19
DEPENDENSI DALAM MODEL RESIKO INDIVIDUAL
UNTUK ASURANSI JIWA KELOMPOK
DEPENDENCE IN THE INDIVIDUAL RISK MODEL FOR GROUP LIFE INSURANCE
Getut Pramesti1 dan Sri Haryatmi Kartiko2
1
Program Studi Pendidikan Matematika, F PMIPA UNS, 2
Program Studi Matematika, F MIPA UGM
ABSTRAK
Dependensi resiko dalam suatu portofolio asuransi untuk jenis asuransi jiwa kelompok dapat digambarkan sebagai model resiko individual. Dari model inilah dapat diketahui distribusi klaim dari suatu kontrak asuransi yang terjadi selama periode tertentu. Penghitungan distribusi dilakukan dengan menggunakan metode direct calculation melalui n konvolusi distribusi klaim individual. Dibahas pula pengaruh dependensi resiko terhadap batas stop-loss premium dan dependensi resiko dengan tiga faktor resiko.
Kata-kata kunci : Dependensi resiko, asuransi jiwa kelompok, model resiko individual, klaim, batas stop-loss premium.
ABSTRACT
The risk dependence of an insurance portfolio in a group life insurance can be described as the individual risk model. It is used in modeling the claim distribution of insurance contracts over a fixed period of time. The distribution computation is conducted with direct calculation throught n convolution of individual claim distribution. We discuss the impact of the risk dependence on the net value of the stop–loss premium. A third risk factor in the dependence risk model is also introduced. Key words : The risk dependence, group life insurance, individual risk model, claim, the net value of the stop-loss premium.
PENDAHULUAN
Perusahaan asuransi sebagai penanggung resiko dituntut untuk dapat menganalisa resiko yang meliputi identifikasi dan kalkulasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Perilaku resiko yang dihasilkan oleh n polis digambarkan dengan distribusi klaim agregasi dalam suatu model resiko individual. Umumnya dalam model diasumsikan resikonya saling independen. Masalah yang kemudian muncul adalah apakah asumsi independensi resiko dalam model selalu sesuai dalam semua jenis asuransi. Dalam asuransi jiwa kelmpok misalnya, muncul masalah keterkaitan antar faktor resiko yang sangat mempengaruhi
distribusi klaim dan batas stop-loss premiumnya.
Pada makalah ini dikaji dependensi dalam model resiko individual menggunakan metode direct calculation dan hubungannya dengan independensi resiko dalam asuransi jiwa kelompok serta pengaruhnya terhadap batas stop-loss premium.
DASAR TEORI
Dalam sistem asuransi ketidaktentuan yang melahirkan kerugian (loss) dari tertanggung (nasabah perusahaan asuransi) menimbulkan klaim yang diajukan dari tertanggung kepada penanggung (perusahaan asuransi). Namun sebelumnya tertanggung dikenakan biaya premi
20 agar mendapat santunan dari penanggung. Adapun jumlahan klaim dalam suatu kontrak asuransi disebut dengan klaim agregasi dan digambarkan dalam suatu model resiko individual. Distribusi klaim agregasi dapat dihitung melalui n konvolusi klaim individual, yaitu dengan menggunakan lemma 2.1.
Lemma 2.1
Jika X, Y variabel random independen dan Y
X
S maka konvolusi dari pasangan fungsi distribusi FX dan FY adalah
) ( ) (s F F s FS X Y dengan
s y Y X S s F s y dF y F ( ) ( ) ( ). Bukti :Diketahui S X Y maka ruang sampel S dapat ditunjukkan dalam Gambar 1.
