• Tidak ada hasil yang ditemukan

30 September 2020 dan 31 Desember 2019 September 30, 2020 and December 31, Catatan/ 2020 Notes 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "30 September 2020 dan 31 Desember 2019 September 30, 2020 and December 31, Catatan/ 2020 Notes 2019"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

ASET ASSETS

Aset Lancar Current Assets

Kas dan setara kas 396.893.613.828 4 411.847.900.805 Cash and cash equivalents

Investasi mudharabah - 5 10.000.000.000 Mudharabah investment

Investasi jangka pendek 308.195.667.030 6 70.231.918.120 Short-term investments

Piutang usaha 7.702.313.920 7 16.292.193.770 Trade accounts receivable

Piutang lain-lain 6.241.126.156 8 4.522.828.912 Other accounts receivable

Persediaan - setelah dikurangi

cadangan kerugian penurunan nilai Inventories - net of allowance

masing-masing sebesar Rp 66.208.532.482 for decline in value of Rp 66,208,532,482 and

dan Rp 70.043.088.777 pada tanggal Rp 70,043,088,777 as of September 30, 2020

30 September 2020 dan 31 Desember 2019 202.655.996.043 9 181.935.242.597 and December 31, 2019, respectively Pajak dibayar dimuka 20.611.930.966 10 18.303.334.180 Prepaid taxes

Biaya dibayar dimuka 52.370.488.172 11 58.887.268.744 Prepaid expenses

Uang muka 60.854.298.676 12 59.916.347.195 Advances

Jumlah Aset Lancar 1.055.525.434.790 831.937.034.323 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Noncurrent Assets

Piutang pihak berelasi 24.368.600.000 14 24.368.600.000 Due from related parties Aset yang dibatasi penggunaannya - 13 310.000.000.000 Restricted assets

Aset pajak tangguhan 13.970.126.124 32 13.970.125.866 Deferred tax assets

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi Property and equipment - net of accumulated

penyusutan masing-masing sebesar depreciation of Rp 305,106,894,613 and

Rp 305.106.894.613 dan Rp 295.012.897.228 Rp 295,012,897,228 as of September 30, 2020

pada tanggal 30 September 2020 dan 2019 661.076.152.578 15 635.301.490.253 and December 31, 2019, respectively Aset lain-lain 21.714.779.990 25.413.911.808 Other assets

Aset pengampunan pajak 4.333.212.500 16 4.333.212.500 Tax amnesty asset Jumlah Aset Tidak Lancar 725.462.871.192 1.013.387.340.427 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 1.780.988.305.982 1.845.324.374.750 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

(6)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

Liabilitas jangka pendek Current Liabilities

Utang usaha 384.943.247.075 17 359.094.450.251 Trade accounts payable

Utang lain-lain 14.244.992.171 18 21.505.532.086 Other accounts payable

Utang pajak 2.919.257.267 19 2.448.921.179 Taxes payable

Beban akrual 13.493.874.040 20 8.927.262.579 Accrued expenses

Uang muka pelanggan 2.124.221.846 3.300.326.684 Customers' advances

Pendapatan sewa diterima dimuka 931.867.456 2.249.821.476 Unearned rent revenue

Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam

waktu satu tahun: Current portion of short-term liabilities:

Liabilitas sewa pembiayaan 427.248.446 21 2.317.893.476 Lease liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 419.084.708.301 399.844.207.731 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Noncurrent Liabilities

Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh

tempo dalam waktu satu tahun: Long-term liabilities - net of current portion:

Liabilitas sewa pembiayaan 2.024.555.102 21 2.502.088.402 Lease liabilities

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 68.490.704.220 30 60.608.499.000 Long-term employee benefits liability

Setoran jaminan 1.841.967.664 22 2.373.737.804 Security deposits

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 72.357.226.986 65.484.325.206 Total Noncurrent Liabilities Jumlah Liabilitas 491.441.935.287 465.328.532.937 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to Owners

kepada Pemilik Perusahaan of the Parent Company

Modal saham - nilai nominal masing- Capital stock - Rp 100 par value

masing sebesar Rp 100 per saham per share

Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up - 1,334,333,000

1.334.333.000 saham 133.433.300.000 24 133.433.300.000 shares

Tambahan modal disetor 1.223.693.710.389 25 1.223.693.710.389 Additional paid-in capital

