Penerapan Tema Arsitektur Perilaku
Pada Bangunan O Theós Chamogelá Water Park
di Kota Baru Parahyangan
Muhammad Rainaldy Himawan
Jurusan Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Itenas, Bandung
Email: rainaldlionheart@gmail.com
ABSTRAK
Kota Bandung merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia, pertumbuhan angka jumlah penduduknya yang pesat mengakibatkan ketersedian ruang terbuka di Kota Bandung menjadi sangat terbatas, dampaknya adalah psikologi manusia yang menjadi mudah depresi. Tempat wisata di daerah sub-urban adalah solusi terbaik untuk memberi penyegaran kembali psikologi manusia yang hidup di tengah perkotaan, Kota Bandung memiliki daerah Sub-Urban yang cukup strategis untuk dijadikan tempat wisata, daerah itu adalah Kota Baru Parahyangan. O Theós Chamogelá Water Park adalah sebuah langkah solusi untuk melepas penat di tengah kepadatan kota. O Theós Chamogelá diambil dari Bahasa Yunani, yang artinya “Tuhan sedang tersenyum”. Judul Proyek ini juga adalah sebuah doa dan harapan agar Tuhan selalu tersenyum melihat hati wisatawan yang berkunjung menjadi bahagia. Water park ini menggunakan pendekatan tema “arsitektur perilaku”. Pendekatan ini membuat dalam perancangannya selalu menyertakan pertimbangan-pertimbangan perilaku, yaitu bahwa desain arsitektur dapat mencegah terjadinya perilaku atau sebaliknya, sebuah desain arsitektur dapat membuat terjadinya suatu perilaku. Penyajian spot foto yang instagramable, penggunaan warna dan pemilihan material yang tepat, pola sirkulasi dan solusi untuk tapak berkontur, sirkulasi untuk penyandang disabilitas, serta desain yang dapat menciptakan perilaku telah berhasil diterapkan pada desain O Theós Chamogelá Water Park.
Kata kunci: Kota Baru Parahyangan, taman wisata air, arsitektur perilaku. ABSTRACT
Bandung is known as one of the big cities in Indonesia, the population growth has increased rapidly, which impact very limited availability of open spaces in Bandung, the impact is human psychology becomes easily depressed. Recreations in sub-urban area are the best solution to refresh human psychology who lives in the city, Bandung has a sub-urban area which is strategic enough to be a tourist spot, it’s Kota Baru Parahyangan. O Theós Chamogelá Water Park is a solution to refresh a busy city. O Theós Chamogelá adapted from Greek, which means "God is smiling". The title of this project is also a pray and hope that God will always smile seeing the tourists be happy. This water park uses a “behavioral architecture” theme. The design always included behavioral considerations, which can prevent some behavior or even the otherwise, an architectural design can make some behavior happen. Offering an instagramable photo spot, colors and material choices, flow circulation on site and the solution of contoured ground, disability flow circulation, and also the design to create a behavior which finally applicated in O Theós Chamogelá Water Park.
1. PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya zaman angka pertumbuhan jumlah penduduk menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, khususnya di kota-kota besar. Kota Bandung merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia, pertumbuhan angka jumlah penduduknya yang pesat mengakibatkan ketersedian ruang terbuka di Kota Bandung menjadi sangat terbatas, hal ini mengakibatkan terjadinya banjir, kemacetan, polusi udara menumpuk, serta dampak lainnya adalah psikologi manusia yang menjadi mudah depresi. Tempat wisata di daerah sub-urban adalah solusi terbaik untuk memberi penyegaran kembali psikologi manusia yang hidup di tengah perkotaan, Kota Bandung memiliki daerah Sub-Urban yang cukup strategis untuk dijadikan tempat wisata, daerah itu adalah Kota Baru Parahyangan. O Theós Chamogelá
Water Park yang akan dibangun pada Kota Baru Parahyangan adalah sebuah langkah solusi sebagai
wadah untuk orang-orang yang tinggal di perkotaan agar dapat melepas penat di tengah kepadatan kota yang membuat manusia menjadi mudah depresi.Banyak tempat pariwisata di Indonesia yang kurang memperhatikan fasilitas-fasilitas untuk kenyamanan sesuai dengan kebiasaan atau perilaku manusia, khususnya perilaku warga Indonesia, akibatnya beberapa pengunjung kurang dapat menikmati fasilitas yang ada pada tempat pariwisata tersebut. O Theós Chamogelá Water Park adalah sebuah tempat rekreasi air yang bertema-kan Arsitektur Perilaku, yaitu arsitektur yang membentuk perilaku manusia maupun perilaku manusia sebagai unsur pembentuk sebuah arsitektur. Oleh karena itu, O Theós
Chamogelá Water Park diharapkan menjadi tempat pariwisata yang dapat merespon perilaku manusia,
khususnya perilaku warga Indonesia.
2. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANGAN
Bagian eksplorasi dan proses rancangan ini berisi uraian tentang definisi proyek, lokasi proyek, definisi tema, dan elaborasi tema.
2.1 Definisi Proyek
Proyek ini bernama O Theós Chamogelá Water Park. O Theós Chamogelá diambil dari Bahasa Yunani, yang artinya “Tuhan sedang tersenyum”, seperti halnya kalimat yang ditulis oleh Martinius Antonius
Weselinus Brouwer (M.A.W. Brouwer) orang Belanda yang menamatkan sarjana di Fakultas Paedagogi
Universitas Indonesia pada 1961. Tulisan yang sekarang tertulis pada dinding jembatan penyebrangan di Jalan Asia Afrika, Bandung, yaitu “Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum” ia buat karena cintanya yang amat dalam kepada bumi pasundan. Ia pernah mengajukan diri menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) namun pengajuannya ditolak sampai dengan akhir hayatnya. Judul proyek ini dipilih mengingat water park ini berada di Bumi Pasundan, yakni di Kota Baru Parahyangan. Judul ini juga dipilih sebagai doa dan harapan agar Tuhan selalu tersenyum melihat hati wisatawan yang berbahagia setelah berkunjung ke tempat rekreasi ini. [1]
2.2 Lokasi Proyek
Lokasi yang dipilih berada di Kawasan Sub-Urban yang terletak di daerah Kabupaten Bandung bagian Barat, berada di sepanjang Jl. Parahyangan Raya, Indonesia (tepatnya di Jalan Panca Tengah). Lokasi ini dipilih karena berada di kawasan Sub-Urban yang cukup jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Selain itu, Kawasan Kota Baru Parahyangan yang merupakan sebuah kawasan terpadu diharapkan mampu menarik minat dari sejumlah wisatawan yang sedang berlibur untuk datang, karena di dalam Kota Baru Parahyangan tidak hanya menawarkan satu jenis wisata saja, melainkan ada beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Objek wisata di Padalarang Bandung ini sangat terkenal dengan salah satu fungsinya, yaitu sebagai fasilitas wisata ilmu pengetahuan dan teknologi (Puspa Iptek Kota Baru Parahyangan) yang terlengkap di Indonesia.[2] Lokasi Kota Baru Parahyangan juga cukup strategis karena dapat diakses dengan mudah dari pintu tol dalam dan luar kota. Seperti Gambar 1 berikut dibawah ini.
Gambar 1. Lokasi & Akses Kota Baru Parahyangan Sumber: https://kotabaruparahyangan.com;
diunduh tanggal 5 Agustus 2020. [3]
2.3 Definisi Tema
Proyek O Theós Chamogelá Water menggunakan tema Arsitektur Perilaku. Arsitektur Perilaku merupakan pergabungan dari dua kata dasar, yaitu Arsitektur dan Perilaku.
Menurut Mangunwidjaja Yusuf. B, dalam bukunya Wastu Citra (1995:12) disebutkan bahwa, Arsitektur berasal dari Bahasa Yunani “archee” dan “tectoon”. Archee berarti yang asli, yang utama, atau yang awal. Sementara Tectoon berarti kokoh, tidak roboh atau stabil. Maka arti dari Archeetectoon adalah orisinal dan kokoh. [4]
Menurut Soekidjo Notoatmodjo, dalam bukunya Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan (2003) disebutkan bahwa, Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. [5]
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, Arsitektur Perilaku adalah arsitektur yang dalam perancangannya selalu menyertakan pertimbangan-pertimbangan perilaku yaitu bahwa desain arsitektur dapat menjadi jembatan untuk terjadinya perilaku atau sebaliknya arsitektur dapat menjadi penghalang untuk terjadinya perilaku.
