(1)(2)(3)Managing
Adversity
Tahun 2015 merupakan periode yang sulit untuk bidang usaha
energi di dunia. Menurunnya harga minyak bumi pada tingkat
paling rendah selama tiga dekade, berdampak juga kepada
komoditi yang lain seperti batubara.
Penurunan harga batubara global terus berlanjut di tahun 2015.
Seluruh bidang usaha terkait batubara mengalami tekanan,
termasuk Indika Energy sebagai perusahaan energi terintegrasi
dengan usaha utama di batubara.
Dengan keyakinan jangka panjang bahwa energi akan tetap
menjadi kebutuhan mendasar di seluruh dunia, terlebih lagi untuk
Indonesia yang diharapkan akan mempertahankan pertumbuhan
ekonominya ke depan, Indika Energy tetap berkomitmen pada
visinya sebagai perusahaan energi Indonesia berkelas dunia
yang memiliki kompetensi terintegrasi dan mumpuni di bidang
sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi.
Bertumpu pada portofolio aset yang substansial dan neraca
keuangan yang solid, Indika Energy mengambil
langkah-langkah untuk mengatasi berbagai tantangan, utamanya
dengan menjaga kas dan menurunkan biaya, selagi terus
menjajaki bidang-bidang pertumbuhan strategis, meningkatkan
produktivitas, dan memperkokoh tata kelola perusahaan.
Perusahaan juga terus membangun strategi jangka panjang
untuk dapat merengkuh potensi bisnis yang strategis maupun
oportunistik dengan pengelolaan risiko yang ketat, serta
menciptakan sinergi di antara ketiga pilar usahanya: sumber
daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi.
Seluruh langkah tersebut akan memampukan Indika Energy
untuk melewati masa sulit ini, dan bangkit menjadi Perusahaan
yang lebih ramping dan kuat sehingga dapat bersaing lebih baik
untuk jangka panjang.
(4)6
Sekilas Indika Energy
8
Kemampuan di Sepanjang
Rantai Nilai Batubara
10
Peta Operasi
12
Peristiwa Penting
14
Struktur & Organisasi
Perusahaan
18
Visi, Misi dan Tata Nilai
20
Strategi Bisnis
22
Komposisi Pemegang Saham
36
Laporan Komisaris Utama
40 Laporan Direktur Utama
35
LAPORAN
KOMISARIS UTAMA
DAN DIREKTUR UTAMA
26
Ikhtisar Keuangan
29
Ikhtisar Saham
30
Ikhtisar Keuangan -
Perusahaan Asosiasi - Kideco
25 IKHTISAR KEUANGAN
5
TINJAUAN PERUSAHAAN
1 TEMA
45 PROFIL
DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
(5)60
Tinjauan Umum Ekonomi dan
Industri
62
Tinjauan Operasional
76
Tinjauan Keuangan
82
Prospek Usaha dan
Faktor-Faktor Risiko Utama
86
Teknologi Informasi dan
Komunikasi
88
Penerapan Tata Kelola
Perusahaan
112 Human Capital
116 Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
120 Peristiwa Setelah Tanggal
Neraca
59 LAPORAN MANAJEMEN
123 LAPORAN KEUANGAN
(6)(7)(8)SUMBER DAYA ENERGI
PT Kideco Jaya Agung
perusahaan pertambangan batubara
terbesar ketiga di Indonesia,
berlokasi di Kalimantan Timur
PT Multi Tambangjaya Utama
perusahaan pertambangan batubara thermal
bituminous dan coking coal
di Kalimantan Tengah
Sekilas
Indika
Energy
PT Indika Energy Tbk. (“Indika Energy” atau “Perusahaan”)
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008.
Indika Energy didirikan tahun 2000, kini menjadi salah satu
perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka di Indonesia.
Portofolio bisnis Perusahaan mencakup sektor sumber daya
energi, jasa energi, dan infrastruktur energi.
Perusahaan berkembang pesat dari tahun ke tahun, baik secara
organik maupun melalui akuisisi usaha-usaha yang memberikan
sinergi usaha.
Dengan portofolio usaha yang dimiliki, Perusahaan mampu
menyediakan produk dan layanan yang saling melengkapi
baik untuk pelanggan domestik maupun internasional, serta
memungkinkan Perusahaan memanfaatkan peluang-peluang
pertumbuhan di berbagai sektor energi di Indonesia.
Indika Energy telah berkembang menjadi perusahaan dengan
kegiatan operasional di berbagai wilayah nusantara.
Tiga pilar usaha yang menjadi kegiatan operasional utama dari
Indika Energy adalah:
46,0%
85,0%
(9)JASA ENERGI
INFRASTRUKTUR ENERGI
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk.
perusahaan jasa transportasi dan logistik
terintegrasi untuk industri pertambangan
PT Petrosea Tbk.
perusahaan Rekayasa Teknik dan Konstruksi (E&C)
dan kontraktor pertambangan batubara
PT Cirebon Electric Power
pembangkit listrik berkapasitas 660 MW
dengan bahan bakar batubara di Cirebon,
Jawa Barat
PT Tripatra Engineering &
PT Tripatra Engineers & Constructors
perusahaan Rekayasa Teknik, Pengadaan dan
Konstruksi (EPC) untuk industri minyak dan gas
51,0%
19,9%
69,8%
100%
99,8%
100%
PT Cirebon Energi Prasarana
pembangkit listrik berkapasitas 1000 MW
dengan bahan bakar batubara di Cirebon,
Jawa Barat
(10)Kemampuan
Di Sepanjang
Rantai Nilai
Batubara
(11)(12)Peta
Operasi
1
4
3
2
5
3
1
11
13
(13)JASA ENERGI
n
1
ExxonMobil Cepu Project
2
JOB Pertamina Medco - Senoro
3
Pertamina HE ONWJ
4
Conoco Phillips - ESC
5
BP Tangguh
6
ENI Muara Bakau
7
Gunung Bayan Pratama Project*
8
Kideco Project
9
Santan Batubara Project**
10 Adimitra Baratama Nusantara
Project ***
11
Mahaka Industri Perdana
12
Maruwai Coal
13
Freeport Indonesia
SUMBER DAYA ENERGI
▲
1
Multi Tambangjaya Utama
2
Kideco Jaya Agung
3
Santan Batubara
4
Mitra Energi Agung
INFRASTRUKTUR ENERGI
●
1
Cirebon Electric Power
2
Petrosea Offshore Supply Base
3
Kuala Pelabuhan Indonesia
Floating Crane
Â
1
FC Nicholas
2
FC Rachel
3
FC Ben Glory
4
FC Abby
5
FC Chloe
6
FC Blitz
7
FC Vittoria
7
10
9
6
3
2
1
4
1
2
3
4
8
2
5
6
7
12
14
(14)Peristiwa Penting
Perjalanan Indika Energy
Pendirian PT Indika Energy.
Indika Energy meningkatkan 5%
penyertaannya di Kideco, menjadi 46%.
• Indika Energy melakukan penawaran
umum saham perdana di Bursa Efek
Indonesia, atas 937.284.000 saham atau
20% kepemilikan.
• Pendirian Sea Bridge Shipping,
perusahaan jasa transhipment, dimana
Tripatra memiliki kepemilikan sebesar
46%.
• Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) menjadi
anak perusahaan Tripatra sepenuhnya,
Indika Energy mengakuisisi 41% kepemilikan saham di
Kideco.
Kideco didirikan pada tahun 1982, bergerak dalam
pertambangan batubara tambang terbuka di Kalimantan
Timur. Kideco memiliki PKP2B generasi pertama yang
berlaku hingga tahun 2023.
• Melaksanakan merger antara Indika Energy dengan Tripatra
Company dan Ganesha Intra Development Company.
Tripatra didirikan pada tahun 1973, bergerak dalam bidang
rekayasa teknik, pengadaan & konstruksi (EPC), operasional
dan pemeliharaan (O&M) di sektor energi.
• Pendirian Cirebon Electric Power (CEP), pembangkit listrik
tenaga uap batubara berkapasitas 660 MW. Indika Energy
memiliki 20% kepemilikan di CEP.
• Tripatra mengakuisisi 45% kepemilikan saham di Cotrans
Asia, sebuah perusahaan jasa logistik batubara, yang berdiri
sejak tahun 2004.
2004
2000
2006
2008
(15)• Pendirian Indika Logistic & Support
Service (ILSS).
• Indika Energy menandatangani
Perjanjian Opsi untuk mengakuisisi
51% kepemilikan saham di MBSS.
MBSS didirikan pada tahun 1994,
bergerak dalam bidang jasa logistik
dan transportasi batubara yang
terintegrasi.
