• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE STANDARDISASI SUMBER 60 Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE STANDARDISASI SUMBER 60 Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

METODE STANDARDISASI SUMBER

60

Co BENTUK TITIK

DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT

PUNCAK JUMLAH

Pujadi, Hermawan Chandra P3KRBiN – BATAN

ABSTRAK

METODE STANDARDISASI SUMBER 60Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN

METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH. Telah dilakukan penentuan laju cacah sumber 60 Co bentuk titik pada plastik mylar dan bentuk cairan volume pada vial plastik dengan metode absolute puncak jumlah. Pengukuran sumber titik dilakukan dengan variasi jarak sumber ke detektor dari 0 sampai 100 mm , sedangkan sumber volume bervariasi (10 – 100) ml dan dilakukan pada jarak sumber ke detektor 0 mm. Untuk sumber titik padatan pencacahan pada jarak sumber ke detektor 0-50 mm, memberikan hasil yang baik dengan perbedaan berkisar antara 1,59 – 4,80 % terhadap nilai sebenarnya. Pengukuran pada sumber cairan dengan volume 10 – 30 ml memberikan hasil dengan perbedaan berkisar antara 1,07 – 7,73%. Untuk keperluan pencacahan sumber cair dengan volume yang relatif besar dapat dilakukan jalan membagi sumber menjadi beberapa bagian”n” volume yang relatif lebih kecil. Dengan metode ini perbedaan hasil pengukuran dapat diturunkan sampai 0,57% terhadap nilai sebenarnya.

ABSTRACT

STANDARDIZATION METHOD OF 60Co POINT SOURCE AND VOLUME SOURCES BY THE

SUMPEAK ABSOLUT METHOD. Determination of disintegration rates of 60Co point source on mylar

plastic and volume solution sources on vial plastic have been carried out by using the sumpeak absolute method. The measurement of point source was carried out with variation of the distance of source to detector from 0 to 100 mm , while measurement of volume source close to detector and variation of the volume solution are 10 – 100 ml. The counting for point source on distance of 0-50mm was in good result with discrepancies of 1,59 to 4,80 % comparing with real value. The measurement of the solution sources 10 – 30 ml gave the result with discrepancies of 1,07 – 7,73%. The counting of solution sources can be devided into “n” small compartement of equal volume. With this method discrepancies of measurement can be increasing into 0,57 % comparing with real value.

PENDAHULUAN

erkembangan metode pengukuran aktivitas standar sumber radionuklida berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Pengukuran aktivitas sumber radionuklida

menggu-P

sejak tahun 1963, telah memulai mengembangkan metode pengukuran aktivitas radionuklida secara absolut menggunakan sistem spektrometri gamma dengan detektor NaI(Tl). Metode pengukuran aktivitas secara absolut dengan teknik koinsiden dan puncak jumlah ini diterapkan pada sumber

(2)

metode absolut puncak jumlah, dengan variasi jarak sumber ke detektor pada sumber bentuk titik padatan dan variasi volume pada sumber bentuk cair.

TEORI

Radionuklida 60Co merupakan radionuklida

yang meluruh melalui pancaran zarah beta dan kemudian disusul pancaran dua sinar gamma dengan energi 1173 dan 1332 keV. Menurut BRINKMAN (1963) dan TAKAO KAWAANO dan HIROSHI EBIHARA (1989) pancaran kedua sinar gamma tersebut dalam keadaan serentak, koinsiden, sehingga untuk menentukan aktivitasnya dapat dilakukan dengan menggunakan metode absolut puncak jumlah[1,2].

