• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 BINJAI. Tumiyem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 BINJAI. Tumiyem"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 BINJAI

Tumiyem

Dosen STKIP Budidaya Binjai - Sumatera Utara e-mail: tumiyem_sumatera@yahoo.com

Abstract: The population of this study was all students in SMP Negeri 6 Binjai, totaling 550 students. Samples taken as many as 10% of the population, as many as 55 students from the entire population. this study uses quantitative research. There is a significant positive relationship between the use of mobile communication devices on student learning activities. This is evidenced from the results obtained, namely by using the product moment correlation formula, obtained by the correlation index number of 0.808 which ranges from 0.70 - 0.90, this means there is a significant correlation between the variables X and Y variable that is a strong or high correlation . Then by examining the product moment "r" value table it turns out that with df of 50 at a significant level of 5% it is obtained "r" table of 0.297, then at a significant level of 1% a number of 0.361 is obtained. when viewed on the "r" table, rxy is much greater than the "r" table, at a significant level of 5% (0.808> 0.297) and at a significant level of 1% (0.808> 0.361).

Keyword: Use Handphon, Learning Activities.

Abstrak:Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa yang ada di SMP Negeri 6 Binjai yang berjumlah 550 siswa. Sampel yang diambil sebanyak10 % dari jumlah populasi yaitu sebanyak 55 siswa dari seluruh jumlah populasi. penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Ada hubungan positif yang signifikan antara penggunaan alat komunikasi handphone terhadap aktivitas belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil yang diperoleh yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment, diperoleh angka indeks korelasi sebesar 0,808 yang berkisar antara 0,70 – 0,90, ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X dan variabel Y yaitu korelasi yang Kuat atau tinggi. Kemudian dengan memeriksa tabel nilai “r” product moment ternyata dengan df sebesar 50 pada taraf signifikan 5% diperoleh “r” tabel sebesar 0,297, selanjutnya pada taraf signifikan 1% diperloleh angka sebesar 0,361. jika dilihat pada angka “r” tabel tersebut maka rxy jauh lebih besar daripada “r” tabel, pada taraf signifikan 5% (0,808 > 0,297) maupun pada taraf signifikan 1% (0,808 > 0,361).

Kata Kunci:Penggunaan Handphon, Aktivitas Belajar. PENDAHULUAN

Komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi. Oleh karena itu banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah

suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam kehidupan ber-masyarakat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah sedemi-kian cepat sehingga tanpa kita sadari sudah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Dewasa ini produk

(2)

teknologi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan aktivitas kehidupan.

Handphone telah menjadi peralatan komunikasi yang sangat penting dan mudah, baik piranti kerasnya (handware) berupa pesawat telepon maupun piranti lunak (software) berupa chip dan pulsa. Dengan cepatnya perkembangan teknologi komunikasi, telepon genggam (hand-phone) telah memilki berbagai fungsi selain untuk menerima telepon atau sms (pesan singkat), handphone juga bisa berfungsi sebagai alat memotret, me-rekam segala aktivitas, sebagai sarana informasi bahkan handphone tersebut bisa digunakan untuk menjelajahi dunia innet tergantung feature handphone ter-sebut.

Belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Manusia terlahir sebagai mahluk yang lemah yang tidak mampu berbuat apa-apa serta tidak mengetahui apa-apa. Akan tetapi melalui proses belajar dalam fase perkembangannya, manusia bisa mengua-sai skill (keterampilan) maupun pengeta-huan. Sesungguhnya kemampuan untuk belajar dan melakukan berbagai upaya uji coba, termasuk kemampuan adaptasi ter-hadap aneka situasi yang dimiliki manusia maupun hewan.

LANDASAN TEORETIS

1. Alat Komunikasi Handphone (HP) a. Sejarah Perkembangan Manusia

Berkomunikasi

Sebagai mahluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komuni-kator) kepada orang lain (komunikan).

Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lainlain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, ke-beranian, kegairahan, dan sebagainya yang muncul dari lubuk hati.1

Komunikasi sebagai suatu proses dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses primer dan proses sekun-der. Proses Primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lainnya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komu-nikan. Sedangkan komunikasi dalam proses sekunder, yaitu proses penyam-paian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan mengggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya yang banyak, media itu bisa melalui surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, bahkan satelit dan masih banyak lagi media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.2

Bentuk paling umum dari komu-nikasi manusia adalah saat seseorang berbicara pada orang lain. Dalam hal ini elemen yang terpenting dalam komunikasi adalah pengirim dan pene-rima. Menurut Azies dan Alwasilah (1996) aktivitas manusia yang disebut

1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi

Teori dan Komunikasi, (Bandung: PT.

Remaja-RosdaKarya, 2005), hlm. 119.

2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi…, hlm. 11-16.

(3)

| komunikasi merupakan fenomena

rumit dan terus-menerus berubah. Walaupun demikian, ada beberapa ciri yang dapat ditemui pada sebagian komunikasi.

Menurutnya, bila dua orang atau lebih terlibat dalam suatu komunikasi, tentu mereka melakukan komunikasi karena beberapa alasan. 1). Mereka ingin mengatakan sesuatu. Maksudnya, dalam sebagian besar komunikasi, orang mempunyai pilihan apakah dia akan berbicara atau tidak. 2). Mereka mempunyai tujuan komunikatif. Pem-bicara mengatakan sesuatu karena menginginkan sesuatu terjadi akibat dari apa yang mereka katakan. 3). Mereka memilih kode dari bahasa yang dimiliki. Untuk mencapai tujuan komu-nikasinya, mereka dapat memilih kata-kata yang tepat untuk tujuan tersebut.3

Kapan manusia mulai mampu berkomunikasi dengan manusia lain-nya, tidak ada data otentik yang dapat menerangkan tentang hal itu. Hanya saja diperkirakan bahwa kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lisan adalah suatu peristiwa yang berlangsung secara mendadak. Kecakapan manusia ber-komunikasi sebelum mampu meng-utarakan pikirannya secara tulisan.

Usaha-usaha manusia berkomu-nikasi lebih jauh, terlihat dalam ber-bagai bentuk kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi pantai, dipilih untuk me-mudahkan mereka dalam berkomuni-kasi dunia luar dengan memakai perahu, rakit dan sampan.4

Dari keterangan di atas meng-gambarkan bahwa hubungan atau kontak antarmanusia di masa-masa

3Deni Darmawan, dkk, Dasar Teknologi

Informasi dan Komunikasi, (Bandung: UPI PRSS,

2006), hlm. 19-10.

4Hafied Cangara, Pengantar Ilmu

Komunikasi…, hlm. 4.

lampau umumnya sangat terbatas karena belum tersedianya alat komu-nikasi. Oleh karena itu, komunikasi jarak jauh tidak mungkin terjadi tanpa memakai alat atau teknologi. Upaya-upaya untuk menembus jarak komu-nikasi terus dilakukan oleh para pakar sains dan teknologi pada jamannya. Media penghantar gelombang suara menjadi salah satu tujuan utama dari pencarian sejumlah percobaan ilmiah. Dengan ditemukannya sistem telepon pada tahun 1876, maka timbul desa-kan untuk membuat peraturan mengenai hubungan telepon inter-nasional. Inisiatif ini akhirnya men-dorong diselenggarakannya suatu kon-frensi yang berlangsung di Berlin, Jerman, pada tahun 1885, yang meng-hasilkan sejumlah peraturan mengenai hubungan telepon internasional.5 b. Pengertian Alat Komunikasi

Hand-phone (HP)

Untuk menjelaskan mengenai alat komunikasi handphone maka kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan alat dan komunikasi, untuk menghindari pe-nafsiran yang kurang tepat mengenai alat komunikasi handphone tersebut.

Kata “alat” Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah sesuatu yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu atau bisa juga disebut perkakas, pera-botan yang dipakai untuk mencapai maksud”.6 Istilah komunikasi ber-pangkal pada perkataan latin. Comunis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antar dua orang atau lebih. Komunikasi juga dari akar kata bahasa latin Communico yang artinya membagi.

Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komu-nikasi antar manusia (human

5Ali Zaki, Memanfaatkan Beragam Perangkat

Teknologi Digital, (Jakarta: Salemba Infotek, 2008),

(4)

communication) bahwa: “Komunikasi adalah suatu proses transaksi yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) mem-bangun hubungan antarsesama manu-sia, (2) melalui penukaran informasi, (3) menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, serta (4) berusaha meng-ubah sikap dan tingkah laku itu”. 6

Definisi-definisi yang dikemuka-kan di atas tentunya belum mewakili semua definisi komunikasi yang telah dibuat oleh banyak pakar, namun sedikit banyaknya kita telah dapat memperoleh gambaran bahwa komu-nikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komuni-kasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.

Telepon genggam sering disebut handphone (HP) atau telepon selular (ponsel) adalah perangkat telekomuni-kasi elektronik yang mempunyai ke-mampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa kemana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu di-sambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel.7

Handphone tersebut, merupakan pengembangan teknologi telepon yang dari masa ke masa mengalami perkem-bangan, yang di mana perangkat hand-phone tersebut dapat digunakan sebagai perangkat mobile atau ber-pindah-pindah sebagai sarana komuni-kasi, penyampaian informasi dari suatu pihak kepihak lainnya menjadi semakin efektif dan efesien. Jadi, dari pengertian di atas, alat komunikasi handphone dapat diartikan suatu barang atau benda yang dipakai

6Hafied Cangara, Pengantar Ilmu

Komuni-kasi…, hlm. 19.

7A.Zambrana, “Pengertian Handphone”,

www. Mokletrpl2. Blogspot.com, 23 Desember 2016

sebagai sarana komunikasi baik itu berupa, lisan maupun tulisan, untuk penyampaian informasi atau pesan dari suatu pihak kepihak lainnya secara efektif dan efesien karena perangkatnya yang bisa dibawa kemana-mana dan dapat dipakai dimana saja.

c. Fungsi Alat Komunikasi Handphone (HP)

Ponsel atau handphone kini me-rupakan sahabat wajib yang tidak bisa lepas dari diri masyarakat Indonesia. Berdasarkan paparan data Consumer Lab Ericsson, selain sebagai alat komu-nikasi, handphone memiliki fungsi lain. Dari riset ditahun 2009, terdapat lima fungsi handphone yang ada di masyarakat. Handphone yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat komuni-kasi, kini pun telah berubah. Berikut persentase 5 fungsi handphone bagi masyarakat Indonesia: 1. Sebagai alat Komunikasi agar tetap terhubung dengan teman ataupun keluarga = 65% 2. Sebagai simbol kelas masyakarat = 44% 3. Sebagai penunjang bisnis = 49% 4. Sebagai pengubah batas sosial masyarakat = 36% 5. Sebagai alat penghilang stress = 36%.

Memang jelas manfaat handphone terbesar yaitu sebagai alat Komunikasi agar tetap terhubung dengan teman atau-pun keluarga, sesuai dengan fungsi awal-nya, dan selain fungsi di atas handphone tersebut bisa bermanfaat untuk menam-bah pengetahuan tentang kemajuan tek-nologi dan untuk memperluas jaringan, dan handphone tersebut juga bisa sebagai penghilang stress karena berbagai feature handphone yang beragam seperti kamera, permainan, Mp3, video, radio, televisi bahakan jaringan internet seperti yahoo, facebook, twitter, dan lain-lain.

2. Aktivitas Belajar Siswa

a. Macam-macam aktivitas manusia Dalam menjalankan hidupnya manusia tidak luput dari yang nama-nya aktivitas, secara sadar ataupun

(5)

| tidak aktivitas merupakan hal yang

sangat penting, karena tidak ada se-orangpun yang hidup tanpa melakukan aktivitas. Apalagi dalam dunia pendi-dikan seorang siswa yang menuntut ilmu dengan cara belajar maka siswa tersebut harus melakukan aktivitas, tidak ada belajar tanpa adanya akti-vitas. Oleh karena itu di sini penulis akan menyebutkan beberapa aktivitas kejiwaan manusia yang berhubungan erat dengan pendidikan, di antaranya, yaitu:

1. Pengamatan Pengamatan merupa-kan fungsi sensoris yang memung-kinkan seseorang menangkap stimuli dari dunia nyata sebagai bahan yang teramati. Pengamatan sebagai suatu fungsi primer dari pada jiwa dan menjadi awal akti-vitas intelektual. Obyek peng-amatan memiliki sifat-sifat ke-inginan, kesendirian, lokalitet dan bermateri. Subyek dapat mengada-kan orientasi tehadap suatu obyek, karena obyek itu dapat ditangkap dengan tidak tergantung kepada adanya saja, namun dapat di-pelajari secara langsung.8 Dalam dunia pendidikan pengamatan me-rupakan salah satu aktivitas yang sangat penting. Seorang siswa dalam kegiatan belajar mengajar harus melakukan pengamatan baik itu ketika guru sedang menjelaskan pelajaran, berdiskusi dengan teman atau ketika sedang mencari jalan keluar dalam suatu permasalahan yang dihadapinya.

2. Tanggapan Tanggapan biasa di-definisikan sebagai bayangan yang menjadi kesan yang dihasilkan dari pengamatan. Kesan tersebut men-jadi “isi” kesadaran yang dapat dikembangkan dalam hubungan-nya dengan konteks pengalaman

8Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. V, h. 18.

waktu sekarang serta antisipasi keadaan untuk masa yang akan datang. Dengan uraian ini maka ada macam tanggapan, yaitu: 1). Tang-gapan masa lampau yang sering disebut sebagai tanggapan ingatan. 2) Tanggapan masa sekarang yang dapat disebut sebagai tanggapan imaginatif. 3). Tangggapan masa mendatang yang dapat disebut sebagai tangggapan intisipasif. Tanggapan yang lemah akan secara statis diam, sedangkan tanggapan yang kuat lebih besar kecen-derungannya untuk muncul kem-bali ke alam kesadaran. Kemun-culan tanggapan ke alam kesadaran itu menungggu adanya perangsang yang relevan atau dapat bersatu dengan tanggapan yang ber-sangkutan.

METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis meng-gunakan penelitian kuantitatif yakni penyelidikan tentang masalah kemasya-rakatan atau kemanusiaan yang didasar-kan pada pengujian suatu teori yang tersusun atas variabel-variabel, diukur dengan bilangan-bilangan dan dianalisis dengan prosedur statistik. Bertujuan menentukan apakah generalisasi-generalisasi prediktif dari teori tertentu yang diselidiki terbukti kebenarannya.

Adapun dalam penulisan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan “metode statistik deskriptif analisis yaitu metode yang ditujukan untuk mendesrifsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik berupa alami maupun rekayasa manusia dengan sifat kajiannya menggunakan ukuran, jumlah atau frekuensi”. Dan yang ditunjang oleh data-data yang diperoleh melalui penelitian lapangan (field research) yaitu mengum-pulkan data dari objek yang diteliti.

(6)

Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa yang ada di SMP Negeri 6 Binjai yang berjumlah 550 siswa. Untuk menyederhanakan proses pengumpulan data dan pengolahan data, maka penulis mengambil teknik sampling. Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian-nya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih besar, dapat diambil 10-15%, atau 20-25%, atau lebih”. Jadi disini sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Penulis mengambil sampel sebanyak10 % dari jumlah populasi yaitu sebanyak 55 siswa dari seluruh jumlah populasi.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah terkumpul diolah terlebih dahulu melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Editing/memeriksa Hal ini dilakukan setelah semua data yang telah terkumpul melalui cara angket/ kuesioner atau instrumen lainnya. Lang-kah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa kembali semua kuesioner ter-sebut satu persatu. Hal terter-sebut dilakukan dengan maksud mengoreksi, apakah setiap kuesioner telah terisi sesuai petunjuk sebelumnya.

Scoring, pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam angket/kuesioner, dengan memper-hatikan jenis data yang ada sehingga tidak terjadi kesalahan terhadap butir per-tanyaan yang tidak layak diberi skor.

Tabulasing, perhitungan terhadap hasil skor yang telah ada. Tabulasing ini bertujuan untuk men atkan gambaran dalam setiap item yang penulis kemuka-kan.