Gambar 1. Ruang sampel S, S X Y
Garis X Ys dan daerah yang diarsir menyatakan kejadian
S XY s
, sedangkan fungsi distribusi kumulatif dari S adalah :Untuk X dan Y variabel random diskrit berlaku :
s y S y Y P y Y s Y X P s S P s F ( ) ) ( ) ( ) ( s F F y dF y s F Y X s y Y X
Untuk X dan Y variabel random kontinu, fungsi distribusi kumulatif S adalah:
) ( ) ( ) ( ) ( 0 0 s F F dy y f y s F dy y Y P s Y X P s F Y X s Y X s S
Jadi untuk X dan Y variabel random independen diperoleh konvolusi pasangan fungsi distribusi FX dan FY adalah
) ( )
(s F F s
FS X Y
Dalam asuransi dikenal istilah stop-loss asuransi yaitu pembayaran atau penggantian semua kerugian tertanggung apabila kerugian yang terjadi melebihi suatu batas moneter tertentu (disebut deductible) yang telah disepakati oleh pihak tertanggung dan penanggung (L. Xu dan D.L Bricker, 2000). Penetapan premi dari sistem asuransi ini disebut dengan stop-loss premium. Harga batas stop-loss premium dinotasikan dengan
Sd
E (Klugman et al, 1990) dengan S adalah besar klaim agregasi dan d adalah deductible(d 0) yaitu:
(2.4.2) diskrit. , ) ( 1 (2.4.1) kontinu. , ) ( 1 x x F x dx x F d S E d x S d S21
DEPENDENSI DALAM MODEL RESIKO INDIVIDUAL UNTUK ASURANSI JIWA KELOMPOK
Konsep Dasar Model Resiko Individual
Apabila dalam suatu periode asuransi yang berlaku selama 1 tahun penanggung akan membayar santunan sebesar b jika tertanggung mengalami kerugian dalam periode tersebut dengan probabilitas terjadi q maka variabel random klaim yang dinyatakan dengan X dapat digambarkan baik dengan fX(x) maupun
) (x FX yaitu:
lain. , 0 . , . 0 , 1 ) ( x b x q x q x X P x fX dan,
. , 1 . 0 , 1 . 0 , 0 ) ( b x b x q x x X P x FXdengan rata-rata dan variansinya adalah
X bqE dan Var
X b2qp.Apabila I adalah variabel random Bernoulli atau variabel random Binomial untuk kejadian tunggal yang bernilai 1 jika terjadi klaim dan 0 jika tidak terjadi klaim maka X
dapat dinyatakan . 0 , 0 . 1 , I I b X dengan P
I 0
1q,P
I 1
q dan memiliki harga rata-rata serta variansi :
I qE dan Var
I qp.Independensi dalam model resiko individual Jika X i menyatakan klaim yang dihasilkan oleh polis ke- i(i1,,n), maka
klaim agregasi S yang merupakan jumlahan
i n
Xi 1 , , didefinisikan : 1
n i i X S (3.2.1)dengan Xi
i1 , ,n
merupakan variabel random bernilai non negatif.Apabila probabilitas variabel random Bernoulli
i n
Ii 1 , , : i i q I P( 1) (3.2.2) i i i q p I P( 0)1 (3.2.3) Maka Xi
i1 , ,n
dapat didefinisikan sebagai : . 0 , 0 . 1 , i i i i I I B X (3.2.4)Jika Xi
i1 , ,n
diasumsikan saling independen maka distribusi dari klaim agregasi S dapat ditentukan dengan metode direct calculation yaitu:
i i tB I i i tX i tX I X p q e E I P I e E I e E E t M i i i i i i
) ( ) (t M q p (t) M i i i i B X (3.2.5) Dari hubungan :
( )
) (t P M t MXi Ii Bi (3.2.6) Diperoleh MS(t) yaitu sebagai berikut :
( )
) ( 1
n i B i i S t p q M t M i (3.2.7)Dari (3.2.2), (3.2.3) dan (3.2.4) diketahui distribusi klaim Xi
i1 ,2, ,n
yaitu) ( ) ( ) (x p 0 x q F x F i i i i B X (3.2.8)
22 dengan 0. , 0 . 0 , 1 ) ( 0 x x x
Sedangkan fungsi distribusi dan fungsi densitas probabilitas klaim agregasi S :
) ( ) ( 2 1 F F x F x F n X X X S (3.2.9) ) ( ) ( 2 1 f f x f x f n X X X S (3.2.10)
Untuk dua variabel random diskrit non negatif, misalkan X1 dan X2 dengan fungsi distribusi kumulatif
1
X
F dan F dapat X2 ditentukan distribusi kumulatif klaim agregasinya dengan menggunakan lemma 2.3.1 yaitu sebagai berikut :
) ( ) ( 2 1 2 2 2 2 2 2 1 s F F x X P x X s X X P s F X X x S
Dari (3.2.2), (3.2.3) dan (3.2.4) diketahui bahwa : . 0 , 1 . , ) ( x q p b x q x f i i i i Xi Dan Si Si1 Xi, i 2,,n 1 1 awal nilai
dengan S X . Sehingga diperoleh hasil ) ( ) ( 1 f x f x f i i i S X S (3.2.11)
Dengan metode konvolusi persamaan (3.2.11) dapat ditentukan yaitu sebagai berikut :
(3.2.13) . ), ( ) ( (3.2.12) . ), ( ) ( 1 1 1 i i S i S i i S i S p f x q f x b x b b x x f p x f i i i i
Adapun rata-rata dan variansi dari klaim agregasi S yaitu
1
n i i i q b S E (3.2.14)
1
1 2
n i i i i q q b S Var (3.2.15)Dependensi dalam Model Resiko Individual
Dependensi resiko digambarkan melalui kejadian variabel random Ii
i1 , ,n
yang menyatakan terjadinya klaim pada polis ke-i.