2.4 Elaborasi Tema
O Theós Chamogelá Water Park mengusung tema Arsitektur Perilaku dengan penjabaran tema melalui
Tabel 1 sebagai berikut:
Poin Penjelasan Water Park Arsitektur Perilaku
Mean Water park adalah sebuah
taman bermain yang dikhususkan untuk melakukan
permainan yang berhubungan dengan air.
Memberikan pertimbangan-pertimbangan perilaku pada
desain, bagaimana sebuah desain dapat membentuk atau
mencegah perilaku manusia.
Problems Mengolah water park dengan
lahan berkontur, dengan sirkulasi dan pencapaian tiap
zona secara efektif.
Membentuk sebuah perilaku manusia yang dapat dirasakan
melalui desain
Fact Belum terdapatnya water park
di Kawasan Kota Baru Parahyangan.
Terlalu banyak desain yang kurang memperhatikan perilaku, contoh kecilnya adalah hak untuk penyandang
disabilitas.
Need Water park yang didesain
dengan nyaman, memperhatikan antropometri
manusia.
Memberi perhatian lebih pada desain agar tercapainya Tema
Arsitektur Perilaku
Goals Menciptakan water park yang nyaman bagi para pengunjung,
dengan mengkondisikan sirkulasi yang baik di dalam maupun di sekitar bangunan.
Desain dapat membuat psikologi penggunanya merasa
nyaman dan bahagia, juga desain ramah usia yang dapat dinikmati oleh semua tingkat
usia.
Concept Membuat transportasi dari satu
titik kontur ke titik kontur lain yang curam menggunakan
kereta gantung, dan lift.
Menerapkan konsep programatik, yaitu mengidentifikasi permasalahan
pada suatu proyek, dan mengenali terlebih dahulu permasalahan, untuk kemudian
dicarikan solusi. Sumber: Analisa Pribadi
Kesimpulan dari elaborasi tema diatas adalah, water park sebagai tempat wisata bermain air yang terletak di area lahan berkontur harus memperhatikan aspek psikologi manusia, aspek kenyamanan, aspek utilitas, bagaimana mengolah flow activity pada tapak dan dalam bangunan sehingga water park dapat menciptakan perilaku baik atau mencegah perilaku pengunjung.
3. HASIL RANCANGAN
Pada bagian ini diuraikan hal spesifik atau detail terkait penerapan tema dalam rancangan berupa konsep dan rancangan tapak, konsep gubahan massa dan rancangan bangunan, konsep dan rancangan fasad, serta konsep dan rancangan khusus terkait tema perancangan
3.1 Konsep dan Rancangan Tapak
O Theós Chamogelá Water Park terbagi atas tiga zona, yaitu zona publik, zona privat dan zona servis.
Zona publik adalah zona yang dapat dilalui pengelola, pengunjung, maupun karyawan servis. Zona privat terdiri dari 2 fungsi yang berkaitan dengan pengelola, seperti kantor pengelola dan tempat parkir karyawan. Sementara zona servis terdiri dari fungsi yang berkaitan dengan logistik barang, mobil pengangkut sampah, karyawan, dan segala yang berhubungan dengan utilitas. Berikut adalah Gambar
2 yang akan menggambarkan zoning dalam tapak O Theós Chamogelá Water Park.
Gambar 2. Zonning Dalam Tapak O Theós Chamogelá Water Park Sumber: Analisa Pribadi
Terdapat satu akses keluar masuk kendaraan pada tapak O Theós Chamogelá Water Park, pembagian sirkulasi kendaraan antara kendaraan pengunjung, pengelola, dan servis terbagi pada area dekat drop off pengunjung. Area sirkulasi kendaraan pengelola dan servis berada di area yang lebih ke dalam karena area pengelola dan servis bersifat lebih privat. Untuk sirkulasi pejalan kaki pengunjung dimulai dari bangunan visitor center, lalu pengunjung dapat memilih untuk menaiki kereta gantung langsung ke dekat area wahana kolam ekstrim, atau pengunjung memilih untuk jalan melewati plaza menuju kolam semi indoor lalu menuju kiddie pool, dan selanjutnya ke kolam arus. Sedangkan untuk sirkulasi pejalan kaki pengelola adalah dari tempat parkir pengelola langsung masuk ke kantor pengelola. Terakhir untuk sirkulasi pejalan kaki servis adalah dari tempat loading dock langsung menuju gudang atau ruang-ruang utilitas. Berikut adalah Gambar 3 yang akan menggambarkan pola sirkulasi dalam tapak O Theós
Chamogelá Water Park.
