• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIALISASI ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL (ATENSI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOSIALISASI ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL (ATENSI)"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi merupakan salah satu UPT

Kementerian Sosial Republik Indonesia yang berfokus memberikan

pelayanan yang komprehensif pada lanjut usia di Indonesia

khususnya pada seluruh wilayah kerja Balai Lansia Budhi Dharma

Bekasi dengan menyelenggarakan berbagai program kegiatan yang

memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup lanjut usia di

Indonesia.

(3)

MAKLUMAT PELAYANAN

Segenap aparatur Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi menyatakan sanggup

menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan standar yang telah di tetapkan serta

Melayani dan Merehabilitasi Lanjut Usia Dengan Sepenuh Hati dan Profesional. Apabila

kami tidak menepati janji, maka kami siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Bekasi, 02 Januari 2021

Kepala Balai

ttd

(4)

Berdiri pada tanggal 22 Mei 1971 dengan nama Panti Werdha “Budhi Dharma” di Jl. Fatmawati Jakarta Selatan 2 November 1992 PSTW “Budhi Dharma” dipindahkan ke Jl. HM. Djoyomartono No. 19 RT. 02 RW. 021 Kel. Margahayu

Kec. Bekasi Timur

Tahun 2019 PSTW Budhi Dharma Bekasi

beralih fungsi menjadi Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (BRSLU) Budhi Dharma Bekasi

Tahun 2020 Balai Rehabilitasi Sosial

Lanjut Usia Budhi Dharma Bekasi

melaksanakan pelayanan di 16

Provinsi

(5)

TERWUJUDNYA BALAI REHABILITASI SOSIAL LANJUT

USIA YANG PROFESIONAL

VISI

MISI

Meningkatkan Kualitas Hidup Lanjut Usia Dengan Memberikan Pelayanan Rehabilitasi Dan Advokasi Sosial. Membantu Kemandirian Dan Mendorong Lanjut Usia Untuk Kembali Ke Tengah Keluarga Menjadi Tempat Pengembangan Model Dan Percontohan Layanan Lanjut Usia Tingkat Nasional. Melaksanakan Dukungan Manajemen Secara Transparan, Akuntabel, Efektif Dan Efisien. Meningkatkan Kualitas Tenaga Penyedia Layanan.

(6)

JANGKAUAN WILAYAH

WILAYAH JANGKAUAN BUKAN WILAYAH JANGKAUAN WILAYAH JANGKAUAN BUKAN WILAYAH JANGKAUAN

16 PROVINSI

(Nangroe Aceh Darusalam, Sumatera

Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Riau,

Bengkulu, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampung,

Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Jogjakarta, Jawa Tengah

dan Jawa Timur,).

(7)

SUMBER DAYA MANUSIA

NO KATEGORI JENIS KELAMIN JUMLAH L P 1 Kepala Balai 1 - 1 2 Pejabat Struktural 1 1 2 3 Fungsional Pekerja Sosial 1 15 16 4 Fungsional Penyuluh Sosial - 2 2 5 Fungsional Perawat 1 3 5 6 Fungsional Dokter 1 - 1 7 Fungsional Fisioterapis - 1 1 8 Fungsional Perencana 1 - 1 9 Fungsional Arsiparis - 1 1 10 Fungsional Psikolog

11 Jabatan Fungsional Umum 6 11 16 12 Tenaga Kontrak 12 5 17 JUMLAH 23 40 63 PPNPN PNS 17 ORANG PERAWAT | PRAMU WERDHA | JURU MASAK | PETUGAS KEBERSIHAN | SECURITY 46 ORANG PEKERJA SOSIAL | PENYULUH SOSIAL | PERAWAT | DOKTER | PSIKOLOG | FISIOTERAPIS | PERENCANA | ARSIPARIS | FUNGSIONAL UMUM SDM

(8)

JUMLAH PPKS (TARGET 2021)

NO

KATEGORI

JUMLAH

1

ATENSI BERBASIS KOMUNITAS

11700 Orang

2

TEMPORARY SHELTER

90 Orang

3

RESPON KASUS DAN KEDARURATAN

860 Orang

(9)

