• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHARUAN HUKUM TERHADAP PASAL 26 A Y AT (1) UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945'

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBAHARUAN HUKUM TERHADAP PASAL 26 A Y AT (1) UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945'"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Sosi%gi Perllluiang-IIndallgall dan Pemall!aalallllya 397

PEMBAHARUAN HUKUM TERHADAP PASAL 26 A Y AT (1)

UUD

NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945'

Fatl11awati

Article 26 No.1 Republic 0/ Indonesia Conslilutiol1 Law 1945 rule abolll Cilizell alld Inlwbirallr. requires a legal reforlll on rhe provision on Arricle 26 No.1 Republic of Indollesia Conslillllion LalV 1945. whiclt is lite clause 011 "people of original Illdollesiall" and "people o/foreign lIarioll" alld rhe provisian abolll foreign people lIIight becollle Indonesian Citizen (WNl) {(fter legalized by rite LalV as an Indonesian Cilizen. BOlh

0/

Ihe problellls are no longer relevalll in Ille rolling developlllelll of Indonesian cili~eII l/olVada\'s.

Kata Kunci: PCl11i)ahal'lIan HlIlml11, Kewal'ganegaraan, HllkLUll Pllblik.

A. I'ENDAHULUAN

Wargancgara adalah Sraarsangehoringen. Nariollals. anggota

orgcuiisasi Negara Nasional.~ Dilihat Jari sudut yuridis, kewarganegaraan

ilU clapat discou! suatu Slatus hukulll kcnegaraan, suatu kompleks hak-kelVajiban di lap:rngan hukum khususnya Hukum Publik (Hukum Negara)

I lllJO Ncgara ",R.I. Tabun 1945 IlIcrup;.tkall IJallI~t I"csllli UUD 1945 pasca amandcmen. schaguimana di~11tlr da!am Pasal II Aluran Tamhahan UUD Negara R.1. T .. IHIIl 194.5. yaitu: "DL'l1g:lIl dill'lap~,ul!lya Pcruhahall llnliang-lJllllanJ,! Dasar illi. lJlltiang-LJllllang Das.tr Neg.tr':! R~puhliJ..: IlldnJh,:sia Tahun 19-\.5 h:rtliri ~ttas Pcmbukaan UIllJang-LJndang 1);lsar dall pasal-pasaL"

.:: GJ. Wolholl. P{'II;!OU;flr 1/,,1/1 /-I/{kufIl Talll Nc!~flrtI Rep/{blik Il1dol1C!.\'ifl, (Jakana: Timun Mas NV. 1955i.'·hal. TOb.

(2)

J9R Hllkul1I dan Pem/J(lIfgllllllll

yang dillliliki oleh yang Illellliliki keanggotaan suatu Negara tertentu. dan yang tidak dillliliki oleh orang Asing yang oukan anggOla Negara illl. '

Warganegara Illerupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah negara yang Illerdeka dan berdaula!.' Oleh karena kedudukallllya yang sangat renting dalam negara. maka pellgaruran tentang warga negara harlls diatur dalam UUD.'

Agenda peruoahan UUD 1945 yang selama ini dilakukan oleh M PRo telah menghasilkan Peruoahan Pertama. Kedua, Ketiga dan Keelllpat UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 26 UUD 1945 merupakan salah satu pasal yang mengalami perubahan I tidak keseluruhan isi pasal yang mengalami perubahan. hanya ayat (2) dan avat

(3)). Pasal 26 UUD Negara R.I. Tahun 1945 berisikan ketentuan tentang . Warga Negara dan Penduduk.

Pasal 26 ayat (l) UUD Negara R.1. Tahun 1945 merupakan . rUl11usan asli dari UUD 1945 -tidak mengalal11i perubahan-. sehingga istilah "orang-orang bangsa Indonesia asli" dan "orang-orang bangsa lain" masih terdapat dalam pasal tersebul. juga kelentuan bahwa orang-orang bangsa lain dapat menjadi warga negara setelah disahkan dengan undang -undang sebagai warga negara." Berdasarkan Pasal II Aturan Tamoahan

UUD Negara R.1. Tahun 1945. maka Penjelasan UUD 1945 tidak lagi menjadi hag ian dari UUD Negara R.1. Tahun 19457 Hal ini herarti

J Ihid.

<I Dal"llll Pas.1I I MOl/tevideo COII\'{'lIIioll dialU!' ketentuan sehag~li heriku!:

un/('

.I'U/l(' (1,1 {/ 11(:'r.l'0I1 (~,. il/lt'fl1a/iolla/ /(1\1' JIUJultl posses lhe follOlVillJ,: q/loli/icar;oll: 1I /If'I"I/WIll'1If

p"plf/mial/, (/ dt'.fiuC'(/ territory. {f gon'mlll('III. 1I I'u/Hld,.\" 10 ('lifer illfo re/ariollJ H';I11 ol/wr ,\"folcs . ..

. i Mr. .I.G. Stccnbct:k IIIcnyatakan hahw;1 pada ulllulllllya UUD hl!risi 3 (tiga) hal pllknk.

Y;liIU:

1.';'II11il1;\1\ tcrhadap HAM dan warga !legal'iI:

2. ditc1i1pkallllya slisunan kctalallcgaraan SU<ltu negitril yang hersi!"al funJillllt:tHal:

3 .• u.lanya pcmhagian tlan pemhatilsiln tug'ls ketatancgara;1I1 yang hersifat fum.iallll.:llIal.

Mr. J .G. Steenheek st:hagaimi.ma dilutip d<llam Sri Sncmantri. Proxedur dOli SiSl/'1I/ PeruhalwJI KOlIsriftl.'Ii, Ct!t. 3. (B;llulung: Alumni. 1986). hill. 51.

r. Pasal 26 ayat (I) UUD Nt:gara R.t Tahull 1945 IIlcngmur st:hagtli hcrikllf: "Yall!! Illcnjadi Warga NCg.lfil ialah ofang~nr'Ulg hangsa Indont!sia asli dan nrang-or<tllg hangs;!

!flin y.m!,! disahk<tll dt.mgml undang-undang schagai Warga Nt!!!ilfa."

7 Lihat Pasal II Aluran Tillllhahan UUD Neg;II'" R.t T<lhull 1945.

(3)

Sosi%gi Perundang-ulldollgan dall PelllGl~faacanllya

hahwa Penjelasan Pasal 26 ayat (I) UUD 1945 slldah tidak lagi menjalii penjelasan resmi Pasal 26 UUD Negara R.1. Tahun 1945, sehingga liclak

ten.lapat penjelasan rentang arti dari isrilah '·orang-orang bangsa ImhHlesia asli" dan "orang-orang bangsa lain" dalam UUD. Berdasarkan hal

tersebut. perlu ditelaah lebih lanjut apakah makna dari istilah "orang-orang bangs a Indonesia asli" dan "orang-orang bangsa lain" berdasarkan

sejarah konstitusi dan apakah harus diadakan peru bah an agar dapat sesllai dengan perkembangan kewarganegaraan Republik Indonesia saal ini.

Demikian juga dengan ketentuan dalam Pasal 26 ayat (I) UUD Negara R.1. Tahun 1945, bahwa orang-orang bangsa lain dapat menjadi warga negara setelah disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.'

Untuk keadaan pada masa kini, apakah tidak merepotkan jika seliap kali ICljacii naturalisasi hanls disahkan dengan UU? Hal tersehut yang

menyehahkan dianggap rerlu bagi renulis untuk membahas telliang

"Pemhaharuan Hukum terhadap Pasal 26 ayat (I) UUD Negara Repuhlik Indonesia Tahun 1945."

B. PEMBAHARUAN HUKUM TERHADAP PASAL 26 AYAT (l)

UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA T AHUN 1945

Dalam Pasal 2 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyal

Repuhlik Indonesia Nomor III/MPR/2000 telliang Sumber J-Iukum dan

Tala U rutan Peraruran Perundang-undangan diatur tent:lng tata lIrLHall

peratllran perundang-undangan Repuhlik Indonesia." Benbsarkan

kerelHlIan tersebu[ maka peraturan perundang-undangan yang mellgatur

x Lihal I'asal 26 i.lyal (I) UUD Negi.tra R.L Tahun 1945.

I, Pasal 2 TAP MPR R.t. Nomor Hl/MPR/2000 Illcngatur lcntang Wti.t urUlan peraturall flcrullll,tIIg-undangall RCfluhlik Inuotlcsii.1 schagai hcrikul:

I. lhll.hutg-Unuang Dasar 1945:

2. KelClal'illl Majdis Pcrmusyawiuatan Rakyat Rcpuhlik Indonesia:

~l. lJtldang-Uml • .IIIg::

4. PeralUran PCllIerimah Pcngg;.IIIti UIIiJilllg-UIIlI;IIIg: (Perpu):

5. I'craturan PCluc.-:rintah:

6. Kcputusan Prcsiden:

7. Pcraturi.m Dacrah.

(4)

400 Hukfllll d(lII PemlJllngllluf/I

tentang kewarganegaraan Republik Indonesia setelah Pasal 26 UUD Negara R.1. Tahun 1945 adalah sebagai berikut:'"

I. UU yang bersifat umum, yaitu UU Nomor 62 T~"1Un 1958 lenrang Kewarganegaraan Republik Indonesia juncto UU NOll1or J Tahun ! 976 tentang Perubahan Pasal 18 UU Nomor 62 Tahun 1958.

2. UU yang bersifat khusus, yaitu UU Nomor 4 Tahun 1969 tentang

Pernyataan I idak berlakunya U U Nomor 2 Tahun 1958 Icnrang

Persetujuan Perjanjian antara RI dan RRC mengenai '''a I

Dwikewarganegaraan dan Keputusan Presiden Rcpuhlik Indonesia Nomor 7 Tahun 1971 lentang Pernyataan digunakannya kelelliLla

n-ketentuan dalam UU Nomor 3 Tahun 1946 tentang Warganegara Llan

Penduduk Negara Republik Indonesia Lllltuk menetapkan Kewarganegaraan Republik Indonesia bagi penduduk Irian Bantt.

Selanjurnya hanya akan dibahas tentang pembaharuan hukum

terhadap ketemuan Pasal 26 ayat (I) UUD Negara R.1. Tahun 1<)45.

Pemhaharuan hukum sebagai rangkaian upaya untuk mengganti pmduk

-produk hukum lama yang telah ketinggalan zaman dengan produk-prodllk hukulll yang baru ataupun untuk membuat dan membemuk produk-prmluk hukum baru untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan mengamisipasi kebutuhan di masa depan." Dalam rangka pembaharuan hukum pcrlll

III Ranlly lilHaharaL ··Pdaksana'lIl Undang-Undang NomOI" 62 Tahull 1958 lelllang.

Kcwarg;ln~g;traan R~puhlik iIH.lt)llesia h~s~na P~rlTlasalaJlal1nya.·· Makalah t1isampaikall

dalam P~mbahasan UlIlbng-Undang Nomor 62 Tahun 1958 lenl<tng Kt:warganl!gara;11l dan Untiang-lJndang NOl1lor 1 Tahull 1974 tl!J1lang Pcrkawinan yang discicl1ggaral.:an Kcmclltri;lII Pemhcnlayaan Percmpuan R.1. langgal 9-10 Juli 2002. h;\I. 2.

II Jimly Asshiddiqit!. AKelldu PellliJtlllKWUfII HllkuJII NOJ;oJ/{l/ di Abut! G/obalis{/s;, ('el. I. (Jakart;'l: Balai Pustaka, 1998). hill. 32. Dalam tulis<lnnya, Jimly Asshiddiqit: mt:njdaskill1 hahwil Pt:!l11baharuan hukulll merupakan upaya illstrument,ll, di ]Ilan:! pelltlckal;UJ ins[J"lIIllt:lllai ll1erupakan salah satu pendekatan untuk mcmahami dan mcngclllhangbn Pemhangllnan hlikulll. .. ... pemhangumlll hukulTl nasional illl perlll dipahami dan dikemhangkan. baik mt:lalui pendekatan (i) instrumental, (ii) institusional. m:tl1pun (iii)

pendekalan sosiokultural (elik;1 u<ln stnlktural). Sec.lra instrumental. pCllliek;]tan r~l1lhaligullall hukulll tlarat dil .. kukan tlengall C<lra Illcmhuat at au Illcmbentuk (icgislilsi) pcraluran pcrumlang-unuang;'111 (maleri dan pros~dur) y.mg diperlukan sebag.1i pcrangkat

pcndukung up.lya pel11hangunan nasional yang hcndak dilaksanakan.··

(5)

Sosi%gi Perfll1dallg-ulldangall dml p(!/IW/!faalal1l1ya 4()1

diperhatikan mengenai cara membuat atau membentuk (Iegislasi) peraturan perundang-undangan (materi dan prosedur). 12

Dalam Pasal 26 UUD Negara R.I. Tahun 1945 diatur kelentuan sebagai berikut:

(I) Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sehagai warga Negara.

(2) Penduduk ialah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertelllpat tinggal di Indonesia.

(3) Hal-hal Illengenai warga negara dan penduduk diatur dengan Undang-undang.

l. MAKNA DARI ISTILAH "ORANG-ORANG INDONESIA ASU" DAN "ORANG-ORANG BANGSA LAIN"

Pasal 26 ayat (I) UUD Negara R.I. Tahun 1945 merupakan rUlllusan asli dari Pasal 26 ayat (I) UU D 1945. Dalalll rasal tersebut terdapat istilah "orang-orang hangsa Indonesia asli" dan "orang-orang bangsa lain."' Sebagai akibat dari dinyatakannya bahwa Penjelasan UUD 1945 bukan merupakan bag ian dari UUD Negara R.I. Tahun 1'.1451

' .

ll1aka ll1akna dari istilah "orang-orang hangsa Indonesia asli" dan "orallg-orang bangsa lain" hanya dapat diketahui dari sejarah terbentuknya LlUD

1945 (sejarah konstitusi).

Menurut penulis, sekurang-kurangnya 2 (dua) hal yang Illenyebabkan istilah "orang-orang bangsa Indonesia asli" dan "orang-orang bangsa lain" terrulis dalam Pasal 26 ayat (I) UUD 1945, yaitu: a. akibat penggolongan kependudukan Illasa Hindia Belanda

b. kOlllprollli dari panuangan tokoh-tokoh bangsa dalalll sidang 13PLlPK (Badan Pellleriksa Llsaha Persiapan Kemerdekaall)

12 /I,itl.

I.' Dalam PClljel;:t~all Pasal 26 ayal (I) UUD 1945 di,IlUI' kcu:lIluan st:ha~i1i hcril\ut: "Orang-orang hilllgsa lain. misalnya or;.IIlg pCl'anakan Bel.tllda. perallilk.tll Tioll~hoa dan peranakan Arith, Y;lIIg hertelllpa( (inggal di ltuJonesia, mt::ngilkui Indonesia schagiti {;IlIah aimy" lIan hcrsikap selia kepaJa Neg<tra Repuhlik Indonesia lIapat ITlcnjalli warga l1e~al';I."

(6)

402 flllklll1l dan Pem/J(llIglllulI1

Kedua hal lersebut lenlu saja lidak dapar dipisahkan. Kelemuan c1alalll Pasal 26 ayal (I) UUD 1945 Illerupakan kOlllpromi polirik dari pandangan tokoh-tokoh bangsa dalalll sidang BPUPK (Badan Pemeriksa

Usaha Persiapan Kemerdekaan). sedangkan pandangan tokoh-tokoh hangsa

tentang warga negara tersebw tentu saja tillak dapat dilcpaskan dari kcadaan

pada masa itu. yaitu warisan Belanda lenrang penggolongan penducluk.

a. Akibat Penggolongan Kependudukan Masa Hindia Belanda

Penduduk Hindia Belanda dapar digolongkan dalalll beberapa cara: I. Berdasarkan bangsa (ras) atau negara asalnya dalalll:

Orang-orang Eropa. Bumiputra dan orang-orang Timur Asing.

2. Berdasarkan hubllngan dengan negara (Belanda) dalalll:

Kaula negara BeJanJa dan orang-orang asing.

3. Berclasarkan telllpar keclialllan (terap) c1alalll: Penduduk dan bllkan pendudllk. "

Pada masa penjajahan Belanda. sejak rahun 1846 sudah dimur

rentang penggolongan penduduk. Penggolongan kependudukan dialur

dalalll Pasal 109 RR dan kellludian Pasal 163 IS." Pasal 109 RR lllell1bagi

penduduk dalam 2 (dua) golongan, yairu golongan Eropa dan orang-orang

yang clipersamakan clan golongan pribumi clan orang-orang yang

dipersamakan. Ketenruan lerseblll kellluuian digami, eli mana berdasarkan

Pas.1I 163 IS. penduduk di Hindia Belanda clibagi dalam 3 (tiga) golongan.

yaiw orang Eropa. orang Timur Asing. dan orang Pribullli.

Penggolongan kependudukan lersebur membawa akibat. yairu

hahwa yang digolongkan sebagai orang pribumi pada masa penjajahan

Belanda dianggap sebagai orang Indonesia ash. sedangkan uilluk mercka

yang bukan orang pribumi dianggap bllkanlah orang asli Indonesia. ",

14 Ri>. Pilulus. Garis Be.Wlr HukulI/ Tara Ne~tlm HilUliu B('lilllda, (lJandung: Alumni.

1979). hal. 73.

15 LilJal Ibhl .. hal. 74-76. Lih.lt. RP. Paulus. Ke1t'arl.!,(fllftl.!,arlfal/ RI Difil!i(1II dtln lJun

1945 K/lI/sfI.mya Kell'(/r.~(ll1eg(/f(f(fl/ Permw/.:oJ/ TiollgllO(f TiI~ia/f(ln: Filo.w/h, His{ori.\. dOli Yflridis KOlIsri{l{siOl/(//. Ct.:1. I.. (Jakarw; PratillY<l Parami[a. 1983). hal. 158-159. Lil\;11 pula Slidargo Gautam:1. Warga Nt'gam til/II Oral/g Asill.J: Beriklll Pemfllmll-IJerrlfl/rlfJI tllllI

COIlfOll-('(Jl/foll. (B.IIl<JulIg: Alulllni. 1975). hal. 18-33.

JI> Mc:nunH B.P. P;\UllI~ pcrhcd;lan sdllltiln "asli" dan "Iidak .. sli" diseh .. hk;lIl nlt:h:

(7)

SOJi%gi Penllldallg-llI1drlJlgolI dan Pl'lll(lf!faoulIIllya I()~

Akibat dari penggolongan kependudukan tersebut bukan hanya dalam

bidang hukum, tempi juga berakibat dalam kehidupan sosial pada maS3 itu."

h. Kompromi dari Pandangan Tokoh-tokoh Bangsa dalam Sidang BPUPK

(Badan Pemeriksa Usaha Persiapan Kemerdekaanl

Menurut Strycken A.A.H., UUD sebagai dokumen formal berisikan: I. hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang lampau:

2. tingkat-tingkat tertinggi perkembangan keratanegaraall ballgsa:

.3. pandangan rokoh-tokoh bangsa yang hendak diwlljudkan. haik Lllllllk

\Vaktu sekarang maupun untuk masa yang akan datang:

4. suatu keinginan, dengan mana perkemballgan ketatanegaraan hangsa

hendak dipimpin. IX

Pandangan tokoh-tokoh bangsa sehubungan dengan perumusan

Pasal 26 ayat (I) UUD 1945 dapat dilihat dalam Risa1ah Sidang I3PUPK.'"

;\. Pl'rhcuaan ("as alau l'lIlik yall~ tergal11h;lr dalalll helllui--: lahiriah serer1i \\';]1"11;1 kuti!. hellluk 11luk;t. Illata d;H1 hCllluk fisik lainuy;!. serta didllkllllg (lkh peras;lan lillJ.!~! r;l' ..

h. I\:rhcdaan kehud"yaan yang Liidukullg old! imggapall. hahw;! kchllldayaan "C1Hi!l"1!;iI! yang paling linggi.

Kedua sikar illi l11cI1il11hulkaH sikap hidupill1entalilas mcnyt'lltiiri (ck!usivi:-;1l1e). (. PerhetktH kekU<ll<ln eklll1oll1i yang didukullg. (I!eh panliangan m:ttcria!islllc.

d. Perhcdaan hukulll yang hcrlaku lbpal lllenil1lhu!kan <lnggapan. hahw<J 1l1Cl"l'b ad;i\ah sama kedudukannya dcngan golollgan Eropa.

c. Kckuilltln-kekuatan a:-;ing sehagai pell)!aY01l1 (·Glldblher··) yang. len:crmill d;i\al11 J11asalah kest'liaan pada t;ulah air dan hangsa serta kcscliaan I~rhadap pl'l1ICrilltall ncg;!r;\ tempal lingga!.··

R.P. Paulus. ihid .. hal. 21.

\7 Akihat dal'Ull hidallg llukul11 I11CIK<lkup ualal\1 huhungalll1ya yang ht'l"sifilr kenegara:lll dan adminislr'lsi. liuku11l pl:rdata. dan hukulll pidana. Se!;lill illl. pClljajah Ikl;1I1ti;1

IIIClllhu:lt pcngaturall yang I11Cll1hedakan .... e .... uai ~lllol1gaJ1l1ya. :i11(:I["<l lain: si~·;(cl11 pC!ldidiLul

dan lempat tingga!. ihlalll kcadaan yang herhcda :tntara sdiilp golungan It.'r~chlll 111t'l1yt'hahkan dalam kchidupan sosi,iI !\emasyarakal;m lil11hul pula ras,\ pcrht'daan. lid,lk ada asimilasi antara satu gnlongan dl'ngan golougan laillllya, sehingga s<lngal "ulit ulIwk mt:l1ul11hullbn rasa seh<lI1gsa dalal11 pCl1duduk I-lindia Ddalltla.

I~ Slryt:ken A.A.H. sl:hagaill1<1n<l llikulip U;Ii;lI11 Sri S(lcl11:lnlri. "01' !"if .. l1;tl. 2.

1<) Ni.\"(//all Sidollg Hadall P/!lIycfidik u.\"(//w-u.w/w Pcr.\"iapall KCII/crdek(/(/II II/(IiI/I('.\"i(/ (lJl'IJf'KIJ-f'{/lIili({ f'ersiojJulI KI!/II/!nlekw/II /1/(/ollf!.I"ill (PPKf) 28 Mei 1945-22 IlglI.llIIJ 1945. l'eniLnggung .1awah Illcrangkap Pcnyuntillg Pt'llyclia. Saafrm:din Bahar: i't'llyumill!!.

(8)

404 HllkulIl dall Pemb(/l1gftlulII

Hal yang renting yang perlu dikel11ukakan dalam tulisan ini adalah

pandangan dari tokoh-tokoh mellgenai Warga Negara. yailU:

(I) Pandangan dari IOkoh-lOknh kewrunan Tionghoa

Dalam sidang BPUPK. kcturunan Tionghoa di\\'akili (lleh 4 (empa!) orang. yaitu: Oei Tjong Hauw. Oei Tiang Tjoei. Liem Knen Hian. dan Mr. Tan Eng I-loa.'" Dari keemrat orang tcrseilm keeuali Mr.

Tan Eng Hoa. semuanya mengemukakan pcndapat. Sccara singkat

pendapat mcrcka adalah sehagai berikut:

(a) Liem Knell II ian Illenginginkan agar semua orang Tionghoa

dilelapkan menjadi warga negara Indonesia.~!

(h) Oei Tiall~ Tjoei menginginkan agar apa yang dicantumkan dalam UUD di!el1!ukan seadil-adilnva clan cliberikan hak memilih sceara mercleka dan sukarela."

Ie) Oei Tjong Hauw berpendapat:

"Suatu negara yang Illerdeka. Paduka TUiJll Kelu:l. aLi;1

mempunyai hak menurllt kebiasaan internasional untuk

menentukan kcrakyatannya. Kerakyatan daripada negara mercleka

hukan satu barang yang clit3warkan kepada orang. apakah ia mall

atau tidak. Suatu negara mercleka harus Il1cnc!apkan

kerakyatannya di dalam undang-undang ... n

Berclasarkan hal !ersebw terlihat hahwa terdapat dua pemlapa! dari kcturunan Tionghoa. yaitu Licll1 Koen Hian yang mcnginginkan agar seluruh orang Tionghoa langsung ditetapkan menjadi warga negara

Ananda B. Kusumi.l. Nannic HuJawati: Kala Pcnganwr, Taufik Allllulbh. Ed. III. C\.'\. 2.

(Jakarta: Sdn:lariat Negil!'a RL 1995). hotl. 163-353.

~ .

- BerhL'da dengiln Dahkr dan Baswedan yang IllL'mperoleh BUHan!; Mahapu(ra ~L'ha~;li anggota BPUPK kL'lUl"Unan 13e1amla lhlll Arah. mak;1 kecmpal <lnggola BPlJPK J...l:lurun;lll Tionghoa ini (irJak scnrangpull yang IlH::m.i<lpatkan Uilltang Mahaputra. Lihat Ananda B. KusumOl. "'Lapnran Dr. Radjiman tent.lIlg Sidilllg BPUPK." Sflom PC'lIIh(//llIrII(lJI. til NovL'mher 1993) : 10.

~I Ri.w/u/t Sidal/R Bat/all PeJl.relit/ik lJ.w/IfI-l/.m//(/ Pcrsia{NIII Ke/l/eJ"(/eku(/I/ Il/d(JII('sill

(/JJlIIPKI)-PlIllilia Pl'I'.I'ifl/wl/ Kl'lIIerr/e/-.:lIIlII II/(/oll(,.\';({ fPJlK/j 28 Me; 1945-22 11:':IISIII.l' 1945. of' 6( .. hal. 1()7-172.

~~ l/)i,l .. hal. 192. 23 Ihid .. hill. 195.

(9)

Sosi%gi Pemlldang-lllldClllgClIl dall PemClllfcWlallllWI 4U5

Indonesia" dan sisanya menghendaki agar peranakan Tionghoa diherikan

kehebasan untuk melllilih kewarganegaraan yang diinginkannya.

(2) Pandangan dari tokoh-Iokoh kermunan Arah

J\,knurur B"swcdan';. karena dalam Islam kebangsaan ridak rerap Illcnurur lunman. akan tcrapi Illcnurur rempar tinggalnya. Illak" :-~hagai seorang Isbill ia juga seorang nasionalis Incloncsia.~h Okh k~ll\!na itu. ia san~at kt!cewa dt!ngan kerentuan dalam Pasal 26 aya( (I) UUD 1<)45. yang tidak Illelllasukkan kerurunan Arah sehagai orang-orang hangsa asli. D

(3) Pandangan dari tokoh-lOkoh kelurunan Belanda

"end''I'''1 Dahler" diberikannya seusai mendengar pendaral SOepOlllo. 1;, Illcngusulbn "g"r dalam UUD han),,, di,uur ke[ellluan Y'tIlg menjadi \\'~lrga negara ialah orang Inliol1l!sia asli sedang kewargancgaraan

orang-orang pcranakan ditctapkan dcngan ULJ lersendiri. ~'I (.:I) ""ml"ngan dari Itlkoh-Iokoh Indonesia

2J ·'KL'llllldi;lIl. Licill KIICll Ili:lIl 1l1\.'1l~irilllbll :o;ural ~'allg 1llCllyalakan dirinya \.;cIU;lr dari

I\\::lllg::!Pt;I;\l! B[1UI'K. Mellurutllya. nllllllsan Pasal 26 tersehur 1l1t.:I~iaujkali ia herstalus ((rang a~illg ("· .... lalll" dad orang ;t~ing ;!taw;! st.:tidal\~lidakllya slaWs dari orang yang hukan

hangs;1 :11;1\\'" r;",yat Indonesia dilll ~chagai IIlI tid,,1\ scla)'~lknya :-oaya [mut duduk d~tI;1I1I

Bad,tII I'cllydidil\ Y;lIIg "l'IlH:-'linYil Icrdiri dari pUlera pUlera Indollesia ~aja"), ili alllara IIrang Tt(1I1~h{la ~allg yang IIIl.:njadi ;1Ilg.gota BPUPK. hally;t LicllI Knell 11;;111 Y;lIIg h'l1HU,II;1Il IllL'llj;tdi anggola KNIP, ~',lIIg hcrarti ia IIH:IIl:rimiJ hWilrg;1I1cgara,1Il Imillllcsi;!.

S:lyall~IIYil. pad a lahUl! !951 ia !IIL'llj;ldi w:tq!iI IIL'gara RRC.- Allamb B. KUSlU1la. !(I(" /·il .. h,lI. Ill.

~:' Itl\\\ I.'dall dia!lugrahkall BlJIlang \1ahaplllL'ra P'II.!" whun 1992 scha~ai anggola Ul'tJPK

kcllll"UIl;1I1 Arah. fhid.

~n Ui.\{i/tllI .,·irlol/g Ual/all PC'I/yefirlik Usa/w-U.w/w Persi(/jI(ffl KClllcrdekoall Ilidoliesia (IlP(JPKIJ-I'auiria IJa.\·ill/WII KC'lIll'rdd.:lItfIJ /Ilt/Olll'.\ill (PPKI) 28 IHei 1945~22 A!!lIslU.\

1t}-I5. PI' /·it .. hill. 200. :'-'hid .. hal. ~13.

~ ... 1);11\1.:1" dianugrahkan Bim;lIlg Mah:tpulcra p:llb lailull IlJ92 schagai :Inggola BPlIl'K ~1.·llIrUllall lleboda. AII,lIIda 13. f..:uSUIII;1. {oe til.

~.j /(i.l(//(I/I Sidou.'..!. Ilorlall /)('II\'('/idik U\(/I/(/-{i.WlIUI /J{'(Si(/jlfllI J.:£,lIll'rt/ekllllll II/(/III/('.I;a

(U 11f! 1,/\ I/-Pflllifftl /'N.\·h'/}(/I/ Kemerdekfl{lIl /ml(llll'.\·ia (PPKIi 28 Md / CJ45-22 ,I ::IIS{/I.I

/ ()-I5. 01' 1"11.. hal. 31:!.

(10)

-lor) IlukulII dllll Pem/)oJ/gul/cIJl

(a) Yamin. yang menyatakan sebagai berikut: "Jadi. dasarnya ialah

rakyat Indonesia menjadi hangsa Republik Indonesia d'lIl

penduduk akan menjadi bangsa Indonesia dengan hak repudiatie.

dan boleh pula memilih cara mcmakai cara natur:disasi. ilulah

das~lr yang saya ilnjurkan. ".lu

(h) MCllurut S()ep()Jll(r~l. jika kct(:l1tuan golongan per~1I1akall

dimasukkan dalam UUD sehagai warga negara. maka helulll leillu

ketelltu::ln rerscbul akan mcmuaskan goJongan illi. Masalah

dll""ele IJ({lilllllllileil (hipatride) juga hanls menjadi perl1:lliall.

yailu dcngan memperhatikan per:tluran kewargallegaraan p;Id:1

negara asal gulungan peranakan lersehuL Oleh karell:! itll.

pengaturannya sebaiknya dalam UU.

Berdasarkan pemhicaraan dalam Sidang BPUPK lerschul clap,,,

diketahui hahwa pad a tahun 1945. sebagian hesar keturunan Ti()llgl""1 Illllsih menganggap dirinya orang Tionghoa (orang asillg) uan ingin 1~I:tp

mcnjadi warga negara Tiongkuk. \2 H~II lersebul yang menyehahkall para

tokoh-lOkoh bangsa akhirnya menetapkan bahwa terdapat "2 (dlla J

golongan. yaitu orang-orang bangsa Indonesia ash yang memperoleh

kewarganegaraan secara lllOmatis (cili:ensilil' by 0l'eralioll o/" III"') dall

orang-orang bangsa lain yang memperoleh kewarganegaraan ~lpahil;l

disahkan dengan U U.

Setelah dihilangkannya penggolongan kepencilldllkan. ma",

asimilasi herlangsung dalam penduuuk hingga saal 1111. s~hingga

pemhagian warga negara henjasarkan "orang-orang hangsa Indonesia asli"

dan "orang-orang bangsa lain" sudah tidak tepal lagi saal illi. 01e1l karella

illi. penulis mengllsulkan agar diadakan pembaharuall hukulll d~llgall meruhail ketentuan dalam Pased 26 ayat (I) UUD Negara R.1. Tahun'

~Il Ihid .. h:lI. 29S.

JI Ihid .. h:lI. 301-302.

)2 Ol:i Tjulig l-buw i..lablll sidalll,! 13PUPK lllt:n.icla~kan hahwa: .... di alllara h;mg:-.a Tionghoa yang hiullP di Indonesia. masih ada h:myak yang II1l!Lll~~:!Il~ rL'~uh kcrakyalallllya yailu h'rakY;It;lll Tiongkok sctl.:lah kcr:lky:ttiln Bdalllia lellyap.·· /hid .. 11:11. 194. J3:lhkan l1asi[ pcmi[ihan kcwargallt!garaan p;llla mas:] opsi (27-11-1949 saillpai dt'n~:1Ll

27-12-J 9) [) yang haru dikl:tahui ta[uill 1953. h:rdapal 600.000 hingga 700.000 aWu :-'J..'kilar 4() I/., kclurun<ln Tilll1ghoa yang Illcnulak SL"Glra I"llrll1a[ kL"wargam!!-,araan IIHIllIlL'!'oi:l. H.P.

I'auhl!'o. 01' {·il .. hal. 233.

(11)

Sosi%gi Perulldallg-flIutallgall dan Pelll{[l~f(w[[lIlllya 407

1945" (Illenurur penulis, kerenruan dalalll Pasal 26 ayar (I) UUD Negara R.1. Tahun 1945 ridak hanya sekedar dirafsirkan", akan rerapi harus

diadakan perubahan).

Penulis Illenyerujui rUlllusan yang dikemukakan oleh .Iilllly Asshiddiqie, yaitu bahwa "Warga negara Indonesia Illelipuri golongan bangsa Indonesia asli, yaitu yang Illendapatkan kewarganegaraan karena

kelahiran (citizellship by birth). arau orang-orang bangsa lain yang

mendapatkan status kewarganegaraan melalui pewargallegaraan

(citizellship bv Ilatilraiillltioll) ... Jj Akan rerapi. penulis herpcllllapat sebaiknya istilah "orang-orang bangsa Indonesia asli" dan "orang-orang hangsa lain" dihilangkan.·\~' Hal ini dikarenakan sebagai akihat terjadill~la

.'.~ n.1' Palllu~ IlIcngusulkall agar Pasal 26 ;lyat (1) IlllD 1945 dihagi lllcnjadi ~ (tllI;11

i,:alilll;lt yallg tt'rrisah. yai[lI: "Yang IllcnjaLiJ Warga Ncgara Ilidollcsia i;llall Ilr:llIg-\)r:lll).! h:tllg:-.a indllilesia asli" dall "Orang-orang hangs'] bill dapat disallkall dellgall 1I111.bng-lJlldalig schagai \Varga Nl:gara.·· I3.P. Paulu~. op cif. hal. 152. AI,lsan yang dikelllui,:akan adalall: "Dengau pellli~;lhan dan lllclijadikannya pasal-pasal Lerselldiri dal;lI11 L1IlJang -llndall~ kewarganeg,lra.m Indonesia. lIlaka yang Illcnjadi warga nega!"a ialall orallg-nr;\11g hangs;1 Indonesia asli. Dengan uCJIlikian orang-orang hangsa lain Y;ll1g dis;tllkitll deng;1Il L1lldallg-ulltbng sehagai warga Ill:gara adalah juga orang-orting hangs;) Imlolll::-.ia ;1sli

1lll:llurtlt r;l~al perillcian Pasal 26 ayaL (I) kalilllaL ke~;HlI UUO 1945. Karl:n;! pellgeniall (irang hangsa Indonesia :Is!i adalall sallla tll:ugan warga negara. maka nll:nllrUL Pl'Ilt..l:lp;1l

saya Illcrd:a ;1dalah juga orang-orang hangsa lndollcsia a~li. Ibllya pengL'niall oLlllg

hanpa Illllolll!sia a~li tli sini 'lI.bhlh Jari suJUL hukulll kewargallegaraall.·· 'hid .. hal. 153. q Jilllly AsshiJdiqic 1l1cnafsirkan kett:1Huan Pasal 26 ayat (I) lJUD Nl:gara R.I. rallLlll 1945 schagai hcrikut: "Warg;1 Ilt.:gara ililioncsia mdiputi golollg:tn hallgsa Indonl:sia :t .... li.

y:tIIU Y;lllg lllCndapalkall Kt:w,lrgancgaraall karena kclahiran (citi:.ellslli/J hy hirt"). at au orang-m;lllg hangs!! 'lain yang 111l'Jl(./apa[J.:an Slatus \..:l'warganl'garaan llll:l:llui pe\\'arpalll:garaan (cili:cmlii/J liy I/tllllrcili:atioll). Dellgan dl'11Iiki,1l1 pL'ngerti,lIl Ilrilllt-'

hangsa IlId()l1c~i:t asli disini (dalam Pasal 26 aya[ (I) UUO Negara R.I. Tahun IlJ45-/)1'11/

adala!! orallg y,lllg llll:lldapatkall kcw;trgallcgaraan sejak kdalliranllya. sl:dangkall tli· luar

ilLl. dapal dischm schagai orang hangs;! lain atall orang yang huJ.:an hangsa Indtlllcsia asli. Ikllgan dCll1ikiall. tidak rcrlu lagi dipersI1albil mcngcnai. apakall 'Jrallg-Ol"allg Ind'llil'Sla

kellJrllllilll Arah aiaupull keturunan Cina ad:tlah orang hangsa Illutlncsia a~li .atau hllk.all.··

.iilltly A:-.shiddiqic. KOl/solidllsi Naskal1 UUD 1945 .H'fell/II PerulJlllwl/ Keel/lfJa!. (.laLtn;l· PllS;!1 SlUdi Iluklllll T;lla Negara FlIUI. 10(1). 11:11. 47.

,:; 'hit!.

,~, ILti illi SChcll;lfllY:l slllbh disadari. di Imlla herheda dl:l1gall l!ll NOlllor 3 T;tillill 1'I·li)

yang lliasih IllCIiCalllumbll istil:lh '·;Isli··. d;llam {JU N'lllltlr (,2 Tal lUll 1l))X suli:ill dihililllgk<lli.

(12)

40R Hukum dan Pel1l/J{tJlglllulI/

asimilasi. sehingga sangat sulit untuk membedakan etnis seseorang hanya

herdasarkan ciri fisik semata (sebagai dasar penggolongan kependudukan

pada masa Hindia Belanda) dan juga bahwa pernikahan antar etnis

merupakan hal yang biasa terjadi. hingga ,udah sangat sui it untuk

menemukan bahwa seseorang merupakan orang Indonesia asli secara tmun

temurun .. " Sehingga. menurut penulis ketentuan dalam Pasal 26 ayat (I)

UUD Negara R.1. Tahun 1945 sebaiknya dirumuskan sehagai herikut:

"Yang menjadi warga negara adalah orang-orang yang mcndap"tkan kewarganegaraan karena kelahiran dari orang Ilia yang mempullyal kewarganegaraan Repuhlik Indonesia clan orang-orang yang mendapatkan

Slaws kewarganegaraan melalui pewarganegaraan."

2. PERMASALAHAN PENGESAHAN DENGAN UU PADA SI~TlAP

NA TURALISASI

Mengenai istilah "orang-orang ballgsa Indonesia asli" dan "orang

-orang bangsa lain" dalam Pasal 26 ayar (I) UUD Negara R.I. Tahun 1945

telah uibahas sehelumnya. Selanjull1ya yang akan dibahas sehubungan

uengan Pasal 26 ayat (I) U UD Negara R. I. Tahun 1945 adalah tefll;lllg

hal bahwa orang-orang bangsa lain untuk memperoleh kewargancgaraan

Indonesia harus disahkan dengan UU." Jadi. kewarganegaraan R.1.

diperoleh dengan berlakunya UU yang memberikan kewarganegaraan itu .

..

n .... i

kClt!ri.U1g;ul Pell1t!rim<lh Il;tUa sOial I11Cll1hi~arakan UU Nu. 62 Tithun I t)5~f jd;ls sck;tli. hahw.t Ne!!aril RI 1950 tillak uillukung I)lch h<ln,gs<I Imllmcsi" lialanl ani' L'lIik. kotrcna ~clilh (crkhurnya or;lII~ yang ;.asli d.alam lIacr"h Ncg;lr;1 Indom:si:t dcn~an turull;1II

nriU1~·ur;U\g h;tngsa hlin Yim!! uisahk;1II I.kllg'lI1 unuan~·ull\hUlg sch'lg"i w;trga 11cg<lrit tllclillui·UU 1946 NIl. 3. IlICllj41di Warg;1 Ncgarot RI scpt:rli dilctilpkilll dill.un Pas:!1 la IIII

110. 62 T;lhim 1958." B.P. Paulus. 01' cit .. hal. 22R.

37 Scpt:rli misillnya suku Bct;lwi. ilpilhila h;II1)''' hcnlilSilrk;1I1 ciri tisik scm<!lil II1UlIgki·1I ki!;l kdiru I11cng,mgg<lpl.l<lri clnis TiollgllUiI alau Arah. karcna ada schagi;Ul Yim!! I1lcllliliki I:iri tisik scperli elnis Tionghna ;1I01u Arah .

.1)( McnurUi B. P. Paulus: M • • • iSlil"h pcngcs;'lhitl1 ilU sesu;.ti deng;.m rtokok pikirOln IIll'ngcnai

kcw;lrg;meganliln. ialah hahwa ikatilll amara owng-orang hilllgS;1 1;lin lIeng'lI1 NL'gar;\ R.J.

sud"h ada schclulllnY<I. aninY'1 scc.:ara sosiolngis orilllg-onlllg tXlIIgsa "Iill illl slIIJah 1IIt:llj;ull

orang Prihumi. al.au orang Indoncsia asli. k.ncll" merck"l hcncmpm tingg"ll di Imlollt:si;\

dan Illengakui lndoncsia schOlgai "'Ilah AirilY" dan hersikap selia kcpada Neg"r.i RI.·· l3.P. Paulus. 01' cit., hot!. 228-229.

(13)

SOJi%gi Penllldallg-IlI11lallgall d(w PellllmfaataJlllya 40')

Ketentuan dalam Pasal 26 ayat (I) UUD 1945 terse hut

dilaksanakan lebih lanjut dalam Pasal 5 ayal (I) UU Nomor 3 Tahun

1946. yaitu: "Kewarganegaraan Negara Indonesia dengan cara narllralisasi

diperoleh dengan berlakunya undang-undang yang memherikan

naturalisasi itu." Berdasarkan ketentuan tersebut, 9 (sembi Ian) orang yang

memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui naruralisasi herdasarkan

UU Nomor 3 Tahun 1')46 tcntang Warga Negara, Penduduk Negara. '"

Tujuan agar seriap kewarganegaraan R.1. uiperoleh dengall herlakullya UU yang meillberikan kewarganegaraan itu pada dasarnya

aclalah haik. karena para anggota legislalif sebagai wakil rakyat cIapat

menyc\eksi orang-orang yang abn menjadi WNI. Akan tetapi. IIlllllk

keadaan pada masa kini pengesahall dengan UU pada setiap llall1r.tlisasi

adalah hal yang sulit. Banyaknya tugas anggota legislatif ciengan jllml:!h

anggora yang terbatas, serta tidak sedikitnya jllmlah orang yang ingin

memperoleh kcwarganegaraan Indonesia adalah alasan mengapa hal

tersebut menjadi hal yang sulit untuk dilakukan pad a masa kini.

C. PENUTUP

I. KESIMPULAN

Berdasarkan uratan sebelumnya. penulis membuat kcsimpulan

sebagai berikUl:

a. Terdapat 2 (dua) hal yang menyehabkan istilah "orang-orang hangsa

Indonesia asli" dan "orang-orang bangsa lain" tertulis dalam Pasal 26

ayat (I) UUD 1,)45. yaitu:

;.) Kc .... clllhilan ()ran~ (crschut ad.tlah: .Iohan:l .Iordatl. hcrd;IS<lrkall tIl) NolUor ~ T:.hull

11.)47. [;Iuggal 12 fehruari 1947, Salim Basjir. 11l:nlas;lrkan lill N()I11(lr 5 T<lhull 1()~7.

l:tn~gal 12 Fehruari 1947. Fran:-. Mathca~ lI!.!ss\.! .. hcrdasarkall Uti NOlllor 9 TatulII It)_H.

(;tllgg;ll 11 Mei 1947. Wilhelm K:u·1 Go[hfricd Mewa",. hcrda:-.arkan lit! NOIllIlr 24 Tahul! 1947. hulan Agwaus IY·n. Gcorgl: Wilhelm August Fridcrichs. hcrda!"lIlall llli NOIllOf 25 Tahull 1947. hui;1Il Agustll~ 1947. IIcnll;1II OSGlr Gustav Fischer. hcrd:lsarl..:1I\ {H.I

NomoI' 26 Tahull 1947. hul;1I1 AgU."ILIS 1947. Gurt ll1rll.:h Gro.-;s. hcrdasarkall 1!1 t NIlIt1l1r 27 lahull 1947_ hul;"l AguSlU:-i 1947 . .Icall lIenry Jost.:ph Dc Quinz!;;. hcnlas:trkan ut:

NtlllIor 4 Tahull 1948. l;tnggal13 Maret 1948. U;III Joseph Curlldis de Groot. hL:nlas~lrbll lltl Nlltnllr 31 Tallllll 1948. hulan Ok[(ll~r 1t)48. Kocrnii.lll1I:ttUn Soctoprawinl. Ilnkfllll

Kl'It·afgmwganl{/1/ dall K('illligmJiall Ifldon('sia. (li.tkana: Gralllcdia Pustaka (hallla. I'JYh).

l\;tI. 98-99.

(14)

410 HukulJ1 dall PembflllglllulIl

(I) akibal penggolongan kependudukan masa Hindia Belanda. clan

(2) kumpromi dari pandangan IOkoh-lOkoh bangsa dalam sidang

BPUPK (Badan Pemeriksa Usaha Persiapan Kemerdekaan).

h. Selelah dihilangkannya penggolongan kependudukan. maka asimilasi

berlangsung dalam penduduk hingga saal ini. sehingga pcmnagian

warga negara berdasarkan «orang-orang bangsa Indonesia asli" dan

"orang-orang hangsa lain" sudah tidak lepal Jagi saat ini.

c. KClemuan dalam Pasal 26 ayat (I) UUD Negara R.1. Tahun 1945

Icmang hal bahwa orang-orang bangsa lain umuk memperoleh

kewarganegaraan Indllnesia harus disahkan dengan UU adalah slIaW

hal yang suiil dilaksanakan pada saat ini, karen;) lLigas anggOia

legislatif yang herat dellgan jumlah anggota yang terhatas. sena tidak

sedikill1ya jUl11iah orang yang ingin lnemperoieh kewarganegaraan

Indonesia.

2. SARAN

Saran penulis adalah sebagai berikuI:

a. Diadakan pembaharuan hukum. dengan mengubah ketentuan Pasal 26

ayat (I) UUD Negara R.1. Tahun 1945 sebagai berikut: .. Yang

menjadi warga negara adalah orang-orang yang 111endapatkan

kewarganegaraan karena kelahiran uari orang lUa yang mempLillyai

kewarganegaraan Republik Indonesia dan orang-orang yang

mendapalkan status kewarganegaraan melalui pewarganegaraan.··

h. Langkah pemhaharuan hukum kewarganegaraan selanjlllJ1ya adalail

dengan cara mengganti dan kemudian membuat peraturan perunllang

-undangan di bawah UUD baru yang mengalur lenlang

kewarganegaraan umuk memenuili kebutuhan masa kini dan

mengantisipasi kebuluhan di masa depan. Hal yang lerUlama hanlS

dilakukan adalah mengganti U U Nomor 62 Tahun 1958 yang dasar

pembentukannya lidak didasarkan pada UUD Negara R.1. Tahun 1945

dan membemuk UU baru yang mengallir lenlang kewarganegaraan R.1.

(15)

Sosioiogi Perulldallg-Illulallgoll dOll Pelllall!aalallllya 411

Daftar Pus taka

Asshiddiqie, J imly. Agellda Pemballglllloll Hllklllll Nasiollal <ii A!Jwl

Clobalisasi. Cel. I. Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Kamolidasi Naskah UUD 1945 sere/ah. PerubalwlI K('ellll'"l.

Jakarta: Pusat Studi Hukum Tala Negara FHUL 2002.

A~('d. A/Jdlll Bari. Intisari Kuliah Masalah KelVarganegaraan . ./I/kana: Ilid. Hill Co .. 1995.

Gautama, Soedargo. Warga Negara dall Orallg Asillg Berikfll

Peralllrllll-!,('mfllmll dOli COllroil-collrail. Bandung: Alumni. 1975.

_ _ . Toj~'iral1 UU KelVargallegaraall R.I. Bandung: Alumni, 1983.

HlllabarOl. Ramlv. "Pelaksallaall Ulldallg-Ulldallg NOlllr 62 Tallllll 1958

lellrang KelVargallegaraall Repllblik Illdallesia bner/a

Permasala!JwlIIya." Makalall disalllpaikall dalalll PelllhallO.I'{///

Ulldallg-Ulldallg NOlllor 62 Talrllll 1958 Iel/rallg KelVargallegllmall dall Ulldal/g-Ulldallg NOIIIor I Tallllll 1974 lelllallg Perkawillllll

yang diselenggarakall Kel1lel1friol1 PemherdaYlIoll PeremplllllI U .1. Iallggal 9-10 ./lIli 2002.

Kusnardi. Moll. dan Hanllaily Ibrahim. Pellgalllar HllkulI/ Tara Negara

II/dollesia. Cet. 8. Jakarta: Pusat Studi FHUI, 1988.

Kusuma. Ananda B. ., Laporan Dr. Radjiman tentang Sidang BPU PK."

Suara Pembaharuan. (II November 1993) : 2.

Manan. £lagir. "Pcmbaharuan Hukum Kewarganegaraan'·. Makalah ulHuk

Seminar Nasional "I-Iukum KelVarganegaraan dan HukUJ11

Keimigrasian di Indonesia." Kajian dari aspck yuridis. politis dan

HAM diselenggarakan oleh FH Univ. Surabaya. 20 Seplcmher

1997.

Paulus. 8.1'. Kell'orgallexoraall R.I. Dililli({u dari UUD 1945 KIII/.IIISII\·';

Kell'argalleRamall Peral/akan Tiol/ghoa Til/iallal/: Filoso!is.

Hisroris. dau Yuridis KOlIsrillisiollol. eel. I. Jakarta: Pradnya

Paramita, 19R3.

Caris Besar Hllklllll Tara Negara Hilldia Belal/da. £landung: Alumni. 1979.

(16)

~Il /-IukulIl d(lll PCIII/J(llIglIll({1I

ProdjoJikoro, WirjonLl. A:(/s-a:as Hllklllll Taw Nega/'{/ di IlId(Jllesia. Cel.

n.

Jakarta: Dian Rakyal. 1989.

Risalali Sidallg /3adall Pellyelidik Usallll-Usalw Persiai'all Kelllerd£'kaall Illdollesia (/3 PUP K I) -Palli lia Persia,,{/II K elllerdek(/(/ll IlIdlllll'.liu (PPKI) 28 Mei 1<)45-22 IlgliSI/IS 1945. ['enanggung JaIVah

IllCrangkap Pell)'unting Pen),elia, Saafroedin Ballar: Pellyuluillg,

,\Ilanda B. Kusunw, Nanllie Iludall'ari: Kata Pcngalltar. Taufik

Ahdullall. Ed. Ill. Cel. 2. Jakarta: Sckretarial Negara RI. 1<)\1:;.

Soep()l1lo. ,)"is/e/JI IlukWJl (I; Indol1esia ,\('lJdwJI Per{fl1g /)f/llia II. eCI. 15.

J"karta: Pradn),a Par:unillla, 19<)7.

Socmantri. Sri. ProsedI//' dOli Sis/elll Pem/Jal/{/II KOIls/illlsi. Cel. ,

13andung: Alulllni, I<)X6.

Soetorrawiro. Knerniatl11Lllltu. Hukulll Kewarganegaraan lbll

Keimigrasian Indonesia. Jakarta: Gllalia Inclonesia, 19<)4.

Walljono, Pacllllo ed. Masalali Ke/{//allegaraall Illdollesia Dell'lIscl Illi.

Cel. 2, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985,

Wolhotl, G.J, Pellgall/ar 1(11111 Hllklllll Tata Neg{/ra Repll/Jlik Illdollesia .

.l;rkarta: Timun Mas N,V" 1955.

Pel"aturan l'erlilldang-undallgan

Indonesia, UUD Negara R,1. Tahun 1945.

Kererapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Repuhlik Inli<lIlesia Nomor IlIlMPR/20()() Tentang SUlllhcr Hllklllll dan Tata l'nltan

Peralu ran Pe !"UIlCIa ng-undangan.

Undang Undang Temang \Varga Negara. Penduuuk Negara. III r No, 3 Tallun 194(1.

Utldang Undang Temang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

U UNo. 62 Tahun 195R LN No. 113 Tahun 195X, TLN No. 1647,

Referensi

Dokumen terkait

Representasi Budaya Korea dalam Iklan Pariwisata (Analisis Semiotika pada Video Musik S.E.O.U.L dan Fly to Seoul). Universitas

Faktor yang signifikan terhadap curahan tenaga kerja keluarga dalam pemeliharaan sapi perah adalah skala usaha, pendapatan, dan kedua KTT yaitu KTT Sumber Hasil, dan KTT Ngudi

Tattwa Rudra terjadi dari Siwa sebagai realitas tertinggi, lalu bersatu dengan Rudra menjadi Purusa, dari Purusa lahir Awyakta, dari awyakta lahir Buddhi, dari

Acara ini dimaksudkan untuk memberikan pema- haman kepada anak-anak binaan Tangan Pengharapan tentang pentingnya mem- perhatikan pergaulan serta menjaga dan

Jika tubuh berada dalam kondisi kekurangan kalori ataupun zat pemasok kalori yakni protein maka secara otomatis tenaga yang mampu kita gunakan pun akan menurun drastis, akibat dari

ABSTRAK : Pengetahuan dan peranan ibu sangat bermanfaat bagi perkembangan anak secara keseluruhan karena orang tua dapat segera mengenali kelebihan proses perkembangan

kompetitif dalam mengubah dunia, perusahaan harus berinovasi dan mengadaptasi praktek tata kelola perusahaan mereka sehingga mereka dapat memenuhi tuntutan baru dan memahami

Dewi Sinta memiliki watak setia kepada sang suami, jatmika (selalu dengan sopan santun) dan suci trilaksita (ucapan, pikiran, dan hatinya). Ia dapat menjaga