8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelulis menemukan terdapat beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai hampir kesamaan tetapi beda focus kajian:
1. Hilmawan Nur Ramadhan dan Pujiriyanto, 2020, "Pembelajaran Akidah Akhlak Berwawasan Peduli Lingkungan Di MAN 1 Lamongan". Focus
penelitian ini adalah: Perencanaan pembelajaran yang digunakan berupa RPP, namun masih di tingkat kognitif dan psikomotorik, belum mengarah ke tingkat afektif.12
2. Haerudin dan Adi Purwati, 2013, "Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Bagi Siswa Kelas VIII Di Madrasah
Tsanawiyah Nurul Hikmah Barupring". Focus penelitian ini adalah:
Perencanaan yang digunakan berupa RPP, yang disusun dengan mempertimbangkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan situasi dan kondisi di sekolah.13
3. Mirna Fidiana, 2013, "Implementasi Pembelajaran Aqidah Akhlak Dalam Upaya Membentuk Kepribadian Muslim Siswa Di MTs. Baabussalaam
Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu". Focus
penelitian ini adalah: Guru membuat perencanan berupa RPP dengan format kurikulum 2013 agar tujuan pembelajaran yang ditargetkan
12 Hilmawan Nur Ramadhan dan Pujiriyanto, “Pembelajaran Akidah Akhlak Berwawasan Peduli
Lingkungan Di MAN 1 Lamongan,” EPISTEMA, Vol. 1 No. 1 (Mei, 2020), 44–48.
13 Haerudin dan Adi Purwati, “Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Bagi Siswa Kelas VIII Di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hikmah Barupring,” SEKOLAH DASAR, Vol. 1 No. 3 (September, 2018), 50–58.
9 sekolah dapat tercapai.14
4. M. Maarif, 2019, "Implementasi Pembelajaran Akidah Akhlak Sebagai Upaya Mendidik Kedisiplinan Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2
Kota Jambi". Focus penelitian ini adalah: Perencanaan yang digunakan
oleh guru berupa RPP dan wajib dibuat sebelum proses pembelajaran agar pembelajaran dapat terarah.15
5. Okta Bukhoriansyah, 2017, "Pembelajaran Aqidah Akhlak Dalam Membina Akhlak Peserta Didik MTs Itihad Ngambur Kecamatan
Ngambur Kabupaten Pesisir Barat". Focus penelitian ini adalah: Guru
membuat RPP sebagai acuan dalam pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan baik.16
Merujuk dari penelitian terdahulu, terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Persamaanya antara lain: Persamaan lima penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah lebih
terfokus pada mata pelajaran Akidah Akhlak yang dilaksanakan di madrasah. pembelajaranya dimulai dari: perencanaan dengan membuat RPP. Adapun perbedaan penelitian terdahulu, dengan penelitian yang akan peneliti teliti adalah kalau penlitian yang lalu hanya pada sisi membuat RPP kalau dalam peneltian ini mulai dari merancang sampai bagaimana
14 Mirna Fidiana, “Implementasi Pembelajaran Aqidah Akhlak Dalam Upaya Membentuk Kepribadian
Muslim Siswa Di MTs. Baabussalaam Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu” (Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Metro, Metro 2020), 51-56
15 Muhammad Maarif, “Implementasi Pembelajaran Akidah Akhlak Sebagai Upaya Mendidik
Kedisiplinan Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi” (Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddinn Jambi, Jambi 2019), 50-59
16 Okta Bukhoriansyah, “Pembelajaran Aqidah Akhlak Dalam Membina Akhlak Peserta Didik MTs.
Ittihad Ngambur Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat” (Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Lampung 2017), 78-102
10
mengajar didalam kelas mulai dari penyajian materi dengan melakukan membuka pelajaran, kegiatan inti dan menutup pelajaran, sehingga penelitian ini lebih mendalam.
B. Perencanaan Pembelajaran Aqidah Akhlak 1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan oleh guru yang bermula dari hasil berpikir rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran, yang berupa adanya perubahan terhadap tingkah laku serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan, sebagai upaya dari pencapaian tujuan tersebut adalah dengan tersusunnya dokumen yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembelajaran.17 Pendapat lain mengatakan perencanaan pembelajaran adalah suau cara dengan langkah yang antisipatif untuk membuat suatu pembelajaran dapat terlaksana dengan baik sehingga dapat membentuk watak, peradaban, serta meningkatkan mutu kehidupan siswa.18
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu rencana atau dokumen yang harus di buat guru sebelum melakukan pembelajaran agar dapat terlaksana dengan baik dan tercapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga ada perubahan yang dialami oleh siswa kearah yang lebih baik.