Persamaan metode absolut puncak jumlah yang di turunkan oleh Brinkman adalah sebagai berikut[1,2,3]:

N = T + A1 . A2 / A12 (1)

dengan :

N : Aktivitas / Laju cacah

A1 : Luas spektrum puncak energi gamma 1

A2 : Luas puncak spektrum energi gamma 2

A12 : Luas puncak jumlah

T : Luas total dibawah seluruh spektrum. Dengan menggunakan persamaan (1), harga laju cacah (N) 60Co dapat langsung ditentukan dari

hasil pengukuran tanpa menggunakan sumber standar sebagai pembanding, sehingga pengukuran ini dapat dikatakan sebagai metode absolut. Pada pencacahan 60Co menggunakan detektor NaI(Tl)

spektrum puncak energi gamma 1173 keV (A1) dan

1332 keV (A2) dalam keadaan “overlap” ,berimpit,

karena detektor NaI(Tl) mempunyai resolusi yang relatif rendah, selain itu apabila pencacahan dilakukan pada jaraksumber ke detektor cukup dekat, maka kedua puncak tersebut menghasilkan puncak jumlah. Dengan kondisi kedua puncak energi gamma A1 dan A2 seperti ini, maka pada

waktu membatasi luasan spektrum masing-masing puncak energi gamma perlu pengalaman. Gambar 1 menyajikan spektrum 60Co yang dicacah

menggunakan detektor NaI(Tl), dan daerah pengukuran masing-masing energi gamma.

Pada Gambar 1 terlihat puncak A1 dan A2

yang berimpit, pada waktu mengukur cacah masing-masing puncak, biasanya batas kanan puncak A1 yaitu salur-2 (Ch2) dengan batas kiri A2

yaitu salur-3 ( Ch3) hanya berbeda 1-2 saluran saja. Sedangkan pada penentuan batas kiri untuk luasan total ( T ) perlu dilakukan dengan cara ektrapolasi untuk menghindari sumbangan dari cacahan “compton” dan hamburan lainnya[3]. Pada

penelitian ini sumber 60Co yang dipergunakan

sumber bentuk titik padatan dan bentuk volume cairan, kedua sumber ini mempunyai aktivitas yang sama. Posisi sumber titik dan volume terhadap detektor pada penelitian ini di sajikan pada Gambar 2.

(3)

Gambar 1. Spektrum sumber 60Co menggunakan detektor NAI(Tl).

Gambar 2. Posisi sumber 60Co terhadap detektor NaI(Tl).

Sumber titik padatan dengan aktivitas “N”, setelah selesai dicacah dilarutkan kembali menggu-nakan pelarut HCl 0,1 N, untuk percobaan bentuk volume, sehingga sumber padatan dan cairan mempunyai aktivitas yang sama. Hal ini dimaksud-kan agar dapat dibandingdimaksud-kan hasil pencacahan antara sumber padatan dan sumber cairan. Pencacahan terhadap sumber dalam bentuk volume cairan dilakukan dengan variasi volume dari 10 ml sampai 100 ml dengan aktivitas tetap, beda volume masing-masing adalah 10 ml. Dengan perbedaan volume ini dapat dipastikan akan menghasilkan cacah yang berbeda karena adanya perbedaan efek geometri. Semakin besar volume sumber kesalahan pengukuran akan semakin besar. Untuk mengurangi kesalahan cacahan akibat efek geometri, sumber yang mempunyai volume cukup besar ( 100 ml ), akan dicoba dibagi menjadi “n“ (“n” = 10 bagian ) bagian, dengan volume yang

Apabila hasil cacah dari kesepuluh bagian sumber “n” dijumlahkan maka yang akan diperoleh per-samaan sebagai berikut :

Nt =  nT +  (nA1) (nA2 ) / nA12. (3)

dengan :

Nt : Aktivitas total (gabungan masing-masing bagian)  nT : Jumlah cacah luas total

dibawah seluruh spektrum dari sepuluh bagian ”n”. (nA1)(nA2)/nA12 : Jumlah cacah luas total

dibawah seluruh spektrum A1dikalikan jumlah luas

total dibawah seluruh spektrum A2 dibagi dengan

(4)

Bahan dan Peralatan

1. Sumber radionuklida 60Co bentuk titik padat

yang telah diketahui aktivitasnya.