• Indika Energy melakukan divestasi atas 28,75%
kepemilikan di Petrosea.
• Indika Energy mengakuisisi 60% kepemilikan di
Mitra Energi Agung (MEA).
• MEA didirikan pada tahun 2008, tambang
batubara greenfield yang memiliki IUP dengan
area konsesi seluas 5.000 Ha di Kalimantan
Timur.
• Indika Energy mengakuisisi 85% kepemilikan di
Multi Tambangjaya Utama (MUTU).
• MUTU didirikan pada tahun 1989, merupakan
tambang thermal coal bituminous dan coking
coal yang memiliki PKP2B generasi ke-3 di
Kalimantan Tengah, dengan area konsesi seluas
• Kompleks Indy Bintaro
Office mulai beroperasi
dengan ditempatinya
kantor Petrosea.
• Pendirian Indika Multi
Niaga.
Indika Energy mengakuisisi 98,55%
kepemilikan saham di Petrosea.
Petrosea didirikan pada tahun 1972,
bergerak dalam bidang rekayasa teknik
& konstruksi (E&C) dan kontraktor
per-tambangan batubara.
Indika Energy mengakuisisi 51%
kepemilikan saham di MBSS.
Indika Logistic & Support
Services; mengambil alih 95%
kepemilikan Tripatra di KPI.
2009
2010
2012
2015
(16)60%
PT Mitra Energi
Agung (Indonesia)
Produsen & Distributor
Batubara
85%
PT Multi
Tambangjaya
Utama (Indonesia)
Produsen & Distributor
Batubara
10
0%
Indika Capital
Investments Pte.
Ltd. (Singapore)
Perdagangan Batubara
10
0%
Indika Capital
Pte. Ltd. (Singapore)
Anak Perusahaan
-Pembiayaan
45%
PT Cotrans Asia
(Indonesia)
Transshipment
& Jasa Tongkang
46%
PT Sea Bridge
Shipping
(Indonesia)
Transshipment
dan Jasa Tongkang
10
0%
Tripatra (Singapore)
Pte. Ltd. (Singapore)
Perusahaan Induk
Investasi
100%
Tripatra Investments
Limited (B.V.I)
Perusahaan Induk
Investasi
90%
PT Melawi Rimba
Minerals
(Indonesia)
90%
PT Sindo Resources
(Indonesia)
Produsen Batubara
100%
PT Indika Multi Daya
Energi (Indonesia)
Pemegang Participating
Interest Minyak
& Gas
100%
Indika Capital
Resources
Limited (B.V.I)
Anak Perusahaan
-Pembiayaan
46%
PT Kideco Jaya
Agung (Indonesia)
Produsen & Distributor
Batubara
43
,30
%
PT Intan Resource
Indonesia
(Indonesia)
Perusahaan Induk
10
0%
Asia Prosperity Coal
B.V.
(The Netherlands)
Anak Perusahaan
-Pembiayaan
10
0%
PT Citra Indah Prima
(Indonesia)
Distributor Batubara
100% 100% 100% 100%
Struktur Perusahaan
PT Indika Multi Energi
(Indonesia)
Perusahaan Induk Investasi
90%
PT Indika Indonesia
Resources (Indonesia)
Perusahaan Induk Investasi &
Bisnis Perdagangan Batubara
PT Indika Inti Corpindo
(Indonesia)
Perusahaan Induk Investasi &
Bisnis Perdagangan Batubara
PT Tripatra Engineers
and Constructors
(Indonesia)
EPC dan Jasa O&M
PT Tripatra Engineering
(Indonesia)
Rekayasa & Manajemen Proyek
SUMBER DAYA ENERGI
JASA ENERGI
10%
60%
PT Indika Energy
Trading (Indonesia)
Perdagangan Batubara
(17)51,25%
50%
PT Santan Batubara
(Indonesia)
Produsen & Distributor
Batubara
51%
PT Mitrabahtera
Segara Sejati Tbk.
(Indonesia)
Jasa Logistik
& Transportasi
10
0%
Indo Integrated
Energy B.V.
(The Netherlands)
Anak Perusahaan
-Pembiayaan
10
0%
PT Indika Multi
Energi
Internasional
(Indonesia)
Subholding
10
0%
Indo Integrated
Energy II B.V.
(The Netherlands)
Anak Perusahaan
-Pembiayaan
99
,8
0%
PT POSB
Infrastructure
Kalimantan
(Indonesia)
Jasa Logistik
dan Pelabuhan
10
0%
PT Indika Logistic &
Support Services
(Indonesia)
Jasa Logistik &
Pelabuhan
100%
PT Indika Multi Niaga
(Indonesia)
Perdagangan &
Transportasi
95%
PT Kuala Pelabuhan
Indonesia (Indonesia)
Jasa Logistik & Pelabuhan
100%
Indo Energy Capital
B.V. (The Netherlands)
Anak Perusahaan
-Pembiayaan
Mahaka Industri
Perdana (Indonesia)
Pabrik Pengolahan
100%
Indo Energy Capital
II B.V.
(The Netherlands)
Anak Perusahaan
-Pembiayaan
100%
PT Jatiwarna
Gas Utama (Indonesia)
Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Gas
100%
PT Prasarana Energi
Indonesia (Indonesia)
Pembangkit Listrik
100%
Mitrabahtera Segara
100%
PT Prasarana Energi
Cirebon (Indonesia)
Pembangkit Listrik
25%
PT Cirebon Prasarana
Energi (Indonesia)
51%
PT Mitra Jaya
60%
PT Mitra Alam Segara
Sejati (Indonesia)
Pelayaran
50%
PT Mitra Hartono
69,97%
PT Mitra Swire CTM
(Indonesia)
Pelayaran
10
0%
PT LPG Distribusi
Indonesia
(Indonesia)
Subholding
99
,8
0%
PT Petrosea
Kalimantan
(Indonesia)
Kontraktor,
Perdagangan & Jasa
10
0%
Indo Energy Finance
B.V.
(The Netherlands)
Anak Perusahaan
-Pembiayaan
10
0%
Indo Energy Finance
II B.V.
(The Netherlands)
Anak Perusahaan
-Pembiayaan
69,80%
PT Petrosea Tbk.
(Indonesia)
Tambang & EPC
(Lepas Pantai)
99
,9
0%
PT Indy Properti
Indonesia
(Indonesia)
Manajemen Gedung
15%
5%
PT Cirebon Electric
Power (Indonesia)
Independent Power
Plant (IPP) 1 X 660 MW
15%
5%
PT Cirebon Power
Services (Indonesia)
Perusahaan O&M
90%
PT Indika Infrastruktur
Investindo (Indonesia)
Perusahaan Induk Investasi
100%
Indika Power
Investments Pte. Ltd
(Singapore)
Perusahaan Induk Investasi
100%
PT Indika Energy
Infrastructure
(Indonesia)
Perusahaan Induk Infrastruktur
INFRASTRUKTUR ENERGI
JASA ENERGI
(18)Organisasi
Perusahaan
DIREKTUR
Jasa Energi – Minyak & Gas
Joseph Pangalila
DIREKTUR
Jasa Energi – Pertambangan
Richard Bruce Ness
DIREKTUR
Sumber Daya Energi dan Pengembangan
Usaha
Azis Armand
GROUP CHIEF
FINANCIAL OFFICER
Azis Armand
Investor Relations &
Corporate Finance
Financial Controller
SEKRETARIS PERUSAHAAN
KOMITE
AUDIT
KOMITE
GOOD CORPORATE
GOVERNANCE
(19)DEWAN KOMISARIS
WAKIL DIREKTUR UTAMA
M. Arsjad Rasjid P.M.
DIREKTUR UTAMA
Group Chief Executive Officer
Wishnu Wardhana
DIREKTUR
Infrastruktur Energi – Logistik Kelautan
Rico Rustombi
DIREKTUR INDEPENDEN
Infrastruktur Energi – Pembangkit Listrik
Eddy Junaedy Danu
MANAGING DIRECTOR
Azis Armand
ICT & Business Process
Improvement
Human Capital &
Services
Risks and Security
AUDIT INTERNAL
KOMITE
HUMAN CAPITAL
KOMITE
RISIKO DAN INVESTASI
OFFICE OF THE CEO,
CORPORATE COMMUNICATIONS
& SUSTAINABILITY
(20)(21)TATA NILAI
Integritas: Jujur terhadap diri sendiri, orang lain dan pekerjaan
setiap saat dengan menjunjung tinggi standar etika dan norma
hukum yang berlaku.
