• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal yang Berjudul :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal yang Berjudul :"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH MELALUI METODE

BERPASANGAN PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA

Hamid1), Sarjan Mile2), Edy Dharma P. Duhe3) 1

FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Luskiyanto Alatinge) hamid@yahoo.co.id

2

FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile) sarjan.mile@yahoo.co.id

3FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Edy Dharma P. Duhe) edyduhe@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian untuk meningkatkan teknik dasar servis bawah melalui metode berpasangan di kelas VII SMP Negeri 1 Tapa. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian 23 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tapa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran dan tes hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis presentase. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dengan dua siklus ini indikator kinerja yang telah dirumuskan tercapai dengan baik.

Kata Kunci : Servis Bawah, Metode Berpasangan Abstract

research to improve services under the basic techniques through pairwise method in class VII SMP Negeri 1 Tapa. The type of research used in this research is the subject of a class action research 23 seventh grade students of SMP Negeri 1 Tapa. Data collection techniques used the observation sheet management of learning and achievement test. The data analysis technique used is the percentage analysis. The experiment was conducted in two cycles. Based on the results of the two studies that this cycle performance indicators that have been achieved with a well formulated.

Keywords :Service Down, Pair Method

1. PENDAHULUAN

Pendidikan jasmani adalah suatu upaya membina manusia baik fisik maupun mental melalui suatu aktifitas gerak (motorik).

Pendidikan jasmani merupakan bagian

integral dari pendidikan nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan menghasilkan manusia yang sehat, cerdas, aktif, kreatif, berdisiplin serta memiliki sportifitas dan kemandirian yang tinggi.

Salah satu upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tentunya dilakukan melalui jalur pendidikan formal, nonformal maupun informal. Melalui jalur pendidikan tersebut kualitas sumber daya

manusia dapat dipersiapkan dalam

menghadapi tantangan zaman yang semakin maju dan berkembang baik dari bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi. Oleh karena itu, dalam menghadapi tantangan tersebut

sebagai guru sepatutnya mampu

mempersiapkan sedini mungkin upaya-upaya peningkatan proses pembelajaran melalui program-program pendidikan jasmani yang dapat disesuaikan dengan kemampuan serta perkembangan peserta didik. Salah satu contoh pada mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah adalah membuat program

pembelajaran yang efektif dan efisien

sehingga peserta didik tidak jenuh dan bosan, seperti menggunakan metode-metode yang

(4)

menyenangkan, mudah dicerna, serta mudah dipraktekkan oleh peserta didik sehingga mampu meningkatkan kualitas belajar.

Dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa proses pembelajaran tanpa metode sangatlah tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu, setiap cabang olahraga seperti permainan voli sudah sepatutnya dapat kita siasati melalui berbagai macam metode yang efektif dan efisien. Dan telah kita ketahui bersama bahwa permainan

bola voli merupakan permainan yang

didominasi dengan menggunakan tangan dengan cara di voli (dipantulkan) di udara hilir mudik diatas net (jaring) dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak daerah lawan, dalam rangka mencari kemenangan.

Teknik dasar dalam permainan bola voli itu terdiri dari teknik dasar servis, pasing, smash dan blok. Dari keempat teknik dasar tersebut servis merupakan salah satu teknik dasar yang menjadi kunci keberhasilan untuk melakukan serangan. Karena pada dasarnya servis merupakan pukulan ataupun serangan pertama pada saat memulai suatu permainan. Pengembangan dan peningkatan kemampuan servis bawah harus di fokuskan pada pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan

dengan tingkat perkembangan dan

pertumbuhan peserta didik.

Pelaksanaan servis bawah harus dalam kondisi menyenangkan, agar keterampilan dalam melakukan tugas geraknya dapat meningkat. Peningkatan kemampuan servis bawah pada permainan bola voli seperti yang diharapkan harus memerlukan penggunaan metode pembelajaran yang teratur, terarah, sistematis, serta ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pencapaian pembelajaran sesuai dengan perkembangan peserta didik. Tujuan pada bagian psikomotor adalah pencapaian keterampilan dan kebugaran jasmani secara optimal.

