• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia selalu mencoba mempertahankan jumlah kedatangan wisatawan luar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia selalu mencoba mempertahankan jumlah kedatangan wisatawan luar"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa tahun terakhir jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia semakin meningkat, pada tahun 2010 terdapat 7,002,944 (tujuh juta dua ribu sembilan ratus empat puluh empat) wisatawan yang datang ke Indonesia dan pada tahun 2014 tercatat jumlah wisatawan luar negeri meningkat menjadi 9,435,411 (sembilan juta empat ratus tiga puluh lima ribu empat ratus sebelas). Pemerintah Indonesia selalu mencoba mempertahankan jumlah kedatangan wisatawan luar negeri bahkan berusaha untuk terus di tingkatkan dalam sisi pariwisata.

Tabel 1.1 Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Sumber : bps.go.id

Ada banyak hal yang dilakukan oleh pemerintah untuk terus meningkatkan pariwisata di Indonesia, diantaranya mempromosikan Indonesia secara terus menerus melalui kementerian pariwisata dengan membuat Wonderful Indonesian yang juga menjadi slogan Indonesia secara Internasional, Wonderful Indonesian

(2)

mempromosikan kebudayaan dan pariwisata di Indonesia, termasuk acara-acara bertaraf nasional maupun internasional.

Beberapa acara internasional yang di promosikan oleh wonderful Indonesia di antaranya seperti Jakarta International Film Festival, Djakarta Warehouse Project, Java Jazz Festival, Tour De Singkarak, dan lain-lain. beberapa event tersebut adalah bentuk kerjasama antara penyelenggara acara (Event Organizer) yang bekerjasama dengan Wonderful Indonesia melalui kementerian Pariwisata, dengan adanya kerjasama tersebut membuat adanya keuntungan pada kedua belah pihak yaitu peningkatan pariwisata di Indonesia dan acara yang dilakukan oleh penyelenggara juga semakin meningkat setiap tahunnya.

Tabel 1.2 Data Event di Jakarta Sumber : Wonderful Indonesia

Tempat acara di Jakarta biasanya diadakan di berbagai tempat diantaranya yang sering menjadi tempat acara musik di Jakarta adalah Istora Senayan, Tennis Indoor Senayan, Jakarta International Expo Kemayoran, Indonesia Convention Exibithion BSD Tangerang, hingga Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta. Tempat-tempat acara tersebut digunakan berdasarkan jumlah kapasitas penonton yang akan hadir sesuai dengan jumlah karcis yang akan dijual oleh pihak promotor. Dengan semakin banyaknya tempat acara tersebut bisnis Event Organizer (EO) di Indonesia

(3)

pun menjadi sasaran peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung cukup besar. Kini tidak hanya anak muda yang tengah mencari kerja, para profesional yang telah bekerja mapan di bidang lain pun terpesona dan “banting stir” menjadi entrepreneur di dunia EO, bahkan tidak sedikit para artis dan selebritis yang juga terjun ke bisnis EO (Ibnu :2007).

Seperti yang di kutip dari buku “aiuEO, Mengulik Bisnis Event” (Ibnu :2007), Organizer Event semakin populer seiring terjadinya pergeseran trend pemasaran ke arah Community Marketing, sehingga perusahaan membutuhkan event sebagai media interaksi langsung dengan komunitasnya. Dalam sebuah event, produk dapat di eksploitasi lebih detail dari kulit hingga bijinya dapat dirasakan langsung oleh konsumennya. Dengan kepiawaian orang – orang EO, sebuah acara yang biasa-biasa saja, diolah menjadi tontonan yang menyenangkan dan menghibur. Kita bisa melihat event – event balap motor dan mobil yang dikemas dengan megahnya, atau event kompetisi bola basket, festival rock yang spektakuler, dan banyak lagi. Dalam acara tersebut kita dapat jumpai puluhan spanduk, umbul – umbul, dan segala macam bentuk promosi dari sebuah produk. Semua dilakukan dengan tangan-tangan kreatif Event Organizer, hingga produk dan merek yang mensponsorinya pun ikut pamor.

