kepengurusan PT. Asbihu Tour and Travel……….... 43

10. Keangggotaan Asbihu Tour and Travel ………….. 46

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITI A. Pelayanan Admisnistrasi ……… 49 B. Program Umroh …...………. 51 C. Pelayanan Manasik ……….… 55 D. Pelayanan Transportasi…….….……….... 56 E. Pelayanan Kesehatan ..……… 58 F. Pelayanan Konsumsi ………..………...…… 60 G. Pelayanan Akomodasi ………….………..… 61 BAB V PEMBAHASAN A. Manajemen Program Pelayanan Jamaah Umroh …...… 64

1. Pelayanan Administrasi ……….... 65 2. Pelayanan Manasik ………...…… 66 3. Pelayanan Transportasi ……….… 68 4. Pelayanan Kesehatan ……….... 70 5. Pelayanan Konsumsi ………. 72 6. Pelayanan Akomodasi ………...…… 73

(13)

ix

B. Upaya yang dilakukan ASBIHU Tour and Travel untuk meningkatkan kualitas Ibadah Jamaah Umroh ………. 75 1. Keandalan dari semua staff dan Petugas ASBIHU Tour and Travel dalam melakukan pelayanan ………….. 75 2. Ketanggapan dari semua staff dan Petugas ASBIHU

Tour and Travel dalam melakukan pelayanan ……. 77 3. Jaminan dari ASBIHU Tour and Travel dalam

Melakukan pelayanan ……….. 79 4. Empati/Perhatian dari semua staff dan Petugas

ASBIHU Tour and Travel dalam melakukan pelayanan ……….... 81 5. Bukti Fisik ASBIHU Tour and Travel dalam

melakukan pelayanan ……….. 83 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ……… 86 B. Saran ……….………... 87 DAFTAR PUSTAKA………..……… 88 LAMPIRAN

(14)

1

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan data Worldometers per 27 Januari 2019 pukul 11.30 WIB, jumlah penduduk Indonesia tahun 2019 adalah sebanyak 269.536.482 jiwa. Indonesia berada di peringkat 4 (empat) sebagai negara dengan jumlah penduduk

terbanyak di dunia1. Indonesia merupakan salah satu negara

dengan populasi terbesar di dunia dan lebih dari 87% atau sekitar 222 juta penduduknya adalah umat muslim. Dengan demikian, Indonesia menjadi negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia2. Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan Indonesia sudah menjadi negara sangat agamis bahkan sebelum Indonesia merdeka seperti yang tertuang secara eksplisit dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan dengan rendah hati kemerdekaan diraih atas berkat rahmat Allah SWT.

Umat Islam di Indonesia mengimplementasikan nilai-nilai keislaman dengan baik, seperti mereka melaksanakan haji dan umroh. Minat masyarakat untuk melaksanakan

1 Akbaruddin, “Data Update, Jumlah Penduduk Indonesia dan Dunia Tahun 2019”,

https://tumoutounews.com/2019/01/27/data-update-jumlah-penduduk-indonesia-dan-dunia-tahun-2019/ diakses pada tangal 06 April 2019 pukul 10.10 WIB

2 “Top 10 Populasi Umat Muslim Terbesar di Dunia”,

https://support.muslimpro.com/hc/id/articles/115002006087-Top-10-Populasi-Umat-Muslim-Terbesar-di-Dunia, diakses pada tanggal 06 April 2019 pukul 10.32 WIB

(15)

2

ibadah umrah tiap tahunnya begitu tinggi. Catatan sejak 1 Januari hingga 7 Mei 2018 menyebutkan, jumlah jama‟ah umrah mencapai 24.869 orang. Rata-rata setiap hari sebanyak 195 jama‟ah umrah berangkat ke Arab Saudi. Data ini meningkat jika dibandingkan rekapitulasi per 30 April 2018 yang tercatat sebanyak 22.411 jama‟ah umrah3, sedangkan Jama‟ah Haji dari Indonesia tahun 2018 sebanyak 203.351 jama‟ah.

Alasan dibalik tingginya jama‟ah umroh di indonesia juga tidak lepas dari animo penduduk Indonesia untuk melaksanakan ibadah umroh yang cukup besar. Sebab untuk dapat melaksanakan rukun Islam yang kelima yaitu pergi haji butuh antrian puluhan tahun. Hal ini yang menyebabkan bisnis umroh laris di Tanah Air, Dengan merogoh kocek sebesar 20 jutaan, masyarakat sudah dapat masuk ke Tanah Suci sekaligus berekreasi tanpa harus masuk daftar tunggu4

Peluang tersebut dimanfaatkan oleh biro-biro penyelenggara haji dan umroh untuk saling berkompetisi menarik simpatik jamaah, menawarkan pelayanan, program-program pembinaan dan perlindungan dengan kelebihan dan fasililitas yang berbeda-beda. Dimana saat ini sudah tercatat lebih dari 700 biro travel haji dan umroh yang terdaftar resmi

3

Arfan Rangkuti, “Rata-rata Jama‟ah Umroh berangkat Perhari195 Orang”, https://haji.kemenag.go.id/v3/content/rata-rata-jemaah-umrah-berangkat-perhari-195-orang, diakses pada 06 April 2019 pukul 11.18 WIB.

4http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/03/03 /beberapa-jamaah-umrah-indonesia di Akses tanggal 06 April 2019 pukul 08.30 WIB

(16)

3

di Kementrian Agama dan diperkirakan jumlah ini terus bertambah mengingat tingginya animo umroh saat ini.

Melihat peluang itu, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi masyarakat yang terbesar di Indonesia yang mempunyai jamaah sekitar 70 - 100 jutaan (Fathoni,

http://www.nu.or.id/post/read/102780/pesan-cinta-untuk-nu,

Akses 06 April 2019), mempunyai lembaga bernama Asosiasi Bina Haji dan Umroh Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU) yang berwenang melaksanakan dan menyelenggarakan pelayanan Haji dan Umroh kepada Jama‟ah NU. Asbihu NU kemudian meresmikannya dengan memberikan nama PT. Al Anshar Asbihu Tama Sejahter (ASBIHU Tour & Travel).

Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU) ini terbentuk dari hasil musyawarah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) pada Juni 2009, atas kesamaan visi, misi dan tujuan serta keinginan dari kelompok masyarakat yang terdiri dari Pimpinan KBIH, Travel haji / umrah dan pembimbing ibadah haji yang berbasis Nahdlatul Ulama (NU), yang pada saat itu secara kuantitatif terdapat 2000 KBIH dan 80% nya dikelola oleh keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dan berbasis Nahdliyin. ASBIHU-NU mempunyai kantor pusat di Jl. Jend. Basuki Rahmat No. 12 Kp. Melayu, Jakarta Timur dan mempunyai cabang di tiap-tiap daerah kabupaten dan kota.

ASBIHU Tour and Travel dikelola oleh organisasi besar yang ada di Indonesia ini yaitu Nahdlatul Ulama

(17)

4

sehingga tidak takut akan terjadi kecurangan atau penipuan mengingat saat ini dimana-mana sering terjadi penipuan. Dari waktu ke waktu, kepercayaan masyarakat akan kinerja Asosiasi Bina Haji dan Umroh Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU) semakin tinggi. Hal itu terlihat dari banyaknya pendaftar perjalanan ibadah umrah melalui PT ASBIHU Tour and Travel, sebagai operator ASBIHU NU.

