Perseroan
dan mempunyai segala wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam
U
ndang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan/atau A nggaran D asar PTPN VIII .
Pemegang Saham PTPN VIII
Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia sebagai Pemegang Saham Perseroan telah membuat suatu keputusan sebagaimana ternyata dalam Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan tertanggal 7 Oktober 2014 Nomor : PTPN VIII/RUPS/01/X/2014, Nomor : SK-55/D1.MBU/10/2014 tentang Perubahan Anggaran Dasar, yang salah satunya menyetujui perubahan struktur pemegang saham Perseroan sebagai akibat dari pengalihan 90% saham Negara Republik Indonesia kepada dan dalam rangka penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) berdasarkan
P eraturan P emerintah Republik Indonesia No mor 72 Tahun 2014 t anggal 17 September 2014 .
Saham PTPN VIII adalah saham-saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham, terdiri dari Saham Seri A yang diambil bagian oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Saham Seri B yang diambil bagian oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Negara Republik Indonesia.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (3) Anggaran Dasar PTPN VIII, maka Pemegang Saham Seri A mendapatkan hak-hak istimewa yang tidak dimiliki oleh Pemegang Saham Seri B, yaitu hak untuk melakukan:
1. Mengusulkan calon Dewan Komisaris dan Direksi;
2. Mengusulkan perubahan anggaran dasar termasuk perubahan modal;
3. Mengusulkan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan, pengajuan
permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, dan pembubaran;
4. Meminta laporan dan penjelasan mengenai hal tertentu kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.
Keuangan, Akuntansi dan Perbendaharaan, Pengadaan, Bidang Perencanaan dan Pengembangan, Bidang Teknologi Informasi, Bidang Sumber Daya Manusia; dan
7. Menyetujui penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja yang
melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang-undangan
Pemegang Saham Seri B merupakan pemegang saham biasa yang mempunyai kewenangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perubahan ketentuan Anggaran Dasar PTPN VIII telah dituangkan dalam Akta Notaris Nomor 28, tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH., M.KN dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sebagaimana Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor:
AHU-10133.40.20.2014 tanggal 27 Oktober 2014 Tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perseroan Terbatas PT Perkebunan Nusantara VIII dan telah didaftarkan sebagaimana Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: AHU-07803.40.21.2014 tanggal 27
Oktober 2014 Tentang Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara VIII.
Struktur Kepemilikan Saham
Pemegang Saham 2014 Jumlah Lembar Saham Nilai Nominal
per Lembar Saham (Rp)
Jumlah Nilai Saham (Rp) Modal Dasar
- Saham Seri A 1 1.000.000 1.000.000 - Saham Seri B 3.499.999 1.000.000 3.499.999.000.000
Jumlah Modal Dasar
3.500.000 1.000.000 3.500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Negara Republik Indonesia
- Saham Seri B 89.753 1.000.000 89.753.000.000
PT Perkebunan Nusantara III
- Saham Seri A 1 1.000.000 1.000.000 - Saham Seri B 807.773 1.000.000 807.773.000.000
1.000.000 897.527.000.000
Tanggung Jawab Pemegang Saham
1. Pemegang Saham Pengendali, dalam hal ini Pemegang Saham Seri A harus dapat:
a. Memperhatikan kepentingan Pemegang Saham Seri B dan stakeholders sesuai peraturan
perundang- undangan.
b. Mengungkapkan kepada instansi penegak hukum tentang Pemegang Saham Pengendali yang
perundang-undangan dalam hal diminta otoritas terkait.
2. Pemegang Saham merupakan Pemegang Saham Pengendali pada beberapa perseroan, perlu diupayakan
agar akuntabilitas, dan hubungan antar perseroan dapat dilakukan secara transparan.
3. Pemegang Saham Seri B bertanggungjawab untuk menggunakan haknya dengan baik sesuai dengan
Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan.
4. Pemegang Saham harus dapat:
a. Memisahkan kepemilikan harta Perseroan dengan kepemilikan harta pribadi.
b. Memisahkan fungsinya sebagai Pemegang Saham dan sebagai anggota Dewan Komisaris atau
Direksi dalam hal pemegang saham menjabat pada salah satu dari kedua organ tersebut.
Dalam melindungi kepentingan para pemegang saham, PTPN VIII selalu mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan, beserta seluruh ketentuan internal Perseroan yang termasuk ke dalam hierarki kebijakan Perseroan, dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
Pelaksanaan RUPS
Dalam Anggaran Dasar PTPN VIII, RUPS Perusahaan terdiri dari:
1. RUPS Tahunan
RUPS Tahunan diadakan tiap-tiap tahun, meliputi : RUPS Tahunan mengenai Persetujuan Laporan Tahunan
dan
RUPS Tahunan mengenai P
ersetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
2. RUPS Luar Biasa.
RUPS Luar Biasa yaitu RUPS yang diadakan sewaktu‑waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan.
Sepanjang tahun 2014, PTPN VIII melaksanakan RUPS Tahunan sebanyak 2 (dua) kali dan tidak melaksanakan RUPS Luar Biasa.