Bahkan tidak hanya acara sebagai bagian dari acara promosi suatu produk, acara-acara yang banyak dilirik oleh Event Organizer belakangan ini adalah acara-acara musik. Ada beberapa Event Organizer besar yang mengkhususkan jasanya di bidang acara musik. Hal ini terjadi karena jumlah pengunjung dalam satu acara musik bisa mencapai hingga 44 ribu (empat puluh empat ribu) pengunjung tergantung dengan

(4)

tempat maupun artis yang mengisi acara musik tersebut, untuk 44 ribu pengunjung adalah kapasitas stadion gelora bung karno Jakarta. Dengan jumlah pengunjung yang sedemikian besar, para Event Organizer berlomba-lomba untuk membuat acara musik dengan konsep-konsep yang menarik maupun menggunakan jasa artis yang sedang trend di kalangan masyarakat baik dalam skala nasional maupun internasional.

Banyak acara yang bisa kita lihat dengan skala besar yang dapat mendatangkan ratusan hingga ribuan pengunjung dalam satu acara tersebut, baik acara dalam skala nasional maupun internasional. Seiring dengan meningkatnya jumlah acara yang diselenggarakan, kami melihat ada peluang event-based surveillance system yaitu sistem penyewaan sistem keamanan CCTV (Closed Circut Television). Sistem ini terintegrasi dengan pihak crowd control yang dapat menganalisa titik mana saja yang paling sering di lalui dan memiliki kepadatan paling tinggi untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan pengunjung. Selain itu, pihak penyelenggara (EO) juga memerlukan adanya suatu sistem yang dapat menghitung jumlah pengunjung (people counting) untuk mengontrol jumlah, pergerakan pengunjung dan kapasitas ruangan acara yang tersedia, yang dapat membantu pihak crowd control dalam mengontrol kenyamanan acara tanpa harus melakukan dengan pengawasan secara manual.

(5)

Gambar 1.1 Data Pengunjung dan Peserta Java Jazz Festival Tahun 2010-2015 Sumber : Java Festival Production

Dari beberapa event tahunan di Jakarta dapat terlihat jumlah pengunjung selalu meningkat dari tahun ketahunnya, beberapa event tersebut seperti Java Jazz Festival, dan Djakarta Warehouse Project. Berdasarkan data acara Java Jazz Festival Pada tahun 2010, tercatat total pengunjung 13371 orang dan panitia 11342 orang. Dari tahun 2010- 2015 terjadi peningkatan pada jumlah pengunjung dan panitia. hal ini dikarenakan jumlah artis dan panggung acara Java Jazz Festival tersebut juga ikut bertambah.

(6)

Gambar 1.2 Data Pengunjung Djakata Warehouse Project Tahun 2012 - 2014 Sumber : Ismaya Live

Berdasarkan data Djakarta Warehouse Project juga terdapat peningkatan yang signifikan terhadap jumlah pengunjungnya. Awalnya pada tahun 2012 data pengunjung event tersebut terdapat 15.000 orang namun pada 2014 kemarin jumlah nya meningkat menjadi 50.000 orang. Hal ini dikarenakan adanya perubahan tempat acara, pada tahun 2012 di Istora Senayan Jakarta, 2013 di Ancol Jakarta, 2014 di Jakarta Internation Expo Kemayoran Jakarta.

(7)

Gambar 1.3 Suasana Konser Bon Jovi di Gelora Bung Karno Sumber : Live Nation Indonesia

Dengan semakin banyaknya jumlah pengunjung pada setiap konser maka akan berpotensi terjadinya kejadian yang tak diinginkan misalnya kericuhan antar pengunjung ataupun pencurian. Jumlah pengunjung yang meningkat dimana kapasitas tempat event tidak meningkat mengakibatkan ruang gerak antar pengunjung makin terbatas dan seringkali bersinggungan dengan pengunjung lainnya. Suasana konser yang seperti ini berpotensi memicunya tindak kriminal maupun kericuhan antar pengunjung seperti terlihat pada gambar diatas.

(8)

Gambar 1.4 Kericuhan Pada Saat Konser Bon Jovi Sumber : Live Nation Indonesia

Gambar diatas terjadi pada saat konser Bon Jovi berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Terlihat ada beberapa pengunjung yang mencoba untuk masuk ke area event tanpa melalui pintu yang seharusnya. Hal ini menunjukkan potensi adanya gangguan pada saat konser berlangsung.