Kesatuan dalam Keragaman: Memandang keberagaman
sebagai aset perusahaan serta menerima, menghargai,
melengkapi dan menguatkan satu sama lain sebagai satu
kesatuan yang kokoh.
Kerjasama: Berkontribusi aktif dan bekerjasama dengan
dilandasi saling percaya dan mengutamakan kepentingan
bersama dibandingkan kepentingan pribadi.
Prestasi: Menjadikan prestasi sebagai tolak ukur keberhasilan
dan motivasi untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan.
Tanggung Jawab Sosial: Memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap lingkungan dan masyarakat serta berkontribusi bagi
peningkatan nilai tambah serta kesejahteraan masyarakat.
VISI
Menjadi perusahaan energi Indonesia tingkat dunia yang diakui
kompetensi terintegrasinya di sektor sumber daya energi, jasa
energi dan infrastruktur energi.
MISI
1. Mengembangkan sumber daya energi yang melimpah untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi global.
2. Menciptakan integrasi dan sinergi antar bisnis.
3. Menciptakan nilai yang optimal bagi pemegang saham.
(22)Penerapan lima strategi jangka panjang
Indika Energy tercermin dalam fokus
Perusahaan untuk menciptakan sinergi
melalui tiga pilar bisnisnya, mendukung
pertumbuhan organik dan inorganik,
untuk menciptakan nilai bagi para
pemegang saham.
Sehubungan dengan melemahnya
harga batubara yang berkepanjangan,
Perusahaan tetap fokus dan konsisten
dalam menerapkan strategi yang
berorientasi pada peningkatan efisiensi
operasional, pencadangan dana dan
optimalisasi biaya.
Manajemen terus berupaya
mengoptimalkan penggunaan aset
yang dimiliki, menekan biaya-biaya di
seluruh organisasi, rasionalisasi sumber
daya manusia, serta menjalankan
pembelanjaan modal dengan
mengutamakan prinsip kehati-hatian.
MEMANFAATKAN SUMBER
DAYA ALAM INDONESIA
YANG BERLIMPAH DAN
MENINGKATNYA KEBUTUHAN
AKAN ENERGI, TERMASUK
MELAKUKAN IDENTIFIKASI
DAN MENDAPATKAN INVESTASI
YANG MENARIK DI BIDANG
ENERGI.
Dalam melakukan investasi di sektor
en-ergi, Indika Energy menerapkan
pendeka-tan akuisisi yang disiplin berdasarkan
pe-mahaman yang mendalam terhadap aset
energi tersebut. Hal ini mengharuskan
Indika Energy untuk mengikuti
perkem-bangan regulasi sumber daya alam yang
ada dan meningkatkan perkembangan
ekonomi Indonesia melalui kepentingan
domestik maupun internasional.
MENGINTEGRASIKAN
PLATFORM KEANEKARAGAMAN
ENERGI DAN EFISIENSI
OPERASIONAL.
Kini Indika Energy memiliki keahlian
dan kemampuan di seluruh rantai usaha
energi batubara. Hal penting untuk
mendapatkan sinergi dari integrasi
ini adalah peningkatan fleksibilitas
operasional dan pengelolaan biaya, serta
memberikan layanan yang efisien kepada
para pelanggan di seluruh value chain
batubara tersebut.
Strategi Bisnis
(23)MENGOPTIMALKAN PRODUKSI
DAN EFISIENSI OPERASIONAL
DENGAN MEMANFAATKAN
ASET YANG ADA UNTUK
PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI
OPERASI TAMBANG.
Melalui perencanaan yang terstruktur dan
rencana kerja korporasi, sistem Teknologi
Informasi dan Komunikasi (ICT) Indika
Energy yang mutakhir secara bersamaan
akan dimanfaatkan untuk mendukung
pencapaian target dan sasaran usaha di
semua unit bisnis untuk mencapai efisiensi
yang optimal dalam penggunaan sumber
daya, manajemen biaya, manajemen
armada dan fleksibilitas operasional.
TERUS MENDIVERSIFIKASI
SUMBER PENDAPATAN DAN
MENSTABILKAN ARUS KAS.
Kegiatan usaha Indika Energy mencakup
pengintegrasian investasi yang menarik
untuk mendiversifikasi dan meningkatkan
sumber pendapatan yang mengacu
pada prinsip kehati-hatian dalam
pengelolaan keuangan untuk menjaga
nilai perusahaan.
MEMANFAATKAN KERJA SAMA
YANG SUDAH TERBINA DAN
KEAHLIAN YANG DIMILIKI DI
SEKTOR ENERGI DENGAN
MENGUPAYAKAN
INISIATIF-INISIATIF GUNA MEMASOK DAN
MELAYANI PASAR YANG BARU.
Saat ini Indika Energy memainkan
peran yang cukup besar dalam bisnis
pertambangan batubara dan jasa energi
secara nasional, termasuk usaha logistik
dan infrastruktur energi (pembangkit
listrik). Pelanggan internasional Kideco
mencakup perusahaan-perusahaan
pembangkit listrik besar di lebih dari
16 negara di Asia dan Eropa. Batubara
Kideco yang berkalori rendah,ramah
lingkungan, rendah kadar ash dan
sulfur telah meningkatkan kemungkinan
terciptanya perpaduan produk-produk
baru untuk pasar yang baru.
4
5
(24)PT Indika Mitra
Energi
(63,47%)
Dewan Komisaris & Direksi
(6,42%)
Masyarakat
(30,11%)
KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PER 31 DESEMBER 2015
NO. NAMA
JABATAN
JUMLAH SAHAM
PERSENTASE (%)
1
Wiwoho Basuki Tjokronegoro
Komisaris Utama
5.264.500
0,10
2
Agus Lasmono
Wakil Komisaris Utama
10.156.000
0,19
3
Indracahya Basuki
Komisaris
1.403.500
0,03
4
Pandri Prabono-Moelyo
Komisaris
231.100.200
4,44
5
M. Chatib Basri
Komisaris Independen
-
-6
Dedi Aditya Sumanagara
Komisaris Independen
-
-KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
(25)STRUKTUR PERMODALAN PER 31 DESEMBER 2015
MODAL DASAR
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR
Rp 1.700.000.000.000
(Terdiri 17.000.000.000 saham,
Nilai nominal Rp100 per saham)
Rp 521.019.200.000 (US$ 56.892.154)
(Terdiri 5.210.192.000 saham)
PEMEGANG SAHAM PENGENDALI PER 31 DESEMBER 2015
STATUS KEPEMILIKAN
JUMLAH LEMBAR SAHAM
KEPEMILIKAN (%)
PT Indika Mitra Energi*
3.307.097.790
63,47
JPMCB Singapore
Branch-2157804955
271.762.000
5,22
Masyarakat (dibawah 5%)
1.631.332.210
31,31
*) Dikendalikan oleh Wiwoho Basuki Tjokronegoro & keluarga sebesar 40,5% dan Agus Lasmono sebesar 59,5% .
