Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi merupakan salah satu UPT
Kementerian Sosial Republik Indonesia yang berfokus memberikan
pelayanan yang komprehensif pada lanjut usia di Indonesia
khususnya pada seluruh wilayah kerja Balai Lansia Budhi Dharma
Bekasi dengan menyelenggarakan berbagai program kegiatan yang
memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup lanjut usia di
Indonesia.
MAKLUMAT PELAYANAN
Segenap aparatur Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi menyatakan sanggup
menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan standar yang telah di tetapkan serta
Melayani dan Merehabilitasi Lanjut Usia Dengan Sepenuh Hati dan Profesional. Apabila
kami tidak menepati janji, maka kami siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Bekasi, 02 Januari 2021
Kepala Balai
ttd
Berdiri pada tanggal 22 Mei 1971 dengan nama Panti Werdha “Budhi Dharma” di Jl. Fatmawati Jakarta Selatan 2 November 1992 PSTW “Budhi Dharma” dipindahkan ke Jl. HM. Djoyomartono No. 19 RT. 02 RW. 021 Kel. Margahayu
Kec. Bekasi Timur
Tahun 2019 PSTW Budhi Dharma Bekasi
beralih fungsi menjadi Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (BRSLU) Budhi Dharma Bekasi
Tahun 2020 Balai Rehabilitasi Sosial
Lanjut Usia Budhi Dharma Bekasi
melaksanakan pelayanan di 16
Provinsi
TERWUJUDNYA BALAI REHABILITASI SOSIAL LANJUT
USIA YANG PROFESIONAL
VISI
MISI
Meningkatkan Kualitas Hidup Lanjut Usia Dengan Memberikan Pelayanan Rehabilitasi Dan Advokasi Sosial. Membantu Kemandirian Dan Mendorong Lanjut Usia Untuk Kembali Ke Tengah Keluarga Menjadi Tempat Pengembangan Model Dan Percontohan Layanan Lanjut Usia Tingkat Nasional. Melaksanakan Dukungan Manajemen Secara Transparan, Akuntabel, Efektif Dan Efisien. Meningkatkan Kualitas Tenaga Penyedia Layanan.
JANGKAUAN WILAYAH
WILAYAH JANGKAUAN BUKAN WILAYAH JANGKAUAN WILAYAH JANGKAUAN BUKAN WILAYAH JANGKAUAN
16 PROVINSI
(Nangroe Aceh Darusalam, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Riau,
Bengkulu, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampung,
Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Jogjakarta, Jawa Tengah
dan Jawa Timur,).
SUMBER DAYA MANUSIA
NO KATEGORI JENIS KELAMIN JUMLAH L P 1 Kepala Balai 1 - 1 2 Pejabat Struktural 1 1 2 3 Fungsional Pekerja Sosial 1 15 16 4 Fungsional Penyuluh Sosial - 2 2 5 Fungsional Perawat 1 3 5 6 Fungsional Dokter 1 - 1 7 Fungsional Fisioterapis - 1 1 8 Fungsional Perencana 1 - 1 9 Fungsional Arsiparis - 1 1 10 Fungsional Psikolog11 Jabatan Fungsional Umum 6 11 16 12 Tenaga Kontrak 12 5 17 JUMLAH 23 40 63 PPNPN PNS 17 ORANG PERAWAT | PRAMU WERDHA | JURU MASAK | PETUGAS KEBERSIHAN | SECURITY 46 ORANG PEKERJA SOSIAL | PENYULUH SOSIAL | PERAWAT | DOKTER | PSIKOLOG | FISIOTERAPIS | PERENCANA | ARSIPARIS | FUNGSIONAL UMUM SDM
JUMLAH PPKS (TARGET 2021)
NO
KATEGORI
JUMLAH
1
ATENSI BERBASIS KOMUNITAS
11700 Orang
2
TEMPORARY SHELTER
90 Orang
3
RESPON KASUS DAN KEDARURATAN
860 Orang
JUMLAH LKS/PUSAKA BINAAN
NO PROVINSI JUMLAH LKS 1 ACEH 17 2 SUMATERA UTARA 26 3 SUMATERA BARAT 8 4 JAMBI 27 5 RIAU 9 6 SUMATERA SELATAN 267 KEP. BANGKA BELITUNG 9
8 BENGKULU 13 9 KEPULAUAN RIAU 9 10 LAMPUNG 43 11 DKI JAKARTA 108 12 JAWA BARAT 101 13 JAWA TENGAH 60 14 D.I YOGYAKARTA 43 15 JAWA TIMUR 125 16 BANTEN 22
Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi berdiri di lahan
seluas 426.173 𝑚
2dan memiliki berbagai sarana dan
prasarana yang mendukung pelaksanaan rehabilitasi
sosial di seluruh wilayah jangkauan kerja
GEDUNG WISMA
DAN SELASAR
KENDARAAN
OPERASIONAL
GRAHA
ATENSI
RUANG
KESEHATAN
DAN
AGROWISATA
LANSIA
ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL
Asistensi Rehabilitasi Sosial
adalah layanan Rehabilitasi Sosial yang
menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan/atau
residensial melalui kegiatan dukungan pemenuhan kebutuhan hidup
layak, perawatan sosial dan/atau pengasuhan anak, dukungan keluarga,
terapi fisik, terapi psikososial, terapi mental spiritual, pelatihan
vokasional, pembinaan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi
sosial, serta dukungan aksesibilitas.