Untuk mencapai tujuan tersebut peran guru sangat dibutuhkan, dari membuat

rancangan pembelajaran sampai pada

pemberian metode berpasangan. Pemberian metode berpasangan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar servis

bawah pada peserta didik karena sesuai dengan karakteristik siswa khususnya pada

siswa kelas VII4 di SMP Negeri 1 Tapa.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Tapa, terlihat masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan saat melakukan servis bawah, hal ini

terjadi karena pemberian metode

pembelajaran yang kurang tepat serta

rendahnya pengetahuan siswa mengenai servis bawah. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan metode yang cocok seperti metode berpasangan. Tujuan utama dari pemberian metode ini ialah untuk meningkatkan kemampuan servis bawah siswa

yang masih dibawah rata-rata hingga

mencapai hasil yang diinginkan.

Berdasarkan masalah tersebut maka perlu adanya suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan teknik dasar servis bawah melalui metode berpasangan. Tujuan metode berpasangan selain untuk meningkatkan teknik dasar servis bawah siswa, juga dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama siswa.

Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan

masalah sebagai berikut: rendahnya

kemampuan siswa dalam melakukan servis

bawah, rendahnya pengetahuan siswa

terhadap servis bawah dan pemberian metode pembelajaran masih kurang tepat.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”apakah melalui metode berpasangan teknik dasar servis bawah pada

permainan bola voli siswa Kelas VII4 SMP

Negeri 1 Tapa dapat ditingkatkan? Cara Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah tersebut maka digunakan metode berpasangan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Guru memberikan penjelasan tentang

materi pembelajaran mencakup

(5)

salah satu teknik dasar yaitu servis bawah.

2) Guru menyiapkan sarana dan prasarana serta alat bantu lainnya yang akan

digunakan sekaligus memberikan

pemanasan.

3) Guru memberikan contoh rangkaian gerak teknik dasar servis bawah yang merupakan indikator penilaian yaitu: a) Persiapan

b) Pelaksanaan c) Gerakan Lanjutan

d) Guru menyuruh siswa masing-masing secara berpasangan melakukan servis bawah sesuai dengan pentunjuk cara melakukan servis bawah yang baik dan benar.

e) Peserta didik melakukan gerakan sesuai perintah guru, dan guru mengevaluasi gerakan peserta didik dengan maksud apabila peserta didik dapat melakukan teknik dasar servis bawah dengan metode berpasangan dengan benar, maka tahap berikutnya peserta didik dapat melakukan

servis bawah di lapangan yang

sesungguhnya. Tujuan Penelitian

penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan teknik dasar servis bawah melalui metode berpasangan pada permainan

bola voli siswa KelasVII4 SMP Negeri 1 Tapa.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu:

1. Manfaat teoritis:

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam berpikir ilmiah bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Meningkatkan teknik dasar servis bawah pada siswa sekolah menengah pertama

khususnya siswa kelas VII4 SMP Negeri 1

Tapa.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan dan informasi dalam meningkatkan teknik dasar servis bawah.

c. Bagi Sekolah

Sebagai bahan informasi tentang

peningkatan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan khususnya materi tentang servis bawah. Selain itu, sebagai bahan masukkan bagi SMP Negeri 1 Tapa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

d. Bagi Peneliti

Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman berharga khususnya tentang permainan bola voli pada servis bawah agar nantinya peneliti bisa mengimplementasikan

ilmu pengetahuan untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa.

2. METODE PENELITIAN Latar Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini

dilaksanakan di Kelas VII4 SMP Negeri 1

Tapa.

Karakteristik Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian adalah siswa

Kelas VII4 SMP Negeri 1 Tapa dengan jumlah

siswa 23 orang yang terdiri dari 11 orang putra dan 12 orang putri.

Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu, dimulai pada tanggal 21 Mei 2014 sampai dengan 31 Mei 2014.

Variabel Penelitian

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

Variabe Input (Masukan)

Variabel input dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas

VII4 SMP Negeri I Tapa.

Variabel Proses

Variabel proses dalam penelitian ini adalah pelaksanaan metode berpasangan dalam proses pembelajaran servis bawah di

kelas VII4 SMP Negeri I Tapa, dengan

langkah-langkah seperti: melakukan servis bawah melalui tahapan seperti persiapan, pelaksanaan dan gerakan lanjutan.