Akidah Akhlak adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh siswa di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan tersebut dilakukan
17 Keputusan MENTRI Agama Nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada
Madrasah. hal.59
11
dengan cara mempelajari tentang rukun iman mulai dari iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap al- Asma' al-Husna dengan menunjukkan ciri-ciri atau tanda perilaku seseorang dalam kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.19
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa akidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mengajarkan siswa tentang rukun iman, penghayatan terhadap al-Asma' al-Husna, pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela, serta berlandaskan pada Al-Qur'an dan Hadits, sebagai wujud realisasi dari keyakinan dan tanpa adanya keraguan.
Beberapa dari uraian di atas, secara keseluruhan dapat di simpulkan bahwa perencanaan pembelajaran akidah akhlak adalah suatu rencana yang disusun sebelum melakukan kegiatan pembelajaran dari rangkaian kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya, guna mencapai tujuan dalam pelajaran akidah akhlak yaitu menjadikan siswa sebagai orang yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan individu maupun sosial dengan memperhatikan ajaran dan akidah Islam, serta tujuan lain yang telah ditetapkan agar tercapai hasil yang maksimal. 2. Komponen Perencanaan Pembelajaran Akidah Akhlak
Dalam merencanakan pembelajaran guru harus menyusun rencana pengajaran yang terdiri dari program tahunan, program semester, silabus, rencana pembelajaran efektif, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).20
19 Keputusan MENTRI Agama Republik Indonesia Nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum PAI
dan Bahasa Arab pada Madrasah, 40.
20 Andi Banna, "Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak," JURNAL ILMIAH SLAMIC RESOURCES, Vol. 16 NO. 1 (Agustus,2019), 104.
12
Dalam penelitian ini perencanaan berfokus pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).21 Adapun komponen dalam RPP kurikulum 2013 revisi tahun 2017 terdiri dari:
a. Identitas madrasah yaitu nama satuan pendidikan b. Identitas mata pelajaran
c. Kelas/semester d. Materi pokok
e. Alokasi waktu yang sesuai dengan keperluan untuk mencapai kd dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan kd yang harus dicapai
f. Kopetensi inti yang terdiri dari sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan
g. Kompetensi dasar dan idikator pencapaian kompetensi
h. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan kd, dengan mengunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
i. Materi pembelajaran, yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan
j. Metode pemebelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan susasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kd yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan kd yang akan dicapai
k. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran
l. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lainya yang relevan
m. Kegiatan pembelajaran yang memuat PPK, Literasi, 4C dan HOTS n. Penilaian hasil pembelajaran.22
Rencana pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak jenjang MA Muhammadiyah 1 Sumberrejo kelas X-IPS, contoh salah satu rencana pelaksanaan pembelajaran:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : MA Muhammadiyah 1 Sumberrejo Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/smt : X-IPS/Ganjil
21 Komponen dalam RPP kurikulum 2013 revisi tahun 2017, diakses pada tanggal 10 Juli 2021 dari http://www.tintaguru.com/2017/08/komponen-dan-format-rpp-k13-revisi-2017.html?m=1
22 Keputusan MENTRI Agama Nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada
13
Materi Pokok : Akhlak Tercela (riya’) Alokasi Waktu : 2 JP (1x Pertemuam) A. Kompetensi Inti
1. Kompetensi Inti (KI 1):
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Kompetensi Inti (KI 2):
Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti (KI 3):
Memahami, meneraapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dana minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti (KI 4):
Mengolah, menalar, dan menyaji daalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di madrasah secaraa mandiri, dan mampu mengunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.1. Menganalisis Dalil, Dasar, Dan Tujuan mempelajari Akhlak Tercela
4.1. Menyajikan fakta dan fenomena akhlak tercela C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Menjelaskan pengertian akhlak tercela
3.1.2 Mengidentifikasi dalil tentang akhlak terccela 3.1.3 Menguraiakan dasar-dasar akhlak tercela
3.1.4 Menyimpulkan tujuan mempelajari akhlak tercela D. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan sifat akhlak tercela (riya’) dalam kehidupan sehari-hari 2. Melalui kegiatan sehari-hari siswa mampu menghindari sikap akhlak
tercela (riya’)
3. Melalui penjelasan siswa mapu mensimulasikan cara menghindari akhlak tercela (riya’) dalam kehidupan sehari-hari
E. Materi Pembelajaran
1. Arti dan dalil akhlak tercela (surat Al-Baqarah) yaitu: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
14
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
2. Dasar-dasar akhlak tercela yaitu: Al-Qur’an adalah firman Allah Swt. Yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw dengan perantara Malaikat Jibril. Melalui Al-Qur’an inilah Allah menuangkan firman-firmanya berkenaan dengan konsep akidah yang benar yang harus diyakini dan dijalani secara mutlak dan tidak boleh ditawar oleh semua umat Islam. Hadits adalah segala ucapan, perbuatan, dan takrir (sikap diam) Nabi muhammad saw.
