31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Pembacaan nilai suction
Hasil pengamatan diperoleh grafik hubungan waktu dan nilai suction di lapangan (lihat Gambar 4.1). Pada titik A1 (Zf 0,5 m) cenderung memiliki nilai
tekanan air pori negatif terbesar dibanding dengan titik A2 (Zf 1 m), dan A3 (Zf 1,5
m) yaitu dengan nilai suction terbesar -11,969 kPa terjadi pada tanggal 20/10/2016 13:05 WIB, sedangkan nilai suction terkecil adalah -4,242 kPa pada waktu 28/09/ 2016 08:30 WIB. Pada titik A2, nilai suction terbesar pada tanggal 29/12/2016 15:07 WIB sebesar -6,515 kPa dan yang terkecil adalah -1,969 kPa pada tanggal 23/11/2016 08:50 WIB. Pada titik A3 cenderung memiliki nilai tekanan air pori negatif yang terkecil dibanding titik A2 dan A3, nilai tekanan air pori negatif terbesar titik A3 terjadi pada tangal 15/10/2016 08:30 WIB sebesar -4,626 kPa dan yang terkecil sebesar -0,597 kPa pada tanggal 04/12/2016 08:03 WIB.
a) Hubungan nilai suction dan kedalaman
Hasil nilai tekanan air pori negatif selama waktu pengamatan dihubungkan dengan kedalaman. Hasil pengamatan bertujuan untuk mengetahui perubahan perbandingan nilai suction pada awal pengamatan dengan akhir pengamatan. Data nilai suction diambil berdasarkan rentang waktu
satu minggu, hasil grafik hubungan suction dan kedalaman disajikan berdasarkan bulan pada saat pengamatan analisis stabilitas lereng. Data nilai suction yang disajikan yaitu berupa data pengamatan pada saat waktu pagi hari. Hasil dari seluruh pengukuran nilai suction di lapangan tersaji pada Lampiran A.Hasil pengamatan pada bulan September (lihat Gambar 4.2) menunjukkan dua data nilai tekanan air pori negatif dan waktu yang berbeda. Hasil analisis didapat nilai tekanan air pori negatif terbesar terdapat pada titik Zf 0,5 m yaitu
-11,969 kPa saat waktu pengamatan pada tanggal 30/09/2016 08.30 WIB (lihat Tabel 4.1).
Gambar 4. 2 Hubungan Suction dan kedalaman bulan September
Tabel 4. 1 Hubungan Suction dan kedalaman bulan September
Tanggal Suction Zf 0,5 m Suction Zf 1 m Suction Zf 1,5 m
26/09/2016 08.30 -4,242 kPa -1,969 kPa -0,597 kPa 30/09/2016 08.30 -11,969 kPa -6,515 kPa -4,626 kPa
0,5 1 1,5 -10 -9,5 -9 -8,5 -8 -7,5 -7 -6,5 -6 -5,5 -5 -4,5 -4 -3,5 -3 -2,5 -2 -1,5 -1 -0,5 0 K ed a la m a n (m ete r) Suction (kPa) 26/09/2016 08.30 30/09/2016 08.30
Hasil pengamatan pada bulan Oktober (lihat Gambar 4.3) menunjukkan lima data nilai tekanan air pori negatif dan waktu yang berbeda. Hasil analisis didapat nilai tekanan air pori negatif terbesar terdapat pada titik Zf 0,5 m yaitu -8,484 kPa
pada saat waktu pengamatan pada tanggal 01/10/2016 08.30 (lihat Tabel 4.2).
