• Tidak ada hasil yang ditemukan

36 Laporan tahunan 2013 PT Sri Rejeki Isman, Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "36 Laporan tahunan 2013 PT Sri Rejeki Isman, Tbk"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Direktur utama

Kapasitas Produksi Tahunan (2013)

120

60

26

-(juta yard greige) Sritex

Apac Intl Evershine Unitex Para pemegang saham dan segenap stakeholder PT Sri

Rejeki Isman Tbk, yang budiman.

Mengawali laporan tahunan ini, yang untuk pertama kalinya kami publikasikan sejak penawaran saham perdana di pertengahan 2013 lalu, perkenankan kami untuk mengedepankan visi perusahaan kami.

Dalam 10 tahun ke depan, kami berkomitmen untuk menjadikan PT Sri Rejeki Isman Tbk, (Sritex) sebagai perusahaan tekstil dan garmen yang kuat dan makin terintegrasi (dari hulu ke hilir). Jaringan akan kami perkuat, begitu pula dengan divisi ritel yang selama ini masih berada dalam tahap awal pengembangan. Kelak, Sritex akan mempunyai brand yang kuat dalam divisi ritel ini.

Sritex juga akan menjadi perusahaan yang mendukung pelestarian lingkungan dan isu-isu tentang keberlanjutan bumi (sustainability). Sritex akan memproduksi produk-produk yang ramah lingkungan (environmental-friendly) dan memiliki eco-labelling. Proses-proses produksi akan dilakukan dengan mengurangi dan menekan seoptimal mungkin produksi limbah.

Dalam perspektif seperti inilah, berbagai rencana pengembangan perusahaan akan dilakukan, termasuk bila kelak kami melakukan ekspansi dan akuisisi. Intinya, apapun aksi korporasi yang kami lakukan, harus sejalan dengan visi: mendukung keberlanjutan dan memperkuat proses integrasi dari hulu ke hilir.

KInErjA ProdUKSI dAn PEnjUAlAn Sebelum membicarakan proyek pengembangan untuk masa depan Sritex, ijinkan kami untuk melaporkan sejumlah pencapaian yang telah kami lakukan sepanjang tahun 2013 lalu.

Penjualan dan Keuntungan Kotor FInIShIng/dyEIng/PrInTIng 889 (Milyar Rupiah) 1.335 1.601 98 173 346

2011

2012

2013*

Penjualan Keuntungan Kotor Penjualan dan Keuntungan Kotor

SPInnIng 1.368 (Milyar Rupiah) 1.785 2.449 141 197 294

2011

2012

2013

Penjualan Keuntungan Kotor

Kapasitas Produksi Tahunan (2013)

124 17 (Bal benang) Sritex Apac Intl Evershine Unitex 566 482

Penjualan dan Keuntungan Kotor WEAvIng 840 (Milyar Rupiah) 798 874 92 88 131

2011

2012

2013

Penjualan Keuntungan Kotor

Kapasitas Produksi Tahunan (2013)

160

110

80

22

(juta meter greige) Sritex Apac Intl Evershine Unitex

3 7

Laporan tahunan 2013 • pt Sri r ejeki iS man , t bk

(3)

PrAKTIK TATA KElolA

Sehubungan dengan Tata Kelola dan Manajemen Risiko Perusahaan, Sritex telah menetapkan pondasi yang kokoh melalui implementasi sejumlah elemen perusahaan seperti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)/Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dewan Komisaris serta pembentukan komite-komite di bawah Dewan Komisaris seperti Komite Audit, Komite Investasi, Komite Good Corporate Governance dan Komite Human Capital (mengenai struktur dan profil dari komite-komite ini secara lengkap dapat dilihat dalam bagian mengenai Corporate Governance).