3. Tujuan mempelajari akhlak tercela yaitu: Agar terhindah dari dosa serta hidup menjadi bahagia, tentram, nyaman, dan aman. Dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.
F. Metode Pembelajaran
Metode: Brainstroming (Curah Pendapat) dan Elisitasi (Seleksi Pendapat), Ceramah, Tanya Jawab, Reading Guide, Every one teacher here, Diskusi, dan Resitasi (Penugasan)
G. Media Pembelajaran
Media: LCD, Laptop, Video H .Sumber Belajar
Buku pedoman guru aqidah akhlak, Buku pegangan peserta didik mapel aqidah akhlak, Buku ensiklopedi Islam, Al-Qur’an dan terjemahan. I. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan inti dalam pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas X-IPS:23 Pendahuluan (20 Menit)
Orientasi pada siswa
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Mangaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
23 RPP memuat PPK, Literasi, 4C dan HOTS kurikulum 2013 revisi tahun 2017, diakses pada tanggal 10
Juli 2021 dari https://cariduit-dot./2019/01/contoh-rpp-k13-akidah-akhlak-revisi-2017-integrasi-dengan-PPK-Literasi-4C-dan-HOTS.html?m=1
15 Apersepsi
didik dengan materi sebelumnya , yaitu: Akhlak Tercela
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitanya dengan pelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Akhlak Tercela
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. Kegiatan Inti (50 Menit)
Sintak Model Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Metode Deskripsi Pembelajaran dengan Muatan PPK, Literasi dan 4C Stimulation (stimullasi/ pemberian rangsangan) Mengamati Campur an Literasi, PPK dan 4C Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian (Berpikir kritis
dan bekerjasama (4C)
dalam mengamati
permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah
(Karakter) pada topic
“Akhlak Tercela” dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)/ Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (Literasi) dengan rasa ingin tahu,
16
jujur dan pantang menyerah (Karakter) Menayangkan
gambar/foto
Peserta didik diminta untuk mengamati penanyangan gambar berkaitan dengan yang disajikan oleh guru maupun mengamati gambar yang terdapat pada buku siswa
Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (Literasi) dengan rasa ingin tahu,
jujur dan pantang
menyerah (Karakter)
Membaca ( dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung), (Literasi) Peserta didik diminta
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Pengertian Akhlak Tercela Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
17
(Karakter)
Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Akhlak Tercela (Riya’) Problem Statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah Menanya Diskusi dan tanya jawab Berfikir Kritis Guru memberikan
kesempatan pada peserta
didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar (Berfikir kritis dan
kreatif (4C), tangguh
dalam menyelesaikan
masalah serta berani
mengemukakan pendapat dengan rasa percaya diri
(Karakter); mampu
membaca permasalahan
serta mengaitkannya
dengan konsep yang akan dipelajari (Literasi)
Peserta didik diminta mendiskusikan hasil pengamatannya dan mencatat fakta-fakta yang ditemukan, serta menjawab
pertanyaanberdasarkan hasil pengamatan yang ada pada buku paket Pendidik memfasilitasi
peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami berdasarkan hasil pengamatan dari buku paket yang didiskusikan bersama kelompoknya Mengajukan
18
Ciri-ciri orang riya’. Yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya: Sebutkan ciri-ciri orang yang riya’ ? Data collection (pengumpulan data) Mengeksplo rasi(Menala r)
Diskusi Literasi dan Kerja sama
Secara berkelompok
peserta didik
mengumpulkan berbagai informasiBerpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab dan pantang menyerah (Karakter),literasi
(membaca)
dengan penuh tanggung jawab , cermat dan kreatif yang dapat mendukung jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, baik dari buku paket maupun sumber lain seperti internet. melalui kegiatan Mengamati kejadian Wawancara dengan
19
nara sumber Mengumpulkan
informasi
Peserta didik diminta mengumpulkan data yang diperoleh dari
berbagai sumber
tentang
Akhlak Tercela (Riya’)
Membaca sumber lain selain buku teks
Peserta didik diminta mengeksplor
pengetahuannya
dengan membaca
buku referensi tentang Akhlak Tercela (Riya’) Mempresentasikan ulang Aktivitas: (Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),) Mendiskusikan
berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu dan pantang menyerah (Karakter)
Mengulang
Saling tukar informasi tentang :
Ciri-ciri orang riya’.dengan
ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi
20
kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Data processing (pengolahan Data)
Mengasosiasi Diskusi Kerja sama dan
berpikir kritis
Pendidik mendorong agar peserta didik secara aktif terlibat dalam diskusi kelompok serta saling
bantu untuk menyelesaikan masalah(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),)
Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, pendidik memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya dan
21
bertanya(Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya diri dan pantang menyerah)apabila ada yang belum dipahami, bila diperlukan pendidik memberikan bantuan secara klasikal.
Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, pendidik memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang
melenceng jauh
pekerjaannya dan bertanya (Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya
diri dan pantang
menyerah) apabila ada yang belum dipahami, bila diperlukan pendidik memberikan bantuan secara klasikal
Berdiskusi tentang data : Ciri-ciri orang yang riya’ yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya. Mengolah informasi
yang sudah dikumpulkan
dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
22
Pesertadidik
mengerjakan beberapa soal mengenai
Verification
(pembuktian) Mengeksplorasi Diskusi Berpikir kritis dan
Kreatif Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras,
kemampuan
menerapkan prosedur
dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan :
Akhlak Tercela (riya’).
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik. Generalization (menarik kesimpulan) mengkomuni
kasikan Diskusi dan tanya jawab
Komunikasi dan berpikir kreatif
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
23
Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan Mempresentasikan
hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Akhlak Tercela (riya’) Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan Bertanya atas presentasi
yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
Akhlak Tercela (riya’)
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan. Bertanya tentang hal
yang belum dipahami, atau guru melemparkan
24
beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran Penutup (10 Menit)
Kreatif Membuat resume (CREATIVITY) dengan
bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
Komunikasi Memfasilitasi dalam membuat kesimpulan
permasalahan kontekstual dari pembelajaran yang dilakukan melalui reviu indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
Assesmen Memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Bersyukur Menutup Prroses Pembelajaran dengan Doa
sebagai wujud syukur
Memberi salam.Sikap disiplin dan mengamalkan ajaran agama yang dibuat (Karakter)Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek
…………..,……… Mengetahui
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran
………. ………..
NIP. ……….... NIP. ……….
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Aqidah Akhlak
Rencana pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak merupakan panduan mengajar yang disusun guru aqidah akhlak untuk mencapai
25
tujuan pembelajaran yang baik, faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan guru aqidah akhlak agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik adalah kegiatan yang ditulis didalam RPP harus diterapkan di dalam kelas, serta guru harus mengetahui tujuan pembelajaran dan menguasai materi yang akan diajarkan.24
Komponen-komponen RPP aqidah akhlak berupa, nama sekolah, nama mata pelajaran (aqidah akhlak), kelas/semester, materi pokok, pertemuan keberapa, alokasi waktu dan kompetensi dasar.25 Adapun RPP dari aqidah akhlak ialah:
A. Kompetensi Dasar :
3.1. Menganalisis Dalil, Dasar, Dan Tujuan mempelajari Akhlak Tercela
4.1. Menyajikan fakta dan fenomena akhlak tercela
C. Implementasi Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pembelajaran Aqidah Akhlak memiliki peran besar dalam penyadaran nilai-nilai agama Islam kepada peserta didik yang mana sekrang karakter bangsa mengalami dekadensi, diantaranya adalah meningkatnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obatan dan lain-lainya, dengan demikian sekolah khususnya Aqidah Akhlak memiliki peran besar dalam menyadarkan
24 Z. Juniring, “Tingkat Penerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Di Kelas.,” SCHOLARIA, Vol. 6 No. 2 (2016), 71–73.
25 Rencana Pelaksanaan Pembelajran Aqidah Akhlak Kelas X Ma Muhammadiyah 1 Sumberrejo
Sekolah/Madrasa : MA Muhammadiyah 1 Sumberrejo Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/Semester : X-Ips/Ganjil
Materi Pokok : Akhlak Tercela (Riya’) Pertemuan : 1 x Pertemuan
26 nilai tersebut.26
Pembelajaran Akidah akhlak yang merupakan bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) yang lebih mengedepankan aspek afektif, baik nilai ketuhanan maupun kemanusiaan yang hendak ditanamkan dan ditumbuh kembangkan kedalam peserta didik, sehingga tidak hanya berkonsentrasi pada persoalan teoritis yang bersifat kognitif semata, tetapi sekaligus juga mampu mengubah pengetahuan akidah akhlak yang bersifat kognitif menjadi bermakna dan dapat diinternalisasikan serta diaplikasikan kedalam perilaku sehari-hari.27
Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami dipahami bahwa, Berdasarkan dari pendapat di atas maka pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu penerapan atau tindakan dari sebuah rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya, agar terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa dengan memperhatikan tujuan yang telah ditentukan agar mencapai hasil yang diharapkan.
