• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 PONTIANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN PILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 PONTIANAK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERENCANAAN PILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6

PONTIANAK

Dominikus Lion, Yuline, Luhur Wicaksono

Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Tanjungpura Email :dominikuslion@gmail.com

Abstract

This research aimed to describe the steps, planning, and the role of teacher guidance and counseling in planning career choices for class VIII students in public junior high schools. The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. Sources of the data in this research were eighth grade students of public junior high school. The technique used in this research is technique of indirect communication and direct communication. Based on the result of data analysis it can be concluded that students know how the steps in planning career choices with an average calculation of 70,12% are in good category, students know career choice planning with an average calculation of 77,91% in the good category, dan students know well the role of counceling teachers in providing career guidance service with an average calculation of 75,00% in the good category.

Keywords: Planning, Career PENDAHULUAN

Siswa Sekolah Mengengah Pertama (SMP) yang umumnya berusia remaja, mendapat permasalahan yang hampir sama dengan siswa SD, yaitu pemilihan sekolah lanjutan Para siswa sering bingung, bimbang, ragu-ragu dan kesulitan untuk menentukan pilihan tersebut. Hal ini dikarenakan karakteristik mereka yang belum memahami akan dirinya, belum memperoleh wawasan, pengetahuan dan informasi yang cukup untuk mengambil keputusan tentang profesi serta karir yang akan digelutinya.Ego yang dimiliki pada anak usia SMP sangatlah tinggi, sehingga mereka kebanyakan memilih SMA/SMK favorit, tanpa melihat kemampuan yang dimilikinya.

Pendidikan merupakan persiapan menuju suatu karir, pendidikan juga merupakan bagian dari proses perkembangan karir bagi remaja. Termasuk juga pendidikan

bagi siswa pada jenjang SMP. Hampir semua siswa yang belajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki kecenderungan untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi yaitu sekolah menengah. Siswa akan dihadapkan pada dua pilihan pendidikan lanjutan, yaitu pilihan pendikan MA/SMA ataupun SMK. Maka dari itulah pentingya guru BK/Konselor untuk dapat memberikan layanan pada para siswa SMP untuk mencegah hal-hal yang merugikan bagi siswa-siswinya di masa depan yang disebabkan oleh kesalahan dalam pemilihan sekolah maupun jurusan yang tidak sesuai dengan bakat dan minatnya. Untuk itulah kiranya para peserta didik perlu diberikan informasi tentang diri pribadinya.

Di dalam dunia pendidikan terdapat suatu program yang bertugas membantu menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh para siswa. Program tersebut adalah

brought to you by CORE

View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

(2)

2 Bimbingan dan Konseling. Sukardi (1987: 25), menyatakan bahwa“bimbingan karier merupakan suatu kegiatan bantuan layanan bimbingan yang dilaksanakan oleh pembimbing (termasuk konselor) dalam memberikan berbagai bentuk rangsangan, perencanaan karier, membuat keputusan dan penyesuaian diri”.

Karir seringkali disamakan dengan pekerjaan. Perencanaan karier disamakan dengan pemilihan pekerjaan. Sebenarnya arti karier lebih luas dari sekedar memilih pekerjaan. Karier berkaitan dengan perkembangan seseorang dan menjadi bagian penting dalam kesuksesan hidup seseorang, untuk itu karier perlu direncanakan dengan baik. Kemampuan perencanaan karier yang matang erat kaitannya dengan pemahaman siswa mengenai karier itu sendiri. Suksesnya pencapaian karier seseorang dipengaruhi oleh adanya kemampuan perencanaan karier dan pengambilan keputusan yang matang. Seseorang yang memiliki kemampuan perencanaan karier, tentunya mampu memahami dirinya. Dengan demikian, individu tersebut dapat memutuskan pilihan yang paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya.

