5
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Dalam bab ini menjelaskan tentang landasan teori beserta komponen-komponen apa saja yang mendukung dalam perbuatan Sistem Informasi Poin-Poin Safety Karyawan Pada PT Sinar Agung Gumilang Perkasa Karawang.
2.1.1. Sistem
A. Sistem Informasi
Menurut (Deni, 2017) memberikan batasan bahwa, “Sistem Informasi merupakan kumpulan dari sub-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain, dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan, yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”.
B. Definisi Database Manajemen Sistem
Menurut (Deni, 2017) menyimpulkan bahwa:
Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang disebut Database Management System (DBMS). DBMS Merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan user (Pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien.
C. Konsep DBMS
Menurut (Deni, 2017) memberikan batasan bahwa, “Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak yang memberikan fasilitas untuk melakukan fungsi pengaturan, pengawasan, pengendalian, pengolahan, dan koordinasi terhadap semua proses yang terjadi pada sistem basis data”.
D. Sistem Informasi Berbasis
Menurut (Basri, Alfarizi, Mulyawan, Wiguna, & Habiba, 2019) memberikan batasan bahwa, “Sistem Informasi berbasis merupakan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk kebutuhan penyebaran informasi melalui layanan internet”.
2.1.2. Website
Menurut Yuhefizar dalam (Agus Prayitno, 2015) mengemukakan bahwa “Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dari sebuah domain yang mengandung informasi”.
A. Website Browser
Menurut Sobia dan Febio dalam (Pradiatiningtyas & Suparwanto, 2017) mengemukakan bahwa “Website Browser merupakan suatu program komputer yang dirancangan untuk menerjemahkan kode-kode perintah html menjadi sebuah tampilan web di komputer yang berupa teks, gambar, dan multimedia yang bisa dilihat langsung dan dinikmati secara langsung, dengan tampilan yang dihasilkan dapat dibaca dan dimengerti oleh orang awan sekalipun”.
B. Website Server
Menurut (Agus Prayitno, 2015) menyimpulkan bahwa:
Server Web (Web Server) merujuk pada perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna memalui protokol komunikasi HTTP atau variannya (seperti FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu URL ke Pemakai.
2.1.3. Bahasa Pemrograman A. PHP (Hypertext Preprocessor)
Menurut (Edy, 2015) memberikan batasan bahwa, “PHP atau Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server side). Artinya, Kode ini dijalankan di server, Kalau Server Dinyatakan Tidak Ada, Maka Otomatis Kode PHP Tidak akan di jalankan”.
B. HTML (Hypertext Markup Language)
Menurut (Edy, 2015) memberikan batasan bahwa, “HTML adalah bahasa pemrograman yang bebas, dan tidak dimilikioleh Siapa Pun, Pengembangannya Dilakukan banyak orang, banyak pihak di seluruh di dunia dan betul dikatakan sebagai sebuah bahasa yang dikembangkan bersama-sama secara global”.
C. CSS (Cascading Style Sheet)
Menurut (Muhammad, 2015) memberikan batasan bahwa, “CSS atau Cascading Style Sheet adalah suatu fasilitas untuk mempermudah pemeliharaan sebuah halaman website, dengan menggunakan CSS sebuah halaman website dapat diubah Tampilkannya tanpa harus mengubah dokumen HTML-Nya”.
D. Jquery
Menurut (Harison & Syarif, 2016) memberikan batasan bahwa.”JQuery merupakan sebuah Javascript Library atau juga disebut juga sebagai perpustakaan dari kumpulan kode atau Listing Javascript yang siap pakai. Dalam Arti Sederhana, JQuery dapat digunakan untuk meringkas sebuah Listing Javascript yang panjang dalam sebuah proyek pembuatan website”.
E. Javacsript
Menurut (Muhammad, 2015) memberikan batasan bahwa, “Javascript adalah bahasa script (Bahasa pemrograman yang dapat memegang kontrol Aplikasi) yang berbasis pada bahasa pemrograman Java, namun Javascript Bukanlah bagian teknologi Java Dari Sun”.
F. Sublime Text Editor
Menurut (Pradiatiningtyas & Suparwanto, 2017) memberikan batasa bahwa, “Sublime Text Editor adalah text editor berbasis Phyhon, sebuah text editor yang elegan, kaya, fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal dikalangan developer (Pengembang) dan Desainer”.
G. Framework
Menurut Betha Sidik dalam (Destiningrum & Adrian, 2017) mengemukakan bahwa “Framework adalah kumpulan intruksi-intruksi yang dikumpulkan dalam class dan function-function dengan fungsi masing-maisng untuk memudahkan developer dalam memanggilnya tanpa harus menulis syntax program yang sama berulang-ulang serta dapat menghemat waktu”.