JUMLAH LKS/PUSAKA BINAAN

NO PROVINSI JUMLAH LKS 1 ACEH 17 2 SUMATERA UTARA 26 3 SUMATERA BARAT 8 4 JAMBI 27 5 RIAU 9 6 SUMATERA SELATAN 26

7 KEP. BANGKA BELITUNG 9

8 BENGKULU 13 9 KEPULAUAN RIAU 9 10 LAMPUNG 43 11 DKI JAKARTA 108 12 JAWA BARAT 101 13 JAWA TENGAH 60 14 D.I YOGYAKARTA 43 15 JAWA TIMUR 125 16 BANTEN 22

(10)

Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi berdiri di lahan

seluas 426.173 𝑚

2

dan memiliki berbagai sarana dan

prasarana yang mendukung pelaksanaan rehabilitasi

sosial di seluruh wilayah jangkauan kerja

(11)

GEDUNG WISMA

DAN SELASAR

(12)

KENDARAAN

OPERASIONAL

(13)

GRAHA

ATENSI

(14)

RUANG

KESEHATAN

DAN

AGROWISATA

LANSIA

(15)

ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL

Asistensi Rehabilitasi Sosial

adalah layanan Rehabilitasi Sosial yang

menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan/atau

residensial melalui kegiatan dukungan pemenuhan kebutuhan hidup

layak, perawatan sosial dan/atau pengasuhan anak, dukungan keluarga,

terapi fisik, terapi psikososial, terapi mental spiritual, pelatihan

vokasional, pembinaan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi

sosial, serta dukungan aksesibilitas.

(16)

TUJUAN ATENSI

INDIVIDU

Memfungsikan kembali peran lansia untuk bisa melaksanakan fungsi sosialnya di keluarga dan

Masyarakat melalui Penerimaan dan penyadaran diri sesuai dengan kemampuan dan

keterbatasan yang dimiliki lansia

KELUARGA

Memfungsikan kembali peran keluarga untuk

bisa menerima, merawat, menyayangi, melindungi dan mendukung seluruh anggota keluarga termasuk lansia

MASYARAKAT

Memfungsikan kembali peran dan tanggung jawab sosial masyarakat

serta terbangunnya penerimaan & kepedulian masyarakat

seluruh warganya kepada lansia

(17)

CORE BUSINESS ATENSI

ASESMEN KOMPREHENSIF PERENCANAAN ATENSI SUPERVISI PENDEKATAN & KESEPAKATAN AKSES IMPLEMENTASI Berbasis Keluarga (Peksos, TKS, Relawan Sosial) Berbasis Komunitas (LKS, IPWL, LPKSA, PUSAKA) Berbasis Residensial

(Balai besar, Balai, Loka, Panti)

PASCALAYANAN DAN TERMINASI MONEV

Dasar hukum : Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Pasal 7 Ayat (3) Rehabilitasi Sosial dapat dilaksanakan

secara persuasif, motivatif, koersif, baik dalam keluarga,

masyarakat maupun panti sosial.

Pasal 7 Ayat (2) UU 11/2009 Kesejahteraan Sosial juncto Pasal 5 Ayat (1) PP 39/2012 Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

(18)
(19)

ASESMEN KOMPREHENSIF

Asesmen Komprehensif

adalah kegiatan yang dilakukan oleh Petugas (Pekerja Sosial,

Pendamping Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, Pendamping LKSLU/PUSAKA, atau petugas lain)

untuk melaksanakan pemahaman dan pendalaman masalah, kebutuhan, potensi dan

sumber, jenis bantuan yang telah diterima, dan jenis layanan/bantuan yang dibutuhkan oleh

lansia selaku calon penerima ATENSI LU.

Hasil asesmen komprehensif akan

menjadi dasar

dalam perencanaan ATENSI yang akan

diberikan kepada lanjut usia apakah berbasis keluarga, komunitas/PUSAKA/LKS atau

residensial. Hasil asesmen juga akan digunakan sebagai dasar pelaksanaan supervisi.

KOMPONEN ASESMEN KOMPREHENSIF DIANTARANYA TERDIRI DARI

Identitas Lansia (By Name By Address), Gambaran Umum Kondisi Lansia baik secara Fisik/Medis, Psikologis, Sosial, Ekonomi, dan Spiritual, Masalah yang dihadapi oleh Lansia, Minat, Bakat, dan

Keterampilan, Kebutuhan akan Layanan, Potensi dan Sumber, Bantuan Sosial yang telah dan sedang diterima, Pendekatan yang diperlukan (berbasis Keluarga, Komunitas, dan atau residensial,

(20)

PENDEKATAN PELAYANAN ATENSI

Komunitas Residensial

Keluarga

Keluarga

Keluargaadalah unit terkecil dalam masyarakat dan merupakan lembaga sosialisasi pertama serta utama dalam masyarakat yang mempunyai peranan penting dalam mewujudkan

kesejahteraan anggotanya

Residensial

Setiapmasyarakatmempunyai potensi untuk mengatasi masalah kesejahteraan sosial yang ada secara mandiri dengan mengorganisisr diri untuk mengelola sumber daya manusia, alami dan sosialnya.