Adanya layanan informasi bimbingan karier diharapkan dapat menimbulkan kemandirian dalam memilih karier siswa. Namun harapan tersebut baru sebatas wacana, sebab pada kenyataanya harapan tersebut masih jauh dari yang diharapkan, berdasarkan hasil dari wawancara kepada guru BK menunjukan bahwa kenyataan yang terjadi di lapangan siswa masih tidak mengenal pemahaman diridengan baik dalam merencanakan pilihan karir, tidak mampu membuat keputusan,belum adanya pengetahuan mengenai sekolah lanjutan

yang sesuai dengan kemauan dan

kemampuan diri.

Bimbingan karir di jenjang SMP merupakan suatu proses bantuan yang dberikan oleh guru pembimbing sekolah (konselor)

kepada para siswa dalam rangka pemberian informasi karir dalam hal studi lanjut dan pekerjaan yang akan digelutinya di kemudian hari sehingga akan muncul kesadaran pada diri siswa untuk memilih sekolah dan pekerjaan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki. Adanya layanan informasi bimbingan karir diharapkan dapat menimbulkan kemandirian dalam memilih karier siswa.

Seperti yang telah dikemukakan, maka perlu adanya pelaksanaan deskripsi perencanaan pilihan karir oleh guru pembimbing kepada siswa, agar seorang siswa mampu memahami diri, memahami kemampuannya, menemukan sendiri apa yang dilakukan, menentukan kemungkinan-kemungkinan hasil perbuatannya dan akan memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya serta tidak akan terpengaruh apalagi meminta bantuan kepada orang lain. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Suryabrata (2011:76) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian”. Adapun pertimbangan dalam menggunakan metode tersebut, karena penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan keadaan dari variabel atau gejala-gejala yang akan diteliti kebenarannya, berdasarkan fakta-fakta yang ditemui ketika penelitian berlangsung dilapangan, yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 pontianak. Seperti dikemukakan oleh Nawawi (2012:67) menjelaskan “metode deskriptif tidak lebih daripada hasil penelitian yang bersifat penemuan fakta-fakta seadanya”. Hasil penelitian ini ditekankan dengan memberikan gambaran secara objektif tentang keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti, yaitu pilihan karir siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Pontianak.

(3)

3 Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik komunikasi tidak langsung dengan alatnya angket dan komunikasi langsung dengan wawancara.

Teknik analisis data menggunakan perhitungan presentase. Rumus perhitungan persentase menurut Ali (2013:201) sebagai berikut:

X% = x 100 Keterangan:

X= Presentase yang dicapai n = Nilai yang diperoleh N;= Jumlah seluruh nilai

Tabel 1.Tolak Ukur Kategori Penilaian Hasil Angket Kategori Presentase Sangat Baik 80% - 100% Baik 70% - 79% Cukup 60% - 69% Kurang 0% - 59% Sumber : Aritonang (2008:15) POPULASI DAN SAMPEL

Populasi

Populasi adalah totalitas dari objek/subjek yang disajikan sumber data dalam suatu penelitian karena itu peranannnya sangat penting. Menurut Ruslan (2010:134) “populasi bukan hanya sebagi objek/subjek penelitian, tetapi juga pada benda-benda alam lainnya, dan termasuk jumlah (kuantitas dan kualitas)

tertentu yang ada pada objek/subjek yang diamati, bahkan seluruh karakteristik tertentu yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut yang akan diteliti”. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik itu berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup yang memiliki karakteristik tertentu dan dapat dijadikan objek penelitian. Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah: (1). Peserta didik kelas VIII tahun ajaran 2016/2017 yang terdaftar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Pontianak. (2). Peserta didik yang pernah mengikuti layanan informasi karir.Berdasarkan karakteristik tersebut, maka populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah sejumlah 154 orang siswa seperti terlihat dalam tabel. Sampel

Dalam suatu proses penelitian dengan jumlah populasi yang besar, maka perlu kiranya di tetapkan sampel penelitian. Menurut Ruslan (2010:140) “anggota sampel dalam penelitian tersebut adalah yang benar-benar representatif atau mewakili populasi yang akan diteliti”. Sampel adalah bagian dari populasi dari suatu penelitian. Menurut Nawawi (2007:144) sampel adalah “Sebagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian”.