KOMPOSISI PEMILIKAN SAHAM PER 31 DESEMBER 2015
STATUS KEPEMILIKAN
JUMLAH LEMBAR SAHAM
KEPEMILIKAN (%)
Perusahaan Terbatas (PT)
3.333.187.663
53,97
Perorangan Indonesia
1.050.339.751
20,16
Badan Usaha Asing
572.710.086
11,00
Asuransi
160.854.400
3,09
Dana Pensiun
40.697.600
0,78
Karyawan
35.579.500
0,68
Reksadana
8.315.800
0,16
Perorangan Asing
5.116.700
0,10
Yayasan
3.371.000
0,06
Koperasi
19.500
0,00
Total
5.210.192.000
100,00
(26)(27)(28)LABA KOTOR
dalam US$
2015 | 88.329.632
2014 | 161.035.614
Dinyatakan dalam US$. kecuali dinyatakan lain
2015 2014 2013
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Pendapatan 1.097.296.489 1.109.508.311 863.394.192
Beban Pokok Kontrak dan Penjualan 1.008.966.857 948.472.697 669.987.605
Laba Kotor 88.329.632 161.035.614 193.406.587
Beban Umum dan Administrasi 103.752.957 132.267.653 154.581.332
Laba Usaha (15.423.325) 28.767.961 38.925.255
(Rugi) Laba Bersih Tahun Berjalan (76.847.028) (30.616.975) (53.803.242)
(Rugi) Laba Komprehensif Tahun Berjalan (74.016.652 (29.412.415) (49.042.740)
(Rugi) Laba Bersih Yang Dapat Diatribusikan Kepada :
Pemilik Entitas Induk (44.587.878) (27.635.381) (62.492.255)
Kepentingan Non-Pengendali (32.259.150) (2.981.594) 8.689.013
(Rugi) Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk (41.757.502) (26.430.821) (57.731.753)
Kepentingan Non-Pengendali (32.259.150) (2.981.594) 8.689.013
Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Entitas 72.629.159 73.482.756 102.511.466
Jumlah Saham Beredar (lembar) 5.210.192.000 5.210.192.000 5.210.192.000
(Rugi) Laba per Saham Dasar (0,0086) (0,0053) (0,0120)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Investasi pada Entitas Asosiasi 277.545.435 271.766.662 286.550.051
Investasi pada Pengendalian Bersama Entitas 13.026.000 14.487.529 21.102.394
Investasi pada unit Portofolio - Pihak Ketiga 59.241.118 54.780.796 54.896.489
Jumlah Aset Lancar 827.311.691 831.419.308 759.345.558
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.323.133.520 1.458.891.053 1.556.950.170
Jumlah Aset 2.150.445.211 2.290.310.361 2.316.295.728
Jumlah Liabilitas Lancar 505.612.838 396.736.289 347.398.333
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 813.287.965 979.632.294 1.018.739.487
Jumlah Liabilitas 1.318.900.803 1.376.368.583 1.366.137.820
Jumlah Ekuitas 831.544.408 913.941.778 950.157.908
Jumlah Liabilitas & Ekuitas 2.150.445.211 2.290.310.361 2.316.295.728
Ikhtisar Keuangan
Indika Energy
LABA USAHA
dalam US$
2015 | (15.423.325)
2014 | 28.767.961
PENDAPATAN
dalam US$
2015 | 1.097.296.489
2014| 1.109.508.311
(29)-1,2%
-17,2%
(RUGI) LABA YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK
Dinyatakan dalam US$. kecuali dinyatakan lain
2015 2014 2013
PERTUMBUHAN (%)
Pendapatan -1,1% 28,5% 15,2%
Beban Pokok Kontrak dan Penjualan 6,4% 41,6% 20,5%
Laba Kotor -45,1% -16,7% -0,1%
Beban Umum dan Administrasi -21,6% -13,2% -3,9%
Laba Usaha -153,6% -29,7% 17,2%
Laba Bersih - Diatribusikan kepada pemilik entitas induk -61,3% 55,8% -191,0%
Jumlah Aset -6,1% -1,1% -1,8%
Jumlah Liabilitas -4,2% 0,7% 2,2%
Jumlah Ekuitas -9,0% -3,8% -7,1%
RASIO USAHA
Laba Usaha / Pendapatan (%) -1,4% 2,6% 4,7%
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk /
Pendapatan (%)
-4,06 -2,49 -7,24
Laba Usaha / Jumlah Ekuitas (x) -0,02 0,03 0,04
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk /
Jumlah Ekuitas (%) -0,05 -0,03 -0,07
Laba Usaha / Jumlah Aset (x) -0,01 0,01 0,02
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk /
Jumlah Aset (x)
-0,02 -0,01 -0,03
RASIO KEUANGAN
Jumlah Aset Lancar / Jumlah Liabilitas Lancar (x) 1,64 2,10 2,19
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) 1,59 1,51 1,44
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (x) 0,61 0,60 0,59
61,3%
Adjusted EBITDA*
dalam US$
2015 | 191.958.917
2014 | 231.909.056
BAGIAN LABA BERSIH ENTITAS ASOSIASI
DAN PENGENDALIAN BERSAMA
ENTITAS
dalam US$
2015 | 72.629.159
(30)RINCIAN PENDAPATAN 2015
US$ 1.097,3 juta
Tripatra
43,3%
Lain-lain
29,7%
MBSS
8,2%
Petrosea
18,8%
(31)HARGA SAHAM
(dalam Rp)
2015
PEMBUKAAN
TERTINGGI
TERENDAH
PENUTUPAN
2014
PEMBUKAAN
TERTINGGI
TERENDAH
PENUTUPAN
Triwulan 1 515 520 426 434 Triwulan 1 610 635 490 585
Triwulan 2 432 435 290 315 Triwulan 2 580 750 565 630
Triwulan 3 315 328 185 193 Triwulan 3 630 815 625 740
Triwulan 4 200 232 105 110 Triwulan 4 745 750 500 510
VOLUME DAN NILAI TRANSAKSI SAHAM
2015
Q1
Q2
Q3
Q4
2014
Q1
Q2
Q3
Q4
Rata-rata/hari-Volume (ribu
lembar) 1.369 3.607 1.638 6.066 Rata-rata/hari-Volume (ribu lembar) 6.333 8.814 3.833 3.968
Rata-rata/hari-Nilai (Rp miliar) 0,7 1,8 0,4 1,3 Rata-rata/hari-Nilai (Rp miliar) 3,6 5,8 2,8 3,0
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
KETERANGAN
SAHAM YANG
DITAWARKAN
JUMLAH
SAHAM
OJK/PERSETUJUAN RUPS
TANGGAL EFEKTIF DARI
PENCATATAN BEI
Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) 937.284.000 5.207.142.000 2 Juni 2008 11 Juni 2008
Employee and Management StockOption 3.050.000 5.210.192.000 8 Mei 2008 11 Agustus 2011
INFORMASI OBLIGASI
KETERANGAN
NILAI
BURSA PENCATATAN
TINGKAT
BUNGA
TANGGAL
EFEKTIF
TANGGAL
JATUH
TEMPO
PERINGKAT
Obligasi 2018 US$ 300
Juta Singapore StockExchange 7% 5 Mei 2011 Mei 2018 “B3” dengan outlook negatif dari Moody’s dan “B” dengan outlook
negatif dari Fitch,
Obligasi 2023 US$ 500
Juta Singapore StockExchange 6,375% 24 Januari 2013 Januari 2023 “B3” dengan outlook negatif dari Moody’s dan “B” dengan outlook
negatif dari Fitch
KEBIJAKAN DIVIDEN
JUMLAH DIVIDEN
(DALAM MILIAR RUPIAH)
DIVIDEN PER LEMBAR SAHAM
(DALAM RUPIAH)
RASIO DIVIDEN
TANGGAL PEMBAYARAN DIVIDEN
2008 437,40 84,00 40,32% dari Laba Bersih 2008 3 Juli 2009
2009 362,83 69,68 50,00% dari Laba Bersih 2009 25 Juni 2010
2010 249,94 48,00 (INTERIM DIVIDEND) - 30 November 2010
(32)Dinyatakan dalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain
2015 2014 2013
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Penjualan 1.658,2 2.059,4 2.120,6
Beban Pokok Penjualan 1.376,9 1.731,1 1.654,9
Laba Kotor 281,3 328,3 465,7
Beban Usaha 27,8 32,7 31,6
Laba Usaha 253,6 295,6 434,1
Laba Bersih 138,1 154,4 212,2
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Jumlah Aset Lancar 400,5 396,0 457,6
Jumlah Aset Tidak Lancar 182,2 206,4 229,0
Jumlah Aset 582,8 602,4 686,7
Jumlah Liabilitas Lancar 211,5 224,3 272,0
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 48,0 51,6 51,4
Jumlah Liabilitas 259,6 275,8 323,4
Jumlah Ekuitas 323,2 326,6 363,3
Jumlah Liabilitas & Ekuitas 582,8 602,4 686,6
PERTUMBUHAN (%)
Penjualan -19,5 -2,9 -10,0
Beban Pokok Penjualan -20,5 4,6 1,9
Laba Kotor -14,3 -29,5 -36,5
Beban usaha -15,2 3,6 -21,9
Laba Usaha -14,2 -31,9 -37,4
Laba Bersih -10,5 -27,3 -44,2
Jumlah Aset -3,3 -12,3 -7,8
Jumlah Liabilitas -5,9 -14,7 -9,9
Jumlah Ekuitas -1,0 -10,1 -5,9
PERUSAHAAN ASOSIASI - KIDECO
LABA KOTOR
dalam jutaan US$
2015 | 281,3
2014 | 328,3
LABA USAHA
dalam jutaan US$
2015 | 253,6
2014 | 295,6
PENJUALAN
dalam jutaan US$
2015 | 1.658,2
(33)-10,5%
-3,9%
-14,3%
Dinyatakan dalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain
2015 2014 2013
RASIO USAHA
Laba Usaha / Penjualan (%) 15,29 14,35 20,47