2. Sumber radionuklida 60Co bentuk volume

cairan (dibuat dari sumber titik No. 1 yang dilarutkan menggunakan HCl).

3. Sistem spektrometer gamma dengan detektor NaI(Tl)

4. Larutan HCl 0,1 n

5. Vial plastik volume 175 ml 6. Timbangan semi mikro Metler H4R

Pembuatan Sumber 60Co

Sumber 60Co Titik, Padat

Sumber radionuklida 60Co yang digunakan

dalam bentuk cairan dengan aktivitas standar 987,43 Bq/mgram. Untuk membuat sumber 60Co

dalam bentuk titik padatan maka dari sumber cairan diambil sebagian dengan “baby botol “, dengan penimbangan diketahui berat radionuklida dan “baby botol“, kemudian sebagian kecil diteteskan diatas penyangga sumber “MYLAR“, sisa ditimbang lagi, sehingga dapat diketahui berat tetesan yang berada di penyangga sumber “MYLAR”. Pada percobaan ini didapatkan sumber

60Co dengan berat 11,71 mg, sehingga aktivitas

sumber adalah 11562,81 Bq. Kemudian sumber yang masih dalam keadaan basah dikeringkan didalam oven pada suhu 40o C, setelah kering

bagian atas ditutup lagi dengan “MYLAR “ yang sama, dan siap untuk dicacah. Pencacahan dilakukan dengan menggunakan detektor NaI(Tl) selama 7200 detik dengan ulangan 10 kali.

Sumber 60Co Volume, Cair

Pembuatan sumber bentuk volume cair, dibuat pada wadah vial plastik volume 175 ml. Sumber titik padatan yang telah selesai dicacah, dimasukkan ke dalam vial plastik dan dilarutkan dengan menggunakan pelarut HCl 0,1 n, kemudian ditambah pelarutnya hingga volume mencapai 10 ml, maka siap dicacah. Setelah selesai pencacahan terhadap sumber 10 ml tersebut, kedalam vial ditambahkan 10 ml lagi larutan HCL 0,1 N, sehingga volume menjadi 20 ml, cacah kembali dan seterus-nya dengan perlakuan sama, hingga volume men-capai 100 ml. Setelah selesai sampai pencacahan terhadap sumber volume 100 ml, sumber tersebut dibagi 10 bagian dengan volume masing-masing 10 ml pada vial, kemudian dicacah secara bergantian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pencacahan terhadap sumber titik 60Co

dengan variasi jarak sumber ke detektor 0 – 100 mm, dengan perbedaan jarak masing-masing pencacahan adalah 10 mm, disajikan pada Tabel 1 dan Gambar 3. Laju cacah yang diperoleh dihitung dengan metode absolut puncak jumlah menggunakan persamaan (1).

Tabel 1. Hasil pencacahan sumber 60Co bentuk titik (11562,81 Bq), variasi jarak sumber ke detektor dengan metode absolut puncak jumlah.

Jarak sumber detektor (mm) Cps. Puncak 1173 keV Cps Puncak 1332 keV Cps puncak jumlah Cps total Laju cacah (dps/ Bq ) Perbedaan de-ngan standar (%) 0 755.84 683.93 96.75 6150.25 11493.40 2.16 10 577.88 526.09 52.93 5685.57 11429.02 1.59 20 387.56 346.40 24.44 5293.61 10486.97 4.12 30 353.76 354.23 20.23 4805.98 10999.05 2.23 40 298.87 293.15 12.85 4146.70 10764.31 2.18 50 242.88 240.25 8.85 4136.64 10410.43 4.80 60 201.46 202.20 5.81 2501.31 9512.37 15.45 70 169.55 170.98 4.44 1639.76 8175.55 27.33

(5)

80 148.54 147.87 3.66 1437.27 7441.33 33.86 90 128.42 125.79 2.42 1250.87 7928.60 29.52 100 113.62 113.53 2.32 1124.31 6678.52 40.64 1 10 100 1000 10000 100000 0 2 4 6 8 10 12

Jarak sumber ke detektor ( mm)

La ju c ac ah ( B q )

Gambar 3. Efek jarak sumber ke detektor terhadap laju cacah.