Tabel 2. Distribusi Populasi Penelitian

No Kelas Populasi siswa Jumlah

Laki-laki Perempuan 1 VIII A 10 22 32 2 VIII B 17 16 33 3 VIII C 12 20 32 4 VIII D 15 19 34 5 VIII E 13 20 33 Jumlah 67 97 154

(4)

4

Tabel 2. Distribusi Sampel Penelitian

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah

25% Laki-laki 25% Perempuan 1 VIII A 25:100x10=2,5 25:100x22=5,5 9 2 VIII B 25:100x17=4,25 25:100x16=4 8 3 VIII C 25:100x15=3,75 25:100x20=3,75 7 4 VIII D 25:100x25=3,75 25:100x19=4,75 9 5 VIII E 25:100x13=3,25 25:100x20=5 8 Jumlah 14

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

secara keseluruhan dapat diketahui bahwa perencanaan pilihan karir pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 06 Pontianak mencapai skor aktual 1519 dari skor maksimal ideal 2050 berarti mencapai 74,09% berada pada kategori “baik”. Secara keseluruhan dapat diketahui perencanaan pilihan karir pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 06 Pontianak mencapai skor aktual 1519 dari skor maksimal ideal 2050 berarti mencapai 74,09 % berada pada kategori “ baik”.Lebih terperinci dapat dijelaskan dari tiap aspek perencanaan pilihan karir pada siswa sebagai berikut. (1)Mengetahui langkah-langkah perencanaan pilihan karir memperoleh skor aktual 575 dari skor maksimal 820 dan mencapai 70,12 % berada pada kategori “Baik”.dengan demiian dapat dikatakan bahwa perencanaan pilihan karir siswa tentang mengetahui langkah-langkah perencanaan pilihan karir tergolong “sedang” ini diasumsikan bahwa siswa sudah mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam merencanakan pilihan karir. (a)Mampu menentukan sekolah lanjutan diperoleh skor aktual 205 dari skor maksimal ideal 287. Berarti mencapai 71,42 %. Berada pada kategori “ sedang”. Artinya siswa mampu dengan baik dalam menentukan sekolah lanjutan pilihannya. (b)Mengetahui tentang jenis-jenis sekolah lanjutan diperoleh skor aktual 174 dari skor maksimal ideal 246.

Berarti mencapai 70,73 %. Berada pada kategori “ sedang”. Artinya siswa mengetahui dengan baik jenis-jenis sekolah lanjutan. (c)Mengidentifikasi minat dan kemampuan diirnya terhadap jenis sekolah lanjutan dan mengetahui tentang syarat- syarat yang harus dipenuhi untuk memasuki jenis sekolah lanjutan diperoleh skor aktual 196 dari skor maksimal ideal 287. Berarti mencapai 68,29 %. Berada pada kategori “ cukup”. Artinya siswaq cukup mengetahui kemampuan diri serta minat dan bakat masing-masing dan mengetahu syarat dalam memasuki suatu sekolah. (2).Mengetahui perencanaan pilihan karir peserta didik Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Pontianak diperoleh skor aktual 575 dan skor maksimal ideal 738 dengan perhitungan rata-rata 77,91 % berada pada kategori “baik”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa sudah baik dalam merencanakan karir diantaranya merencanaka pilihan karir,menyusun informasi diri dan mencari alternative pilihan karir. (a). Merencanakan masa depan karir diperoleh skor aktual 149 dari skor maksimal ideal 205. Berarti mencapai 72,68 %. Berada pada kategori “ baik”. Artinya siswa sudah ,ampu merencanakan masa depan karir dengan baik.(b). Menyusun informasi diri diperoleh skor aktual 322 dari skor maksimal ideal 410. Berarti mencapai 84,55 %. Berada pada kategori “sangat baik”. Artinya siswa sudah mampu dan sangat baik dalam menyusun informasi mengenai diri.(3).