Saham treasuri - 166,336,195 saham (115.893.342.962) 24 (49.820.857.316) Treasury shares - 166,336,195 shares

Saldo laba 47.993.063.379 72.363.471.688 Retained earnings

Jumlah Ekuitas yang Dapat

Diatribusikan kepada Total Equity Attributable

Pemilik Perusahaan 1.289.226.730.806 1.379.669.624.761 to Owners of the Parent Company Kepentingan Nonpengendali 319.639.889 26 326.217.052 Non-controlling Interests

Jumlah Ekuitas 1.289.546.370.695 1.379.995.841.813 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.780.988.305.982 1.845.324.374.750 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

(7)

PENDAPATAN 1.097.282.710.692 27 1.563.602.769.699 REVENUES BEBAN POKOK PENJUALAN 900.043.342.060 28 1.317.996.218.276 COST OF SALES

LABA KOTOR 197.239.368.632 245.606.551.423 GROSS PROFIT

Beban usaha (239.547.193.584) 29 (254.641.292.972) Operating expenses

Pendapatan bagi hasil mudharabah - 5 14.304.000.000 Mudharabah profit sharing income

Pendapatan bunga 15.691.532.094 4 16.582.660.696 Interest income

Rugi penjualan aset tetap (382.091.847) 15 (171.175.427) Loss on sale of property and equipment Biaya keuangan (318.289.689) 21 (301.361.625) Finance charges

Pajak final - - Final tax

Pendapatan lainnya - bersih 2.939.688.922 5,6 5.125.651.802 Other income - net

LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK (24.376.985.472) 26.505.033.896 PROFIT/(LOSS) BEFORE TAX MANFAAT PAJAK - 31 - TAX BENEFIT

LABA /(RUGI) TAHUN BERJALAN (24.376.985.472) 26.505.033.896 PROFIT / (LOSS) FOR THE YEAR

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG TOTAL COMPREHENSIVE PROFIT (LOSS)

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk (24.370.408.309) 26.512.810.160 Owners of the Parent Company

Kepentingan nonpengendali (6.577.163) 26 (7.776.264) Non-controlling interests

(24.376.985.472) 26.505.033.896

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (19) 32 21 BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

(8)

Notes Capital Stock Paid-in Capital Shares Earnings of AFS investments Total Equity Interests Total Equity Saldo pada tanggal 1 Januari 2019/

133.433.300.000

1.223.693.710.389 (49.820.857.316) 429.452.462.344 (1.590.797.787) 1.735.167.817.630 329.003.265 1.735.496.820.895 Penghasilan Komprehensif/Comprehensive Income

Laba (rugi) tahun berjalan bersih/Profit (loss) for the year - - - 26.512.810.160 - 26.512.810.160 (7.776.264) 26.505.033.896 Penghasilan Komprehensif Lain/Other Comprehensive Income

Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual/

Unrealized loss on change in fair value of AFS investments - net - - - -Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja jangka panjang - bersih/

Remeasurement of long-term employee benefits liability - net 30 - - - - - - -Jumlah Penghasilan (Rugi) Komprehensif/

Total Comprehensive Income (Loss) - - - 26.512.810.160 - 26.512.810.160 (7.776.264) 26.505.033.896 Saldo pada tanggal 30 September 2019/

133.433.300.000

1.223.693.710.389 (49.820.857.316) 455.965.272.504 (1.590.797.787) 1.761.680.627.790 321.227.001 1.762.001.854.791 Saldo pada tanggal 01 Januari 2020/

133.433.300.000

1.223.693.710.389 (49.820.857.316) 72.363.471.688 - 1.379.669.624.761 326.217.052 1.379.995.841.813 Penghasilan Komprehensif/Comprehensive Income

Laba (rugi) tahun berjalan bersih/Profit (loss) for the year - - - (24.370.408.309) - (24.370.408.309) (6.577.163) (24.376.985.472) Penghasilan Komprehensif Lain/Other Comprehensive Income

Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual/

Unrealized loss on change in fair value of AFS investments - net - - (66.072.485.646) - - (66.072.485.646) (66.072.485.646) Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja jangka panjang - bersih/