Gambar 4. 3 Hubungan Suction dan kedalaman bulan Oktober
Tabel 4. 2 Hubungan Suction dan kedalaman bulan Oktober
Tanggal Suction Zf 0,5 m Suction Zf 1 m Suction Zf 1,5 m
01/10/2016 08.30 -8,484 kPa -3,484 kPa -2,985 kPa
07/10/2016 09.01 -8,333 kPa -4,090 kPa -3,432 kPa
14/10/2016 08.56 -7,727 kPa -4,545 kPa -3,731 kPa
21/10/2016 06.52 -7,575 kPa -4,393 kPa -3,880 kPa
28/10/2016 08.36 -7,575 kPa -4,393 kPa -3,880 kPa
Hasil pengamatan pada bulan November (lihat Gambar 4.4) menunjukkan empat data nilai suction dan waktu yang berbeda. Hasil analisis didapat nilai suction terbesar terdapat pada titik Zf 0,5 m yaitu -9,595 kPa saat waktu pengamatan pada
tanggal 30/09/2016 08.30 (lihat Tabel 4.3). 0,5 1 1,5 -10 -9,5 -9 -8,5 -8 -7,5 -7 -6,5 -6 -5,5 -5 -4,5 -4 -3,5 -3 -2,5 -2 -1,5 -1 -0,5 0 Ke d al aman ( me te r) Suction (kPa) 01/10/2016 08.30 07/10/2016 09.01 14/10/2016 08.56 21/10/2016 06.52 28/10/2016 08.36
Gambar 4. 4 Hubungan Suction dan kedalaman bulan November
Tabel 4. 3 Hubungan Suction dan kedalaman bulan November Tanggal Suction Zf 0,5 m Suction Zf 1 m Suction Zf 1,5 m
01/11/2016 08.30 -9,393 kPa -4,242 kPa -2,238 kPa
07/11/2016 08.30 -9,545 kPa -4,393 kPa -2,089 kPa
22/11/2016 08.46 -9,545 kPa -4,696 kPa -2,388 kPa
28/11/2016 09.00 -6,363 kPa -2,878 kPa -1,194 kPa
Hasil pengamatan pada bulan Desember (lihat Gambar 4.5) menunjukkan lima data nilai suction dan waktu yang berbeda. Hasil analisis didapat nilai suction terbesar terdapat pada titik Zf 0,5 m yaitu -9,696 kPa saat waktu pengamatan pada
tanggal 21/12/2016 12.20 (lihat Tabel 4.4).
Gambar 4. 5 Hubungan Suction dan kedalaman bulan Desember 0,5 1 1,5 -10 -9,5 -9 -8,5 -8 -7,5 -7 -6,5 -6 -5,5 -5 -4,5 -4 -3,5 -3 -2,5 -2 -1,5 -1 -0,5 0 Ke d al aman ( me te r) Suction (kPa) 01/11/2016 08.30 07/11/2016 08.30 22/11/2016 08.46 28/11/2016 09.00 0,5 1 1,5 -10 -9,5 -9 -8,5 -8 -7,5 -7 -6,5 -6 -5,5 -5 -4,5 -4 -3,5 -3 -2,5 -2 -1,5 -1 -0,5 0 Ke d al aman Suction 04/12/2016 08.03 07/12/2016 08.01 14/12/2016 10.19 21/12/2016 11.20 28/12/2016 09.12
Tabel 4. 4 Hubungan Suction dan kedalaman bulan Desember Tanggal Suction Zf 0,5 m Suction Zf 1 m Suction Zf 1,5 m
04/12/2016 08.03 -6,212 kPa -3,030 kPa -0,597 kPa 07/12/2016 08.01 -6,969 kPa -3,636 kPa -1,044 kPa 14/12/2016 10.19 -9,242 kPa -4,242 kPa -1,194 kPa 21/12/2016 12.20 -9,696 kPa -5 kPa -2,238 kPa 28/12/2016 09.12 -7,878 kPa -6,060 kPa -2,238 kPa
2. Faktor aman lereng
Hasil pengujian stabilitas lereng berdasarkan pengukuran suction di lapangan didapatkan nilai faktor aman lereng pada 3 titik Zf 0,5 m, Zf 1 m, dan Zf 1,5 m.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diketahui bahwa nilai faktor aman tertinggi dari lereng terdapat pada Zf 0,5 m dengan nilai FS yaitu 3,825 (lihat Tabel
4.5). Nilai faktor aman terendah dari lereng terdapat dititik Zf 1,5 m yaitu dengan
nilai FS 2,1636 (lihat Tabel 4.6). Hasil dari seluruh nilai faktor aman lereng tersaji pada Lampiran B.
Tabel 4. 5 Nilai FS maksimum
Titik Kedalaman (Zf ) Nilai FS maksimum
A1 0,5 meter 3,825
A2 1 meter 2,73
A3 1,5 meter 2,39
Tabel 4. 6 Nilai FS minimum
Titik Kedalaman (Zf ) Nilai FS minimum
A1 0,5 meter 3,37
A2 1 meter 2,54
A3 1,5 meter 2,16
a) Hubungan nilai FS dan waktu
Nilai faktor aman FS berdasarkan waktu pengujian disajikan dalam grafik hubungan waktu dan nilai faktor aman (lihat Gambar 4.6). Hasil menunjukkan nilai faktor aman yang berbeda pada setiap titik pengujian dengan variasi kedalaman.