Komunitas

Pelayanan berbasis

institusi/residensial

merupakan alternatif terakhir setelah pelayanan berbasis keluarga dan komunitas.

(21)

1. Keluarga menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis lanjut usia; 2. Keluarga tempat berlindung yang utama lanjut usia;

3. Keluarga tempat lanjut usia untuk menjalankan peran dan mengaktualisasikan dirinya di usia lanjut 4. Keluarga yang baik, harmonis dan bahagia dapat meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial lanjut

usia melalui perawatan;

5. Keluarga yang tidak peduli, tidak harmonis, dan penuh konflik akan beresiko bagi kesehatan fisik dan psikis lanjut usia;

6. Keluarga tempat terbaik bagi penerima manfaat. Maka, dukungan keluarga kepada lanjut usia harus diperkuat, agar terwujudnya pemenuhan hak dan kebutuhannya.

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat dan merupakan lembaga sosialisasi pertama serta utama dalam masyarakat yang mempunyai peranan penting dalam mewujudkan kesejahteraan

anggotanya

(22)

Setiap masyarakat mempunyai potensi untuk mengatasi masalah kesejahteraan sosial yang ada secara mandiri dengan mengorganisisr diri untuk mengelola sumber daya manusia, alami dan

sosialnya.

ATENSI BERBASIS MASYARAKAT

1. Komunitas merupakan lingkungan terdekat bagi lanjut usia dalam pemenuhan kebutuhan fisik dan psikis;

2. Komunitas yang memiliki kesadaran bersama akan melindungi lanjut usia dari kerentanandan diskriminasi;

3. PUSAT SANTUNAN KELUARGA (PUSAKA)/LKS LU menjadi penggerak utama bagi

keluarga dan komunitas untuk melakukan perawatan sosial bagi lanjut usia ; 4. Komunitas adalah yang terdekat dengan keluarga lanjut usia. Maka, komunitas

harus dikuatkan melalui LKS agar lebih sensitif dan responsif dalam mencegah dan menyelesaikan permasalahan yang dialami lanjut usia.

(23)

Pelayanan berbasis institusi/residensial merupakan alternatif terakhir setelah pelayanan berbasis keluarga dan komunitas.

ATENSI BERBASIS RESIDENSIAL

1. Layanan residential melalui Balai Rehsos, Panti Rehsos atau LKS menjadi kebutuhan bagi lanjut usia yang tidak memiliki keluarga atau ditelantarkan oleh keluarga atau keluarga yang tak mampu merawat lanjut usia karena permasalahan ekonomi dan sosial;

2. Perawatan di Panti atau LKS dapat menjamin kualitas kesejahteraan sosial bagi terpenuhinya kebutuhan fisik, psikologis dan sosial lanjut usia yang dilaksanakan secara temporer;

3. Layanan Residensial adalah alternatif terakhir, Maka UPT Pusat/Balai sebagai centrelink/

SERASI harus memfokuskan pelayanannya kepada meningkatkan kapasitas UPT Daerah & LKS agar lebih bisa memfokuskan kegiatannya pada penguatan dukungan keluarga agar lanjut usia terlantar/rentan dapat sesegera mungkin kembali kepada keluarga.

(24)
(25)

KOMPONEN BANTUAN ATENSI

Pemenuhan Hidup Layak Pelatihan Vokasional Bantuan dan Asistensi Sosial Dukungan Aksesibilitas Perawatan / Pengasuhan Sosial Dukungan Keluarga Terapi

(26)

PROGRAM ATENSI

MELALUI PUSAKA

(27)

BNBA DAN RAB DALAM

BENTUK EXCEL DAN SCAN

1

AKTA NOTARIS

2

SK KEMENKUMHAM

3

SCREENSHOT DI CEKBANSOS UNTUK DTKS DAN SURAT KETERANGAN DALAM PENGUSULAN

BAGI YANG BELUM ID DTKS

4

REKOMENDASI DINAS

KAB/KOTA

5

ASESMEN KOMPREHENSIF 2

LEMBAR (DISIMPAN DI LKS)