Remeasurement of long-term employee benefits liability - net 30 - - - - - - - -Jumlah Penghasilan (Rugi) Komprehensif/

Total Comprehensive Income (Loss) - - (66.072.485.646) (24.370.408.309) - (90.442.893.955) (6.577.163) (90.449.471.118) Saldo pada tanggal 30 September 2020/

133.433.300.000

1.223.693.710.389 (115.893.342.962) 47.993.063.379 (1.590.797.787) 1.289.226.730.806 319.639.889 1.289.546.370.695

(115.893.342.962)

47.993.063.379 0 (0)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian/ See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

Balance as of January 1, 2019

Balance as of September 30, 2019

Balance as of January 01, 2020

(9)

Penerimaan dari pelanggan 1.037.487.540.656 1.568.164.754.931 Cash receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (894.915.298.682) (1.273.400.371.038) Cash paid to suppliers Penerimaan pendapatan bunga 15.691.532.094 16.582.660.696 Interest income received

Pembayaran (kepada) / dari karyawan dan lainnya 97.869.023.603 (249.405.730.061) Cash paid (to) / from employees and others

Kas bersih diperoleh dari operasi 256.132.797.672 61.941.314.528 Net cash generated from operations Penerimaan restitusi pajak 8.713.049.989 - Receipt of tax restitution

Pembayaran pajak final (3.719.607.968) (785.740.270) Final tax paid

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 261.126.239.693 61.155.574.258 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Pencairan surat utang jangka menengah 77.471.518.000 - Proceeds of medium term note

Pencairan investasi mudharabah 10.000.000.000 Proceeds from matured mudharabah investment Hasil penjualan aset tetap 6.105.000 134.076.865 Proceeds from sale of property and equipment Pelepasan investasi jangka pendek 14.213.832.723 Proceed from short-term investment Perolehan aset tetap (22.075.530.507) (24.714.099.527) Acquisitions of property and equipment Pembelian saham (34.553.684.430) Treasury Stock

Penempatan investasi jangka pendek (304.720.000.000) 66.300.000.000 Placements in short-term invetments

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in) Investing Aktivitas Investasi (273.871.591.937) 55.933.810.061 Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penambahan utang sewa pembiayaan 2.036.183.611 Additional of lease liabilities Penerimaan (Pembayaran) bunga (318.289.689) (301.361.625) Receipts (Interest) paid Pembayaran utang sewa pembiayaan (1.890.645.045) (1.009.220.786) Payment of lease liabilities

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan (2.208.934.734) 725.601.200 Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND

KAS DAN SETARA KAS (14.954.286.978) 117.814.985.519 CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 411.847.900.805 473.141.559.720 AT THE BEGINNING OF THE YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 396.893.613.827 590.956.545.239 AT THE END OF THE YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

(10)

1. Umum 1. General

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Electronic City Indonesia Tbk

(Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 27 tanggal 29 April 2002 dari Myra Yuwono, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-18431 HT.01.01.TH.2002 tanggal 24 September 2002 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 8 November 2002, Tambahan No. 13679.

PT Electronic City Indonesia Tbk (the Company) was established based on Deed No. 27 dated April 29, 2002 of Myra Yuwono, S.H., a public notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of

Justice and

Human Rights of the Republic of

Indonesia in Decision Letter

No. C-18431 HT.01.01.TH.2002 dated

September 24, 2002 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 90 dated November 8, 2002, Supplement No. 13679.

Anggaran Dasar Perusahaan telah

mengalami beberapa kali perubahan,

terakhir dengan Akta No. 117 tanggal 19 Oktober 2015 dari Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, antara lain mengenai penyesuaian Anggaran Dasar dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.03-0973149 tanggal 20 Oktober 2015.

The Articles of Association have been amended several times, most recently by Deed No. 117 dated October 19, 2015 of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., a public notary in Jakarta, among others, concerning the changes in Articles of Association to comply with the Rules of the Financial Services Authority (OJK). The changes in the Articles of Association were received and registered in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on letter No. AHU-AH.01.03-0973149 dated October 20, 2015.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi usaha perdagangan, perindustrian, pembangunan, dan jasa. Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan adalah perdagangan ritel produk elektronik.