Gambar 4. 6 Hubungan waktu dan faktor aman
b) Hubungan FS dan kedalaman
Hasil pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai faktor aman pada setiap kedalaman pada saat awal pengujian stabilitas lereng berdasarkan pengukuran suction dilapangan pada setiap awal bulan dan pada saat akhir bulan. Nilai faktor aman dihubungkan dengan kedalaman (meter). Data nilai faktor aman diambil berdasarkan rentang waktu
satu minggu, hasil grafik hubungan FS dan kedalaman disajikan berbeda berdasarkan bulan pada saat pengamatan analisis stabilitas lereng. Data nilai faktor aman yang disajikan yaitu berupa data pengamatan pada saat waktu pagi hari.Hasil pengamatan pada bulan September (lihat Gambar 4.7) menunjukkan dua data nilai faktor aman dan waktu yang berbeda. Hasil analisis didapat nilai faktor aman terbesar terdapat pada titik Zf 0,5 m yaitu 3,677 saat waktu pengamatan
pada tanggal 26/09/2016 08.30. Sedangkan faktor aman terendah terdapat pada Zf
1,5 m saat tanggal 30/09/2016 08.30 WIB dengan nilai faktor aman 2,330 (lihatTabel 4.8).
Gambar 4. 7 Hubungan FS dan kedalaman bulan September
Tabel 4. 7 Hubungan FS dan kedalaman bulan September Tanggal FS Zf 0,5 m FS Zf 1 m FS Zf 1,5 m
26/09/2016 08.30 3,677 2,676 2,339
30/09/2016 08.30 3,608 2,704 2,330
Hasil pengamatan bulan Oktober terdapat lima buah data hubungan FS dan kedalaman (lihat Gambar 4.8). Hasil pengamatan hubungan FS dan kedalaman menunjukkan hasil faktor aman tertinggi terjadi pada Zf 0,5 m saat waktu
28/10/2016 08.36 WIB dengan nilai faktor aman sebesar 3,820. Sedangkan faktor aman terendah terdapat pada Zf 1,5 m saat tanggal 28/10/2016 08.36 WIB dengan
nilai faktor aman 2,239 (lihatTabel 4.8).
Gambar 4. 8 Hubungan FS dan kedalaman bulan Oktober 0,5 1 1,5 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 Ke d al aman ( me te r) FS 26/09/2016 08.30 30/09/2016 08.30 0,5 1 1,5 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 3,9 Ke d al aman ( me te r) FS 01/10/2016 08.30 07/10/2016 09.01 14/10/2016 08.56 21/10/2016 06.52 28/10/2016 08.36
Tabel 4.8 Hubungan FS dan kedalaman bulan Oktober Tanggal FS Zf 0,5 m FS Zf 1 m FS Zf 1,5 m 01/10/2016 08.30 3,582 2,676 2,330 07/10/2016 09.01 3,663 2,711 2,362 14/10/2016 08.56 3,594 2,711 2,355 21/10/2016 06.52 3,608 2,718 2,311 28/10/2016 08.36 3,820 2,665 2,239
Hasil pengamatan bulan November terdapat empat buah data hubungan FS dan kedalaman (lihat Gambar 4.9). Hasil pengamatan hubungan FS dan kedalaman menunjukkan hasil faktor aman tertinggi terjadi pada Zf 0,5 m saat waktu
28/11/2016 09:00 WIB dengan nilai faktor aman sebesar 3,770. Sedangkan faktor aman terendah terdapat pada Zf 1,5 m saat tanggal 04/12/2016 08.03 dengan nilai
faktor aman 2,163 (lihatTabel 4.9).
Gambar 4. 9 Hubungan FS (faktor aman) dan kedalaman bulan November
Tabel 4.9 Hubungan FS dan kedalaman bulan November Tanggal FS Zf 0,5 m FS Zf 1 m FS Zf 1,5 m 01/11/2016 08.30 3,557 2,734 2,339 07/11/2016 08.30 3,705 2,734 2,330 22/11/2016 08.46 3,582 2,695 2,330 28/11/2016 09.00 3,770 2,629 2,206 0,5 1 1,5 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 Ke d al aman ( me te r) FS 01/11/2016 08.30 07/11/2016 08.30 22/11/2016 08.46 28/11/2016 09.00
Hasil pengamatan bulan Desember terdapat lima buah data hubungan FS dan kedalaman (lihat Gambar 4.10). Hasil pengamatan hubungan FS dan kedalaman menunjukkan hasil faktor aman tertinggi terjadi pada waktu 04/12/2016 ) 08:03 WIB dengan nilai faktor aman sebesar 3,781. Sedangkan faktor aman terendah terdapat pada tanggal 04/12/2016 08.03 dengan nilai faktor aman 2,163 (lihat Tabel 4.10).
