• Tidak ada hasil yang ditemukan

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BMKG

Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

TIM PENYUSUN

Pengarah

: Dr. Widada Sulistya DEA

Dra.

Nurhaya , M.Sc

Penanggung Jawab

: Ir. Budi Roespandi

Ketua

: Triyogo Amberkahi, ST

Sekretaris

: Yanuar Henry Pribadi, MSi

Anggota

: 1. Darman Mardanis, SE

2.

Devi

Febryan , ST

3.

Kusairi,

S.Si

4.

Yuningsih,

ST

5. Tonny Satria Wijaya Kusuma, S.Kom

6.

Sugiyan , SSi

7. Selvy Yolanda, SST

8.

Diny

Fitriani

9.

Mikhson

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami ucapkan atas Rahmat dan Karunia-Nya, Buku Informasi Peta

Kekeringan dengan metode SPI Propinsi Banten dan DKI Jakarta Bulan Mei 2015 ini

dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan tiga bulanan (Pebruari – April 2015) Propinsi Banten dan DKI Jakarta.

Analisis kekeringan tiga bulanan (Pebruari – April 2015) memberikan gambaran mengenai tingkat kekeringan berdasarkan nilai curah hujan tiga bulanan dengan menggunakan metode

Standardized Precipitation Index (SPI). Hasil analisis ini dapat memonitor kejadian kekeringan

meteorologis yang terjadi di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Informasi kekeringan meteorologis dapat digunakan sebagai indikator awal terjadinya kekeringan di suatu wilayah. Selain untuk monitoring kekeringan juga untuk monitoring kebasahan yaitu kejadian penyimpangan curah hujan diatas normalnya.

Analisis Prakiraan tingkat kekeringan tiga bulanan (Maret – Mei 2015) merupakan analisis prakiraan SPI dengan menggunakan data prakiraan curah hujan bulan Mei 2015. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk memprakirakan wilayah–wilayah di Indonesia yang akan mengalami kondisi kering.

Kami ucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian kegiatan ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam kegiatan di berbagai bidang khususnya di bidang pertanian.

Tangerang Selatan, Mei 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

PONDOK BETUNG

Ir. BUDI ROESPANDI NIP. 196007061981031002

g g ,

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI POOOOONNNNNDOKBBBBBBETUNG

Ir. BUDIDIIIIRROEOEOEOEOEO SPANDI NIP. 196007070777 61981031002

(4)

BMKG

Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

DAFTAR ISI

Halaman

TIM PENYUSUN ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL ...iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ...iv

PENGERTIAN ...1

KEKERINGAN... 1

JENIS-JENIS KEKERINGAN ... 1

STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) ... 2

I. RINGKASAN ... 4

II. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE PEBRUARI - APRIL 2015 ... 4

III. PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE MARET - MEI 2015 DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 12

LAMPIRAN ...14

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI ...6

Tabel 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI ...6

(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta Pebruari - April 2015 ...5 Gambar II.2. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi DKI Jakarta Pebruari -

April 2015 ...7 Gambar II.3. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Tangerang Pebruari - April 2015 ...8 Gambar II.4. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Serang Pebruari - April 2015 ...9 Gambar II.5. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Kabupaten Pandeglang Pebruari -

April 2015 ...10 Gambar II.6. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Kabupaten Lebak Pebruari - April

2015...11 Gambar II.7. Prakiraan Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi Banten dan

DKI Jakarta Maret - Mei 2015 ...12

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan (Pebruari - April 2015) di beberapa tempat di Propinsi Banten dan DKI Jakarta ...14

(6)

BMKG

Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

PENGERTIAN

KEKERINGAN

Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow-onset disaster), berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain). Kekeringan merupakan fenomena alam yang dak dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami.Variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang, akan dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya: bulan bulan kering, tahun tahun kering, dan dekade basah-dekade kering.

Berkurangnya curah hujan biasanya ditandai dengan berkurangnya air dalam tanah sehingga pertanian merupakan sektor pertama yang akan terpengaruh. Cukup sulit untuk mengetahui kapan kekeringan akan dimulai atau berakhir, dan kriteria apa yang digunakan untuk menentukannya. Apakah kekeringan itu berakhir ditandai dengan faktor-faktor meteorologi dan klimatologi atau ditandai dengan berkurangnya dampak nega f yang dialami oleh manusia dan lingkungannya.