Terkait dengan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, Sritex telah mengadakan Rapat Umum Luar Biasa pada tanggal 15 Nopember 2013 di Hotel Diamond, Solo. RUPS Luar Biasa tersebut dihadiri oleh para pemegang saham dan disahkan oleh perwakilan yang berwenang. Beberapa keputusan strategis yang telah dibicarakan dan disetujui dalam RUPS Luar Biasa tersebut di antaranya:

1. Perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham

2. Pembelian 99,9% saham PT Sinar Pantja Djaja TAnggUng jAWAb SoSIAl PErUSAhAAn Beralih ke tanggung jawab sosial perusahaan, kami terus bertekad memperbaiki kualitas keterlibatan kami dalam program-program sosial masyarakat. Hal ini kami lakukan bukan sekedar dalam rangka “tanggung jawab sosial”, tapi kami pun telah mulai menjalankan pendekatan baru yang kami sebut sebagai Corporate Active Citizen. Dengan pendekatan ini kami menempatkan perusahaan dan segenap sumber daya manusia di dalamnya sebagai “warga negara yang aktif”.

Konsekuensinya, perusahaan tidak hanya menunaikan tanggung jawabnya atas persoalan-persoalan sosial-kemasyarakatan di sekitarnya. Lebih dari itu, Sritex harus aktif dalam menyelesaikan persoalan-persoalan global yang dihadapi oleh bangsa dan kemanusiaan secara universal. Tentu saja, hal ini harus dimulai dari lingkungan terdekatnya.

Persoalan-persoalan global itu tidak dilakukan semata-mata dengan menjalankan program-program lingkungan – yang dalam lingkungan Sritex sudah sejak tahun 1992 dimulai. Yang lebih penting adalah, memunculkan spirit dari seluruh jajaran manajemen hingga ke karyawan. Itulah arti penting dari penyelenggaraan upacara bendera di setiap tanggal 17 pada setiap bulan yang sudah menjadi tradisi kami. Dari sini, rasa kebersamaan sebagai warga negara dimunculkan bersamaan dengan semangat dan disiplin, yang tentu saja membawa manfat yang sangat besar bagi penguatan karakater sumber daya manusia di lingkungan Sritex.

Sejalan dengan pengelompokan program CSR yang ditetapkan otoritas keuangan, program-program Sritex yang sudah berjalan antara lain:

1. bidang lingkungan: Pengolahan limbah (Waste Water Treatment Program 1-2) dan tempat pembuangan sampah internal yang telah memperoleh ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, Propher Kementerian Lingkungan Hidup serta lolos dari Audit NATO (Sertifikasi Bundeswehr Jerman. Penanaman pohon dan saluran air bersih di sekitar pabrik yang hingga kini telah mencapai lebih dari 3000 pohon; Penyediaan air bersih untuk masyarakat Sukoharjo dan bantuan pengairan sawah melalui pompa air Bengawan Solo – sejak tahun 2009.

Penjualan dan Keuntungan Kotor

Kapasitas Produksi Tahunan (2013) gArmEnT 653 12 1,2 -(juta potong) *Pan Brothers mengkhususkan diri dalam kain rajutan

dan bukan kompetitor langsung Sritex.

684 798 164 227 247

2011

Pan brothers* Sritex Evershine Unitex

2012

2013

38,5 (Milyar Rupiah) Penjualan Keuntungan Kotor

(4)

l A P o r A n d I rEK T U r U TAmA

2. bidang Ketenagakerjaan: Penyediaan Poliklinik Perusahaan 24 jam disertai tenaga medis dan dokter perusahaan; Penyediaan asrama/mess bagi karyawan perusahaan dengan daya tampung masing-masing sebanyak 500 orang untuk single area dan 70 kepala keluarga untuk mess; Pemberian makan siang secara gratis bagi semua karyawan yang mencapai 16,973 karyawan; Pendirian Serikat Pekerja PT Sritex (SPSI); Pemberian Supervisi Kompetensi bagi sekolah-sekolah kejuruan SMK, masyarakat serta kerjasama proses rekrutmen tenaga kerja – sejak tahun 2000; Penerimaan kunjungan industri siswa dan mahasiswa serta peserta magang – sejak tahun 2000; Pendirian Koperasi Karyawan; Pendirian Dewan Kegiatan Masjid; Pekan Olah Raga antar Departemen dan Karyawan PT Sritex – sejak tahun 1993.