TUJUAN ATENSI
INDIVIDU
Memfungsikan kembali peran lansia untuk bisa melaksanakan fungsi sosialnya di keluarga dan
Masyarakat melalui Penerimaan dan penyadaran diri sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasan yang dimiliki lansia
KELUARGA
Memfungsikan kembali peran keluarga untuk
bisa menerima, merawat, menyayangi, melindungi dan mendukung seluruh anggota keluarga termasuk lansia
MASYARAKAT
Memfungsikan kembali peran dan tanggung jawab sosial masyarakatserta terbangunnya penerimaan & kepedulian masyarakat
seluruh warganya kepada lansia
CORE BUSINESS ATENSI
ASESMEN KOMPREHENSIF PERENCANAAN ATENSI SUPERVISI PENDEKATAN & KESEPAKATAN AKSES IMPLEMENTASI Berbasis Keluarga (Peksos, TKS, Relawan Sosial) Berbasis Komunitas (LKS, IPWL, LPKSA, PUSAKA) Berbasis Residensial(Balai besar, Balai, Loka, Panti)
PASCALAYANAN DAN TERMINASI MONEV
Dasar hukum : Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Pasal 7 Ayat (3) Rehabilitasi Sosial dapat dilaksanakan
secara persuasif, motivatif, koersif, baik dalam keluarga,
masyarakat maupun panti sosial.
Pasal 7 Ayat (2) UU 11/2009 Kesejahteraan Sosial juncto Pasal 5 Ayat (1) PP 39/2012 Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
ASESMEN KOMPREHENSIF
Asesmen Komprehensif
adalah kegiatan yang dilakukan oleh Petugas (Pekerja Sosial,
Pendamping Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, Pendamping LKSLU/PUSAKA, atau petugas lain)
untuk melaksanakan pemahaman dan pendalaman masalah, kebutuhan, potensi dan
sumber, jenis bantuan yang telah diterima, dan jenis layanan/bantuan yang dibutuhkan oleh
lansia selaku calon penerima ATENSI LU.
Hasil asesmen komprehensif akan
menjadi dasar
dalam perencanaan ATENSI yang akan
diberikan kepada lanjut usia apakah berbasis keluarga, komunitas/PUSAKA/LKS atau
residensial. Hasil asesmen juga akan digunakan sebagai dasar pelaksanaan supervisi.
KOMPONEN ASESMEN KOMPREHENSIF DIANTARANYA TERDIRI DARI
Identitas Lansia (By Name By Address), Gambaran Umum Kondisi Lansia baik secara Fisik/Medis, Psikologis, Sosial, Ekonomi, dan Spiritual, Masalah yang dihadapi oleh Lansia, Minat, Bakat, dan
Keterampilan, Kebutuhan akan Layanan, Potensi dan Sumber, Bantuan Sosial yang telah dan sedang diterima, Pendekatan yang diperlukan (berbasis Keluarga, Komunitas, dan atau residensial,
PENDEKATAN PELAYANAN ATENSI
Komunitas Residensial
Keluarga
Keluarga
Keluargaadalah unit terkecil dalam masyarakat dan merupakan lembaga sosialisasi pertama serta utama dalam masyarakat yang mempunyai peranan penting dalam mewujudkan
kesejahteraan anggotanya
Residensial
Setiapmasyarakatmempunyai potensi untuk mengatasi masalah kesejahteraan sosial yang ada secara mandiri dengan mengorganisisr diri untuk mengelola sumber daya manusia, alami dan sosialnya.
