• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyeleseikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyeleseikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S

DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER:

HIPERTENSI PADA Tn.S DI DESA TEMBUNGAN

RT 01 RW 05 KELURAHAN TRANGSAN WILAYAH KERJA

PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyeleseikan Program

Pendidikan Diploma III Keperawatan

Di susun oleh :

NOVI SUSANTI J 200 100 068

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

(2)
(3)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S

DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI PADA Tn.S DI DESA TEMBUNGAN

RT 01 RW 05 KELURAHAN TRANGSAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO

(Novi Susanti, 2013, 67 halaman) ABSTRAK

Latar belakang : hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi di

masyarakat, dalam jangka waktu lama dan terus menerus hipertensi dapat memicu stroke, serangan jantung, gagal jantung dan merupakan penyebab utama gagal ginjal. Oleh karenanya, penderita hiperetensi harus segera ditindaklanjuti agar tidak terjadi masalah kesehatan yang kompleks.

Tujuan : guna memperoleh gambaran dan pengalaman nyata dalam pelaksanaan

asuhan keperawatan hipertensi, membuat analisa data, diagnosa, intervensi, dan membuat evaluasi pada pasien dengan hipertensi.

Hasil : dsiagnosa yang ditegakkan yang sesuai dengan keadaan keluarga Tn.S

yaitu resiko tinggi gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga Tn.S dalam mengenal masalah hipertensi dan resiko tinggi terjatuh pada Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi.

Kesimpulan : keluarga mampu memahami tentang hipertensi dan merawat

anggota keluarga yang mengalami hipertensi.

Kata kunci : Hipertensi, perfusi jaringan serebral, resiko jatuh, pendidikan

(4)

NURSING CARE FAMILY OF Mr.R WITH DISTRUBING CARDIOVASKULER SYSTEM: HIPERTENSION OF Mr.R IN TEMBUNGAN VILLAGE RT 01 RW 05 POLITICAL DISTRICT OF

TRANGSAN LOCAL GOVERMENT CLINIC REGION OF GATAK SUKOHARJO

(Novi Susanti, 2013, 67 pages ) ABSTRAC

Background of study : hypertention is kind of healty problem with often occur

on our socety, in long period of time and continues hypertention gave occasion to stroke, heart attack, heart desease and primary cause of renal disease. Therefore hypertention sufferer have to solve the problem in order to prevent its become complex healty problem.

Goals : to get the image and real experience of nursing education of hypertention,

make data analysis, diagnose intervention and makes evaluation on medical patient with hypertention.

Result : diagnosis that accord with Mr.S family situation is hight risk of perfusion

cerebral tissue disruption allied to week knowledge Mr.S family about hypertention and falling hight risk of Mr.S allied to unability the family about hypertention.

Conclution : the family have be able to understanded medical education and be

able to take care of the member of the family that have hypertention.

Key word : hypertention, perfusion cerebral tissue disruption, fall risk, madical

(5)

A. PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi dan kematian yang cukup tinggi terutama di negara-negara maju dan di daerah perkotaan di negara-negara berkembang, sepertinya halnya di Indonesia. Prevelensi hipertensi di Indonesia menurut survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2008, pada orang berusia 25 tahun ke atas menunjukkan bahwa 30% laki-laki dan 35 % wanita menderita hipertensi, DepKes RI (2007).

Berdasarkan catatan angka kejadian hipertensi di puskesmas Gatak Sukoharjo penderita hipertensi sebanyak 314 penderita pada bulan April 2013. Di desa Trangsan khususnya jumlah penderita hipertensi berjumlah 79 orang dari 6725 penduduk, dengan luas daerah trangsan 248,256 Ha. Dari data tersebut menunjukkan di Indonesia masih banyak penderia hipertensi yang harus mendapatkan perhatian dan perawatan agar tidak terjadi berbagai macam komplikasi dan masalah yang dapat membahayakan kesehatan klien.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent killer karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu lama dan terus menerus bisa memicu stroke, serangan jantung, gagal jantung dan merupakan penyebab utama gagal ginjal (Murwani, 2011).

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang yang disatukan oleh kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga (Friedman,2010).