HASIL PENELITIAN Deskripsi Data

Telah penulis kemukakan pada bab sebelumnya salah satu teknik pengum-pulan data yang digunakan dalam

pene-litian ini adalah dengan mengguna-kan angket yang telah disebarkan kepada para siswa. Angket yang telah disebarkan pada siswa yaitu sebanyak 55 angket yang telah dipilih secara acak. Dari data yang di-peroleh menunjukkan bahwa (100%) siswa menyatakan mempunyai hand-phone. angket yang disebar diperoleh (2%) siswa menyatakan selalu memaksa orang tua untuk minta dibelikan hand-phone, (2%) siswa menyatakan sering memaksa orang tua untuk minta dibelikan handphone, kemudian (53%) siswa menyatakan kadang-kadang memaksa orang tua untuk minta dibelikan hand-phone dan (43%) siswa menyatakan tidak pernah memaksa orang tua untuk minta dibelikan handphone. Berdasarkan jawab-an responden tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa terkadang memaksa orang tua untuk minta dibelikan handphone.

Pemanfaatan Handphone secara Positif Terdapat (54%) siswa menyatakan selalu menggunakan handphone untuk hal positif, (24%) siswa menyatakan sering menggunakan handphone untuk hal positif, dan (12%) siswa menyatakan kadang-kadang menggunakan handphone untuk hal positif. Berdasarkan jawaban responden tersebut, dapat diambil kesim-pulan bahwa siswa selalu menggunakan handphone untuk hal positif, walaupum masih ada siswa yang terkadang meng-gunakan handphone untuk hal yang negatif.

Siswa memainkan handphone saat pelajaran belangsung

Terdapat 22% siswa menyatakan selalu menonaktifkan handphone saat di dalam kelas, (36%) siswa menyatakan sering menonaktifkan handphone saat di dalam kelas, kemudian (13%) siswa menyatakan kadang-kadang menonaktifkan handphone saat di dalam kelas dan (29%) siswa menyatakan tidak pernah menonaktifkan handphone saat di dalam kelas. Berdasar-kan jawaban responden tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa masih

(7)

| banyak siswa yang tidak menonaktifkan

handphone saat di dalam kelas. Ketika handphone saat di dalam kelas tidak di nonaktifkan jadi ada kemungkinan dapat mengganggu proses belajar karena bisa saja terdengar bunyi telepon atau sms yang masuk. Oleh karena itu pihak sekolah harus benar-benar memberi peringatan jika ada siswa yang tidak menonaktifka handphone saat di dalam kelas agar proses belajar dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Dan berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan pada pihak sekolah bahwa jika ada siswa yang ketahuan memainkan handphone pada saat pelajaran berlangsung maka hand-phone-nya akan disita dan akan dikembali-kan jika orang tua/wali siswa yang mengambilnya kesekolah.

b. Analisis Data

Seperti yang penulis ungkapkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel X penggunaan alat komunikasi (Handphone) dan variabel Y (aktivitas belajar siswa) terdapat hubungan positif yang signifikan. Untuk itu menggunakan rumus korelasi product moment untuk mengetahui apakah ada hubungan positif yang signi-fikan atau tidak diantara kedua variabel tersebut. Adapun untuk mencari angka indeks korelasi “r” product moment ter-sebut, maka langkah yang ditempuh adalah:

1. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (X) penggunaan alat komunikasi handphone.

2. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (Y) aktivitas belajar siswa.

Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variabel X dan variabel Y bertanda positif, hal tersebut dengan memperhatikan besarnya rxy yang diperoleh yaitu sebesar 0, 808. Ini berarti terdapat korelasi positif antara peng-gunaan alat komunikasi handphone (HP) terhadap aktivitas belajar siswa di SMP Negeri 6 Binjai.

c. Interpretasi Data

Untuk memberikan interpretasi terhadap rxy dapat ditempuh dengan dua macam cara, yaitu:

1. Memberi interpretasi sederhana Apabila hasil tersebut diinterpretasi-kan secara kasar atau sederhana dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment. Ternyata besarnya rxy (0,808) yang besarnya berkisar antara 0,70 – 0,90 berarti korelasi positif antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi kuat atau tinggi. 2. Memberikan interpretasi terhadap rxy

dengan jalan berkonsultasi pada nilai “r” product moment dengan jalan: 3. Dikemukakan kembali hipotesis

pene-litian, yaitu: membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang tercantum dalam tabel “r” pada taraf signifikasi 5% dan 1% namun terlebih dahulu mencari drajat bebasnya (db) atau dregrees of freedom (df).