Laba Bersih / Penjualan (%) 8,33 7,50 10,01
Laba Usaha / Jumlah Ekuitas (x) 0,78 0,90 1,20
Laba Bersih / Jumlah Ekuitas (x) 0,43 0,47 0,58
Laba Usaha / Jumlah Aset (x) 0,44 0,49 0,63
Laba Bersih / Jumlah Aset (x) 0,24 0,26 0,31
RASIO KEUANGAN
Jumlah Aset Lancar / Jumlah Liabilitas Lancar (x) 1,89 1,77 1,68
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) 0,80 0,84 0,89
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (x) 0,45 0,46 0,47
EBITDA
dalam jutaan US$
2015 | 281,8
2014 | 328,7
VOLUME PENJUALAN
dalam jutaan ton
2015 | 38,6
2014 | 40,2
LABA BERSIH
dalam jutaan US$
2015 | 138,1
(34)1998 1999
5
0
10
15
20
25
30
35
40
5,0
7,4
8,5
10,3 11,5
14,0
16,0
18,2 18,9
20,6
22,0
24,7
29,1
31,5
34,2
37,3
40,3
39,0
2000 2001 2002 2003
2004 2007 2010 2011 2005 2006 2012 2008 2009 2013 2014 2015
(dalam jutaan ton)
CADANGAN BATUBARA KIDECO BERDASARKAN LOKASI TAMBANG
dalam jutaan ton
AREA
CALORIFIC VALUE (KCAL)
PROVED
PROBABLE
TOTAL
(35)SUMBER DAYA BATUBARA KIDECO BERDASARKAN LOKASI TAMBANG
dalam jutaan ton
AREA
MEASURED
INDICATED
INFERRED
TOTAL
Roto Selatan 106 114 44 264
Roto Utara - 22 57 79
Roto Tengah 27 33 62 122
Susubang - 21 7 28
Samarangau 88 570 225 883
Total
221
760
395
1.376
Berdasarkan JORC Report April 2011
PRODUKSI BATUBARA KIDECO BERDASARKAN AREA TAMBANG TAHUN 2015
KETERANGAN
ROTO UTARA
ROTO SELATAN
ROTO TENGAH
SAMARANGAU
SUSUBANG
TOTAL
Overburden
PENJUALAN BATUBARA KIDECO BERDASARKAN NEGARA TUJUAN TAHUN 2015
Taiwan
3,1%
Filipina
6,4%
Korea
4,7%
Indonesia
25,2%
Malaysia
6,8%
Singapura
0,6%
Thailand
3,1%
Hong Kong
4,4%
India
15,6%
Jepang
4,2%
China
22,1%
Lain-lain
3,8%
(36)(37)LAPORAN
KOMISARIS UTAMA
& DIREKTUR
(38)“DALAM SITUASI KETAT SEPERTI INI,
KAMI TETAP PERCAYA AKAN KELANGSUNGAN
USAHA PERUSAHAAN, ASALKAN KITA MAMPU
MENGENDALIKAN BIAYA USAHA DENGAN EFEKTIF
AGAR TETAP BERDAYA SAING”
WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO
Komisaris Utama
Laporan
Komisaris
(39)(40)Pemegang saham yang terhormat,
Permintaan batubara global terus menurun di tahun 2015
karena perlambatan perekonomian China yang masih berlanjut,
dan kecenderungan untuk beralih kepada bahan bakar yang
lebih ramah lingkungan di sebagian besar negara maju. Hal ini
mengakibatkan terus terjadinya kelebihan pasokan batubara,
sehingga harga batubara semakin tertekan.
Karena China merupakan pasar ekspor terbesar bagi batubara
Indonesia, produksi batubara domestik mengalami penurunan
sekitar 14% hingga 390 juta ton di tahun 2015. Meskipun
permintaan batubara di Indonesia sedikit meningkat, kenaikan
ini tidak cukup untuk mengimbangi penurunan ekspor batubara
yang signifikan.
HASIL & EVALUASI TAHUN 2015
Perkembangan yang tidak menguntungkan ini berdampak
negatif terhadap kinerja keuangan Indika Energy di tahun 2015,
mengingat sebagian besar anak perusahaan Indika Energy
memiliki eksposur tinggi terhadap bisnis batubara. Hampir semua
bisnis Indika Energy yang terkait batubara mengalami kontraksi
pendapatan dan marjin, terkecuali usaha perdagangan batubara
pihak ketiga dan bisnis pembangkit listrik yang memberikan
sedikit kontribusi laba.
Indika Energy mengatasi penurunan bisnis ini dengan
melakukan perampingan dan rasionalisasi kegiatan operasional,
menghasilkan pengurangan biaya sebesar US$ 28,5 juta di
tingkat konsolidasi pada tahun 2015, serta menekan belanja
modal turun menjadi sebesar US$ 58,7 juta, yang mencerminkan
pengurangan sebesar US$ 9,9 juta dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, Perusahaan juga melakukan manajemen liabilitas
pada bulan Desember 2015 yang menghasilkan keuntungan
sebesar US$ 46,8 juta, seperti tercatat pada laporan laba rugi
konsolidasi Perusahaan. Dengan melakukan berbagai langkah
pengurangan biaya tersebut, Perusahaan dapat menjaga neraca
keuangan dengan mencatat dana tunai sebesar US$ 339,4
juta pada akhir 2015. Namun, untuk penyesuaian valuasi aset
Perusahaan, di tahun 2015 Indika Energy melakukan penurunan
nilai, terutama terhadap aset batubara tertentu sebesar US$
57,2 juta.
Berdasarkan hal tersebut, Perusahaan mencatat rugi bersih
konsolidasian yang dibebankan kepada Pemilik Perusahaan
sebesar US$ 44,6 juta di tahun 2015.
TATA KELOLA PERUSAHAAN & SUMBER DAYA MANUSIA
Indika Energy terus meningkatkan tata kelola perusahaan dengan
memperkuat fungsi Komite Risiko dan Investasi, Audit, Tata
Kelola, dan Sumber Daya Manusia pada setiap anak perusahaan.
Komite-komite ini memiliki peran penting dalam melakukan
koordinasi upaya perbaikan dan peningkatan komunikasi
antara Perusahaan dengan anak perusahaan, guna memastikan
kepatuhan terhadap kebijakan tata kelola perusahaan yang baik.
Meskipun terjadi penurunan bisnis saat ini, pengembangan
sumber daya manusia tetap mendapat prioritas tinggi dengan
fokus pada upaya peningkatan produktivitas melalui
multi-tasking. Kemampuan melakukan perubahan, adaptasi, dan
inovasi untuk mendorong pertumbuhan bisnis sangat penting
untuk membangun perusahaan berkinerja tinggi.
PERUBAHAN DEWAN KOMISARIS
Pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 29 April 2015,
Bapak Anton Wahjosoedibjo menyelesaikan masa jabatannya
sebagai Komisaris Independen Perusahaan dan Bapak M. Chatib
Basri diangkat sebagai Komisaris Independen Perusahaan.
(41)WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO
Komisaris Utama
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Anton atas
pengabdian dan kontribusi berharga yang telah diberikan. Pada
kesempatan ini kami juga menyambut baik Bapak M. Chatib
Basri bergabung dalam Dewan Komisaris dan mengharapkan
kontribusi aktif beliau di tahun-tahun mendatang.
PROSPEK BISNIS
Prospek industri batubara diperkirakan masih akan sulit di masa
mendatang. Namun, batubara tetap merupakan sumber energi
primer yang kompetitif dan akan terus memiliki peran penting
dalam pengembangan proyek-proyek pembangkit tenaga listrik
di masa depan. Indonesia, dengan pertumbuhan konsumsi
tenaga listrik yang meningkat pesat, bersama dengan
negara-negara Asia yang terus berkembang, merupakan pasar batubara
yang besar walaupun saat ini terjadi perlambatan ekonomi di
China.
Selain daripada itu, perkembangan teknologi pembangkit listrik
tenaga batubara diharapkan dapat terus meningkatkan efisiensi
dan secara signifikan mengurangi emisi, sehingga menjadikan
batubara sumber energi yang tetap menarik.
Dalam situasi ketat seperti ini, kami tetap percaya akan
kelangsungan usaha Perusahaan, asalkan kita mampu
mengendalikan biaya usaha dengan efektif agar tetap berdaya
saing. Karena itu, Indika Energy akan terus mengupayakan
penghematan biaya dan peningkatan efisiensi di semua tingkat
operasional. Sementara itu, manajemen akan mengembangkan
portofolio Perusahaan, agar tercapai diversifikasi usaha yang
lebih luas dengan memanfaatkan kompetensi inti manajemen
yang ada.
CATATAN PENUTUP
Atas nama Dewan Komisaris, saya mengucapkan terima kasih
kepada para pemegang saham atas dukungan yang diberikan
di saat sulit ini. Saya juga berharap manajemen Indika Energy
terus melanjutkan upaya mereka untuk meningkatkan kinerja
keuangan Perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis di
masa mendatang.