Gambar 3. Pola Sirkulasi Tapak O Theós Chamogelá Water Park Sumber: Analisa Pribadi
3.2 Konsep Gubahan Massa dan Rancangan Bangunan
Terdapat empat macam gubahan massa O Theós Chamogelá Water Park, masing-masing gubahan massa menunjukan juga perbedaan pada konstruksi atapnya, keempat macam gubahan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4, Gambar 5, Gambar 6, dan Gambar 7 di bawah ini.
Massa bangunan visitor center terdiri dari dua bentuk dasar yaitu 1 buah lingkaran dan 3 buah balok. Ketiga bentuk dasar itu disatukan lalu ditambahkan bentuk setengah lingkaran di tandai dengan warna biru, dan mengalami subtraktif berbentuk trapesium di area yang ditandai warna merah. Hasil akhir dari bentuk bangunan visitor center memiliki atap datar yang menyerupai terasering dengan bagian tengah sebagai bagian yang menjadi vocal point bangunan dan memiliki ketinggian paling tinggi, selanjutnya terjadi penurunan elevasi kearah samping, penurunan elevasi mengikuti letak kolom struktur yang ada pada bangunan. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Transformasi Gubahan Visitor Center Sumber: Analisa Pribadi
Massa bangunan kantor pengelola pada awalnya terdiri dari 1 buah bentuk dasar yaitu bentuk balok. Pada transformasi kedua bentuk dasar balok tadi mengalami penambahan bentuk setengah silinder yang kemudian menjadi atap bangunan ini. Hasil akhir dari tranformasi bentuk kantor pengelola adalah seperti yang terlihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Transformasi Gubahan Kantor Pengelola Sumber: Analisa Pribadi
Massa bangunan kolam semi indoor terinspirasi dari bentuk tetesan air. Pada transformasi kedua bentuk tetes air mengalami subtraktif berupa potongan di bagian bawah. Pada tahap akhir kolam semi indoor mengalami penyesuaian bentuk, dengan menggunakan struktur frame dari pipa besi hitam yang berfungsi menarik atap membrane yang menyelimuti bangunan. Seperti yang terlihat pada Gambar 6. Sistem struktur yang digunakan pada bangunan kolam semi indoor yang berbentang lebar adalah sistem
single structure, rangka dari sistem ini berupa rangka pipa single berukuran 10cm yang di topang dengan
baja IWF 32/28cm. Terdiri dari rangka datar, rangka tegak, rangka bracing dan rangka pembagi panel bentangan 0-12m.
Gambar 6. Transformasi Gubahan Kolam Semi Indoor Sumber: Analisa Pribadi
Gambar 7 Sistem Struktur Bangunan Kolam Semi Indoor Sumber: Analisa Pribadi
Massa pada bangunan-bangunan fasilitas pendukung pada awalnya terdiri dari 1 buah bentuk dasar yaitu bentuk balok. Pada transformasi kedua bentuk dasar balok tadi mengalami penambahan bentuk segitiga siku-siku yang kemudian menjadi atap bangunan ini. Hasil akhir dari tranformasi bentuk kantor pengelola adalah seperti yang terlihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Transformasi Gubahan Bangunan Fasilitas Pendukung Sumber: Analisa Pribadi
3.3 Konsep dan Rancangan Fasad
Terlihat pada Gambar 9 tapak yang memiliki kemiringan berkontur yang cukup curam, kontur itu diolah sedemikian rupa dengan menggunakan konsep arsitektur perilaku, menciptakan tempat wisata dengan alur sirkulasi yang baik. Pencapaian ke setiap wahana yang baik sehingga pengunjung dapat menikmati setiap perjalanan mereka.
Gambar 9. Perspektif Site O Theós Chamogelá Water Park Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 10 merupakan eksterior visitor center yang dilihat dari perspektif mata burung. Bangunan ini menjadi satu-satunya akses keluar-masuk pengunjung di tempat wisata O Theós
Chamogelá Water Park. Pengunjung dari area drop off bisa langsung membeli tiket dan masuk ke dalam
area wisata. Pengunjung juga dapat memilih untuk melanjutkan perjalanan melalui plaza depan kantor pengelola menuju kolam semi indoor atau pengunjung bisa memilih untuk menaiki kereta gantung untuk mencapai wahana kolam renang ekstrim. Hal ini menjadi salah satu penerapan tema Arsitektur Perilaku.