JENIS-JENIS KEKERINGAN

A. Kekeringan Meteorologis

Kekeringan ini berkaitan dengan ngkat curah hujan yang terjadi berada dibawah kondisi normalnya pada suatu musim. Perhitungan ngkat kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama terjadinya kondisi kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan defi nisi meteorologis adalah sebagai berikut:

1. kering: apabila curah hujan antara 70% - 85% dari kondisi normal (curah hujan dibawah normal) 2. sangat kering : apabila curah hujan antara 50% - 70% dari kondisi normal (curah hujan jauh

dibawah normal)

3. Amat sangat kering : apabila curah hujan < 50% dari kondisi normal (curah hujan amat jauh dibawah normal)

B. Kekeringan Pertanian

Kekeringan ini berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah (lengas tanah) sehingga dak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan per-tanian ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Intensitas kekeringan berdasarkan defi nisi pertanian adalah sebagai berikut :

(7)

1. Kering : apabila 1/4 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena ringan s/d sedang) 2. Sangat kering : apabila 1/4 - 2/3 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena berat) 3. Amat sangat kering : apabila seluruh daun kering (terkena puso).

C. Kekeringan Hidrologis

Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan hidrologis diukur dari ke nggian muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Ada jarak waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya ke nggian muka air sungai, danau dan air tanah, sehingga kekeringan hidrologis bukan merupakan gejala awal terjadinya kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan defi nisi hidrologis adalah sebagai berikut :

1. kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran dibawah periode 5 tahunan 2. sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran jauh dibawah periode 25

tahunan

3. Amat sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran amat jauh dibawah periode 50 tahunan.

D. Kekeringan Sosial Ekonomi

Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan komodi yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal sebagai akibat dari dari terjadinya kekeringan meteorologis, pertanian dan hidrologis.

STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI)

Standardized PrecipitaƟ on Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan

curah hujan terhadap normalnya dalam susatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, ga bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metode sta s c probabilitas distribusi gamma.

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SPI adalah : • SPI dapat dihitung untuk skala waktu yang berbeda • Dapat memberikan peringatan dini kekeringan

• Dapat membantu menilai ngkat keparahan kekeringan • SPI lebih sederhana daripada Palmer Drought Severity Index

(8)

BMKG

Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

Berdasarkan nilai SPI, ditentukan kategori ngkat kekeringan dan kebasahan sebagai berikut: a) Tingkat Kekeringan

1. Sangat Kering : Jika nilai SPI ≤ -2,00 dengan probabilitas 2,3%

2. Kering : Jika nilai SPI -1,50 s/d -1,99 dengan probabilitas 4,4% 3. Agak Kering : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 dengan probabilitas 9,2% b) Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 dengan probabilitas 68,2%

c) Tingkat Kebasahan

1. Sangat Basah : Jika nilai SPI ≥ 2,00 dengan probabilitas 2,3% 2. Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 dengan probabilitas 4,4% 3. Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 dengan probabilitas 9,2%

Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama ga bulan, yang digunakan sebagai dasar

(9)

I. RINGKASAN

1. Analisis ngkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI untuk akumulasi curah hujan ga bulanan Pebruari - April 2015 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya

Normal. Kecuali sebagian kecil wilayah Utara Kab. Lebak Agak Kering. Sedangkan sebagian wilayah

Utara dan Tengah DKI Jakarta, sebagian besar wilayah Kab. Tangerang, sebagian wilayah Tenggara Kota Tangsel, sebagian wilayah Timur Laut Kab. Serang, Kab. Pandeglang bagian Tenggara, serta sebagian kecil wilayah Barat Daya Kab. Lebak Agak Basah-Sangat Basah.

2. Analisis prakiraan ngkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI untuk akumulasi curah hujan ga bulanan Maret - Mei 2015 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya Normal. Kecuali sebagian kecil DKI Jakarta bagian Timur Laut dan Tengah, Kab. Tangerang bagian Utara dan Selatan, Kota Tangerang Selatan bagian Timur, sebagian kecil Kab. Serang bagian Timur, Kab. Pandeglang bagian Tenggara, dan sebagian kecil Kab. Lebak bagian Barat Daya Agak Basah - Sangat Basah.

II. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE PEBRUARI –

APRIL 2015

Analisis ngkat kekeringan dan kebasahan periode ga bulanan (Pebruari – April 2015) menggunakan indeks SPI disajikan dalam Gambar II.1. Detail analisis ap wilayah kota/kabupaten dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2 yang menunjukkan daerah kecamatan/lokasi pos hujan. Hasil analisis didasarkan pada pengamatan curah hujan periode Pebruari - April 2015 di seluruh wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta.

(10)

Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG

(11)

Tabel 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI

DAERAH TINGKAT KEKERINGAN SANGAT KERING KERING AGAK KERING NORMAL

DKI Jakarta - - - Halim (TNI AU), Depok, Pulogadung

Tangerang - - -

Cengkareng, Pondok Betung, Kota Tangerang, Cipondoh Sambidoyong, Serpong, Tegal Kemiri

Serang - - -

Kota Serang, Anyer, Baros, Cinangka, Ciomas, Ciruas, Kasemen Kilasah, Kramatwatu Pegadigan, Pabuaran, Padarincang, Pamarayan, Pontang, Ragas Hilir, Walantaka

Pandeglang - - - Cibaliung, Cilemer, Cimanuk, Labuhan, Menes, Pandeglang

Lebak - -

Cisalak Baru

Banjar Irigasi Cipanas, Bojong Leles, Sajira, Cilaki Ciminyak, Kec.Cimarga, Lebak Parahiang Leuwidamar, Malingping Utara, Panyaungan Panggarangan, Rangkasbitung

Tabel 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI

DAERAH

TINGKAT KEBASAHAN

AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH

Jakarta - Kemayoran, Karet,

Rorotan Tanjung Priok Tangerang Balaraja, Bendung

Ciputat, Sepatan

Curug, Jatiwaringin,

Mauk Benda Sukamulya, Kresek

Serang - - Kragilan Kalenpetung

Pandeglang - Bendung Ciliman -

Lebak - - -

(12)

Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG

(13)
(14)

Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG

(15)
(16)

Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG

(17)

III. PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE

MARET – MEI 2015 DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Prakiraan SPI 3 Bulanan periode Maret - Mei 2015 menggunakan data prakiraan curah hujan bulan Mei 2015 disajikan dalam Gambar II.7. Wilayah propinsi yang diprakirakan akan mengalami kondisi kering dapat dilihat pada tabel 3.

(18)

BMKG

Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

Tabel 3. PrakiraanTingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan

Maret – Mei 2015

DAERAH

TINGKAT KEKERINGAN

SANGAT KERING KERING AGAK KERING

DKI Jakarta - - - Tangerang - - - Serang - - - Pandeglang - - - Lebak - - - 

(19)

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1  DATACURAHHUJANDANINDEKSSPITIGABULANAN DIBEBERAPATEMPATDIPROPINSIBANTENDANDKIJAKARTA 

Feb 2015 Mar 2015 Apr 2015

1 Cengkareng KAB.TANGERANG 484 155 111 0.59 2 Curug KAB.TANGERANG 444 335 251 1.60 3 Halim (TNI AU) JAKARTATIMUR 468 415 204 0.66 4 Kemayoran JAKARTAPUSAT 939 214 83 1.90 5 Pondok Betung TANGERANGSELATAN 255 305 161 -0.08

6 Serang SERANG 241 198 131 0.12

7 Tangerang KOTATANGERANG 399 221 216 0.95 8 Tanjung Priok JAKARTAUTARA 889 213 98 2.20

9 Depok DEPOK 319 477 257 -0.09 10 Karet JAKARTAPUSAT 565 302 105 1.90 11 Pulogadung JAKARTATIMUR 599 214 30 0.44 12 Rorotan JAKARTAUTARA 945 336 115 1.80 13 JatiwaringinMauk KAB.TANGERANG 483 208 134 1.60 14 UPTDBalaraja KAB.TANGERANG 392 180 154 1.20 15 UPTDBendaSukamulya KAB.TANGERANG 577 158 165 2.10 16 UPTDBendungCiputat KAB.TANGERANG 304 255 260 1.30 17 UPTDCipondohSambidoyong KAB.TANGERANG 463 199 159 0.90 18 UPTDKresek KAB.TANGERANG 595 155 82 2.20 19 UPTDSepatan KAB.TANGERANG 621 155 66 1.30 20 UPTDSerpong KAB.TANGERANG 210 201 154 -0.10 21 UPTDTegalKemiri KAB.TANGERANG 188 62 116 -0.12 22 Anyer SERANG 223 120 164 -0.97 23 Baros SERANG 167 138 104 -0.82 24 Cinangka SERANG 205 143 267 -0.81 25 Ciomas SERANG 296 206 275 -0.12 26 Ciruas SERANG 309 99 110 0.12 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN/KOTA

