• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dengan sangat cepat membawa dampak beragam pada kegiatan ekonomi dan industri.Salah satunya yaitu persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat, perusahaan-perusahaan

berusaha untuk menjadi yang terbaik dan menjadi pilihan utama

konsumen.Persaingan tidak hanya terjadi antara perusahaan lokal, namun juga terjadi persaingan perusahaan secara global. Indonesia adalah Negara berkembang yang memiliki jumlah populasi terbanyak nomor 4 di dunia (sumber: finance.detik.com). Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat menjanjikan bagi banyak bisnis, baik bisnis lokal maupun bisnis dari luar Indonesia.Industri di Indonesia harus terus berusaha untuk mengembangkan diri agar tidak kalah dalam persaingan secara global.Menurut data yang dikeluarkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2014, indeks rataan produksi industri secara tahunan di Indonesia cukup berfluktuatif.Hal tersebut berarti tingkat produksi industri di Indonesia belum stabil dan mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun. Berikut adalah tabel yang menggambarkan indeks rataaan produksi industri tahunan selama beberapa tahun terakhir:

Tabel 1.1 Indeks Rataan Produksi Industri Tahunan Tahun Indeks Rataan Tahunan Produksi

Industri Besar dan Sedang

2007 5.57% 2008 3.01% 2009 1.34% 2010 4.45% 2011 5.56% 2012 4.12% 2013 5.85%

(2)

Salah satu industri yang cukup penting di Indonesia yaitu industri karet dan barang dari karet dan barang dari plastik.Konsumsi produk plastik di Indonesia masih cukup besar, terlebih lagi karena di dorong oleh pertumbuhan industri makanan dan minuman dan FMCG (Fast Moving Consumer Good) di Indonesia yang hampir selalu membutuhkan plastik sebagai packagingnya.

Menurut Mentri Perindustrian MS Hidayat, saat ini struktur industri plastik di Indonesia cukup baik, namun masih ada tantangan dalam keterbatasan kapasitas produksi akibat sebagian besar bahan baku pembuatan plastik masih diimpor (sumber: kemenprin.go.id). Indonesia juga masih melakukan impor plastik jadi akibat jumlah kebutuhan konsumsi plastik di Indonesia lebih tinggi dibanding jumlah plastik yang dapat di produksi oleh pabrik-pabrik plastik yang ada di Indonesia. Tingkat konsumsi plastik di Indonesia selama semester pertama tahun 2013 mencapai 1,9 juta ton. Jumlah tersebut meningkat sekitar 22,58% dari tahun sebelumnya yang hanya 1,55 juta ton. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, importasi plastik dan barang dari plastik selama Januari sampai April 2013 naik 11,7% secara year on year menjadi US$ 2,48 miliar. Adapun impor di periode sebelumnya tahun 2012 sebesar US$ 2,22 miliar. Sedangkan impor plastik bulan April 2013 sebesar US$ 688,9 juta, naik 9% dari impor Maret 2013 yang tercatat sebesar US$ 631,6 juta.

Melihat dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasar Indonesia untuk produk plastik masih terbuka sangat luas.Permintaan untuk produk plastik dan barang jadi dari plastik cukup tinggi sehingga dibutuhkan jumlah produksi plastik yang memadai agar Indonesia tidak perlu lagi mengimpor produk plastik dari luar Negeri.Dengan jumlah pabrik penghasil plastik di Indonesia yang cukup banyak, penting bagi setiap perusahaan untuk memiliki competitive advantage agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan lainnya.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan perusahaan dalam industri.Ada faktor eksternal, seperti kondisi ekonomi, teknologi, dan hukum, serta faktor internal, seperti sistem dan management yang ada dalam perusahaan.Untuk dapat memenangkan persaingan, Perusahaan harus memiliki sistem operasi yang terencana dan terkontrol dengan baik.

Operasional merupakan kegiatan yang sangat penting dalam perusahaan selain kegiatan finance dan marketing. Kegiatan operasional perusahaan harus terlebih dahulu direncanakan dengan baik agar dapat berjalan dengan baik.Salah satu cara perencanaan kapasitas produksi adalah dengan pendekatan RCCP (Rough Cut

(3)

Capacity Planning). RCCP adalah suatu pendekatan perencanaan kapasitas produksi untuk jangka menengah dan jangka panjang.RCCP mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan kapasitas untuk departemen-departemen kerja, individu, atau work centerberdasarkan data beban kerja di masa lalu. Teknik ini digunakan untuk menjelaskan/ verifikasi kapasitas pada setiap work center dimana dilakukan perbandingan antara beban mesin yang dibutuhkan dengan kapasitas yang tersedia pada setiap work center.