ASBIHU Tour and Travel telah hadir dengan manajemen dan semangat baru. Dibawah pimpinan KH. Musthofa Aqil Siroj, ASBIHU dan selaku direktur umum saat ini dalah KH. Hafidz Tahtazani berkomitmen untuk memberikan kenyamanan dengan program-program yang terbaik bagi jama‟ah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umroh. Ditambah lagi ASBIHU untuk memperkuat pengembangan usaha telah mendapatkan perpanjangan izin dengan diperolehnya SK kemenag No. 432 Tahun 2016. Salah satu semangat ASBIHU dalam peningkatan pelayanan jamaah adalah dengan pesawat yang digunakan. ASBIHU Tour and Travel hanya akan menggunakan pesawat milik negara (pemerintah). Penggunaan pesawat milik negara ini dipandang efektif, karena pesawat negara akan tetap memberangkatkan penumpang walaupun penumpang di jam tersebut, misalnya kurang memenuhi kouta.5

5 Kendi Setiawan, “ASBIHU NU Tour and Travel Gunakan Pesawat Negara untuk kenyamanan Jama‟ah”, http://www.nu.or.id/post/read/73441/asbihu-tour-and-travel-gunakan-pesawat-negara-untuk-kenyamanan-jamaah, diakses pada tanggal 07 April 2019 pukul 17.25 WIB

(18)

5

Dalam produk layanan jasa yang memiliki kualitas produk yang baik, pelayanan yang memuaskan serta harga yang terjangkau dan ekonomis perlu adanya program yang baik yang mempengaruhi terhadap kepuasan dalam pelayanan. ASBIHU NU Tour & Travel yang mempunyai pelayanan yang baik dan memiliki loyalitas yang tinggi adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh ASBIHU Tour & Tavel untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan menanamkan kepercayaan jama‟ah. Dengan pelayanan umroh yang baik perusahaan harus juga dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada jamaah jika menginginkan usahanya berjalan terus, agar jama‟ah mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan. Apabila program pelayanan yang diberikan dapat teraplikasikan dengan baik hak ini kan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan jamaah akan pelayanan professional dibidang penyelenggaraan ibadah haji dan umroh6

ASBIHU juga memberikan pelayanan pembinaan jama‟ah dengan menerbitkan Buku Saku Haji dan Umroh guna memperkuat akidah warga Nahdliyin, karena begitu besar ancaman masuknya paham lain melalui ibadah haji dan umroh, misalnya pembagian buku-buku gratis di bandara bermuatan faham tertentu. Oleh sebabnya peran penting

6

Wawancara langsung dengan Bapak Nasir sebagai Kepala Kantor, Kantor PT. Al Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU NU Tour and Travel).

(19)

6

ASBIHU NU untuk melindungi umat dan warga NU dari berbagai aliran dan faham yang menyeleweng dari faham Ahlusunnah wal Jama‟ah. Tak kalah penting adalah pembekalan bagi calon jamaah umrah. Pembekalan dalam hal ini diselenggarakan dalam bentuk praktik manasik umrah. Manasik diadakan sebagaimana kondisi nyata di tanah suci. Itu semua tak lepas dari manajemen program yang dilakukan PT. Al-Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU NU Tour and Travel)

Dengan adanya program-program yang ditawarkan oleh ASBIHU Tour and Travel, diharapkan agar jama‟ah merasa nyaman dari segi ibadah dan dalam upaya penigkatan kualitas ibadah jamaah sehingga jamaah merasa puas karena ASBIHU Tour and travel mampu melayani jamaah dengan baik sebagai Travel yang berbasis Ahlusunnah wal Jama‟ah An-Nahdliyyah.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul “Manajemen Program Pelayanan Jama’ah dalam Upaya Mengingkatkan Kualitas Ibadah Umroh pada PT. Al-Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU Tour & Travel)”.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian yang penulis lakukan lebih terarah dan terperinci, penulis membatasi permasalahan yang akan

(20)

7

dibahas pada “Manajemen Program Pelayanan Jamaah Umroh dalam Upaya Meningkatka Kualitas Ibadah Umroh PT. Al-Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU NU Tour & Travel).

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana manajemen program pelayanan jamaah umroh PT. Al-Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU Tour & Travel?.

b. Bagaimana program pelayanan PT. Al-Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU Tour & Travel) dalam upaya meningkatkan kualitas ibadah jamaah umroh.? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen program pelayanan jama‟ah umroh PT. Al-Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU NU Tour & Travel).

b. Untuk mengetahui bagaimana program pelayanan PT. Al-Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU NU Tour & Travel) dalam upaya meningkatkan kualitas ibadah jamaah

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademik

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam berbagai penulisan karya ilmiah dan dapat bermanfaat sebagai khazanah keilmuan manajeman dakwah dalam ruang lingkup manajeman haji dan umroh, khususnya

(21)

8

dalam mata kuliah Manajemen pembinaan jamaah haji dan umroh.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini dapat digunakan oleh lembaga terkait, dalam hal ini PT. Al-Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU Tour & Travel) guna dijadikan bahan evaluasi kinerja serta peningkatan sumber daya manusia, khusunyan dalam manajemen program pelayanan jamaah haji dan umroh.

c. Manfaat bagi penulis

Penelitian ini memperluas dan menambah wawasan serta pengetahuan mengenai pelayanan jamaah haji dan umroh PT. Al-Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU Tour & Travel), terutama dalam manajemen programnya guna peningkatan kualitas ibadah jama‟ah.

D. Metodelogi Penelitian

1. Metode pendekatan penelitian

Jenis peneltian ini adalah penelitian lapangan (Field Reaserch) dan penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian dengan pengamatan langsung yang bersifat interaktif dan mamaparkannya sesuai data-data yang didapat7

Menurut Bogdan dan Tylor dalam metodelogi penelitian menyatakan, Bahwa metode penelitain kualititif

7

S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tasiti, 1989), h. 9

(22)

9

sebagai penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamanati. Dengan kata lain , penelitian ini juga disebut penelitian kualitatif karena merupakan penelitian tidak menggunakan perhitungan.8 Dengan metode deskriptif dilakukan dengan cara memamparkan data dengan apa adanya sesuai yang didapatkan dilapangan.

2. Sumber dan Jenis Data

Data penelitian dikumpulkan baik lewat instrumen pengumpulan data, observasi, maupun lewat data dokumentasi. Data yang harus dikumpulkan berupa data primer, sekunder atau keduanya9. Dalam penelitian ini, sumber dan jenis data berasal dari:

a. Data Primer

Data Primer diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur & teknik pengambilan data yang berupa interview, obsevasi maupun penggunaan isntrumen pengukuran yang khusus dirancang sesuai dengan tujuannya.

b. Data Sekunder,

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung oleh peneliti dari objek penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini lebih diarahkan

8 Neong Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasih, 1996), h. 135s

9

Saifuddin Izwa, Metodelogi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 1997), h. 36.

(23)

10

pada data-data pendukung dan data tambahan. Dalam hal ini berupa data tertulis yaitu data-data yang berasal dari hasil penelitian sebelumnnya, dan literatur-literatur lainnya seperti brosur, buku-buku, majalah, naskah-naskah, catatan, dokumen-dokumen, dan lainnya.

3. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data disini adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya.10 Adapun teknik yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut: a. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung dan pencatatan yang dilakukan secara sistematis fenomena yang diselidiki dengan maksud memperoleh gambaran yang jelas mengenai kejadian atau peristiwa yang terjadi.11

Adapun teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan pengamatan di lokasi yaitu PT. Al-Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU Tour and Travel)

b. Wawancara

Wawancara adalah mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung keadaan responden.

10 Deni Dermawan, Metode Penelitia Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 159.

11

Sutrisno Hadi, Metodelogi Reasearch, Jilid 2, (Yogyakarta: Andy Offset, 1989), h. 136

(24)

11

Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Dalam proses ini, hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Faktor-faktor tersebut adalah pewawancara, responden, topik, penelitian dan situasi wawancara.12

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal tertentu atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain sebagainya.13 Dalam hal ini peneliti memanfaatkan arsip serta data-data yang berhubungan dengan sejarah berdirinya ASBIHU NU, tujuan dan lain sebagainya.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.14

Adapun langkah –langkah penelitian ini yang pertama adalah mekakukan observasi dan wawancara di PT. Al Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU

12

Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2012), h. 207.

13 Suharsini, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Reneka Cipta, 2010), h. 274.

14

Noeng Muhadjir, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasih, 1992), h. 183

(25)

12

Tour and Travel ) lalu mencari informasi yang berkaitan dengan penalitian, lalu langkah selanjutnya peneliti memilih data yang diperoleh, lalu merangkum data-data penelitian tersebut, selanjutnya menyimpulkan dan terakhir memverifikasikan. Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data yang peneliti kumpulkan baik data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi selama melakukan penalitian di PT. Al Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU Tour and Travel ).

5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan waktu penelitian ini dimulai dari Januari – Agustus 2019. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor PT. Al Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU Tour and Travel ), Jl. Jend. Basuki Rahmat No. 12 Kp. Melayu, Jakarta Timur. E. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian ini penulis mengadakan tinjauan pustaka terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan judul untuk menghindari bentuk plagiat, diantaranya:

1. Dzul Kifli, dengan judul skripsi “Manajemen Pelajanan

Jamaah Haji dan Umroh PT. Patuna Tour dan Travel”,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Manajemen Dakwah, NIM: 105053001783, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. Dalam hal pelayanan PT Patuna Tour dan Travel secara administratif sudah cukup

(26)

13

maksimal terhadap jamaah dengan memfasilitasi secara profesional baik di tanah air dan tanah suci serta akomodasi dalam pengaturan tempat yang memadai fasilitas penginapan tersebut berbintang lima yang dilengkapi dengan menu makanan internasional karena pihak manajemen PT Patuna Tour dan Travel melihat situasi dan kondisi yang ada.15

2. Sya‟ban Rizkiyadi, “Efektifitas Pelayana. Jama‟ah

Umroh Pada PT. Wahana Mitra Wisata”. Skripsi

Mahasiswa jurusan Manajemen dakwah Tahun 2016 ini memaparkan efektifitas pelayanan yang diberikan oleh PT. Wahana Mitra Wisata serta faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam memberikan pelayanan kepada para jama‟ah umroh PT. Wahana Mitra Wisata.

3. Furqan Mukminin, dengan judul “Manajemen Pelayanan

Biro Perjalanan Haji dan Umrah (Studi Kasus di Sultan

Agung Tour and Travel Semarang),Fakultas Dakw an dan

Komunikasi, Jurusan Manajemen Dakwah UIN Walisongo Semarang2015”. Menyimpulkan bahwa pelayanan haji dan umrah di Sultan Agung Tour and Travel Semarang sudah cukup baik karena pada pelaksanaannya telah diterapkan sesuai dengan teori dan praktek. Meskipun dalam hal perizinan belum dikatakan resmi sebagai penyelenggara haji plus, belum dikatakan resmi sebagai penyelenggara haji plus, namun dalam hal

15

Dzul Kifli, Manajemen Pelayanan Haji dan Umrah PT Patuna Tour dan Travel, (Skripsi), h. 86.

(27)

14

pelayanan Sultan Agung Tour and Travel Semarang secara administratif sudah cukup maksimal terhadap jamaah dengan memfasilitasi secara profesional baik di tanah air seperti kesopanan, kerapian dan keprofesionalan karyawan melayani para calon jamaah ketika baru akan mendaftarkan diri maupun ketika di tanah suci serta mampu bekerjasama dengan baik dengan pihak-pihak yang mendukung memberangkatkan ibadah haji seperti akomodasi dalam pengaturan tempat yang memadai fasilitas penginapan tersebut berbintang empat dan lima yang dilengkapi dengan menu makanan khas Indonesia, dikarenakan pihak Sultan Agung Tour and Travel Semarang melihat situasi dan kondisi yang ada.16

Adapun yang membedakan dengan skripsi di atas bahwa penelitian yang penulis adalah penulis meneliti manajemen program yang dilakukan lakukan PT Al Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU Tour and Travel) untuk melayani jamaah umroh dalam upaya peningkatan kualitas ibadahnya.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab yang masing-masing memiliku sub-sub bab, adapun pembahasannya scara terperinci sebagai berikut:

16 Furqan Mukminin, Manajemen Pelayanan Biro Perjalanan Haji dan Umrah, Skripsi, h. 99.

(28)

15

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis mengutarakan tentang manajemen meliputi pengertian manajemen program, pelayanan jamaah, kualitas ibadah ibadah,

BAB III TINJAUAN UMUM PT. AL ANSOR ASBIHU TAMA SEJARTERA (ASBIHU TOUR AND TRAVEL)

Pada bab ini penulis mengutarakan gambaran PT. Al Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU Tour and Travel ), yang berada di Jl. Jend. Basuki Rahmat No. 12 Kp. Melayu, Jakarta Timur.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Bab ini berisi tentang temuan dan data lapangan yang ada di PT. Al Anshar

(29)

16

Asbihu Tama Sejahtera (Asbihu Tour and Travel) mengenai pelayanannya.

BAB V HASIL ANALISIS PENELITIAN

Pada bab ini penulis mengutarakan tentang manajeman program pelayanan jamaah dan upaya untuk meningkatkan kualitas ibadah jamaah pada PT. Al Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU Tour and Travel)

BAB VI PENUTUP

Pada bab ini penulis mengutarakan kesimpulan dan saran-saran yang merupakan jawaban terhadap beberapa pertanyaan yang termuat dalam rumusan masalah dan lampiran-lampiran

(30)

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Program

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, menugurus, dan mengolah.17 Selain itu kata “to manage” mempunyai sinonim antara lain: to hand (mengguna), to control (memeriksa/mengawasi) tu guide (menuntun/mengemudikan) jadi manajemen berarti mengurus, memeriksa, mengawasi, pengendalian, mengemudikan, atau membimbing.18

Adapun pengertian menurut istilah, manajemen ialah suatu proses, dengan pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Sedangkan menurut G.R Terry dan Lewslie W. Rue mengatakan bahwa manajemen ialah: “Suatu Proses atau kerangka kerja yang melibatkan

bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke

arah tujuan-tujuan organisasi organisasional yang nyata”.19

2. Unsur-unsur Manajemen

Manajemen selalu berkaitan dengan usaha bersama sekelompok manusia dengan menggunakan unsur-unsur yang diperlukan. Suatu manajemen dilaksanakan dengan mengatur

17 Anton Atoillah, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), h. 13.

18 Jhon M. Achols, Managemen and Actualiting , (Jakarta: PT. Gramedia, 1996), h. 375.

19 G.R Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara,1999), h. 14

(31)

18

dan mengarahkan berbagai sumber daya yang terdapat pada 6 M ”The Six Management” terdiri dari Man (manusia), Money (uang), Material (barang), Machine (mesin/alat), Method )metode/cara), dan Market (pasar).20

3. Fungsi Manajemen

Fungsi Manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Seorang manajer menjalankan fungsi-fungsi atau aktivitas-aktivitas tertentu dalam rangka mengelola pekerjaan orang lain secara efisian dan efektif.