Variabel Output

Variabel output yaitu hasil peningkatan teknik dasar servis bawah yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran

(6)

melalui metode berpasangan yang datanya diambil dari tes praktek (evaluasi) yang dilakukan disetiap akhir siklus.

Prosedur Penelitian Persiapan

Adapun hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Konsultasi dengan kepala sekolah

SMP Negeri I Tapa, untuk

memperoleh izin pelaksanaan

kegiatan penelitian tindakan kelas ini.

2) Berkonsultasi dengan dosen

pembimbing.

3) Melakukan observasi awal terhadap subjek penelitian.

4) Menyusun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan.

5) Menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan secara

kolaboratif dengan guru pendidikan jasmani di lokasi peneliti dengan harapan agar tindakan penelitian ini dapat berjalan dengan baik, dan sukses. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan sebagai berikut :

a) Mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan seperti kegiatan harian, satuan layanan dan alat yang di butuhkan dalam proses pembelajaran.

b) Menyusun proses pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan

c) Melaksanakan proses pembelajaran d) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi. Pemantauan dan Evaluasi

Tahap pemantauan dan evaluasi

dilaksanakan pada proses penelitian

berlangsung. Pada proses pelaksanaan

tindakan tersebut peneliti mengadakan

penilaian serta mengambil data terhadap perkembangan siswa yang ada di lapangan. Apabila pelaksanaan tindakan tersebut telah selesai, peneliti beserta guru mitra akan memberikan umpan balik untuk mengevaluasi kembali hasil tindakan.

Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang diperoleh pada tahap observasi, kemudian hasilnya digunakan

untuk merefleksi diri, apakah siswa sudah dapat meningkatkan kemamuan servis bawah. Hasil analisis ini akan digunakan untuk

merencanakan tindakan pada siklus

berikutnya.Selanjutnya apabila pada siklus berikutnya keterampilan siswa telah mencapai sasaran pada indikator kinerja (75%), maka

refleksi terus dilakukan guna mencari

kekurangan-kekurangan dan kesalahan selama tindakan pada siklus sebelumnya.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian berupa teknik dokumentasi, observasi, dan tes.

Teknik dokementasi digunakan untuk

memperoleh data tentang nama siswa, hasil belajar, dan gambaran tindakan setiap siklus.

Observasi dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Teknik observasi yang digunakan adalah observasi sistematis, yaitu

menggunakan instrument pengamatan.

Instrumen pengamatan berupa daftar

pengamatan yang berisi item-item kejadian

atau tindakan yang dilakukan dalam

penelitian. Teknik observasi di gunakan untuk

memperoleh data tentang pelaksanaan

pembelajaran. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa, setelah dilakukan evaluasi.

Teknik Analisis Data

Data yang di analisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif

(dengan menampilkan angka sebagai

perbandingan

Tahap tindakan analsis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Data tentang kemampuan/teknik dasar servis bawah dianalisis secara kuantitatif dengan pemaknaan nilai sebagai berikut:

1. Nilai 80-100 = Sangat Baik (SB)

2. Nilai 70-79 = Baik (B)

3. Nilai 60-69 = Cukup (C)

4. Nilai 45-59 = Kurang (K)

Nilai ≤44 = Kurang Sekali

(7)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini

dilaksanakan disekolah SMP Negeri I Tapa,

dengan tujuan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar servis bawah dengan menggunakan

metode berpasangan. Penelitian ini

berlangsung dalam dua siklus yang didahului dengan pengambilan data awal melalui observasi. Setiap siklus dirancang menjadi empat kali pertemuan atau empat kali pengambilan tindakan. Untuk lebih jelasnya hasil penelitan tindakan kelas ini dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Observasi Awal

1. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Observasi awal merupakan tolak ukur dalam melakukan penelitian dalam meningkatkan kemampuan siswa khususnya pada cabang olahraga bola voli, kemampuan awal siswa

diukur dengan menggunakan lembar

pengamatan kegiatan siswa, dapat dilihat pada lampiran 3. Terdapat 3 aspek yang diamati pada siswa, yaitu : a) persiapan, nilai rata-rata siswa 47,82 b) pelaksanaan, nilai rata-rata siswa 55,55 c) gerakan lanjutan, nilai rata-rata siswa 34,78.