PT. Yuansa Abadi Lestari merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri pembuatan plastik.Perusahaan yang beroperasi sejak Maret 1994 ini berlokasi di Jl. Ciherang Sawah No. 79 RT.003, Ciherang Dramaga, Bogor.Jenis plastik yang diproduksi oleh perusahaan ini adalah plastik polyethylene atau yang umumnya disebut sebagai plastik bening.Plastik jenis ini biasanya digunakan sebagai pembungkus, baik untuk pembungkus makanan-minuman, onderdil kendaraan, maupun benda-benda lainnya.Saat ini, PT. Yuansa Abadi Lestari masih hanya melakukan bisnis dengan sistem B2B (Business to Business) dimana produk plastik yang dihasilkannya hanya disuplai ke beberapa perusahaan yang sudah menjalin kerjasama.Pilihan jenis plastik yang disediakan oleh PT. Yuansa Abadi Lestari ini dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen.Plastik dapat dicetak dengan ketebalan, ukuran, bentuk, dan printing yang sesuai dengan permintaan konsumen.

Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan dengan kepala pabrik PT. Yuansa Abadi Lestari, Bapak Ukas, diketahui bahwa perusahaan sering mengalami kendala untuk menentukan jumlah produksi yang optimum karena jumlah permintaaan yang berfluktuasi.Akhirnya perusahaan jadi kesulitan untuk memenuhi jumlah permintaan dari konsumen ketika jumlah permintaan melonjak tinggi dan tidak sebanding dengan kapasitas produksi perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

(4)

Tabel 1.2 Jumlah Produksi dan Permintaan PT. Yuansa Abadi Lestari Bulan Permintaan (Kg) Jumlah Produksi (Kg) Selisih (Kg)

Januari 2013 27391 27334 -57 Februari 2013 37925 27629 -10296 Maret 2013 30396 29405 -991 April 2013 30459 28941 -1518 Mei 2013 38234 28074 -10160 Juni 2013 34995 28374 -6621 Juli 2013 30003 26250 -3753 Agustus 2013 32658 28056 -4602 September 2013 37804 27537 -10267 Oktober 2013 27961 26925 -1036 November 2013 38108 27083 -11025 Desember 2013 25064 24112 -952 Januari 2014 32750 29361 -3389 Februari 2014 30695 28583 -2112 Maret 2014 31581 27021 -4560 April 2014 31447 26451 -4996 Mei 2014 37504 28259 -9245 Juni 2014 32772 29458 -3314 Juli 2014 38991 29413 -9578 Agustus 2014 39432 27352 -12080 September 2014 35029 26480 -8549 Total 701199 582098 -119101

Sumber: PT. Yuansa Abadi Lestari (2014)

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dalam 21 bulan terakhir, jumlah permintaan plastik pada PT. Yuansa Abadi Lestari selalu melebihi jumlah produksinya. Untuk memudahkan membandingkan tabel, berikut adalah grafik yang menggambarkan perbedaan jumlah produksi dan jumlah permintaan pada PT. Yuansa Abadi Lestari:

(5)

Sumber: PT. Yuansa Abadi Lestari (2014)

Gambar 1.1 Jumlah Produksi dan Permintaan PT. Yuansa Abadi Lestari

Selain karena perusahaan belum menerapkan metode peramalan untuk memprediksi jumlah permintaan pada periode berikutnya, kesulitan memenuhi permintaan perusahaan ini juga dikarenakan oleh masalah proses produksi seperti keterbatasan bahan baku, kekurangan tenaga kerja, kapasitas mesin danperencanaan kerja yang belum terstruktur. Perusahaan sering kali terlambat memenuhi pesanan atau bahkan menolak pesanan plastik dari konsumen.Hal tersebut mengakibatkan perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan sesuai dengan yang di harapkan.Perusahaan juga menjadi sulit untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen.Jika masalah tersebut tidak diselesaikan dan terus berlanjut, akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

Dengan mengacu pada permasalahan tersebut, PT. Yuansa Abadi Lestari membutuhkan solusi untuk perencanaan jumlah produksi dan alternatif produksi yang dapat meningkatkan keefektifan dan keefisienan aktivitas produksi perusahaan.Tujuan dari perencanaan dan alternatif produksi tesebut adalah untuk meminimalkan biaya produksi dan mengoptimalkan jumlah produksi berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan agar perusahaan dapat memenuhi permintaan plastik dari konsumen serta memaksimalkan keuntungan perusahaan.