Goerge R. Terry merumuskan fungsi-fungsi daripada manajemen yang disingkat menjadi (POAC), yakni sebagai berikut:

a. Planing (Perencanaan)

Planing berasal dari kata plan, artinya rencana, rancangan, maksud dan niat. Planing berarti Perencanaan. Perencanaan adalah proses kegiatan. Sedangkan rencana adalah hasil dari perencanaan. Perencanaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan usaha yang merumuskan program yang ada didalamnya memuat segala sesuatu yang akan dilaksanakan, penentuan tujuan, kebijaksanaan, arah yang

20

Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1996), h. 35

(32)

19

akan ditempuh, prosedur dan metode yang akan diikuti oleh perusahaan tujuan21

b. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian berasal dari kata dasar organisasi yang berarti alat atau badan. Ada ciri khusus dari organisasi yaitu adanya sekelompok manusia yang bekerjasama secara harmonis dan bekerjasama atas hak, kewajiban dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.22

c. Actualiting (Penggerakan)

Actualiting adalah kegiatan yang menggerakan dan mengusahakan agar para pekerja melakukan tugas dan kewajibannya23 Fungsi penggerakan merupakan kegiatan pemberi motivasi, mempengaruhi, membimbing dan mengarahkan pelaksana tugas untuk melaksanakan rencana serta berperan sebagai pendorong pelaksana tugas untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, efektif dan efisien sehingga pencapaian tujuan akan terjadi.

d. Controlling (Pengawasan)

Controling yakni meneliti dan mengawasi agar semua tugas dilakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada atau sesuai dengan deskripsi kerja masing-masing personal. Pengendalian dapat dilakukan secara vertical

21 H. Anton Attoillah, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung: Pustaka Setia, 2019) h. 98

22

Ahmad Fadli HS, Organisasi dan Administrasi, (Jakarta: Mamlahun Nasiin Press, 2002) cet ke-3, h. 30.

(33)

20

maupun horizontal, yaitu atasan dapat melakukan pengontrolan kepada bawahannya. Demikian pula bawahan dapat melakukan upaya kritik kepada atasannya. Cara tersebut diistilahkan dengan system pengawasan melekat. Pengawasan melekat lebih menitikberatkan kesadaran dan keikhlasan dalam bekerja24

4. Pengertian Program

Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa program adakah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu kegiatan tertentu25. Dalam konteks organisasi, perencanaan adalah proses penetapan program untuk mencapai tujuan tersebut. Program berkaitan dengan aktifitas penyediaan atau pengadaan barang untuk anggota, pemasaran produk untuk anggota, penyediaan dan dan jasa lainnya untuk berbagai bentuk pelayanan lainnya.

Dari penerapan definisi di atas, disimpulkan oleh penulis, Manajemen program adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian sederetan rancangan kegiatan yang dilaksanakan oleh sebuah lembaga untuk mencapai tujuan tertentu terealisasi dengan efektif dan efesian.

24 M. Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung : Pustakan Setia, 2010) h. 114

25

Suharismi Arikunto, Penelitian Program Pendidikan, (Yogyakarta: Bisma Aksara, 1998), h. 129

(34)

21

B. Pelayanan Jamaah Umroh

1. Pengertian Pelayanan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pelayanan diartikan sebagai kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang dan jasa.26 Menurut AS Moenir, pelayanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain yang berlangsung diterima. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pelayanan merupakan tindakan yang dilakukan orang lain agar masing-masing memperoleh keuntungan yang diharapkan dan mendapat kepuasan.27

2. Dimensi Mutu Pelayanan

Zeitaml dan Philip Kolter menyatakan dalam bukuM.N Nasution bahwa factor penentu peningkatan mutu pelayanan adalah sebagai berikut:

a. Reability (keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan secara tepat dan akurat sesuai yang dijanjikan.

b. Responsiveness (ketanggapan), yaitu kemampuan untuk merespon dan membantu pelanggan dalam menyediakan pelayanan dengan cepat.

c. Assurance (keyakinan atau jaminan), yaitu kemampuan untuk melayani dengan penuh rasa percaya diri dan menghindari pelayanan dari hal-hal yang meragukan.

26 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002) edisi ke-3, h. 446

27

AS. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara), cet ke-4, h.17.

(35)

22

d. Emphaty (perhatian), yaitu kemampuan untuk memberikan perhatian secara individual kepada pelanggan serta mengerti kepada kebutuhan pelanggan.

e. Tangibles (keberwujudan), yaitu kemampuan memproyeksikan keinginan pelanggan dalam menggunakan fasilitas fisik, peralatan, alat komunikasi, dan alat-alat pendukung.28

3. Fungsi Pelayanan

Salah satu fungsi pelayanan adalah sebagai standar pelayanan. Fungsi pelayanan harus sesuai dengan prosedur yang ada. Selain itu, pelayanan dapat menjadi alat untuk mengontrol dan memonitoring penyelenggaraan layanan. Serta pelayanan juga mengatur, menentukan ukuran kualitas dan kuantitas yang akan dipenuhi sekaligus yang menyelenggarakannya.29

Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan diatas, penulis meberikan kesimpulan mengenai pengertian manajemen pelayanan. Manajemen pelayanan adalah sebuah cara atau langkah-langkah yang telah tersusun rapih sehingga mampu menjalankan renca awal yang disusun oleh organisasi sehingga memberikan kualitas dan mutu pelayanan yang baik.

28 M.N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 309.

29

Agus Dwiyanto, Manajemen Pelayanan Publik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) Edisi Kedua, h. 99

(36)

23 4. Pengertian Umroh

Umroh disunahkan bagi muslim yang mampu dan umroh dapat dilakukan kapan saja, kecuali hari arafah yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari tasrik yaitu tanggal 11, 12, 13, Dzulhijjah.

Umroh merupakan ibadah sunnah yang biasa dilaksanakan oleh umat islam dimana kegiatannya hampir sama dengan ibadah haji hanya saja umroh bisa dilakukan kapan saja berbeda dengan ibadah haji yang hanya bisa dilakukan pada bulan dzulhijah. Ibadah umrah merupakan ibadah yang dianjurkan oleh allah SWT berdasarkan ayat yang terdapat dalam al-Quran.

Ayat Qur‟an tentang umrah dalam Surat Al-Baqarah ayat 158

َحاَنُج لاَف َرَمَتْعا ِوَأ َتْيَبْلا َّجَح ْهَمَف ِ َّاللَّ ِرِئاَعَش ْهِم َةَوْرَمْلاَو اَفَّصلا َّنِإ

ٌميِلَع ٌرِكاَش َ َّاللَّ َّنِإَف اًرْيَخ َعَّىَطَت ْهَمَو اَمِهِب َفَّىَّطَي ْنَأ ِهْيَلَع

Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi‟ar Allah[102]. Maka Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-„umrah, Maka tidak ada dosa baginya[103] mengerjakan sa‟i antara keduanya. dan Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan

kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha

(37)

24

Rangkaian ibadah yang wajib dilakukan ketika umroh adalah

a. Diawali dengan mandi besar, (Janabah) sebelum ihram untuk umroh

b. Mengenakan pakaian ihram. Untuk laki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.

c. Niat umroh dalam hati dan mengucapkan “Labaika

„umrotan atau Labaikallahumma bi‟umrotin.”

Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan “Labbaikallahumma labbaik labbaika

laa syarika laka labbaik. Innal hamda wa ni‟mata waka wal mulk laa syaarika laka.”

d. Sesampai di Masjidil Haram menuju Ka‟bah, lakukan thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan Ka‟bah dijadikan berada di sebalah kiri. Setia putaran menuju Hajar Aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan

Bismillah Wallahu Akbar. Jika bisa menyentuh dan

menciumnya, maka cukup memberikan isyarat dan berkata Allahu Akbat

(38)

25

e. Shalat 2 rakaat di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di Masjidil Haram dan membaca Surat Al-Kafirun pada raka‟at pertama dan Al-Ikhlas pada raka‟at kedua.

f. Selanjutnya Sa‟i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan “Innash Shofa Wal Marwata min

Sya‟aairillah. Abda‟u Bima Bada‟allahu Bihi” ( Aku

memulai dengan apa yang Allah mulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan “Laa ilaha illalahu wahdahu laa

syarikalahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa „alaakulli syaiin qodir. Laa ilaha illallhu wahdahu anjaza wa‟dahu shodaqon „abdahu wahazamal

ahzaba wahdah 3x”. Kemudian berdoa

sekehendaknya. Sa‟i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan beragkat satu kali dilakukan sebanyak 7 kali dengan hiungan berangkat dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di Bukit Marwah.

g. Mencukur rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.

(39)

26 5. Jama’ah Umroh

Jamaah secara bahasa memiliki beberapa pengertian tara lain yaitu berkumpul, berkelompok bersama-sama, dan berserikat. Jamaah juga diartikan sekelompok manusia yang terikat oleh sikap, pendirian, keyakinan, dan tugas serta tujuan yang sama.30 Menurut syari‟at jamaah juga mengandung beberapa pengrtian yaitu:

a) para penganut islam apabila sepakat atas suatu masalah dan para agama pengikut lain diwajibkan mengikuti mereka

b) Masyarakat umum dari pengikut islam c) Kelompok ulama mujahidin

d) Jamaah muslim apabila menyepakati seorang amir e) Para sahabat dalam suatu kelompok khusus31

Islam menganjurkan umat islam menganjurkan kekompakan dan kebersamaan yaitu masyarakat yang terdiri dari pribadi-pribadi muslim yang berpegang teguh pada norma norma-islam, menegakan prinsip taawun (tolong-menolong) dan kerjasama untuk tegaknya kekuatan bersama demi tercapainya tujuan yang sama.

Menurut Drs. H. Ayub, jamaah adalah sejumlah besar manusia atau sekolompok manusia yang berhimpun untuk mencapai tujuan yang sama. Dalam pengertian jamaah umroh warga Negara Indonesia yang beragama islam telah

30 Moh. E. Ayub, Manajeman Masjid, (Jakarta: Gema Insani Press, 2007), h. 128

31

Moh. E. Ayub, Manajeman Masjid, (Jakarta: Gema Insani Press, 2007), h. 128

(40)

27

mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah umroh serta sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.32

6. Kegiatan Pelayanan Umroh

Adapun kegiatan pelaksanaan pelayanan umroh meliputi:33

a. Administrasi, adalah seluruh proses kegiatan yang dilakukan dan melibatkan semua orang secara bersama dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah diterapkan. Melalui dari proses pendaftaran, pembayaran, pendataan, surat ke imigrasi.34

b. Bimbingan Manasik, bimbingan manasik umroh dapat

dilakukan tiga bagian yaitu:

1). Pra umroh adalah agar para jamaah mengerti dan memahami bagaimana cara beribadah haji atau umroh nanti ketika berada di tanah suci.

2). Ketika berlangsung adalah bimbingan yang dilakukan ketika berada di tanah suci dengan cara pembimbing dapat mendampingi, memberi pengarahan kepada jama‟ah agar pelaksanaan

32

Departemen Agama RI, Pedoman Penyelesaian Dokumen Perjalanan Haji (Jakarta: Direktorat Penyelenggaran Haji dan Umroh Kementrian Agama RI, 2010), h. 43

33

Ahmad Kartono, Manajemen Operasional Penyelenggaraan Haji dan Umroh, (Jakarta:UIN Press, 2010) h. 8

34 Ahmad Kartono, Manajemen Operasional Penyelenggaraan Haji dan Umroh, h. 77

(41)

28

ibadah umroh sesuai dengan tata cara ibadah umroh.

3). Pasca umroh, yaitu bimbingan ini dilakukan setelah pelaksanaan umroh untuk mempertahankan kemabruran umroh.

c. Transportasi, menggunakan Transportasi yang aman

dan lancar memegang peran yang cukup menentukan dalam pelaksanaan umroh. Pergerakan calon jama‟ah umroh dari daerah asal, dimana perjalanan dimulai menuju ke Arab Saudi sampai kembali ke daerah asal, dimana perjalanan memerlukan sarana transportasi yang sesuai dengan jarak tempuh perjalanan dan volume angkut (orang dan barang).35

d. Akomodasi, Salah satu unsur yang harus diperhatikan

oleh para penyelenggara ibadah umroh adalah akomodasi. Akomodasi harus diberikan dengan baik dan memuaskan sehingga para jama‟ah lebih khusyu‟ dalam menjalankan ibadah umroh. Yang dimaksud dengan akomodasi adalah wahana yang menggunakan pelayanan jasa penginapan yang dilengkapi dengan pelayanan makan serta jasa lainnya.36

35 Ahmad Kartono, Manajemen Operasional Penyelenggaraan Haji dan Umroh, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2010). h. 77

36

Ahmad Kartono, Manajemen Operasional Penyelenggaraan Haji dan Umroh, h. 78

(42)

29

e. Konsumsi, kelayakan dalam penyajian makanan yang

memenuhi standar gizi dan higienis adalah merupakan service yang menjadikan jama‟ah merasakan nyaman dan adanya kepuasan tersendiri sehingga pada akhirnya jama‟ah merasakan perhatian yang lengkap dalam perjalanan ibadah umroh dan biaya yang mereka keluarkan untuk bisa melaksanakan ibadah umroh manjadi balance bisa dikomparasikan dengan fasilitas yang mereka terima dan rasakan

f. Kesehatan, pelayanan kesehatan ini dilakukan

sebelum berangkat ke tanah suci seperti medical chek

up, suntikan vaxin meningitis dan suntikan vaxin

H1N1. Pelayanan kesehatan adalah pemeriksaan, perawatan, dan pemeliharaan kesehatan calon jama‟ah umroh untuk menjaga agar jama‟ah umroh tetap dalam keadaan sehat antara lain tidak menularkan atau ketularan penyakit selama menjalankan ibadah umrah tersebbut dan setelah kembali ke Indonesia atau tanah air37

Penulis memberikan kesimpulan mengenai pengertian manajemen pelayanan jamaah umroh yaitu cara atau langkah-langkah yang telah tersusun rapih sehingga mampu menjalankan pelayanan kepada jamaah umroh dari pendaftaran hingga kembali lagi ke indonesia yang disusun

37

Ahmad Kartono, Manajemen Operasional Penyelenggaraan Haji dan Umroh, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2010), h. 78

(43)

30

oleh penyelenggara umroh sehingga memberikan kualitas dan mutu pelayanan yang baik bagi jamaah

C. Kualitas Ibadah

1. Makna Ibadah

Ibadah berasal dari kata arab „ibadah (jamak: „ibadat) yang berarti pengabdian, penghambaan, ketundukan, dan

kepatuhan. Dari kata akar yang sama kita mengenal istilah „abd (hamba, budak) yang menghimpun makna kekurangan, kehinaan, dan kerendahan. Karena itu, inti ibadah iyalah

pengungkapan rasa kekurangan, kehinaan, kerendahan diri dalam bentuk pengagungan, penyucian, dan syukur atas segala nikmat. Kata „abd diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi abdi, seorang yang mengabdi dengan tunduk dan patuh kepada orang lain. Dengan demikian, segala bentuk sikap pengabdian dan kepatuhan merupakan ibadah walaupun tidak dilandasi suatu keyakinan.38

Dari sisi keagamaan, ibadah adalah ketundukan atau penghambaan diri kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Ibadah meliputi segala bentuk kegiatan manusia di dunia ini, yang dilakukan dengan niat mengabdi dan menghamba hanya kepada Allah. Jadi, semua tindakan mukmin yang dilandasi denhan niat tulus untuk mencapai ridho Allah dipandang sebagai ibadah. Makna inilah yang terkandung dalam firman

38

Dr. Yunasril Ali, Buku Induk Rahasia Ibadah dan Makna Ibadah, ( Jakarta: Zaman, 2012) h.15

(44)

31

Allah: “Tidaklah Ku ciptakan jin dan manusia melainkan

untuk mengabdi kepada-Ku.” (al-Dzariyat [51]:56)

Jadi jelas, ibadah yang terus-terusan meningkatkan dari sisi kualitas dan kuantitas akan mengantarkan seorang mukmin semakin dekat kepada Allah. Sebagai balasannya Allah akan menunjukinya dalam menempuh segala aktifitas hidupya.

2. Ibadah Berkualitas

Aktifitas bisa bernilai berkualitas jika memenuhi beberapa kriteria:39

1. Ibadah tersebut memenuhi syarat formal dan material (QS. Al Hasy:7).

2. Ibadah tersebut harus berisi, tidak kosong. Artinya ibadah tersebut berhasil guna. Betapa banyak, ibadah yang telah memenuhi syarat formal dan material, tetapi tidak ada isinya. (QS. Al Maun Ayat: 264)

3. Bentuk ibadah apapun, harus dikerjakan pada waktu telah ditentukan. (QS. Al Mulk: 2)

Penulis menyimpulkan mengenai kualitas ibadah yaitu seberapa penting dan dapat memberikan kepuasan dari apa yang telah dikerjakan dalam bentuk pengabdian dan penghambaan yang dilakukan oleh hamba/ abdi sehingga

39

Untajiafan, Meningkatkan Kualitas Ibadah dan ewujudkan Ibadah yang Berkualitas (Jakarta: Bumi Aksara, 2013) h. 62

(45)

32

mengandung isi atau kekuatan untuk menyucikan dan mendekatkan diri kepada Allah sesuai apa yang diharapkan.

3. Upaya yang dilakukan untuk mepertahankan kualitas ibadah40

1. Ibadah dengan kesadaran

Ibadah dengan kesadaran mengandung maksud, bahwa ibadah yang dilaksanakan tidak ada unsur paksaan, dan juga bisa berarti bahwa dalam melaksanakan ibadah tahu dan paham terhadap apa yang dilaksanakan.

2. Ibadah dengan kecintaan

“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, benci karena Allah, memberi karena Allah, menahan karena Allah sesungguhnya orang itu mendapat kesempurnaan Iman.”

(HR. Abu Dawud)

Beribadah tanpa kerinduan dam kecintan tidak akan merasakan kenikmatan dalam beribadah, seperti orang yang sedang sakit tidak merasakan lezatnya makanan. Oleh karena itu jalan yang dapat ditempuh untuk memperoleh kenikmatan beribadah dan agar terhindar dari sikap malas, hendaknya selalu mencari dan menambah konsentrasi dalam beribadah.

3. Ibadah dengan Ikhlas

40

Untajiafan, Meningkatkan Kualitas Ibadah dan ewujudkan Ibadah yang Berkualitas (Jakarta: Bumi Aksara, 2013) h. 27

(46)

33

Niat ikhlas dalam beribadah bukanlah diperoleh secara tiba-tiba akan tetapi memerlukanupaya dan perjuangan secara terus-menerus. Seperti kewajiban menjalankan sholat lima waktu pada awalnya terasa berat dan bisa jadi akan menjadi beban bahkan menjadi penghalang setiap aktifitas. Hal demikian akan hilang secara mental spiritual bila dilaksanakan secara terus-menerusdab ditambah dengan ibadah shalat sunah rawatib dan shala sunnah lainnya.

4. Ibadah dengan Kekhusuan

Khusuk merupakan kondisi kejiwaan yang sedang terpaut kepada Allah, menyadari dan merasakan keagungan Allah SWT. Jalan untuk meraih kekhusuan yaitu merasakan akan kehadiran Allah. Sebagaimana seorang mukhsin yang selalu merasa dalam pengawasan Allah, sebagimana sabda rasul:

“Ikhsan yaitu engkau menyembah Allah seakan-akan

engkau melihatnya, walaupun engkau tidak melihatnya tetapi sesungguhnya Dia (Allah) melihatmu”.

5. Ibadah dengan Sembunyi

Ibdah secara sembunyi merupakan totalitas ibadah dan melepaskan penghambaan diri kepada Tuhan selain Allah, sehingga ibadah bukan untuk memperoleh pujian dari orang lain, penghargaan dari atasan, atau sanjungan dari bawahan. Sebagaimana Sabda Rasululah SAW”

(47)

34

“Sesungguhnya shalatku ibadahku, hidup dan matiku

adalah kepunyaan Allah yang menguasai sekalian Alam

(48)

35

BAB III

GAMBARAN UMUM ASBIHU TOUR AND TRAVEL A. Profil PT. Al Anshar Asbihu Tama Sejahtera

1. Sejarah berdirinya

Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU) ini terbentuk dari hasil musyawarah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) pada Juni 2009, atas kesamaan visi, misi dan tujuan serta keinginan dari kelompok masyarakat yang terdiri dari Pimpinan KBIH, Travel Haji / Umrah dan Pembimbing Ibadah haji yang berbasis Nahdlatul Ulama (NU), yang pada saat itu secara kuantitatif terdapat 2000 KBIH dan 80% nya dikelola oleh keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dan berbasis Nahdliyin. ASBIHU-NU mempunyai kantor pusat di Jl. Jend. Basuki Rahmat No. 12 Kp. Melayu, Jakarta Timur dan mempunyai cabang di tiap-tiap daerah kabupaten dan kota.