Gambar 10. Eksterior Visitor Center Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 11 bagian depan bangunan kantor pengelola, bangunan ini mengarah langsung pada plaza yang memberi kesan bangunan yang menjadi center dan memiliki arti penting, sesuai dengan fungsinya yaitu tempat para pengelola O Theós Chamogelá Water Park bekerja. Pengunjung dari visitor
center dapat melalui plaza ini untuk sampai ke kolam semi indoor.
Gambar 11. Eksterior Kantor Pengelola Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 12 adalah bangunan kolam semi indoor, kolam ini berupa bangunan bentang lebar yang menjadi icon pada perancangan O Theós Chamogelá Water Park, bangunan ini berisi kolam ombak yang melingkar, mengalirkan ombak buatan ke arah tengah bangunan, yang merupakan replika dari pulau kecil, dengan keramik lantai yang menyerupai pasir. Dengan menuruni tangga di depan bangunan ini pengunjung dapat menjumpai kiddie pool yang diatasnya terdapat viewing deck dan lift yang menghubungkan sirkulasi dari viewing deck dan kiddie pool.
Gambar 12. Eksterior Kolam Semi Indoor Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 13 area kiddie pool, area ini dapat diakses dari lift yang berada di viewing deck dan dari tangga yang berada di depan kolam semi indoor. Kolam ini di buat lebih berwarna dan kontras untuk memperkuat tema arsitektur perilaku. Menurut psikologi warna-warna mencolok dapat meningkatkan kepekaan saraf motorik anak. Anak-anak juga menyukai warna-warna yang menunjukan keceriaan.
Gambar 13. Perspektif Area Kiddie Pool Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 14 setelah dari area kiddie pool pengunjung dapat melewati tangga yang berelevasi 19 meter untuk sampai ke area kolam arus, untuk mendukung tema arsitektur perilaku, maka dalam proses perancangan O Theós Chamogelá Water Park selalu memperhatikan ramp di setiap perbedaan elevasi, baik di tapak maupun di dalam bangunan. Hal ini bertujuan untuk memperhatikan kaum disabilitas, dengan pertimbangan akan ada salah satu dari anggota keluarga pengunjung yang merupakan penyandang disabelitas menemani keluarganya bermain. Tangga dan ramp digunakan apa bila terjadi hal-hal yang tidak terduga atau terjadi kerusakan pada lift.
Gambar 14. Perspektif Sirkulasi Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 15 setelah melalui tangga, ramp, atau lift dari area kiddie pool, pengunjung sampai ke area kolam arus. Di area ini dapat dijumpai berbagai fasilitas diantaranya adalah kolam arus, gazebo-gazebo, toilet, kamar bilas, tempat sewa alat renang, dan juga café.
Gambar 15. Perspektif Area Kolam Arus Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 16 café, bangunan ini hanya difungsukan sebagai tempat memasak pesanan, dan tempat membayar pesanan, sedangkan untuk makanan dan minuman dapat disantap di area outdoor dengan meja makan berpayung, atau juga makanan bisa disantap di gazebo-gazebo.
Gambar 16. Eksterior Café Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 17 sebuah bangunan gudang café sementara. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan-bahan makanan untuk café yang berada di perancangan O Theós Chamogelá
Water Park. Bangunan ini memiliki lift barang yang menghubungkan area servis dengan area kolam
arus dan area-area dibawahnya.
Gambar 17. Eksterior Gudang Café Sementara Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 18 sebuah bangunan yang berfungsi sebagai ruang bilas dan ruang sewa alat seperti ban pelampung, kacamata renang, dan peralatan lainnya. Bangunan ini diletakan dekat dengan tangga dan gazebo agar pengunjung yang datang ke area kolam arus bisa langsung membereskan barang-barang di gazebo dan langsung masuk ke ruang bilas untuk mengganti pakaian renang. Banguanan ini juga diletakan pada tiap-tiap area kolam bermain.
Gambar 18. Eksterior Ruang Bilas dan Ruang Sewa Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 19 sebuah bangunan yang berfungsi sebagai toilet. Banguanan ini juga diletakan pada tiap-tiap area kolam bermain.