Terlihat hasil perhitungan laju cacah pada Tabel 1, pada kondisi jarak sumber ke detektor 0 sampai dengan 50 mm, hasilnya relatif cukup baik, dengan perbedaan berkisar antara 1,59 – 4.80 % terhadap nilai aktivitas 60Co yang sebenarnya

11562,81 Bq. Sedangkan hasil perhitungan laju cacah pada kondisi jarak sumber ke detektor lebih besar 50 mm, menunjukkan perbedaan diatas 10%,

dikatakan bahwa jarak sumber ke detektor sangat berpengaruh terhadap pencacahan sumber titik 60Co

dengan metode puncak jumlah.

Hasil pencacahan terhadap sumber 60Co

bentuk volume dengan berbagai variasi volume, yaitu 10; 20; 30; 40; 50; 60; 70; 80; 90 dan 100 ml, dengan wadah vial plastik 150 ml, disajikan pada Tabel 2 dan Gambar 4.

(6)

30 10669.24 7,73 40 10289.62 11,01 50 9704.26 16,07 60 9677.231 16,31 70 9532.13 17,56 80 9167.96 20,71 90 8816.90 23,75 100 8623.45 25,89

Terlihat pada Tabel 2. pencacahan sumber dengan aktivitas sama tetapi mempunyai volume berbeda, memberikan hasil yang berbeda. Hal ini akibat efek geometri sumber, semakin besar volume sumber ada bagian sumber yang mempunyai jarak dengan detektor sehingga cacah puncak yang

terjadi semakin kecil, sehingga cacah total juga kecil yang mengakibatkan laju cacah sumber kecil.

Pada sumber dengan volume 10 ml di-bandingkan volume 100 ml, mempunyai perbedaan sampai 24,82%. Pada sumber dengan volume 10 -30 ml, mempunyai perbedaan antara 1,07 – 7,73 % terhadap aktivitas sebenarnya, dengan perbedaan dibawah 10% dapat dikatakan masih baik..

Menurut SOUTHERLAND et.al. (1967) dengan perbedaan geometri ini sangat mempeng-aruhi hasil cacah karena dimensi kristal juga ikut berubah seiring dengan perubahan volume. Pada Tabel 3. menyajikan hasil cacah 10 buah sumber volume masing-masing 10 ml, sumber ini berasal dari sumber volume 100 ml aktivitas 11562,81 Bq. Dari hasil cacah ini dihitung dengan persamaan (3), didapatkan nilai aktivitas .11396,75 Bq dari kesepuluh sumber tersebut . Perbedaan terhadap nilai sebenarnya 0,57 %, hasil ini relatif lebih baik dibandingkan dengan hasil yang lain.

0 4000 8000 12000 16000 0 50 100 150 Volume sumber (ml) La ju c ac ah ( d ps )

Gambar 4. Efek volume sumber terhadap laju cacah.

Tabel 3. Hasil cacah 10 buah sumber 60Co bentuk cair, volume masing-masing 10 ml.

No. Cps. Puncak 1173 keV (A1) Cps Puncak 1332 keV (A2) Cps puncak

jumlah (A12) Cps total

(A1 x A2) A12 Hasil persamaan (3) ( Bq) 1 33.12 30.12 0.95 61.52 1036.725 11496.75 Bq 2 34.25 29.05 0.962 60.25 1085.905

(7)

Perbedaan dengan aktivitas sebenar-nya : 0,57 % 3 34.02 29.54 0.956 61.58 1027.319 4 34.55 29.48 0.894 60.23 1067.581 5 34.68 29.84 0.846 60.89 1143.587 6 34.17 29.97 0.963 61.08 1205.24 7 33.89 28.96 0.895 60.78 1054.707 8 33.98 30.12 0.912 60.84 1099.509 9 34.25 29.41 0.924 60.91 1131.151 10 33.15 32.05 0.924 61.02 1055.131  609.1 10887.65

Sehingga untuk mendapatkan hasil cacah yang optimum pada sumber 60Co bentuk cair,

menggunakan metode absolut puncak jumlah, perlu diperhitungkan besarnya volume. Apabila volume terlalu besar dapat dibagi menjadi beberapa bagian, perhitungan menggunakan persamaan (3).