Terdapat tiga proses yang dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu: kegiatan pendahuluan atau pembuka pelajran, kegiatan inti atau penyajian materi, yang ketiga penutup.28 Dengan penjabaran sebagai berikut:
1. Pembukaan Pelajaran
Pada setiap pembelajaran guru harus membuka pelajaran untuk
26Purniadi Putra, Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak (Studi Multi
kasus di MIN Sekuduk dan MIN Pemangkat Kabupaten Sambas, AL-BIDAYAH, Vol.9 No.2 (Desember,2017), 1
27 Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Yogyakarta:2004), 313
28Rasto, Melaksanakan Pembelajaran, diakses pada tanggal 10 April 2021 dari
27
memperkenalkan hal-hal yang akan dipelajari agar siswa memiliki ketertarikan, merasa ingin tahu dan memiliki kemauan untuk mempelajari materi. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa guru perlu melaksanakan membuka pelajaran yang menarik dan baik. Membuka pelajaran merupakan kegiatan guru sebelum memulai aktivitas belajar mengajar untuk menciptakan siswa yang siap mental dan perhatian siswa terpusat pada belajar.29
Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan, membuka pembelajaran merupakan kegiatan membangun suasana kelas agar menjadi kondusif sehingga pusat perhatian siswa terpusat pada pelajaran yang akan dipelajari. Kegiatan membuka pembelajaran dan kalimat awal yang digunakan guru merupakan penentu dari keberhasilan proses pembelajaran, dengan kata lain guru harus mampu memfokuskan perhatian dan minat belajar siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat belajar siswa, dapat dilakukan dengan hal berikut:
1) Mengaitkan materi dengan berita terkini
2) Menyampaikan cerita yang relevan dengan materi pelajaran 3) Menggunakan alat bantu atau media
4) Memvariasikan gaya mengajar
5) Menyinggung tentang tugas yang dilakukan siswa 6) Mengandaikan persoalan yang berkaitan dengan materi b. Menimbulkan motivasi, dapat dilakukan dengan hal berikut:
1) Memberikan kehangatan dan menunjukkan sikap yang antusias 2) Menimbulkan rasa ingin tahu siswa
3) Memberikan kehangatan dan menunjukkan sikap yang antsias 4) Menimbulkan rasa ingin tahu siswa
29 M. Shella, “Pengaruh Keterampilan Membuka Dan Menutup Pembelajaran Terhadap Keaktifan
28
c. Memberi acuan belajar kepada siswa, dapat dilakukan dengan hal berikut:
1) Menjelaskan tujuan dari pembelajaran
2) Menyampaikan garis besar dalam pembelajaran
3) Menjelaskan langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran d. Mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan topik pelajaran
baru,dapat dilakukan dengan hal berikut:
1) Meninjau kembali sejauh mana materi yang sudah dipelajari dapat dipahami siswa dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa
2) Membandingkan pengetahuan dari pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang akan disajikan.30
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar, kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, memotivasi, menyenangkan, menantang peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian siswa sesuai dengan minat, bakat, perkembangan fisik, dan psikologis siswa. 31Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran mengunakan cara yang disesuiakan dengan karakteristik peserta didikdan mata pelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi.32
Berdasrkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif.
Di dalam kegiatan inti ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Tujuan pelajaran, merupakan sejumlah hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai oleh siswa setelah melakukan pembelajaran, yang secara umum meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
30 Helmiati, Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta:2013), 44-48
31 Marwiyah, et al., Perencanaan Pembelajaran Kontemporer Berbasis Penerapan Kurikulum 2013
(Yogyakarta:2018), 89-90
29
baru.33 Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan inndividu mapun sosial.34
b. Materi pelajaran atau bahan ajar, merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran.35 Materi pembelajaran aqidah akhlak yang diajarkan oleh guru di dalam kelas difocuskan kepada pembersihan diri dari akhlak tercela yang meliputi sifat riya, sifat riya’ merupakan sesuatu karena ingin dilihat dan dipuji orang lain dan bukan karena Allah semata.36
c. Metode pelajaran, merupakan cara yang digunakan guru untuk melakukan pembelajaran kepada siswa agar tercapai tujuan yang diinginkan.37 Metode pembelajaran dapat dilakukan mengunakan metode ceramah, metode diskusi, metode inkuiri, metode bertanya (quotioan), metode give and panismen. 38
d. Media pelajaran, merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.39 Pembelajaran dapat berlangsung dengan baik apabila didukung dengan media pembelajaran seperti, papan tulis, LCD proyektor.40
e. Sumber belajar, merupakan segala sesuatu yang dapat dijadikan referensi sehingga menghasilkan pengalaman belajar bagi siswa.41 3. Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran juga menjadi salah satu keterampilan yang perlu untuk dilaksanakan selain keterampilan yang mendukung penyampaian materi. Saat menutup pelajaran terdapat kegiatan untuk meninjau kembali materi yang dipelajari dan penguatan yang disampaikan guru, hal tersebut diperlukan siswa untuk membimbing siswa membangun gambaran tentang keseluruhan materi yang telah
33 Helmiati, Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta:2013), 7
34 Keputusan MENTRI Agama Nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada
Madrasah, 40.