H. CodeIgniter
Menurut Betha Sidik dalam (Destiningrum & Adrian, 2017) mengemukakan bahwa “CodeIgniter adalah Sebuah Framework Hypertext Preprocessor yang bersifat open source dan menggunakan metode MVC (Model, View, Controller) untuk memudahkan developer atau programmer dalam membangun sebuah aplikasi berbasis website tanpa harus membuat dari awal”.
I. XAMPP
Menurut Nugroho dalam (Pradiatiningtyas & Suparwanto, 2017) mengemukakan bahwa “XAMPP merupakan paket Hypertext Preprocessor berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source”.
Sedangkan menurut Riyanto dalam (Pradiatiningtyas & Suparwanto, 2017) mengemukakan bahwa “XAMPP merupakan paket Hypertext Preprocessor dan MySQL berbasis Open Source, yang dapat digunakan sebgaai tool pembantu pengembangan Aplikasi Berbasis Hypertext Preprocessor”.
J. PhpMyAdmin
Menurut Winoto dalam (Pradiatiningtyas & Suparwanto, 2017) mengemukakan bahwa “PhpMyAdmin adalah suatu program Open Source berbasis website yang dibuah menggunakan Aplikasi Hypertext Preprocessor. Program Ini Digunakan untuk mengakses Database MySQL ”.
K. MySQL (Structured Query Language)
Menurut Adi Nugroho dalam (Destiningrum & Adrian, 2017) mengemukakan bahwa “MySQL Structured Query Language adalah Suatu Sistem
Basis Data relation atau Relational Database management System (RDBMS) yang mampu bekerja secara cepat dan mudah digunakan MySQL juga merupakan program pengakses databases yang bersifat jaringan, sehingga sifat digunakan untuk Aplikasi Multi User (Banyak Pengguna)”.
2.2. Teori Pendukung
2.2.1. Entity Relationship Diagram
Menurut Nugroho dalam (Fridayanthie, Wulansari, 2015) mengemukakan bahwa “Entity Relationship Diagram merupakan salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relational. Penggunaannya yang sering luas berakibatkan Beberapa Faktor yaitu Kemudahan, Penggunaan Secara Luas Computer Aided Software Engineering (CASE) ”.
1. Definisi Relationship Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam (Anatasia Siwi Fatma Utami, Miwan Kurniawan Hidayat, 2016) menyimpulkan bahwa:
Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD digunakan untuk pemodelan basis data relational. Sehingga jika penyimpanan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (Dikembangkan Oleh Peter Chen), Barker (Dikembangkan Oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), Notasi Crow’s Foot, dan Beberapa Notasi Lain.
2. Komponen-komponen Entity Relationship Diagram (ERD)
Berikut ini komponen-komponen Entity Relationship Diagram menurut Ladjamudin dalam (Rahmayu, 2015) terdiri dari:
a. Entity
Entity Digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau diminta terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam 4 (Empat) Yaitu :
1) Orang 2) Benda 3) Lokasi
4) Kejadian (Terdapat Unsur Waktu Di Dalamnya).
b. Relationship
Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan (Relationship) yang diberi nama dengan kata dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Penggambaran Hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk 4 (Empat) Persegi Panjang.
c. Atribut
Secara Umum Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap Entitas Maupun Tipe Relationship Maksudnya, Atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud Entitas Maupun Relationship, Sehingga Sering Dikatakan Atribut Adalah Elemen dari setiap Entitas Dan Relationship.
d. Kardinalitas
Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimun tupel yang dapat berelasi dengan entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimun yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.
e. Derajat Relatinoship (Relationship Degree)
Relationship Degree adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu Relationship, Berikut ini Derajat Relationship yang sering dipakai di dalam ERD :
1) Unary Relationship 2) Binary Relationship 3) Tenary Relationship
f. Logical Relationship Structure (LRS)
Logical Relationship Structure merupakan hasil dari pemodelan Entity Relationship beserta atributnya Sehingga Bisa Terlihat Hubungan-hubungan antara entitas. Dalam Pembuatan LRS terdapat 3 (tiga) Hal yang dapat mempengaruhi yaitu:
1) Jika Tingkat Hubungan (Cardinality) satu pada satu (one-to-one), maka di gabungkan dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit. 2) Jika Tingkat Hubungan (Cardinality) satu pada banyak (one-to-many),
maka hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya banyak.