1. Indikator A yaitu Persiapan

Pada aspek A (persiapan) dari 23 orang siswa terdapat 15 orang siswa atau 65,21 % pada kriteria Kurang Sekali (KS), 4 orang siswa atau 17,39% pada kriteria Kurang (K), dengan jumlah total skor pada aspek ini adalah 1099,86, jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek persiapan rata-rata adalah (nilai = skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100).

Jadi, nilai rata-rata pada aspek persiapan pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 47,82 atau masih dalam kriteria “Kurang”.

2. Inikator B yaitu Pelaksanaan

Pada aspek B (pelaksanaan) dari 23

orang siswa terdapat 2 orang siswa atau 8,69% pada kriteria Kurang sekali (KS), 14 orang siswa atau 60,86% pada kriteria kurang

(K),dan 8 orang siswa atau 34,78% pada kriteria cukup (C), dengan jumlah total skor 1277,65, jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek sikap badan saat akan

menolak rata-rata adalah (nilai= skor

perolehan di bagi skor maksimum kali 100). Jadi, nilai rata-rata pada aspek

pelaksanaan pada olahraga bola voli

khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 55,55 atau masih dalam kriteria “Kurang”.

3. Indikator C yaitu gerakan lanjutan Pada aspek C (gerakan lanjutan) dari 23 orang siswa terdapat 9 orang siswa atau 39,13% pada kriteria Kurang sekali (KS), 9 orang siswa atau 39,13% pada kriteria cukup (K), 5 orang siswa atau 21,73% pada kriteria sangat baik (SB), dengan jumlah total skor 799,97, jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek cara menolak rata-rata adalah (nilai=skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100).

Jadi, nilai rata-rata pada aspek pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 34,78 atau masih dalam kriteria “Kurang Sekali”.

Siklus I

Dari hasil pengamatan pada observasi awal maka dapat diperoleh data sebagai acuan dasar untuk melanjutkan penelitian ketahap selanjutnya yaitu tindakan siklus I.

1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan A. Kegiatan Pendahuluan

Absensi, Formasi barisan, berdo’a dan pemanasan.

B. Kegiatan Inti

1. Menjelaskan cara melakukan servis bawah yang baik dan benar dengan

memperhatikan indikator sebagai

berikut : persiapan, pelaksanaan dan gerakan lanjutan.

2. Mengarahkan siswa untuk melakukan servis bawah secara berpasangan 3. Mengamati dan mengarahkan siswa

ketika mengalami kekeliruan serta

kesulitan saat melakukan servis

bawah. C. Kegiatan Penutup

(8)

2. Mengoreksi gerakan siswa yang salah atau masih kurang tepat

3. Memberikan arahan dan juga

penguatan

4. Pendinginan, do’a, dan Bubar barisan 2. Hasil Pengamatan Siswa Dalam Setiap

Aspek

Keterampilan awal dimiliki siswa diukur menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa, dapat dilihat pada tabel berikut dan pada lampiran 7. Terdapat empat aspek yang diamati pada siswa, yaitu: a) persiapan b) pelaksanaan c) gerakan lanjutan . Dari hasil pengamatan pada siklus I, diketahui 20 orang siswa atau 86,96% memperoleh kriteria cukup (C), 2 orang siswa atau 8,69 % memperoleh kriteria baik (B), dan 1 orang siswa atau 4,34 % memperoleh kriteria sangat baik(SB) 2. Indikator A yaitu Persiapan

Pada aspek A (persiapan) dari 23 orang siswa terdapat 3 orang siswa atau 13,04 % pada kriteria Kurang Sekali (KS), 12 orang siswa atau 52,17% pada kriteria Kurang (K), 6 orang siswa atau 26,08% pada kriteria baik (B) dan 2 orang siswa atau 8,69% pada kriteria sangat baik (SB) dengan jumlah total skor pada aspek ini adalah 1414,17, jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek persiapan rata-rata adalah (nilai = skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100).

Jadi, nilai rata-rata pada aspek persiapan pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 61,48 atau masih dalam kriteria “Cukup”.