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in trading, industry, construction, and service. The Company’s current business is trading of electronic goods.

Perusahaan dan entitas anaknya

selanjutnya disebut “Grup”. The Company and its subsidiaries are collectively referred to as “the Group”. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan

kantor pusat di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman Lot 22, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2002.

The Company domiciles in Jakarta and its head office is located at Kawasan Niaga Terpadu Sudirman Lot 22, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. The Company started its commercial operations in 2002.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of Shares

Pada tanggal 21 Juni 2013, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK dengan surat No. S-181/D.04/2013 untuk

melakukan penawaran umum atas

333.333.000 saham Perusahaan seharga Rp 4.050 per saham kepada masyarakat dan

On June 21, 2013, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chief Executive functioning as Capital Market Supervisor of

OJK in Letter

No. S-181/D.04/2013 for its offering to the public of 333,333,000 shares at Rp 4,050 per share. On July 3, 2013, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.

(11)

telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 3 Juli 2013.

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) yang

diselenggarakan pada tanggal 26 Maret 2013 sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 101 tanggal 26 Maret 2013 Jo. keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2013 sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 192 tanggal 20 Mei 2013, keduanya dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan akan melaksanakan program Employee Stock Allocation (ESA) dan Management Stock Ownership Program (MSOP). Dalam program ESA, saham Perusahaan sebanyak-banyaknya 2% dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan dalam penawaran umum dialokasikan untuk karyawan Perusahaan seharga Rp 4.050 per saham. Dalam program MSOP, saham Perusahaan sebanyak-banyaknya 1% dari jumlah keseluruhan saham yang sudah diterbitkan dan ditempatkan pada tanggal pencatatan dialokasikan, dimana 1 (satu)

opsi akan memberikan hak kepada

pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham. Saham untuk program MSOP akan diambil dari portepel dan akan diterbitkan dan ditempatkan setelah penawaran umum perdana. Pada tanggal 3 Juli 2013, Perusahaan telah melaksanakan program ESA dan MSOP masing-masing sebesar 1.514.000 saham dan 1.000.000 saham seharga Rp 4.050 per saham.

In accordance with the decision in the General Meeting of Shareholders (GMS) held on March 26, 2013 as stated in the Deed of Shareholders Decision Statement No. 101 dated March 26, 2013 Jo. decision GMS held on May 20, 2013 as stated in the Deed of Shareholders Decision Statement No. 192 dated May 20, 2013, both made in front of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., a public notary in Jakarta, the Company will carry out programs of Employee Stock Allocation (ESA) and Management Stock Ownership Program (MSOP). Under ESA program, a maximum of 2% of the total shares offered to the public was allocated to the Company’s employees for Rp 4,050 per share. Under MSOP program, a maximum of 1% of the total shares issued and placed on listing date was allocated, whereas one (1) option will give the shareholder to buy one (1) share. Shares of MSOP program will be taken from portepel and issued and placed after the public offering. On July 3, 2013, ESA and MSOP exercised totaled to 1,514,000 shares and

1,000,000 shares, respectively, at

Rp 4,050 each.

Perusahaan melakukan pembelian kembali masing-masing 119.451.195 lembar saham biasa tahun 2020 dan 10.075.900 lembar saham biasa tahun 2016 serta 36.809.100 lembar saham biasa Perusahaan pada tahun 2015 melalui transaksi pada Bursa Efek Indonesia (Catatan 24).

The Company repurchased 119.451.195 in 2020, 10,075,900 in 2016 and 36,809,100 in 2015 of the Company’s ordinary shares through transaction at Indonesia Stock Exchange (Note 24).

Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.334.333.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

As of September 30, 2020 and as of December 31, 2019, all of the Company’s 1,334,333,000 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.

c. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan c. Consolidated Subsidiaries

PT Kirana Cipta Propertindo (KCP) PT Kirana Cipta Propertindo (KCP)

Perusahaan mendirikan KCP pada

bulan Januari 2012 dan memiliki bagian kepemilikan sebesar 99,53% pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019. KCP berdomisili di Jakarta dan bergerak

The Company established KCP in

January 2012 with ownership interest of 99.53% as of September 30, 2020 and as of December 31, 2019. KCP domiciles in Jakarta

(12)

dalam bidang properti. KCP mulai beroperasi pada tahun 2014.

and engages in property business. KCP has started its operations in 2014.

Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, jumlah aset KCP masing-masing sebesar Rp 272.782.819.492 dan Rp 275.258.817.087

Total assets of KCP amounted to

Rp 272,782,819,492 and Rp

275,258,817,087 as of September 30, 2020 and as of December 31, 2019, respectively.

PT Griya Pusaka Propertindo (GPP) PT Griya Pusaka Propertindo (GPP)

Perusahaan mendirikan GPP pada

bulan Mei 2016 dan memiliki bagian kepemilikan sebesar 99,90% pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019. GPP berdomisili di Tangerang Selatan dan bergerak dalam bidang properti. GPP beroperasi secara komersial mulai Januari 2019.

The Company established GPP in

May 2016 with ownership interest of 99.90% as of September 30, 2020 and as of December 31, 2020. GPP domiciles in Tangerang Selatan and engages in property business. GPP has started its commercial operations since January 2019. .

Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, jumlah aset GPP masing-masing sebesar Rp 99.339.661.160 dan Rp 100.432.892.851

Total assets of GPP amounted to

Rp 99,339,661,160 and Rp

100,432,892,851 as of September 30, 2020 and as of December 31, 2019, respectively. Kepentingan nonpengendali dari KCP dan

GPP dianggap tidak material, sehingga,

Grup tidak menyajikan mengenai

pengungkapan yang disyaratkan untuk kepentingan nonpengendali yang material dalam laporan keuangan konsolidasian

sesuai PSAK No. 67, “Pengungkapan

Kepentingan Dalam Entitas Lain”.

The noncontrolling interest in KCP and GPP are not considered material, thus, the Group has not incorporated in the consolidated financial statements the required disclosures for material noncontrolling interest of PSAK No. 67, “Disclosures of Interests in Other Entities”.

d. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan d. Board of Commissioners, Directors, and Employees

Berdasarkan Akta No. 136 tanggal

26 Agustus 2020 dibuat di hadapan Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut:

Based on Deed No. 136 dated August 26, 2020 of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., a public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama : : President Commissioner

Komisaris : : Commissioners

Komisaris Independen : : Independent Commisioners

Direktur Directors

Direktur Utama : : President Director

Direktur : : Directors

Rahmat Adi Sutikno Halim

Dedy Djafarli Roland Hutapea

Lyvia Mariana Lenny Susilawaty Jamadi Hartono Tjahjadi Adiwana

Wiradi Vivi Henny Ratu Tisha Destria

Josephine Sukmadewi K. Widi Satya Chitra

(13)

Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris, Direksi, dan Kepala Departemen.

Key management personnel of the Group consists of Directors, Commissioners, and Department Heads.

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen, Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi yang diwajibkan oleh OJK. Komite Audit terdiri dari 3 orang, dimana Vivi Henny yang menjabat sebagai Komisaris Independen menjadi Ketua Komite Audit. Komite Nominasi dan Remunerasi yang dalam hal ini fungsinya dilaksanakan oleh Dewan Komisaris Perseroan.

As a public company, the Company has Independent Commissioners, an Audit

Committee and a Nomination and

Remuneration Committee as required by OJK. The Audit Commitee consists of 3 members, wherein Vivi Henny, who acts as a chairman Audit Committee. Functions of Nomination and Remuneration Committee is carried out by company's Board of Commissioners.

Pada tanggal 3 Februari 2020, Dewan Komisaris telah memberhentikan seluruh

Direksi Perusahaan dan mengangkat

Rahmat Adi Sutikno Halim dan Selfy Warauw sebagai Pengurus Perusahaan (Catatan 38b).

On February 3, 2020, the Board of Commissioners has temporarily terminated all of the Company’s Directors and appointed Rahmat Adi Sutikno Halim and Selfy Warauw as the Company’s caretaker (Note 38b).

Bahwa dalam rapat Dewan Komisaris Perusahaan berdasarkan pasal 19 ayat 5 Anggaran Dasar Perusahaan maka Dewan Komisaris memutuskan memberhentikan

sementara seluruh anggota Direksi

Perusahaan sejak tanggal 3 Februari 2020

sampai diadakannya Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa dengan disertai alasan-alasan pemberhentian sementara dimaksud.