(5)

5 Mempertimbangkan alternatif dan

Menentukan masa depan diperoleh skor aktual 104 dari skor maksimal ideal 123. Berarti mencapai 84,55 %. Berada pada kategori “ sangat baik”. Artinya siswa mampu mempertimbangkan alternative dalam merencanakan karir dan menentukan masa depan sudah sangat baik. (a)Mengetahui peran guru Bimbingan dan Konseling dalam menentukan perencanaan pilihan karir peserta didik Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Pontianak diperoleh skor aktual 369 dan skor maksimal ideal 492 dengan perhitungan rata-rata 75,00 % berada pada

kategori “baik”. (b)Mengetahui Pemberian Layanan Informasi mengenai Pilihan karir yang disampaikan guru BK Metode ceramah diperoleh skor aktual 369 dari skor maksimal ideal 492. Berarti mencapai 75,00%. Berada pada kategori “baik”. Artinya siswa mengetahui peranan guru Bimbingan dan Konseling sebagai wadah dalam memberikan informasi mengenai bimbingan karir.

Tabel 2. Persentase Perencanaan Pilihan Karir Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 6 Pontianak

No Aspek Variabel Skor

aktual

Skor ideal

% Kategori 1 Mengetahui langkah-langkah perencanaan

pilihan karir 575 820 70,12 % Baik

a. Mampu menentukan sekolah lanjutan

205 287 71,42 % Baik

b. Mengetahui tentang jenis-jenis sekolah

lanjutan 174 246 70,73% Baik

c. Mengidentifikasi minat dan kemampuan diirnya terhadap jenis sekolah lanjutan, mengetahui tentang syarat- syarat yang harus dipenuhi untuk memasuki jenis sekolah lanjuta

196 287 68,29% Cukup

2

Mengetahui perencanaan pilihan karir siswa 575 738 77,91% Baik

a. Merencanakan masa depan karir 149 205 72,68 % Baik

b. Menyususun informasi diri 322 410 78,53% Baik

c. Mempertimbangkan alternatif dan Menentukan masa depan

(6)

6 3 Mengetahui peran guru Bimbingan dan

Konseling dalam menentukan perencanaan

pilihan karir siswa 369 492 75.00 % Baik

a. Mengetahui Pemberian Layanan Informasi mengenai Pilihan karir yang disampaikan guru BK

369 492 75.00 % Baik

Total 1519 2050 74,09 Baik

Pembahasan

Mengetahui langkah-langkah perencanaan pilihan karir memperoleh skor aktual 575 dari skor maksimal 820 dan mencapai 70,12% berada pada kategori “Baik”.dengan demikian dapat dikatakan bahwa perencanaan pilihan karir siswa tentang mengetahui langkah-langkah perencanaan pilihan karir tergolong “sedang” ini diasumsikan bahwa siswa sudah mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam merencanakan pilihan karir.(a)Mampu menentukan sekolah lanjutandiperoleh skor aktual 205 dari skor maksimal ideal 287. Berarti mencapai 71,42%. Berada pada kategori “sedang”. Artinya siswa mampu dengan baik dalam menentukan sekolah lanjutan pilihannya.(b)Mengetahui tentang jenis-jenis sekolah lanjutan diperoleh skor aktual 174 dari skor maksimal ideal 246. Berarti mencapai 70,73%. Berada pada kategori “sedang”. Artinya siswa mengetahui dengan baik jenis-jenis sekolah lanjutan.(c) Mengidentifikasi minat dan kemampuan diirnya terhadap jenis sekolah lanjutan dan mengetahui tentang syarat- syarat yang harus dipenuhi untuk memasuki jenis sekolah lanjutan diperoleh skor aktual 196 dari skor maksimal ideal 287. Berarti mencapai 68,29 %. Berada pada kategori “cukup”. Artinya siswa cukup mengetahui kemampuan diri serta minat dan bakat masing-masing dan mengetahui syarat dalam memasuki suatu sekolah.