3) Jika Tingkat Hubungan (Cardinality) banyak pada banyak (many-to-many), maka hubungan relasi tidak ada digabungkan dengan entitas manapun, melainkan menjadi sebuah LRS.
2.2.2. Unified Modelling Language
Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam (Anatasia Siwi Fatma Utami, Miwan Kurniawan Hidayat, 2016) mengemukakan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dalam industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan Arsitektur dalam pemrograman Berorientasi Objek ”. Berikut adalah Diagram Unified Modelling Language yang digunakan dalam penelitian ini :
a. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau Activity Diagram menggambarkan workflow (Aliran Kerja) atau Aktivtas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatian disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
b. Use Case Diagram
Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (Behavior) sistem informasi yang akan dibuat, ada 2 (dua) hal utama pada Use Case Yaitu :
1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang. 2. Use Case merupakan Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang bertukar pesan antar unit atau aktor.
c. Class Diagram
Diagram Kelas atau Class Diagram Menggambarkan Struktur Sistem Dari Segi Pendefinisian Kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Susunan Struktur Kelas Yang Baik pada Diagram Kelas Sebaiknya Memiliki Kelas-kelas Berikut :
1) Kelas Main
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.
2) Kelas yang menangani Tampilan Sistem (View)
Kelas mendefinisikandan mengatur tampilan ke pemakai. 3) Kelas Yang diambil Dari Pendefinisian Use Case (Controller)
Kelas yang menangani Fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses bisnis pada perangkat lunak.
4) Kelas yang diambil dari pendefinisian data (modal)
Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data.
d. Sequence Diagram
Diagram Sekuen Menggambarkan Kelakuan Objek Pada Use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar Objek.
2.2.3 Sistem Informasi Work Intruksi Karyawan
Menurut (Oktiani & Winarno, 2020)“Karyawan dalam bekerja memiliki banyak kebutuhan serta keinginan yang ingin dicapai, oleh sebab itu kebutuhan dan keinginan tersebut akan diiringi dengan motivasi yang kuat serta usaha yang maksimal dalam melakukan suatu pekerjaan, dengan adanya motivasi tersebut akan memberikan dampak yang positif bagi peningkatan produktivitas kerja”.
“Penilaian Kinerja Pegawai adalah suatu set matrik yang digunakan untuk menghitung efisiensi dan efektifitas dalam suatu rangkaian tindakan. Sedangkan Menurut”(Ramadhan et al., 2019).
“Penilaian kinerja juga dapat diartikan sebagai penentuan secara periodik efektifitas operasional bagian organisasi dan personilnya berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Penilaian kinerja merupakan metode pengukuran kinerja dari individu pada sebuah organisasi terkait dengan tingkat kontribusi individu atau kinerja dalam menyelesaiakan beban tugas yang menjadi tanggung jawabnya”(Ramadhan et al., 2019).
“Produktifitas karyawan merupakan suatu proses efesiensi dalam penilaian dalam suatu kelompok ataupun group, pada dasarnya produktivitas merupakan suatu komponen yang secara langsung memberikan dampak dalam pemberian profit bagi perusahaan , produktifitas dievaluasi dalam suatu periode tertentu , beberapa literatur menyatakan bahwa produktivitas tenaga kerja merupakan suatu konsep yang sangat sulit untuk diukur, pada defenisi yang mendasar dapat dinyatakan bahwa produk bahwa productivity tenaga kerja merupakan suatu konsep yang sangat sulit untuk diukur, pada defenisi yang mendasar dapat dinyatakan bahwa produk, adapun faktor – faktor yang mengidentifikasi produktifitas kerja diantaranya”(Oktiani & Winarno, 2020).
1. Kualitas dan Kemampuan fisik karyawan yang meliputi tingkat pendidikan dan kepribadiannya, inisiatif dalam bekerja, sikap mental karyawan (rasa memiliki yang besar) serta etos kerja yang tinggi
2. Sarana Pendukung Berupa
a. lingkungan kerja (dimana karyawan dapat merasakan suasana dalam lingkungan kerja dan maampu beradaptasi terhadap lingkungan pekerjaan, tingkat teknologi dan cara berproduksi sehingga dapat mengupdate tugas yang diberikan, keamanan dan kenyamanan dalam bekerja.
b. Kesejahteraan karyawan yang terdiri atas pemberian kompensasi berdasarkan azas berkeadilan, kepastian atas kelangsungan pekerjaan. c. Supra sarana yang digunakan dalam produktifitas kerja karyawan yang
meliputi hubungan industrial serta manajemen usaha karena dalam usaha peningkatan produktifitas sangat sensitif terhadap segala kegiatan industrial dan manajemen usaha.