ASBIHU NU dikelola oleh organisasi besar yang ada di Indonesia ini yaitu Nadlatul Ulama sehingga tidak takut akan terjadi kecurangan atau penipuan mengingat saat ini dimana-mana sering terjadi penipuan. Dari waktu ke waktu, kepercayaan masyarakat akan kinerja Asosiasi Bina Haji dan Umroh Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU) semakin tinggi. Hal itu terlihat dari banyaknya pendaftar perjalanan ibadah umrah melalui PT ASBIHU NU Tour and Travel, sebagai operator ASBIHU NU.

(49)

36

ASBIHU Tour and Travel telah hadir dengan manajemen dan semangat baru. Dibawah pimpinan KH. Musthofa Aqil Siroj, ASBIHU berkomitmen untuk memberikan kenyamanan dengan program-program yang terbaik bagi jama‟ah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umroh. Ditambah lagi ASBIHU untuk memperkuat pengembangan usaha telah mendapatkan perpanjangan izin dengan diperolehnya SK kemenag No. 432 Tahun 2016. Salah satu semangat ASBIHU dalam peningkatan pelayanan jamaah adalah dengan pesawat yang digunakan. ASBIHU Tour and Travel hanya akan menggunakan pesawat milik negara (pemerintah). Penggunaan pesawat milik negara ini dipandang efektif, karena pesawat negara akan tetap memberangkatkan penumpang walaupun penumpang di jam tersebut, misalnya kurang memenuhi kouta.41

Dalam produk layanan jasa yang memiliki kualitas produk yang baik, pelayanan yang memuaskan serta harga yang terjangkau dan ekonomis perlu adanya program yang baik yang mempengaruhi terhadap kepuasan dalam pelayanan. ASBIHU Tour & Travel yang mempunyai pelayanan yang baik dan memiliki loyalitas yang tinggi adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh ASBIHU Tour & Tavel untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan menanamkan kepercayaan jama‟ah. Dengan

41 Kendi Setiawan, “ASBIHU NU Tour and Travel Gunakan Pesawat Negara untuk kenyamanan Jama‟ah”,

http://www.nu.or.id/post/read/73441/asbihu-tour-and-travel-gunakan-pesawat-negara-untuk-kenyamanan-jamaah, diakses pada tanggal 07 April 2019 pukul 17.25 WIB

(50)

37

pelayanan umroh yang baik perusahaan harus juga dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada jamaah jika menginginkan usahanya berjalan terus, agar jama‟ah mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan. Apabila program pelayanan yang diberikan dapat teraplikasikan dengan baik hak ini kan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan jamaah akan pelayanan professional di bidang penyelenggaraan ibadah haji dan umroh

ASBIHU juga memberikan pelayanan pembinaan jamaah dengan menerbitkan Buku Saku Haji dan Umroh guna memperkuat akidah warga Nahdliyin, karena begitu besar ancaman masuknya paham lain melalui ibadah haji dan umroh, misalnya pembagian buku-buku gratis di bandara bermuatan faham tertentu. Oleh sebabnya peran penting ASBIHU NU untuk melindungi umat dan warga NU dari berbagai aliran dan faham yang menyeleweng dari faham ahlusunnah wal jama‟ah. Tak kalah penting adalah pembekalan bagi calon jama‟ah umrah. Pembekalan dalam hal ini diselenggarakan dalam bentuk praktik manasik umrah. Manasik diadakan sebagaimana kondisi nyata di tanah suci. Itu semua tak lepas dari manajemen program yang dilakukan PT. Al-Anshar Asbihu Tama Sejahtera (ASBIHU NU Tour and Travel)42

42

Wawancara Pribadi dengan bagian Kepala Sekertariat PT. Asbihu Tour and Travel, H. Muhammad NAsir Maqsudy, tanggal 14 Agustus 2019, pukul 11.00 WIB di Kantor Asbihu Tour and Travel

(51)

38

2. Visi dan Misi ASBIHU Tour and Travel

Adapun Visi dan Misi ASBIHU-NU adalah:

Visi : Mewujudkan dan menjadikan biro perjalanan Umroh dan Haji khusus yeng memberi kemudahan dan kenyemanan dengan biaya terjangkau bagi masyarakat muslim umumnya dan masyarakat nahdlatul ulama dengan pelayanan terbaik dan amanah berbasis faham Ahlussunah Wal Jamaah.

Misi : 1. Membentengi Jamaah Haji Indonesia dari faham-faham yang tidak sesuai dengan faham Ahlussunah Wal Jamaah.

2. Sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan asas dan tujuan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh yang sesuai dengan Undang - Undang No. 13 Tahun 2008.

3. Menjadikan Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama sebagai mitra pemerintah, khususunya dalam aspek pembinaan dan pelayanan kesehatan para Calon Jamaah Haji dan Umroh Indonesia.43

43

Wawancara Pribadi dengan bagian Kepala Sekertariat PT. Asbihu Tour and Travel, H. Muhammad NAsir Maqsudy, tanggal 14 Agustus 2019, pukul 11.00 WIB di Kantor Asbihu Tour and Travel

(52)

39 3. Tujuan Asbihu Tour and Travel

Adapun tujuan dibentuknya Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama adalah:

1. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, bimbingan, pembinaan dan perlindungan bagi jamaah haji Indonesia, sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam yang menganut faham Ahlussunah Wal Jamaah.

2. Menjadikan KBIH dan Travel Haji dan Umrah yang profesional, amanah, dan bertanggungjawab.

3. Untuk meningkatkan kualitas dan peran aktif KBIH, khususunya berperan aktif dalam memberikan pembinaan bagi para calon jamaah haji dan umumnya masyarakat muslim Indonesia.

4. Sebagai media silaturrahim, berkoordinasi dan melakukan pembinaan sesama KBIH, khususnya KBIH yang berbasis Nahdlatul Ulama.

5. Untuk membentengi Jamaah Haji Indonesia dari meluasnya pengaruh dan pengamalan ajaran Wahabiyah, serta ajaran lain yang bertentangan dengan nilai-nilai Ahlussunah Wal Jamaah baik ketika mereka menunaikan ibadah haji maupun setelah pulang menunaikan ibadah haji. 44

44

Wawancara Pribadi dengan bagian Kepala Sekertariat PT. Asbihu Tour and Travel, H. Muhammad Nasir Maqsudy, tanggal 14 Agustus 2019, pukul 11.00 WIB di Kantor Asbihu Tour and Travel

(53)

40 4. Kegiatan dan Usaha

Selanjutnya untuk mewujudkan Visi, Misi dan tujuan tersebut Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama melaksanakan usaha-usaha dan kegiatan sebagai berikut: a. Mengadakan bimbingan dan pembinaan di kalangan

pembimbing dan pengurus KBIH/Travel Haji dan Umrah, khususnya yang berbasis Nahdlatul Ulama (NU).

b. Menjalin hubungan kerjasama dengan instansi terkait, baik pemerintah maupun swasta untuk menolak faham-faham dan pengamalan-pengamalan yang keluar dari kultur, budaya dan nilai-nilai ajaran serta faham Ahlussunah Wal Jamaah.

c. Mengadakan pelatihan dan kursus manajemen pengelolaan KBIH/Travel Haji dan Umrah yang baik dan professional dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan KBIH/Travel Haji dan Umrah.

d. Mengembangkan usaha-usaha lain yang bermanfaat untuk umat dan warga Nahdlatul Ulama.

e. Mendirikan lembaga atau sentral unit usaha KBIH yang memiliki nilai manfaat untuk kegiatan dan peningkatan kualitas KBIH/Travel Haji dan Umrah.

f. Mendirikan pusat pembinaan dan bimbingan haji berbasis Ahlussunah Wal Jamaah.

g. Mendirikan Rumah Sakit atau Poliklinik NU.

h. Pemberdayaan dan pengembangan potensi ekonomi KBIH NU.