KESIMPULAN DAN SARAN

Metode pencacahan secara absolut puncak jumlah menggunakan sitem spektrometer gamma detektor NaI(Tl) dapat dilakukan terhadap sumber radionuklida 60Co. Untuk sumber titik padatan

agar didapatkan hasil yang baik pencacahan dilakukan pada jarak sumber ke detektor 0-50 mm, kesalahan pengukuran berkisar antara 1,59 – 4,80 %. Sumber cairan dengan volume 10 – 30 ml kesalahan peng-ukuran berkisar antara 1,07 – 7,73 %. Untuk keper-luan pencacahan sumber cair dengan volume yang relatif besar disarankan dilakukan dengan memper-kecil volume, dengan jalan membagi sumber men-jadi beberapa bagian volume. Dengan metode ini kesalahan pengukuran dapat diturunkan sampai 0,57%.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menguapkan terima kasih kepada rekan-rekan di sub bidang standardisasi yang telah memberikan fasilitas dan banyak membantu dalam percobaan ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. NCRP, 58, 1985, A Hand Book of Radioactivity Measurement Procedures, National Council on Radiation Protection and Measurement, Maryland.

2. G.A.BRINKMAN , A H.W. ATEN, Absolute Standardization with NaI(Tl) Crystal–I , Int Journal of App.Rad. Isot, 1963 Vol 14, pp153-158.

3. G.A.BRINKMAN, A H.W. ATEN, Absolute Standardization with NaI(Tl) Crystal –II, Int Journal of App.Rad. Isot, 1963 Vol 14, pp433-437.

4. HARROCKS D.L and KLEIN PR.(1975), Nucl Instrm Methods 124, 585.

5. SOUTHERLAND LG AND BUCHANAN JD, Int Journal Appl Radiat Isot 18, 786.

6. KAWANO T and EBIHARA H (1990), Int Journal Apl Isot 41,163 – 167.

Gambar

Gambar 1.  Spektrum sumber  60 Co menggunakan detektor NAI(Tl).
Tabel 1.   Hasil pencacahan sumber   60 Co bentuk titik (11562,81   Bq), variasi jarak sumber ke detektor  dengan metode absolut puncak jumlah.
Gambar 3.  Efek jarak  sumber ke detektor terhadap laju cacah.
Tabel 3.  Hasil cacah 10 buah sumber  60 Co bentuk cair, volume masing-masing 10 ml.

Referensi

Dokumen terkait

Lembaga keuangan yang menyediakan produk penyaluran dana kepada nasabah, ada beberapa ketentuan yang dilakukan Bank BRI Syariah KCP Tulang Bawang Barat yaitu

Tabulasi Silang Antara Waktu Mengakses Internet Responden Dengan Aplikasi Socia l Network ..... Bagan Kerangka

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Ksristus karena atas kebaikan dan kemurahan hati Tuhan penulis diberikan kekuatan, semangat, kesehatan, dan

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis ada pada fokus objek penelitian yang mana dalam penelitian yang dibahas oleh

Saldo dan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, dan 31 Desember 2011 serta untuk masa-masa sembilan bulan dan tahun

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Metode Ohlson (O-Score) terbukti lebih akurat dalam memprediksi kebangkrutan (kesulitan keuangan), terutama untuk Industri

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pelaburan menggunakan asap cair dari limbah serasah pinus belum cukup efektif untuk meningkatkan ketahanan kayu karet terhadap serangan

Fakultas, Sekolah Pascasarjana, Kampus UPI di Daerah, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Departemen, Program Studi, Laboratorium, Pusat