• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB1 I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Judul Perancangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB1 I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Judul Perancangan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB1 I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi

1. Judul Perancangan

Pada judul “Perancangan Buku Saku Tanggap Bencana Gempabumi” ini, penulis ingin membuat buku mengenai pembelajaran aksi tanggap bencana khususnya bencana gempabumi, tentang tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan, mulai dari persiapan sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana dan pra bencana. Bencana alam yang sering terjadi di beberapa kota di Indonesia selalu meresahkan masyarakat. Banyak korban yang berjatuhan serta kerugian yang tidak sedikit. Dengan adanya momen seperti ini, sangat diharapkan karya yang akan dibuat dapat mempengaruhi khayalak dan membantu mengurangi korban dan kerugian ketika bencana tersebut datang. 2. Latar Belakang Perancangan

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Letaknya yang persis berada di garis khatulistiwa serta diapit oleh dua benua dan dua samudra membuat Indonesia menjadi negara yang rawan terhadap bencana. Perubahan iklim yang ekstrim ikut menyumbang berbagai macam bencana alam yang datang ke negeri ini.

Anak-anak merupakan masa emas, dimana pada saat itu daya pikir dan keingintahuan seorang anak lebih besar. Kegiatan membaca merupakan aktivitas untuk mendapatkan pengetahuan atau informasi, seharusnya kebiasaan membaca merupakan hal penting dan perlu ditanamkan sejak dini. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan minta baca adalah mendesain sistem pembelajaran untuk menarik perhatian anak-anak dan memungkinkan anak-anak untuk melakukan kegiatan membaca menjadi menyenangkan. Buku saku adalah suatu buku yang berukuran kecil yang mana berisi informasi sehingga mudah dibawa kemana-mana.

Atas dasar hal tersebut, penulis akan membuat media publikasi buku saku dalam bentuk sosialisasi tanggap bencana alam gempabumi agar masyarakat

(2)

2 dapat melakukan aksi tanggap serta menyadarkan akan hidup bersih dan cinta pada lingkungan yang mereka tempati. Sosialisasi bencana alam ini bekerjasama dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sehingga media yang nanti akan dibuat dapat disosialisasikan kepada masyarakat yang sering terkena dampak bencana alam tersebut. Dengan target usia yaitu anak-anak usia 10-12 tahun atau setara dengan kelas 5 SD. Buku ini akan dibuat dengan menggunakan karakter atau tokoh animasi hewan, menggunakan kalimat – kalimat yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh anak-anak dan memberikan informasi tentang tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan, mulai dari persiapan sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana dan pra bencana yang datang secara tiba-tiba. Penulis berharap anak-anak dapat menambah pengetahuan mengenai bencana gempabumi dan memberi kontribusi terhadap pentingnya tanggap bencana alam dengan pencegahan dan solusi yang dilaksanakan ke depannya. B. Orisinalitas (State of the Art)

Gambar 1. Cover Buku Saku BNPB

Sebagai referensi karya, penulis mengambil beberapa buku saku untuk dijadikan sebagai data dan referensi ilustrasi untuk karya penulis salah satunya yaitu buku saku yang diterbitkan oleh BNPB.

(3)

3 Buku ini berjudul Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana yang berisi tentang pengertian dari beberapa bencana alam dan cara bagaimana aksi yang dilakukan ketika bencana-bencana alam datang, diantaranya adalah pengertian bencana banjir, tsunami gunung merapi, sebab akibat bencana, dan lain sebagainya. Buku saku 10 cm x 16 cm ini menggunakan sampul kemasan artcarton dengan laminasi doff, tebal 43 lembar artpaper, kemudian dijilid spiral pada bagian atasnya. Pada bagian isi buku sebagian besar berupa teks dan hanya terdapat sedikit ilustrasi gambar. Buku saku ini ditujukan untuk usia dewasa.