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 Ja n u a ri 2 0 1 3 F e b ru a ri 2 0 1 3 M a re t 2 0 1 3 A p ri l 2 0 1 3 M e i 2 0 1 3 Ju n i 2 0 1 3 Ju li 2 0 1 3 A g u st u s 2 0 1 3 S e p te m b e r 2 0 1 3 O k to b e r 2 0 1 3 N o v e m b e r 2 0 1 3 De se m b e r 2 0 1 3 Ja n u a ri 2 0 1 4 F e b ru a ri 2 0 1 4 M a re t 2 0 1 4 A p ri l 2 0 1 4 M e i 2 0 1 4 Ju n i 2 0 1 4 Ju li 2 0 1 4 A g u st u s 2 0 1 4 S e p te m b e r 2 0 1 4

Perbandingan Jumlah Produksi dan Jumlah

Permintaan

Jumlah Produksi Permintaan

(6)

Dari uraian latar belakang masalah di atas, peneliti menilai perlu di lakukan penelitian mengenai cara mengoptimalkan jumlah produksi dengan kapasitas produksi yang dimiliki dengan cara mengalokasikan sumber daya yang dimiliki secara tepat sehingga dapat meminimalkan biaya produksi dan juga dapat memenuhi seluruh permintaan konsumen dengan baik pada PT. Yuansa Abadi Lestari. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan rough cut capacity planning sebagai metode perencanaan produksi yang dinilai peneliti dapat membantu menyelesaikan masalah kekurangan kapasitas produksi pada PT. Yuansa Abadi Lestari. Dengan demikian, penelitian ini akan di beri judul“Perencanaan Optimalisasi Kapasitas Produksi dengan Metode Rough Cut Capacity Planning (Studi Kasus: PT. Yuansa Abadi Lestari)”.

1.2 Formulasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah:

1. Metode peramalan apa yang paling tepat digunakan untuk menentukan

jumlah permintaan plastik yang harus dipenuhi oleh PT. Yuansa Abadi Lestari pada periode mendatang?

2. Apa masalah yang menyebabkan PT. Yuansa Abadi Lestari sulit untuk

memenuhi jumlah permintaan plastik konsumen?

3. Rekomendasi alternatif strategi apa yang paling tepat untuk mengatasi

masalah produksi pada PT. Yuansa Abadi Lestari?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah pada proses perencanaan produksi untuk mengoptimalkan kapasitas produksi sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan produksi dan meminimalkan biaya produksi pada PT. Yuansa Abadi Lestari.

Peneliti memberi usulan perencanaan kapasitas produksi untuk PT. Yuansa Abadi Lestari dengan mempertimbangkan berbagai hal dalam perusahaan.Data yangakan diolah antara lain:data kebijakan perusahaan, data sumber daya perusahaan, data biaya, dan data permintaan historis. Data yang digunakan adalah data untuk keseluruhan produk, tanpa membedakan ukuran, berat maupun bentuk produk. Di dalam peneliti ini akan dilakukan peramalan untuk permintaan konsumen

(7)

untuk periode mendatang menggunakan data permintaan di masa lalu sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan kapasitas, kemudian dilanjutkan dengan melakukan perencanaan kapasitas produksi dengan metode rough cut capacity planning untuk memilih alternatif strategi perencanaan yang tepat untuk mengoptimalkan kapasitas produksi dan menekan biaya produksi.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menentukan metode peramalan yang paling tepat digunakan untuk

menentukan jumlah permintaan plastik yang harus dipenuhi oleh PT. Yuansa Abadi Lestari pada periode mendatang.

2. Mengetahui masalah yang menyebabkan PT. Yuansa Abadi Lestari sulit

untuk memenuhi jumlah permintaan plastik konsumen.

3. Menentukan alternatif strategi yang paling tepat untuk mengatasi masalah

produksi pada PT. Yuansa Abadi Lestari.

1.5 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, peneliti mengharapkan manfaat-manfaat sebagai berikut:

a. Bagi PT. Yuansa Abadi Lestari

Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengetahui jumlah produksi yang optimal dan meminimalisasi biaya produksi dengan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien sehingga dapat menyelesaikan permasalahan kapasitas produksi pada perusahaan serta dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan dalam proses pengambilan keputusan sehingga perusahaan dapat terus bertumbuh.

b. Bagi Pembaca

Untuk memberikan gambaran umum pengaplikasian perencanaan kapasitas produksi dengan metode rought cut capacity planning dalam kegiatan produksi untuk mengatasi masalah kekurangan kapasitas produksi serta menjadi tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan yang baru bagi pembaca.

(8)

c. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menambah ilmu dan wawasan mengenai ilmu management perencanaan produksi serta dapat mengaplikasikan teori yang pernah didapat selama proses perkuliahan kedalam penelitian secara langsung.