2. Indikator B yaitu Pelaksanaan

Pada aspek B (pelaksanaan) dari 23

orang siswa terdapat 3 orang siswa atau 13,04% pada kriteria Kurang (K), 8 orang siswa atau 34,78% pada kriteria cukup (C), 10 orang siswa atau 43,47% pada kriteria baik (B), dan 2 orang siswa atau 8,69% pada kriteria sangat baik (SB) dengan jumlah total skor 1655,39, jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek sikap badan saat akan

menolak rata-rata adalah (nilai= skor

perolehan di bagi skor maksimum kali 100). Jadi, nilai rata-rata pada aspek

pelaksanaan pada olahraga bola voli

khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 71,97. Atau masih dalam kriteria “Baik”.

3. Indikator C yaitu gerakan lanjutan Pada aspek C (gerakan lanjutan) dari 23 orang siswa terdapat 4 orang siswa atau 17,39% pada kriteria Kurang sekali (KS), 12 orang siswa atau 52,17% pada kriteria cukup (C), 7 orang siswa atau 30,43% pada kriteria sangat baik (SB), dengan jumlah total skor 1633,24. Jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek cara menolak rata-rata adalah (nilai=skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100).

Jadi, nilai rata-rata pada aspek pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 71,01 atau masih dalam kriteria “baik”.

3. Refleksi Hasil Kegiatan

Berikut refleksi dilakukan oleh

peneliti dan guru mitra. Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode berpasangan, peneliti bersama guru mitra dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Cara guru sewaktu memberikan tugas gerak masih belum mampu diterapkan siswa dengan baik, sehingga siswa belum bisa menguasai gerakan tersebut.

2. Pemberian motivasi guru terhadap siswa masih sangat kurang.

3. Intensitas latihan yang berlebihan

mengakibatkan siswa kelelahan.

4. Masih ada siswa yang belum mampu melakukan servis bawah.

Berdasarkan uraian diatas maka tindakan yang dilakukan pada siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan, sehingga penelitian ini harus dilanjutkan pada siklus II. Siklus II

Siklus II merupakan kegiatan lanjutan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus I. 1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

A. Kegiatan Pendahuluan

Absensi, Formasi barisan, berdo’a dan pemanasan.

B. Kegiatan Inti

1. Menjelaskan cara melakukan servis bawah yang baik dan benar dengan

memperhatikan indikator sebagai

berikut : persiapan, pelaksanaan dan gerakan lanjutan.

(9)

2. Mengarahkan siswa untuk melakukan servis bawah secara berpasangan 3. Mengamati dan mengarahkan siswa

ketika mengalami kekeliruan serta

kesulitan saat melakukan servis

bawah.

4. Memberikan motivasi kepada setiap siswa dalam melakukan servis bawah. 5. Mengarahkan siswa untuk saling

memperhatikan setiap pasangannya yang sudah mampu melakukan setiap gerakan.

C. Kegiatan Penutup 1. Formasi barisan

2. Mengoreksi gerakan siswa yang salah atau masih kurang tepat

3. Memberikan arahan dan juga

penguatan

4. Pendinginan, do’a, dan bubar barisan 2. Hasil Pengamatan Siswa

Keberhasilan tindakan dapat dilihat dari

peningkatan kemampuan siswa dalam

melakukan teknik dasar servis bawah.

Peningkatan ini dapat diukur dengan

menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa, dapat dilihat pada tabel dibawah ini dan juga pada lampiran 11 terdapat 3 aspek yang diamati pada siswa, yaitu : a) persiapan b) pelaksanaan c) gerakan lanjutan .

3. Indikator A yaitu Persiapan

Pada aspek A (persiapan) dari 23 orang siswa terdapat 2 orang siswa atau 8,69% pada kriteria Kurang (K), 3 orang siswa atau 13,04% pada kriteria baik (B), 18 orang siswa atau 78,26% pada kriteria sangat baik (SB)dengan jumlah total skor pada aspek ini adalah 1871,32 jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek persiapan rata-rata adalah (nilai = skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100).

Jadi, nilai rata-rata pada aspek persiapan pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 81,36 atau pada kriteria “sangat baik”.

2. Indikator B yaitu Pelaksanaan

Pada aspek B (pelaksanaan) dari 23

orang siswa terdapat 3 orang siswa atau 13,04% pada kriteria cukup (C), 4 orang siswa atau 17,39% pada kriteria cukup (B), dan 14 orang siswa atau 60,86% pada kriteria sangat baik (SB) dengan jumlah total skor 1766,5

jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek sikap badan saat akan menolak rata-rata adalah (nilai= skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100).