Gambar 4. 10 Hubungan FS dan kedalaman bulan Desember
Tabel 4. 8 Hubungan FS dan kedalaman bulan Desember Tanggal FS Zf 0,5 m FS Zf 1 m FS Zf 1,5 m 04/12/2016 08.03 3,781 2,642 2,163 07/12/2016 08.01 3,718 2,686 2,196 14/12/2016 10.19 3,522 2,718 2,206 21/12/2016 12.20 3,471 2,727 2,330 28/12/2016 09.12 3,635 2,719 2,281 B. Pembahasan 1.Perubahan nilai suction terhadap waktu
Pada pengujian stabilitas lereng berdasarkan pengukuran suction di lapangan menggunakan alat tensiometer KU-T3. Pembacaan nilai suction dilakukan pada pagi hari dengan maksud tanah belum terkena sinar matahari yang terik sehingga disimulasikan pembacaan tanah/lereng dalam kondisi yang jenuh air, pembacaan
0,5 1 1,5 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 Ke d al aman ( me te r) FS 04/12/2016 08.03 07/12/2016 08.01 14/12/2016 10.19 21/12/2016 11.20 28/12/2016 09.12
siang hari dilakukan untuk memberikan simulasi pada saat siang hari tanah sudah terkena sinar matahari yang terik sehingga tanah/lereng disimulasikan menjadi kering. Kondisi diatas menggambarkan bahwa pada tanah/lereng pengujian terjadi wetting-drying secara alami dilapangan.
Hasil nilai suction dilapangan berubah seiring dengan terjadinya curah hujan, dan infiltrasi yang berkepanjangan. Fluktuasi perubahan nilai suction terjadi saat pengamatan, terbukti bahwa sampel dengan pembacaan suction pada saat awal pengamatan memberikan hasil nilai suction yang lebih tinggi dari pada saat pembacaan akhir pengamatan (lihat Tabel 4.9). Nilai suction yang tinggi ini menunjukkan kuat geser yang lebih tinggi dari pada nilai suction yang rendah atau yang mendekati angka nol.
Tabel 4. 9 Hubungan Suction dan waktu (Zf) Suction awal Suction akhir
0,5 meter -7,424 kPa -6,818 kPa 1 meter -3,485 kPa -3,030 kPa 1,5 meter -3,134 kPa -2,388 kPa
2. Perubahan nilai FS terhadap waktu
Nilai faktor aman (FS) berubah pada setiap harinya, nilai faktor aman berubah seiring dengan berlangsungnya waktu pengamatan (lihat Tabel 4.10). Nilai faktor terbukti berubah seiring dengan berubahnya nilai suction. Nilai suction digunakan sebagai salah satu parameter untuk mencari nilai faktor aman. Sehingga apabila nilai suction terjadi perubahan seiring dengan berjalannya waktu pengamatan akibat proses wet-dry , maka nilai faktor aman juga akan ikut berubah terhadap waktu pengamatan.
Tabel 4. 10 Hubungan FS dan waktu
(Zf) FS awal pengamatan FS akhir pengamatan
0,5 meter 3,677 3,733
1 meter 2,677 2,642
3. Pengaruh kedalaman terhadap nilai suction
Hasil pengamatan hubungan nilai suction di lapangan dengan kedalaman memberikan pengaruh terhadap fluktuasi nilai suction terhadap kedalaman (Zf).
Infiltrasi air dari permukaan tanah kedalam lapisan tanah sehingga terjadi air tengger pada kedalaman lapisan tanah dengan permeabilitas yang berbeda memberikan hasil nilai suction yang berbeda pula. Semakin dalam lapisan tanah dengan kedudukan air tengger yang tinggi maka akan mengakibatkan nilai suction bergerak ke arah positif dan mendekati angka nol. Kenaikan angka tekanan air pori positif inilah yang bisa menyebabkan pemicu terjadinya longsor.
4. Pengaruh kedalaman terhadap nilai faktor aman
Hasil hubungan nilai faktor aman terhadap kedalaman memberikan hasil dengan adanya kedalaman pengamatan pengukuran suction menggunakan alat tensiometer memberikan hasil faktor aman yang berbeda pula pada setiap kedalamannya. Geometri lereng yaitu tinggi lereng atau kedalaman lereng memiliki efek sekunder pada stabilitas lereng tanah karena dapat mempengaruhi nilai awal faktor aman lereng. Nilai faktor aman tertinggi lebih dipengaruhi oleh (Zf), artinya semakin tinggi nilai parameter (Zf) maka semakin rendah nilai minimum faktor amannya. Pengamatan pada lereng tanah yang lebih dangkal mengalami tingkat nilai faktor aman yang tinggi dengan kedalaman yang lebih dangkal (lihat Tabel 4.11).
Tabel 4. 11 Hubungan FS dan kedalaman (Zf) FS Maksimum FS Minimum
0,5 meter 3,825 3,374
1 meter 2,736 2,547