Based on the Company's Articles of Association article 19 paragraph 5, the Board of Commissioners decided at the Company’s Board of Commissioners Meeting to temporarily dismiss all members of the Company's Board of Directors since February 3, 2020 until the Extraordinary Shareholders Meeting is held along with the reasons of the temporary dismissal.

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 678 tahun 2020 dan 683 tahun 2019.

The Company had an average number of employees (unaudited) 678 in 2020 and 683 in 2019.

Laporan keuangan konsolidasian

PT Electronic City Indonesia Tbk dan entitas anak untuk sembilan bulan yang berakhir 30

September 2020 diselesaikan dan

diotorisasi untuk penerbitan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 09 November 2020. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The consolidated financial statements of PT Electronic City Indonesia Tbk and its subsidiaries for the nine month ended September 30, 2020 were completed and authorized for issuance on November 09th, 2020, by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

2. Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian

a. Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of

(14)

Standar Akuntansi Syariah IAI, dan Peraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

the Institute of Indonesia Chartered Accountants (IAI) and the Board of Sharia Accounting Standards of IAI and OJK

Regulation No. VIII.G.7 regarding

“Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements”. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.

Dasar pengukuran laporan keuangan

konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam

penyusunan laporan keuangan

konsolidasian untuk tahun yang berakhir 30 September 2020 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan

dalam penyusunan laporan keuangan

konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial

statements for the year ended

September 30, 2020 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2019.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.

Mata uang yang digunakan dalam

penyusunan dan penyajian laporan

keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The currency used in the preparation and presentation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp) which is also the functional currency of the Company.

b. Prinsip Konsolidasi b. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan atau entitas anak (Grup). Pengendalian diperoleh apabila Grup memiliki seluruh hal berikut ini:

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and an entities controlled by the Company or its subsidiaries (the Group). Control is achieved when the Group has all the following:

kekuasaan atas investee;  power over the investee;

 eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan

 is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and

 kemampuan untuk menggunakan

kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil Grup.

 the ability to use its power to affect its returns.

Pengkonsolidasian entitas anak dimulai pada saat Grup memperoleh pengendalian

Consolidation of a subsidiaries begins when the Group obtains control over the

(15)

atas entitas anak dan berakhir pada saat Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak. Secara khusus, penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal Grup memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak.

subsidiaries and ceases when the Group loses control of the subsidiaries. Specifically, income and expenses of a subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Group gains control until the date when the Group ceases to control the subsidiaries.

Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh dalam laporan keuangan konsolidasian.

All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses, and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.

Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada

pemilik Perusahaan dan kepentingan

nonpengendali (KNP) meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the non-controling interest (NCI) even if this results in the NCI having a deficit balance.

KNP disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.

NCI are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the Company.

Transaksi dengan KNP yang tidak

mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan kepada KNP juga dicatat di ekuitas.

Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the Subsidiaries is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.

c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translation

Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).

Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Grup.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the Group’s functional and presentation currency.

(16)

Transaksi dan Saldo Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan

kedalam mata uang fungsional

menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. Aset nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam laba rugi.

Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in profit or loss. Non-monetary assets that are measured at fair value are translated using the exchange rate at the date that the fair value was determined. Translation differences on equities and similar non-monetary items measured at fair value are recognized in profit or loss. Pada tanggal 30 September 2020 dan 31

Desember 2019, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup masing-masing sebesar Rp 14.918 dan Rp 13.901 untuk 1 Dolar Amerika Serikat.

As of September 30, 2020 and December 31, 2019, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia amounting to Rp 14,918 and Rp 13,901, respectively, for every United States (U.S) Dollar 1.

d. Transaksi Pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Grup apabila memenuhi definisi pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

A person or entity is considered a related party of the Group if it meets the definition of a related party in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”.

Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.

e. Kas dan Setara Kas e. Cash and Cash Equivalents

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.

f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments

Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.

All regular way of purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku.

Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair

(17)

Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal

instrumen keuangan termasuk biaya

transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

value is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.

Biaya transaksi diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif.

The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market.

Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, Grup memiliki instrumen keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual dan liabilitas keuangan lain-lain.