Komunitas
Pelayanan berbasis
institusi/residensial
merupakan alternatif terakhir setelah pelayanan berbasis keluarga dan komunitas.
1. Keluarga menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis lanjut usia; 2. Keluarga tempat berlindung yang utama lanjut usia;
3. Keluarga tempat lanjut usia untuk menjalankan peran dan mengaktualisasikan dirinya di usia lanjut 4. Keluarga yang baik, harmonis dan bahagia dapat meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial lanjut
usia melalui perawatan;
5. Keluarga yang tidak peduli, tidak harmonis, dan penuh konflik akan beresiko bagi kesehatan fisik dan psikis lanjut usia;
6. Keluarga tempat terbaik bagi penerima manfaat. Maka, dukungan keluarga kepada lanjut usia harus diperkuat, agar terwujudnya pemenuhan hak dan kebutuhannya.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat dan merupakan lembaga sosialisasi pertama serta utama dalam masyarakat yang mempunyai peranan penting dalam mewujudkan kesejahteraan
anggotanya
Setiap masyarakat mempunyai potensi untuk mengatasi masalah kesejahteraan sosial yang ada secara mandiri dengan mengorganisisr diri untuk mengelola sumber daya manusia, alami dan
sosialnya.
ATENSI BERBASIS MASYARAKAT
1. Komunitas merupakan lingkungan terdekat bagi lanjut usia dalam pemenuhan kebutuhan fisik dan psikis;
2. Komunitas yang memiliki kesadaran bersama akan melindungi lanjut usia dari kerentanandan diskriminasi;
3. PUSAT SANTUNAN KELUARGA (PUSAKA)/LKS LU menjadi penggerak utama bagi
keluarga dan komunitas untuk melakukan perawatan sosial bagi lanjut usia ; 4. Komunitas adalah yang terdekat dengan keluarga lanjut usia. Maka, komunitas
harus dikuatkan melalui LKS agar lebih sensitif dan responsif dalam mencegah dan menyelesaikan permasalahan yang dialami lanjut usia.
Pelayanan berbasis institusi/residensial merupakan alternatif terakhir setelah pelayanan berbasis keluarga dan komunitas.
ATENSI BERBASIS RESIDENSIAL
1. Layanan residential melalui Balai Rehsos, Panti Rehsos atau LKS menjadi kebutuhan bagi lanjut usia yang tidak memiliki keluarga atau ditelantarkan oleh keluarga atau keluarga yang tak mampu merawat lanjut usia karena permasalahan ekonomi dan sosial;
2. Perawatan di Panti atau LKS dapat menjamin kualitas kesejahteraan sosial bagi terpenuhinya kebutuhan fisik, psikologis dan sosial lanjut usia yang dilaksanakan secara temporer;
3. Layanan Residensial adalah alternatif terakhir, Maka UPT Pusat/Balai sebagai centrelink/
SERASI harus memfokuskan pelayanannya kepada meningkatkan kapasitas UPT Daerah & LKS agar lebih bisa memfokuskan kegiatannya pada penguatan dukungan keluarga agar lanjut usia terlantar/rentan dapat sesegera mungkin kembali kepada keluarga.
KOMPONEN BANTUAN ATENSI
Pemenuhan Hidup Layak Pelatihan Vokasional Bantuan dan Asistensi Sosial Dukungan Aksesibilitas Perawatan / Pengasuhan Sosial Dukungan Keluarga TerapiPROGRAM ATENSI
MELALUI PUSAKA
BNBA DAN RAB DALAM
BENTUK EXCEL DAN SCAN
1
AKTA NOTARIS
2
SK KEMENKUMHAM
3
SCREENSHOT DI CEKBANSOS UNTUK DTKS DAN SURAT KETERANGAN DALAM PENGUSULAN
BAGI YANG BELUM ID DTKS
4
REKOMENDASI DINAS
KAB/KOTA
5
ASESMEN KOMPREHENSIF 2
LEMBAR (DISIMPAN DI LKS)
6
PROFIL LEMBAGA
7
PROFIL MANAGER
KASUS/PENDAMPING
8
IZIN OPERASIONAL ATAU
TANDA DAFTAR
9
NPWP A.N LKS/PUSAKA
10
AKREDITASI JIKA ADA
11
SURAT PERNYATAAN SURVEY
HARGA
12
2
TERLANTAR3
DISABILITAS4
TERPENCIL5
TUNA SOSIAL1
MISKINKriteria
Penerima
7
KORBANBENCANA8
KORBANTINDAK KEKERASAN9
EKSPLOITASI10
DISKRIMINASI6
PENYIMPANGANPERILAKU11
HAMBATAN FUNGSI SOSIALPersyaratan Penerima
Minimal berusia 60 Tahun
Memiliki NIK
Prioritas Memiliki ID DTKS
(Melampirkan Screenshot
cekbansos.kemensos.go.id)
Bagi Lansia Non DTKS
Melampirkan Bukti PPKS
diusulkan untuk
mendapatkan ID DTKS oleh
LKS/PUSAKA ke dinas sosial
Kabupaten / Kota / Provinsi
/ Kementerian Sosial.