35 Helmiati, Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta:2013), 9
36 Eko Zulfikar, “Interpretasi Makna Riya’ Alquran: Studi Kritis Perilaku Riya Dalam Kehidupan
Sehari-Hari,” JURNAL STUDY AL-QUR’AM DAN TAFSIR, Vol. 3 No. 2, 144.
37 Helmiati, Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta:2013), 10
38 Muhammad Afandi, Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah (Semarang, 2013), 44
39 Ambiyar Nizwardi Jalinus, Media Dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta:2016), 4
40 Ali Muhson, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi,” JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA, Vol.8 No. 2, 7.
30
dipelajari agar lebih mudah diingat. Setiap pembelajaran guru perlu melaksanakan menutup pelajaran untuk memberikan penekanan pada hal-hal penting dari pembelajaran agar pembelajaran lebih bermakna.42 Menutup pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pembelajaran atau kegiatan mengajar. Kegiatan pembelajaran harus ditutup dengan kesimpulan agar peserta didik lebih faham tentang pelajaran yang telah dipelajari. Kegiatan menutup pelajaran juga dapat dikatakan penguatan (reiforcement) terhadap isi pelajaran yang telah disampaikan.43
Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa menuturp pelajaran merupkan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru karena didalam menutup pelajaran sebagai peninjau materi atau penguat materi yang telah dipelajari. Menutup pelajaran tidak hanya dapat dilakukan pada setiap akhir pelajaran, tetapi dapat pula dilakukan setiap penggalan pelajaran.
Adapun cara-cara yang dilakukan dalam menutup pelajaran sebagai berikut:
a. Meninjau kembali (Revewing)
Meninjau kembali atau Reviewing dilakukan untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami pelajaran yang telah dilaksanakan. Dalam kegiatan ini terdapat dua aspek yaitu:
1) Merangkum inti pokok pelajaran
2) Mengkonsolidasikan perhatian siswa pada masalah pokok pembahasan, dengan tujuan agar informasi yang telah diterima dapat membangkitkan minat serta kemampuannya terhadap pelajaran selanjutnya.
b. Mengevaluasi
42 K. Ulul, “Pelaksanaan Pembukaan Dan Pebutupan Oleh Guru Kelas 1 Sekolah Dasar,” JURNAL PENDIDIKAN, Vol. 1 No. 9 (2016), 130.
31
Guru dapat mengevaluasi siswa dengan memberikan pertanyaan atau tugas yang berkaitan dengan pelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk berikut:
1) Mendemonstrasikan keterampilan 2) Mengaplikasikan ide baru
3) Mengekspresikan pendapat 4) Memberi soal-soal.44
D. Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak
1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak
Evaluasi merupakan sarana yang penting dalam melakukan suatu kegiatan. Menurut Samsul Hadi evaluasi adalah proses pengumpulan informasi mengenai objek, menilai objek, dan membandingkannya dengan kriteria standar dan indikator.45 Pendapat lain mengatakan bahwa evaluasi merupakan usaha buat mengukur secara objektif dari pencapaian hasil- hasil yang direncanakan sebelumnya, dimana hasil penilaian tersebut dimaksudkan jadi umpan balik buat perencanaan yang akan dilaksanakan kedepanya.46
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi ialah pengecekan yang dicoba terhadap penerapan sesuatu aktivitas, serta hendak digunakan buat memperhitungkan ataupun mengatur penerapan aktivitas kedepannya supaya tercapai hasil yang lebih baik. Berdasarkan dari pengertian evaluasi di atas jika dikaitkan dengan pembelajaran, maka evaluasi pembelajaran merupakan proses untuk memastikan nilai ataupun hasil pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui penilaian serta pengukuran pembelajaran.
