• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN DADOK TUNGGUL HITAM KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN DADOK TUNGGUL HITAM KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN DADOK

TUNGGUL HITAM KECAMATAN KOTO TANGAH

KOTA PADANG JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan SI (Strata I)

DESI WAHYUNI NIM. 07030038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

(2)

PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN DADOK TUNGGUL HITAM KECAMATAN KOTO TANGAH

KOTA PADANG

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan SI (Strata I)

DESI WAHYUNI NIM. 07030038

Pembimbing I Pembimbing II

(Yeni Erita, M.Pd) (Widya PrariKeslan,M.Si)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

(3)

PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN DADOK TUNGGUL HITAM KECAMATAN KOTO TANGAH

KOTA PADANG Oleh

DesiWahyuni1 YeniErita2WidyaPrariKeslan3 1. Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2.3 Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Desi Wahyuni, (2013). Waste Management in the Dadok Tunggul Hitam Koto Tangah Padang

This study aims to determine the Solid Waste Management in the Dadok Tunggul Hitam Koto Tangah Padang.

This research is descriptive. Population in this research is the a family that is in the Dadok Tunggul Hitam Koto Tangah. Totaling 3262 KK. Samples were taken in two ways, the samples were taken by purposive sampling areas (designation) by taking 3 RW in the Dadok Tunggul Hitam. 1(RW III 492), 2(RW IV 368), 3(RW V 306). The reason this area is the determination of the sample due to the three areas mentioned above is a region that has the highest population in the Dadok Tunggul Hitam, while the proportion of respondents in a sample taken at 10% of total, so the population of 117 families. Techniques of data collection through questionnaires or instrument. Teknik analyzed using percentage formula. The research found that: (1) Awereness of the waste management in the Dadok Tunggul Hitam Koto Tangah Padang on both criteria, with a percentage of 85,52% (2) Public participation on waste management in the Dadok Tunggul Hitam Koto Tangah is at criteria quite well, with a percentage of 73,74%, and (3) the motivation for waste management in urban dadok koto hands of stubble on criteria including good, with a percentage of 68,66%.

From the above discussion, it can be concluded that : (1) Public awareness of the average score is 3,421 with 85,52% of respondents rate the performance on both criteria. This shows that waste management including good and this needs to be maintained and preserved. (2) Community participation is the average score of 3,09 with 77,24% respondents level of achievement on the criteria that are pretty good. This shows that community participation in waste management including good enough and it needs to be fixed, and (3) the motivation average score is 2,761 with 69,03% of respondents level of achievement on the criteria that are pretty good. This suggests that the motivation of the community in waste management including good enough and it needs to be improved.

(4)

ABSTRAK

Desi Wahyuni,(2013).Pengelolaan Sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah Kota Padang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengelolaan Sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalahkepala keluarga yang ada di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam KecamatanKoto Tangah yang berjumlah 3262 KK. Sampel penelitian diambil dengan dua cara, sampel wilayah diambil dengan purposive sampling (penunjukan) dengan mengambil 3 RW di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam. 1.(RW III492), 2.(RW IV368), 3.(RW V306). Adapun alasan penetapan sampel wilayah ini adalah karena ke tiga wilayah di atas tersebut merupakan wilayah yang mempunyai jumlah penduduk yang terbanyak di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, sedangkan sampel responden diambil dengan proporsi 10 % dari jumlah KK, sehinggapopulasi sebanyak 117 KK.Teknik pengumpulan data melalui angket atau instrument.Teknik analisis data menggunakan analisis dengan rumus persentase.

Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1)Kesadaran Masyarakat terhadap pengelolaan sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah berada pada kriteria baik,dengan persentase 85,52% (2) Partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah berada pada kriteria cukup baik, dengan persentase 73,74% dan (3) Motivasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah di kelurahan dadok tunggul hitam kecamatan kototangah berada pada kriteriatermasuk baik, dengan persentase 68,66%.

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa: (1) Kesadaran masyarakat skor rata-ratanya adalah 3,421 dengan tingkat capaian responden 85,52% yang berada pada kriteria baik. Hal ini memperlihatkan bahwa pengelolaan sampah termasuk baik dan hal ini perlu untuk dijaga dan dipertahankan.2) Partisipasi masyarakat skor rata-ratanya adalah 3,09 dengan tingkat capaian responden 77,24% yang berada pada kriteria cukup baik. Hal ini memperlihatkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah termasuk cukup baik dan hal ini perlu untuk diperbaiki, 3) Motivasi masyarakat skor rata-ratanya adalah 2,761 dengan tingkat capaian responden 69,03% yang berada pada kriteria cukup baik. Hal ini memperlihatkan bahwa motivasi masyarakat dalam pengelolaan sampah termasuk cukup baik dan hal ini perlu untuk ditingkatkan.