(54)

41

i. Membuat buku pedoman dan panduan manasik haji berbasis Ahlussunah Wal Jamaah.45

5. Alamat PT. Al Anshar Asbihu Tama Sejahtera

PT. Asbihu Tour and Travel mempunyai kantor pusat di Jl. Jend. Basuki Rahmat No. 12 Kp. Melayu, Jakarta Timur.

6. Legalitas

 Ijin Dinas Pariwisata No.2895/2011

 Ijin Umrah S.K. Menag No. 432/2016

 Anggota ASPHURINDO 01/II/010818-06

45

Wawancara Pribadi dengan bagian Kepala Sekertariat PT. Asbihu Tour and Travel, H. Muhammad NAsir Maqsudy, tanggal 14 Agustus 2019, pukul 11.00 WIB di Kantor Asbihu Tour and Travel

(55)

42 7. Logo Asbihu Tour And Travel

Gambar 3.1

Logo Asbihu Tour and Travel46

.

8. Sturktur Organisasi dan Kelengkapan Struktur Asbihu Tour and Travel

1.Struktur organisasi Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama terdiri dari:

a. Pengurus Pusat yaitu struktur organisasi ASBIHU NU di tingkat pusat yang dipimpin oleh Pengurus Pusat, disingkat PP.

b. Pengurus Wilayah yaitu struktur organisasi ASBIHU NU di tingkat daerah Provinsi yang dipimpin oleh Pengurus Wilayah, disingkat PW.

46

Didowonload dari Website https://www.nu.or.id/post/read/ 76978/asbihu-adakan-diklat-sertifikasi-pembimbing-haji-dan-umrah pada 15 Agustus 2019 Pukul 22.00 WIB

(56)

43

c. Pengurus Cabang yaitu struktur organisasi ASBIHU NU di tingkat daerah Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh Pengurus Cabang, disingkat PC.

2. Untuk perwakilan Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama di luar negeri, dapat dibentuk struktur organisasi ASBIHU NU setingkat Pengurus Cabang yang dipimpin oleh Pengurus Cabang Istimewa, disingkat PCI.47

9. Susunan Kepengurusan PT. Al Anshar Asbihu Tama Sejahter

Gambar 3.2

Struktur Organisasi PT. Anshar asbihu Tama Sejahtera48

47 Wawancara Pribadi dengan bagian Kepala Sekertariat PT. Asbihu Tour and Travel, H. Muhammad NAsir Maqsudy, tanggal 14 Agustus 2019, pukul 11.00 WIB di Kantor Asbihu Tour and Travel

48

Dikutip dari Dokument Profil PT. Al Anshar Asbihu Tama Sejahtera, pada tanggal 14 Agustur 2019

(57)

44

Deskripsi Struktur49 1. Komisaris

Dewan Pembina perusahaan, yang membina dan bertangungjawablah penuh terhadap perusahaannya

2. Direktur Utama

Pemimpin perusahaan tertinggi yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan secara keseluruhan.

3. Kepala Kantor

Manager pusat bertanggungjawab atas keberlangsungan program setiap divisi, mengontrol, membimbing serta mengayomi divisi-divisi di perusahaan, dan menyambungkan laporan divisi-divisi kepada Direktur Utama.

49

Dikutip dari Dokument SOPPT. Al Anshar Asbihu Tama Sejahtera, pada tanggal 14 Agustur 2019

(58)

45

4. Divisi Operasional Haji dan Umroh dan Marketing

Berfungsi dalam mengatur dan mengelola semua teknis berkaitan Haji Khusus dan program umroh, mulai dari sebelum pemberangkatan sampai pemulangan ke tanah Air. Memasarkan produk haji dan umroh kepada para calon jamaah an pelanggan.

5. Divisi Dokumen dan Administrasi

a. Membooking seat yang dibutuhkan kepihak penerbangan

b. Proses booking hotel (Cartering, akomodasi Jeddah to Jeddah)

c. Memproses ketersediaan hotel sesuai kebutuhan 6. Divisi Acounting

Berfungsi mengatur keuangan yang masuk dan keluar perusahaan

a) Pembayaran Umroh dan Haji b) Pembayaran Ticket pesawat c) Pembayaran Hotel

d) Rekonsel Bank e) Cek Saldo

f) Operasional Kantor 7. Divisi Handling Airport

Mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengannandling di bandara baik pada waktu keberangkatan maupun kedatangan, kordinasi dengan perusahaan penerbangan, isntitusi dan pihak terkait di bandara.

(59)

46

8. Divisi Land Aragement

Menunjuk dan menempatkan motowif, penunjukan hotel, bus, catering, acara ziarah, dan hal-hal yang terjadi dilapangan, mengkordinasi dan mengawasi kegiatan pelaksanaan serta evaluasi hasil yang telah dicapai serta mengambil keputusan penting seputar LA

10. Keanggotaan Asbihu Tour and Travel

Keanggotaan Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama terdiri dari:

1) Anggota Biasa, terdiri dari:

a. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)/ Travel Haji & Umrah yang memiliki izin operasional dari Kementerian Agama Republik Indonesia sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah negara Republik Indonesia dan masih aktif.

b. Pembimbing Ibadah Haji/Tour Leader dari KBIH atau Travel Haji & Umroh yang berbasis NU, dengan memperlihatkan surat keterangan dari KBIH atau Travel yang bersangkutan bertugas.

2) Anggota Kehormatan ialah setiap orang yang bukan anggota biasa yang dinyatakan telah berjasa dan atau dipandang mampu untuk memajukan Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama dan ditetapkan dalam

Gambar

Gambar 5.3  Suntik Miningitis
Gambar 5.5  Hotel di Mekkah

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menunjukkan bahwa para remaja tidak hanya sekedar mengagumi perilaku dan penampilan dari seorang vlogger saja tetapi juga mendukung apapun yang dilakukan oleh

Sistem Pertanian-Bioindustri Terpadu merupakan totalitas atau kesatuan kinerja pertanian terpadu yang terdiri dari: (1) Subsistem sumberdaya insani dan IPTEK; (2) Subsistem

Berdasarkan hasil pembahasan dan uraian mengenai Operasi Atalanta di Teluk Aden, dapat disimpulkan bahwa tujuan Uni Eropa melaksanakan misi di Teluk Aden antara lain

Penanganan yang dilakukan juga terdapat kendala-kendala yang bisa menghambat tujuan tersebut, baik yang berasal dari anak jalanan, orang tuanya, serta dari

Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45- 55 tahun. Menopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung telur. Meskipun seluruh proses ini

Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran Fiqih materi bertayamum pada siswa kelas VII MTs Darussa`adah Bulak membahas tentang upaya guru untuk

Bahana Sejahtera Tour and Travel Bandung, diantaranya menyelenggarakan tour Karyawan POLTEK TELKOM, bekerjasama dengan PT Profex untuk menyelenggarakan outbound PT

Bagaimana upaya yang perlu dilakukan oleh PT Anta Express Tour and Travel Service dalam meningkatkan kualitas layanan tur outbound dengan menggunakan integrasi SERVQUAL,