44 Helmiati, Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta:2013), 49
45 Samsul Hadi, Metode Riset Evaluasi, (Yogyakarta:2011), 13
32
2. Jenis Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak
Ada dua jenis evaluasi pembelajaran yang akan dikupas pada bagian ini, yaitu:
a. Evaluasi ditinjau dari sisi proses dan hasil belajar, meliputi:
1) Penilaian formatif, digunakan buat memantau kemajuan belajar siswa sepanjang proses pembelajaran berlangsung.
2) penilaian sumatif, dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran telah selesai dipelajari. Contohnya seperti ujian akhir semester atau ujian nasional.
3) Penilaian penempatan, secara umum penilaian ini dibuat secara pretest dengan tujuan apakah siswa telah memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mengikuti suatu program pembelajaran. 4) Penilaian diagnostic, dilakukan untuk mengetahui kesulitan
belajar siswa berdasarkan dari hasil penilaian formatif sebelumnya. Penilaian ini biasanya dilakukan sebelum pelajaran dimulai.47
b. Evaluasi ditinjau dari sisi lingkup kegiatan pembelajaran, meliputi: 1) Evaluasi program pembelajaran, merupakan laporan menyeluruh
mengenai program pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah, yang di dalamnya mencakup evaluasi kurikulum, persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan capaian dari hasil belajar.48
2) Evaluasi proses pembelajaran, dapat diartikan sebagai evaluasi
47 Adlia Alfiriani, Buku Ajar Evaluasi Pembelajaran Dan Implementasinya (Padang:2016), 11-12
33
terhadap proses pembelajaran yang berlangsung yang dilakukan oleh guru kepada siswa atau kelompok siswa.49 Tujuan dari dilakukan evaluasi ini adalah untuk memperbaiki serta mengoptimalkan kegiatan pembelajaran terutama pada efisiensi, efektivitas, dan produktivitas.
3) Evaluasi hasil pembelajaran, merupakan proses pengumpulan informasi atau data mengenai capaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada siswa dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk melihat proses kemajuan belajar dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.50
3. Bentuk Tes Pembelajaran Aqidah Akhlak
Dilihat dari cara pelaksanaannya, tes dapat dibedakan menjadi empat yaitu:
a. Tes Lisan, adalah bentuk tes yang menggunakan bahasa secara lisan. Melalui tes ini, penilai dapat mengetahui secara mendalam pemahaman siswa tentang sesuatu yang dievaluasi, yang bukan hanya pada pemahaman konsep tetapi bagaimana aplikasi dan hubungannya dengan konsep yang lainnya, penilai juga mendapat informasi tentang pendapat dan pandangan mereka mengenai sesuatu
49 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: 2004), 5
50 Evaluasi Hasil Belajar: Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Cakupaya di akses pada tanggal 10
34 yang dievaluasi.
Contoh: Bacakan dengan fasih dan artikan surat Al-Baqarah ayat 264. ُقِفْنُي يِذَّلاَك ٰىَذَ ْلْاَو ِّنَمْلاِب ْمُكِتاَقَدَص اوُلِطْبُت َلَ اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي ِمْوَيْلاَو ِ َّللَّاِب ُنِمْؤُي َلََو ِساَّنلا َءاَئِر ُهَلاَم ْيَش ٰىَلَع َنوُرِدْقَي َلَ ۖ اًدْلَص ُهَكَرَتَف ٌلِباَو ُهَباَصَأَف ٌباَرُت ِهْيَلَع ٍناَوْفَص ِلَثَمَك ُهُلَثَمَف ۖ ِرِخ ْلْا اوُبَََك اَّمِم ٍء َنيِرِفاَكْلا َمْوَقْلا يِدْهَي َلَ ُ َّاللََّو
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Al-Alaq ayat 264)
b. Tes Perbuatan, adalah tes dalam bentuk peragaan. Tes ini dilakukan ketika ingin mengetahui kemampuan dan keterampilan siswa terhadap suatu hal.
Contoh : menampilkan perilaku akhlak tercela (Riya’) siswa selalu memamerkan barang-barang baru kepada teman lainya. Dengan demikian guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa, dan guru dapat memberikan penjelasan tambahan agar siswa tidak mencontoh perbuatan riya’.
c. Tes Tulis, adalah tes yang dilakukan dengan menjawab sejumlah soal dengan cara tertulis.51
Contoh : jelaskan ciri-ciri orang yang berbuat riya’?