(5)

PENDAHULUAN

Masalah lingkungan tidak hanya terbatas pada minimnya sarana dan prasarana lingkungan yang mengakibatkan lingkungan menjadi kurang baik, tetapi masalah sampah menjadi kendala yang cukup serius baik diperkotaan maupun pedesaan. Meningkatnya jumlah penduduk, lahan yang terbatas diiringi dengan pola konsumtif masyarakat, maka secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan volume, jenis dan jumlah dari sampah yang dihasilkan. Permasalahan sampah timbul karena tidak seimbangnya produksi sampah dengan pengelolaannya dan semakin menurunnya daya dukung alam sebagai tempat pembuangan sampah (Shandy,2006:2).

Kota Padang sebagai sentral pembangunan, perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan budaya. Merupakan tempat berdomisilinya puluhan ribu penduduk. Fenomena ini memberikan implikasi kepada segala bidang kehidupan perkotaan dan salah satu diantaranya adalah implikasi kepada segala bidang kehidupan perkotaan dan salah satu diantaranya adalah implikasi terhadap produksi sampah (Lidya, 2011:2).

Menurut Kepala Dinas dan Pertamanan (DKP) Kota Padang, jumlah bak sampah di Kota Padang Minim. Jumlah bak sampah di Kota Padang pada tahun 2011 berjumlah

85 unit. Jumlah tersebut belum mencukupi bagi masyarakat, paling tidak jatah bak sampah di masing-masing kelurahan kurang lebih 2 bak sampah. Dari 114 kelurahan yang ada di Kota Padang, bak sampah yang dibutuhkan berjumlah 128 unit. Pada tahun 2012 terdapat penambahan bak sampah 23 unit yang mana bak sampah yang berjumlah sebanyak 23 unit ini dialokasikan untuk pengganti bak sampah yang tidak layak pakai.

Minimnya jumlah bak sampah (kontainer) di Padang membuat penanganan sampah amburadul. Akiatnya sampah-sampah dibiarkan berserakan. Meskipun bak sampah telah penuh, masyarakat tetap membuang sampah di situ. Oleh karena itu bak sampah yang sudah penuh tadi semakin melimpah dan bersebaran kemana karna kontainer sampah sudah tidak mampulagi menanggung sampah masyarakat.

Kondisi serupa juga terlihat di bak sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Koto Tangah. Tepatnya di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU). Terlihat satu kontainer juga tak mampu menampung sampah masyarakat hingga berserakan (Padang Ekspres : 31 Agustus 2012 ).

Masalah pengelolaan sampah ternyata tidak mudah dan banyak melibatkan banyak pihak memerlukan teknologi, memerlukan dana yang cukup besar dan

(6)

memberikan keinginan kuat untuk melaksanakannya. Adapun usaha pengelolaan sampah menurut Slamet,2004 baik skala besar maupun skala kecil bila harus mencapai tujuannya, yakni lingkungan dan masyarakat yang sehat, maka faktor utama yang harus diperhatikan adalah peran serta masyarakat.

Termasuk salah satunya kelurahan yang terdapat di Kecamatan Koto Tangah yaitu Kelurahan Dadok Tunggul Hitam disana masih kurangnya tempat pembuangan sampah. Hal ini sering dieluh-eluhkan oleh warga tunggul hitam.

Berdasarkan masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengelolaan Sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah Kota Padang”. METODE PENELITIAN

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah maka jenis penelitian ini tergolong pada penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat, menyingkap, menggambarkan dan mendiskripsikan bagaimana Pengelolaan Sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah .

Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto tangah, yang berjumlah 3262

KK.Dalam penelitian ini tekhnik penarikan Sampel yang digunakan ada dua bentuk yaitu sampel wilayah (area sampling) yang digunakan untuk menentukan bagian dari wilayah penelitian atau wilayah populasi yang akan diambil, dan sampel responden yang akan digunakan untuk menentukan besarnya subjek penelitian. Sampel wilayah diambil dengan purposive sampling (penunjukan) dengan mengambil 3 RW di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam. 1) RW III, 2) RW IV, 3) RW V. Adapun alasan penetapan sampel wilayah ini adalah karena ke tiga wilayah di atas tersebut merupakan wilayah yang mempunyai jumlah penduduk yang terbanyak di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam. Berdasarkan sampel di atas maka sampel responden sebagai berikut dengan proporsi 10 % dari jumlah KK Kelurahan Dadok Tunggul Hitam yaitu 1166 KK, sehingga jumlah responden di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam ditetapkan sebanyak 117 KK.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah penduduk di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam 2012 adalah 14.812jiwa, terdiri dari 7.231 jiwa laki-laki dan 7.581 jiwa perempuan. (Kantor Lurah Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto, Tangah Padang)Temuan khusus penelitian berupa data yaitu hasil penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan sampah di Kelurahan Dadok Tunggul

