• Tidak ada hasil yang ditemukan

TABLET/OT 2015 Sediaan tablet adalah Sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau serkuler, kedua permukaanya rata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TABLET/OT 2015 Sediaan tablet adalah Sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau serkuler, kedua permukaanya rata"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TABLET/OT 2015

Sediaan tablet adalah Sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau serkuler, kedua permukaanya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (F.I ed III)

Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa zat tambahan. (Indonesia, 1995 : 4)

Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaan rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. (Indonesia, 1995 : 6)

Tablet adalah bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. (Ansel, 1989 :244)

Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa cetak, berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. (Anief, 2003 : 2010)

Berdasarkan prinsip pembuatan, tablet terdiri atas : 1. Tablet Kempa

Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja.

2. Tablet Cetak

Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan.

Sedangkan Bentuk tablet umumnya bentuk Cakram pipih/gepeng, bundar, segitiga, lonjong, Hati atau persegi.

Tujuan dibentuk seperti tsb diatas : - Memberi identitas penampilan - Menyukarkan pemalsuan - Mudah dikenali orang

Adapun Tablet yg memakai tanda belahan (scored / double scored tablet) memudahkan membagi tablet menjadi 2 / 4 bagian

1. Keuntungan Sediaan Tablet

1. Pasien cepat dilayani (obat telah tersedia) 2. Dokter mudah / cepat menuliskan resep 3. Lebih Praktis (mudah dibawa & disimpan) 4. Lebih mudah ditelan drpd puyer

5. Lebih Stabil dibanding sediaan cair 6. Biaya lebih ekonomis

2. Kerugian Sediaan Tablet

1. Kesulitan pemberian terapi individual

2. Komposisi & dosis belum tentu sesuai dg kebutuhan penderita. 3. Waktu disintegrasi & disolusi yg TMS

4. Formulasi tablet cukup sulit (sulit dicetak). 5. Harus ada kerjasama dg pasien

(2)

Komponen Tablet 1. Bahan Pengisi

Bahan pengisi adalah zat inert yang ditambahkan dalam formula tablet yang ditujukan untuk membuat bobot tablet sesuai dengan yang diharapkan. Biasanya tablet yang mengandung zat aktif dengan dosis kecil memerlukan zat pengisi yang banyak. Jika dosis besar maka pengisi sedikit atau tidak sama sekali. Contoh bahan pengisi adalah laktosa, starch 1500, manitol, sorbitol, selulosa mikro Kristal, dikalsium fosfat dihidrat, kalsium sulfat dihidrat, emdex dan selutab, zat berupa gula, dextrose. (Lachman, 1994 : 697)

2. Bahan Pengikat

Bahan pengikat adalah zat yang ditambahkan dalam formula tablet untuk meningkatkan gaya ikatan antara partikel dalam proses granulasi maupun cetak langsung. Contoh bahan pengikat adalah gom arab, tragakan, gula pasir, gelatin, amilum, selulosa. (Lachman, 1994 : 701)

3. Bahan Penghancur

Bahan penghancur adalah zat yang ditambahkan ke dalam formula tablet yang membantu mempercepat waktu hancur tablet dalam saluran cerna. Contoh bahan penghancur adalah amylum (pati), selulosa, tanah liat (veegum, bentonit), CMC, kaolin, natrium karboksimetilselulosa, dan polivinilpirolidon. (Lachman, 1994 : 702)

4. Pelincir, Antilekat, Dan Pelicin

Ketiga jenis bahan ini dibicarakan bersama karena fungsinya yang tumpang tindih. Suatu bahan antilekat juga memiliki sifat-sifat pelincir dan pelicin. Perbedaan ketiganya sebagai berikut : suatu pelincir diharapkan dapat mengurangi gesekan antara dinding tablet dengan dinding die, pada saat tablet ditekan ke luar. Antilekat bertujuan untuk mengurangi melengket atau adhesi bubuk atau granul pada permukaan punch atau dinding die. Pelicin ditujukan untuk memacu aliran serbuk atau granul dengan jalan mengurangi gesekan di antara partikel-partikel. Contoh lubrikan adalah asam stearat, magnesium stearat, talk. (Lachman, 1994: 703)

Uji mutu sediaan tablet

Uji yang digunakan menurut keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 661/MENKES/SK/VII/1994 yaitu meliputi :

1. Keseragaman bobot

Dari 20 tablet , tidak lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan

(3)

dalam kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan dalam kolom B, yang tertera pada daftar berikut .

Bobot rata-rata Penyimpangan terhadap bobot isi rata-rata 25 mg atau kurang 26 mg sampai 150 mg 151 mg sampai 300 mg 300 mg atau lebih A B 15 % 30 % 10 % 20 % 7.5 % 15 % 5 % 10 %

Timbang tablet satu persatu. Timbang 20 tablet sekaligus hitung bobot rata-rata.

Keseragaman bobot tablet perlu diuji karena mengacu pada keseragaman dosis zat aktif yang terkandung dalam tablet.

2. Waktu hancur

Tidak lebih dari 20 menit untuk tablet bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut.

3. Kadar air. Tidak lebih dari 10%

4. Angka lempeng total. Tidak lebih dari 104 5. Angka kapang khamir. Tidak lebih dari 103 6. Mikroba pathogen. Negatif

7. Aflatoksin. Tidak lebih dari 30 bpj 8. Bahan tambahan

Pengawet, jenis dan kadar pengawet yang diperbolehkan sesuai dengan persyaratan pengawet yang tertera pada persyaratan pil dalam lampiran keputusan ini.

9. Wadah dan Penyimpanan

Dalam wadah tertutup baik : disimpan pada suhu kamar, ditempat kering dan terlindung dari sinar matahari.