Detail Penyelenggaraan RUPS:
1. RUPS Tentang Persetujuan Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun
201 4
Hari/Tanggal : Senin, 6 Januari 2014
Waktu : 10.00 s/d 11.00 WIB
Tempat : Ruang Rapat Lantai 12A, Gedung Kementerian BUMN
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat
Nomor Risalah : RIS/I.1/22/I/2014
Pemberitahuan penyelenggaraan RUPS dilakukan dengan Surat Direksi PTPN VIII Nomor : SB/I.1/12/I/2014 tanggal 3 Januari 2014, dengan agenda dan keputusan RUPS sebagai berikut:
Keputusan RUPS
1.
Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2014.
Menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris Tahun 2014.
· Asumsi-asumsi pokok .
· Areal, produksi, produktivitas & rendemen.
· Laporan laba rugi konsolidasian.
· Laporan posisi keuangan konsolidasian.
· Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
· Menyetujui rencana kerja dan anggaran Dewan Komisaris 2014.
· Menyetujui Key Performance Indicators (KPI) Direksi dan Dewan Komisaris yang tertuang dalam Kontrak Manajemen Tahun 2014.
2.
Persetujuan penghentian nilai buku aset yang kurang produktif dengan nilai buku sebesar Rp 23,9 miliar.
Menyetujui penghentian nilai buku aset yang kurang produktif dengan nilai sebesar Rp 23,9 miliar .
3.
Persetujuan pengagunan sertifikat HGU PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) untuk penarikan kredit investasi sebesar Rp 425 miliar serta pengagunan Nilai Proyek pembangunan Hotel dan PLTMH untuk penarikan kredit pembiayaan proyek sebesar Rp 70,8 miliar.
Menyetujui pengagunan s ertifikat HGU PT Perkebunan Nusantara VIII untuk penarikan kredit investasi (KI) sebesar Rp. 420 miliar, serta pengagunan Nilai Proyek pembangunan Hotel dan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) untuk penarikan kredit pembiayaan proyek sebesar Rp. 70,8 miliar.
4.
5.
Persetujuan prinsip penambahan penyertaan saham PT Sinkona Indonesia Lestari (PT SIL) melalui Debt to Equity Swap dari Piutang Niaga senilai Rp 13,4 miliar.
Menyetujui secara prinsip penambahan penyertaan saham PT Sinkona Indonesia Lestari (PT SIL) melalui Debt to Equity Swap dari Piutang Niaga senilai Rp. 13,4 miliar.
Sehubungan dengan terjadinya perubahan asumsi yang signifikan yaitu harga komoditi teh dan karet, yang akan berdampak signifikan terhadap pencapaian kinerja perusahaan tahun 2014, Direksi PTPN VIII melakukan penyesuaian terhadap RKAP Tahun 2014. Usulan penyesuaian terhadap RKAP Tahun 2014 disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Surat Nomor : SB/IV.1/2720/VIII/2014 tanggal 15 Agustus 2014. Dewan Komisaris melalui Surat Nomor : 38/Dekom/VIII/2014 tanggal 21 Agustus 2014 mendukung dilakukannya Revisi atas RKAP Tahun 2014, dengan tetap memperhatikan asumsi sesuai analisa trend dan kebijakan
investasi diarahkan untuk menciptakan sumber-sumber pertumbuhan baru. Revisi RKAP Tahun 2014 telah mendapatkan pengesahan Menteri BUMN Selaku RUPS sebagaimana Surat Nomor : S-508/MBU/9/2014 tanggal 4 September 2014.
2. RUPS Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan
Keuangan Tahun Buku 201 3
Hari/Tanggal : Jumat, 21 Maret 2014
Waktu : Pukul 17.25 s.d 18.05 WIB
Tempat : Ruang Rapat Kementerian BUMN Lantai 12A
Jl. Medan Merdeka Selatan No.13, Jakarta Pusat
Nomor Risalah : RIS/I.1/212/III/2014
Pemberitahuan penyelenggaraan RUPS dilakukan dengan Surat Direksi PTPN VIII Nomor : SB/I.1/985/III/2014 tanggal 17 Maret 2014, dengan agenda dan keputusan RUPS sebagai berikut: No. Agenda
1.
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 201 3 .
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 201 3 .
2.
Pengesahan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013.
Pengesahan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013.
3.
Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2013 .
Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2013 .
Uraian Nominal (Rp) % Deviden 26,316,452,000 22
78 Jumlah 11 9 ,6 20 , 2 3 4 , 6 2 1 100 4.
Penetapan tantiem Direksi dan Dewan Komisaris atas kinerja Perseroan Tahun Buku 2013, dan penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun 2014.
Penetapan tantiem Direksi dan Dewan Komisaris atas kinerja Perseroan Tahun Buku 2013 , penetapan gaji Direksi dan honorarium Dewan Komisaris Perseroan, serta penetapan fasilitas dan tunjangan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun 2014 .
- Gaji Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp 77 , 6 00,000,- per bulan, sedangkan gaji Direktur dan Honorarium Dewan Komisaris mengikuti ketentuan berikut :
· Direktur : 90% gaji Direktur Utama
· Komisaris Utama : 4 5 % gaji Direktur Utama
· Komisaris : 90 % honorarium Komisaris Utama
- Tunjangan dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2014 mengacu pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014.
5.
Penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2014.
Meminta Dewan Komisaris untuk melakukan pemilihan Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai auditor independen untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2014 dengan proses pengadaan sesuai ketentuan yang berlaku dan diusulkan secara tertulis kepada Pemegang Saham.