• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISUALISASI CINTA DALAM LUKISAN BUNGA ANGGREK. Tri Handa Yani dan Heru Maryono. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VISUALISASI CINTA DALAM LUKISAN BUNGA ANGGREK. Tri Handa Yani dan Heru Maryono. Abstrak"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

VISUALISASI CINTA DALAM LUKISAN BUNGA ANGGREK

Tri Handa Yani dan Heru Maryono

Abstrak

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana memvisualisasikan cinta didalam sebuah karya lukis. Penulisan penciptaan karya seni ini dilakukan di jurusan seni rupa, fakultas bahasa dan seni Unimed. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengungkapan idea tau gagasan dalam karya lukis sesuai tahapan yang akan dijalani seorang wanita (narasumber): hilangnya semangat hidup, hidup merana, depresi dan kemudian kembali ke masa biasa. Pembahasan karya sesuai tahapan tersebut ditinjau melalui dua aspek yaitu aspek fisikoplastis dan aspek ideoplastis. Dimana karya yang akan dibahas sebanyak 5 buah dengan judul: Pelukan Abadi, Autumn is winter on the summer, Cahaya Jiwa, Menunggu dan Pelukan. Dalam visualisasi lebih menekankan pada pengolahan objek bunga, dimana objek bunga dijadikan sebagai simbol dan ikatan hubungan manusia. Secara umum wujud karya akan diuraikan menjadi 2 aspek, yaitu aspek fisikoplastis dan aspek ideoplastis. Aspek ideoplastis menyangkut tentang gagasan sedangkan aspek fisikoplastis menyangkut teknik, maupun penerapan elemen-elemen visual seni rupa yang digunakan untuk mendukung ide atau gagasan dalam karya seni lukis.

Melalui penciptaan karya, ide dapat divisualisasikan dan elemen-elemen visual seni rupa dapat digunakan untuk mendukung penciptaan masing-masing karya.

Kata Kunci: Visualisasi, cinta, lukisan, Bunga Anggrek

PENDAHULUAN

Menciptakan karya seni, khususnya seni lukis dipengaruhi perasaan senimannya, ataupun pengalaman-pengalaman yang pernah dialami, yang nantinya akan menjadi suatu ide-ide untuk diwujudkankan ke dalam proses penciptaan suatu karya seni lukis. Sehubungan dengan itu, seni lukis adalah curahan perasaan manusia yang dituangkan ke dalam berbagai macam media yang bersifat dua dimensional, seperti kanvas, kertas, papan, plastik dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa menghasilkan gambaran sebagai hasil dari ide atau gagasan tertentu pada media yang digunakan melalui ungkapan, garis, tekstur, warna, dan lain sebagainya. Seni adalah karya manusia yang mengkomunisasikan pengalaman-pengalaman batin yang di sajikan, sehingga merangsang batin pada manusia lain yang menghayati (Mikke Susanto, 2002:101). Seni juga merupakan simbolis perasaan manusia, bentuk yang mengalami transformasi yang merupakan universalisasi dari pengalaman, dan bukan terjemahan dari pengalaman tertentu dalam karya seninya melainkan formasi pengalaman batin terhadap realitas sosial disajikan secara indah dan menarik dalam karya seni lukis, yang dalam pengekspresinya menggunakan garis, warna dan unsur-unsur seni lukis lainnya. Dalam definisi ini dirumuskan kembali, bahwa seni merupakan ungkapan perasaan batin yang

(2)

2

diungkapkan melalui proses kreativitas serta ide sehingga mampu memberikan rasa senang terhadap penikmatnya. Dalam buku Diksi Rupa, disebutkan seni adalah persoalan kesanggupan akal manusia baik berupa kegiatan rohani maupun fisik untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai artistik (luar biasa), menggugah perasaan orang lain. Segala sesuatu yang diciptakan seseorang dimana dan kapan saja yang dapat menarik perhatian orang lain (Mieke Susanto, 2002 : 110).

Berawal dari sebuah pengala man hingga menjadi sebuah ide, karya ini dibuat karena terinspirasi dari pengalaman seorang wanita (dengan nama “Ivy” ) sebagai narasumber yang dijalani dala m kehidupan bersama keluarga, te man dan kerabat. Wanita (“Ivy”) tersebut memberi sebuah pengalaman yang sangat menggugah. Yaitu kisah di balik pertanyaan, “ mengapa dia menyukai bunga anggrek?”. Dan jawaban dari pertanyaan tersebut ialah rasa cinta. Pria yang dicintai oleh wanita (“Ivy”) tersebut adalah seorang anggota militer yang ketika itu memiliki sebuah tugas keluar daerah dan hingga sampai saat ini wanita tersebut tidak lagi mengetahui dimana dan bagaimana kondisi pria yang amat dicintainya.

Satu hal yang menyentuh hatinya adalah ketika pria tersebut memberikannya setangkai bunga anggrek dengan janji, ketika pria tersebut kembali, ia ingin agar nantinya bunga-bunga anggrek menjadi saksi ketulusan cintanya ketika ia menikah dengan si wanita. Hal inilah yang mendasari penciptaan karya lukis yang berinspirasikan anggrek yang cendrung menggunakan anggrek dengan marga Phalaenopsis Hibrida dari sekian banyak spesies anggrek. Dimana anggrek-anggrek tersebut menceritakan perasaan dari tokoh-tokoh didalam karya lukis yang nantinya akan diciptakan. Pada karya yang akan dibuat untuk mengekspresikan wujud anggrek ke dalam karya seni lukis, dengan teknik dusel dan teknik palet menggunakan cat minyak yang dengan berbekal pengetahuan dalam kematangan pewarnaan yang dicapai melalui kepekaan dalam mencampur warna. Berdasarkan paparan masalah di atas dan sesuai dengan studi khusus yang diambil dalam perkuliahan di Jurusan Pendidikan Seni Rupa Unimed. Maka, judul skripsi jalur penciptaan karya ini adalah “Visualisasi Cinta Dala m Lukisan Bunga Anggrek

Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut: Visualisasi objek yang digunakan untuk mengintereprestasikan cinta adalah bunga anggrek. Bagaimana objek bunga anggrek dapat diintrerprestasikan sebagai bahasa cinta

Tujuan

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk untuk menghasilkkan karya lukis yang menampilkan bunga anggrek sebagai objek visualisasi cinta. Untuk memvisualisasikan kenangan dan pengalaman seseorang dala m bentuk simbolisasi, melalui teknik yang mendukung terciptanya lukisan anggrek sebagai tema cinta

LANDASAN TEORI Visualisasi

Visualisasi adalah upaya nyata seseorang untuk mentransformasikan ide atau gagasannya kepada orang lain, baik kelompok ataupun publik dalam bentuk media gambar yang bersifat mudah dipahami. Seperti kata pepatah, ga mbar dapat mengungkapkan ribuan makna. Maka sebuah visualisasi tentunya mempunyai tujuan

(3)

3

untuk menyampaikan maksud suatu ide atau gagasan yang melatarbelakanginya. (Aditya, 2008: 69)

Visualisa si dapat diartikan sebagai daya cipta manusia dalam upaya mencapai apa yang diharapkan dalam kehidupan. Demikian juga seorang pelukis sudah me mvisualisasikan terlebih dahulu apa yang akan dilukiskannya pada sebuah bidang dua dimensional. Dengan demikian visualisasi dapat dikatakan sebagai daya cipta manusia (Tjiptadinata Effendi, 2006: 41).

Walt Disney berkata” jika kamu bisa me mikirkannya, ka mu bisa melakukannya itulah visualisasi”. Visualisasi adalah alat yang sangat kuat, yang dapat digunakan untuk membantu dalam memprogram ulang pikiran bawah sadar. Apa yang dilakukan adalah meyakinkan pikiran bawah sadar, bahwa bisa meraihnya (Wharton, 2009: 128).

Cinta

Sebuah definisi cintakasih antara pribadi merupakan suatu keputusan dan komitmen; saya akan berkata, berbuat dan melakukan apa saja yang kamu butuhkan demi kebahagiaan, kepuasan dan keselamatanmu (Harry Stack Sullivan). Dengan kata lain, memutuskan untuk mencintai seperti mencintai diri sendiri dan berusaha sebaik-baiknya agar dapat mejamin kebahagiaan orang yang dicintai.

Cinta merupakan salah satu dari kebutuhan hidup manusia yang mendasar.Sederhananya cinta adalah sebagai paduan rasa simpati antara dua makhluk. Seperti, pria dan wanita, pria dan pria, dan wanita dan wanita. Erich Fromm mengatakan cinta adalah suatu seni. Sebagai suatu seni cinta dipadukan dengan kema mpuan teoritik barulah prakteknya dan kemudian mempelajari seninya.

Cinta me mpunyai hubungan pengertian dengan kasih sayang, kemesraan (perasaan simpati yang akrab), belas kasihan, dan aktivitas pe mujaan (wujud cinta manusia kepada Tuhan). Kasih Sayang, adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang.

Cinta kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh kasih. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih bersumber dari cinta yang mendalam. Cinta sendiri memberi arti memiliki peranan penting dalam suatu kehidupan, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan. Cinta juga bisa diartikan dalam arti lain yaitu pengikat yang kokoh antara manusia dan tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, dan mematuhi perintahNya.

Cinta manusia kepada Tuhan (pe mujaan) tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam setiap waktu kita dapat me mujanya dite mpat pemujaan baik seperti ; mesjid, gereja, candi, pura dengan cara sembahyang sebagai cara untuk berkomunikasi dengan tuhannya. Sehingga menjadi lebih mudah dalam mencipta, berkarya, menemukan, mencari hal-hal yang misterius sehingga dapat dituangkan dala m lagu, puisi, novel, film, lukis dan sebagainya.

Dala m perspektif peradaban Yunani, cinta dibagi dalam tiga jenis. Perta ma, cinta agape (Manusia dan Tuhan), Kedua, cinta philia (orang tua), ketiga, cinta eros/armor (pria dan wanita). Selain itu juga terdapat cinta terhadap sesama (belas kasihan) yang merupakan gabungan agape dan philia yaitu cinta sesama yang digunakan untuk membantu dengan tanpa pamrih (ikhlas) orang yang sedang mengala mi penderitaan.

(4)

4

Anggrek

Anggrek merupakan salah satu keluarga tumbuhan terbesar dengan lebih dari 20.000 ribu spesies, tumbuh dan mendia mi hampir seluruh belahan dunia, dari te mpat kering di gurun pasir hingga padang lumut. Tumbuh mene mpel pada pohon, cadas berbatuan, tanah atau me manjat hingga puluhan meter. Anggrek merupakan tumbuhan epifit yaitu tumbuhan yang hidupnya menempel pada tumbuhan lain, tetapi tidak parasit karena tidak mengambil makanan dan unsur hara yang lain dari tumbuhan yang ditumpanginya. Anggrek punya akar khusus yang disebut akar nafas karena dapat mengumpulkan air dan mineral dari air hujan, embun, dan udara, serta menyimpannya pada batang dan daun. Selain itu akar nafas dapat membelit batang pokok dan menancap kuat pada tumbuhan inangnya. (Rochani, 2006: 7)

Dala m berkarya lukis, peneliti sebagai pencipta cendrung menggunakan anggrek bulan dengan marga Phalaenopsis Hibrida sebagai objek karyanya. Bunga anggrek dengan marga Phalaenopsis Hibrida Berasal dari bahasa Yunani, phalaia dan opsis yang berarti pena mpilan seperti kupu-kupu. Bunga ini tersebar antara India, Asia Tenggara, hingga Australia. Marga Phalaenopsis pertamakali dideskripsikan tahun 1825 oleh Blume. Anggrek bulan merupakan anggrek yang sangat popular dan banyak tersebar didaerah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Selain itu anggrek bulan bermarga Phalaenopsis Hibrida me miliki bunga yang menarik serta tahan lama adalah daya tarik uta ma marga anggrek ini (Handoyo 2008: 52).

Seni Lukis

Pada dasarnya seni lukis merupakan bahasa ungkapan pengalaman artistik. Buku Kritik Seni tulisan Nooryan Bahari dijelaskan bahwa seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan unsur warna, bidang, garis, bentuk dan tekstur (Bahari, 2008: 28).

Seni berasal dari kata Latin “ars” yang artinya keahlian mengekspresikan ide-ide dalam pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta imajinasi penciptaan benda, suasana, yang mampu menimbulkan rasa indah (Ensiklopedia Nasional Indonesia, 1991:525).

Pengertian seni menurut Bastomi (1992:8) adalah: “Seni merupakan hasil kreativitas penciptanya, yang terwujud dalam bentuk kreasi dari hasil pengolahan yang kreatif dan salah satu sifat seni yang menonjol adalah kebaharuannya”. Selanjutnya Sudarmaji (1973:9) mengatakan bahwa: “Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan media grafis, warna, tekstur, volume, dan ruang”. Dalam berkarya seni, segala manifestasi batin dan pengala man estetis yang dituangkan melalui media seni, diperlukan suatu konsentrasi atau pemusatan pikiran agar dalam menuangkan gagasannya dapat memuaskan batin penciptanya.

Seni dapat pula dilihat sebagai pengungkapan perasaan atau emosi penciptanya, sehingga menjadi karakteristik dala m arti mencerminkan kehidupan perasaan penciptanya. Seperti apa yang telah dikemukakan di atas, bahwa seni adalah hasil kreativitas manusia yang me miliki sifat kebaharuan serta ma mpu membangkitkan rasa indah bagi si penciptanya maupun si penikmat seni. Seni merupakan hasil dari pengalaman penciptanya yang telah melalui proses dalam pengungkapan gagasan maupun cara pengungkapannya. Seni lukis adalah merupakan salah satu cabang dari seni yang dala m proses berkaryanya mengunakan medium dua dimensional.

Pengertian seni lukis yang ditinjau dari proses pembuatannya dikemukakan oleh Mayers ( dalam Sahman,1993:55)

(5)

5

Dari beberapa pendapat di atas telah banyak di kemukakan pengertian tentang seni lukis sebagai suatu hasil kreativitas ciptaan manusia melalui pengolahan berbagai unsur rupa pada bidang datar yang bertujuan menciptakan image-image dan emosi pengalaman yang dibentuk sede mikian rupa dalam suatu harmoni. Berbagai kesan yang ditimbulkan dari pengolahan unsur-unsur tersebut diharapkan dapat mengekspresikan makna atau nilai simbolis. Dengan demikian yang dimaksud dengan karya lukisan ialah suatu bentuk visual pada bidang dua dimensional yang merupakan wujud hasil ciptaan pelukis melalui pengolahan dan konfigurasi dari berbagai unsur rupa

Analisis Bentuk dalam Seni Lukis

Secara teknis, seni lukis adalah seni membubuhkan pigmen atau cairan warna pada bidang datar (kanvas, papan, dinding, kertas) untuk menghasilkan sensasi atau ilusi ruang, gerak, tekstur dan bentuk. Melalui perangkat teknis tersebut, seni lukis mengungkapkan nilai-nilai intelektual, emosional, simbolis, maupun religius (Myers, 1962: 156).

Untuk mengungkapan perasaan, pelukis dapat mengolah elemen-elemen garis, warna, gelap-terang, bidang, dan tekstur. Lukisan yang mengesankan dinamika, misalnya, biasanya menggunakan garis-garis yang diagonal (miring), bentuk-bentuk yang tidak beraturan, dan pewarnaan yang kontras, sesuai dengan sifat dinamis dari elemen-elemen bentuk tersebut. Sebaliknya, lukisan yang berkesan tenang biasanya menggunakan garis-garis yang horizontal atau vertikal dan gradasi warna yang lembut, sesuai dengan sifat stabil (diam).

Dengan memilih jenis bahannya (cat minyak, cat air, pastel), pelukis dapat mengeksploitasi sifat-sifatnya untuk mendukung isi yang diekspresikan. Untuk melukiskan kelembutan dan kelemahan, misalnya, pelukis dapat menggunakan cat air yang sifat lembut dan transparan sifatnya dan, sebaliknya, untuk memberikan kesan kokoh atau abadi, pelukis menggunakan cat minyak yang sifatnya keras dan pekat.

Unsur-unsur Lukisan

Kajian sumber berikutnya menjelaskan tentang unsur-unsur seni rupa yang menjadi struktur dalam berkarya. Unsur-unsur seni rupa dalam seni lukis terdiri dari: garis, warna, bentuk, dan gelap-terang.

Garis adalah batas limit dari suatu benda, massa, ruang, warna, dan lain-lain.Garis hanya berdimensi memanjang serta me mpunyai arah, mempunyai sifat-sifat seperti: pendek, panjang, vertikal, horisontal, lurus, melengkung, dan seterusnya. Garis terjadi andaikata suatu titik dapat bergerak dan membekaskan jejaknya.

Garis merupakan elemen yang sangat penting dalam seni lukis, karena melalui garis, seorang pelukis dapat mengekspresikan pengalamannya yang paling esensial dan dapat menuangkan ide-ide ke dala m bidang kanvas.

Dala m hal ini Sidik dan Prayitno (1981:10) menjelaskan tentang batasan mengenai warna sebagai berikut:

1) Warna menurut ilmu fisika adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata.

2) Warna menurut ilmu bahan adalah berupa pigmen. Pigmen utama adalah merah, kuning, biru, dan bila dua warna dicampur menghasilkan warna sekunder.

Warna dapat digunakan untuk sampai pada kesesuaian dengan kenyataan objek yang akan dilukis seperti pelukis realis dan naturalis, dan ada beberapa pelukis menerapkan warna sebagai warna itu sendiri tidak demi bentuk untuk pengekspresiannya. Peranan

(6)

6

utama dalam warna adalah sejauh mana warna tersebut dapat mempengaruhi mata sehingga dapat membangkitkan e mosi penikmatnya.

Dala m hal ini warna dapat menyatakan berbagai maksud dan tujuan yang diinginkan oleh pelukis, sehingga apa yang diinginkan atau dipikirkan dapat terwakili oleh warna tersebut.

Bentuk Menurut Sahman (1993:29) diungkapkan bahwa yang disebut dengan bentuk adalah: “Wujud lahiriah/ indrawi yang secara langsung mengungkapkan pengalaman batiniah”.

Bentuk merupakan wujud lahiriah suatu hasil karya seni sedangkan wujud merupakan sesuatu benda nyata atau bentuk yang kelihatan. Untuk me mahami atau mengerti tentang wujud hasil karya seni diperlukan penjelasan atau pengemukaan rupa atau bentuk yang kelihatan tersebut, yang berarti bahwa wujud di sini adalah bagaimana kita dapat menge mukakan aspek visual yang menyangkut bagian-bagian yang tersusun dalam sebuah lukisan.

Efek gelap terang dicapai melalui penyusunan warna yang pada umumnya untuk mendapatkan kesan volume atau dimensi ketiga pada lukisan. Hal ini berdasarkan pada arah jatuhnya sinar pada objek yang dilukiskan. Myers (lewat Sahman, 1993), menjelaskan bahwa seorang pelukis bila ingin mendapatkan kesan tiga dimensi pada hasil lukisannya maka pelukis tersebut lebih baik menggunakan teknik kiaroskuro atau gelap terang yang dalam bahasa Inggris disebut clear-obscure (clear-terang; obscure-gelap). Gelap terang yang dimaksud dapat ditampilkan secara bertahap atau secara tiba-tiba yang menggunakan teknik gradasi.

Te hnik dalam Se ni Lukis

Memperhatikan keindahan seni tidak terlepas dari tehnik yang digunakan. Tehnik adalah sesuatu yang berhubungan dengan kualitas artistik. Artistik adalah ketepatan menggunakan bahan dan alat menurut karakter yang dimiliki oleh peneliti. Berikut uraian berbagai tehnik dalam seni halus.

1. Tehnik Kering adalah suatu cara melukis dengan bahan-bahan kering, yaitu bahan yang tidak memakai bahan pencampuran air atau minyak tertentu untuk melarutkannya (Supono, 1983:17).

2. Tehnik Basah adalah dengan menggunakan bahan-bahan yang me mahami pelarut air atau minyak tertentu. Tinta bak dapat digunakan oleh pelukis-pelukis China dan Jepang, kesulitan penggunaan tinta tak adalah penguasaan berbagai nuansa warga tinta dengan penca mpuran (Supono, 2002:17)

1) Tehnik Transparan ialah dengan campuran banyak air, berarti ”Warna putih dasar sendiri dipergunakan untuk putihnya lukisan itu dan pewarna yang pucat. Cat air adalah suatu medium yang mempunyai efek transparan yang bagus.

2) Tehnik Opaque ialah dengan cara menutup bidang, cat air, cat minyak, cat akrilik dan mempunyai daya tutup yang berbeda-beda.

3) Tehnik Relief juga disebut tekstur, yaitu tekstur nyata dan semu. Tekstur nyata apabila diraba terasa kasar pada permukaan lukisan, sedangkan tekstur semu kelihatannya kasar tapi kalau diraba terasa datar.

4) Tehnik Impasto ialah tehnik yang diulang dan ditumpuk-tumpuk. Cat minyak dan cat akrilik dapat dipakai dengan tehnik ini.

5) Tehnik Alla Prima ialah tehnik yang sekali saja. Melukis langsung di tempat dan diselesaikan pada waktu itu juga kalau gagal diganti

(7)

7

dengan media lukis yang baru dan mulai lagi untuk diselesaikan hingga jadi.

3. Tehnik Campur merupakan tehnik yang unik. Tehnik ini dapat menggunakan berbagai macam media maupun tehniknya, seperti cat air dicampur pastel, cat minyak akrilik kolase dan banyak kemungkinan ini (Supono, 2002:22).

4. Tehnik Dusel merupakan cara melukis yang dicapai dengan sapuan kuas yang rata, dengan cara me mutar-mutar kuas pada susunan warna.

Dari uraian tentang tehnik tersebut, lebih banyak menggunakan tehnik Dusel, untuk bertujuan mencapai perpaduan warna yang merata pada karya

itu sendiri.

Dekoratif

Lukisan gaya dekoratif di Indonesia khususnya pada seni lukis banyak dijumpai pada lukisan tradisional Bali. Biasanya merupakan objek manusia, tumbuhan, hewan atau alam benda yang digambarkan dengan kecendrungan menghias.

Aliran dengan gaya corak dekoratif menonjolkan warna yang lebih cerah, bebas, maka finishingnya mengarah pada lukisan hias. Objeknya dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, atau aktivitas kehidupan manusia. Biasanya aliran dekoratif diwujudkan dengan cara mengubah bentuk yang ada di alam tanpa meninggalkan ciri khas bentuknya. Pola dekoratif dapat berupa penggunaan jalinan hiasan geometris dan pemakaian pola-pola tumbuhan maupun hewan. Senada dengan pendapat itu, dalam buku “Perkembangan Seni Lukis Indonesia” dinyatakan pula bahwa lukisan dekoratif adalah lukisan bentuk hiasan (Situmorang, 2005: 64). Sementara itu dalam Diksi Rupa dinyatakan: aliran dekoratif artinya sebuah karya seni yang memiliki unsur menghias yang tinggi atau dominan (Susanto, 2002: 30).

Perke mbangan gaya aliran dekoratif di Indonesia diwujudkan dan dikembangkan seniman Indonesia terdahulu, seperti Kartono Yudhokusumo (1942-1957). Kartono belajar melukis pada Yazaki, Boshardt, Rutgers, dan Sudjono setelah ta mat dari Sekolah Menengah Tinggi.

Awalnya ia mengelola bentuk-bentuk realisme dengan warna bebas dan menonjolkan sifat kegarisan kemudian memunculkan surealisme pada karyanya. Kartono ditandai sebagai genre bentuk lukisan dekoratif dalam seni lukis modern Indonesia.

METODE PENCIPTAAN Alat

a. Kuas merupakan alat yang dipergunakan sebagai pemoles atau menggoreskan cat pada media kanvas. Kuas yang digunakan adalah kuas dari ukuran kecil 3, 1 dalam hal ini kuas kecil digunakan untuk garis-garis, dan pada bagian-bagian yang tidak bisa dijangkau dengan kuas yang besar. Kuas sedang dari ukuran 7, 9, 11 digunakan dalam tahap penggoresan warna pada objek yang dibuat. Kuas besar dari ukuran 18, 16, dan kuas cat tembok digunakan pada tahap untuk mengecat dasar bidang kertas yang akan digunakan sebagai media dalam melukis, serta untuk menerapkan blok–blok warna ukuran besar.

b. Palet terbuat dari triplek dimana berfungsi sebagai tempat mencampur warna. c. Pisau palet berupa lempengan besi baja yang tipis dan lentur, berfungsi untuk

menca mpur/ mengaduk cat.

d. Tempat pencuci kuas yang digunakan adalah botol yang berisi bensin untuk mencuci kuas yang telah dipakai.

(8)

8

e. Kain lap berfungsi untuk me mbersihkan kuas dari sisa cat maupun minyak yang digunakan untuk mencuci kuas dan palet.

Bahan

a. Spanram yang peneliti pergunakan terbuat dari kayu dengan ukuran 70 cm sampai dengan 100 cm.

b. Kertas karton merupakan bidang dua dimensional yang digunakan sebagai media dalam melukis. Kertas jenis media yang cepat menyerap cat minyak dan menuntut kematangan dalam mengolah warna pada palet untuk diaplikasikan pada kertas.

c. Pensil, yang digunakan pensil HB dalam melukis pada langkah awal sketsa. d. Cat minyak adalah cat untuk melukis yang pelarutnya adalah minyak serta saat

mengering seperti karet dan tidak dapat dilarutkan ke mbali dapat diterapkan transparan dan plakat.

e. Vernis ialah pelapis yang bening berfungsi untuk melindungi karya dari debu.

Teknik

Teknik pengolahan bahan adalah cara-cara khusus yang digunakan dalam mengelola bahan karya. Setiap bahan dan alat dapat diolah sesuai kehendak hati untuk menghasilkan efek-efek yang diinginkan. Maka teknik yang akan digunakan dalam menciptakan karya lukis yaitu teknik dusel dan teknik palet. Teknik palet menggunakan alat berupa palet untuk menghasilkan efek-efek khusus yang hanya bisa diperoleh dari memainkan segala kemungkinan dalam medium palet.

Tahapan Penciptaan

Proses penciptaan seni ditentukan dari proses berkarya. Pada tahapan ini dimulai dengan beberapa tahapan, seperti persiapan alat dan bahan, maupun dari ide-ide yang akan dituangkan kedalam media dua dimensional. Karya seni tidak bisa dibuat tanpa adanya kenikmatan untuk berkarya tidak dapat dipaksakan jika tidak ada ide, tetapi dapat muncul bila ada rangsangan dari pengalaman estetis. Dengan itu karya seni bisa dibuat dalam waktu yang relatif singkat, dalam arti sudah ada ide dan menguasai tehnik, serta sudah adanya sketsa-sketsa yang mempermudah berkarya, namun dala m menciptakan suatu karya seni lukis saat ini, dijalani dengan waktu dan proses yang cukup lama, karena membutuhkan pendalaman karakter pada objek yang dibuat. Dalam proses penciptaan ini, ada beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu: eksplorasi, eksperimen, pembentukan, dan finishing yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut.

Proses Pe milihan Tema

Pada tahapan ini mulai memilih atau menentukan tema apa yang akan diangkat, diantaranya mengumpulkan data, sebagai pegangan nantinya dalam penciptaan karya seni.

Proses Pe ngolahan Karya

Adapun Pengolahan Karya yang dilakukan sebelum memulai mewujudkan karya lukis kedala m media dua dimensional adalah sebagai berikut: Melakukan pengolahan bentuk dengan sketsa-sketsa, bertujuan untuk menghasilkan bentuk dan komposisi yang menarik untuk divisualkan. Melakukan pengolahan bahan. Dala m membuat karya akan digunakan cat minyak yang di aplikasikan dengan kuas pada media dua dimensional kertas, karena kertas memiliki daya serap yang tinggi sehingga memudahkan dalam berkarya, dan tidak perlu menunggu lama seperti pengaplikasian pada kanvas.

(9)

9

Proses Pe mbe ntukan

Proses pembentukan adalah kelanjutan dari proses eksplorasi dan percobaan. Pada tahap ini sudah mulai menuangkan ide-ide yang diperoleh melalui pengala man estetis dan eksperimen-eksperimen yang dilakukan pada tahap percobaan. Pada proses pembentukan penguasaan tehnik sangat diperlukan, karena tanpa penguasaan tehnik yang telah dipelajari sebelumnya, wujud karya yang akan dihasilkan nantinya tidak akan sempurna.

Tahap awal dalam proses pembentukan dilakukan dengan sketsa, me makai pensil di atas media lukis. Langkah selanjutnya menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan keinginan peneliti dengan berbekal karakter, kemampuan untuk menggunakannya pada bidang kertas sebagai media lukis, selanjutnya mulailah menuangkan warna. Dalam memasang warna pada objek dilakukan sesuai dengan suasana yang ingin diungkapkan guna untuk mewujudkan tujuan pembuatan karya.

Finising

Finising atau penyelesaian akhir pada lukisan, merupakan tahapan terakhir dalam pengontrolan secara keseluruhan, sangat penting dilakukan. Konsentrasi dalam membuat objek, menganalisa, dan kemudian merespon dengan sentuhan akhir dilakukan dengan pertimbangan yang cukup matang. Hal-hal yang patut dilakukan dalam merespon dari karya tersebut misalnya dengan memberikan tambahan warna gelap terang sebagai penyinaran. Setelah merespon yang dilakukan dapat memuaskan hati, maka mencantumkan nama pada karya sebagai pertanggung jawaban, dengan demikian proses penciptaan karya telah selesai. Setelah karya selesai berikan lapisan pelindung berupa vernis yang bertujuan ketahanan karya dan me mudahkan dibersihkan dari debu. Dengan penyelesaian akhir ini maka karya sudah siap untuk dipajang.

karya yang akan dibahas sebanyak 5 buah dengan judul, “pelukan abadi, Autumn is winter on the summer, cahaya jiwa, menunggu dan pelukan.

1.

Judul karya : pelukan abadi Ukuran : 60 x 60 cm

(10)

10

2.

Judul karya : Autumn is winter on the summer Ukuran : 45 x 55 cm

Tahun : 2012

3.

Judul karya : cahaya jiwa Ukuran : 45 x 55 cm

(11)

11

4.

Judul karya : menunggu Ukuran : 50 x 50 cm

Tahun : 2012

5.

Judul karya : pelukan Ukuran : 70 x 45 cm

(12)

12

Kesimpulan

Dari keseluruhan uraian di atas maka dapat disimpulkan: Dala m menginterprestasikan cinta, objek yang digunakan sebagai visualisasi adalah bunga anggrek karena dari jenis ketahanannya dalam waktu tertentu yang cukup lama dibandingkan jenis bunga yang lain. Sehingga dalam pemilihan objek dala m karya, bunga ini mengga mbarkan ketegaran si wanita dalam menghadapi hilangnya semangat hidup, hidup merana, depresi, kemudian kembali ke masa hidup nor mal. Objek bunga dapat diinterprestasikan sebagai bahasa cinta dengan menjadikan bunga anggrek sebagai suatu tanda pemberian cinta yang dilandasi cintakasih sehingga si wanita (narasumber) mencoba melakukan apapun yang meningkatkan kepuasan dan kebahagiaan bagi orang yang ia kasihi.

Saran

Dari kumpulan di atas maka disarankan kepada : Mahasiswa khususnya Jurusan Seni Rupa agar dapat menjadikan fenomena yang terjadi dalam masyarakat sebagai ide maupun te ma untuk diungkap dan dituangkan melalui karya seni, khususnya seni lukis. Mahasiswa jurusan Seni Rupa, hendaknya menambah wawasan dan kreatifitas dalam berkarya membaca, bereksperimen, dan melihat perkembangan seni lukis. Peneliti yang ingin melakukan penelitian serupa dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan perbandingan atau refrensi dan disarankan untuk melakukan penelitian dengan jumlah karya lebih besar dan data yang lebih rinci.

DAFTAR PUSTAKA

Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni, Wahana Apresiasi dan Kreasi, Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Canfield, Jack. 2008. Chicken Soup for the College Soul, Jakarta: Gramedia Pustaka uta ma.

Dewi, Saras. 2009. Cinta Bukan Cokelat, Yogyakarta: Kanisius.

Effendi, Tjiptadinata. 2006. Meraih Sukses dengan Pencerahan Diri Kunci Keberhasilan Menikmati Hidup. Jakarta: elex media komputindo.

Hurlock, Elizabeth B.___ Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga

Handoyo, Frankie. 2008. Anggrek Hibrida, Ragam dan Perawatannya. Jakarta: Gramedia, Majalah Flona.

Krystal, Barbara.___100 Seniman yang Membentuk Sejarah Dunia. Jakarta: Progres Marpaung, Manangar C. 2008. Kaul Fransiskan, Medan: Bina Media Perintis. Powell,John. 1992. Tampilkan Jati Dirimu, Yogyakarta: Kanisius

Rochani, Siti. 2006. Budi Daya Tanaman Anggrek, Jakarta: Azka press. Rizal, Fahrul. 2006. Humanika. Jakarta: Hijri Pustaka Utama

Suyono, Toni. 2006. Si Cantik Anggrek Dendrobium, Bandung: Sinergi Pustaka Indonesia.

(13)

13

Sembiring, Dermawan.____ Wawasan Seni. Medan: Universitas Negeri Medan, Fakultas Bahasa dan Seni

Suardana, I Wayan. ____Pengembangan Metode Analisis Bentuk dalam Pengajaran Seni Lukis Di Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY Yogyakarta. (15/1/2013) download.isidps.ac.id/download/category/44%3Fdownload%3D957http://www. google.co.id/search?tbm=bks&hl=Mengenali+Dunia+Seni+Rupa

Zenjaya, Nino. 2008. Biar Kamu Tahu Cinta, Jakarta: Mediakita. sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Dekoratif

Referensi

Dokumen terkait

Petani dapat diartikan sebagai orang yang bidang pekerjaannya bercocok tanam atau dapat juga diartikan sebagai seseorang yang bergerak dibidang bisnis pertanian

Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal didunia pengembangan sistem yang beriorientasi obyek.Hal ini disebabkan karena UML

Berdasarkan matriks HOQ yang telah dibuat didapatkan target layanan ojek online (studi kasus di Jakarta) diurutkan dari tingkat kepentingan relatif tertinggi

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner dalam mendukung data primer, dan melibatkan 30 responden petani jagung sebagai

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan berkah dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “ Hubungan kadar

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara ilmiah tentang keamanan penggunaan infusa kulit ari kacang tanah pada hewan uji, yang kemudian dapat dikembangkan

Industri peternakan Sapi Potong di Provinsi Jambi secara ekonomis seharusnya menguntungkan mengingat jumlah penduduk yang terus bertambah, tingkat kesejahteraan

Penyempitan saluran napas ini terjadi karena adanya hiperreaktifitas dari saluran napas terhadap berbagai macam rangsang, sehingga menyebabkan spasme otot-otot polos bronkus