Mengetahui perencanaan pilihan karir peserta didik Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Pontianak diperoleh skor

aktual 575 dan skor maksimal ideal 738 dengan perhitungan rata-rata 77,91% berada pada kategori “baik”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa sudah baik dalam merencanakan karir diantaranya merencanaka pilihan karir,menyusun informasi diri dan mencari alternative pilihan karir.(a) Merencanakan masa depan karir diperoleh skor aktual 149 dari skor maksimal ideal 205. Berarti mencapai 72,68%. Berada pada kategori “ baik”. Artinya siswa sudah ,mampu merencanakan masa depan karir dengan baik.(b)Menyusun informasi diri diperoleh skor aktual 322 dari skor maksimal ideal 410. Berarti mencapai 84,55%. Berada pada kategori “sangat baik”. Artinya siswa sudah mampu dan sangat baik dalam menyusun informasi mengenaidiri.(c)Mempertimbangkan alternatif dan Menentukan masa depan diperoleh skor aktual 104 dari skor maksimal ideal 123. Berarti mencapai 84,55%. Berada pada kategori “sangat baik”. Artinya siswa mampu mempertimbangkan alternative dalam merencanakan karir dan menentukan masa depan sudah sangat baik.

Mengetahui peran guru Bimbingan dan Konseling dalam menentukan perencanaan pilihan karir peserta didik Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Pontianak diperoleh skor aktual 369 dan skor maksimal ideal 492 dengan perhitungan rata-rata 75,00% berada pada kategori “baik”.(a)Mengetahui Pemberian Layanan Informasi mengenai Pilihan karir yang disampaikan guru BK Metode ceramah diperoleh skor aktual 369 dari skor maksimal ideal 492. Berarti mencapai

(7)

7 75,00%. Berada pada kategori “baik”. Artinya siswa mengetahui peranan guru Bimbingan dan Konseling sebagai wadah dalam memberikan informasi mengenai bimbingan karir.

Dari penelitian yang telah dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 pontianak yang dilakukan oleh peneliti ditemuan beberapa hasil yang menyatakan bahwa perencanaan pilihan karir siswa disekolah tersebut tergolong baik tetapi belum berjalan secara optimal hal ini dapat diketahui dari beberapa aspek yang telah dilakukan penelitian oleh peneliti.Dari hasil angket yang telah diolah maka didapat hasil berikut ini (1)Mengetahui langkah-langkah perencanaan pilihan karirmemperoleh skor aktual 575 dari skor maksimal 820 dan mencapai 70,12% berada pada kategori “sedang”.dengan demikian dapat dikatakan bahwa perencanaan pilihan karir siswa tentang mengetahui langkah-langkah perencanaan pilihan karir tergolong “sedang” ini diasumsikan bahwa siswa sudah mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam merencanakan pilihan karir. (2)Mengetahui perencanaan pilihan karir peserta didik Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Pontianak diperoleh skor aktual 575 dan skor maksimal ideal 738 dengan perhitungan rata-rata 77,91% berada pada kategori “baik”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa sudah baik dalam merencanakan karir diantaranya merencanaka pilihan karir,menyusun informasi diri dan mencari alternative pilihan karir.(3)Peran guru Bimbingan dan Konseling dalam menentukan perencanaan pilihan karir peserta didik Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Pontianak diperoleh skor aktual 369 dan skor maksimal ideal 492dengan perhitungan rata-rata 75,00% berada pada kategori “baik”. Diasumsikan siswa sudah mengetahui dengan baik bagaimana peran guru bimbingan dan konseling dalam memberikan layanan bimbingan karir.

SIMPULANDAN SARAN Simpulan

Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa:(1)Mengetahui langkah-langkah perencanaan pilihan karir memperoleh skor aktual 575 dari skor maksimal 820 dan mencapai 70,12% berada pada kategori “baik”.dengan demiian dapat dikatakan bahwa perencanaan pilihan karir siswa tentang mengetahui langkah-langkah perencanaan pilihan karir tergolong “baik” ini diasumsikan bahwa siswa sudah mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam merencanakan pilihan karir.(2)Mengetahui perencanaan pilihan karir peserta didik Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Pontianak diperoleh skor aktual 575 dan skor maksimal ideal 738 dengan perhitungan rata-rata 77,91% berada pada kategori “baik”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa sudah baik dalam merencanakan karir diantaranya merencanaka pilihan karir,menyusun informasi diri dan mencari alternative pilihan karir. (3)Peran guru Bimbingan dan Konseling dalam menentukan perencanaan pilihan karir peserta didik Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Pontianak diperoleh skor aktual 369 dan skor maksimal ideal 492dengan perhitungan rata-rata 75,00% berada pada kategori “baik”.Diasumsikan siswa sudah mengetahui dengan baik bagaimana peran guru bimbingan dan konseling dalam memberikan layanan bimbingan karir.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas, maka disarankan: (1) Bagi peserta didik, hendaknya memahami karakteristik dan identitas dirinya sendiri, dengan cara menggali potensi yang ada di dalam diri siswa maka siswa dapat menyesuaikan karir yang akan dipilihnya nanti. (2) Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Agar guru Bimbingan dan Konseling diharapkan lebih peka terhadap kebutuhan siswa terutama memberikan layanan bimbingan dan konseling mengenai