(7)

Hitam Kecamatan Koto Tangahdilihat dari: 1) Pengelolaan sampah dilihat dari partisipasi masyarakat, 2) Pengelolaan sampah dilihat dari motivasi masyarakat, dan 3) Pengelolaan sampah dilihat dari kesadaran.Pada pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian tentang Pngelolaan sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah yang meliputi: 1) Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah, 2) Partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah dan 3) Motivasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah.

Pertama, kesadaran masyarakat skor rata-ratanya adalah 3,421 dengan tingkat capaian responden 85,52% yang berada pada kriteria baik. Kesadaran masyarakat tersebut terlihat dari pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah dan tanggungjawab yang dibutuhkan masyarakat terhadap pengelolaan sampah.Hal ini sesuai dengan pendapat Salim (1989) menyatakan bahwa kesadaran merupakan usaha untuk memulihkan kemampuan insan itu sendiri yang harus menjadi titik tolak dan menjadi kehendak untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Selanjutnya Ahmad (1987) dalam Cardinal (1995) mengemukan

pengertian kesadaran adalah kesedian dari masyarakat untuk mengambil keputusan dalam menghadapi belajar konflik.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) Mengemukakan pengertian kesadaran adalah suatu yang mendalam atau kelompok orang yang mewujudkan pada sikap, prilaku dan pemikiran yang di peroleh dari pengetahuan dan pengalaman akan mendukung pengembangan lingkungan yang mendalam.

Hal ini memperlihatkan bahwa kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan termasuk baik dan hal ini perlu untuk dijaga dan dipertahankan.

Kedua, partisipasi masyarakat skor rata-ratanya adalah 3,09 dengan tingkat capaian responden 77,24% yang berada pada kriteria cukup baik. Partisipasi masyarakat tersebut terlihat dari keterlibatan masyarakat dalam kegiatan program kebersihan lingkungan pengelolaan sampah, keikutsertaan masyarakat dalam kerja bakti membersihkan lingkungan dan sampah, keikutsertaan masyarakat dalam memberikan bantuan dan menunjang pelaksanaan program pengelolaan sampah dan keikutsertaan masyarakat dalam menikmati hasil kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah.

Hal ini sesuai dengan pendapat Dwiningrum (2011:50)

(8)

bahwa partisipasi merupakan partisipasi mental dan emosi dari seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk menyokong kepada pencapaian tujuan pada tujuan kelompok tersebut dan ikut bertanggungjawab terhadap kelompoknya. Partisipasi juga merupakan penyertaan pikiran dan emosi dari pekerja-pekerja ke dalam siatuasi kelompok yang bersangkutan dan ikut bertanggungjawab atas kelompok itu.

Selanjutnya Thoha (2007) mengatakan bahwa dasar pokok yang amat penting atas partisipasi seseorang dalam kehidupan berkelompokadalah kesempatannya untuk berinteraksi dengan pihak lain. Bila seseorang jarang melihat atau berbicara dengan pihak lain, akan sulit dapat tertarik. Oleh karena itu, partisipasi seseorang dalam berorganisasi atau berkelompok, ditentukan oleh adanya daya tarik.

Hal ini berarti masyarakat di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam memiliki partisipasi walaupun tidak terlalu tinggi, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan partisipasi dengan cara membuat program yang langsung berhubungan dengan kepentingan masyarakat serta mengikutsertakan masyarakat dalam perencanaan program kebersihan lingkungan

Ketiga, motivasi masyarakat skor rata-ratanya adalah 2,761 dengan tingkat capaian responden

69,03% yang berada pada kriteria cukup baik. Motivasi dilihat diri keinginan masyarakat untuk pengelolaan sampah, menyediakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang pelaksanaan pengelolaan sampah serta manfaat yang dirasakan masyarakat dan motivasi yang diberikan oleh pimpinan masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah.

Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah (2002: 115) bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kemudian Slameto(2010:170) mengemukakan bahwa motivasi adalah pendorong suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Selanjutnya Slameto (2009: 195), menyatakan motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan

antusiasmenya dalam

melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang

(9)

ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.

Hal di atas menunjukkan bahwa motivasi masyarakat dalam pengelolaan sampah timbul karena adanya keinginan dari masyarakat tersebut, tersedianya sarana dan prasarana serta masyarakat merasakan manfaat dari pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah. Disamping itu, peranan pemimpin masyarakat juga menumbuhkan motivasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian terhadap pengelolaan sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kesadaran masyarakat skor rata-ratanya adalah 3,421 dengan tingkat capaian responden 85,52% yang berada pada kriteria baik. Hal ini memperlihatkan bahwa kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan termasuk baik dan hal ini perlu untuk dijaga dan dipertahankan.

2. Partisipasi masyarakat skor rata-ratanya adalah 3,09 dengan tingkat capaian responden 77,24% yang berada pada kriteria cukup baik. Hal ini memperlihatkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan

termasuk cukup baik dan hal ini perlu untuk diperbaiki.

3. Motivasi masyarakat skor rata-ratanya adalah 2,761 dengan tingkat capaian responden 69,03% yang berada pada kriteria cukup baik. Hal ini memperlihatkan bahwa motivasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan termasuk cukup baik dan hal ini perlu untuk ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arbain, A. 2000.Pengelolaan Limbah

Padat dan

Permasalahannya.Padang : Jurnal SAINSTEK. Lembaga Penelitian UNP.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Damanhuri, Enri. (2004). Pengelolaan Sampah Bandung.FTSP. ITB

Dwiningrum, Siti Irene Astuti. 2011. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kementerian Negara Lingkungan

Hidup, 2004, STATUS Lingkungan Hidup Indonesia, Jakarta.

Lidya.2011. Perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Di Kota Tambilahan.(Skripsi). UNP

(10)

Rachman dan Mudakir.2011. Mengenal Kependudukan & Lingkungan Hidup. Bandung: Angkasa

Sudjana, Nana. 2006. Penelitian dan Nilai Pendidikan. Bandung. Sinar Baru Algensindo

Sejati, Kuncoro. 2009. Pengolahan Sampah Terpadu dengan Sistem Node, Sub Point da Center Point. Yogyakarta: Kanisius

Setiawan, dkk. 2004. Cara Cepat Membuat Kompos. Bogor: Agromedia Pustaka

Slamet, S. J. 2002. Kesehatan Lingkungan.

Yogyakarta.Gadjah Mada University Press.

Slamet, Soemitrat. 2009. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Soemarwoto, Otto. 2001. Atur Diri

Sendiri, Paradigma Baru Pengatur Lingkungan Hidup. Jogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sudrajat. 2009. Mengelola Sampah Kota. Depok: Penebar Swadaya Soemanto, Wasty, 1987. Psikologi

Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.

Shandy.2006. “Partisipasi Mahasiswa dalam Pemeliharaan Kesehatan

LingkunganPemomdokan Air Tawar Barat”.(Skripsi). Padang. UNP

Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo

Karden, Eddy, Sontang, Manik. 2007. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Djambatan. Winardi, 1992. Manajemen Prilaku

Organisasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada lansia di Wilayah Kelurahan Parupuk Tabing Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2010.. Untuk

Kualitas ( Total Coliform) air di lihat dari segi Mikro Biologi air pamsimas di Sungai Lareh Kelurahan Lubuk Minturun Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, pada

Diatas dapat dilihat komposisi fitoplankton yang terdapat di Batang Kandis Kecamatan Koto Tangah Kota Padang yaitu ditermukan 30 genus yang terdiri dari 4 divisio,

Kawasan Pasir Sebelah Kecamatan Koto Tangah merupakan salah satu kawasan yang berada diKota Padang, kawasan ini sering terjadi banjir dan genangan air apabila hujan dengan

Pada studi ini digunakan sampel dengan ukuran sampel 100 rumah dari 800 rumah yang ada dan sudah berpenghuni di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam. Dari analisis yang telah

Pada studi ini digunakan sampel dengan ukuran sampel 100 rumah dari 800 rumah yang ada dan sudah berpenghuni di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam. Dari analisis yang telah

Berdasarkan uraian diatas, permasalahan kebersihan lingkungan masyarakat akibat keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota

KELURAHAN PASIE NAN TIGO KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 Media Online berpengetahuan cukup tentang kejadian kekerasan pada anak 121