2
PERAWATAN SOSIAL
DAN/ATAU PENGASUHAN LANSIA
3
DUKUNGAN KELUARGA
4
TERAPI FISIK, PSIKOSOSIAL
DAN MENTAL SPIRITUAL
5
VOKASIONAL DAN
KEWIRAUSAHAAN
1
DUKUNGAN PEMENUHAN
HIDUP LAYAK
7
DUKUNGAN AKSESIBILITAS
6
BANTUAN SOSAL
DAN ASISTENSI SOSIAL
PENETAPAN KUOTA
Pertimbangan Kuota Provinsi :
1. Populasi Lansia di Provinsi
(Tahun 2019)
2. Regulasi Lansia di Provinsi
3. Jumlah LKS di Provinsi
Pertimbangan Kuota LKS :
1. Regulasi Lansia di
Kab/Kota
2. Akreditasi
LKS/PUSAKA YANG DIUTAMAKAN
1
MEMENUHI
PERSYARATAN
PEDOMAN
OPERASIONAL
2
MEMILIKI
NILAI
AKREDITASI
TINGGI
3
CALON PENERIMA
YANG DIUSULKAN
MEMILIKI DTKS
4
CALON PENERIMA YANG DIUSULKAN MEMILIKI REKENING DI HIMBARA (MANDIRI)PENGELOLAAN
PROPOSAL
PENANGGUNGJAWAB PROVINSI MEMERIKSA DATA YANG DIKIRIMKAN PROVINSI PER LKS DAN MEMASTIKAN PENULISAN NIK SESUAI DENGAN
KETENTUAN
4
NIK DITULIS DENGAN BILANGAN BULAT DAN TERDIRI DARI 16 ANGKA DIANTARANYA 2 DIGIT KODE PROV 2 DIGIT KODE KAB/KOTA 2 DIGIT KODE
KEC 6 DIGIT KODE TANGGAL LAHIR DAN 4 DIGIT NO URUT
5
PENANGGUNGJAWAB PROVINSI MENELAAH PROPOSAL MASUK DARI PROVINSI DAN MENGINPUT KE FORMULIR ONLINE YANG DISEDIAKAN
PENANGGUNGJAWAB DATA
1
PROPOSAL YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT DIBERIKAN KETERANGAN DI FORMULIR DENGAN KETERANGAN “TIDAK LENGKAP DAN TIDAK
DIREKOMENDASIKAN” OLEH PENANGGUNGJAWAB PROVINSI
2
PENANGGUNGJAWAB PROVINSI MENELAAH BNBA DAN RAB DALAM BENTUK EXCEL
PENGELOLAAN
PROPOSAL
PENANGGUNGJAWAB PROVINSI MENGIRIM BNBA DAN RAB KE PETUGAS DATA PROVINSI
6
PENANGGUNGJAWAB DATA PROVINSI MEMFILTER KESESUAIAN PENULISAN NIK (JUMLAH DIGIT 16 ANGKA DAN TIDAK ADA SIMBOL TAMBAHAN), DATA
YANG TIDAK SESUAI AKAN DIHAPUS PERMANEN
7
PENANGGUNGJAWAB DATA MEMFILTER DUPLIKASI NIK HASIL FILTER PENULISAN (JIKA DITEMUKAN DUPLIKASI DATA AKAN DIHAPUS PERMANEN)
8
DALAM HAL KUOTA PER LKS, JIKA DATA YANG DIKIRIMKAN MELEBIHI KUOTA, MAKA DATA BNBA PENGAJUAN URUTAN PALING BAWAH AKAN DIHAPUS
9
PENANGGUNGJAWAB DATA DAN PENANGGUNGJAWAB PROVINSI
MELAKSANAKAN RAPAT PEREKAPAN BERSAMA KOORDINATOR ATENSI, PPK DAN KPA UNTUK DIREKOMENDASIKAN KE DIREKTORAT