(42)“INDIKA ENERGY AKAN FOKUS
UNTUK MENGURANGI UTANG DAN MENJAGA
STABILITAS KEUANGAN DALAM WAKTU DEKAT,
JUGA BERUPAYA MENINGKATKAN KINERJA
SELURUH ANAK PERUSAHAAN DENGAN
MENINGKATKAN TINGKAT UTILISASI KAPASITAS
DAN EFISIENSI BIAYA”
WISHNU WARDHANA
Direktur Utama
Laporan
Direktur
(43)(44)Pemegang saham yang terhormat,
Industri batubara di Indonesia menghadapi kondisi yang
semakin sulit di tahun 2015 karena harga masih terus menurun
akibat berkurangnya permintaan batubara dari China, yang
secara tradisional telah menjadi pasar ekspor batubara terbesar
bagi Indonesia. Harga referensi batubara thermal menurut
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melemah dari
US$ 69,2 per ton di akhir tahun 2014 menjadi US$ 53,3 per
ton di akhir tahun 2015. Hal ini mengakibatkan total produksi
batubara nasional menurun menjadi 392 juta ton dari 458 juta
ton di tahun 2014, tetapi harga tetap melemah karena terjadi
kelebihan pasokan di pasar.
KINERJA & STRATEGI TAHUN 2015
Di tengah tantangan yang dihadapi industri ini, Indika Energy
berhasil memperoleh pendapatan sebesar US$ 1.097,3 juta,
hanya sedikit lebih rendah dibandingkan pendapatan tahun
sebelumnya sebesar US$ 1.109,5 juta. Namun, pelemahan
harga batubara yang berkelanjutan telah memberikan dampak
terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Untuk pertama kali,
Indika Energy membukukan laba usaha negatif karena usaha
yang terkait dengan produksi batubara mengalami tekanan
marjin yang kuat, sedangkan usaha lain di luar produksi batubara
belum dapat mengimbanginya.
Kontributor utama penurunan pendapatan ini adalah Petrosea
dan MBSS, yang secara langsung terpengaruh oleh penurunan
harga batubara. Pendapatan MBSS mengalami penurunan
33,1% menjadi US$ 89,8 juta di tahun 2015 terutama disebabkan
penurunan harga dan berkurangnya volume batubara yang
diangkut, sedangkan pendapatan Petrosea mengalami
penurunan 40,5% menjadi US$ 206,8 juta terutama disebabkan
berkurangnya volume pengupasan tanah.
Sebaliknya, Tripatra berhasil meningkatkan pendapatan sebesar
13,7% menjadi US$ 475,1 juta. Bisnis perdagangan batubara
juga memberi kontribusi positif, dengan kenaikan pendapatan
lebih dari 80% menjadi US$ 263,4 juta.
Menyadari beratnya situasi dengan tekanan harga batubara
global dan kontraksi marjin yang terkait, prioritas utama kami
adalah menjaga stabilitas bisnis dan keuangan di tingkat induk
dan anak perusahaan. Untuk melakukan hal ini, kami terus
melakukan pemangkasan biaya, memperketat belanja modal,
menjaga cadangan kas dan mengurangi beban utang, seraya
mendorong setiap anak perusahaan untuk meningkatkan tingkat
utilisasi kapasitas serta memperoleh kontrak dan pelanggan
baru. Upaya ini membuahkan hasil dengan tercapainya
penurunan biaya operasional total sebesar US$ 28,5 juta, yang
menunjukkan penurunan 21,6% dibandingkan tahun 2014.
Penghematan ini membantu mengimbangi peningkatan beban
pokok kontrak dan penjualan keseluruhan sebesar 6,4% menjadi
US$ 1.009,0 juta, yang didorong oleh peningkatan perdagangan
batubara dan pembayaran yang terkait dengan proyek-proyek
utama di Tripatra. Secara keseluruhan, Tripatra, Petrosea dan
MBSS masing-masing mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 5,5
juta, US$ 12,7 juta dan US$ 12,1 juta.
Sejalan dengan itu, laba bersih entitas asosiasi dan pengendalian
bersama entitas turun sebesar 1,2% menjadi US$ 72,6 juta di
tahun 2015. Faktor utamanya adalah penurunan pendapatan
Kideco karena volume penjualan yang lebih rendah, ditambah
penurunan harga jual batubara rata-rata, sedangkan kontribusi
positif dari PT Cotrans Asia dan PT Cirebon Electric Power tidak
dapat mengimbangi sepenuhnya.
Implementasi inisiatif manajemen liabilitas pada akhir tahun
untuk menebus lebih awal US$ 128,6 juta dari obligasi
Perusahaan yang jatuh tempo tahun 2018, menghasilkan
perolehan keuntungan bersih senilai US$ 46,8 juta. Perusahaan
juga memutuskan untuk melakukan penurunan nilai terhadap
dua proyek batubara senilai US$ 53,2 juta.
Sebagai hasil pengembangan dan inisiatif yang telah dipaparkan
di atas, Indika Energy membukukan total rugi bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk di tahun 2015 sebesar
US$ 44,6 juta. Akan tetapi, melalui strategi pencadangan kas,
(45)WISHNU WARDHANA
Direktur Utama
optimalisasi biaya dan pengurangan utang, Perusahaan berhasil
mengurangi utangnya sebesar US$ 40,5 juta menjadi US$ 970,2
juta pada tahun 2015, dengan tetap mempertahankan kas dan
aset keuangan lainnya sebesar US$ 339,4 juta.
TATA KELOLA & SUMBER DAYA MANUSIA
Kami tetap mempertahankan fokus pada tata kelola dan
pengendalian yang baik di semua lini, melalui penguatan
implementasi di semua anak perusahaan, serta koordinasi
yang lebih ketat di tingkat induk. Perusahaan terus melakukan
pemantauan kinerja melalui penyelenggaraan pertemuan
bulanan dan laporan manajemen yang mencakup semua
aspek penting termasuk risiko dan sumber daya manusia, guna
memastikan terjaganya stabilitas secara keseluruhan dan
kehati-hatian dalam mengelola paparan risiko dalam kondisi yang tidak
menentu ini.
Struktur organisasi selanjutnya terus diselaraskan dan
disesuaikan dengan efisiensi proses bisnis. Di saat yang sama,
pengembangan kepemimpinan dan kompetensi terus dilakukan
bagi para kandidat yang memiliki kepemimpinan menjanjikan,
selaras dengan tekad kami untuk menjadi perusahaan berkinerja
tinggi. Secara khusus, berdasarkan survei keterlibatan para
karyawan kami, tingkat keterlibatan tetap stabil walaupun
terjadi perubahan. Hal ini menunjukkan para karyawan tetap
berkomitmen untuk bersama-sama kami melewati masa
penurunan ini.
PERUBAHAN DIREKSI
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
yang berlangsung pada 29 April 2015, para pemegang saham
mengangkat kembali semua anggota Direksi untuk periode
masa jabatan yang dimulai dari penutupan RUPST tersebut
sampai dengan RUPST 2017.
TINJAUAN MASA DEPAN
Tinjauan harga batubara dalam jangka pendek tetap menurun,
tetapi dalam jangka menengah diproyeksikan harga batubara
akan naik secara bertahap. Pemerintah juga mulai melaksanakan
program infrastruktur nasional, yang dapat memberi peluang bagi
kami dalam bisnis Rekayasa Teknik, Pengadaan, dan Konstruksi
(EPC) atau logistik. Di samping itu, target pemerintah untuk
membangun kapasitas pembangkit listrik baru sebesar 35.000
MW dapat meningkatkan penyerapan batubara domestik, yang
secara bertahap sudah meningkat dari tahun ke tahun.
Indika Energy akan fokus untuk mengurangi utang dan
menjaga stabilitas keuangan dalam waktu dekat, juga berupaya
meningkatkan kinerja seluruh anak perusahaan dengan
meningkatkan tingkat utilisasi kapasitas dan efisiensi biaya.
Secara paralel, Perusahaan akan tetap menjajaki potensi bisnis
intensif non-kapital dalam sektor-sektor terkait, yang sesuai
dengan kompetensi utama Perusahaan. Perusahaan lebih lanjut
akan terus melakukan perampingan dan membangun strategi
bisnis jangka panjang untuk mengoptimalkan nilai.