 Ilustrasi

Penggunaan ilustrasi dan petunjuk gambar dari dalam buku tersebut sangat minim dan singkat sehingga pembaca hanya terfokus didalam tulisan dalam memahami isi buku

 Warna

Penggunaan warna merah pada sampul depan dan belakang sangat menarik, pemakaian warna merah ini mencerminkan warna tanda bahaya dan waspada yang bermakna agar pembaca buku ini selalu tetap waspada terhadap bencana yang datang. Pada isi buku, terdapat warna latar yang berbeda-beda pada tiap bagian bencana. Pada bagian bencana banjir terdapat warna coklat, tsunami berwarna biru muda, gunung merapi berwarna merah dan lainnya.

 Kemasan

Dengan menggunakan sampul artcarton yang ringan, dijilid dengan spiral dan dilaminasi dengan doff menjadikan buku ini lebih kuat, warna tetap bertahan lebih lama dengan laminasi, dan dapat disimpan untuk waktu yang lama.

Dari analisa buku saku tanggap bencana diatas, penulis menyimpulkan bahwa buku tersebut memiliki banyak kelebihan yang bisa diaplikasikan kedalam buku saku yang akan dirancang, seperti pemilihan penggunaan warna, pemilihan material untuk fisik buku yang tepat. Kekurangan yang bisa dianalisa dari buku tersebut adalah ilustrasi gambar yang minim dan terlalu banyak tulisan dalam isi buku tersebut. Buku saku tanggap bencana ini tidak cocok untuk usia 10-12 tahun, pada usia tersebut penggunaan gambar yang banyak dan sedikitnya teks

(4)

4 pada buku ditambah cerita yang unik dapat menarik perhatian anak usia 10-12 tahun.

Yang membedakan karya desain rancangan ini dengan desain yang sudah ada adalah buku ini berisikan mengenai pembelajaran “Tanggap Bencana Gempabumi”, yang didalamnya berisi tentang tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan, mulai dari persiapan sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana dan pra bencana, menggunakan lebih banyak ilustrasi dan gambar, fullcolor, juga penggunaan bahasa yang mudah dipahami, kemudian dilengkapi permainan interaktif terhadap pembaca seperti teknik rotary pada salah satu halaman, sebuah permainan teka-teki dan bonus pengukur tinggi badan beserta stiker di dalamnya.

Media publikasi buku saku “Tanggap Bencana Gempabumi” untuk anak kelas 5 SD ini bersifat edukatif dan menarik dengan tujuan mengajarkan anak-anak mengenai pengenalan tentang bencana dan aksi tanggap yang harus dilakukan. Menambahkan nilai fungsional pada buku saku dengan tujuan anak-anak memiliki rasa sayang untuk membuang atau menaruh sembarangan buku saku ini.

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan

a. Memberi pengetahuan dan pemahaman pentingnya sosialisasi tanggap bencana alam di Indonesia khususnya bencana gempabumi.

b. Membuat media publikasi yang efektif sehingga tersampaikan kepada anak sekolah dasar yang sering terkena dampak bencana alam di Indonesia.

2. Manfaat

Manfaat bagi diri sendiri

a. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai bencana khususnya gempabumi

a. Menambah wawasan mengenai mengenai kreatifitas dan kepekaan dalam mengolah suatu media berupa buku saku, serta penataan layout dan keserasian antara 1 halaman ke halaman berikutnya hingga menjadi sebuah buku yang menarik untuk anak-anak.

(5)

5  Manfaat bagi masyarakat

a. Memberikan pengetahuan tentang bencana alam kepada masyarakat khususnya anak-anak sekolah dasar, secara dini agar dapat dengan mudah menemukan pecegahan dan penanganannya.

b. Dapat lebih tanggap terhadap bencana alam sehingga dapat menghindari korban berjatuhan dan kerugian yang besar.

c. Mengajarkan kepada masyarakat khususnya anak-anak sekolah dasar agar lebih siaga sebelum, ketika, dan setelah terjadi bencana alam gempabumi.  Manfaat bagi lembaga

a. Menambah referensi pustaka mahasiswa Desain Produk, mengenai perancangan media publikasi

b. Membantu pemerintah untuk mengurangi dampak bencana alam dalam bentuk soasialisasi tanggap bencana alam melalui media publikasi yang dibuat.