i n
Ii 1 , , tergantung pada dua variabel random independen berdistribusi Bernoulli
i n
Jii 1 , , dan J . 0 Jii
i 1 , ,n
menyatakan klaim terjadi karena faktor resiko individual (individual risk factor) ke-i sedangkan J menyatakan terjadinya klaim 0 karena faktor resiko serentak (common risk factor). Probabilitas Jii
i1 , ,n
dan J 0 adalah P
Jii 1
qii, P
Jii 0
1qii pii dan P
J0 0
1q0 p0 P
J0 1
q0 . Dari pengertian di atas,Ii
i 1 , ,n
didefinisikan sebagai:
,1
min J J0
Ii ii (3.3.1) Dari definisi (3.3.1) vektor random
I1,I2,,In
merupakan komponen yangsaling dependen, hal ini berakibat
X1,X2,,Xn
juga saling dependen.Parameter q pada persamaan (3.2.2) i dapat dinyatakan sebagai fungsi q dan ii q , hal 0 ini dapat ditunjukkan sebagai berikut :
0 0 0 ) ( 0 q t t q p p J t E E t P ii ii I j I i i Sehingga
1
. ) (t p0 p p0 p t PI ii ii i (3.3.2)Jadi diperoleh hubungan .
0 ii
i p p
23
1
1
.)1 0 ii
i q q
q ) (3.3.4) Dari (3.3.3) dan (3.3.4) dapat diketahui jika
0 0
q maka diperoleh model resiko individual dengan resiko independen dimana qi qii.
Bila fungsi pembangkit momen
X1,X2,,Xn
adalah
n n
n x t x t n X X t t Ee M 11 1, , 1, , dan fungsipembangkit probabilitas
I1,I2,,In
adalah
n i i n i J i n I I t t p E t q t P ii n 1 0 1 0 1 , , , , 1 maka :
( )
( ). , , 1 0 1 0 1 , , , 2 1
n i i B n i i B J n X X X t M q t M P p t t M i i ii n (3.3.5)Selanjutnya, dengan menggunakan lemma 3.3.1.
Lemma 3.3.1
Apabila MY1,,Yn(t1,,tn) adalah fungsi pembangkit momen multivariat dari vektor
Y1,,Yn
maka fungsi pembangkit momendari Z Y1 Y2 Yn adalah ) , , ( ) ( , , 1 t t M t M n Y Y Z (3.3.6) dapat diperoleh fungsi pembangkit momen dari S yaitu :
( )
( ) . ) ( 1 0 1 0
n i B B n i J S t p P M t q M t M i i ii (3.3.7) Jika dimisalkan V dan U adalah variabel random dengan fungsi pembangkit momen:
( )
, ) ( 1 t M P t M i ii B n i J V
(3.3.8) . ) ( ) ( 1
n i B U t M t M i (3.3.9)Diperoleh distribusi klaim agregasi S : 0 ), ( ) ( ) ( ) (x p0 F x q0 x F x x FS V U (3.3.10) Bentuk (3.3.10) dapat dinyatakan sebagai:
( )
, 0 ) ( 1 ) ( 1 1 0 0 x x F F q x F F q x F n n B B D D S (3.3.11) Dengan
1,2, ,
. ), ( ) ( ) ( 0 n i x F q x p x F i i ii ii B D Fungsi distribusi F dan V F pada U (3.3.10) ditentukan menggunakan Lemma 2.3.1, persamaan (3.2.12) dan (3.2.13). Selanjutnya dari bentuk (3.3.10) distribusi kumulatif klaim agregasi dibentuk dari kombinasi antara distribusi kumulatif resiko individual dan resiko serentak.