(8)

8 informasi karir yang sangat dibutuhkan oleh siswa. (3)Bagi sekolah hendaknya memberikan materi tentang karir kepada siswa sejak sedini mungkin, sehingga ketika lulus siswa sudah memiliki keyakinan akan potensi dirinya yang digunakan untuk jenjang karir yang akan diputuskan. (4) Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan dapat melanjutkan penelitian. Selain itu, peneliti selanjutnya juga dapat mengembangkan penelitian tentang faktor-faktor.

DAFTAR RUJUKAN

Atmaja, (2014). “Upaya Meningkatkan Perencanaan Karir Siswa Melalui Bimbingan Karir dengan Penggunaan Media Modul”. Jurnal Psikopedagogia, (Online), Vol 3, No. 2

Aritonang, (2008). Minat dan Motivasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur. No 1. Tahun ke 7.

Bilon, (2013).Career Counselling:Current Trends in Research and Theory. Studia

Poradoznawcze/Journal of Counsellogy,2,217G236

Bungin, (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group

.Nawawi, (2012). Metode Penelitian Bidang Sosial. Edisi Revisi: Gajah Mada University Press

Prameswari, (2013). Program Bimbingan Karir Berdasarkan Profil Pembuatan Keputusan Karir Siswa. Skripsi. Bandung: FKIP Universitas Pendidikan Indonesia

Prameswari, (2013). Program Bimbingan Karir Berdasarkan Profil Pembuatan Keputusan Karir Siswa. Skripsi. Bandung: FKIP Universitas Pendidikan Indonesia

Suryabrata, (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Sugiyono. (2011). Manajemen Bimbingan dan

Konseling di Sekolah. Semarang: Widya Karya.

Sukardi, (1994). Bimbingan karir di Sekolah- Sekolah. Jakarta: Balai Pustaka

Gambar

Tabel 1.Tolak Ukur Kategori Penilaian  Hasil Angket  Kategori  Presentase  Sangat Baik  80% - 100%  Baik  70% - 79%  Cukup  60% - 69%  Kurang  0% - 59%  Sumber : Aritonang (2008:15)
Tabel 2. Distribusi Sampel Penelitian
Tabel 2. Persentase Perencanaan Pilihan Karir   Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 6 Pontianak

Referensi

Dokumen terkait

output yang diperoleh bernilai negatif (-) dan nilai Exp (β) atau odds ratio yang diperoleh 0,998 yang menunjukkan bahwa petani yang memiliki produksi yang

Direkomendasikan masukan kebijakan yaitu: Jajaran kesehatan perlu meningkatkan koordinasi dengan lembaga terkait mengenai penanggulangan bencana, dengan komando dari BPBD

1.3 Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu nomor atletik dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras dan percaya diri

Kualitas pengendalian realisasi anggaran be berbasis kinerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas di Kabupaten Malang dinilai oleh responden sebesar

DAFTAR PESERTA YANG MENGIKUTI VERIFIKASI KEASLIAN BERK.AS FORMASI UMUM. JABATAN ANALIS

Selan melalu aturan adat yang umumnya tdak tertuls, beberapa nagar juga mencoba untuk memperkuat tata aturan tentang hutan melalu Peraturan Nagar. Meskipun tidak

Sebagai salah satu unit usaha, kegiatan usaha kerajinan bambu ini tentu. tidak lepas dari munculnya

Tabel 4.11 Pendapat Responden Mengenai Penggunaan Teknik dalam Pembelajaran Menulis Karangan