Jadi, nilai rata-rata pada aspek

pelaksanaan pada olahraga bola voli

khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 76,80. Atau pada kriteria “Baik”. 3. Indikator C yaitu Gerakan Lanjutan

Pada aspek C (gerakan lanjutan) dari 23 orang siswa terdapat 11 orang siswa atau 47,82% pada kriteria cukup (C), 12 orang siswa atau 52,17% pada kriteria sangat baik (SB), dengan jumlah total skor 1933,26, jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada

aspek cara menolak rata-rata adalah

(nilai=skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100).

Jadi, nilai rata-rata pada aspek pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 84,05 atau pada kriteria “sangat baik”.

3. Refleksi Hasil Kegiatan

Refleksi dilaksanakan pada akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang di peroleh dan untuk mendapat gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian, tindakan yang diberikan pada siklus I menghasilkan peningkatan 13,95% dari keterampilan siswa

dalam melakukan servis bawah, dari

kemampuan awal 53,78% menjadi 67,73%. pada siklus II, keterampilan siswa dalam melakukan servis bawah kembali mengalami peningkatan yakni 15,57%, dari 67,73% menjadi 83,30%.

Berdasarkan refleksi tersebut maka hasil yang diperoleh telah mencapai target yang diharapkan, dengan pengertian bahwa peneliti tidak perlu melaksanakan tindakan kembali pada siklus selanjutnya.

PEMBAHASAN

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode berpasangan ini diawali dengan penjelasan peneliti mengenai teknik dasar

servis bawah yang baik dan benar.

(10)

dasar servis bawah secara berpasangan. Pada saat peneliti memberikan contoh gerakan peserta didik diminta untuk memperhatikan dengan saksama karena setelah diberikan contoh peserta didik diberikan tugas gerak untuk mempraktekkan teknik dasar servis bawah dengan baik dan benar.

Pada Observasi awal, data yang

didapat dari kemampuan siswa dalam

melakukan servis bawah yakni 21 orang siswa memperoleh kriteria kurang (K) atau 91,31%, dan 2orang siswa memperoleh kriteria cukup (C) atau 8,69% dengan presentase nilai rata-rata mencapai 53,78% atau dikategorikan kurang (K). Pada siklus I, terjadi peningkatan 20 orang siswa memperoleh kriteria Cukup (C) atau 86,96%, 2 orang siswa memperoleh kriteria baik (B) atau 8,69% dan 1 orang siswa memperoleh kriteria baik sekali (SB) atau 4,34 % dengan presentase nilai rata-rata 67,73% atau dikategorikan cukup (C). Pada

pelaksanaan siklus II kembali terjadi

peningkatan yaitu 9 orang siswa memperoleh kriteria Baik (B) atau 39,13%, dan 14 orang siswa memperoleh nilai baik sekali (SB) 60,86% dengan presentase nilai rata-rata 83,30%.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tindakan yang diberikan pada siklus I kemampuan servis bawah peserta didik hanya dapat meningkat menjadi 67,73% dari kemampuan awal yakni 53,78%. Hal ini tentu belum mencapai target yang ditentukan yaitu jika presentase rata-rata peserta didik sudah mampu melakukan servis bawah minimal 75%, maka tindakan dilanjutkan pada siklus II. Selanjutnya, pada siklus II kemampuan peserta didik dalam melakukan servis bawah kembali meningkat hingga mencapai 83,30% yakni dari hasil penilaian siklus I yaitu 67,73%.

Berdasarkan hasil pada siklus II, dengan

demikian hipotesis penelitian yang

menyatakan:” Jika melalui metode berpasangan maka teknik dasar servis bawah pada permainan bola voli siswa kelas VII4 SMP Negeri 1 Tapa dapat ditingkatkan”, dengan demikian dapat diterima karena terbukti kebenarannya.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa : “Jika melalui metode berpasangan maka teknik dasar servis bawah pada permainan

bola voli siswa kelas VII4 SMP Negeri 1 Tapa

dapat ditingkatkan”, dengan demikian dapat diterima karena terbukti kebenarannya. 5. REFERENSI

Ahmadi, Nuril. 2007. Panduan Olahraga

Bola Voli.Era Pustaka Utama:

Surakarta.