51 Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran: Teori Dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta:2008), 357
35
Siswa saat belajar kelompok akan sangat bersemangat dan profesional, namun menjadi sangat malas saat mengerjakan sendirian. d. Tes penilaian sikap spiritual dan sosial, adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui perilaku spiritual dan sosial siswa dalam kehidupan sehari-hari.52 Penilaian ini dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas.
Contoh sikap spiritual, saat sholat siswa ingin dipuji oleh gurunya agar mendapatkan nilai yanng baik, Contoh sikap sosial, siswa membantu teman yang mengalami kesulitan karena ingin dipuji . mengamati sikap spiritual dan sosial siswa, kemudian menilai sesuai dengan aspek yang menonjol pada siswa.
4. Bentuk Soal Tes Aqidah Akhlak
Tes dalam pembelajaran dapat dilihat dari dua bentuk soal, yaitu: a. Tes Essay, adalah bentuk tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan
terstruktur dan siswa menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu sendiri dengan bahasa sendiri. Tes ini dapat menilai kemampuan siswa dalam menyusun jawaban secara sistematis.53
b. Tes Objektif, adalah bentuk tes yang dijawab dengan cara memilih jawaban yang sudah ditentukan.54 Adapun macam-macam dari tes
52 Indikator Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial dalam Kurikulum 2013. Diakses pada tanggal 10
Desember 2020 dari https://bertema.com/indikator-penilaian-sikap-spiritual-dan-sikap- sosial-dalam-kurikulum-2013
53 Fatimah Depi Susanti, “Analisis Validasi Soal Tes Hasil Belajar Pada Pelaksanaan Pembelajaran
Bahasa Arab Di Pusat Pengembangan Bahasa (P3b) UIN Suska Riau,” KHUTUB KHANAH: JURNAL
PENELITIAN SOSIAL KEAGAMAAN, Vol 19 No. 2, 119.
54 Fatimah Depi Susanti, “Analisis Validasi Soal Tes Hasil Belajar Pada Pelaksanaan Pembelajaran
Bahasa Arab Di Pusat Pengembangan Bahasa (P3b) UIN Suska Riau,” KHUTUB KHANAH: JURNAL
36 objektif ini yaitu:
1) Tes benar salah (BS), adalah soal tes yang berbentuk kalimat pertanyaan atau berita yang di dalamnya mengandung dua kemungkinan yaitu benar atau salah.
2) Tes pilihan ganda (multiple choice), adalah soal tes berbentuk pertanyaan atau pernyataan yang tidak lengkap dan diberikan alternatif jawaban yang disajikan dalam bentuk pilihan A,B,C,D.
3) Tes menjodohkan (matching), adalah soal tes yang jawabannya disediakan dalam dua kelompok bahan, dan siswa harus menjawab dengan cara mencari pasangan atau menjodohkan yang sesuai antara bahan dalam kelompok satu dengan kelompok kedua.55
4) Tes analisa hubungan, adalah soal yang terdiri dari dua kalimat pernyataan sebab akibat, kedua kalimat bisa benar tetapi tidak berhubungan, bisa salah satu benar dan bisa keduanya salah.56 5. Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
a. Menyusun rencana evaluasi dari hasil belajar, terdapat empat jenis kegiatan yaitu:
1) Merumuskan tujuan dari pelaksanaan evaluasi
55 Panyahuti Ambyar, Asesmen Pmbelajaran Berbasis Komputer Dan Android, (Jakarta: 2020), 60-66 56 Bentuk-BentukTes.Diaksespada tanggal 15 Maret 2021 dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/196009261985031- UYU_WAHYUDIN/Bentuk_Bentuk_Tes.pdf
37
2) Menetapkan aspek yang akan dievaluasi
3) Menentukan dan memilih teknik yang digunakan pada saat evaluasi
4) Menyusun soal-soal sebagai alat untuk mengukur hasil belajar siswa
a. Mengumpulkan data pelaksanaan pengukuran dengan menyelenggarakan tes hasil belajar
b. Melakukan verifikasi dan memisahkan data yang baik dengan data yang kurang baik
c. Mengolah dan menganalisis data evaluasi
d. Tindak lanjut dari hasil evaluasi serta menarik kesimpulan dan mengambil keputusan untuk merumuskan kebijakan yang perlu sebagai tindakan evaluasi.57
57 Velhamesta, Fungsi Tujuan Manfaat dan Langkah Evaluasi Pembelajaran, 2017 diakses pada
tanggal 11 Maret 2021 dari https://velhamesta.wordpress.com/2017/02/09/fungsi- tujuan-manfaat-dan-langkah-evaluasi-pembelajaran/amp