Gambar 19. Eksterior Toilet Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 20 setelah melalui area kolam arus pengnjung melalui area transisi yang di dalamnya terdapat fasilitas seperti masjid, café, toilet, stasiun kereta gantung, dan amphi theater. Amphi
theater adalah bagian center of point pada tapak O Theós Chamogelá Water Park, karena dari sini
pengunjung mendapatkan view terbaik dengan dapat melihat kereta gantung yang turun dan naik di atas danau.
Gambar 20. Perspektif Area Transisi Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 21 Masjid O Theós, masjid ini berada di area transisi pada jalan utama bagi pejalan kaki. Bangunan ini terletak di area fasilitas pendukung seperti amphi theater, café, dan toilet.
Gambar 21. Eksterior Masjid O Theós Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 22 yaitu kolam wahana ekstrim, sesuai dengan namanya kolam ini memiliki wahana-wahana ekstrim dengan ketinggian belasan meter. Di area ini juga terdapat fasilitas seperti toilet, ruang bilas, ruang sewa alat, café dan tempat spot foto berupa kapal bajak laut yang berada di dermaga tepi danau.
Gambar 22. Perspektif Area Kolam Wahana Ekstrim Sumber: Analisa Pribadi
Terlihat pada Gambar 23 sebuah area foto berupa kapal bajak laut, kapal ini tidak bisa dinaiki, namun pengunjung bisa berfoto didekatnya dari dermaga dekat kolaam wahana ekstrim, atau bisa juga dari area transisi yaitu pada bagian amphi theater.
Gambar 23. Perspektif Area Spot Foto Sumber: Analisa Pribadi
3.4 Konsep dan Rancangan Khusus Terkait Tema Perancangan
O Theós Chamogelá Water Park merupakan taman wisata air yang menerapkan tema arsitektur perilaku
dengan konsep programatik dalam perancangannya, tempat wisata ini memperhatikan bagaimana desain membentuk perilaku pada manusia, contohnya seperti sirkulasi dalam bangunan visitor center pengunjung yang akan pulang dipaksa untuk melalui toko souvenir menggunakan desain. Menyediakan transportasi dalam tapak menggunakan kereta gantung untuk menghubungkan visitor center dengan area wahana yang berbeda jarak sampai 23 meter di bawahnya. Perancangan tapak maupun didalam bangunan juga meperhatikan ramp untuk penyandang disabilitas, dengan pertimbangan apabila ada salah satu anggota keluarga pengunjung yang disabilitas ingin ikut menemani keluarga seperti anak, cucu, atau keponakannya bermain di taman wisata air O Theós Chamogelá Water Park, pemilihan warna dan ketinggian dalam bangunan memperhatikan psikologis manusia seperti ketinggian jarak plafon terhadap lantai, lebar koridor bangunan, dan pemilihan warna yang ceria di tempat bermain anak. O
Theós Chamogelá Water Park juga dirancang dengan banyak memberi spot-spot foto dan viewing deck,
mengingat generasi milenial sangat menyukai berfoto di tempat-tempat dengan view yang indah.
Gambar 24. Penerapan Tema Arsitektur Perilaku Sumber: Analisa Pribadi
4. SIMPULAN
Lokasi O Theós Chamogelá Water Park yang berada di Kota Baru Parahyangan merupakan lokasi yang cukup strategis sebagai tempat wisata pelepas penat, penerapan dari tema arsitektur perilaku juga sukses diterapkan pada bagian-bagian dalam bangunan maupun pada tapak. View yang menyajikan spot foto yang instagramable bagi generasi millenial, penggunaan warna dan pemilihan material yang tepat, pola sirkulasi dan solusi tapak berkontur, sirkulasi penyandang disabilitas, desain yang dapat menciptakan perilaku, serta penerapan-penerapan tema arsitektur perilaku lainnya telah berhasil diterapkan pada desain O Theós Chamogelá Water Park.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Brouwer, M.A.W, 1969. Koleksi Tulisan M.A.W Brouwer dalam Kompas. Jakarta. Kompas. [2] https://tempatwisatadibandung.info; diakses pada tanggal 5 Agustus 2020 pukul 19.12 WIB. [3] https://kotabaruparahyangan.com; diunduh pada tanggal 5 Agustus 2020 pukul 19.52 WIB. [4] Yusuf.B, Mangunwidjaja, 1995. Wastu Citra. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Halaman 15. [5] Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.