D. Menggambarkan Peluang dan Tantangan Studi 1. Peluang Studi

Melihat dari banyaknya buku cerita anak yang menarik di toko buku dengan berbagai varian cerita dan makna yang terkandung serta adanya kebutuhan dari anak akan proses pengembangan imajinasinya, maka buku saku ini memiliki peluang yang sangat besar jika diproduksi secara masal, sebagai media informasi yang menyajikan pengetahuan tentang bahayanya suatu bencana jika tidak ditanggapi secara serius. Terlebih lagi untuk anak-anak yang tidak tahu resiko dari bahaya bencana gempabumi. Ada baiknya pengetahuan mengenai bencana alam gempabumi diberikan sejak dini, agar mereka juga bisa tanggap terhadap bencana itu sendiri. Kurangya buku-buku mengenai bencana alam untuk anak-anak juga menjadi peluang buku ini untuk diproduksi.

2. Tantangan Studi

Dalam perkembangan zaman ini, anak menganggap buku sebagai suatu hal yang biasa dan membosankan, terlebih lagi dengan adanya penggunaan

(6)

6 ponsel smartphone yang mudah diakses dimana saja. Belum lagi dengan bahan buku yang menggunakan material kertas yang beragam yang membuat harga buku ini mahal.

Sampai tahap proses mendesain, buku ini menjadi buku yang akan diproduksi secara massal bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa akan diproduksi massal dan akan dibagikan secara gratis kepada penduduk yang sering terkena bencana gempabumi.

E. Relevansi dan Konsekuensi Studi

Buku yang diambil dari buku saku BNPB merupakan buku saku yang berisi tentang materi bencana alam dengan pola layout yang didominasi oleh tulisan. Sehingga pembacanya adalah khalayak umum dan bukan dikhususkan untuk usia anak-anak.

Pada buku saku ini penulis ingin membuat suatu hal yang baru yaitu menyajikan buku saku yang mudah diakses dengan penyajian untuk anak sekolah dasar, keterbacaan yang mudah dipahami, dan pengeksploran karakter yang sesuai untuk anak-anak sekolah dasar.

Gambar

Gambar 1. Cover Buku Saku BNPB

Referensi

Dokumen terkait

Masalah paling mendasar dari model data panel dinamis adalah adanya korelasi antara variable lag endogen (yang berposisi sebagai variabel eksplanatori) dengan

Berdasarkan analisis terhadap instrumen hukum, instrumen ekonomi, zonasi dan inisiatif masyarakat yang diindikasikan oleh konsistensi pelaksanaan dan tingkat koordinasi

Pada beberapa virus, bagian sebelah luar dari kapsid diketemukan adanya selubung virus (envelope) atau membran yang menyelubungi kapsid yang berasal dari membran inang.. Selubung

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa kesadaran hukum merupakan salah satu faktor penting dalam menjadikan seorang pelaku usaha menjadi pelaku usaha

Guru bersama siswa untuk membuat kesimpulan mengenai luas volume kubus, prisma dan limas Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa Guru menugaskan siswa untuk mengumpulkan hasil

biopsikososial harusnya digunakan dalam melakukan penanganan LBP kronis dan pemberian latihan pada pasien merupakan rekomendasi terbaik, akan tetapi pada prakteknya

Jembatan tipe pratt Dari kedua jenis jembatan di atas, untuk memilih mana jembatan yang lebih efisien untuk di gunakan, maka perlu di tinjau pemilihan profil

KOGNITIF 3.6 Setelah anak bermain dengan batu kerikil anak mampu Menghitung jumlah batu kerikil yang ada pada kata u-l-a-r. BAHASA 4.12 3.11