C. RESUME KEPERAWATAN

1. Identitas Klien

Nama : Tn.S

(6)

Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Buruh 2. Identitas kepala keluarga

Nama : Tn.S

Umur : 55 tahun Pekerjaan : Buruh

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI

Sejak lima bulan terakhir Tn. S mengalami penyakit hipertensi. Tn. S mengatakan sering pusing atau sakit kepala khususnya di bagian belakang, lehernya cengeng, pundak terasa kaku, mudah capek dan badannya lemas. Selain itu,Tn.S mengeluhkan bahwa dirinya susah untuk tidur. Tn. S mengatakan belum mengerti atau mengetahui apa itu penyakit hipertensi,tetapi pasien merasa takut setiap kali ke kamar mandi yang lantainya licin.

E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA SEBELUMNYA

Keluarga Tn.S mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti, Asma, DM, maupun Hipertensi.

F. HASIL PENELITIAN

1. Pengkajian Keperawatan Keluarga

Menurut (potter & perry, 2005) pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien yang mencakup pengumpulan data dari sumber primer (klien) dan sumber sekunder (keluarga atau orang terdekat).

Pengkajian dalam kasus ini dilakukan pada tanggal 1-2 Mei 2013. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada keluarga Tn.S khususnya Tn.S tanda dan gejala dalam teori yang muncul pada kasus nyata adalah Tn. S mengatakan sering pusing atau sakit kepala khususnya di bagian belakang, lehernya cengeng, pundak terasa kaku, mudah capek dan badannya lemas. Selain itu,Tn.S mengeluhkan bahwa

(7)

dirinya susah untuk tidur. TTV : TD : 190/120 mmHg N :83 kali/menit S : 37ºc RR: 28 kali/menit BB : 65 kg TB : 165 cm.

2. Diagnosa Keperawatan Keluarga

Menurut Doengoes (2002) diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons individu, keluarga , komunitas terhadap masalah kesehatan / proses kehidupan yang aktual dan potensial. Diagnosa keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yng menjadi tanggung gugat perawat. Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 2 Mei 2013 ditemukan beberapa data yang digunakan untuk menegakkan diagnosa keperawatan kemudian dianalisa dan diskoring (skoring terlampir) dan didapatkan prioritas masalah utama.

Diagnosa keperawatan yang ditemukan adalah sebagai berikut : 1. Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan serebral b.d kurangnya

pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi

Diagnosa keperawatan ini muncul kerena adanya data-data yang mendukung, yaitu Tn.S mengatakan sering pusing atau sakit kepala khususnya di bagian belakang, lehernya cengeng, pundak terasa kaku, mudah capek dan badannya lemas. Selain itu,Tn.S mengeluhkan bahwa dirinya susah untuk tidur. Keluarga Tn.S juga mengatakan belum mengetahui tentang penyakit hipertensi dan cara menanganinya. Dari data obyektif didapatkan TTV : TD : 190/120 mmHg N :83 kali/menit S : 37ºc RR: 28 kali/menit BB : 65 kg TB : 165 cm. Diagnosa ini menjadi prioritas utama dengan hasil skoring (3 ), ini lebih tinggi dibandingkan masalah kesehatan yang lain.

2. Resiko tinggi terjatuh pada Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi

Diagnosa keperawatan ini muncul karena adanya data-data yang muncul, yaitu dari hasil observasi yang dilakukan penulis mendapatkan data jika Tn.S mengatakan takut setiap kali ke kamar mandi yang

(8)

lantainya licin dan dari hasil pengamatan lantai kamar mandi tertutup kerak, sehingga licin saat terkena air. Keadaan rumah terlihat kotor dan tidak tertata rapi, keadaan lantai rumah terbuat dari semen yang tampak licin, pencahayaan dalam ruangan kurang karena hanya ada dua genting kaca sehingga cahaya yang masuk keruangan terbatas. Tn.S juga mengatakan jika sudah merasakan pusing atau sakit kepala khususnya di bagian belakang, lehernya cengeng, pundak terasa kaku, mudah capek dan badannya lemas Tn.S tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa dan dipakai untuk beristirahat. Diagnosa keperawatan diatas menjadi prioritas masalah kedua dengan hasil skoring 2

.

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

Menurut Muhlisin (2012), intervensi keperawatan merupakan sekumpulan tindakan yang ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan guna memecahkan masalah kesehatan dan masalah perawatan yang telah diidentifikasi.

Intervensi dari diagnosa keperawatan Tn.S :

a. Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan serebral b.d kurangnya pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi

Tujuan dari diagnosa ini adalah tekanan darah pada Tn.S dapat menurun setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1 minggu dalam 4x kunjungan, lama waktu tiap kunjungan adalah 40 menit. Kriteria hasil dari diagnosa ini adalah keluarga mampu mengenal masalah seputar penyakit hipertensi yang meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi, pencegahan, dan makanan yang harus diperhatikan bagi penderita hipertensi. Keluarga mampu mengambil keputusan mengenai akibat atau komplikasi dari penyakit hipertensi apabila tidak ditangani, sehingga keluarga mampu untuk segera melakukan tindakan dalam upaya menurunkan tekanan darah melalui pengaturan pola makan. Keluarga mampu merawat jika ada anggota keluarga yang mengalami hipertensi dengan memberikan

(9)

pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan ramuan herbal untuk menurunkan tekanan darah contohnya penggunaan seledri. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan tanaman seledri, kandungannya, dan cara pembuatan ramuan seledri serta aturan minumnya. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan, melalui penyampaian sekilas tentang modifikasi lingkungan misalnya optimasi pencahayaan melalui jendela dan pentingnya membersihkan lantai agar tidak licin. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia melalui penyampaian tentang pentingnya pemantauan tekanan darah secara rutin dan dapat dilakukan di Puskesmas dengan biaya yang terjangkau.

Intervensi yang dilakukan pada keluarga Tn.S dengan masalah utama hipertensi adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit hipertensi dan membuat ramuan tradisional dari seledri untuk menurunkan tekanan darah. Pendidikan Kesehatan merupakan intervensi keperawatan keluarga dengan tujuan untuk memberikan dukungan terhadap perilaku-perilaku sehat (potter & perry, 2005).

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Menurut Muhlisin (2012) Implementasi keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan yang mengacu pada diagnosa yang telah ditegakkan.

Penulis melakukan implementasi keperawatan pada tanggal 3 dan 4 Mei 2013. Dalam melaksanakan implementasi keperawatan pada Tn.S penulis tidak melakukan implementasi selama 24 jam, setiap kali kunjungan dilakukan selama 40 menit dan dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan.

Pada hari jum’at, tanggal 3 mei 2013 pukul 10.00 wib , penulis melakukan implementai untuk mengatasi diagnosa pertama. Implementasi yang dilakukan adalah memberikan pendidikan kesehatan

(10)

tentang penyakit hipertensi yang tujuannya untuk mengatasi masalah mengenai tahap mengenal masalah dan memutuskan masalah. Materi yang diberikan meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi, pencegahan, dan makanan yang harus diperhatikan bagi penderita hipertensi. Dalam memberikan pendidikan kesehatan, penulis menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan media leaflet. Metode ceramah dan tanya jawab merupakan metode yang efisien untuk dilaksanakan, mudah mempersiapkannya dan dapat diterima dengan mudah oleh audien, termasuk audien yang tidak bisa membaca. Penulis dalam melakukan implementasi keperawatan mengalami kesulitan saat memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit hipertensi karena semua anggota keluarga tidak dapat mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan disebabkan adanya kesibukan dari masing-masing anggota keluarga. Cara penulis dalam mengatasi kesulitan ini dengan cara memberikan leaflet yang berguna sebagai pedoman oleh semua anggota keluarga.

Pada tanggal 4 Mei 2013, penulis memberikan pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan ramuan herbal untuk menurunkan tekanan darah dengan contoh penggunaan jus seledri. Tujuan dari pendidikan kesehatan ini untuk mengatasi masalah tahap merawat jika ada anggota keluarga yang mengalami hipertensi. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan tanaman seledri, kandungannya, dan cara pembuatan ramuan seledri serta aturan minumnya. Penulis menggunakan media leaflet untuk menyampaikan isi dari pendidikan kesehatan, alasan penulis menggunakan media leaflet karena singkat dan mudah dipahami oleh audien. Selanjutnya yang dilakukan penulis adalah mengajarkan cara membuat ramuan herbal dari seledri secara langsung. Keluarga Tn.S antusias memperhatikan penulis mengajarkan cara membuat ramuan herbal dari seledri dan keluarga tertarik untuk mencoba.

(11)

Penulis juga sedikit memberikan pengertian tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah, utamanya lantai agar tidak licin sehingga mengurangi resiko terjatuh untuk keluarga yang mengalami hipertensi dan pentingnya pencahayaan yang cukup dalam rumah. Tujuan dari pemberian informasi ini adalah untuk menciptakan lingkungan kesehatan yang mendukung melalui proses modifikasi lingkungan. Yang terakhir penulis menyarankan pentingnya pemantauan tekanan darah secara rutin di Puskesmas. Tujuan dari saran tersebut untuk mengatasi masalah pada tahap pemanfaatan fasilitas kesehatan yang tersedia seperti Puskesmas.

5. EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi keperawatan merupakan langkah dari proses keperawatan dengan cara mengukur respons klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien ke arah pencapaian tujuan. Evaluasi keperawatan didasarkan pada bagaimana efektifnya tindakan keperawatan yang dilakukan oleh keluarga, perawat atau yang lainnya. Evaluasi keperawatan dilakukan pada tanggal 4 Mei 2013 dengan menggunakan evaluasi SOAP (subyektif, obyektif, analisa, planning).

Evaluasi pada diagnosa yang pertama yaitu resiko tinggi gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi. Data subyektifnya adalah keluarga Tn.S belum mengetahui tentang penyakit hipertensi yang meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi, dan cara menanganinya serta keluarga mengatakan senang ketika diberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi. Data obyektifnya adalah keluarga Tn.S antusias mendengarkan dan memperhatikan ketika diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit hipertensi dan bersedia mempraktikan cara pembuatan ramuan tradisional dari seledri. Analisa dari hasil evaluasi adalah keluarga Tn.S khususnya Tn.S tidak mengalami resiko tinggi gangguan perfusi jaringan serebral dan keluarga dapat mengenal tentang penyakit hipertensi. Untuk planning

(12)

yang perlu ditambahkan adalah menyarankan keluarga Tn.S untuk mengunjungi Puskesmas secara rutin terutama jika muncul tanda dan gejala penyakitnya kambuh, dan menganjurkan Tn.S rutin meminum ramuan tradisional untuk menurunkan tekanan darah.

G. KESIMPULAN

a. Asuhan keperawatan keluarga Tn.S dilakukan dengan pengkajian menggunakan model Freidman.

b. Diagnosa yang ditegakkan oleh penulis yang sesuai dengan keadaan keluarga Tn.S yaitu resiko tinggi gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga Tn.S dalam mengenal masalah hipertensi dan resiko tinggi terjatuh pada Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi.

c. Intervensi keperawatan yang disusun oleh penulis untuk mengatasi masalah pada keluarga Tn.S adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi yang meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi, makanan yang perlu dihindari, dan mengajarkan cara membuat ramuan herbal dari seledri untuk menurunkan tekanan darah. d. Implementasi yang dilakukan penulis adalah memberikan pendidikan

kesehatan tentang hipertensi yang meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi, makanan yang perlu dihindari, dan mengajarkan cara membuat ramuan herbal dari seledri untuk menurunkan tekanan darah.

e. Evaluasi keperawatan sudah sesuai dengan tujuan dalam intervensi,

hasil yang didapat penulis dari keluarga Tn.S yaitu keluarga mampu memahami pendidikan kesehatan yang telah diberikan, dan mampu mendemonstrasikan cara membuat ramuan herbal dari seledri secara mandiri.

(13)

H. SARAN

a. Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa digunakan untuk menambah wawasan penulis khususnya dalam penatalaksanaan pada pasien dengan gangguan system kardiovaskuler: hipertensi pada asuhan keperawatan keluarga lainnya.

b. Klien dan Keluarga

Senantiasa meningkatkan kualitas kesehatan dengan memanfaatkan tempat–tempat pelayanan kesehatan yang ada disekitar serta melaksanakan dan membantu asuhan keperawatan yang diberikan semaksimal mungkin.

c. Puskesmas

Bagi instansi puskesmas tempat penulis melakukan studi kasus, agar pelayanan terhadap perawatan klien lebih ditingkatkan. Meskipun dengan sarana dan fasilitas yang terbatas diharapkan perawatan terhadap klien tidak meninggalkan fungsi teoritis semaksimal mungkin agar didapat pelayanan yang profesional dan klien mendapat asuhan keperawatan yang sesuai standar.

d. Institusi Pendidikan

Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang benar – benar ilmiah dalam pengkajian maupun pendokumentasian agar lebih ditingkatkan.penyediaan lahan praktek yang memadai memudahkan penulis untuk mendapatkan data secara akurat serta pemahaman persepsi dari berbagai pihak perlu dikaji kembali, sehingga ketika penulis melaporkan hasil pengkajian tidak terjadi kesimpangan.

e. Pembaca

Diharapkan hasil penelitian ini dapat sebagai acuan dan bahan masukan dalam penelitian sejenis, sehingga diperoleh hasil yang lebih

(14)

untuk menyelidiki kaitan variabel-variabel tersebut dengan kejadian hipertensi.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Ade Dian; Asputra, Hendra; Siahaan, Silvia Saputra; Situmorang, Eduward; Waren, Anes.2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Polikilinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari sampai Juni 2008.. Fakultas

Kedokteran Universitas Riau.

Brashers L. Editor Yulianti, D. 2008. Aplikasi Klinis Patofisiologi. Edisi 2. Alih bahasa dr. H. Y. Kuncara. Jakarta: EGC.

Budiman, Bestari. J dan Hafiz, Al. 2012. Epitaksis dan Hipertensi. Jurnal

Kesehatan Andalas.Volume.1.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Sekilas Tentang Hipertensi. Bakti Husada : Jakarta.

Doengoes. M. E, Et. Editor Monica, E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Alih Bahasa: Kariasa IM. Jakarta: EGC.

Friedman, M.M, Bowden, V, Jones Elaine G. Editor Estu Tiar. 2010. Buku Ajar

Keperawatan Keluarga Riset Teori dan Praktik. Edisi 5. Alih bahasa

Achir Yani S Hamid. Jakarta: EGC.

Kowalak dan Jennifer P.2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta. EGC.

Muhlisin , Abi. 2012. Keperawatan Keluarga. Jakarta: Yogyakarta : Gosyen publising.

Murwani, Arita. 2011. Perawatan pasien penyakit dalam. Yogyakarta : Gosyen publising.

Nanda. 2011. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.

Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara,

Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta: EGC.

Tagor GM. 2004. Buku Ajar Kardiologi. Editor Lily IS., Faisal B., Santosa KK,. Poppy SR. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul : “FAKTOR – FAKTOR YANG

PENJELA5AN PASAL

Semua data fasilitas yang berada pada bangunan disiapkan dan dicatat tanggal penggantian semua komponennya, sehingga umur setiap komponen dapat terdeteksi dengan baik dan

Hukum Pajak, yang juga disebut hukum fiskal, adalah keseluruhan dari peraturan – peraturan yang meliputi wewenang pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang dan

Dari penelitian yang dilakukan mendapatkan kesimpulan bahwa LKS IPA Dari penelitian yang dilakukan mendapatkan kesimpulan bahwa LKS IPA Terpadu SMP kelas VIII

Telusurilah daerah jantung dengan seksama dan suruhlah si pesakit menunjukkan suatu daerah kecil yang terasa nyeri dan tidak enak.Lakukan penyapuan khusus pada daerah

Reagen lucas sangat berpengaruh pada ter-butil alkohol karena ter-butil alkohol saat bereaksi dengan reagen lucas dapat membentuk alkil klorida yang tak larut dalam

Dengan melihat tingkat okupansi sebuah apartemen yang berkisar antara 60–90%, serta dilihat dari biaya investasi sebuah apartemen yang nilainya lebih berat daripada