1.2 Permasalahan

1. Pihak Event Organizer khususnya bagian Crowd Control (pihak keamanan internal) tidak dapat melihat dari berbagai sudut pada saat bersamaan, jika ada penumpukan suatu masa (penonton) pada satu titik Crowd Control harus dapat melihat kondisi titik tersebut untuk mengambil keputusan yang cepat agar kondisi segera dapat ditangani.

(9)

2. Susahnya melakukan identifikasi dan melakukan review untuk kedepannya jika pada saat event berlangsung, terjadi kasus pencurian, kerusuhan dan kejadian lainnya.

3. Permasalahan un-authorized person, misalnya oknum yang masuk kedalam venue event atau pada restricted area seperti backstage, artist room, Loading Dock.

1.3 Ide Bisnis

Dunia semakin berkembang, semakin hari semakin banyak dilihat beranekaragam kegiatan masyarakat, dari aktifitas seperti event music, social, maupun aktifitas lainnya. Banyak acara yang bisa kita lihat dengan skala besar yang dapat mendatangkan ratusan hingga ribuan pengunjung dalam satu acara tersebut, baik acara dalam sekala nasional maupun internasional. Dalam suatu event biasanya ada internal security dari pihak promotor event untuk mengatur para pengunjung dari sisi keamanan dan kenyamanan saat menyaksikan event yang berlangsung namun saat ini pihak penyelenggara masih banyak yang belum aware pada tingkat jumlah kapasitas tempat acara tersebut. Kapasistas disini adalah jumlah pengunjung, panitia, dan pengisi acara sendiri, sering terjadi dimana penyelenggara hanya fokus terhadap meningkatkan jumlah pengunjung saja. Hal demikian nantinya akan berdampak pada kapasitas keseluruhan pada tempat acara tersebut, semakin banyaknya orang pada suatu tempat yang berdempetan akan membuat acara tersebut mulai tidak nyaman. Oleh karena itu, disini kami menawarkan suatu sistem yang dapat memantau pergerakan orang pada suatu acara sehingga jika terjadi penumpukan pada suatu titik

(10)

maka pihak crowd control event dapat mengambil keputusan yang cepat dan menilai apakah acara tersebut masih dalam tingkat nyaman dan aman. Untuk tahap awal kami melihat peluang bisnis ini sangat besar pada kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali, yang memang pada dasarnya dua kota tersebut sering mengadakan event-event berskala besar yang mendatangkan pengunjung dalam jumlah besar.

Kami menawarkan suatu sistem terintegrasi yang mencakup kebutuhan akan gate monitoring system, maupun crowd control monitoring system. Gate Monitoring System adalah sistem pengawasan pada setiap pintu masuk di suatu event. Sistem ini bermanfaat untuk melihat semua kejadian dalam proses verifikasi ID maupun Tiket pada suatu event berjalan, sesuai prosedur yang ditetapkan oleh EO dan sistem penghitungan jumlah orang masuk atau keluar (people counting). Sedangkan crowd control monitoring system adalah sistem pengawas untuk melihat tingkat penumpukan masa pada titik tertentu. Hal ini perlu diterapkan pada suatu event yang di selenggarakan, karena dengan semakin berkembangnya masyarakat maka akan semakin banyak pula pengunjung yang datang dalam suatu acara. Crowd control monitoring system bertujuan agar dapat meminimalisir kemungkinan adanya ancaman tindak kejahatan maupun dari sisi untuk crowd monitoring.

Setiap event atau konser musik memiliki ketentuan dan permintaan berbeda-beda dari setiap artist yang ingin tampil, seperti One Direction membutuhkan kamera pengintai untuk konsernya “dalam konser One Direction 25 Maret 2015 kemarin riders dari mereka mewajibkan adanya CCTV” (wawancara : Bapak Agung - Managing Directors Sound Rhytim). Bukan hanya One Direction, konser Bon Jovi

(11)

Live in Jakarta juga memerlukan CCTV namun itu merupakan Safety Policy dari promotor yaitu Live Nation Indonesia, “Untuk setiap acara yang kita selenggarakan kita harus mempertimbangkan tingkat keselamatan dari penonton dari mulai akses pintu masuk, emergency exit, pihak keamanan internal, sampai dengan command center yang meliputi control room dari CCTV yang harus dapat dilihat secara langsung dan direkam untuk mengantisipasi kejadian-kejadian agar dapat mengambil keputusan dengan tepat dan cepat” (wawancara : Mr. Gregory Gillin - Senior Vice President Venue Development Live Nation Asia). “Dengan melihat kondisi keamanan di dunia sekarang, khususnya setelah kejadian bom di Sarinah beberapa saat lalu, agar setiap acara konser menggunakan CCTV, khusus nya pada acara yang berskala besar dan bertaraf international” (wawancara : Brigjen Pol Drs. Nandang Djumantara).