4. Banyaknya variabel yang dikorelasikan Df = N – nr = 55 – 2 = 53. Dengan memeriksa tabel nilai “r” product moment ternyata df 53 tidak terdapat dalam tabel, maka kita pakai df 50. Maka dengan df sebesar 50 diperoleh nilai “r” tabel pada taraf signifikan 5% sebesar 0,297, sedangkan pada taraf signifikan 1% diperoleh niali “r” tabel sebesar 0,361. ternyata rxy yang (besarnya = 0,808) adalah jauh lebih besar daripada “r” tabel (yang besar-nya 0,297 dan 0,361).

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yatitu yang berjudul pengaruh penggunaan alat komunikasi handphone (HP) terhadap aktivitas belajar siswa SMP Negeri 6 Binjai. Akhirnya penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif yang signifi-kan antara penggunaan alat komunikasi handphone terhadap aktivitas belajar siswa.

(8)

Hal ini dibuktikan dari hasil yang diperoleh yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment, diperoleh angka indeks korelasi sebesar 0,808 yang berkisar antara 0,70 – 0,90, ini berarti ter-dapat korelasi yang signifikan antara variabel X dan variabel Y yaitu korelasi yang Kuat atau tinggi. Kemudian dengan memeriksa tabel nilai “r” product moment

ternyata dengan df sebesar 50 pada taraf signifikan 5% diperoleh “r” tabel sebesar 0,297, selanjutnya pada taraf signifikan 1% diperloleh angka sebesar 0,361. jika dilihat pada angka “r” tabel tersebut maka rxy jauh lebih besar daripada “r” tabel, pada taraf signifikan 5% (0,808 > 0,297) maupun pada taraf signifikan 1% (0,808 > 0,361).

(9)

| DAFTAR BACAAN

Basuki, Sulistyo, Dasar-dasar Teknologi Informasi, Jakarta: Universitas Terbuka. Depdikbud, Cet. 1, 1998.

Bell Greadler, Margaret E., Belajar dan Membelajarkan (Terjemahan), Jakarta: PT. RajaGrafinda Persada, Cet. II, 1994

Bunga Kehidupan, Pengaruh Handphone terhadap Pelajar, www.bbawor.blogspot.com, Jakarta, 23 Desember 2010 Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. RajaGrafinda Persada, 2007.

Darmawan, Deni. Dkk., Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung: UPI PRSS, Cet. I, 2006.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, , Edisi ke-III, Cet –IV, 2007.

Dradjat, Zakiah. Dkk., Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 1, 1995.

Effendi, E. Usman dan Praja, Juhaya S., Pengantar Psikologi, Jakarta: PT. Angkasa Bandung, 1989.

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Komunikasi, Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, Cet. IX, 2005.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, Cet. XI, 2011.

Juliantara, Ketut, “Aktivitas Belajar”, www.Edukasi.Kompasiana.com, 27 November 2010 Kountur, Ronny, Metode Untuk Penulisan Skripsi & Tesis, Jakarta: CV.Taruna Grafika, Cet ke-1, 2003. Langit, Dewa, “Fungsi Handphone bagi Masyarakat Indonesian”,

www.Dewalangit.com, 23 Desember 2010.

Moeliono, M. Anton. Dkk., Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penyelenggaraan tugasnya, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dengan dibantu oleh satu orang Sekretaris dengan membawahi tiga orang

Merkez, üst kontrol limiti ve alt kontrol limitini belirlenip, klasik istatistik kalite kontrol grafikleri oluşturularak ve daha sonra bulan ı k istatistiksel kalite

[r]

[r]

(1) Pemakaman tumpangan dapat dilakukan dalam suatu petak tempat. pemakaman anggota keluarga atau

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar minat belajar mahasiswa olahraga terhadap matakuliah gulat di Universitas islam ‘45’ Bekasi dan

Anda akan diberi 1 pak korek api pada masing-masing sesi yaitu pada sesi latihan, working 1, working 2 dan working 3 serta mendapatkan lem untuk merekatkan korek api

Jalur PMDK Tahun 2015 Universitas Jenderal Achmad Yani.