Sebagai penutup, Direksi menyampaikan terima kasih kepada
Dewan Komisaris atas saran yang diberikan selama ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan dorongan
dari semua pemangku kepentingan, serta dedikasi dari seluruh
karyawan. Kami tetap berkomitmen untuk terus mengoptimalkan
nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan dengan
keyakinan bahwa energi akan tetap menjadi kebutuhan utama
bagi dunia.
(46)(47)(48)Dewan Komisaris
WIWOHO BASUKI
TJOKRONEGORO
Komisaris Utama
DEDI ADITYA
SUMANAGARA
Komisaris Independen
INDRACAHYA
BASUKI
Komisaris
(49)PANDRI
PRABONO-MOELYO
Komisaris
AGUS
LASMONO
Wakil Komisaris Utama
MUHAMAD
CHATIB BASRI
(50)Profil Dewan
Komisaris
WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO
Komisaris Utama
Usia 76 tahun, ditunjuk sebagai Komisaris Utama Indika Energy
sejak Februari 2007 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor
24 tertanggal 15 Februari 2007. Saat ini Bapak Wiwoho Basuki
Tjokronegoro juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indika
Mitra Energi (sejak 2005), PT Teladan Resources (sejak 2005),
PT Indoturbine (sejak 2005) dan PT Teladan Utama (sejak 2008).
Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT
Teladan Resources (1998-2005), Komisaris Utama TPEC
(1988-2012) dan TPE (1992-(1988-2012). Beliau lulus dengan Magna Cum
Laude dari University of Kansas, memperoleh gelar Bachelor of
Science di bidang Petroleum Engineering pada tahun 1964 dan
Master of Science di bidang Petroleum Engineering pada tahun
1965. Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro juga mengikuti studi
pasca sarjana di bidang Earth Science di Stanford University dari
tahun 1968 sampai dengan tahun 1969.
(51)AGUS LASMONO
Wakil Komisaris Utama
Usia 44 tahun, menjabat Wakil Komisaris Utama Indika Energy
sejak Februari 2007 sebagaimana dinyatakan dalam Akta
Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Agus Lasmono
juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Net Mediatama
Indonesia (sejak 2012), PT Indika Inti Corpindo (sejak 2004),
and PT Indika Inti Holdiko (sejak 2004), Komisaris PT Indika Inti
Mandiri (sejak 1999) dan Kideco (sejak 2004) dan juga sebagai
Direktur Utama PT Indika Mitra Energi (sejak 2010), PT Kencana
Khatulistiwa Prima (sejak 2004), dan PT Indika Multi Media
(sejak 2002). Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Indika Inti Mandiri (1996-1997), Direktur Utama PT
Indika Inti Mandiri (1997-1999) serta Komisaris Independen PT
Surya Citra Media Tbk. dan PT Surya Citra Televisi (2005-2013).
Beliau mendapatkan gelar Bachelor of Arts di bidang Economics
dari Pepperdine University, Malibu, California, United States pada
tahun 1993 dan gelar Master di bidang International Business
dari West Coast University, Los Angeles, California, United States
pada tahun 1995.
(52)INDRACAHYA BASUKI
Komisaris
Usia 42 tahun, menjabat Komisaris Indika Energy sejak
Februari 2007 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24
tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Indracahya Basuki juga
menjabat sebagai Direktur PT Teladan Resources (sejak 1998)
dan PT Indika Mitra Energi (sejak 2005). Sebelumnya beliau juga
menjabat sebagai Komisaris Tripatra (2007-2012). Mendapatkan
gelar Bachelor of Science di bidang Mechanical Engineering dari
Columbia University, New York, Amerika Serikat pada tahun
1996 dan Master of Business Administration dari Rice University,
Houston, Texas, Amerika Serikat pada tahun 2002.
PANDRI PRABONO-MOELYO
Komisaris
Usia 67 tahun, menjabat sebagai Komisaris Indika Energy
sejak Mei 2013 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor
15 tertanggal 15 Mei 2013. Bapak Pandri Prabono-Moelyo
bergabung dengan Indika Energy pada tahun 2007 sebagai
Direktur, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24
tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Pandri Prabono-Moelyo
memiliki lebih dari 35 tahun pengalaman di Tripatra. Beliau
sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama Tripatra
(2012-2015), Komisaris Petrosea (Mei 2011-(2012-2015), Direktur Tripatra
(Singapura) Pte. Ltd. (2005-2015), Direktur Indika Energy
(2007-2013), Direktur Utama TPEC (1988-2010) dan TPE (1992-2010)
serta Komisaris Utama Petrosea (2009-2010). Beliau memiliki
pengalaman yang luas dalam menangani kontrak konstruksi
internasional berskala besar dan praktik industri konstruksi
Indonesia. Mendapatkan gelar Insinyur Teknik Mesin dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1974 dan Master of Business
Administration dari Central Institute of Management pada tahun
1989.
(53)MUHAMAD CHATIB BASRI
Komisaris Independen
51 tahun, menjabat Komisaris Independen Indika Energy sejak
April 2015. Beliau juga merupakan Direktur Non-Eksekutif,
Independen Axiata Berhad Malaysia (sejak 2015), Presiden
Komisaris Indonesia Infrastructure Finance (sejak 2015),
Komisaris di PT XL Axiata Tbk., dan Komisaris Independen PT
Astra International Tbk.. Sebelumnya Beliau pernah menjabat
sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia (2013-2014),
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia
(2012-2013). Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional Republik
Indonesia (2010-2012), Staf Khusus Menteri Keuangan Republik
Indonesia (2006-2010), Deputi Menteri Keuangan Republik
Indonesia untuk G-20 (2006 – 2010), Penasihat Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
(2004-2005). Beliau menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia (FEUI) dengan gelar Sarjana Ekonomi pada
1992 dan kemudian mendapatkan gelar Master of Economic
Development dari Australian National University, serta Ph.D.
in Economics, Australian National University pada 2001. Saat
ini Beliau juga merupakan pengajar di FEUI sejak tahun 1995,
seorang Ash Centre Senior Fellow di Sekolah Harvard Kennedy,
Amerika Serikat, Ketua Dewan Penasihat Mandiri Institut dan
Senior Partner & Co-founder of CReco Research Institute, firma
konsultasi ekonomi di Jakarta.
DEDI ADITYA SUMANAGARA
Komisaris Independen
Usia 68 tahun, menjabat Komisaris Independen Indika Energy
sejak Mei 2010 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor
131 tertanggal 19 Mei 2010. Bapak Dedi Aditya Sumanagara
saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Dana
Pensiun PT Aneka Tambang Tbk. (Persero) (2015 – saat ini).
Beliau juga merupakan Ketua Dewan Penasihat Perhimpunan
Ahli Pertambangan Indonesia (2012-2015). Sebelumnya beliau
pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Gresik
(Persero) Tbk. (2008-2012), Ketua Dewan Pertimbangan Kamar
Dagang & Industri Indonesia (2004-2009), Direktur Utama
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (1997-2008), Komisaris
PT Indonesia Chemical Alumina (2008-2012) dan Direktur
Pengembangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (1994-1997).
Memiliki pengalaman di industri pertambangan lebih dari 35
tahun dan mendapatkan gelar Insinyur Teknik Pertambangan
pada tahun 1974 dari Institut Teknologi Bandung.
(54)Direksi
AZIS
ARMAND
Direktur
WISHNU
WARDHANA
Direktur Utama
RICHARD
BRUCE NESS
Direktur
(55)M. ARSJAD
RASJID P.M.
Wakil Direktur Utama
RICO
RUSTOMBI
Direktur
JOSEPH
PANGALILA
Direktur
EDDY JUNAEDY
DANU
Direktur Independen
(56)Profil
Direksi
WISHNU WARDHANA
Direktur Utama
Usia 45 tahun, menjabat sebagai Direktur Utama Indika Energy
sejak Mei 2013, dimana sebelumnya beliau menjabat Wakil
Direktur Utama Indika Energy sejak Mei 2009 sampai dengan
Mei 2013. Bapak Wishnu Wardhana bergabung dengan Indika
Energy sebagai Direktur pada tahun 2007 berdasarkan Akta
Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Sebelumnya Bapak
Wishnu Wardhana pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT
Indika Infrastruktur Investindo (2008-2009, 2013-2014), Wakil
Komisaris Utama Petrosea (2013-2014) dan Komisaris MBSS
(2013-2014). Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Indika Indonesia Resources, PT Indika Multi Energi, PT
Indika Multi Daya Energi, Komisaris PT Indika Mitra Energi (sejak
2005), PT Indoturbine (sejak 2005), Kideco (sejak 2005) dan
PT Indika Energy Infrastructure (sejak Juni 2010), dan PT Indika
Infrastruktur Investindo, Direktur Utama PT Teladan Resources
(sejak 2004) dan PT Indika Inti Corpindo (sejak 2008). Beliau
ditunjuk dan menjabat sebagai Ketua Asia Pacific Economic
Cooperation Business Advisory Council (ABAC) Indonesia dan
(57)AZIS ARMAND
Direktur
(Direktur Sumber Daya Energi dan Pengembangan Usaha)
Usia 48 tahun, menjabat sebagai Direktur Indika Energy sejak
February 2007, dimana sejak Maret 2008 sampai dengan Mei
2013 beliau menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Indika
Energy. Bapak Azis Armand bergabung sebagai Direktur Indika
Energy di tahun 2007 berdasarkan Akta Nomor 24 tertanggal 15
Februari 2007. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Indika
Inti Corpindo (sejak 2008) dan PT Indika Infrastruktur Investindo
(sejak 2008). Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Komisaris
Petrosea (2009-2013). Memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman
di bidang Corporate Finance dan Investasi. Sebelumnya beliau
berkarir sebagai Rating Manager di PT Pemeringkatan Efek
Indonesia (1995-1997) dan Associate di JP Morgan Chase
(1997-2004). Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan Master in
Urban Planning dari University of Illinois, Urbana-Champaign,
United States pada tahun 1995.