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penulisan thesis ini dibatasi pada pembuatan bisnis model dalam bidang event-based CCTV , terutama dalam area Monitoring Crowd Control System. Dalam penulisan thesis ini akan dibahas mengenai konsep bisnis, analisis finansial, strategi marketing serta perhitungan proyeksi finansial dalam 5 tahun kedepan.

1.5 Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan Business Model Creation ini antara lain adalah :

(12)

1 Meningkatkan kenyamanan serta keamanan dalam penyelenggaraan event melalui suatu sistem pengawasan terintegrasi

2 Memberikan pihak penyelenggara event sebuah tools untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat sesuai dengan situasi aktual di lapangan

Manfaat dari Business Model Creation ini antara adalah :

1 Mendapat keuntungan dari peluang usaha baru yang bergerak di bidang penyewaan event-based surveillance system.

2 Meningkatnya jumlah permintaan event yang diselenggarakan yang menggunakan event-based surveillance system rent.

3 Menjadi pilihan utama para penyelenggara event untuk mengatasi dan mengontrol crowd yang sedemikian besar.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan gambaran mengenai apa yang diuraikan dalam thesis Business Model Creation ini, penulis membagi sistematika penulisannya kedalam beberapa bab, yaitu:

BAB 1 Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, permasalahan, ide bisnis, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, kerangka teori, serta sistematika penulisan dari thesis yang akan dibuat.

(13)

Bab ini berisikan value proposition dan sejumlah teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan serta menganalisa dalam penulisan thesis ini.

BAB 3 Business Model Creation

Bab ini menggambarkan model bisnis dari topik thesis ini serta analisa Business Model Canvas yang meliputi : Customer Segment, Value Proposition, Channels, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resource, Key Activities, Key Partnership, serta Cost Structure.

BAB 4 Business Plan

Bab ini menjelaskan analisa lebih lanjut mengenai model bisnis dari topik thesis ini secara financial maupun non-financial serta perhitungan proyeksi dari model bisnis ini dalam 5 tahun kedepan.

BAB 5 Kesimpulan

Bab ini berisikan kesimpulan dari uraian penjelasan serta analisa dari bab-bab sebelumnya.

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia   Sumber : bps.go.id
Tabel 1.2 Data Event di Jakarta  Sumber : Wonderful Indonesia
Gambar 1.1 Data Pengunjung dan Peserta Java Jazz Festival Tahun 2010-2015  Sumber :  Java Festival Production
Gambar 1.2 Data Pengunjung Djakata Warehouse Project Tahun 2012 - 2014  Sumber : Ismaya Live
+3

Referensi

Dokumen terkait

◦ Buah kopi yang dipetik selektif pada saat masak optimal, maka mutu fisik dan citarasanya lebih baik dibanding dengan buah kopi yang dipetik racutan.  Cara penanganan

Peran stakeholder dalam sistem rantai pasok kelapa sawit di Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Barat sangat menentukan volume pasokan, keuntungan, dan nilai tambah yang

Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) sektor pertanian dalam arti sempit (Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan) tahun 2005 turun menjadi hanya 1.62 persen jauh

Dari hasil semua pembahasan diatas, dan untuk menghindari terjadinya gangguan pada OLTC, maka didalam operasi OLTC maupun melakukan pemeliharaan perlu diperhatikan

Tesis dengan judul Proses Komunikasi dan Perubahan Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Melayu Pontianak (Studi Kasus : Tradisi Pantang Larang) disusun sebagai salah satu syarat

Keselarasan yang baik akan menimbulkan kesan gerak gemulai yang menyambung dari bagian satu dengan bagian yang lainnya pada suatu benda atau dari unsur satu ke

Untuk melakukan maintenance data customer pertama membuka form maintenance master kemudian mengklik option data customer, kemudian mengklik salah satu proses yang ada

Adanya Kontak Sosial (sosial contact). Kata kontak berasal dari bahasa latin, secara fisik kontak sosial dapat terjadi apabila ada sentuhan badan, tetapi dengan perkembangan