Anice. B. 2011. Meningkatkan Kemampuan

Lempar Tangkap Bola Pada

Permainan Bola Kasti Melalui Pembelajaran Berpasangan. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo. Asmat. 2011. Meningkatkan Kemampuan

Heading Pada Permainan Sepak

Bola Melalui Metode Latihan

Berpasangan. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo.

Chandra, Sodikin dan Achmad Esnoe Sanoesi. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga

Dan Kesehatan. PT Karya

Utama:Surabaya.

Faruq, Muhyi. 2009. Meningkatkan

kebugaran jasmani melalui

permainan dan olahraga bola voli.

PT Gramedia Widyasarana

Indonesia: Surabaya.

Hafid, Ahmad Rithaudin.2011. Pendidikan

Jasmani Olahraga Dan

Kesehatan.PT. Sarana Panca Karya Nusa: Jakarta.

Mile, Sarjan. 2010. Teori dan praktek bola voli I. Bahan ajar.Universitas Negeri Gorontalo.

(11)

Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Untuk SMA Kelas XI. Erlangga: Jakarta. Muhajir dan Budi Sutrisno.2013. Pendidikan

Jasmani Olahraga Dan

Kesehatan.kementerian pendidikan dan kebudayaan: Jakarta.

Mukholid, Agus. 2004.Pendidikan Jasmani SMA kelas I. Yudistira: Surakarta. PBVSI, 2005. Peraturan permainan bola voli.

Jakarta: PBVSI

Lumintuarso, Ria. 2013. Teori kepelatihan olahraga. LANKOR: Jakarta. Rusman.2013. Model-Model Pembelajaran

Mengembangkan Profesionalisme

Guru.PT.Raja Grafindo

Persada:Jakarta.

Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi.2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan

Kesehatan 2. CV. PUTRA

NUGRAHA: Jakarta.

Sumarjo dan Sumarjono.2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan untuk SMP/MTs XI. CV.Aneka Ilmu: Jakarta.

Sani, Ridwan Abdullah.2013.Inovasi

Pembelajaran.PT Bumi

Aksara:jakarta

Sanjaya, Wina.2013.Strategi Pembelajaran

Berorientasi Standar Proses

Pendidikan.Jakarta.Penerbit:Kencan a.

Suprijono, Agus. 2013. Kooperative Learning Teori Aplikasi PAIKEM. Pusataka Pelajar: Yokyakarta.

Taniredja, H Tukiran, dkk.2013.Model model

Pembelajaran Inovatif dan

Efektif.Bandung.Penerbit:Alfabeta

Viera, Barbara dan Fergusson, Bonnie Jill. 2004. Bola Voli Tingkat Pemula. PT Raja Grafindo Persada: Jakarata. Wahyuni, Sri dkk. 2010. Pendidikan Jasmani

Olahraga Dan Kesehatan.PT

Wangsa Jatra Lestari : Jakarta. http://eprints.uny.ac.id/9046/3/bab%202%201

0604227487.pdf.(www.google.com)

diakses, Tanggal 26 Januari

2014/pukul 16.40.

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/ metode-make

match.html(www.google.com) diakses, Tanggal 23 Februari 2014/ pukul 16.40.

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan data di lakukan dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa dan lembar pengamatan kegiatan guru, serta evaluasi terhadap materi yang di ajarkan

Penyelenggaraan pelayanan gizi rumah sakit merupakan suatu rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada pasien dalam

Twenty years ago, plasmids mediating resistance to b -lactam antibiotics in Escherichia coli and other Enterobacteriaceae most often carried genes encoding class A enzymes such

Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Yudaningrum (2014) yang berjudul “Keefektifan Strategi POINT dalam Pembelajaran Membaca

aat ini sebagian besar orang mulai beralih menggunakan teknologi smartphone. Salah satu smartphone yang banyak digunakan adalah device Android. Banyak Developer beralih

SMA se-kabupaten pohuwatodalam membuat kisi-kisi soal. Dalam proses penyusuna kisi-kisi guru-guru fiskaSMA se-kabupaten pohuwatoperlu melakukan analisis yang tajam

[r]

Pada makalah ini dikaji dependensi dalam model resiko individual menggunakan metode direct calculation dan hubungannya dengan independensi resiko dalam asuransi