M. ARSJAD RASJID P.M.
Wakil Direktur Utama
Usia 45 tahun, menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Indika
Energy sejak Mei 2013, dimana sebelumnya beliau menjabat
sebagai Direktur Utama Indika Energy sejak November 2005
sampai dengan Mei 2013. Bapak Arsjad Rasjid bergabung sebagai
Komisaris Utama Indika Energy di tahun 2000 berdasarkan Akta
Nomor 31 tertanggal 19 Oktober 2000. Saat ini beliau juga
menjabat sebagai Komisaris PT Indika Mitra Energi (sejak 2010),
PT Indika Multi Daya Energi, PT Indika Inti Corpindo, PT Indika
Indonesia Resources, dan juga menjabat sebagai Komisaris
Utama MBSS (sejak 2010) and PT Indika Logistic & Support
Services. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Indika
Energy Infrastructure (sejak 2010), Kideco (sejak 2005), dan PT
Indika Infrastuktur Investindo. Bapak Arsjad Rasjid menimba
ilmu di University of Southern California di bidang Computer
Engineering pada tahun 1990 dan mendapatkan gelar Bachelor
of Science di bidang Business Administration pada tahun 1993
dari Pepperdine University, California, United States. Pada Maret
2012, beliau menyelesaikan program Executive Education Global
Leadership and Public Policy for the 21st Century di Harvard
Kennedy School, United States serta menyelesaikan program
Insights Into Politics and Public Policy in Asia for Global Leaders
pada Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapore. Di tahun
(58)EDDY JUNAEDY DANU
Direktur Independen
(Direktur Infrastruktur Energi: Pembangkit Listrik)
Usia 65 tahun, ditetapkan sebagai Direktur Independen Indika
Energy pada Mei 2014. Bapak Eddy Junaedy Danu bergabung
dengan Indika Energy sebagai Direktur di tahun 2009
berdasarkan Akta Nomor 123 tertanggal 28 Mei 2009. Saat ini
juga menjabat sebagai Komisaris Utama Petrosea (sejak April
2014), PT Indika Multi Energi Internasional (sejak Mei 2014) dan
PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak Mei 2014). Sebelumnya
Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama Petrosea
(2013-2014), PT Indika Infrastruktur Investindo (2013-2014) dan PT
Cirebon Electric Power (2013-2014). Beliau telah mengabdi
pada Tripatra selama lebih dari 35 tahun, dimana sebelumnya
menjabat sebagai Komisaris Tripatra dan Executive Director
for Marketing and Operational. Memiliki lebih dari 36 tahun
pengalaman di bidang engineering dan project management
dan telah menjabat sebagai Project Engineer dan Project
Manager untuk berbagai proyek minyak dan gas EPC berskala
besar. Mendapatkan gelar Insinyur Teknik Elektro dari Institut
Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1973 dan Master di bidang
RICHARD BRUCE NESS
Direktur
(Direktur Jasa Energi: Pertambangan)
Usia 66 tahun, menjabat sebagai Direktur Indika Energy sejak
Mei 2014, dimana sebelumnya menjabat sebagai Direktur
Indika Energy sejak Mei 2009 dan Direktur Independen di
tahun 2013 sampai dengan 2014. Bapak Richard Bruce Ness
bergabung dengan Indika Energy sebagai Direktur di tahun 2009
berdasarkan Akta Nomor 123 tertanggal 28 Mei 2009. Saat ini
beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama Petrosea (sejak
April 2014). Bapak Richard Bruce Ness berpengalaman di sektor
energi, sumber daya dan pertambangan lebih dari 30 tahun.
Sebelumnya, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama
Petrosea (2013-2014), Komisaris MBSS (2010-2011), Direktur
Utama di berbagai perusahaan afiliasi dan anak perusahaan
Newmont, konsultan pertambangan PT Clinton Indonesia dan
Wakil Presiden PT Freeport Indonesia. Bapak Richard Bruce Ness
juga menjabat posisi sebagai Ketua bidang Pertambangan di US
Chamber of Commerce, Indonesia. Beliau mendapatkan gelar di
bidang Mechanics dari Moorhead Technical Institute, Minnesota,
United States pada tahun 1969 dan studi pasca sarjana di
(59)RICO RUSTOMBI
Direktur
(Direktur Infrastruktur Energi: Logistik Kelautan)
Usia 47 tahun, ditunjuk sebagai Direktur Indika Energy pada
Mei 2013 berdasarkan Akta Nomor 15 tertanggal 15 Mei
2013. Beliau juga menjabat Direktur Utama MBSS sejak 2012
dan Komisaris PT Cotrans Asia sejak 2006. Sebelumnya beliau
menjabat Wakil Direktur Utama MBSS (2010-2011) dan Komisaris
Petrosea (2010-2013). Bapak Rico Rustombi bergabung dengan
Indika Energy tahun 2006 dan menjabat sebagai Group Chief of
Corporate Affairs Indika Energy (2011-2013). Saat ini beliau juga
menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Abadi Agung Utama
dan Direktur Utama PT Wahana Artha Mulya (sejak 2005) serta
Direktur Utama PT Quantum Sarana Nusantara (sejak 2004).
Sepanjang perjalanan karirnya, Bapak Rico Rustombi pernah
menjabat sebagai direktur di beberapa perusahaan tambang,
rekayasa, konstruksi dan beliau sangat aktif sebagai pengurus
organisasi-organisasi seperti KADIN DAN HIPMI. Beliau meraih
gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Keuangan dan Perbankan (STEKPI) di bidang Keuangan dan
gelar master di bidang Keuangan dari Universitas Gadjah Mada
di Yogyakarta.
JOSEPH PANGALILA
Direktur
(Direktur Jasa Energi: Minyak & Gas)
Usia 52 tahun, ditunjuk sebagai Direktur Indika Energy pada Mei
2013 berdasarkan Akta Nomor 15 tertanggal 15 Mei 2013. Saat
ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama Tripatra (sejak
2012), dimana sebelumnya menjabat Direktur Tripatra (2007–
2012). Bapak Joseph Pangalila memulai karirnya tahun 1988
di Tripatra dan beliau pernah mengajar di Departemen Teknik
Mesin di Institut Teknologi Bandung. Beliau meraih gelar Sarjana
Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung tahun pada tahun
1987 dan meraih Pasca Sarjana Bisnis Administrasi di Universitas
Indonesia tahun 1991.
(60)(61)(62)Tinjauan
Umum
Ekonomi &
Industri
TINJAUAN UMUM EKONOMI
Perekonomian global mengalamai tantangan yang besar di tahun
2015, ditandai pula dengan revisi proyeksi pertumbuhan dari Dana
Moneter Internasional (IMF) menjadi hanya 2,4% dibandingkan
dengan 2,6% pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan tidak
merata, di mana perekonomian Amerika Serikat mencatat
pertumbuhan yang solid dan terciptanya lapangan kerja baru,
sementara pertumbuhan di Eropa mulai meningkat. Sebaliknya,
negara berkembang umumnya mengalami dampak akibat
penurunan harga komoditas dan penurunan likuiditas, meskipun
pertumbuhan negara berkembang secara keseluruhan masih
lebih tinggi dari pada negara maju. Selain itu, pertumbuhan
ekonomi juga dipengaruhi secara signifikan oleh ketegangan
geopolitik.
Perekonomian Indonesia pun terpengaruh, dengan ekspansi
Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 4,8%, melambat dari