6

PROFIL LEMBAGA

7

PROFIL MANAGER

KASUS/PENDAMPING

8

IZIN OPERASIONAL ATAU

TANDA DAFTAR

9

NPWP A.N LKS/PUSAKA

10

AKREDITASI JIKA ADA

11

SURAT PERNYATAAN SURVEY

HARGA

12

(28)

2

TERLANTAR

3

DISABILITAS

4

TERPENCIL

5

TUNA SOSIAL

1

MISKIN

Kriteria

Penerima

7

KORBANBENCANA

8

KORBANTINDAK KEKERASAN

9

EKSPLOITASI

10

DISKRIMINASI

6

PENYIMPANGANPERILAKU

11

HAMBATAN FUNGSI SOSIAL

Persyaratan Penerima

Minimal berusia 60 Tahun

Memiliki NIK

Prioritas Memiliki ID DTKS

(Melampirkan Screenshot

cekbansos.kemensos.go.id)

Bagi Lansia Non DTKS

Melampirkan Bukti PPKS

diusulkan untuk

mendapatkan ID DTKS oleh

LKS/PUSAKA ke dinas sosial

Kabupaten / Kota / Provinsi

/ Kementerian Sosial.

(29)

2

PERAWATAN SOSIAL

DAN/ATAU PENGASUHAN LANSIA

3

DUKUNGAN KELUARGA

4

TERAPI FISIK, PSIKOSOSIAL

DAN MENTAL SPIRITUAL

5

VOKASIONAL DAN

KEWIRAUSAHAAN

1

DUKUNGAN PEMENUHAN

HIDUP LAYAK

7

DUKUNGAN AKSESIBILITAS

6

BANTUAN SOSAL

DAN ASISTENSI SOSIAL

(30)

PENETAPAN KUOTA

Pertimbangan Kuota Provinsi :

1. Populasi Lansia di Provinsi

(Tahun 2019)

2. Regulasi Lansia di Provinsi

3. Jumlah LKS di Provinsi

Pertimbangan Kuota LKS :

1. Regulasi Lansia di

Kab/Kota

2. Akreditasi

(31)

LKS/PUSAKA YANG DIUTAMAKAN

1

MEMENUHI

PERSYARATAN

PEDOMAN

OPERASIONAL

2

MEMILIKI

NILAI

AKREDITASI

TINGGI

3

CALON PENERIMA

YANG DIUSULKAN

MEMILIKI DTKS

4

CALON PENERIMA YANG DIUSULKAN MEMILIKI REKENING DI HIMBARA (MANDIRI)

(32)

PENGELOLAAN

PROPOSAL

PENANGGUNGJAWAB PROVINSI MEMERIKSA DATA YANG DIKIRIMKAN PROVINSI PER LKS DAN MEMASTIKAN PENULISAN NIK SESUAI DENGAN

KETENTUAN

4

NIK DITULIS DENGAN BILANGAN BULAT DAN TERDIRI DARI 16 ANGKA DIANTARANYA 2 DIGIT KODE PROV 2 DIGIT KODE KAB/KOTA 2 DIGIT KODE

KEC 6 DIGIT KODE TANGGAL LAHIR DAN 4 DIGIT NO URUT

5

PENANGGUNGJAWAB PROVINSI MENELAAH PROPOSAL MASUK DARI PROVINSI DAN MENGINPUT KE FORMULIR ONLINE YANG DISEDIAKAN

PENANGGUNGJAWAB DATA

1

PROPOSAL YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT DIBERIKAN KETERANGAN DI FORMULIR DENGAN KETERANGAN “TIDAK LENGKAP DAN TIDAK

DIREKOMENDASIKAN” OLEH PENANGGUNGJAWAB PROVINSI

2

PENANGGUNGJAWAB PROVINSI MENELAAH BNBA DAN RAB DALAM BENTUK EXCEL

(33)

PENGELOLAAN

PROPOSAL

PENANGGUNGJAWAB PROVINSI MENGIRIM BNBA DAN RAB KE PETUGAS DATA PROVINSI

6

PENANGGUNGJAWAB DATA PROVINSI MEMFILTER KESESUAIAN PENULISAN NIK (JUMLAH DIGIT 16 ANGKA DAN TIDAK ADA SIMBOL TAMBAHAN), DATA