As of September 30, 2020 and as of December 31, 2019, the Group has financial instruments under loans and receivables, HTM investments, AFS financial assets, and other financial liabilities categories.

Aset Keuangan Financial Assets

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

1. Financial Assets at FVPL

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan yang diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat (kelompok diperdagangkan) Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

a.

Financial assets at FVPL include financial assets that are acquired for the purpose of selling in the near term (held for trading). Derivatives are also categorized as held for trading unless they are

designated as effective hedging

instruments.

b.

Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai

pendapatan bunga, sedangkan

pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh

pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.

c.

Financial assets at FVPL are recorded in the consolidated statement of financial position at fair value. Changes in fair value are recognized directly in profit or loss. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.

(18)

Pada tanggal 30 September 2020, kategori ini meliputi investasi jangka pendek.

d.

As of September 30, 2020, the Group’s short-term investments – is classified in this category

2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang a. 2. Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Loans and receivables are

non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less any allowance for any impairment.

Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, uang jaminan, dan piutang pihak berelasi yang dimiliki oleh Grup.

As of September 30, 2020 and as of December 31, 2019, the Group’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable, refundable deposits, and due from related parties are classified in this category.

3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 3. HTM Investments

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah

ditetapkan, dan manajemen Grup

memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Grup menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.

HTM investments are non-derivative

financial assets with fixed or

determinable payments and fixed

maturities for which the Group’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Group sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and reclassified as AFS financial assets.

Investasi ini selanjutnya diukur pada

biaya perolehan diamortisasi

menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai.

These investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less any impairment in value.

Pada tanggal 31 Desember 2018, kategori ini meliputi investasi jangka pendek berupa surat utang jangka menengah yang dimiliki oleh Grup yang disajikan pada Catatan 6.

As of December 31, 2018, the Group’s investment in short-term investment – medium term notes, disclosed in Note 6 is included in this category.

4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual 4. AFS Financial Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai

AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in

(19)

tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada bagian ekuitas

sampai aset keuangan tersebut

dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi keuntungan atau kerugian direklasifikasi ke laba rugi.

any of the other categories and are subsequently measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in

equity until the investment is

derecognized, or determined to be impaired, at which time the cumulative gain or loss is reclassified to profit or loss.

Pada tanggal 30 September 2020 dan 2019, kategori ini meliputi investasi Grup dalam investasi surat utang jangka

menengah yang disajikan pada

Catatan 6.

As of September 30, 2020 and 2019, the Group’s investments in medium term notes, disclosed in Note 6 is included in this category.

Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi

Grup dalam saham sebagaimana

diungkapkan dalam Catatan 6

dinyatakan pada biaya perolehan, setelah dikurangi penurunan nilai, jika ada.

In the absence of a reliable basis for determining the fair value, the Group’s investments in equity securities enumerated in Note 6 are carried at cost, net of any impairment.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Financial Liabilities and Equity Instruments

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Grup diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.

Financial liabilities and equity instruments of the Group are classified according to

the substance of the contractual

arrangements entered into and the

definitions of a financial liability and equity instrument. The accounting policies adopted for specific financial instruments are set out below.

Instrumen Ekuitas Equity Instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sejumlah hasil yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan Lain-lain Other Financial Liabilities

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.

(20)

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau

komponen dari instrumen keuangan

tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika

substansi perjanjian kontraktual

mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.

Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.

Other financial liabilities are subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method.

Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, kategori ini meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, setoran jaminan, dan utang bank yang dimiliki oleh Grup.

As of September 30, 2020 and December 31, 2019, the Group’s trade accounts payable, other accounts payable, accrued expenses, security deposits, and bank loans are classified in this category.

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi telah mengalami penurunan nilai.

The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets carried at amortized cost is impaired.

1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

1. Assets Carried at Amortized Cost

Manajemen pertama-tama

menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas asset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk asset keuangan yang jumlahnya tidak

The management first assesses

whether objective evidence of

impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the

(21)

signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas asset keuangan yang dinilai secara individual, baik asset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka asset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok asset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

management determines that no

objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat asset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari asset tersebut. Nilai tercatat asset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.