NO NAMA STASIUN/ POS HUJAN INDEKS

SPI

 

(20)

BMKG

Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang

LAMPIRAN 1. (lanjutan)



Feb 2015 Mar 2015 Apr 2015

27 KasemenKilasah SERANG 224 100 93 0.37 28 KragilanKalenpetung SERANG 575 280 158 2.00 29 KramatwatuPegadigan SERANG 226 139 71 -0.52 30 Pabuaran SERANG 269 166 155 -0.32 31 Padarincang SERANG 217 261 353 -0.60 32 Pamarayan SERANG 302 182 218 0.38 33 Pontang SERANG 517 118 133 0.93 34 RagasHilir SERANG 556 324 86 0.77 35 Walantaka SERANG 250 114 85 -0.72 36 BdCiliman PANDEGLANG 427 276 381 1.80 37 Cibaliung PANDEGLANG 384 337 471 0.33 38 Cilemer PANDEGLANG 286 180 467 0.72 39 Cimanuk PANDEGLANG 219 191 461 0.11 40 Labuhan PANDEGLANG 158 224 587 0.24 41 Menes PANDEGLANG 183 333 644 0.35 42 Pandeglang PANDEGLANG 313 193 311 -0.30 43 BanjarIrigasiCipanas LEBAK 292 370 301 0.31 44 BojongLeles LEBAK 286 41 261 -0.26 45 BPPSajira LEBAK 341 164 277 -0.25 46 Cilaki_Ciminyak LEBAK 319 158 401 -0.14 47 CisalakBaru LEBAK 250 84 150 -1.10 48 Kec.Cimarga LEBAK 307 111 244 -0.05 49 LebakParahiang LEBAK 281 197 363 0.17 50 MalingpingUtara LEBAK 246 415 379 0.17 51 Panyaungan LEBAK 233 327 508 0.24 52 PasirOnaRangkasbitung LEBAK 332 128 286 0.35 KABUPATEN/KOTA INDEKS SPI CURAH HUJAN (mm)

NAMA STASIUN/ POS HUJAN NO

(21)

Gambar

Gambar  II.1
Tabel 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI
Gambar  II.2
Gambar  II.3
+6

Referensi

Dokumen terkait

Konsultasi makanan sehat bagi penderita diabetes merupakan hal penting yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi tubuh sehingga dapat menentukan pengaturan makanan yang

1) Penerapan algoritma Affine cipher dan Vigeere cipher pada aplikasi secret messages ini belum sempurna, ada beberapa karakter yang tidak bisa di dekripsi kembali

Dimana dalam pengkombinasian algoritma affine cipher dan vigenere cipher dibagi menjadi dua proses, yakni proses pengurutan karakter agar karakter yang akan

Kab./Kota Bidang Unit Organisasi Sub Unit Organisasi U P

• Cara memanggil FORM dari Program INFORMIX-4GL Mahasiswa mengetahui perintah-perintah yang digunakan untuk memanggil FORM dalam program INFORMIX-4GL • Contoh FORM yang hanya

Layanan pengiriman pesan singkat ini sangatlah standar dan tidak jarang para pengguna telepon selular menggunakan layanan SMS ini untuk mengirimkan suatu pesan

Sebuah cipher menggunakan suatu algoritma yang dapat meng kodekan semua aliran data (stream) bit dari suatu pesan asli (plaintext) menjadi cryptogram yang tidak di

Ijazah Sarjana Muda Pendidikan (Matematik) dengan Kepujian Ijazah Sarjana Muda Pendidikan (Sains ) dengan Kepujian Ijazah Sarjana Muda Pendidikan (Biologi) dengan Kepujian