YANG TIDAK SESUAI AKAN DIHAPUS PERMANEN

7

PENANGGUNGJAWAB DATA MEMFILTER DUPLIKASI NIK HASIL FILTER PENULISAN (JIKA DITEMUKAN DUPLIKASI DATA AKAN DIHAPUS PERMANEN)

8

DALAM HAL KUOTA PER LKS, JIKA DATA YANG DIKIRIMKAN MELEBIHI KUOTA, MAKA DATA BNBA PENGAJUAN URUTAN PALING BAWAH AKAN DIHAPUS

9

PENANGGUNGJAWAB DATA DAN PENANGGUNGJAWAB PROVINSI

MELAKSANAKAN RAPAT PEREKAPAN BERSAMA KOORDINATOR ATENSI, PPK DAN KPA UNTUK DIREKOMENDASIKAN KE DIREKTORAT

(34)

PENGUSULAN PROPOSAL

SESUAI PEDOMAN OPERASIONAL BALAI

HANYA MENERIMA USULAN DARI

PROVINSI

, BUKAN DARI PUSAKA/LKS

LANGSUNG KE BALAI SESUAI DENGAN

KELENGKAPAN YANG DIPERSYARATKAN

(35)

KETENTUAN PROSES PENGADAAN

< 50

JUTA

50-200

JUTA

> 200

JUTA

KUITANSI

PENUNJUKAN

LANGSUNG

LELANG

(36)

PENYUSUNAN DAFTAR BNBA HARUS DIURUTKAN SESUAI PRIORITAS PENERIMA

BANTUAN DARI POSISI ATAS SAMPAI BAWAH

1

SELAMA MASA PANDEMI, DOKUMEN YANG DIKIRIM ADALAH DOKUMEN SCAN

ASLI PDF 1 FILE DAN DOKUMEN FISIK DIKIRIM KEMUDIAN KECUALI RAB DAN

BNBA DALAM BENTUK EXCEL

2

SELURUH LANSIA YANG DIUSULKAN TELAH DILAKSANAKAN ASESMEN

KOMPREHENSIF SESUAI DENGAN PEDOMAN DAN DOKUMENNYA DISIMPAN DI LKS

3

PENETAPAN RAB HARUS MELALUI SURVEY MINIMAL DUA SUMBER DAN SURAT

PERNYATAAN SURVEY PASAR DIKIRIM DALAM BENTUK PDF BERSAMA PROPOSAL

4

DALAM HAL KUITANSI PEMBELANJAAN PENGGUNAAN MATERAI 10000 HANYA

DIGUNAKAN JIKA TRANSAKSI MINIMAL

Rp.5.000.000,-5

PEMBERIAN NAMA FILE SOFT COPY MENGIKUTI KETENTUAN BERIKUT YAITU

“NAMA PROVINSI_NAMA LKS”

CONTOH FILE PDF “JAWA BARAT_LKS LANSIA BARU.PDF”

6

(37)

BERDAMPINGAN DENGAN BANSOS

Penyaluran Bantuan Atensi LU merupakan

bantuan

STIMULAN

sebagai pendukungan

Bantuan Sosial yang diberikan melalui

Program Keluarga Harapan (PKH) dan

Bantuan Pangan Tunai (BPNT) atau Bantuan

Sosial Pangan (BSP) selama bantuan atensi

(38)

PENGIRIMAN

• Softcopy :

bl.budhidharma@gmail.com

• Hardcopy : BRSLU Budhi Dharma Bekasi, Jl HM Djoyomartono no 19

Margahayu Bekasi Timur Kota Bekasi 021-22120416

(39)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas layanan informasi dengan teknik modeling berbantuan media film untuk meningkatkan pemahaman dalam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Kemampuan representasi matematis siswa yang belajar bangun ruang dengan pembelajaran Cabri 3D lebih baik

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa nilai kepadatan penduduk tidak mempengaruhi tingkat pelayanan jalan (level of service) di Kecamatan Rappocini,

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “ Perancangan Progresives Dies Komponen Ring M7 ” dengan baik.. Maksud

Berdasarkan hasil penelitian telah dapat dibuktikan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian Hasil penelitian menunjukan bahwa Independensi,

is endoproteolytically cleaved at the cell surface within the To examine the mechanism by which FAD APP might A b sequence by the a -secretase, which generates the cause apoptosis

Adapun pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem

Langkah awal dalam penelitian ini adalah mengkajii teori integral, integral Henstock bernilai real dan sifat locally small Riemann sumsnya, kemudian mengkaji