3. bidang Pengembangan Sosial-Kemasyarakatan: Penyediaan sarana dan prasarana olahraga bagi masyarakat sekitar desa Jetis kecamatan Sukoharjo; Pembangunan masjid dan pondok pesantren; Pembinaan lingkungan dan komunikasi masyarakat (Gabungan Kelompok Tani wilayah Jetis dan kecamatan Sukahorjo); Donor darah setiap 3 bulan sekali bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia – sejak tahun 2000; Penyelenggaraan acara buka puasa dan sholat tarawih bersama masyarakat sekitar dan anak-anak yatim piatu – sejak tahun 1994; Penyelenggaraan Pasar Murah bersama Pemerintah Daerah dan Kodim Sukoharjo – sejak tahun 1993.

4. bidang Tanggung jawab Produk: Hal ini dapat dilihat dari sistem manajemen mutu yang menjadi syarat dari para pelanggan yang berasal dari pasar internasional untuk menyerap produk-produk PT Sritex. Umumnya

pelanggan tersebut mengunjungi pabrik dan melakukan sendiri proses audit sesuai dengan prosedur yang telah mereka tetapkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, secara internal Perseroan menanamkan sejumlah prinsip yang harus dipenuhi oleh para karyawan di bidang produksi, yaitu: “Sritex adalah perusahaan tekstil terpadu yang menghasilkan produk (1) Sesuai dengan persyaratan pelanggan;(2) Mengutamakan kepuasan pelanggan; (3) Menyerahkan produk tepat waktu; (4) dan selalu melakukan perbaikan secara berkesinambungan.” Di masa mendatang, Sritex merencanakan strategi implementasi “CSR” secara lebih fokus berdasarkan proses pembelajaran dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya adalah rencana pendirian HM Lukminto Foundation, yang diharapkan dapat menjadi bukti nyata komitmen mendalam dari pihak top management di bidang sosial-kemasyarakatan. Dengan manajemen berbasis kinerja, kami mengharapkan agar kualitas pelaksanaan dan terutama dampak program dapat lebih meningkat, tepat sasaran dan terukur melalui yayasan ini. ProyEK dAn PEngEmbAngAn

Berbicara tentang pengembangan perusahaan yang akan dilakukan ke depan, Sritex bertekad menjaga pertumbuhan penjualan dengan menggunakan gabungan dua pendekatan internal dan eksternal.

Secara internal, efisiensi akan terus dilakukan dengan cara menekan beban biaya. Hal ini berhubungan erat pula dengan upaya Sritex untuk meningkatan frekuensi dan kualitas koordinasi antar divisi. Dari sisi pembiayaan, Sritex tetap berkomitmen melakukan pengembangan dalam segala hal, dan karena itu akan berusaha mencari sumber pendanaan alternatif yang paling efisien.

Kami menganggap serius upaya pengembangan sumber daya manusia atau Human Capital agar terus bisa beradaptasi dengan berbagai tantangan yang senantiasa muncul bagi kemajuan perusahaan. Salah satu tantangan utama dalam industri tekstil adalah bagaimana menciptakan koordinasi yang efisien, mengingat pada umumnya koordinasi dalam dunia tekstil adalah hal yang “mahal” – terutama karena industri ini memiliki kompleksitas dan hubungan antar lini yang saling tergantung satu sama lain.

mEmbAngUn CorPorATE CUlTUrE

Hal ini kami lakukan melalui (1) peningkatan ketrampilan kerja para karyawan, sehingga bisa bekerja secara efisien dan multi-tasking; (2) mengubah cara kerja dengan melakukan pemangkasan “birokrasi”. Pengaruhnya bagi cost production terbukti sangat signifikan, terutama karena makin berkurangnya kesalahan-kesalahan yang terjadi karena labor error.

Penguatan budaya perusahaan juga sejak awal dimulai dari internalisasi nilai-nilai perusahaan yang telah sejak lama terpampang di berbagai sudut kantor dan pabrik PT Sritex. Hal ini ditunjang pula dengan tradisi menyelenggarakan upacara bendera yang dihadiri seluruh karyawan yang memiliki arti penting bagi penciptaan disiplin dan loyalitas. Hal ini menjelaskan mengapa, serikat kerja di lingkungan PT Sritex sangat kondusif bagi perkembangan dan pertumbuhan perusahaan.

Sudah sejak tahun 2010, Sritex merintis pelatihan Agent of Change dalam konteks Corporate Culture Development Program (CCDF) tadi, di seluruh kelompok usaha. Sudah terdapat 120 peserta yang harus membagikan pengetahuan yang mereka dapatkan kepada rekan-rekan karyawannya yang lain, dan bahkan harus turut menjadi motivator bagi mereka rekan-rekannya itu.

3 9

Laporan tahunan 2013 • pt Sri r ejeki iS man , t bk

(5)

Di luar berbagai pelatihan keterampilan rutin bagi para karyawan baru, di tahun 2013 Perseroan juga menjalankan program Pendidikan dan Pelatihan Tekstil dan Garmen bagi karyawan lama (pada level supervisor dan kepala seksi) mulai dari Departemen Spinning, Weaving, Finishing dan Garment. Program ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah berjalan sejak tahun 2011.

Tahun 2014, Sritex akan memasuki tahapan berikut dalam strategi pengembangan sumber daya manusianya, yaitu melalui sertifikasi untuk kompetensi bagi para karyawannya. Operator hingga kepala regu akan diarahkan untuk mendapatkan sertifikat. Program ini akan dijalankan bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang merupakan bagian dari Badan Sertifikasi Nasional (BSN). PEngEmbAngAn TEKnologI &

PErSIAPAn mEnjAlAnKAn ErP

Di bidang teknologi, kami terus melakukan riset untuk menyeleksi teknologi mana yang paling cocok untuk industri tekstil dan garmen – sebab bagaimanapun industri tekstil, terutama, selalu menggunakan teknologi yang sophisticated.

Dampak paling terasa dari penggunaan teknologi adalah meningkatnya kualitas produksi di semua lini. Bagi lini produksi garmen khususnya, teknologi yang dibutuhkan adalah yang memiliki kecepatan tinggi serta fungsi ganda untuk memperkuat kapasitas produksi. Peran manusia tak tergantikan pada departemen ini (garmen). Artinya, secara natural lini produksi garmen akan selalu bersifat labor intensive.

Masih berhubungan dengan teknologi, Perseroan sedang dalam tahap persiapan untuk menjalankan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang terintegrasi. Sistem ini kelak akan menghubungan data dari divisi produksi, marketing, logistik, sumber daya manusia hingga keuangan dan akuntansi.

Dengan berjalannya sistem ini (direncanakan pada kuartal ketiga di tahun 2014), maka dampak terbesar yang kami harapkan adalah terciptanya koordinasi secara otomatis, karena segala data harus di-input dan akan terlihat dalam sistem secara live. Di samping itu, efisiensi adalah hal yang secara natural akan terjadi karena sistem ini akan dengan mudah mengevaluasi manakala terjadi diskrepansi yang besar antara bahan baku dan hasil akhir produksi.

Kendali mutu pun terjadi secara bertingkat dan dapat terdeteksi secara lebih dini, sehingga kepuasan dan loyalitas pelanggan diharapkan dapat terjaga dengan berjalannya sistem ini. Saat ini, proses pra-implementasi, khususnya penyempurnaan prosedur (SOP) sudah memasuki masa akhir. Dengan begitu, kerangka dasar instalasi sistem ini diharapkan berjalan mulus dan tepat waktu.

Bila dikaitkan dengan Tata Kelola Perusahaan, sistem ini akan mendukung terciptanya transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness – sebagai nilai-nilai utama yang diharapkan terwujud melalui implementasi good corporate governance – secara otomatis dan kokoh. Sebab, sistem akan “memaksa” pengelolaan yang demikian. Tentu saja, jika prasyarat prosedur dan kebijakan internal telah ditetapkan sebelum sistem ini benar-benar dimulai secara live. ProSPEK bISnIS

Sebelum berbicara tentang strategi, perkenankan kami untuk menyampaikan gambaran besar tentang Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia. Industri ini sejak lama telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap devisa negara. Dalam satu dekade terakhir misalnya, ekspor Indonesia pada produk-produk industri TPT ini terus menunjukkan peningkatan. Di tahun 2002 ekspor TPT mencapai USD 6,88 milyar dan di

tahun 2012 mencapai USD 12,87 milyar. Memang sempat terjadi penurunan di tahun 2009 akibat crisis global, namun segera pulih setahun setelahnya.

Di Indonesia, industri TPT terbagi dalam tiga sektor yang vertikal dan terintegrasi dari hulu sampai ke hilir, yaitu: 1. Sektor Industri Hulu (upstream) adalah industri yang

memproduksi serat/fiber (natural fibre dan man made fiber atau synthetic) dan proses pemintalan (spinning) menjadi produk benang (unblended dan blended yarn). Industri ini bersifat padat modal, full automatic, berskala besar, jumlah tenaga kerja relatif kecil dan output pertenagakerjanya besar. Saat ini Indonesia merupakan produsen serat buatan ketujuh terbesar di dunia (sumber: GENAP SNI Penguat Daya Saing Bangsa, Bab 5: Sektor Industri Tekstil & Produk Tekstil, Badan Standardisasi Nasional, 2010) yang memasok 10% kebutuhan serat rayon dunia.

2. Sektor Industri Menengah (midstream) meliputi proses penganyaman (interlacing) benang menjadi kain mentah lembaran (grey fabric) melalui proses pertenunan (weaving) dan rajut (knitting) yang kemudian diolah lebih lanjut melalui proses pengolahan pencelupan (dyeing), penyempurnaan (finishing) dan pencapan (printing) menjadi kain jadi. Sifat industrinya semi padat modal, teknologi madya dan modern – berkembang terus, dan jumlah tenaga kerjanya lebih besar dari sektor industri hulu. Pasar utama industri tenun adalah Negara-negara di Eropa dan Timur Tengah

3. Sektor Industri Hilir (downstream) adalah industri manufaktur pakaian jadi (garment) termasuk proses cutting, sewing, washing dan finishing yang menghasilkan ready-made garment. Sektor ini paling banyak menyerap tenaga kerja sehingga sifat industrinya adalah padat karya. Kebanyakan ekspor garment dilakukan oleh perusahaan garment berskala besar.

Sritex sendiri memiliki keunikan dalam keseluruhan industri TPT karena telah terintegrasi dari hulu hingga ke hilir. Kami memiliki optimisme terhadap prospek industri TPT yang masih akan membaik di masa mendatang karena permintaan pasar di dalam negeri dan luar negeri yang terus meningkat. Kami yakin dapat meningkatkan dan memperluas pemasaran produk-produk kami ke berbagai belahan dunia dengan mengandalkan kualitas, kemampuan memenuhi pasokan secara tepat dan cepat serta harga yang kompetitif.

“masih berhubungan dengan

teknologi, Perseroan sedang dalam

tahap persiapan untuk menjalankan

sistem Enterprise resource Planning

(ErP) yang terintegrasi. Sistem ini

kelak akan menghubungan data

dari divisi produksi, marketing,

logistik, sumber daya manusia

hingga keuangan dan akuntansi.”

(6)

l A P o r A n d I rEK T U r U TAmA

ProdUCT InnovATIon

Dalam rangka meningkatkan pendapatan, Perseroan akan terus mencari peluang baru dengan cara menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah yang tinggi. Misalnya, dengan memproduksi perlengkapan militer untuk kebutuhan defensif, yang masih erat terkait dengan produksi garmen seperti ransel atau tenda.

Peluang untuk perlengkapan militer yang demikian masih dapat terus dikembangkan. Pasar utamanya masih di dalam negeri, yaitu sekitar 70% berbanding dengan 30% untuk pasar luar negeri.

Untuk itu, Perseroan terus memperkuat product innovation agar tercipta permintaan yang terjaga dan berkelanjutan. Selama ini, didukung oleh divisi R&D, Perseroan telah mampu memenuhi permintaan khusus dari pelanggan khusus, seperti seragam militer anti serangga, anti infra-merah dan sebagainya.

Untuk pasar luar negeri, Perseroan akan mempererat hubungan dengan para pelanggan besar. Salah satu pelanggan utama misalnya ada yang mampu menyerap produk-produk PT Sritex mulai dari kapas hingga baju. Bahkan di tahun 2013 ini, pelanggan yang memiliki merek cukup ternama ini menaikkan permintaannya hingga 3 lipat dalam kurun waktu 6 bulan.

KESEImbAngAn PASAr ASIA, AmErIKA SErIKAT dAn EroPA

Secara umum, dalam hal pengembangan wilayah pasar, Perseroan memiliki strategi diversifikasi pasar untuk memproteksi dan mengurangi risiko menurunnya permintaan di wilayah-wilayah tertentu dan mengoptimalkan keuntungan dari wilayah-wilayah yang pertumbuhannya lebih pesat dibandingkan yang lain.

Namun, dalam jangka menengah ini, sasaran perusahaan adalah pasar Asia yang masih terus bertumbuh serta “kembali” ke pasar Amerika Serikat dan Eropa yang perekonomiannya mulai menggeliat. Negara-negara berkembang, tampaknya masih akan terpengaruh oleh pelemahan bertahap mata uang mereka (tapering off) yang terjadi karena proses penguatan mata uang dolar AS dan karenanya pasar belum terlalu menarik.

mEnjAWAb TAnTAngAn EKonomI mAKro Pilihan strategi Perseroan untuk melakukan diversifikasi pasar, secara tidak langsung menempatkan kami dalam posisi yang sesungguhnya menguntungkan ketika menghadapi berbagai tantangan di tingkat ekonomi makro. Menguatnya dolar AS, di satu sisi memberikan keuntungan bagi PT Sritex yang memiliki kekuatan dari penjualan di pasar luar negeri yang notabene memberikan penghasilan dalam bentuk dolar AS. Namun, pada saat yang sama kami tidak ingin kehilangan pasar domestik yang juga dipandang penting bagi Perseroan.

Masih berhubungan dengan penguatan mata uang dolar AS dan sebaliknya pelemahan mata uang rupiah, tentunya memunculkan pertanyaan: apakah akan terjadi krisis moneter sebagaimana situasi di tahun 1997-1998 yang bermula dari pelemahan mata uang regional di Asia Tenggara? Kita tentu tidak berharap hal itu akan terjadi, sebab dampaknya tentu bisa meluas hingga ke sektor perbankan – yang berarti bahwa pilihan untuk melakukan pembiayaan bagi pengembangan perusahaan menjadi terbatas.

SUmbEr PEndAnAAn AlTErnATIF

Antisipasi yang perlu dilakukan, tentunya adalah mencari alternatif lain sumber pendanaan sebagai bagian dari strategi pembiayaan, misalnya dengan menerbitkan bonds. Sedangkan dari segi produksi, pelemahan daya serap pasar domestik akan diimbangi oleh menguatnya pasar ekspor, khususnya ke Amerika Serikat. Untuk itu, strategi yang dapat dilakukan adalah memberikan nilai tambah melalui penggunaan komponen lokal.

Khusus untuk bonds, pada tanggal 15 April 2014 lalu kami telah berhasil menetapkan harga penawaran obligasi internasional (global bonds) perdana kami sebesar US$200 juta. Dengan peringkat B1 dari Moody`s dan BB- dari S&P, obligasi dengan kategori Reg S/144A ini memiliki tenor lima tahun dan diterbitkan dengan harga par dan dengan kupon obligasi sebesar 9% per tahun.

Sebelumnya, para pemegang saham Sritex telah menyetujui penerbitan obligasi pada saat RUPSLB perseroan pada tanggal 24 Maret 2014. Menyusul pengumuman transaksi di tanggal 7 April, kami pun telah melakukan roadshow investor global di Hongkong, Singapura, London, New York, Boston dan Los Angeles, dan mendapatkan respon yang sangat baik. Penawaran obligasi kami mendapat kelebihan permintaan sebanyak 2 kali dari lebih dari 60 investor, dengan 62% dari obligasi kami dijual di Eropa dan Amerika Serikat, dan sisanya 38% dijual di Asia.

Dilihat dari jenis investor, 82% pembeli obligasi kami merupakan manajer investasi, 13% merupakan private banks, serta 5% sisanya bank dan investor lain.

Permintaan yang sangat baik ini merupakan cermin kepercayaan investor atas pertumbuhan Sritex dan sejarah bisnis kami yang sukses. Sebagian besar hasil dari penerbitan obligasi akan kami gunakan untuk pembiayaan kembali utang dan sisanya untuk keperluan umum perusahaan dan biaya permodalan. Dalam transaksi ini, kami mempercayakan Barclays untuk bertindak sebagai penjamin emisi tunggal (Sole Bookrunner) dan penasihat peringkat tunggal (Sole Ratings Advisor).

PT Sritex, telah melewati setidaknya dua krisis besar di tahun 1997-1998 dan 2008. Pengalaman tersebut telah memberikan kami pelajaran berharga untuk tetap bertahan dan berkembang menjadi semakin baik dalam bisnis ini. Koordinasi dan kerjasama dari semua pihak adalah pondasi utama untuk melalui itu semua. Oleh karena itu, sungguh tepat jika Laporan Tahunan pertama yang kami terbitkan pasca penawaran saham perdana adalah “Building Synergy, Nurturing the Future”.

Direktur Utama

Iwan Setiawan lukminto

4 1

Laporan tahunan 2013 • pt Sri r ejeki iS man , t bk

Referensi

Dokumen terkait

Sekretaris Perusahaan memainkan peranan kunci dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik di Perseroan dengan memastikan aliran informasi yang tepat waktu,

Sebagai perusahaan yang kegiatan usaha utamanya bergerak di bidang pertunjukan film (bioskop), Perseroan turut berkontribusi dan memiliki tanggung jawab sosial, tidak

Langkah strategis Perseroan dalam meningkat performa perusahaan di tahun 2014, meliputi etika bisnis yang bermartabat, kebijakan dan prosedur, manajemen risiko, pengendalian

Perseroan juga menyampaikan penghargaan kepada mitra kerja, pemasok, tim manajemen, dan karyawan yang telah memberikan dukungan dan kontribusi mereka yang

Sebagai pionir dan pemimpin dalam bidang outsourcing dokumentasi, Perseroan telah sukses dalam meningkatkan dan mengembangkan berbagai produk baru dan layanan inovatif

peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham- saham Perseroan dicatatkan; (vi) memberikan

Untuk memenuhi keinginan menghasilkan laba maksimal agar tujuan bisa tercapai, perusahaan harus melakukan analisis kinerja keuangan dari tahun ke tahun dan mempunyai

Gontha yang selama menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan telah menanamkan nilai-nilai baik bagi perkembangan First Media untuk menjadi salah satu kekuatan penyedia