Adapun harga rata-rata dan variansi dari klaim agregasi S adalah :
, 1
n i i X E S E (3.3.12)
(1 )(1 ) 1 2 ) ( 1 1 1 0 0 1 k i k n i n i k i n i i q q B E B E q q X Var S Var
(3.3.13) Dari (3.3.13), apabila kemungkinan terjadinya klaim karena faktor resiko serentak (common risk factor) membesar maka variansi klaim agregasi semakin besar.Stop-loss Premium
Dari definisi (2.3.4.1),(2.3.4.2) dan persamaan (3.3.10) dapat diperoleh harga batas stop-loss premium dengan dua faktor
24
) 2 . 4 . 3 ( diskrit , ) ( ) ( 1 1 ) 1 . 4 . 3 ( kontinu , ) ( ) ( 1 1 0 0 0 0 x x F q x F q x dx x F q x F q d S E d x U V d U V dengan d (deductible) 0.Dari (3.4.1) dan (3.4.2) nampak bahwa jika nilai q semakin besar, yang juga 0 mengakibatkan semakin kecilnya nilai p 0 maka batas stop-loss premiumnya akan semakin besar. Selain itu untuk q0 0 diperoleh harga batas stop-loss premium untuk model resiko individual dengan resiko saling independen. Beberapa sifat yang berkaitan dengan batas stop-loss premium dijelaskan Teorema 3.4.1 dan 3.4.2.
Teorema 3.4.1
Jika P
aS b
0 maka untuk suatu b d a berlaku :
. b S E a b a d a S E a b d b d S E (3.4.3) Teorema 3.4.2 Jika P
S kh
fk 0, h0,k 0,1,
S x
x P 0untuk setiapdan maka untuk
suatu d jh berlaku :
1
. ) 0
m S m j h F h d S E (3.4.4)Dependensi Resiko dalam m kelas Portofolio Asuransi
Apabila portofolio asuransi terbagi dalam m kategori kelas dengan j1 , ,m,
setiap kelas j terdiri dari n resiko, j X jk menyatakan klaim dalam polis ke-k dalam kelas j dengan k 1,2,,nj dan S dinyatakan dengan : . 1 1
m j n k jk j X S (3.5.1)Terjadinya klaim tiga dependensi faktor resiko digambarkan oleh variabel random
) , , 2 , 1 ; , , 1 ( j jk j mk n I menyatakan
terjadinya klaim kelas j, polis ke-k. Apabila ) , , 2 , 1 ; , , 1 ( j jk j mk n I variabel random Bernoulli maka Ijk(j 1,,m;k 1,2,,nj) dinyatakan sebagai fungsi 3 faktor resiko saling independen yaitu Jjk(j1,,m;k 1,,nj), faktor resiko kelas Jj(j 1,,m) dan faktor resiko serentak J 0 dengan
) , , 2 , 1 ; , , 1 ( j jk j mk n I :
Ijk 1
qjk, P (3.5.2)
Ijk 0
pjk 1 qjk. P (3.5.3)Dari deskripsi di atas
) , , 2 , 1 ; , , 1 ( j jk j mk n I dapat didefinisikan :
,1
. min J J J0 Ijk jk j (3.5.4) dimana Jjk,Jj,J0 adalah variabel random berdistribusi Bernoulli dengan probabilitas:25
1
,
0
1 . , 1 0 , 1 , 1 0 , 1 0 0 0 0 0 q p J P q J P q p J P q J P q p J P q J P j j j j j jk jk jk jk jkVariabel random X dalam (3.5.1) dapat jk dinyatakan: ) 5 . 5 . 3 ( . 0 , 0 . 1 , jk jk jk jk I I B X
Jika B merupakan variabel random jk yang menyatakan besar klaim jika polis ke-k
k1 ,2, ,nj
dalam kelas-j
j 1 , ,m
terjadi klaim dan fungsi distribusi kumulatif dari B adalah jk
jk B
F maka fungsi pembangkit
probabilitas dari Ijk(j1,,m;k 1,2,,nj) adalah sebagai berikut :
. ) (t p p p0 q p0 q p p0 q0 t PI jk j j jk j jk (3.5.6) Dapat diketahui pula bahwa :(3.5.7) , 0 p p p pjk jk j
1
1
1
(3.5.8) 1 0 jk j jk q q q qDengan menggunakan (3.5.7) dan (3.5.8) diperoleh fungsi pembangkit momen dari X jk adalah sebagai berikut:
0 0 1 1 1 1 ) ( ) ( p p p q q q t M I e E E t M j jk jk j B jk X t I X jk jk jk jk Jadi
1
( ) . ) (t p0p p p0p p M t M jk jk j jk j jk B X (3.5.9) Selanjutnya diturunkan fungsi pembangkitmomen multivariat dari
X11,X22,,X1n1,,Xm1,,Xmnm
yang didapat dari fungsi pembangkit momenmultivariat
m mn m n I I I I I11, 22,, 11,, 1,, yaitu sebagai berikut :
. , , , , , , , 1 1 0 1 1 1 0 1 1 22 11 , , , , , , ,2 2 11 1 1 1 1
m j n k jk m j n k jk j n k jk J j mn m n I I I I I j j j jk m m mn m n t q t q t P p p t t t t t P (3.5.10) Dari (3.5.10) diperoleh :
) ( ) ( ) ( ) ( 1 1 0 1 1 1 0
m j n k B m j n k B j n k B J j S j jk j jk j jk jk t M q t M q t M P p p t M (3.5.11) Adapun rata-rata dan variansi S dengan tiga dependensi faktor resiko adalah seperti pada persamaan 3.5.12 dan 3.5.13.
. (3.5.12) 1 1
m j n k jk j X E S E
) 13 . 5 . 3 ( ) )( ( 1 '1, ' 1 ' 1 ' ' ' ' ' ' 0 0 ' ' 1 1 '1, ' ' ' 0 0 0 ' 1 1 '
m j m j j j n k n k k j jk k j j j jk j j k j jk m j n k n k k k jk jk jk jk j j jk jk m j n k jk j j j j j q q q p q q p q p q B E B E q q q q p p q p q B E B E X Var S Var26
Contoh Aplikasi
Suatu kontrak asuransi jiwa kelompok berlaku dengan jangka waktu 1 tahun untuk 3 orang pekerja. Misalkan variabel tejadinya klaim I1,I2,I3 berdistribusi Bernoulli dengan probabilitas qi 0.05
i1,2,3
, sedangkan variabel random besar klaim B1,B2,B3 berdistribusi Cauchy dengan 1 dan 0. Diketahui probabilitas pekerja pertama, kedua dan ketiga akan mendapat santunan masing-masing 1, 2 dan 3 unit (unit dalam satuan Rp.7
10 ,-) adalah 0.159155, 0.063662, 0.031831 dan data seperti Tabel 1.
Tabel 1. Data (x dalam satuan Rp.107,-) Klaim (x) f1(x) f2(x) f3(x) 0 0.31831 0.31831 0.31831 1 0.159155 0.159155 0.159155 2 0.063662 0.063662 0.063662 3 0.031831 0.031831 0.031831 4 0.018724 0.018724 5 0.012243
Dipilih tiga alternatif probabilitas terjadinya klaim karena faktor resiko serentak
0
q adalah 0.00625, 0.003125 dan 0, aktuaris perusahaan asuransi tersebut ingin memprediksi distribusi kumulatif klaim agregasi dan harga minimum premi selama jangka waktu 1 tahun tersebut.
Nilai distribusi kumulatif klaim agregasi dan harga batas stop-loss premium untuk nilai klaim x0 ,1, ,12 (x dalam satuan Rp107,-) dapat dilihat pada Tabel 2.
Dari Tabel 2, distribusi klaim agregasi semakin besar apabila nilai q semakin kecil, 0 jadi klaim terbesar kemungkinan muncul karena faktor resiko individunya. Sedangkan batas stop-loss premium akan semakin kecil apabila nilai q semakin kecil. Hal ini 0 mengakibatkan harga premi dari asuransi jiwa kelompok akan lebih mahal dibanding dengan asuransi jiwa perseorangan.
Adapun plot dari distribusi kumulatif klaim agregasi dan harga batas stop-loss premium dapat di lihat pada Plot 1 dan 2.
Plot 1. Fungsi distribusi kumulatif klaim agregasi
Plot 2. Batas stop-loss premium
Dari plot 1 dan 2 nampak bahwa distribusi kumulatif klaim agregasi dan harga batas stop-loss premium dengan dua faktor resiko saling dependen dipengaruhi oleh faktor resiko serentak dan faktor resiko individual.