If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to profit or loss.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat asset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

If, in a subsequent year, the amount of

the impairment loss decreases

because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.

2. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan

3. 2. Assets Carried at Cost

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara

andal, maka jumlah kerugian

penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset

If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted

(22)

keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang

didiskontokan pada tingkat

pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.

at the current market rate of return for a similar financial asset.

3. Aset keuangan tersedia untuk dijual 4. 3. AFS Financial Assets

b. Dalam hal instrumen ekuitas dalam

kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.

In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss is removed from equity and recognized in profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.

Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui dalam laba rugi, maka penurunan nilai

yang sebelumnya diakui harus

dipulihkan melalui laba rugi.

In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income. If, in subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets

Aset keuangan (atau bagian dari aset

keuangan atau kelompok aset

keuangan serupa) dihentikan

pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or a group of

similar financial assets) is

derecognized when: a. hak kontraktual atas arus kas

yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

a. the rights to receive cash flows from the asset have expired;

(23)

b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

b. the Group retains the right to receive cash flows from the

asset, but has assumed

a contractual obligation to pay them in full without material delay

to a third party under

a “pass-through” arrangement; or

c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan,

namun telah mentransfer

pengendalian atas aset

keuangan tersebut.

c. the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled, or has expired.

g. Pengukuran Nilai Wajar g. Fair Value Measurement

Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi:

The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place

 di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau;

 in the principal market for the asset or liability or;

 jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

 in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.

Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan pada tanggal pengukuran.

The Group must have access to the principal or the most advantageous market at the measurement date.

Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.

Ketika Grup menggunakan teknik penilaian, maka Grup memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan

When the Group uses valuation techniques, it maximizes the use of relevant observable

(24)

dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

inputs and minimizing the use of unobservable inputs.

Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:

All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy as follows:

 Level 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

 Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities;

 Level 2 - teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap

pengukuran nilai wajar dapat

diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;

 Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable;

 Level 3 - teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.

 Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable. Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada

nilai wajar secara berulang dalam laporan

keuangan konsolidasian, maka Grup

menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan.

For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether there are transfers between levels

in the hierarchy by re-assessing

categorization at the end of each reporting period.

h. Investasi Mudharabah h. Mudharabah Investment

Investasi mudharabah diakui sebesar nilai kas yang dibayarkan kepada pengelola dana, dikurangi penyisihan penurunan nilai, jika ada. Hasil investasi mudharabah diakui pada tahun berjalan sesuai dengan nisbah bagi hasil yang disepakati.

Mudharabah investment is recognized equivalent to the amount of cash paid to the fund manager less impairment in value, if any. Mudharabah investment income is recognized during the year in accordance with the agreed profit sharing ratio.

i. Persediaan i. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.

Cadangan kerugian penurunan nilai

persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.

Allowance for decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values.

j. Biaya Dibayar Dimuka j. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial or contract periods using the straight-line method.

Gambar

Tabel  berikut  mengungkapkan  jumlah  aset  moneter konsolidasian:

Referensi

Dokumen terkait

Mampu memberikan manfaat secara lestari (Rahmawaty, 2004). Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. P.18/Menhut- II/2011 Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan

Jika saham yang ditawarkan dalam PUT I tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang Sertifikat Bukti HMETD porsi publik, maka sisa saham akan

Menurut data yang kami peroleh, jika melihat lagi pada profile pekerjaan mereka secara rinci maka untuk jurusan Akuntansi tidak jauh berbeda dengan jurusan Ekonomi

Kuadran II terdiri atas permintaan akhir, yaitu barang dan jasa yang dibeli oleh masyarakat untuk dikonsumsi (habis terpakai) dan untuk investasi. Termasuk permintaan akhir

Selain itu, karena MAIT Darul Fikri dibawah naungan yayasan, maka kami juga mengajukan dana kepada pihak yayasan sesuai dengan apa yang kita perlukan dan butuhkan,

[r]

Berdasarkan hal tersebut maka keaslian dari penelitian dalam rangka penyusunan tesis berjudul Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan

satuan liter (l), dan dihitung dalam satuan rupiah per hektar per musim tanam (Rp/ha/MT). 3) Penerimaan adalah hasil yang diperoleh dari hasil kegiatan usahatani