(4)

Nama Produk : Antangin JRG Tablet Obat Masuk Angin Produsen : PT Deltomed Lab

Indikasi : Mengobati masuk angin melegakan tenggorokan. Kontra Indikasi : N/A

Komposisi : Zingiberis Rhizoma 0.743 Royal Jelly 0.65

Panax Ginseng Extr 0.13 Blumeae Folia 0.2476 Menthae Folia 0.495

Kegunaan :

- Mengobati masuk angin, seperti rasa meriang, rasa mual, perut kembung, keluar keringat dingin, capek-capek dan pusing.

- Mabuk perjalanan

- Manjaga daya tahan tubuh, saat pergantian cuaca, kurang tidur, bekerja keras dan perjalanan jauh.

Dosis: Dewasa:

- Untuk mengobati masuk angin: minum 2 tablet 3x sehari. Bila perlu, minum 4 tablet, saat pertama kali.

- Untuk mabuk perjalanan, minum 2 – 4 tablet sebelum perjalanan jauh. - Untuk menjaga kondisi tubuh, minum 2 tablet 2x sehari, secara teratur. Anak-anak (6-12 tahun):

- 1/2 dari dosis dewasa Anjuran:

Diminum sesudah makan Kemasan :

(5)

Paracetamol

Nama latin : Acetaminofen Nama lain : Paracetamol

 Struktur kimia parasetamol

Paracetamol termasuk dalam golongan aniline yang diidentifikasi dengan cara, zat ditambah NaOH dan ethanol kemudian dipanaskan untuk mempercepat reaksi karena dapat menurunkan energy aktivasi sehingga akan tercium bau busuk menandakan adanya turunan amina aromatis.

Paracetamol mempunyai berat molekul 151,16 gr/mol dan mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101, 0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat anhidrat.

Pemerian : serbuk hablur, putih tidak berbau, rasa sedikit pahit.

Kelarutan : larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N, mudah larut dalam etanol.

Titik lebur : antara 168-1720C.

Baku pembanding paracetamol BPFI; lakukan pengeringan di atas silica gel P selama 18 jam sebelum digunakan. Reagen-reagen yang digunakan untuk mengidentifikasi paracetamol antara lain FeCl3, HCl pekat, larutan Tollens.(sumber: Farmakope Indonesia edisi IV)

Prosedur kerja Uji organoleptis

1. ambil tablet

2. amati warna bau bentuk rasa Uji keseragaman bobot

1. Diambil sebanyak 20 tablet kemudian ditimbang dan dihitung bobot rata-ratanya. 2. Selanjutnya tablet tersebut ditimbang satu persatu dan dihitung persentase

masing-masing dengan syarat.

3. tidak boleh lebih dari dua tablet yang bobotnya menyimpang lebih dari 5% bobot rata-ratanya dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih dari 10% bobot rata-ratanya.

(6)

Penyimpangan=Bobot rata2−bobot sampel

Bobot Rata2 × 100

Uji Kerapuhan

a. Siapkan 20 tablet setelah ditimbang ditimbangan analitik b. Bersihkan alat uji kerapuhan Fiability Taster’

c. Nyalakan alat tersebut

d. Masukkan tablet ke dalamnya sampai 60 kali putaran e. Kemudian setelah selesai matikan mesin

f. Timbang lagi di timbangan analitik g. Catat hasil yang diperoleh

%Kerapu h an=Selisih Bobot

Bobot awal × 100

Syarat :

Kehilangan berat < 0,5 % sampai 1% masih dapat dibenarkan. (Leon Lachman, teori dan praktek farmasi industri, 654)

Waktu Hancur Tablet (Menurut FI IV)

a. Masukkan 6 tablet dalam keranjang

b. Turun naikkan keranjang secara teratur setiap 30 menit

c. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas kasa, kecil fragmen yang berasal dari zat penyalut kecil dinyatakan lain. Waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima tablet lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut gula dan bersalut selaput

d. Jika tidak memenuhi syarat ini, ulangi pengujian kemudian ulangi lagi menggunakan 5 tablet dengan cara penuntun.

Uji Kekerasan

a. Siapkan Hardness Taster b. Ukur kekerasan tablet c. Catat hasil yang diperoleh

Syarat : Tidak > 10kg/cm3 dan tidak < 3kg/cm3 Uji BKO (KLT)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam ekuilibrium pasar yang terdiri dari perusahaan yang memaksimumkan keuntungan pada industri dengan produk homogen, semakin rendah biaya marginal (marginal cost)

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa Kelima variabel berpengaruh terhadap variabel (Y) yaitu kualitas pekerjaan. Kualitas bata ringan lebih bagus digunakan pada pasangan

Mengacu pada kecenderungan hasil terbaik dalam hal berat minyak nilam yang diperoleh maka P5 cenderung menjadi metode pengeringan yang terbaik yakni dengan penjemuran

Kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam kaitannya dengan manajemen kurikulum dan pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai oleh

bahwa Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi selaku pelaksana proses produksi MOOC telah memberikan hasil rapat penentuan penerima insentif MOOC ITS tahun 2020

Representasi bromance dari segi dialog antara Raditya Dika dan Pandu Winoto, peneliti menemukan empat scene yang menunjukan kedekatan persahabatan mereka seperti Pandu

Konsep Fisika “kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah sebaliknya” 2) Hukum II

Meski tergolong gulma dengan tingkat reproduksi tinggi, pada kawasan penelitian spesies ini hanya ditemukan pada plot 1 dan plot 4, rendahnya kehadiran spesies ini