27
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Model resiko individual dengan dependensi
dua faktor resiko :
0 ), ( ) ( ) (x p0F x q0 F x x FS V U . Dari
model tersebut dapat diketahui bahwa distribusi klaim agregasi tergantung dari distribusi klaim karena faktor resiko individual dan distribusi klaim karena faktor resiko serentak
2. Harga batas batas stop-loss premium sebagai berikut :
d x 0 0 0 0 ) ( ) ( p -1 ) ( ) ( 1 x F q x F dx x F q x F p d S E U V d U VJadi harga batas stop-loss premium dengan dua faktor resiko yang saling dependen dipengaruhi oleh faktor resiko individual dan faktor resiko serentak.
Saran
Penulisan tesis ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan metode fast fourier transform (FFT) atau metode lain untuk kasus jumlah klaim n yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
Bain, L. J., and Engelhard, M. (1992). Introduction to Probability and Mathematical Statistics. 2n ed. California : Duxbury Press.
Bauerle, N., and Muller. A. (1998). Modelling and comparing dependencies in
Tabel 2. Distribusi klaim
x 0 q =0.00625 ) ( 1 x FS 0 q =0.003125 ) ( 2 x FS 0 q =0 ) ( 3 x FS 0 q =0.00625 1 SL 0 q =0.003125 2 SL 0 q =0 3 SL 0 0.757691 0.759973 0.762254 0.242309 0.240027 0.237746 1 0.901371 0.903952 0.906533 0.098629 0.096048 0.093467 2 0.949867 0.952463 0.95506 0.050133 0.047537 0.04494 3 0.983312 0.98591 0.988508 0.016688 0.01409 0.011492 4 0.991085 0.993638 0.99619 0.008915 0.006362 0.00381 5 0.993285 0.995802 0.99832 0.006715 0.004198 0.00168 6 0.994581 0.997081 0.999581 0.005419 0.002919 0.000419 7 0.994881 0.997372 0.999863 0.005119 0.002628 0.000137 8 0.994969 0.997456 0.999943 0.005031 0.002544 5.7E-05 9 0.995014 0.9975 0.999986 0.004986 0.0025 1.4E-05 10 0.995024 0.99751 0.999995 0.004976 0.00249 5E-06 11 0.995028 0.997513 0.999998 0.004972 0.002487 2E-06 12 0.99503 0.997515 1 0.00497 0.002485 0
28 multivariate risk portofolios. ASTIN Bulletin 28, 59-76.
Bowers, N., Gerber, H., Hickman, J., Jones, D., and Nesbitt, C. (1997). Actuarial Mathematics. Schaumburg, IL: Society of Actuaries.
Casella, G and Berger, R. L. (1990). Statistical Inference. California : Wadsworth.
De Pril, N. (1986). On the exact computation of the aggregate claims distribution in the individual life model. ASTIN Bulletin 16, 109-112.
Denuit, M., Genest, C., and Marceau, E. (1999). Stochastic bounds on dependent risks. Insurance : Mathematics and Economics, to appear.
Dhaene, J., and Goovaerts, M. J. (1996). Dependency of risks and stop-loss order. ASTIN Bulletin 26, 201-212. Djojosoedarso, S. (1999). Prinsip-prinsip
Manajemen risiko dan Asuransi. Cetakan pertama. Jakarta : Salemba Empat.
Giordano, R., F., and Weir, D., M. (1991). Differential equation a modeling approach. Addison Wesley , Canada. Klugman, S. A., Panjer, H. H., Willmot, G., E.
(1990). Loss Models : from data to decisions. New York : John Wiley and Sons.
L. Xu, D.L. Bricker. (2000). Bound for stop-loss premium under restrictions on the Chi-Square Statistic. Insurance: Mathematics and Economics.
Morton, R., G. (1995). Dasar-Dasar Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan. Jakarta : Yayasan Dharma Bumiputera- AJB Bumiputera 1912.
Rolski, T., Schmidli, H., Scmidt, V., and Teugels, J. (1999). Stochastic Processes for Insurance and Finance. New York : John Wiley and Sons. Waldmann, K. H. (1994). On the exact
calculation of the aggregate claims distribution in the individual life model. ASTIN Bulletin 24, 89-96.