1.6 State of the Art

Berikut adalah hasil penelitian sebelumnya atau artikel terdahulu yang berasal dari jurnal ilmiah yang dirangkum dalam bentuk tabel:

Tabel 1.3 State of the Art

No Judul Jurnal Pengarang Hasil

1. K-th Moving,

Weighted,

Exponential Moving Average for Time

Series Forecasting

Models; European

Journal of Pure and Applied Mathematics. Vol. 3, No. 3, 2010, p.406-416 Tsokos, Chris P.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi keefektifan

dari pengembangan model

peramalan dari realisasi

non-stasionari ekonomi menggunakan k-th moving average, k-k-th weighted moving average, dan k-th exponential weighted moving average process. Pada seluruh kasus percobaan, model baru memberikan hasil peramalan jangka pendek yang lebih baik dibandingkan dengan model ARIMA. 2. Monthly Load Forecasting Model Considering Seasonal Decomposition and Calendar Effects; The International Conference on Electrical Engineering. 2009. Zhang, Ning; Kang, Chongqing; Xia, Qing

Musiman dan efek kalender adalah faktor umum yang menghasilkan kesalahan peramalan, namun hal itu sering kali tidak dianggap penting sehingga mengurangi keakuratan

hasil peramalan. Studi ini

mengembangkan metode baru yang

mempertimbangkan dekomposisi

musiman dan regresi efek kalender.

Penelitian ini mengadopsi

pendekatan moving average dan least-square regression. Hasil akhirnya adalah kombinasi dari seluruh hasil peramalan.

(9)

Tabel 1.4 Lanjutan State of the Art

No Judul Jurnal Pengarang Hasil

3. The Capacity Planning Problem in Make-to-Order Enterprises. Mathematical and Computer Modelling. 50, 2009, p.1461-1473 Chen, Chin-Sheng; Mestry, Siddharth; Damodaraan, Purushothaman; Wang, Chao

Penelitian ini mempelajari

mengenai masalah perencanaan kapasitas jangka pendek pada lingkungan operasi make-to-order.

Dengan keterbatasan kapasitas

yang dimiliki pada setiap tipe

sumber daya, penelitian ini

berusaha untuk mengoptimalkan rencana kapasitas sesuai dengan kebutuhan untuk sepanjang waktu perencanaan. 4. Decision Support System (DSS) for Capacity Planning: A Case Study. International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies. Vol. 1, Issue 4, September 2013. Angalakuditi, Jawahar Babu dan Kurnool, Rajagopal

Dalam penelitian ini dikemukakan

bahwa proses perencanaan

kapasitas adalah proses

menentukan kebutuhan orang,

mesin, dan sumber daya fisik untuk

mencapai tujuan produksi

perusahaan. Dengan adanya

kekurangan kapasitas atau

kelebihan kapasitas, keuntungan

dari sistem perencanaan dan

kontrol manufaktur yang efektif tidak akan terpenuhi. Untuk itu

diperlukan adanya Master

Production Schedule (MPS). Rough Cut Capacity Planning digunakan untuk menguji MPS yang ditawarkan pada work center,

departemen, dan mesin yang

(10)

Tabel 1.5 Lanjutan State of the Art

No Judul Jurnal Pengarang Hasil

5. Perencanaan Kebutuhan Kapasitas Produksi pada PT. XYZ. E-Journal Teknik Industri FT USU. Vol.2, No.1, Mei 2013, p.15-23 Hutagalung, Ira Rumiris; Rambe, A. Jabbar M.; Nazlina

Penelitian ini mengenai perencanaan kapasitas produksi dengan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP) pada PT. XYZ yang memproduksi peralatan rumah tangga dari bahan stainless steel. Perusahaan ini sering tidak mampu memenuhi permintaan konsumen karena jumlah produk jadi dan jumlah permintaan tidak sesuai.

Setelah diolah dengan RCCP,

diperoleh bahwa ada 3 work center yang mengelami kekurangan kapasitas

produksi. Kemudian diusulkan

alternatif perencanaan kapasitas

produksi pada work center yang

bermasalah tersebut yang dapat

meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 31.06%.

Gambar

Tabel 1.1 Indeks Rataan Produksi Industri Tahunan  Tahun  Indeks Rataan Tahunan Produksi
Tabel 1.2 Jumlah Produksi dan Permintaan PT. Yuansa Abadi Lestari   Bulan  Permintaan (Kg)  Jumlah Produksi (Kg)  Selisih (Kg)
Gambar 1.1 Jumlah Produksi dan Permintaan PT. Yuansa Abadi Lestari
Tabel 1.3 State of the Art
+3

Referensi

Dokumen terkait

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun