• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran APIP Dalam Akuntabilitas Keuangan melalui Reviu dan Implementasi SPIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peran APIP Dalam Akuntabilitas Keuangan melalui Reviu dan Implementasi SPIP"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN APIP MENGAWAL AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA PERAN APIP MENGAWAL AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA

MELALUI REVIU DAN IMPLEMENTASI SPIP MELALUI REVIU DAN IMPLEMENTASI SPIP

(LUSIANA) (LUSIANA) lushiechand@gmail.com lushiechand@gmail.com ABSTRAKSI ABSTRAKSI

Maraknya kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dilingkungan Maraknya kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dilingkungan Pemerintah telah menyebabkan berkurangnya kepercayaan masyarakat Pemerintah telah menyebabkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Oleh sebab itu pemerintah berusaha melakukan terhadap pemerintah. Oleh sebab itu pemerintah berusaha melakukan berbagai pembaharuan agar memperoleh kepercayaan masyarakat berbagai pembaharuan agar memperoleh kepercayaan masyarakat kembali, dimana salah satunya melalui penguatan pengawasan melalui kembali, dimana salah satunya melalui penguatan pengawasan melalui  penerapan SPIP dan pen

 penerapan SPIP dan peningkatan peran APIP yang merupingkatan peran APIP yang merupakan bagian dariakan bagian dari  pelaksanaan re

 pelaksanaan reformasi birokrasiformasi birokrasi. Akuntabilitas me. Akuntabilitas merupakan salah sarupakan salah satu aspektu aspek  penting dalam mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik yang  penting dalam mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik yang salah satunya tercermin melalui Laporan Keuangan. Oleh sebab itu salah satunya tercermin melalui Laporan Keuangan. Oleh sebab itu  pemerintah

 pemerintah dalam dalam rangka rangka untuk untuk memperoleh memperoleh opini opini WTP WTP dari dari BPK BPK RI,RI, memaksimalkan kinerjanya melalui keterlibatan APIP dalam melakukan memaksimalkan kinerjanya melalui keterlibatan APIP dalam melakukan reviu atas laporan keuangan dan pengimplementasian SPIP di lingkungan reviu atas laporan keuangan dan pengimplementasian SPIP di lingkungan  pemerintahan

 pemerintahan..

A. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

Dalam rangka mempercepat tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik, Dalam rangka mempercepat tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik, maka pemerintah melakukan upaya perbaikan melalui reformasi birokrasi diseluruh maka pemerintah melakukan upaya perbaikan melalui reformasi birokrasi diseluruh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah. Salah satu bentuk usaha pemerintah untuk Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah. Salah satu bentuk usaha pemerintah untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan antara lain melalui meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan antara lain melalui pelaksanaa

pelaksanaan n reformasi reformasi dibidang dibidang keuangan keuangan dengan dengan mengeluarkan mengeluarkan paket paket kebijakankebijakan dibidang keuangan negara, yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang dibidang keuangan negara, yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Negara.

Jawab dan Pengelolaan Keuangan Negara.

Dalam rangka melaksanakan reformasi birokrasi, pemerintah juga telah Dalam rangka melaksanakan reformasi birokrasi, pemerintah juga telah menyusun Grand Design Reformasi Birokrasi untuk tahun 2010 - 2025 seperti yang menyusun Grand Design Reformasi Birokrasi untuk tahun 2010 - 2025 seperti yang dimuat dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design dimuat dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010

(2)

Reformasi Birokrasi 2010- 2025, dituangkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi yang Reformasi Birokrasi 2010- 2025, dituangkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi yang ditetapkan setiap 5 (lima) tahun sekali oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur ditetapkan setiap 5 (lima) tahun sekali oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Negara dan Reformasi Birokrasi.

Masyarakat Indonesia saat ini menjadi lebih peka tentang apa yang terjadi Masyarakat Indonesia saat ini menjadi lebih peka tentang apa yang terjadi dengan pemerintahan, terlebih maraknya kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dengan pemerintahan, terlebih maraknya kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang terjadi didalam tubuh birokrat pemerintah telah mengundang banyak kritik tajam yang terjadi didalam tubuh birokrat pemerintah telah mengundang banyak kritik tajam terhadap kinerja pemerintahan yang menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan yang menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan.

terhadap kinerja pemerintahan.

Setiawan, H dan Putro, TS (2013), didalam penelitiannya menyebutkan bahwa Setiawan, H dan Putro, TS (2013), didalam penelitiannya menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan BPK RI menunjukkan besarnya tingkat kebocoran penggunaan dari hasil pemeriksaan BPK RI menunjukkan besarnya tingkat kebocoran penggunaan dana pemerintah dikarenakan oleh lemahnya pengendalian dan pengawasan internal. dana pemerintah dikarenakan oleh lemahnya pengendalian dan pengawasan internal. Pengawasan dinilai belum dilaksanakan secara efektif dan efisien, yang ditunjukkan Pengawasan dinilai belum dilaksanakan secara efektif dan efisien, yang ditunjukkan dengan tetap terjadinya penyimpangan yang berulang-ulang, dalam bentuk kerugian dengan tetap terjadinya penyimpangan yang berulang-ulang, dalam bentuk kerugian negara, rendahnya keberhasilan dan efisiensi pelaksanaan kegiatan yang diawasi serta negara, rendahnya keberhasilan dan efisiensi pelaksanaan kegiatan yang diawasi serta terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan pengawasan.

terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan pengawasan.

Oleh sebab itu, dalam rangka untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat Oleh sebab itu, dalam rangka untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang menjadi salah satu program yang dijalankan dalam reformasi terhadap pemerintah yang menjadi salah satu program yang dijalankan dalam reformasi birokrasi adalah melalui penguatan pengawasan seperti yang dituangkan dalam

birokrasi adalah melalui penguatan pengawasan seperti yang dituangkan dalam RoadRoad Map

Map Reformasi Birokrasi yang terdapat dalam Peraturan Menteri NegaraReformasi Birokrasi yang terdapat dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010.

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010. Dalam fungsi-fungsi manajemen, fungsi pengawasan (

Dalam fungsi-fungsi manajemen, fungsi pengawasan ( controlling controlling ) terkait) terkait terhadap keseluruhan fungsi-fungsi lainnya seperti perencanaan (

terhadap keseluruhan fungsi-fungsi lainnya seperti perencanaan ( planning  planning ),), pengorganisasian (

pengorganisasian (organizing organizing ), pengarahan (), pengarahan (directing directing ) dan koordinasi () dan koordinasi (coordinating coordinating ),), dimana pengawasan berfungsi untuk mengevaluasi apakah organisasi telah berjalan dimana pengawasan berfungsi untuk mengevaluasi apakah organisasi telah berjalan dengan baik dalam pencapaian tujuannya.

dengan baik dalam pencapaian tujuannya.  Adapun

 Adapun program program penguapenguatan tan pengawapengawasan san yang yang telah telah ditetapkan ditetapkan dalamdalam RoadRoad Map

Map Reformasi Birokrasi / RMRB terdiri dari 2 Reformasi Birokrasi / RMRB terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yaitu :(dua) kegiatan, yaitu : 1.

1. Penerapan Sistem PengPenerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerinendalian Intern Pemerintah (SPIP)tah (SPIP)

2. Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai

2. Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai qualityquality assurance

assurance dandan consulting.consulting.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang Program ini bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas

bersih dan bebas dari KKN pada dari KKN pada masing-masing Kementerianmasing-masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah/Lembaga dan Pemerintah Daerah, antara lain agar :

Daerah, antara lain agar : 1.

1. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan neMeningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara oleh gara oleh masing-masmasing-masinging K/L dan Pemda.

(3)

2. Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara pada masingmasing K/L dan 2. Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara pada masingmasing K/L dan

Pemda. Pemda. 3.

3. MeningkatnyMeningkatnya status opini BPK terhadap pengelolaan keuangan negaa status opini BPK terhadap pengelolaan keuangan negara pada masing-ra pada masing-masing K/L dan Pemda.

masing K/L dan Pemda. 4.

4. Menurunnya tinMenurunnya tingkat penyalahggkat penyalahgunaan wewenang unaan wewenang pada masing-pada masing-masing K/masing K/L danL dan Pemda.

Pemda.

Pengawasan sebagai sarana untuk

Pengawasan sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi dalam melaksanakanmeningkatkan efisiensi dalam melaksanakan kegiatan, termasuk sebagai upaya pencegahan terhadap penyimpangan-penyimpangan kegiatan, termasuk sebagai upaya pencegahan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu pengawasan menjadi unsur penting dalam yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu pengawasan menjadi unsur penting dalam menunjang keberhasilan pencapaian

menunjang keberhasilan pencapaian good governance,good governance, yang pada akhirnya adalah untukyang pada akhirnya adalah untuk meningkatkan pelayanan publik demi kesejahteraan masyarakat.

meningkatkan pelayanan publik demi kesejahteraan masyarakat.

Salah satu komitmen pemerintah dalam mewujudkan penyelenggaraan Negara Salah satu komitmen pemerintah dalam mewujudkan penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN adalah dengan membangun sistem pengendalian intern yang bersih dan bebas dari KKN adalah dengan membangun sistem pengendalian intern pemerintah yang efektif sesuai dengan amanat pasal 58 ayat (1)

pemerintah yang efektif sesuai dengan amanat pasal 58 ayat (1) dan (2) Undang-Undangdan (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yaitu dengan diterbitkannya Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yaitu dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Dimana dalam pasal 2 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa untuk mencapai Pemerintah. Dimana dalam pasal 2 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel maka pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel maka menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dilaksanakan dengan berpedoman pada atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dilaksanakan dengan berpedoman pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah merupakan wujud komitmen pemerintah untuk Sistem Pengendalian Intern Pemerintah merupakan wujud komitmen pemerintah untuk meningkatkan manajemen pemerintah dan menguatkan akuntabilitas instansi

meningkatkan manajemen pemerintah dan menguatkan akuntabilitas instansi pemerintahpemerintah yang mengutamakan komitmen pimpinan dan keterlibatan seluruh pegawai. yang mengutamakan komitmen pimpinan dan keterlibatan seluruh pegawai. Pengendalian internal dalam pengawasan dan pelaporan diperlukan untuk menciptakan Pengendalian internal dalam pengawasan dan pelaporan diperlukan untuk menciptakan akuntabilitas yang diharapkan masyarakat dalam rangka mewujudkan tata kelola akuntabilitas yang diharapkan masyarakat dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

pemerintahan yang baik.

Dalam implementasian SPIP, APIP memegang peranan yang penting dalam Dalam implementasian SPIP, APIP memegang peranan yang penting dalam mewujudkan llingkungan pengendalian sesuai dengan pasal 4 Peraturan Pemerintah mewujudkan llingkungan pengendalian sesuai dengan pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahu

Nomor 60 tahun 2008, n 2008, yaitu dengan yaitu dengan perwujudan perwujudan peran Aparat Pperan Aparat Pengawasan engawasan InternIntern Pemerintah (APIP) yang efektif. APIP juga memegang peranan penting dalam Pemerintah (APIP) yang efektif. APIP juga memegang peranan penting dalam mewujudkan akuntabilitas keuangan Pemerintah antara lain melalui review, audit, mewujudkan akuntabilitas keuangan Pemerintah antara lain melalui review, audit, evaluasi, pemantauan, dan pengawasan lainnya yang merupakan bagian dari evaluasi, pemantauan, dan pengawasan lainnya yang merupakan bagian dari implementasi SPIP.

implementasi SPIP. Secara khusus untuSecara khusus untuk memberikan jaminak memberikan jaminan kualitas terhadap laporann kualitas terhadap laporan keuangan serta untuk memenuhi amanat peraturan perundang-undangan, maka APIP keuangan serta untuk memenuhi amanat peraturan perundang-undangan, maka APIP

(4)

dituntut untuk berperan dalam penyajian laporan keuangan melalui reviu atas laporan dituntut untuk berperan dalam penyajian laporan keuangan melalui reviu atas laporan keuangan agar dapat mendorong entitas pemerintah memperoleh opini Wajar Tanpa keuangan agar dapat mendorong entitas pemerintah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK RI.Oleh karena itu, maka artikel ini akan membahas mengenai Pengecualian dari BPK RI.Oleh karena itu, maka artikel ini akan membahas mengenai peran APIP dalam mengawal akuntabilitas keuangan negara melalui reviu dan peran APIP dalam mengawal akuntabilitas keuangan negara melalui reviu dan implementasi SPIP.

implementasi SPIP.

B. AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA B. AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA

Sukses atau gagalnya mencapai pembangunan yang berkesinambungan salah Sukses atau gagalnya mencapai pembangunan yang berkesinambungan salah satunya dipengaruhi bagaimana pemerintah menjalankan tata kelola pemerintahan. Jika satunya dipengaruhi bagaimana pemerintah menjalankan tata kelola pemerintahan. Jika baik maka manajemen sektor publik menjadi efisien, efektif, terintegrasi serta baik maka manajemen sektor publik menjadi efisien, efektif, terintegrasi serta meningkatkan akuntabil

meningkatkan akuntabilitas dan itas dan transparansi (Firdausy CM, transparansi (Firdausy CM, 2010).2010).  Ada 6

 Ada 6 prinsip utamaprinsip utama Good GGood Governanceovernance,, yaitu partisipasi, keadilan, yaitu partisipasi, keadilan, akuntabilakuntabilitas,itas, transparansi, efisiensi dan efektivitas (Hidayat, S dan Abdul Malik Gismar, 2010). transparansi, efisiensi dan efektivitas (Hidayat, S dan Abdul Malik Gismar, 2010).  Akuntabilitas me

 Akuntabilitas merupakan salarupakan salah satu unsur utama h satu unsur utama daridari good governance.good governance.

Menurut Sadjiarto, A (2000), Akuntabilitas dapat diartikan sebagai hubungan Menurut Sadjiarto, A (2000), Akuntabilitas dapat diartikan sebagai hubungan antara pihak yang memegang kendali dan mengatur entitas dengan pihak yang memiliki antara pihak yang memegang kendali dan mengatur entitas dengan pihak yang memiliki kekuatan formal atas pihak pengendali tersebut dan diperlukan pihak ketiga yang kekuatan formal atas pihak pengendali tersebut dan diperlukan pihak ketiga yang accountable

accountable untuk memberikan penjelasan atau alasan yang masuk akal terhadapuntuk memberikan penjelasan atau alasan yang masuk akal terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan dan hasil usaha yang diperoleh sehubungan dengan seluruh kegiatan yang dilakukan dan hasil usaha yang diperoleh sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas dan pencapaian suatu tujuan

pelaksanaan suatu tugas dan pencapaian suatu tujuan tertentu.tertentu.  Akuntabilitas

 Akuntabilitas dapat dapat juga juga diartikan diartikan sebagai sebagai kewajiban kewajiban memberimemberi pertanggungja

pertanggungjawaban atas kinerja suatu waban atas kinerja suatu organisasi publik kepada pihak organisasi publik kepada pihak yang memiliki hakyang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban (Widodo, J. 2001).

atau kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban (Widodo, J. 2001). Sedangkan menurut Kumorotomo Wahyudi

Sedangkan menurut Kumorotomo Wahyudi (2005), akuntabilitas(2005), akuntabilitas (accountability (accountability )) adalah ukuran yang menunjukan apakah aktivitas birokrasi atau pelayanan yang adalah ukuran yang menunjukan apakah aktivitas birokrasi atau pelayanan yang dilakukan pemerintah telah sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang dianut atau norma dilakukan pemerintah telah sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang dianut atau norma dan nilai-nilai masyarakat dan apakah

dan nilai-nilai masyarakat dan apakah pelayanan publik tersebut mampu mengakomodasipelayanan publik tersebut mampu mengakomodasi kebutuhan rakyat.

kebutuhan rakyat.

Lembaga Administrasi Negara membedakan akuntabilitas menjadi 3 (tiga) jenis, Lembaga Administrasi Negara membedakan akuntabilitas menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

yaitu : 1.

1. AkuntabiliAkuntabilitas tas keuangan, keuangan, merupakan merupakan pertanggunpertanggungjawaban gjawaban mengenai mengenai integritasintegritas keuangan, pengungkapan dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. keuangan, pengungkapan dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 2. Akuntabilitas manfaat, pada dasarnya memberi perhatian kepada hasil-hasil kegiatan 2. Akuntabilitas manfaat, pada dasarnya memberi perhatian kepada hasil-hasil kegiatan

pemerintah. pemerintah.

3. Akuntabilitas prosedural, yaitu pertanggungjawaban mengenai apakah suatu prosedur 3. Akuntabilitas prosedural, yaitu pertanggungjawaban mengenai apakah suatu prosedur penetapan dan pelaksanaan suatu kebijakan telah mempertimbangkan masalah penetapan dan pelaksanaan suatu kebijakan telah mempertimbangkan masalah

(5)

moralitas, etika, kepastian hukum, dan ketaatan pada keputusan politis untuk moralitas, etika, kepastian hukum, dan ketaatan pada keputusan politis untuk mendukung pencapaian tujuan akhir yang ditetapkan.

mendukung pencapaian tujuan akhir yang ditetapkan. Pengertian akuntabilitas sangatla

Pengertian akuntabilitas sangatlah luas h luas mencakup seluruh aktivitas birokrasi danmencakup seluruh aktivitas birokrasi dan pelayanan pemerintah dalam banyak bidang. Namun, pada artikel ini akan dibahas pelayanan pemerintah dalam banyak bidang. Namun, pada artikel ini akan dibahas secara khusus mengenai akuntabilitas keuangan yang tercermin dalam Laporan secara khusus mengenai akuntabilitas keuangan yang tercermin dalam Laporan Keuangan pemerintah.

Keuangan pemerintah.  Akuntabilitas

 Akuntabilitas keuangan keuangan menurut menurut Mohamad Mohamad Ismail, Ismail, dkk dkk (2004) (2004) merupakanmerupakan pertanggungjawaban mengenai integritas keuangan serta ketaatan terhadap peraturan pertanggungjawaban mengenai integritas keuangan serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sasaran pertanggungjawaban adalah keberadaan Laporan perundang-undangan. Sasaran pertanggungjawaban adalah keberadaan Laporan Keuangan yang disajikan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku yang Keuangan yang disajikan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku yang mencakup penerimaan dan penggunaan uang.

mencakup penerimaan dan penggunaan uang.

Mohamad Ismail, dkk (2004) juga menjelaskan bahwa penerapan akuntabilitas Mohamad Ismail, dkk (2004) juga menjelaskan bahwa penerapan akuntabilitas berkaitan dengan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang harus berkaitan dengan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang harus dapat diukur pencapaiannya. Ada 4 (empat) dimensi penerapan akuntabilitas yang baik, dapat diukur pencapaiannya. Ada 4 (empat) dimensi penerapan akuntabilitas yang baik, yaitu :

yaitu : 1.

1. Siapa yang harus melSiapa yang harus melaksanakan akunaksanakan akuntabilitas?tabilitas? 2.

2. Kepada Kepada siapa dia siapa dia berakuntabilitberakuntabilitas?as? 3.

3. Apa standar yang Apa standar yang digunakan untuk menilai digunakan untuk menilai akuntabilitakuntabilitas itu as itu sendiri?sendiri? 4.

4. Bagaimana nilai Bagaimana nilai akuntabilitaakuntabilitas s itu sendiri?itu sendiri?

Dalam penyelenggaraan pemerintah, maka yang mempunyai kewajiban Dalam penyelenggaraan pemerintah, maka yang mempunyai kewajiban melaksanakan akuntabilitas adalah pemerintah. Hal ini jelas sebagaimana yang melaksanakan akuntabilitas adalah pemerintah. Hal ini jelas sebagaimana yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan, dimana pemerintah perlu diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan, dimana pemerintah perlu mempertanggungjawabkan kinerjanya melalui penggunaan sumber daya yang mempertanggungjawabkan kinerjanya melalui penggunaan sumber daya yang merupakan milik rakyat. Dalam hal ini salah satu perwujudan akuntabilitas keuangan merupakan milik rakyat. Dalam hal ini salah satu perwujudan akuntabilitas keuangan kepada masyarakat yaitu melalui pelaporan keuangan yang disusun sesuai standar (yaitu kepada masyarakat yaitu melalui pelaporan keuangan yang disusun sesuai standar (yaitu SAP) untuk selanjutnya has

SAP) untuk selanjutnya hasil pertanggungjail pertanggungjawaban tersebut waban tersebut berupa (Lapoberupa (Laporan Keuangan)ran Keuangan) dinilai oleh pihak yang independen dan objektif (yaitu Auditor eksternal, dalam hal ini dinilai oleh pihak yang independen dan objektif (yaitu Auditor eksternal, dalam hal ini dilakukan oleh BPK RI).

dilakukan oleh BPK RI).

Laporan Keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Laporan Keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) 01 paragraf 9 merupakan laporan terstruktur mengenai posisi keuangan dan (PSAP) 01 paragraf 9 merupakan laporan terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi keuangan yang dilakukan oleh entitas pelaporan. Tujuannya adalah untuk transaksi keuangan yang dilakukan oleh entitas pelaporan. Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat keputusan mengenai alokasi sumber daya atau secara spesifik untuk membuat keputusan mengenai alokasi sumber daya atau secara spesifik untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

(6)

Peranan laporan keuangan adalah untuk mengontrol aktivitas organisasi Peranan laporan keuangan adalah untuk mengontrol aktivitas organisasi mengenai perkembangannya maupun permasalahan yang dihadapi untuk segera mengenai perkembangannya maupun permasalahan yang dihadapi untuk segera dilakukan perbaikan-perbaikan dalam pencapaian tujuan organisasi (Samsul, 2009).

dilakukan perbaikan-perbaikan dalam pencapaian tujuan organisasi (Samsul, 2009).

Jadi Laporan Keuangan Pemerintah merupakan salah satu perwujudan Jadi Laporan Keuangan Pemerintah merupakan salah satu perwujudan akuntabilitas keuangan pemerintah sebagai pertanggungjawaban penggunaan dana akuntabilitas keuangan pemerintah sebagai pertanggungjawaban penggunaan dana  APBN/APBD

 APBN/APBD yang yang dapat dapat diawasi diawasi langsung langsung oleh oleh masyarakat. masyarakat. KehadiraKehadiran n BadanBadan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesi (BPK RI) selaku auditor eksternal yang akan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesi (BPK RI) selaku auditor eksternal yang akan melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah dan kemudian melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah dan kemudian memberikan penilaian berupa sebuah opini terhadap Laporan Keuangan yang diperiksa memberikan penilaian berupa sebuah opini terhadap Laporan Keuangan yang diperiksa tersebut, telah menjadi salah satu

tersebut, telah menjadi salah satu prioritas bagi pemerintahan sebagai tuntutan reformasiprioritas bagi pemerintahan sebagai tuntutan reformasi birokrasi karena semakin baik opini yang diperoleh menunjukan tingkat akuntabilitas birokrasi karena semakin baik opini yang diperoleh menunjukan tingkat akuntabilitas keuangan yang semakin baik.

keuangan yang semakin baik.

Namun, pada kenyataannya masih banyak Kementerian/Lembaga dan Namun, pada kenyataannya masih banyak Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang belum mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Pemerintah Daerah yang belum mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) seperti yang diharapkan. Secara umum, beberapa faktor yang menyebabkan laporan seperti yang diharapkan. Secara umum, beberapa faktor yang menyebabkan laporan keuangan K/L dan pemda tersebut belum memperoleh opini WTP adalah karena keuangan K/L dan pemda tersebut belum memperoleh opini WTP adalah karena penyajian yang belum sepenuhnya sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), penyajian yang belum sepenuhnya sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), lemahnya sistem pengendalian intern, belum tertatanya barang milik negara/daerah lemahnya sistem pengendalian intern, belum tertatanya barang milik negara/daerah dengan tertib, pengadaan barang yang belum mengikuti ketentuan yang berlaku, dan dengan tertib, pengadaan barang yang belum mengikuti ketentuan yang berlaku, dan kurang memadainya kapasitas SDM

kurang memadainya kapasitas SDM pengelola keuanganpengelola keuangan..

Oleh sebab itu diperlukan penguatan diberbagai bidang dan salah satunya Oleh sebab itu diperlukan penguatan diberbagai bidang dan salah satunya adalah dibidang pengawasan, yaitu dengan memaksimalkan fungsi APIP sebagai adalah dibidang pengawasan, yaitu dengan memaksimalkan fungsi APIP sebagai  Aparatur

 Aparatur yang yang akan akan mengawal mengawal terciptanya terciptanya akuntabilitas akuntabilitas keuangan keuangan melalui melalui pelaksanaanpelaksanaan reviu atas Laporan Keuangan yang merupakan salah satu bentuk dari implementasi reviu atas Laporan Keuangan yang merupakan salah satu bentuk dari implementasi SPIP.

SPIP.

C. SISTEM

C. SISTEM PENGENDAPENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)LIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2008 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menjelaskan bahwa Sistem tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menjelaskan bahwa Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang Pengendalian Intern (SPI) adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui :

keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui : 1.

1. Kegiatan yanKegiatan yang efektif dan efisieg efektif dan efisien.n.

Kegiatan instansi pemerintah dikatakan efektif bila telah ditangani sesuai dengan Kegiatan instansi pemerintah dikatakan efektif bila telah ditangani sesuai dengan rencana dan hasilnya telah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. rencana dan hasilnya telah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Sedangkan, efisien biasanya dikaitkan dengan pemanfaatan asset untuk Sedangkan, efisien biasanya dikaitkan dengan pemanfaatan asset untuk

(7)

mendapatkan hasil. Kegiatan instansi pemerintah dikatakan efisien bila mampu mendapatkan hasil. Kegiatan instansi pemerintah dikatakan efisien bila mampu menghasilkan produksi yang berkualitas tinggi (pelayanan prima), dengan bahan baku menghasilkan produksi yang berkualitas tinggi (pelayanan prima), dengan bahan baku (sumber daya) yang sesuai dengan standar.

(sumber daya) yang sesuai dengan standar. 2.

2. Keandalan pelaporan Keandalan pelaporan keuangankeuangan

Tujuan ini didasarkan pada pemikiran utama bahwa informasi sangat penting untuk Tujuan ini didasarkan pada pemikiran utama bahwa informasi sangat penting untuk pengambilan keputusan. Agar keputusan yang diambil tepat sesuai dengan pengambilan keputusan. Agar keputusan yang diambil tepat sesuai dengan kebutuhan, maka informasi yang disajikan harus handal/layak dipercaya, dan kebutuhan, maka informasi yang disajikan harus handal/layak dipercaya, dan menggambarkan keadaaan yang sebenarnya. Karena jika laporan yang tersaji tidak menggambarkan keadaaan yang sebenarnya. Karena jika laporan yang tersaji tidak memadai dan tidak benar, maka akan menyesatkan dan dapat mengakibatkan memadai dan tidak benar, maka akan menyesatkan dan dapat mengakibatkan keputusan yang salah serta merugikan organisasi.

keputusan yang salah serta merugikan organisasi. 3.

3. Pengamanan Pengamanan aset negaraset negara.a.  Aset

 Aset diperoleh dengan membelanjakan uang diperoleh dengan membelanjakan uang yang berasal yang berasal dari masyarakat, dari masyarakat, terutamaterutama dari penerimaan pajak dan bukan pajak, yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan dari penerimaan pajak dan bukan pajak, yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan Negara/daerah. Pengamanan asset merupakan isu penting yang mendapat perhatian Negara/daerah. Pengamanan asset merupakan isu penting yang mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Hal ini disebabkan karena kelalaian dalam serius dari pemerintah dan masyarakat. Hal ini disebabkan karena kelalaian dalam pengamanan asset akan berakibat mudahnya terjadi pencurian, penggelapan, dan pengamanan asset akan berakibat mudahnya terjadi pencurian, penggelapan, dan bentuk manipulasi lainnya.

bentuk manipulasi lainnya. 4.

4. Ketaatan terhadap peratuKetaatan terhadap peraturan perundang-undran perundang-undangan.angan.

Setiap kegiatan dan transaksi merupakan suatu perbuatan hukum. Oleh karena itu, Setiap kegiatan dan transaksi merupakan suatu perbuatan hukum. Oleh karena itu, pelaksanaan transaksi atau kegiatan harus taat terhadap kebijakan, prosedur dan pelaksanaan transaksi atau kegiatan harus taat terhadap kebijakan, prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelanggaran terhadap aspek hukum peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelanggaran terhadap aspek hukum dapat mengakibatkan tindakan pidana maupun perdata

dapat mengakibatkan tindakan pidana maupun perdata berupa kerugian.berupa kerugian.

Sedangkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah Sistem Sedangkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

pusat dan pemerintah daerah.

Dalam peraturan tersebut dijelaskan pula bahwa dalam penerapan Sistem Dalam peraturan tersebut dijelaskan pula bahwa dalam penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) harus senantiasa memperhatikan norma keadilan dan Pengendalian Intern (SPI) harus senantiasa memperhatikan norma keadilan dan kepatutan serta mempertimbangkan ukuran, kompleksitas dan sifat dari tugas dan fungsi kepatutan serta mempertimbangkan ukuran, kompleksitas dan sifat dari tugas dan fungsi instansi pemerintah. Adapun unsur-unsu

instansi pemerintah. Adapun unsur-unsur SPIP terdiri dari r SPIP terdiri dari :: 1. Lingkungan Pengendalian

1. Lingkungan Pengendalian

Pimpinan Instansi Pemerintah dan seluruh pegawai harus menciptakan dan Pimpinan Instansi Pemerintah dan seluruh pegawai harus menciptakan dan memelihara lingkungan dalam keseluruhan organisasi yang menimbulkan perilaku memelihara lingkungan dalam keseluruhan organisasi yang menimbulkan perilaku positif dan mendukung terhadap pengendalian intern dan manajemen yang sehat, positif dan mendukung terhadap pengendalian intern dan manajemen yang sehat, melalui :

melalui : a.

a. penegakan ipenegakan integritas dan nintegritas dan nilai etika;lai etika; b.

(8)

c.

c. kepemimpinan yang kepemimpinan yang kondusif;kondusif; d.

d. pembentukapembentukan n struktur organisasi yang struktur organisasi yang sesuai dengan sesuai dengan kebutuhakebutuhan;n; e.

e. pendelegasian wewenang dan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tanggung jawab yang tepat;tepat; f.

f. penyusunan dan penyusunan dan penerapan kebijakan yang penerapan kebijakan yang sehat tentang sehat tentang pembinaan sumber pembinaan sumber dayadaya manusia;

manusia; g.

g. perwujudan peran aparat pengawasan perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif; danintern pemerintah yang efektif; dan h.

h. hubungan kerja yang hubungan kerja yang baik dengan baik dengan Instansi pemerintah terkait.Instansi pemerintah terkait.

Dalam poin (g) yaitu perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah Dalam poin (g) yaitu perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif haruslah dapat :

yang efektif haruslah dapat :

a. memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan a. memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah;

Pemerintah;

b. memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam b. memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam

penyelen

penyelenggaraan tugas dan fggaraan tugas dan f ungsi Instansi Pemerintah; danungsi Instansi Pemerintah; dan

c. memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan c. memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan

fungsi Instansi

fungsi Instansi PemerintaPemerintah.h. 2. Penilaian Resiko

2. Penilaian Resiko

Pengendalian intern harus memberikan penilaian atas risiko yang dihadapi unit Pengendalian intern harus memberikan penilaian atas risiko yang dihadapi unit organisasi baik dari luar maupun dari dalam.

organisasi baik dari luar maupun dari dalam. 3.

3. Kegiatan Kegiatan PengendalPengendalianian

Kegiatan pengendalian membantu memastikan bahwa arahan pimpinan Instansi Kegiatan pengendalian membantu memastikan bahwa arahan pimpinan Instansi Pemerintah dilaksanakan. Kegiatan pengendalian harus efisien dan efektif dalam Pemerintah dilaksanakan. Kegiatan pengendalian harus efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi, antara lain melalui :

pencapaian tujuan organisasi, antara lain melalui : a.

a. Reviu atas kinerja InsReviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang berstansi Pemerintah yang bersangkutan.angkutan. b.

b. Pembinaan sumber Pembinaan sumber daya daya manusia.manusia. c.

c. PengendaliPengendalian atas pengean atas pengelolaan sistem ilolaan sistem informasi.nformasi. d.

d. PengendaliPengendalian fisik atas an fisik atas aset.aset. e.

e. Penetapan dan reviu Penetapan dan reviu atas indikator dan atas indikator dan ukuran kinerja.ukuran kinerja. f.

f. Pemisahan Pemisahan fungsi.fungsi. g.

g. Otorisasi atas transaksi Otorisasi atas transaksi dan kejadian yandan kejadian yang penting.g penting. h.

h. PencatatPencatatan yang an yang akurat dan akurat dan tepat waktu atas tepat waktu atas transaksi dan kejadian.transaksi dan kejadian. i.

i. Pembatasan Pembatasan akses akses atas sumatas sumber dayber daya dan a dan pencatatannypencatatannya.a.  j.

 j. Akuntabilitas teAkuntabilitas terhadap sumbrhadap sumber daya dan pener daya dan pencatatannyacatatannya..

k. Dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan k. Dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan

kejadian penting. kejadian penting.

(9)

4.

4. Informasi daInformasi dan Komunikan Komunikasisi

Informasi harus dicatat dan dilaporkan kepada pimpinan Instansi Pemerintah dan Informasi harus dicatat dan dilaporkan kepada pimpinan Instansi Pemerintah dan pihak lain yang ditentukan. Informasi disajikan dalam suatu bentuk

pihak lain yang ditentukan. Informasi disajikan dalam suatu bentuk dan sarana tertentudan sarana tertentu serta tepat waktu sehingga memungkinkan pimpinan Instansi Pemerintah serta tepat waktu sehingga memungkinkan pimpinan Instansi Pemerintah melaksanakan pengendalian dan tanggung jawabnya.

melaksanakan pengendalian dan tanggung jawabnya. 5. Pemantauan Pengendalian Intern

5. Pemantauan Pengendalian Intern

Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke

Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan memastikanwaktu dan memastikan bahwa rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya dapat segera ditindaklanjuti.

bahwa rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya dapat segera ditindaklanjuti.

Hidayah, K dan Rustan, A (2015), menuliskan bahwa dengan diterapkannya Hidayah, K dan Rustan, A (2015), menuliskan bahwa dengan diterapkannya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) diharapkan dapat menjadi alat untuk Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) diharapkan dapat menjadi alat untuk mengantisipasi atau mendeteksi ketidaksesuaian atau celah pelanggaran yang mungkin mengantisipasi atau mendeteksi ketidaksesuaian atau celah pelanggaran yang mungkin timbul dalam organisasi. Ketika

timbul dalam organisasi. Ketika Sistem PengendaIian Intern (SPI)Sistem PengendaIian Intern (SPI) yang dijabarkan dalamyang dijabarkan dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) bekerja maka SPI yang dilaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) bekerja maka SPI yang dilaksanakan terus menerus tersebut dapat menjadi budaya organisasi pemerintahan di Indonesia, terus menerus tersebut dapat menjadi budaya organisasi pemerintahan di Indonesia, sehingga SPIP juga dapat menciptakan sistem yang mencegah atau mendeteksi sehingga SPIP juga dapat menciptakan sistem yang mencegah atau mendeteksi kejadian-kejadian yang akan merugikan keuangan negara.

kejadian-kejadian yang akan merugikan keuangan negara.

Dengan demikian dengan penerapan SPIP dapat mengurangi praktik Dengan demikian dengan penerapan SPIP dapat mengurangi praktik kecurangan karena proses pemerintahan dilaksanakan secara akuntabel dan

kecurangan karena proses pemerintahan dilaksanakan secara akuntabel dan transparantransparan sehingga bisa diawasi oleh berbagai pihak dalam organisasi pemerintah maupun sehingga bisa diawasi oleh berbagai pihak dalam organisasi pemerintah maupun masyarakat. Melalui pengimplementasian SPIP ini merupakan salah satu upaya masyarakat. Melalui pengimplementasian SPIP ini merupakan salah satu upaya pemerintah mencapai tata kelola pemerintah yang baik.

pemerintah mencapai tata kelola pemerintah yang baik.

D. TUGAS DAN FUNGSI APIP D. TUGAS DAN FUNGSI APIP

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2008 tentang Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menjelaskan bahwa Pengawasan Intern adalah Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menjelaskan bahwa Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

Dalam pelaksanaannya, pimpinan dibantu oleh Aparat Pengawasan Intern Dalam pelaksanaannya, pimpinan dibantu oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), yang terdiri atas :

Pemerintah (APIP), yang terdiri atas : 1.

1. Badan PengawBadan Pengawasan Keuangan Peasan Keuangan Pemerintah (BPKP)merintah (BPKP)

Badan Pengawasan Keuangan Pemerintah (BPKP) melakukan pengawasan Badan Pengawasan Keuangan Pemerintah (BPKP) melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang

(10)

a.

a. Kegiatan yanKegiatan yang bersifat lintas seg bersifat lintas sektoral.ktoral. b.

b. Kegiatan kebeKegiatan kebendaharaan umum nndaharaan umum negara berdasarkan egara berdasarkan penetapan oleh Mentpenetapan oleh Menterieri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.

Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. c.

c. Kegiatan lain Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari berdasarkan penugasan dari Presiden.Presiden. BPKP juga melakukan reviu atas

BPKP juga melakukan reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelumLaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan Menteri Keuangan kepada Presiden serta melakukan pendampingan disampaikan Menteri Keuangan kepada Presiden serta melakukan pendampingan pada Pemerintah Daerah, antara lain melalui :

pada Pemerintah Daerah, antara lain melalui : 

 Kegiatan Kegiatan pendampingan pendampingan penyusunan penyusunan laporan laporan keuangan keuangan K/L/pemdK/L/pemda.a. 

 Review Review laporan laporan keuangan keuangan K/L/pemda K/L/pemda sebelum sebelum diaudit diaudit oleh oleh BPK.BPK. 

 MenindaklaMenindaklanjuti njuti hasil hasil temuan temuan BPK.BPK. 

 PendampingaPendampingan n perbaikan perbaikan sistem sistem pelaporan.pelaporan. 

 Implementasi Implementasi Sistem Sistem Informasi Informasi Manajemen Manajemen Daerah Daerah (SIMDA).(SIMDA). 

 SosialisasiSosialisasi, , pembentukan pembentukan satgas, satgas, dan dan workshop workshop SPIP.SPIP. 

 Peningkatan Peningkatan kapasitas kapasitas SDM SDM pengelolaapengelolaan n keuangan keuangan daerah daerah dan dan APIP.APIP. 2.

2. Inspektorat Jenderal Inspektorat Jenderal atau atau nama lain nama lain yang secara yang secara fungsional melaksanakanfungsional melaksanakan pengawasan intern

pengawasan intern

Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelen

penyelenggaraan tugas ggaraan tugas dan fungsi dan fungsi kementerian negara/lembakementerian negara/lembaga yang ga yang didanai dengandidanai dengan  Anggaran

 Anggaran Pendapatan Pendapatan dan dan Belanja Belanja Negara Negara (APBN) (APBN) serta serta melakukan melakukan reviu reviu atasatas laporan keuangan kementerian negara/lembaga sebelum disampaikan kepada laporan keuangan kementerian negara/lembaga sebelum disampaikan kepada menteri/pimpinan lembaga kepada Menteri Keuangan.

menteri/pimpinan lembaga kepada Menteri Keuangan. 3. Inspektorat Provinsi

3. Inspektorat Provinsi

Inspektorat Provinsi melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam Inspektorat Provinsi melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD ) Provinsi yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD ) Provinsi serta

Provinsi serta melakukan reviu melakukan reviu atas laporan atas laporan keuangan Pemerintah Daerah keuangan Pemerintah Daerah ProvinsiProvinsi sebelum disampaikan Gubernur kepada Badan Pemeriksa Keuangan Republik sebelum disampaikan Gubernur kepada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

Indonesia. 4.

4. Inspektorat KInspektorat Kabupaten/Koabupaten/Kotata

Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten/Kota yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja (SKPD) Kabupaten/Kota yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota serta melakukan reviu atas laporan keuangan Daerah (APBD) Kabupaten/Kota serta melakukan reviu atas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebelum disampaikan Bupati/Walikota kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebelum disampaikan Bupati/Walikota kepada Badan Pemeriksa Keuangan

(11)

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Pemerintah, indikator kinerja inspektorat sebagai Pelaporan Keuangan dan Kinerja Pemerintah, indikator kinerja inspektorat sebagai pengawas intern yaitu sebagai berikut:

pengawas intern yaitu sebagai berikut: a.

a. Dilaksanakan SPI atas pengelola Dilaksanakan SPI atas pengelola keuangan daerah oleh keuangan daerah oleh SKPD.SKPD.

b. Dilaksanakannya transaksi penerimaan, penyetoran dan pembukuan penerimaan b. Dilaksanakannya transaksi penerimaan, penyetoran dan pembukuan penerimaan

pendapatan daerah pada SKPD. pendapatan daerah pada SKPD. c.

c. Tersusunnya laporan keuangan Tersusunnya laporan keuangan dan pertanggungjawaban dan pertanggungjawaban pelaksanaapelaksanaan n APBD.APBD. d.

d. Menentukan efesiensi dan Menentukan efesiensi dan efektifitefektifitas prosedur as prosedur dan dan kegiatan pemerintah daerah.kegiatan pemerintah daerah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern, peran inspektorat selaku internal audit pemerintah lainnya untuk Pengendalian Intern, peran inspektorat selaku internal audit pemerintah lainnya untuk memperkuat dan menunjang efektifitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) selain memperkuat dan menunjang efektifitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) selain sebagai pengawas intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dan sebagai pengawas intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dan melakukan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah melakukan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Berdasarkan peraturan tersebut, indikator kinerja inspektorat dalam (SPIP). Berdasarkan peraturan tersebut, indikator kinerja inspektorat dalam melakukan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern (SPI) antara lain: melakukan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern (SPI) antara lain: a.

a. Penyusunan pedoman Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP.teknis penyelenggaraan SPIP. b. Sosialisasi SPIP.

b. Sosialisasi SPIP. c.

c. PeningkataPeningkatan n kompetenskompetensi i auditor aparat auditor aparat pengawasan intern pengawasan intern pemerintah.pemerintah.

E. REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN E. REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Pemerintah merupakan salah satu bentuk akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah merupakan salah satu bentuk akuntabilitas penggunaan dana yang berasal dari anggaran pemerintah dan dipertanggungjawabkan penggunaan dana yang berasal dari anggaran pemerintah dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Di Indonesia saat ini, opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kepada masyarakat. Di Indonesia saat ini, opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah masih menjadi perhatian lembaga terhadap Laporan Keuangan Pemerintah masih menjadi perhatian lembaga pemerintahan maupun masyarakat, karena opini tersebut menunjukkan kualitas pemerintahan maupun masyarakat, karena opini tersebut menunjukkan kualitas akuntabilitas keuangan lembaga pemerintah.

akuntabilitas keuangan lembaga pemerintah. Maka sangatlah penting untuk

Maka sangatlah penting untuk mencapai akuntabilmencapai akuntabilitas keuangan negara itas keuangan negara sebagaisebagai wujud untuk mencapai kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Dalam rangka wujud untuk mencapai kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas keuangan negara, maka APIP ikut terlibat dalam proses mewujudkan akuntabilitas keuangan negara, maka APIP ikut terlibat dalam proses tersebut, antara lain melalui keterlibatan APIP dalam melaksanakan reviu Laporan tersebut, antara lain melalui keterlibatan APIP dalam melaksanakan reviu Laporan Keuangan yang merupakan bagian dari implementasi SPIP dilingkungannya.

Keuangan yang merupakan bagian dari implementasi SPIP dilingkungannya.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan penjabaran dari Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan penjabaran dari Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara dijelaskan bahwa Aparat undang Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara dijelaskan bahwa Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) pada Kementerian Negara/Lembaga/pemerintah Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) pada Kementerian Negara/Lembaga/pemerintah daerah dapat melakukan

(12)

keandalan informasi yang disajikan pada Laporan Keuangan sebelum disampaikan oleh keandalan informasi yang disajikan pada Laporan Keuangan sebelum disampaikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota kepada pihak-pihak terkait seperti Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota kepada pihak-pihak terkait seperti Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Peran APIP ini dalam rangka Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Peran APIP ini dalam rangka memberikan jasa konsultasi dan jaminan mutu.

memberikan jasa konsultasi dan jaminan mutu.

Reviu atas kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Reviu atas kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3)

ayat (3) huruf a dilaksanahuruf a dilaksanakan dengan membakan dengan membandingkan kinendingkan kinerja dengan tolok ukur kinerja dengan tolok ukur kinerjarja yang ditetapkan.

yang ditetapkan.

Reviu menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008 tentang Reviu menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah prosedur Pedoman Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah prosedur penelusuran angka-angk

penelusuran angka-angka dalam a dalam laporan keuangan, permintaan keterangan, dan laporan keuangan, permintaan keterangan, dan analitisanalitis yang harus menjadi dasar memadai bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang harus menjadi dasar memadai bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk memberi

untuk memberi penilaian terbatas terhpenilaian terbatas terhadap keandaladap keandalan Sistem Pengendalan Sistem Pengendalian Intern (SPI)ian Intern (SPI) dan kesesuaian d

dan kesesuaian dengan Standengan Standar Akuntansi Pear Akuntansi Pemerintahan (SAP). merintahan (SAP). Reviu atas LReviu atas Laporanaporan Keuangan Pemerintah dilakukan untuk memberikan keyakinan atas kualitas laporan Keuangan Pemerintah dilakukan untuk memberikan keyakinan atas kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah. Reviu atas laporan keuangan dilakukan dalam rangka keuangan Pemerintah Daerah. Reviu atas laporan keuangan dilakukan dalam rangka penyusunan pernyataan tanggung jawab (

penyusunan pernyataan tanggung jawab ( statement of responsibility statement of responsibility ) atas laporan) atas laporan keuangan. Pernyataan tanggung jawab tersebut menyatakan bahwa laporan keuangan keuangan. Pernyataan tanggung jawab tersebut menyatakan bahwa laporan keuangan telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan sesuai dengan telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan (SAP).

standar akuntansi pemerintahan (SAP).

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah menjelaskan tentang proses Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah menjelaskan tentang proses pemahaman terhadap SPI yang t

pemahaman terhadap SPI yang terdiri atas memahami sistem dan erdiri atas memahami sistem dan prosedur pengelolaanprosedur pengelolaan keuangan daerah, melakukan observasi dan/atau wawancara dengan pihak terkait keuangan daerah, melakukan observasi dan/atau wawancara dengan pihak terkait disetiap prosedur yang ada,

disetiap prosedur yang ada, melakukan analisis atas resiko yang melakukan analisis atas resiko yang telah diidentifikasi padatelah diidentifikasi pada sebuah kesimpulan tentang kemungkinan terjadinya salah saji yang material dalam sebuah kesimpulan tentang kemungkinan terjadinya salah saji yang material dalam penyusunan laporan keuangan dan melakukan analisis atas resiko yang telah penyusunan laporan keuangan dan melakukan analisis atas resiko yang telah diidentifikasi pada sebuah kesimpulan tentang

diidentifikasi pada sebuah kesimpulan tentang arah pelaksanaan reviu.arah pelaksanaan reviu.

Ruang lingkup reviu sebatas penelaahan Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Ruang lingkup reviu sebatas penelaahan Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan kesesuaian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), yang kesesuaian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), yang dilakukan dengan melihat kesesuaian antara angka-angka yang disajikn dalam LK dilakukan dengan melihat kesesuaian antara angka-angka yang disajikn dalam LK terhadap buku besar, buku pembantu, catatan dan laporan lain yang digunakan dalam terhadap buku besar, buku pembantu, catatan dan laporan lain yang digunakan dalam sistem akuntansi di lingkungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang sistem akuntansi di lingkungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang bersangkutan (Syarifuddin, 2009).

bersangkutan (Syarifuddin, 2009).

 Apabila

 Apabila aparat aparat pengawasan pengawasan intern intern yang yang melakukan melakukan review review menemukanmenemukan bahwa terdapat kekurangan, kesalahan dan penyimpangan dari Standar Akuntansi bahwa terdapat kekurangan, kesalahan dan penyimpangan dari Standar Akuntansi Pemerintah dan peraturan lainnya, aparat pengawasan intern memberitahukan hal Pemerintah dan peraturan lainnya, aparat pengawasan intern memberitahukan hal

(13)

tersebut kepada entitas yang direview untuk dilakukan perbaikan sebagaimana tersebut kepada entitas yang direview untuk dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

mestinya.

Reviu atas Laporan Keuangan merupakan bagian dari pelaksanaan SPIP Reviu atas Laporan Keuangan merupakan bagian dari pelaksanaan SPIP yang dilaksanakan oleh APIP. Dalam p

yang dilaksanakan oleh APIP. Dalam pasal 47 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60asal 47 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 menyatakan bahwa Menteri/Pimpinan lembaga, Gubernur dan Tahun 2008 menyatakan bahwa Menteri/Pimpinan lembaga, Gubernur dan Bupati/Walikota bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaran Sistem Bupati/Walikota bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaran Sistem Pengendalian Intern (SPI) dilingkungan pemerintahan masing-masing. Berdasarkan Pengendalian Intern (SPI) dilingkungan pemerintahan masing-masing. Berdasarkan pasal ini, tanggung jawab penyelenggaran SPIP dan keberhasilan penerapan SPIP pasal ini, tanggung jawab penyelenggaran SPIP dan keberhasilan penerapan SPIP sangat tergantung pada komitmen dari Pimpinan / Kepala Daerah masing-masing. Dalam sangat tergantung pada komitmen dari Pimpinan / Kepala Daerah masing-masing. Dalam hal ini Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur dan Bupati/Walikota dibantu oleh APIP. hal ini Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur dan Bupati/Walikota dibantu oleh APIP. Dengan diterapkan SPIP, maka diharapkan Pemerintah dapat meningkatkan Dengan diterapkan SPIP, maka diharapkan Pemerintah dapat meningkatkan akuntabilitasnya yang salah satunya tercermin dalam opini terhadap Laporan Keuangan akuntabilitasnya yang salah satunya tercermin dalam opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah.

Pemerintah.

F. PERAN APIP DALAM MENGAWAL AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA F. PERAN APIP DALAM MENGAWAL AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA

 APIP

 APIP memegang memegang peranan peranan yang yang cukup cukup penting penting dalam dalam sistem sistem pemerintahpemerintahan,an, dimana sebagai fungsi pengawasan

dimana sebagai fungsi pengawasan (controlling)(controlling)  APIP bertanggungjawab dalam  APIP bertanggungjawab dalam mengevalusi dan menilai fungsi-fungsi manajemen yang lain, yaitu fungsi perencanaan mengevalusi dan menilai fungsi-fungsi manajemen yang lain, yaitu fungsi perencanaan (( planning  planning ), pengorganisasian (), pengorganisasian (organizing organizing ), pengarahan (), pengarahan (directing directing ) dan koordinasi) dan koordinasi ((coordinating coordinating ) agar tujuan ) agar tujuan organisasi dapat tercapai.organisasi dapat tercapai.

Salah satu peran APIP dalam mengawal akuntabilitas keuangan negara yaitu Salah satu peran APIP dalam mengawal akuntabilitas keuangan negara yaitu melalui reviu atas laporan keuangan pemerintah dan merupakan bagian dalam melalui reviu atas laporan keuangan pemerintah dan merupakan bagian dalam pengimplementasi SPIP secara keseluruhan. Dengan memaksimalkan fungsi APIP pengimplementasi SPIP secara keseluruhan. Dengan memaksimalkan fungsi APIP dalam melakukan reviu atas laporan keuangan dan implementasi SPIP dalam melakukan reviu atas laporan keuangan dan implementasi SPIP dilingkungannya, diharapkan dapat meningkatkan kinerja pemerintahan secara khusus dilingkungannya, diharapkan dapat meningkatkan kinerja pemerintahan secara khusus dalam hal akuntabilitas keuangan yang tercermin melalui opini atas Laporan Keuangan dalam hal akuntabilitas keuangan yang tercermin melalui opini atas Laporan Keuangan yang diberikan BPK RI.

yang diberikan BPK RI.

Dalam pengimplementasian SPIP, BPKP selaku APIP berperan dalam Dalam pengimplementasian SPIP, BPKP selaku APIP berperan dalam pembinaan penyelenggaraan SPIP yang meliputi :

pembinaan penyelenggaraan SPIP yang meliputi :

1. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP. 1. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP. 2. Sosialisasi SPIP.

2. Sosialisasi SPIP.

3. Pendidikan dan pelatihan SPIP. 3. Pendidikan dan pelatihan SPIP.

4. Pembimbingan dan konsultansi SPIP. 4. Pembimbingan dan konsultansi SPIP.

5. Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah. 5. Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah.

(14)

Pemerintah ingin meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah ingin meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dengan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari kinerja pemerintah dengan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan oleh BPK RI. Oleh sebab itu diperlukan hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan oleh BPK RI. Oleh sebab itu diperlukan usaha yang melibatkan semua unsur pemerintahan yang ditempuh dengan usaha yang melibatkan semua unsur pemerintahan yang ditempuh dengan pelaksanaan SPIP oleh semua pegawai dan meningkatkan kualitas reviu atas laporan pelaksanaan SPIP oleh semua pegawai dan meningkatkan kualitas reviu atas laporan keuangan yang dilakukan oleh APIP sebagai fungsi konsultasi dan jaminan mutu.

keuangan yang dilakukan oleh APIP sebagai fungsi konsultasi dan jaminan mutu.

G. KESIMPULAN G. KESIMPULAN

 Akibat

 Akibat maraknya maraknya berbagai berbagai kasus kasus Korupsi, Korupsi, Kolusi Kolusi dan dan Nepotisme Nepotisme (KKN)(KKN) dilingkungan Pemerintah telah menyebabkan berkurangnya kepercayaan masyarakat dilingkungan Pemerintah telah menyebabkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Oleh sebab itu pemerintah berusaha melakukan berbagai terhadap pemerintah. Oleh sebab itu pemerintah berusaha melakukan berbagai pembaharuan diberbagai bidang agar memperoleh kepercayaan masyarakat kembali. pembaharuan diberbagai bidang agar memperoleh kepercayaan masyarakat kembali. Usaha-usaha yang telah dilakukan pemerintah antara lain dengan pelaksanaan Usaha-usaha yang telah dilakukan pemerintah antara lain dengan pelaksanaan reformasi birokrasi, dimana salah satu upaya yang ditempuh adalah melalui penguatan reformasi birokrasi, dimana salah satu upaya yang ditempuh adalah melalui penguatan pengawasan melalui penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan pengawasan melalui penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan peningkatan peran Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).

peningkatan peran Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).  Akuntabilitas me

 Akuntabilitas merupakan salah srupakan salah satu aspek pentinatu aspek penting dalam mewujg dalam mewujudkan suatuudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik. Akuntabilitas keuangan merupakan suatu wujud tata kelola pemerintahan yang baik. Akuntabilitas keuangan merupakan suatu wujud pertanggungjawaban pemerintahan atas penggunaan sumber daya yang diperoleh dari pertanggungjawaban pemerintahan atas penggunaan sumber daya yang diperoleh dari anggaran pemerintah kepada masyarakat. Untuk menilai akuntabilitas keuangan suatu anggaran pemerintah kepada masyarakat. Untuk menilai akuntabilitas keuangan suatu pemerintahan maka perlu dilakukan pemeriksaan oleh pihak yang independen, dalam pemerintahan maka perlu dilakukan pemeriksaan oleh pihak yang independen, dalam hal ini dilaksanakan oleh auditor eksternal pemerintah, yaitu Badan Pemeriksa hal ini dilaksanakan oleh auditor eksternal pemerintah, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Hasil pemeriksaan BPK berupa opini atas Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Hasil pemeriksaan BPK berupa opini atas Laporan Keuangan pemerintahan yang mencerminkan tingkat akuntabilitas keuangan Laporan Keuangan pemerintahan yang mencerminkan tingkat akuntabilitas keuangan pemerintah. Tingkat akuntabilitas keuangan ini dapat meningkatkan tingkat pemerintah. Tingkat akuntabilitas keuangan ini dapat meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja

kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintapemerintah.h.

Oleh sebab itu banyak Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah Oleh sebab itu banyak Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah berusaha mencapai akuntabilitas keuangan melalui perolehan opini Wajar Tanpa berusaha mencapai akuntabilitas keuangan melalui perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Keuangannya. Untuk mencapai maksud Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Keuangannya. Untuk mencapai maksud tersebut tentulah diperlukan usaha dan kerjasama seluruh aparatur dalam tersebut tentulah diperlukan usaha dan kerjasama seluruh aparatur dalam Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah masing-masing, dimana salah satu cara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah masing-masing, dimana salah satu cara yang ditempuh adalah melalui pengimplementasian Sistem Pengendalian Intern yang ditempuh adalah melalui pengimplementasian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang melibatkan seluruh pegawai dalam menerapkan Sistem Pemerintah (SPIP) yang melibatkan seluruh pegawai dalam menerapkan Sistem Pengendalian Intern untuk memberikan keyakinan yang memadai atas pelaksanaan Pengendalian Intern untuk memberikan keyakinan yang memadai atas pelaksanaan kegiatan yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan, keandalan pelaporan kegiatan yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

(15)

Untuk mencapai keandalan pelaporan keuangan, APIP juga melakukan Untuk mencapai keandalan pelaporan keuangan, APIP juga melakukan reviu atas Laporan Keuangan sebelum diserahkan ke BPK RI untuk dilakukan audit. reviu atas Laporan Keuangan sebelum diserahkan ke BPK RI untuk dilakukan audit. Reviu yang dilakukan oleh APIP ini sebagai bentuk evaluasi dan jika ada hal-hal yang Reviu yang dilakukan oleh APIP ini sebagai bentuk evaluasi dan jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) ataupun peraturan tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) ataupun peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka akan terdeteksi lebih dini oleh APIP untuk perundang-undangan yang berlaku, maka akan terdeteksi lebih dini oleh APIP untuk selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Reviu atas Laporan selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Reviu atas Laporan Keuangan merupakan bagian dari implementasi SPIP dan diharapkan melalui Keuangan merupakan bagian dari implementasi SPIP dan diharapkan melalui implementasi SPIP dan Reviu Laporan Keuangan dapat meningkatkan opini atas implementasi SPIP dan Reviu Laporan Keuangan dapat meningkatkan opini atas Laporan Keuangan yang diberikan oleh BPK RI yang tentunya akan meningkatkan Laporan Keuangan yang diberikan oleh BPK RI yang tentunya akan meningkatkan akuntabilitas keuangan pemerintah sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan akuntabilitas keuangan pemerintah sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

(16)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Firdausy,Carunia Mulya. 2010. Konsep dan Kebijakan Good Governance : Suatu Tinjauan Firdausy,Carunia Mulya. 2010. Konsep dan Kebijakan Good Governance : Suatu Tinjauan Ekonomi.Good Governance dalam Peningkatan Pelayanan Publik dan Ekonomi.Good Governance dalam Peningkatan Pelayanan Publik dan Pembangunan Ekonomi di Daerah. Syarif Hidayat (Editor).

Pembangunan Ekonomi di Daerah. Syarif Hidayat (Editor). Jurnal Ekonomi danJurnal Ekonomi dan Pembanguna

Pembangunan, Vol. n, Vol. XVII Nomor.2 XVII Nomor.2 .Yayasan Obor Indonesia. Jakarta..Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Herbasuki. 2015. Identifikasi Kondisi dan Upaya Penguatan Pengawasan dalam Rangka Herbasuki. 2015. Identifikasi Kondisi dan Upaya Penguatan Pengawasan dalam Rangka

Reformasi Birokrasi di

Reformasi Birokrasi di Kabupaten Pekalongan.Kabupaten Pekalongan. Gema Publika Jurnal Manajemen danGema Publika Jurnal Manajemen dan Kebijakan Publik 

Kebijakan Publik . Vol. 1, No. . Vol. 1, No. 1, Oktober 2015.1, Oktober 2015.

Hidayah, K dan Rustan, A. 2015. Analisis Penerapan Unsur Lingkungan Pengendalian SPIP Hidayah, K dan Rustan, A. 2015. Analisis Penerapan Unsur Lingkungan Pengendalian SPIP

di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.

di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal BorneoJurnal Borneo  Administrato.

 Administrato. Volume 11/No. 1/2015 : 73.Volume 11/No. 1/2015 : 73.

Hidayat, S dan Abdul Malik Gismar. 2010.

Hidayat, S dan Abdul Malik Gismar. 2010. Good Governance VS Shadow State dalamGood Governance VS Shadow State dalam Penyelenggaraan Pemerintah daerah”, Jurnal Penelitian Politik, vol. 7 no. 1, hlm Penyelenggaraan Pemerintah daerah”, Jurnal Penelitian Politik, vol. 7 no. 1, hlm 23-35.

23-35.

Kumorotomo, Wahyudi. 2005.

Kumorotomo, Wahyudi. 2005.  Akuntabilitas  Akuntabilitas Birokrasi Birokrasi Publik, Publik, Sketsa Sketsa pada pada Masa Masa TransisiTransisi Pustaka Pelajar 

Pustaka Pelajar .. Yogyakarta.Yogyakarta. Mohamad, Ismail, dkk. 2004.

Mohamad, Ismail, dkk. 2004. Konsep dan Pengukuran Akuntabilitas.Konsep dan Pengukuran Akuntabilitas. Penerbit UniversitasPenerbit Universitas Trisakti. Jakarta.

Trisakti. Jakarta.

Purba, CB. 2014.

Purba, CB. 2014. Opini dan Status Opini dan Status Tindak Lanjut Rekomendasi Badan Pemeriksa KeuanganTindak Lanjut Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan pada Pemerintah Daerah di Kalimantan Barat, Tengah, dan Timur.

pada Pemerintah Daerah di Kalimantan Barat, Tengah, dan Timur. Jurnal Akuntansi Jurnal Akuntansi .. Volume XVIII, No. 03,

Volume XVIII, No. 03, September 2014: 384-407.September 2014: 384-407.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.tentang Keuangan Negara.  _________

 ________________, _______, Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah Republik Republik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 8 8 Tahun Tahun 20062006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Pemerintah.

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Pemerintah.  _________

 ________________, _______, Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah RepubliRepublik k Indonesia Indonesia Nomor Nomor 60 60 Tahun Tahun 20082008 tentang Sistem

tentang Sistem PengendaPengendalian Intern.lian Intern.  _________

 ________________, _______, Peraturan Peraturan Menteri Menteri Dalam Dalam Negeri Negeri Nomor Nomor 4 4 Tahun Tahun 20082008 tentangtentang Pedoman Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Referensi

Dokumen terkait

Marilah kita membalas kebaikankebaikan Tuhan dengan berkomitmen bahwa di tahun 2014 kita akan lebih mengasihi dan takut Tuhan, tekun melayani, terdidik, tahan uji dan menjadi

Prosesor yang cepat dapat kita lihat dari core (inti prosesor) semakin banyak core yang digunkan pada prosesor semakin cepat juga kinerja komputer yang kita

DRAM (Dynamic Random Access Memory) adalah jenis RAM yang menyimpan setiap bit data yang terpisah dalam kapasitor dalam satu sirkuit terpadu.. Data yang terkandung di

Langkah-langkah pembuatan perencanaan pembelajaran PAI berbasis multimedia 2 Pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis multimedia  Deskripsi proses pembelajaran PAI berbasis

Terdapat 3 jenis tumbuhan yang menunjukkan angka presentase tertinggi, sebesar 99,6% yaitu suraung (Ocimum basilicum), jahe (Zingiber officinale), dan jambu batu

Penelitian menurut Natsir (2005) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh langsung negatif tetapi signifikan dari kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan.

Implementasi metode komparatif dalam penelitian ini yaitu dengan membandingkan antara Kala Saka Sunda dengan penanggalan masehi yang sama-sama menggunakan sistem Matahari