• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 TEMA 25 IKHTISAR KEUANGAN 5 TINJAUAN PERUSAHAAN 35 LAPORAN KOMISARIS UTAMA DAN DIREKTUR UTAMA 45 PROFIL DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 TEMA 25 IKHTISAR KEUANGAN 5 TINJAUAN PERUSAHAAN 35 LAPORAN KOMISARIS UTAMA DAN DIREKTUR UTAMA 45 PROFIL DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI"

Copied!
314
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Managing

Adversity

Tahun 2015 merupakan periode yang sulit untuk bidang usaha

energi di dunia. Menurunnya harga minyak bumi pada tingkat

paling rendah selama tiga dekade, berdampak juga kepada

komoditi yang lain seperti batubara.

Penurunan harga batubara global terus berlanjut di tahun 2015.

Seluruh bidang usaha terkait batubara mengalami tekanan,

termasuk Indika Energy sebagai perusahaan energi terintegrasi

dengan usaha utama di batubara.

Dengan keyakinan jangka panjang bahwa energi akan tetap

menjadi kebutuhan mendasar di seluruh dunia, terlebih lagi untuk

Indonesia yang diharapkan akan mempertahankan pertumbuhan

ekonominya ke depan, Indika Energy tetap berkomitmen pada

visinya sebagai perusahaan energi Indonesia berkelas dunia

yang memiliki kompetensi terintegrasi dan mumpuni di bidang

sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi.

Bertumpu pada portofolio aset yang substansial dan neraca

keuangan yang solid, Indika Energy mengambil

langkah-langkah untuk mengatasi berbagai tantangan, utamanya

dengan menjaga kas dan menurunkan biaya, selagi terus

menjajaki bidang-bidang pertumbuhan strategis, meningkatkan

produktivitas, dan memperkokoh tata kelola perusahaan.

Perusahaan juga terus membangun strategi jangka panjang

untuk dapat merengkuh potensi bisnis yang strategis maupun

oportunistik dengan pengelolaan risiko yang ketat, serta

menciptakan sinergi di antara ketiga pilar usahanya: sumber

daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi.

Seluruh langkah tersebut akan memampukan Indika Energy

untuk melewati masa sulit ini, dan bangkit menjadi Perusahaan

yang lebih ramping dan kuat sehingga dapat bersaing lebih baik

untuk jangka panjang.

(4)

6

Sekilas Indika Energy

8

Kemampuan di Sepanjang

Rantai Nilai Batubara

10

Peta Operasi

12

Peristiwa Penting

14

Struktur & Organisasi

Perusahaan

18

Visi, Misi dan Tata Nilai

20

Strategi Bisnis

22

Komposisi Pemegang Saham

36

Laporan Komisaris Utama

40 Laporan Direktur Utama

35

LAPORAN

KOMISARIS UTAMA

DAN DIREKTUR UTAMA

26

Ikhtisar Keuangan

29

Ikhtisar Saham

30

Ikhtisar Keuangan -

Perusahaan Asosiasi - Kideco

25 IKHTISAR KEUANGAN

5

TINJAUAN PERUSAHAAN

1 TEMA

45 PROFIL

DEWAN KOMISARIS

DAN DIREKSI

(5)

60

Tinjauan Umum Ekonomi dan

Industri

62

Tinjauan Operasional

76

Tinjauan Keuangan

82

Prospek Usaha dan

Faktor-Faktor Risiko Utama

86

Teknologi Informasi dan

Komunikasi

88

Penerapan Tata Kelola

Perusahaan

112 Human Capital

116 Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan

120 Peristiwa Setelah Tanggal

Neraca

59 LAPORAN MANAJEMEN

123 LAPORAN KEUANGAN

(6)
(7)

TINJAUAN

PERUSAHAAN

(8)

SUMBER DAYA ENERGI

PT Kideco Jaya Agung

perusahaan pertambangan batubara

terbesar ketiga di Indonesia,

berlokasi di Kalimantan Timur

PT Multi Tambangjaya Utama

perusahaan pertambangan batubara thermal

bituminous dan coking coal

di Kalimantan Tengah

Sekilas

Indika

Energy

PT Indika Energy Tbk. (“Indika Energy” atau “Perusahaan”)

tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008.

Indika Energy didirikan tahun 2000, kini menjadi salah satu

perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka di Indonesia.

Portofolio bisnis Perusahaan mencakup sektor sumber daya

energi, jasa energi, dan infrastruktur energi.

Perusahaan berkembang pesat dari tahun ke tahun, baik secara

organik maupun melalui akuisisi usaha-usaha yang memberikan

sinergi usaha.

Dengan portofolio usaha yang dimiliki, Perusahaan mampu

menyediakan produk dan layanan yang saling melengkapi

baik untuk pelanggan domestik maupun internasional, serta

memungkinkan Perusahaan memanfaatkan peluang-peluang

pertumbuhan di berbagai sektor energi di Indonesia.

Indika Energy telah berkembang menjadi perusahaan dengan

kegiatan operasional di berbagai wilayah nusantara.

Tiga pilar usaha yang menjadi kegiatan operasional utama dari

Indika Energy adalah:

46,0%

85,0%

(9)

JASA ENERGI

INFRASTRUKTUR ENERGI

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk.

perusahaan jasa transportasi dan logistik

terintegrasi untuk industri pertambangan

PT Petrosea Tbk.

perusahaan Rekayasa Teknik dan Konstruksi (E&C)

dan kontraktor pertambangan batubara

PT Cirebon Electric Power

pembangkit listrik berkapasitas 660 MW

dengan bahan bakar batubara di Cirebon,

Jawa Barat

PT Tripatra Engineering &

PT Tripatra Engineers & Constructors

perusahaan Rekayasa Teknik, Pengadaan dan

Konstruksi (EPC) untuk industri minyak dan gas

51,0%

19,9%

69,8%

100%

99,8%

100%

PT Cirebon Energi Prasarana

pembangkit listrik berkapasitas 1000 MW

dengan bahan bakar batubara di Cirebon,

Jawa Barat

(10)

Kemampuan

Di Sepanjang

Rantai Nilai

Batubara

(11)
(12)

Peta

Operasi

1

4

3

2

5

3

1

11

13

(13)

JASA ENERGI

n

1

ExxonMobil Cepu Project

2

JOB Pertamina Medco - Senoro

3

Pertamina HE ONWJ

4

Conoco Phillips - ESC

5

BP Tangguh

6

ENI Muara Bakau

7

Gunung Bayan Pratama Project*

8

Kideco Project

9

Santan Batubara Project**

10 Adimitra Baratama Nusantara

Project ***

11

Mahaka Industri Perdana

12

Maruwai Coal

13

Freeport Indonesia

SUMBER DAYA ENERGI

1

Multi Tambangjaya Utama

2

Kideco Jaya Agung

3

Santan Batubara

4

Mitra Energi Agung

INFRASTRUKTUR ENERGI

1

Cirebon Electric Power

2

Petrosea Offshore Supply Base

3

Kuala Pelabuhan Indonesia

Floating Crane

Â

1

FC Nicholas

2

FC Rachel

3

FC Ben Glory

4

FC Abby

5

FC Chloe

6

FC Blitz

7

FC Vittoria

7

10

9

6

3

2

1

4

1

2

3

4

8

2

5

6

7

12

14

(14)

Peristiwa Penting

Perjalanan Indika Energy

Pendirian PT Indika Energy.

Indika Energy meningkatkan 5%

penyertaannya di Kideco, menjadi 46%.

• Indika Energy melakukan penawaran

umum saham perdana di Bursa Efek

Indonesia, atas 937.284.000 saham atau

20% kepemilikan.

• Pendirian Sea Bridge Shipping,

perusahaan jasa transhipment, dimana

Tripatra memiliki kepemilikan sebesar

46%.

• Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) menjadi

anak perusahaan Tripatra sepenuhnya,

Indika Energy mengakuisisi 41% kepemilikan saham di

Kideco.

Kideco didirikan pada tahun 1982, bergerak dalam

pertambangan batubara tambang terbuka di Kalimantan

Timur. Kideco memiliki PKP2B generasi pertama yang

berlaku hingga tahun 2023.

• Melaksanakan merger antara Indika Energy dengan Tripatra

Company dan Ganesha Intra Development Company.

Tripatra didirikan pada tahun 1973, bergerak dalam bidang

rekayasa teknik, pengadaan & konstruksi (EPC), operasional

dan pemeliharaan (O&M) di sektor energi.

• Pendirian Cirebon Electric Power (CEP), pembangkit listrik

tenaga uap batubara berkapasitas 660 MW. Indika Energy

memiliki 20% kepemilikan di CEP.

• Tripatra mengakuisisi 45% kepemilikan saham di Cotrans

Asia, sebuah perusahaan jasa logistik batubara, yang berdiri

sejak tahun 2004.

2004

2000

2006

2008

(15)

• Pendirian Indika Logistic & Support

Service (ILSS).

• Indika Energy menandatangani

Perjanjian Opsi untuk mengakuisisi

51% kepemilikan saham di MBSS.

MBSS didirikan pada tahun 1994,

bergerak dalam bidang jasa logistik

dan transportasi batubara yang

terintegrasi.

• Indika Energy melakukan divestasi atas 28,75%

kepemilikan di Petrosea.

• Indika Energy mengakuisisi 60% kepemilikan di

Mitra Energi Agung (MEA).

• MEA didirikan pada tahun 2008, tambang

batubara greenfield yang memiliki IUP dengan

area konsesi seluas 5.000 Ha di Kalimantan

Timur.

• Indika Energy mengakuisisi 85% kepemilikan di

Multi Tambangjaya Utama (MUTU).

• MUTU didirikan pada tahun 1989, merupakan

tambang thermal coal bituminous dan coking

coal yang memiliki PKP2B generasi ke-3 di

Kalimantan Tengah, dengan area konsesi seluas

• Kompleks Indy Bintaro

Office mulai beroperasi

dengan ditempatinya

kantor Petrosea.

• Pendirian Indika Multi

Niaga.

Indika Energy mengakuisisi 98,55%

kepemilikan saham di Petrosea.

Petrosea didirikan pada tahun 1972,

bergerak dalam bidang rekayasa teknik

& konstruksi (E&C) dan kontraktor

per-tambangan batubara.

Indika Energy mengakuisisi 51%

kepemilikan saham di MBSS.

Indika Logistic & Support

Services; mengambil alih 95%

kepemilikan Tripatra di KPI.

2009

2010

2012

2015

(16)

60%

PT Mitra Energi Agung (Indonesia) Produsen & Distributor Batubara

85%

PT Multi Tambangjaya Utama (Indonesia) Produsen & Distributor

Batubara 10 0% Indika Capital Investments Pte. Ltd. (Singapore) Perdagangan Batubara 10 0% Indika Capital Pte. Ltd. (Singapore) Anak Perusahaan -Pembiayaan 45% PT Cotrans Asia (Indonesia) Transshipment & Jasa Tongkang

46%

PT Sea Bridge Shipping (Indonesia) Transshipment dan Jasa Tongkang

10 0% Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. (Singapore) Perusahaan Induk Investasi 100% Tripatra Investments Limited (B.V.I) Perusahaan Induk Investasi 90% PT Melawi Rimba Minerals (Indonesia) 90% PT Sindo Resources (Indonesia) Produsen Batubara 100%

PT Indika Multi Daya Energi (Indonesia) Pemegang Participating Interest Minyak & Gas 100% Indika Capital Resources Limited (B.V.I) Anak Perusahaan -Pembiayaan 46% PT Kideco Jaya Agung (Indonesia) Produsen & Distributor Batubara 43 ,30 % PT Intan Resource Indonesia (Indonesia) Perusahaan Induk 10 0%

Asia Prosperity Coal B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan 10 0%

PT Citra Indah Prima (Indonesia) Distributor Batubara

100% 100% 100% 100%

Struktur Perusahaan

PT Indika Multi Energi (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi

90%

PT Indika Indonesia Resources (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi & Bisnis Perdagangan Batubara

PT Indika Inti Corpindo (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi & Bisnis Perdagangan Batubara

PT Tripatra Engineers and Constructors

(Indonesia) EPC dan Jasa O&M

PT Tripatra Engineering (Indonesia) Rekayasa & Manajemen Proyek

SUMBER DAYA ENERGI

JASA ENERGI

10%

60%

PT Indika Energy Trading (Indonesia) Perdagangan Batubara

(17)

51,25%

50%

PT Santan Batubara (Indonesia) Produsen & Distributor Batubara 51% PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (Indonesia) Jasa Logistik & Transportasi 10 0% Indo Integrated Energy B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan 10 0% PT Indika Multi Energi Internasional (Indonesia) Subholding 10 0% Indo Integrated Energy II B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan 99 ,8 0% PT POSB Infrastructure Kalimantan (Indonesia) Jasa Logistik dan Pelabuhan 10 0%

PT Indika Logistic & Support Services (Indonesia) Jasa Logistik &

Pelabuhan 100%

PT Indika Multi Niaga (Indonesia) Perdagangan & Transportasi 95% PT Kuala Pelabuhan Indonesia (Indonesia) Jasa Logistik & Pelabuhan

100%

Indo Energy Capital B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan Mahaka Industri Perdana (Indonesia) Pabrik Pengolahan 100%

Indo Energy Capital II B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan 100% PT Jatiwarna Gas Utama (Indonesia) Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas 100% PT Prasarana Energi Indonesia (Indonesia) Pembangkit Listrik 100% Mitrabahtera Segara 100% PT Prasarana Energi Cirebon (Indonesia) Pembangkit Listrik 25% PT Cirebon Prasarana Energi (Indonesia) 51% PT Mitra Jaya 60%

PT Mitra Alam Segara Sejati (Indonesia) Pelayaran 50% PT Mitra Hartono 69,97% PT Mitra Swire CTM (Indonesia) Pelayaran 10 0% PT LPG Distribusi Indonesia (Indonesia) Subholding 99 ,8 0% PT Petrosea Kalimantan (Indonesia) Kontraktor, Perdagangan & Jasa

10

0%

Indo Energy Finance B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan 10 0%

Indo Energy Finance II B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan -Pembiayaan 69,80% PT Petrosea Tbk. (Indonesia) Tambang & EPC

(Lepas Pantai) 99 ,9 0% PT Indy Properti Indonesia (Indonesia) Manajemen Gedung 15% 5% PT Cirebon Electric Power (Indonesia) Independent Power Plant (IPP) 1 X 660 MW 15% 5% PT Cirebon Power Services (Indonesia) Perusahaan O&M 90% PT Indika Infrastruktur Investindo (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi

100%

Indika Power Investments Pte. Ltd

(Singapore) Perusahaan Induk Investasi 100%

PT Indika Energy Infrastructure

(Indonesia) Perusahaan Induk Infrastruktur

INFRASTRUKTUR ENERGI

JASA ENERGI

(18)

Organisasi

Perusahaan

DIREKTUR

Jasa Energi – Minyak & Gas

Joseph Pangalila

DIREKTUR

Jasa Energi – Pertambangan

Richard Bruce Ness

DIREKTUR

Sumber Daya Energi dan Pengembangan Usaha

Azis Armand

GROUP CHIEF

FINANCIAL OFFICER

Azis Armand

Investor Relations & Corporate Finance Financial Controller

SEKRETARIS PERUSAHAAN

KOMITE

AUDIT

KOMITE

GOOD CORPORATE

GOVERNANCE

(19)

DEWAN KOMISARIS

WAKIL DIREKTUR UTAMA

M. Arsjad Rasjid P.M.

DIREKTUR UTAMA

Group Chief Executive Officer

Wishnu Wardhana

DIREKTUR

Infrastruktur Energi – Logistik Kelautan

Rico Rustombi

DIREKTUR INDEPENDEN

Infrastruktur Energi – Pembangkit Listrik

Eddy Junaedy Danu

MANAGING DIRECTOR

Azis Armand

ICT & Business Process Improvement

Human Capital & Services

Risks and Security

AUDIT INTERNAL

KOMITE

HUMAN CAPITAL

KOMITE

RISIKO DAN INVESTASI

OFFICE OF THE CEO,

CORPORATE COMMUNICATIONS & SUSTAINABILITY

(20)

Visi, Misi

(21)

TATA NILAI

Integritas: Jujur terhadap diri sendiri, orang lain dan pekerjaan

setiap saat dengan menjunjung tinggi standar etika dan norma

hukum yang berlaku.

Kesatuan dalam Keragaman: Memandang keberagaman

sebagai aset perusahaan serta menerima, menghargai,

melengkapi dan menguatkan satu sama lain sebagai satu

kesatuan yang kokoh.

Kerjasama: Berkontribusi aktif dan bekerjasama dengan

dilandasi saling percaya dan mengutamakan kepentingan

bersama dibandingkan kepentingan pribadi.

Prestasi: Menjadikan prestasi sebagai tolak ukur keberhasilan

dan motivasi untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial: Memiliki kepedulian yang tinggi

terhadap lingkungan dan masyarakat serta berkontribusi bagi

peningkatan nilai tambah serta kesejahteraan masyarakat.

VISI

Menjadi perusahaan energi Indonesia tingkat dunia yang diakui

kompetensi terintegrasinya di sektor sumber daya energi, jasa

energi dan infrastruktur energi.

MISI

1. Mengembangkan sumber daya energi yang melimpah untuk

mendukung pertumbuhan ekonomi global.

2. Menciptakan integrasi dan sinergi antar bisnis.

3. Menciptakan nilai yang optimal bagi pemegang saham.

(22)

Penerapan lima strategi jangka panjang

Indika Energy tercermin dalam fokus

Perusahaan untuk menciptakan sinergi

melalui tiga pilar bisnisnya, mendukung

pertumbuhan organik dan inorganik,

untuk menciptakan nilai bagi para

pemegang saham.

Sehubungan dengan melemahnya

harga batubara yang berkepanjangan,

Perusahaan tetap fokus dan konsisten

dalam menerapkan strategi yang

berorientasi pada peningkatan efisiensi

operasional, pencadangan dana dan

optimalisasi biaya.

Manajemen terus berupaya

mengoptimalkan penggunaan aset

yang dimiliki, menekan biaya-biaya di

seluruh organisasi, rasionalisasi sumber

daya manusia, serta menjalankan

pembelanjaan modal dengan

mengutamakan prinsip kehati-hatian.

MEMANFAATKAN SUMBER

DAYA ALAM INDONESIA

YANG BERLIMPAH DAN

MENINGKATNYA KEBUTUHAN

AKAN ENERGI, TERMASUK

MELAKUKAN IDENTIFIKASI

DAN MENDAPATKAN INVESTASI

YANG MENARIK DI BIDANG

ENERGI.

Dalam melakukan investasi di sektor

en-ergi, Indika Energy menerapkan

pendeka-tan akuisisi yang disiplin berdasarkan

pe-mahaman yang mendalam terhadap aset

energi tersebut. Hal ini mengharuskan

Indika Energy untuk mengikuti

perkem-bangan regulasi sumber daya alam yang

ada dan meningkatkan perkembangan

ekonomi Indonesia melalui kepentingan

domestik maupun internasional.

MENGINTEGRASIKAN

PLATFORM KEANEKARAGAMAN

ENERGI DAN EFISIENSI

OPERASIONAL.

Kini Indika Energy memiliki keahlian

dan kemampuan di seluruh rantai usaha

energi batubara. Hal penting untuk

mendapatkan sinergi dari integrasi

ini adalah peningkatan fleksibilitas

operasional dan pengelolaan biaya, serta

memberikan layanan yang efisien kepada

para pelanggan di seluruh value chain

batubara tersebut.

Strategi Bisnis

(23)

MENGOPTIMALKAN PRODUKSI

DAN EFISIENSI OPERASIONAL

DENGAN MEMANFAATKAN

ASET YANG ADA UNTUK

PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI

OPERASI TAMBANG.

Melalui perencanaan yang terstruktur dan

rencana kerja korporasi, sistem Teknologi

Informasi dan Komunikasi (ICT) Indika

Energy yang mutakhir secara bersamaan

akan dimanfaatkan untuk mendukung

pencapaian target dan sasaran usaha di

semua unit bisnis untuk mencapai efisiensi

yang optimal dalam penggunaan sumber

daya, manajemen biaya, manajemen

armada dan fleksibilitas operasional.

TERUS MENDIVERSIFIKASI

SUMBER PENDAPATAN DAN

MENSTABILKAN ARUS KAS.

Kegiatan usaha Indika Energy mencakup

pengintegrasian investasi yang menarik

untuk mendiversifikasi dan meningkatkan

sumber pendapatan yang mengacu

pada prinsip kehati-hatian dalam

pengelolaan keuangan untuk menjaga

nilai perusahaan.

MEMANFAATKAN KERJA SAMA

YANG SUDAH TERBINA DAN

KEAHLIAN YANG DIMILIKI DI

SEKTOR ENERGI DENGAN

MENGUPAYAKAN

INISIATIF-INISIATIF GUNA MEMASOK DAN

MELAYANI PASAR YANG BARU.

Saat ini Indika Energy memainkan

peran yang cukup besar dalam bisnis

pertambangan batubara dan jasa energi

secara nasional, termasuk usaha logistik

dan infrastruktur energi (pembangkit

listrik). Pelanggan internasional Kideco

mencakup perusahaan-perusahaan

pembangkit listrik besar di lebih dari

16 negara di Asia dan Eropa. Batubara

Kideco yang berkalori rendah,ramah

lingkungan, rendah kadar ash dan

sulfur telah meningkatkan kemungkinan

terciptanya perpaduan produk-produk

baru untuk pasar yang baru.

4

5

(24)

PT Indika Mitra

Energi

(63,47%)

Dewan Komisaris & Direksi

(6,42%)

Masyarakat

(30,11%)

KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PER 31 DESEMBER 2015

NO. NAMA

JABATAN

JUMLAH SAHAM

PERSENTASE (%)

1

Wiwoho Basuki Tjokronegoro

Komisaris Utama

5.264.500

0,10

2

Agus Lasmono

Wakil Komisaris Utama

10.156.000

0,19

3

Indracahya Basuki

Komisaris

1.403.500

0,03

4

Pandri Prabono-Moelyo

Komisaris

231.100.200

4,44

5

M. Chatib Basri

Komisaris Independen

-

-6

Dedi Aditya Sumanagara

Komisaris Independen

-

-KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

(25)

STRUKTUR PERMODALAN PER 31 DESEMBER 2015

MODAL DASAR

MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR

Rp 1.700.000.000.000

(Terdiri 17.000.000.000 saham,

Nilai nominal Rp100 per saham)

Rp 521.019.200.000 (US$ 56.892.154)

(Terdiri 5.210.192.000 saham)

PEMEGANG SAHAM PENGENDALI PER 31 DESEMBER 2015

STATUS KEPEMILIKAN

JUMLAH LEMBAR SAHAM

KEPEMILIKAN (%)

PT Indika Mitra Energi*

3.307.097.790

63,47

JPMCB Singapore

Branch-2157804955

271.762.000

5,22

Masyarakat (dibawah 5%)

1.631.332.210

31,31

*) Dikendalikan oleh Wiwoho Basuki Tjokronegoro & keluarga sebesar 40,5% dan Agus Lasmono sebesar 59,5% .

KOMPOSISI PEMILIKAN SAHAM PER 31 DESEMBER 2015

STATUS KEPEMILIKAN

JUMLAH LEMBAR SAHAM

KEPEMILIKAN (%)

Perusahaan Terbatas (PT)

3.333.187.663

53,97

Perorangan Indonesia

1.050.339.751

20,16

Badan Usaha Asing

572.710.086

11,00

Asuransi

160.854.400

3,09

Dana Pensiun

40.697.600

0,78

Karyawan

35.579.500

0,68

Reksadana

8.315.800

0,16

Perorangan Asing

5.116.700

0,10

Yayasan

3.371.000

0,06

Koperasi

19.500

0,00

Total

5.210.192.000

100,00

(26)
(27)

IKHTISAR

KEUANGAN

(28)

LABA KOTOR

dalam US$

2015 | 88.329.632

2014 | 161.035.614

Dinyatakan dalam US$. kecuali dinyatakan lain

2015 2014 2013

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

Pendapatan 1.097.296.489 1.109.508.311 863.394.192

Beban Pokok Kontrak dan Penjualan 1.008.966.857 948.472.697 669.987.605

Laba Kotor 88.329.632 161.035.614 193.406.587

Beban Umum dan Administrasi 103.752.957 132.267.653 154.581.332

Laba Usaha (15.423.325) 28.767.961 38.925.255

(Rugi) Laba Bersih Tahun Berjalan (76.847.028) (30.616.975) (53.803.242)

(Rugi) Laba Komprehensif Tahun Berjalan (74.016.652 (29.412.415) (49.042.740)

(Rugi) Laba Bersih Yang Dapat Diatribusikan Kepada :

Pemilik Entitas Induk (44.587.878) (27.635.381) (62.492.255)

Kepentingan Non-Pengendali (32.259.150) (2.981.594) 8.689.013

(Rugi) Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada:

Pemilik Entitas Induk (41.757.502) (26.430.821) (57.731.753)

Kepentingan Non-Pengendali (32.259.150) (2.981.594) 8.689.013

Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Entitas 72.629.159 73.482.756 102.511.466

Jumlah Saham Beredar (lembar) 5.210.192.000 5.210.192.000 5.210.192.000

(Rugi) Laba per Saham Dasar (0,0086) (0,0053) (0,0120)

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Investasi pada Entitas Asosiasi 277.545.435 271.766.662 286.550.051

Investasi pada Pengendalian Bersama Entitas 13.026.000 14.487.529 21.102.394

Investasi pada unit Portofolio - Pihak Ketiga 59.241.118 54.780.796 54.896.489

Jumlah Aset Lancar 827.311.691 831.419.308 759.345.558

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.323.133.520 1.458.891.053 1.556.950.170

Jumlah Aset 2.150.445.211 2.290.310.361 2.316.295.728

Jumlah Liabilitas Lancar 505.612.838 396.736.289 347.398.333

Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 813.287.965 979.632.294 1.018.739.487

Jumlah Liabilitas 1.318.900.803 1.376.368.583 1.366.137.820

Jumlah Ekuitas 831.544.408 913.941.778 950.157.908

Jumlah Liabilitas & Ekuitas 2.150.445.211 2.290.310.361 2.316.295.728

Ikhtisar Keuangan

Indika Energy

LABA USAHA

dalam US$

2015 | (15.423.325)

2014 | 28.767.961

PENDAPATAN

dalam US$

2015 | 1.097.296.489

2014| 1.109.508.311

(29)

-1,2%

-17,2%

(RUGI) LABA YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK

ENTITAS INDUK

Dinyatakan dalam US$. kecuali dinyatakan lain

2015 2014 2013

PERTUMBUHAN (%)

Pendapatan -1,1% 28,5% 15,2%

Beban Pokok Kontrak dan Penjualan 6,4% 41,6% 20,5%

Laba Kotor -45,1% -16,7% -0,1%

Beban Umum dan Administrasi -21,6% -13,2% -3,9%

Laba Usaha -153,6% -29,7% 17,2%

Laba Bersih - Diatribusikan kepada pemilik entitas induk -61,3% 55,8% -191,0%

Jumlah Aset -6,1% -1,1% -1,8%

Jumlah Liabilitas -4,2% 0,7% 2,2%

Jumlah Ekuitas -9,0% -3,8% -7,1%

RASIO USAHA

Laba Usaha / Pendapatan (%) -1,4% 2,6% 4,7%

Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Pendapatan (%)

-4,06 -2,49 -7,24

Laba Usaha / Jumlah Ekuitas (x) -0,02 0,03 0,04

Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk /

Jumlah Ekuitas (%) -0,05 -0,03 -0,07

Laba Usaha / Jumlah Aset (x) -0,01 0,01 0,02

Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Jumlah Aset (x)

-0,02 -0,01 -0,03

RASIO KEUANGAN

Jumlah Aset Lancar / Jumlah Liabilitas Lancar (x) 1,64 2,10 2,19

Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) 1,59 1,51 1,44

Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (x) 0,61 0,60 0,59

61,3%

Adjusted EBITDA*

dalam US$

2015 | 191.958.917

2014 | 231.909.056

BAGIAN LABA BERSIH ENTITAS ASOSIASI

DAN PENGENDALIAN BERSAMA

ENTITAS

dalam US$

2015 | 72.629.159

(30)

RINCIAN PENDAPATAN 2015

US$ 1.097,3 juta

Tripatra

43,3%

Lain-lain

29,7%

MBSS

8,2%

Petrosea

18,8%

(31)

HARGA SAHAM

(dalam Rp)

2015

PEMBUKAAN

TERTINGGI

TERENDAH

PENUTUPAN

2014

PEMBUKAAN

TERTINGGI

TERENDAH

PENUTUPAN

Triwulan 1 515 520 426 434 Triwulan 1 610 635 490 585

Triwulan 2 432 435 290 315 Triwulan 2 580 750 565 630

Triwulan 3 315 328 185 193 Triwulan 3 630 815 625 740

Triwulan 4 200 232 105 110 Triwulan 4 745 750 500 510

VOLUME DAN NILAI TRANSAKSI SAHAM

2015

Q1

Q2

Q3

Q4

2014

Q1

Q2

Q3

Q4

Rata-rata/hari-Volume (ribu

lembar) 1.369 3.607 1.638 6.066 Rata-rata/hari-Volume (ribu lembar) 6.333 8.814 3.833 3.968 Rata-rata/hari-Nilai (Rp miliar) 0,7 1,8 0,4 1,3 Rata-rata/hari-Nilai (Rp miliar) 3,6 5,8 2,8 3,0

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM

KETERANGAN

SAHAM YANG

DITAWARKAN

JUMLAH

SAHAM

OJK/PERSETUJUAN RUPS

TANGGAL EFEKTIF DARI

PENCATATAN BEI

Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) 937.284.000 5.207.142.000 2 Juni 2008 11 Juni 2008 Employee and Management StockOption 3.050.000 5.210.192.000 8 Mei 2008 11 Agustus 2011

INFORMASI OBLIGASI

KETERANGAN

NILAI

BURSA PENCATATAN

TINGKAT

BUNGA

TANGGAL

EFEKTIF

TANGGAL

JATUH

TEMPO

PERINGKAT

Obligasi 2018 US$ 300

Juta Singapore StockExchange 7% 5 Mei 2011 Mei 2018 “B3” dengan outlook negatif dari Moody’s dan “B” dengan outlook negatif dari Fitch,

Obligasi 2023 US$ 500

Juta Singapore StockExchange 6,375% 24 Januari 2013 Januari 2023 “B3” dengan outlook negatif dari Moody’s dan “B” dengan outlook negatif dari Fitch

KEBIJAKAN DIVIDEN

JUMLAH DIVIDEN

(DALAM MILIAR RUPIAH)

DIVIDEN PER LEMBAR SAHAM

(DALAM RUPIAH)

RASIO DIVIDEN

TANGGAL PEMBAYARAN DIVIDEN

2008 437,40 84,00 40,32% dari Laba Bersih 2008 3 Juli 2009

2009 362,83 69,68 50,00% dari Laba Bersih 2009 25 Juni 2010 2010 249,94 48,00 (INTERIM DIVIDEND) - 30 November 2010

(32)

Dinyatakan dalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain

2015 2014 2013

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Penjualan 1.658,2 2.059,4 2.120,6

Beban Pokok Penjualan 1.376,9 1.731,1 1.654,9

Laba Kotor 281,3 328,3 465,7

Beban Usaha 27,8 32,7 31,6

Laba Usaha 253,6 295,6 434,1

Laba Bersih 138,1 154,4 212,2

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Jumlah Aset Lancar 400,5 396,0 457,6

Jumlah Aset Tidak Lancar 182,2 206,4 229,0

Jumlah Aset 582,8 602,4 686,7

Jumlah Liabilitas Lancar 211,5 224,3 272,0

Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 48,0 51,6 51,4

Jumlah Liabilitas 259,6 275,8 323,4

Jumlah Ekuitas 323,2 326,6 363,3

Jumlah Liabilitas & Ekuitas 582,8 602,4 686,6

PERTUMBUHAN (%)

Penjualan -19,5 -2,9 -10,0

Beban Pokok Penjualan -20,5 4,6 1,9

Laba Kotor -14,3 -29,5 -36,5 Beban usaha -15,2 3,6 -21,9 Laba Usaha -14,2 -31,9 -37,4 Laba Bersih -10,5 -27,3 -44,2 Jumlah Aset -3,3 -12,3 -7,8 Jumlah Liabilitas -5,9 -14,7 -9,9 Jumlah Ekuitas -1,0 -10,1 -5,9

PERUSAHAAN ASOSIASI - KIDECO

LABA KOTOR

dalam jutaan US$

2015 | 281,3

2014 | 328,3

LABA USAHA

dalam jutaan US$

2015 | 253,6

2014 | 295,6

PENJUALAN

dalam jutaan US$

2015 | 1.658,2

(33)

-10,5%

-3,9%

-14,3%

Dinyatakan dalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain

2015 2014 2013

RASIO USAHA

Laba Usaha / Penjualan (%) 15,29 14,35 20,47

Laba Bersih / Penjualan (%) 8,33 7,50 10,01

Laba Usaha / Jumlah Ekuitas (x) 0,78 0,90 1,20

Laba Bersih / Jumlah Ekuitas (x) 0,43 0,47 0,58

Laba Usaha / Jumlah Aset (x) 0,44 0,49 0,63

Laba Bersih / Jumlah Aset (x) 0,24 0,26 0,31

RASIO KEUANGAN

Jumlah Aset Lancar / Jumlah Liabilitas Lancar (x) 1,89 1,77 1,68 Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) 0,80 0,84 0,89

Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (x) 0,45 0,46 0,47

EBITDA

dalam jutaan US$

2015 | 281,8

2014 | 328,7

VOLUME PENJUALAN

dalam jutaan ton

2015 | 38,6

2014 | 40,2

LABA BERSIH

dalam jutaan US$

2015 | 138,1

(34)

1998 1999 5 0 10 15 20 25 30 35 40 5,0 7,4 8,5 10,3 11,5 14,0 16,0 18,2 18,9 20,6 22,0 24,7 29,1 31,5 34,2 37,3 40,3 39,0 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2010 2011 2005 2006 2012 2008 2009 2013 2014 2015 (dalam jutaan ton)

CADANGAN BATUBARA KIDECO BERDASARKAN LOKASI TAMBANG

dalam jutaan ton

AREA

CALORIFIC VALUE (KCAL)

PROVED

PROBABLE

TOTAL

(35)

SUMBER DAYA BATUBARA KIDECO BERDASARKAN LOKASI TAMBANG

dalam jutaan ton

AREA

MEASURED

INDICATED

INFERRED

TOTAL

Roto Selatan 106 114 44 264 Roto Utara - 22 57 79 Roto Tengah 27 33 62 122 Susubang - 21 7 28 Samarangau 88 570 225 883

Total

221

760

395

1.376

Berdasarkan JORC Report April 2011

PRODUKSI BATUBARA KIDECO BERDASARKAN AREA TAMBANG TAHUN 2015

KETERANGAN

ROTO UTARA

ROTO SELATAN

ROTO TENGAH

SAMARANGAU

SUSUBANG

TOTAL

Overburden

PENJUALAN BATUBARA KIDECO BERDASARKAN NEGARA TUJUAN TAHUN 2015

Taiwan

3,1%

Filipina

6,4%

Korea

4,7%

Indonesia

25,2%

Malaysia

6,8%

Singapura

0,6%

Thailand

3,1%

Hong Kong

4,4%

India

15,6%

Jepang

4,2%

China

22,1%

Lain-lain

3,8%

(36)
(37)

LAPORAN

KOMISARIS UTAMA

& DIREKTUR

(38)

“DALAM SITUASI KETAT SEPERTI INI,

KAMI TETAP PERCAYA AKAN KELANGSUNGAN

USAHA PERUSAHAAN, ASALKAN KITA MAMPU

MENGENDALIKAN BIAYA USAHA DENGAN EFEKTIF

AGAR TETAP BERDAYA SAING”

WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO

Komisaris Utama

Laporan

Komisaris

(39)
(40)

Pemegang saham yang terhormat,

Permintaan batubara global terus menurun di tahun 2015

karena perlambatan perekonomian China yang masih berlanjut,

dan kecenderungan untuk beralih kepada bahan bakar yang

lebih ramah lingkungan di sebagian besar negara maju. Hal ini

mengakibatkan terus terjadinya kelebihan pasokan batubara,

sehingga harga batubara semakin tertekan.

Karena China merupakan pasar ekspor terbesar bagi batubara

Indonesia, produksi batubara domestik mengalami penurunan

sekitar 14% hingga 390 juta ton di tahun 2015. Meskipun

permintaan batubara di Indonesia sedikit meningkat, kenaikan

ini tidak cukup untuk mengimbangi penurunan ekspor batubara

yang signifikan.

HASIL & EVALUASI TAHUN 2015

Perkembangan yang tidak menguntungkan ini berdampak

negatif terhadap kinerja keuangan Indika Energy di tahun 2015,

mengingat sebagian besar anak perusahaan Indika Energy

memiliki eksposur tinggi terhadap bisnis batubara. Hampir semua

bisnis Indika Energy yang terkait batubara mengalami kontraksi

pendapatan dan marjin, terkecuali usaha perdagangan batubara

pihak ketiga dan bisnis pembangkit listrik yang memberikan

sedikit kontribusi laba.

Indika Energy mengatasi penurunan bisnis ini dengan

melakukan perampingan dan rasionalisasi kegiatan operasional,

menghasilkan pengurangan biaya sebesar US$ 28,5 juta di

tingkat konsolidasi pada tahun 2015, serta menekan belanja

modal turun menjadi sebesar US$ 58,7 juta, yang mencerminkan

pengurangan sebesar US$ 9,9 juta dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, Perusahaan juga melakukan manajemen liabilitas

pada bulan Desember 2015 yang menghasilkan keuntungan

sebesar US$ 46,8 juta, seperti tercatat pada laporan laba rugi

konsolidasi Perusahaan. Dengan melakukan berbagai langkah

pengurangan biaya tersebut, Perusahaan dapat menjaga neraca

keuangan dengan mencatat dana tunai sebesar US$ 339,4

juta pada akhir 2015. Namun, untuk penyesuaian valuasi aset

Perusahaan, di tahun 2015 Indika Energy melakukan penurunan

nilai, terutama terhadap aset batubara tertentu sebesar US$

57,2 juta.

Berdasarkan hal tersebut, Perusahaan mencatat rugi bersih

konsolidasian yang dibebankan kepada Pemilik Perusahaan

sebesar US$ 44,6 juta di tahun 2015.

TATA KELOLA PERUSAHAAN & SUMBER DAYA MANUSIA

Indika Energy terus meningkatkan tata kelola perusahaan dengan

memperkuat fungsi Komite Risiko dan Investasi, Audit, Tata

Kelola, dan Sumber Daya Manusia pada setiap anak perusahaan.

Komite-komite ini memiliki peran penting dalam melakukan

koordinasi upaya perbaikan dan peningkatan komunikasi

antara Perusahaan dengan anak perusahaan, guna memastikan

kepatuhan terhadap kebijakan tata kelola perusahaan yang baik.

Meskipun terjadi penurunan bisnis saat ini, pengembangan

sumber daya manusia tetap mendapat prioritas tinggi dengan

fokus pada upaya peningkatan produktivitas melalui

multi-tasking. Kemampuan melakukan perubahan, adaptasi, dan

inovasi untuk mendorong pertumbuhan bisnis sangat penting

untuk membangun perusahaan berkinerja tinggi.

PERUBAHAN DEWAN KOMISARIS

Pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 29 April 2015,

Bapak Anton Wahjosoedibjo menyelesaikan masa jabatannya

sebagai Komisaris Independen Perusahaan dan Bapak M. Chatib

Basri diangkat sebagai Komisaris Independen Perusahaan.

(41)

WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO

Komisaris Utama

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Anton atas

pengabdian dan kontribusi berharga yang telah diberikan. Pada

kesempatan ini kami juga menyambut baik Bapak M. Chatib

Basri bergabung dalam Dewan Komisaris dan mengharapkan

kontribusi aktif beliau di tahun-tahun mendatang.

PROSPEK BISNIS

Prospek industri batubara diperkirakan masih akan sulit di masa

mendatang. Namun, batubara tetap merupakan sumber energi

primer yang kompetitif dan akan terus memiliki peran penting

dalam pengembangan proyek-proyek pembangkit tenaga listrik

di masa depan. Indonesia, dengan pertumbuhan konsumsi

tenaga listrik yang meningkat pesat, bersama dengan

negara-negara Asia yang terus berkembang, merupakan pasar batubara

yang besar walaupun saat ini terjadi perlambatan ekonomi di

China.

Selain daripada itu, perkembangan teknologi pembangkit listrik

tenaga batubara diharapkan dapat terus meningkatkan efisiensi

dan secara signifikan mengurangi emisi, sehingga menjadikan

batubara sumber energi yang tetap menarik.

Dalam situasi ketat seperti ini, kami tetap percaya akan

kelangsungan usaha Perusahaan, asalkan kita mampu

mengendalikan biaya usaha dengan efektif agar tetap berdaya

saing. Karena itu, Indika Energy akan terus mengupayakan

penghematan biaya dan peningkatan efisiensi di semua tingkat

operasional. Sementara itu, manajemen akan mengembangkan

portofolio Perusahaan, agar tercapai diversifikasi usaha yang

lebih luas dengan memanfaatkan kompetensi inti manajemen

yang ada.

CATATAN PENUTUP

Atas nama Dewan Komisaris, saya mengucapkan terima kasih

kepada para pemegang saham atas dukungan yang diberikan

di saat sulit ini. Saya juga berharap manajemen Indika Energy

terus melanjutkan upaya mereka untuk meningkatkan kinerja

keuangan Perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis di

masa mendatang.

(42)

“INDIKA ENERGY AKAN FOKUS

UNTUK MENGURANGI UTANG DAN MENJAGA

STABILITAS KEUANGAN DALAM WAKTU DEKAT,

JUGA BERUPAYA MENINGKATKAN KINERJA

SELURUH ANAK PERUSAHAAN DENGAN

MENINGKATKAN TINGKAT UTILISASI KAPASITAS

DAN EFISIENSI BIAYA”

WISHNU WARDHANA

Direktur Utama

Laporan

Direktur

(43)
(44)

Pemegang saham yang terhormat,

Industri batubara di Indonesia menghadapi kondisi yang

semakin sulit di tahun 2015 karena harga masih terus menurun

akibat berkurangnya permintaan batubara dari China, yang

secara tradisional telah menjadi pasar ekspor batubara terbesar

bagi Indonesia. Harga referensi batubara thermal menurut

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melemah dari

US$ 69,2 per ton di akhir tahun 2014 menjadi US$ 53,3 per

ton di akhir tahun 2015. Hal ini mengakibatkan total produksi

batubara nasional menurun menjadi 392 juta ton dari 458 juta

ton di tahun 2014, tetapi harga tetap melemah karena terjadi

kelebihan pasokan di pasar.

KINERJA & STRATEGI TAHUN 2015

Di tengah tantangan yang dihadapi industri ini, Indika Energy

berhasil memperoleh pendapatan sebesar US$ 1.097,3 juta,

hanya sedikit lebih rendah dibandingkan pendapatan tahun

sebelumnya sebesar US$ 1.109,5 juta. Namun, pelemahan

harga batubara yang berkelanjutan telah memberikan dampak

terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Untuk pertama kali,

Indika Energy membukukan laba usaha negatif karena usaha

yang terkait dengan produksi batubara mengalami tekanan

marjin yang kuat, sedangkan usaha lain di luar produksi batubara

belum dapat mengimbanginya.

Kontributor utama penurunan pendapatan ini adalah Petrosea

dan MBSS, yang secara langsung terpengaruh oleh penurunan

harga batubara. Pendapatan MBSS mengalami penurunan

33,1% menjadi US$ 89,8 juta di tahun 2015 terutama disebabkan

penurunan harga dan berkurangnya volume batubara yang

diangkut, sedangkan pendapatan Petrosea mengalami

penurunan 40,5% menjadi US$ 206,8 juta terutama disebabkan

berkurangnya volume pengupasan tanah.

Sebaliknya, Tripatra berhasil meningkatkan pendapatan sebesar

13,7% menjadi US$ 475,1 juta. Bisnis perdagangan batubara

juga memberi kontribusi positif, dengan kenaikan pendapatan

lebih dari 80% menjadi US$ 263,4 juta.

Menyadari beratnya situasi dengan tekanan harga batubara

global dan kontraksi marjin yang terkait, prioritas utama kami

adalah menjaga stabilitas bisnis dan keuangan di tingkat induk

dan anak perusahaan. Untuk melakukan hal ini, kami terus

melakukan pemangkasan biaya, memperketat belanja modal,

menjaga cadangan kas dan mengurangi beban utang, seraya

mendorong setiap anak perusahaan untuk meningkatkan tingkat

utilisasi kapasitas serta memperoleh kontrak dan pelanggan

baru. Upaya ini membuahkan hasil dengan tercapainya

penurunan biaya operasional total sebesar US$ 28,5 juta, yang

menunjukkan penurunan 21,6% dibandingkan tahun 2014.

Penghematan ini membantu mengimbangi peningkatan beban

pokok kontrak dan penjualan keseluruhan sebesar 6,4% menjadi

US$ 1.009,0 juta, yang didorong oleh peningkatan perdagangan

batubara dan pembayaran yang terkait dengan proyek-proyek

utama di Tripatra. Secara keseluruhan, Tripatra, Petrosea dan

MBSS masing-masing mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 5,5

juta, US$ 12,7 juta dan US$ 12,1 juta.

Sejalan dengan itu, laba bersih entitas asosiasi dan pengendalian

bersama entitas turun sebesar 1,2% menjadi US$ 72,6 juta di

tahun 2015. Faktor utamanya adalah penurunan pendapatan

Kideco karena volume penjualan yang lebih rendah, ditambah

penurunan harga jual batubara rata-rata, sedangkan kontribusi

positif dari PT Cotrans Asia dan PT Cirebon Electric Power tidak

dapat mengimbangi sepenuhnya.

Implementasi inisiatif manajemen liabilitas pada akhir tahun

untuk menebus lebih awal US$ 128,6 juta dari obligasi

Perusahaan yang jatuh tempo tahun 2018, menghasilkan

perolehan keuntungan bersih senilai US$ 46,8 juta. Perusahaan

juga memutuskan untuk melakukan penurunan nilai terhadap

dua proyek batubara senilai US$ 53,2 juta.

Sebagai hasil pengembangan dan inisiatif yang telah dipaparkan

di atas, Indika Energy membukukan total rugi bersih yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas induk di tahun 2015 sebesar

US$ 44,6 juta. Akan tetapi, melalui strategi pencadangan kas,

(45)

WISHNU WARDHANA

Direktur Utama

optimalisasi biaya dan pengurangan utang, Perusahaan berhasil

mengurangi utangnya sebesar US$ 40,5 juta menjadi US$ 970,2

juta pada tahun 2015, dengan tetap mempertahankan kas dan

aset keuangan lainnya sebesar US$ 339,4 juta.

TATA KELOLA & SUMBER DAYA MANUSIA

Kami tetap mempertahankan fokus pada tata kelola dan

pengendalian yang baik di semua lini, melalui penguatan

implementasi di semua anak perusahaan, serta koordinasi

yang lebih ketat di tingkat induk. Perusahaan terus melakukan

pemantauan kinerja melalui penyelenggaraan pertemuan

bulanan dan laporan manajemen yang mencakup semua

aspek penting termasuk risiko dan sumber daya manusia, guna

memastikan terjaganya stabilitas secara keseluruhan dan

kehati-hatian dalam mengelola paparan risiko dalam kondisi yang tidak

menentu ini.

Struktur organisasi selanjutnya terus diselaraskan dan

disesuaikan dengan efisiensi proses bisnis. Di saat yang sama,

pengembangan kepemimpinan dan kompetensi terus dilakukan

bagi para kandidat yang memiliki kepemimpinan menjanjikan,

selaras dengan tekad kami untuk menjadi perusahaan berkinerja

tinggi. Secara khusus, berdasarkan survei keterlibatan para

karyawan kami, tingkat keterlibatan tetap stabil walaupun

terjadi perubahan. Hal ini menunjukkan para karyawan tetap

berkomitmen untuk bersama-sama kami melewati masa

penurunan ini.

PERUBAHAN DIREKSI

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)

yang berlangsung pada 29 April 2015, para pemegang saham

mengangkat kembali semua anggota Direksi untuk periode

masa jabatan yang dimulai dari penutupan RUPST tersebut

sampai dengan RUPST 2017.

TINJAUAN MASA DEPAN

Tinjauan harga batubara dalam jangka pendek tetap menurun,

tetapi dalam jangka menengah diproyeksikan harga batubara

akan naik secara bertahap. Pemerintah juga mulai melaksanakan

program infrastruktur nasional, yang dapat memberi peluang bagi

kami dalam bisnis Rekayasa Teknik, Pengadaan, dan Konstruksi

(EPC) atau logistik. Di samping itu, target pemerintah untuk

membangun kapasitas pembangkit listrik baru sebesar 35.000

MW dapat meningkatkan penyerapan batubara domestik, yang

secara bertahap sudah meningkat dari tahun ke tahun.

Indika Energy akan fokus untuk mengurangi utang dan

menjaga stabilitas keuangan dalam waktu dekat, juga berupaya

meningkatkan kinerja seluruh anak perusahaan dengan

meningkatkan tingkat utilisasi kapasitas dan efisiensi biaya.

Secara paralel, Perusahaan akan tetap menjajaki potensi bisnis

intensif non-kapital dalam sektor-sektor terkait, yang sesuai

dengan kompetensi utama Perusahaan. Perusahaan lebih lanjut

akan terus melakukan perampingan dan membangun strategi

bisnis jangka panjang untuk mengoptimalkan nilai.

Sebagai penutup, Direksi menyampaikan terima kasih kepada

Dewan Komisaris atas saran yang diberikan selama ini. Kami

juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan dorongan

dari semua pemangku kepentingan, serta dedikasi dari seluruh

karyawan. Kami tetap berkomitmen untuk terus mengoptimalkan

nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan dengan

keyakinan bahwa energi akan tetap menjadi kebutuhan utama

bagi dunia.

(46)
(47)

PROFIL

DEWAN KOMISARIS

(48)

Dewan Komisaris

WIWOHO BASUKI

TJOKRONEGORO

Komisaris Utama

DEDI ADITYA

SUMANAGARA

Komisaris Independen

INDRACAHYA

BASUKI

Komisaris

(49)

PANDRI

PRABONO-MOELYO

Komisaris

AGUS

LASMONO

Wakil Komisaris Utama

MUHAMAD

CHATIB BASRI

(50)

Profil Dewan

Komisaris

WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO

Komisaris Utama

Usia 76 tahun, ditunjuk sebagai Komisaris Utama Indika Energy

sejak Februari 2007 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor

24 tertanggal 15 Februari 2007. Saat ini Bapak Wiwoho Basuki

Tjokronegoro juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indika

Mitra Energi (sejak 2005), PT Teladan Resources (sejak 2005),

PT Indoturbine (sejak 2005) dan PT Teladan Utama (sejak 2008).

Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT

Teladan Resources (1998-2005), Komisaris Utama TPEC

(1988-2012) dan TPE (1992-(1988-2012). Beliau lulus dengan Magna Cum

Laude dari University of Kansas, memperoleh gelar Bachelor of

Science di bidang Petroleum Engineering pada tahun 1964 dan

Master of Science di bidang Petroleum Engineering pada tahun

1965. Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro juga mengikuti studi

pasca sarjana di bidang Earth Science di Stanford University dari

tahun 1968 sampai dengan tahun 1969.

(51)

AGUS LASMONO

Wakil Komisaris Utama

Usia 44 tahun, menjabat Wakil Komisaris Utama Indika Energy

sejak Februari 2007 sebagaimana dinyatakan dalam Akta

Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Agus Lasmono

juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Net Mediatama

Indonesia (sejak 2012), PT Indika Inti Corpindo (sejak 2004),

and PT Indika Inti Holdiko (sejak 2004), Komisaris PT Indika Inti

Mandiri (sejak 1999) dan Kideco (sejak 2004) dan juga sebagai

Direktur Utama PT Indika Mitra Energi (sejak 2010), PT Kencana

Khatulistiwa Prima (sejak 2004), dan PT Indika Multi Media

(sejak 2002). Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris

Utama PT Indika Inti Mandiri (1996-1997), Direktur Utama PT

Indika Inti Mandiri (1997-1999) serta Komisaris Independen PT

Surya Citra Media Tbk. dan PT Surya Citra Televisi (2005-2013).

Beliau mendapatkan gelar Bachelor of Arts di bidang Economics

dari Pepperdine University, Malibu, California, United States pada

tahun 1993 dan gelar Master di bidang International Business

dari West Coast University, Los Angeles, California, United States

pada tahun 1995.

(52)

INDRACAHYA BASUKI

Komisaris

Usia 42 tahun, menjabat Komisaris Indika Energy sejak

Februari 2007 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24

tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Indracahya Basuki juga

menjabat sebagai Direktur PT Teladan Resources (sejak 1998)

dan PT Indika Mitra Energi (sejak 2005). Sebelumnya beliau juga

menjabat sebagai Komisaris Tripatra (2007-2012). Mendapatkan

gelar Bachelor of Science di bidang Mechanical Engineering dari

Columbia University, New York, Amerika Serikat pada tahun

1996 dan Master of Business Administration dari Rice University,

Houston, Texas, Amerika Serikat pada tahun 2002.

PANDRI PRABONO-MOELYO

Komisaris

Usia 67 tahun, menjabat sebagai Komisaris Indika Energy

sejak Mei 2013 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor

15 tertanggal 15 Mei 2013. Bapak Pandri Prabono-Moelyo

bergabung dengan Indika Energy pada tahun 2007 sebagai

Direktur, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24

tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Pandri Prabono-Moelyo

memiliki lebih dari 35 tahun pengalaman di Tripatra. Beliau

sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama Tripatra

(2012-2015), Komisaris Petrosea (Mei 2011-(2012-2015), Direktur Tripatra

(Singapura) Pte. Ltd. (2005-2015), Direktur Indika Energy

(2007-2013), Direktur Utama TPEC (1988-2010) dan TPE (1992-2010)

serta Komisaris Utama Petrosea (2009-2010). Beliau memiliki

pengalaman yang luas dalam menangani kontrak konstruksi

internasional berskala besar dan praktik industri konstruksi

Indonesia. Mendapatkan gelar Insinyur Teknik Mesin dari Institut

Teknologi Bandung pada tahun 1974 dan Master of Business

Administration dari Central Institute of Management pada tahun

1989.

(53)

MUHAMAD CHATIB BASRI

Komisaris Independen

51 tahun, menjabat Komisaris Independen Indika Energy sejak

April 2015. Beliau juga merupakan Direktur Non-Eksekutif,

Independen Axiata Berhad Malaysia (sejak 2015), Presiden

Komisaris Indonesia Infrastructure Finance (sejak 2015),

Komisaris di PT XL Axiata Tbk., dan Komisaris Independen PT

Astra International Tbk.. Sebelumnya Beliau pernah menjabat

sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia (2013-2014),

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia

(2012-2013). Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional Republik

Indonesia (2010-2012), Staf Khusus Menteri Keuangan Republik

Indonesia (2006-2010), Deputi Menteri Keuangan Republik

Indonesia untuk G-20 (2006 – 2010), Penasihat Menteri

Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

(2004-2005). Beliau menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia (FEUI) dengan gelar Sarjana Ekonomi pada

1992 dan kemudian mendapatkan gelar Master of Economic

Development dari Australian National University, serta Ph.D.

in Economics, Australian National University pada 2001. Saat

ini Beliau juga merupakan pengajar di FEUI sejak tahun 1995,

seorang Ash Centre Senior Fellow di Sekolah Harvard Kennedy,

Amerika Serikat, Ketua Dewan Penasihat Mandiri Institut dan

Senior Partner & Co-founder of CReco Research Institute, firma

konsultasi ekonomi di Jakarta.

DEDI ADITYA SUMANAGARA

Komisaris Independen

Usia 68 tahun, menjabat Komisaris Independen Indika Energy

sejak Mei 2010 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor

131 tertanggal 19 Mei 2010. Bapak Dedi Aditya Sumanagara

saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Dana

Pensiun PT Aneka Tambang Tbk. (Persero) (2015 – saat ini).

Beliau juga merupakan Ketua Dewan Penasihat Perhimpunan

Ahli Pertambangan Indonesia (2012-2015). Sebelumnya beliau

pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Gresik

(Persero) Tbk. (2008-2012), Ketua Dewan Pertimbangan Kamar

Dagang & Industri Indonesia (2004-2009), Direktur Utama

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (1997-2008), Komisaris

PT Indonesia Chemical Alumina (2008-2012) dan Direktur

Pengembangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (1994-1997).

Memiliki pengalaman di industri pertambangan lebih dari 35

tahun dan mendapatkan gelar Insinyur Teknik Pertambangan

pada tahun 1974 dari Institut Teknologi Bandung.

(54)

Direksi

AZIS

ARMAND

Direktur

WISHNU

WARDHANA

Direktur Utama

RICHARD

BRUCE NESS

Direktur

(55)

M. ARSJAD

RASJID P.M.

Wakil Direktur Utama

RICO

RUSTOMBI

Direktur

JOSEPH

PANGALILA

Direktur

EDDY JUNAEDY

DANU

Direktur Independen

(56)

Profil

Direksi

WISHNU WARDHANA

Direktur Utama

Usia 45 tahun, menjabat sebagai Direktur Utama Indika Energy

sejak Mei 2013, dimana sebelumnya beliau menjabat Wakil

Direktur Utama Indika Energy sejak Mei 2009 sampai dengan

Mei 2013. Bapak Wishnu Wardhana bergabung dengan Indika

Energy sebagai Direktur pada tahun 2007 berdasarkan Akta

Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Sebelumnya Bapak

Wishnu Wardhana pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT

Indika Infrastruktur Investindo (2008-2009, 2013-2014), Wakil

Komisaris Utama Petrosea (2013-2014) dan Komisaris MBSS

(2013-2014). Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Komisaris

Utama PT Indika Indonesia Resources, PT Indika Multi Energi, PT

Indika Multi Daya Energi, Komisaris PT Indika Mitra Energi (sejak

2005), PT Indoturbine (sejak 2005), Kideco (sejak 2005) dan

PT Indika Energy Infrastructure (sejak Juni 2010), dan PT Indika

Infrastruktur Investindo, Direktur Utama PT Teladan Resources

(sejak 2004) dan PT Indika Inti Corpindo (sejak 2008). Beliau

ditunjuk dan menjabat sebagai Ketua Asia Pacific Economic

Cooperation Business Advisory Council (ABAC) Indonesia dan

(57)

AZIS ARMAND

Direktur

(Direktur Sumber Daya Energi dan Pengembangan Usaha)

Usia 48 tahun, menjabat sebagai Direktur Indika Energy sejak

February 2007, dimana sejak Maret 2008 sampai dengan Mei

2013 beliau menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Indika

Energy. Bapak Azis Armand bergabung sebagai Direktur Indika

Energy di tahun 2007 berdasarkan Akta Nomor 24 tertanggal 15

Februari 2007. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Indika

Inti Corpindo (sejak 2008) dan PT Indika Infrastruktur Investindo

(sejak 2008). Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Komisaris

Petrosea (2009-2013). Memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman

di bidang Corporate Finance dan Investasi. Sebelumnya beliau

berkarir sebagai Rating Manager di PT Pemeringkatan Efek

Indonesia (1995-1997) dan Associate di JP Morgan Chase

(1997-2004). Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan Master in

Urban Planning dari University of Illinois, Urbana-Champaign,

United States pada tahun 1995.

M. ARSJAD RASJID P.M.

Wakil Direktur Utama

Usia 45 tahun, menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Indika

Energy sejak Mei 2013, dimana sebelumnya beliau menjabat

sebagai Direktur Utama Indika Energy sejak November 2005

sampai dengan Mei 2013. Bapak Arsjad Rasjid bergabung sebagai

Komisaris Utama Indika Energy di tahun 2000 berdasarkan Akta

Nomor 31 tertanggal 19 Oktober 2000. Saat ini beliau juga

menjabat sebagai Komisaris PT Indika Mitra Energi (sejak 2010),

PT Indika Multi Daya Energi, PT Indika Inti Corpindo, PT Indika

Indonesia Resources, dan juga menjabat sebagai Komisaris

Utama MBSS (sejak 2010) and PT Indika Logistic & Support

Services. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Indika

Energy Infrastructure (sejak 2010), Kideco (sejak 2005), dan PT

Indika Infrastuktur Investindo. Bapak Arsjad Rasjid menimba

ilmu di University of Southern California di bidang Computer

Engineering pada tahun 1990 dan mendapatkan gelar Bachelor

of Science di bidang Business Administration pada tahun 1993

dari Pepperdine University, California, United States. Pada Maret

2012, beliau menyelesaikan program Executive Education Global

Leadership and Public Policy for the 21st Century di Harvard

Kennedy School, United States serta menyelesaikan program

Insights Into Politics and Public Policy in Asia for Global Leaders

pada Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapore. Di tahun

(58)

EDDY JUNAEDY DANU

Direktur Independen

(Direktur Infrastruktur Energi: Pembangkit Listrik)

Usia 65 tahun, ditetapkan sebagai Direktur Independen Indika

Energy pada Mei 2014. Bapak Eddy Junaedy Danu bergabung

dengan Indika Energy sebagai Direktur di tahun 2009

berdasarkan Akta Nomor 123 tertanggal 28 Mei 2009. Saat ini

juga menjabat sebagai Komisaris Utama Petrosea (sejak April

2014), PT Indika Multi Energi Internasional (sejak Mei 2014) dan

PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak Mei 2014). Sebelumnya

Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama Petrosea

(2013-2014), PT Indika Infrastruktur Investindo (2013-2014) dan PT

Cirebon Electric Power (2013-2014). Beliau telah mengabdi

pada Tripatra selama lebih dari 35 tahun, dimana sebelumnya

menjabat sebagai Komisaris Tripatra dan Executive Director

for Marketing and Operational. Memiliki lebih dari 36 tahun

pengalaman di bidang engineering dan project management

dan telah menjabat sebagai Project Engineer dan Project

Manager untuk berbagai proyek minyak dan gas EPC berskala

besar. Mendapatkan gelar Insinyur Teknik Elektro dari Institut

Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1973 dan Master di bidang

RICHARD BRUCE NESS

Direktur

(Direktur Jasa Energi: Pertambangan)

Usia 66 tahun, menjabat sebagai Direktur Indika Energy sejak

Mei 2014, dimana sebelumnya menjabat sebagai Direktur

Indika Energy sejak Mei 2009 dan Direktur Independen di

tahun 2013 sampai dengan 2014. Bapak Richard Bruce Ness

bergabung dengan Indika Energy sebagai Direktur di tahun 2009

berdasarkan Akta Nomor 123 tertanggal 28 Mei 2009. Saat ini

beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama Petrosea (sejak

April 2014). Bapak Richard Bruce Ness berpengalaman di sektor

energi, sumber daya dan pertambangan lebih dari 30 tahun.

Sebelumnya, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama

Petrosea (2013-2014), Komisaris MBSS (2010-2011), Direktur

Utama di berbagai perusahaan afiliasi dan anak perusahaan

Newmont, konsultan pertambangan PT Clinton Indonesia dan

Wakil Presiden PT Freeport Indonesia. Bapak Richard Bruce Ness

juga menjabat posisi sebagai Ketua bidang Pertambangan di US

Chamber of Commerce, Indonesia. Beliau mendapatkan gelar di

bidang Mechanics dari Moorhead Technical Institute, Minnesota,

United States pada tahun 1969 dan studi pasca sarjana di

(59)

RICO RUSTOMBI

Direktur

(Direktur Infrastruktur Energi: Logistik Kelautan)

Usia 47 tahun, ditunjuk sebagai Direktur Indika Energy pada

Mei 2013 berdasarkan Akta Nomor 15 tertanggal 15 Mei

2013. Beliau juga menjabat Direktur Utama MBSS sejak 2012

dan Komisaris PT Cotrans Asia sejak 2006. Sebelumnya beliau

menjabat Wakil Direktur Utama MBSS (2010-2011) dan Komisaris

Petrosea (2010-2013). Bapak Rico Rustombi bergabung dengan

Indika Energy tahun 2006 dan menjabat sebagai Group Chief of

Corporate Affairs Indika Energy (2011-2013). Saat ini beliau juga

menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Abadi Agung Utama

dan Direktur Utama PT Wahana Artha Mulya (sejak 2005) serta

Direktur Utama PT Quantum Sarana Nusantara (sejak 2004).

Sepanjang perjalanan karirnya, Bapak Rico Rustombi pernah

menjabat sebagai direktur di beberapa perusahaan tambang,

rekayasa, konstruksi dan beliau sangat aktif sebagai pengurus

organisasi-organisasi seperti KADIN DAN HIPMI. Beliau meraih

gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Keuangan dan Perbankan (STEKPI) di bidang Keuangan dan

gelar master di bidang Keuangan dari Universitas Gadjah Mada

di Yogyakarta.

JOSEPH PANGALILA

Direktur

(Direktur Jasa Energi: Minyak & Gas)

Usia 52 tahun, ditunjuk sebagai Direktur Indika Energy pada Mei

2013 berdasarkan Akta Nomor 15 tertanggal 15 Mei 2013. Saat

ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama Tripatra (sejak

2012), dimana sebelumnya menjabat Direktur Tripatra (2007–

2012). Bapak Joseph Pangalila memulai karirnya tahun 1988

di Tripatra dan beliau pernah mengajar di Departemen Teknik

Mesin di Institut Teknologi Bandung. Beliau meraih gelar Sarjana

Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung tahun pada tahun

1987 dan meraih Pasca Sarjana Bisnis Administrasi di Universitas

Indonesia tahun 1991.

(60)
(61)

LAPORAN

MANAJEMEN

(62)

Tinjauan

Umum

Ekonomi &

Industri

TINJAUAN UMUM EKONOMI

Perekonomian global mengalamai tantangan yang besar di tahun

2015, ditandai pula dengan revisi proyeksi pertumbuhan dari Dana

Moneter Internasional (IMF) menjadi hanya 2,4% dibandingkan

dengan 2,6% pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan tidak

merata, di mana perekonomian Amerika Serikat mencatat

pertumbuhan yang solid dan terciptanya lapangan kerja baru,

sementara pertumbuhan di Eropa mulai meningkat. Sebaliknya,

negara berkembang umumnya mengalami dampak akibat

penurunan harga komoditas dan penurunan likuiditas, meskipun

pertumbuhan negara berkembang secara keseluruhan masih

lebih tinggi dari pada negara maju. Selain itu, pertumbuhan

ekonomi juga dipengaruhi secara signifikan oleh ketegangan

geopolitik.

Perekonomian Indonesia pun terpengaruh, dengan ekspansi

Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 4,8%, melambat dari

Gambar

Tabel dibawah ini adalah Kantor Akuntan Publik dan Akuntan  Publik untuk periode lima tahun terakhir berikut total remunerasi  untuk jasa audit.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan mampu memecahkan kerumitan proses pendaftaran pengguna pada jaringan hotspot Mikrotik dan.. ijns.org - 55 FreeRadius dengan memberikan solusi aplikasi

Astra Otoparts; (2) bagaimanakah bentuk nyata kerjasama tersebut dalam penumbuhan karakter dan budaya industri di lingkungan sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah

Seseorang dengan konsep diri yang negatif lebih berpotensi untuk melakukan perilaku konsumtif, selain dapat dengan mudahnya terpengaruh untuk membeli barang-barang atau jasa-jasa

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari performa produksi dan kualitas susu meliputi kadar protein, berat jenis (BJ), kadar lemak, bahan kering (BK), dan bahan kering

diskriptif kuantitatif, desain penelitian Randomized control group posttest only design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1

Pada pola flow shop, operasi dari suatu job hanya dapat bergerak satu arah, yaitu dari proses awal di mesin awal sampai proses akhir di mesin akhir dan jumlah tahapan

Pamindo : tari topeng yang ditampilkan pada bagian kedua dalam pertunjukannya. Panji : tari topeng yang ditampilkan pada bagian pertama

Pada metode ini, pengukuran yangdilakukan hanya pengukuran sudut. Bentukyang digunakan metode ini adalah bentuksegitiga. Akibat dari sudut yang diukur adalah sudut