• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERWAKILAN BPKP PROVINSI GORONTALO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 NOMOR : LKIN 18/PW31/6/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERWAKILAN BPKP PROVINSI GORONTALO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 NOMOR : LKIN 18/PW31/6/2016"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI GORONTALO

NOMOR : LKIN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

PERWAKILAN

BPKP

PROVINSI GORONTALO

NOMOR : LKIN – 18/PW31/6/2016 TANGGAL : 27 JANUARI 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN 2015

18/PW31/6/2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

(2)

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

NOMOR : LKIN-18/PW31/6/2016

TANGGAL : 27 JANUARI2016

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PERWAKILAN BPKP PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015

(3)

2015 L A K I P Halaman | i

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

KATA PE

NGANTAR

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, BPKP adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan berperan dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional, melaksanakan pembinaan penyelenggaraan SPIP oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, serta mendorong peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara.

Sebagai implementasi atas amanah tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo melakukan kegiatan audit, evaluasi, reviu, investigasi, bimbingan teknis, dan asistensi kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, termasuk BUMD/BLUD. Hasil pengawasan dan pembinaan dikelompokkan ke dalam empat fokus pengawasan, yaitu: (i) Pengawalan Pembangunan Nasional; (ii) Peningkatan Ruang Fiskal; (iii) Pengamanan Aset Negara/Daerah; dan (iv) Peningkatan Governance System diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga kepada para stakeholders serta memberikan keyakinan yang memadai atas kualitas akuntabilitas keuangan negara/daerah dan penyelenggaraan SPIP pada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah serta mendorong terhadap peningkatan akuntabilitas keuangan yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN.

Hasil pelaksanaan amanah tersebut dituangkan dalam laporan sebagaimana yang ditentukan dalam Permenpan Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

(4)

LAKIPPerwak胎nProvinsiG。rontaioTahun2015berisirangkumaninformasisecara

menyeIuruh atas hasiI pengawasan dan pembinaan sebaga一 media

pehanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pengawasanlntem akuntabiiitas

keuangan negara/daerah terhadap satuan ke桓 kementeriannembaga(instansi VertikaI)da…nitke両d油ngkunganpemerintahdaerahdiwilayahProvinsiGorontalo. LaporaninidisaJikansecarasistematiSkedaIamempatBabyaitu;BabIPendahuluan,

BabilPerencanaandanPeda巾anKjne直Bab川Akuntab柵asKine両danBabIV

Penutup.

Akhir kata・SemOga LAKIPinidapatmembehkaninformaslyang bermanfaat bagi Semuapihakyangberkepentingandalampengambilankeputusanstrategis,khususnya

dalam peningkatan kua撮as akuntab桐as keuangan negaraIdaerah,Serta

PembangunandiProvinsiGorontalo.

Go勝訴書評016

iwanTaufiqPuManto NiP19680607198903100101

(5)

2015 L A K I P Halaman | iii

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

DAFTAR

ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

RINGKASAN EKSEKUTIF ... vii

BAB I: PENDAHULUAN ……… 1

A. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Perwakilan ... 1

B. Aspek Strategis Organisasi ... 4

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi ... 5

D. Struktur Organisasi ... 7

E. Sistematika Penyajian ... 8

BAB II: PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ………... 9

A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ... 9 1. Pernyataan Visi ... 9 2. Pernyataan Misi ... 12 3. Tujuan Strategis ... 16 4. Sasaran Strategis ... 16 5. Sasaran Program ………. 17

6. Program dan Kegiatan ... 18

B. Perjanjian Kinerja 2015 ... 21

1. Renacana Kinerja Tahunan (RKT) 2015 ………...19

BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA ……….. 24

A. Capaian Kinerja ... 37

B. Realisasi Anggaran ……... 48

BAB IV: PENUTUP ... 50 LAMPIRAN:

Lampiran 1 Target Indikator Kinerja, Dana, dan OH

Lampiran 2 Target, Realisasi dan capaian Indikator Kinerja, Dana dan OH Lampiran 3 Rincian Nama PP yang Mendukung Rekomendasi Hasil

Pengawasan s.d 31 Desember 2015 Lampiran 4 Capaian Kegiatan Dukungan Pengawasan

(6)

2015 L A K I P Halaman | iv

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

DAFTAR

TABEL

Tabel 2.1 Target KinerjaSasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Tabel 2.2 Tabel Target KinerjaSasaranKegiatan (Output)

Tabel 2.3 Tabel Target Output per Bidang Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Tabel 3.1 Realisasi Output per Jenis dan Fokus Pengawasan Tabel 3.2 Realisasi Penugasan per Jenis dan Fokus Pengawasan Tabel 3.3 Capaian Realisasi per Jenis dan Fokus Pengawasan

Tabel 3.4 Target, Realisasi, dan Capaian Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan 1 sampai dengan 31 Desember Tahun 2015

Tabel 3.5 Target, Realisasi, dan Capaian Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan 2sampai dengan 31 Desember 2015

Tabel 3.6 Capaian Outcome Tahun 2015 Tabel 3.7 Realisasi Anggaran per Program Tabel 3.8 Realisasi Anggaran per Jenis Belanja

(7)

2015 L A K I P Halaman | v

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

DAFTAR

GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Gambar 2 Sistematika Laporan

(8)

2015 L A K I P Halaman | vi

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Ringkasan

Eksekutif

Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, BPKP memasuki babak baru dimana ditegaskan bahwa peran BPKP adalah sebagai auditor Presiden yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden, bertugas untuk melakukan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada seluruh Instansi Pemerintah, serta pengembangan alat kendali Presiden dan Wakil Presiden. Dengan babak baru tersebut BPKP membenahi diri dengan mengadakan reposisi dan revitalisasi yang diawali dengan merumuskan visi, misi, dan strategi yang baru dan dilanjutkan dengan penyesuaian program dan kegiatan.

Dengan paradigma baru ini, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo berusaha memberikan perbaikan dan nilai tambah bagi penyelenggaraan pemerintahan dan membantu pemerintah di wilayah Provinsi Gorontalo untuk mencapai tujuannya. Hal tersebut dilakukan melalui pemberian jasa assurance dan consulting.

Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP disampaikan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Dalam pelaporan kinerja ini disajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis yang memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke depan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPKP, di samping merupakan pertanggungjawaban kinerja BPKP dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2015, juga mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang

(9)

2015 L A K I P Halaman | vii

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi.

Sampai dengan 31 Desember Tahun 2015, capaian kinerja sasaran program dan sasaran kegiatan beserta sumber daya pendukung yang menjadi tanggung jawab Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Capaian dua sasaran program yang diindikasikan oleh empat indikator kinerja yang menjadi tanggung jawab Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo memperlihatkan kinerja sasaran program satu mencapai 97,9%, dan sasaran program dua mencapai 100%.

b. Capaian sasaran kegiatan yang diindikasikan oleh tujuh indikator kinerja memperlihatkan capaian sasaran kegiatan satu (IKK 1.1.a.1) mencapai kinerja 97,8%, sasaran kegiatan dua (IKK 1.1.a.2) mencapai kinerja 100%, sasaran kegiatan tiga(IKK 1.1.a.3) mencapai kinerja 100%, sasaran kegiatan empat(IKK 2.1.a.1) mencapai 101,67%, sasaran kegiatan lima(IKK 2.1.b.1) ,mencapai 100%, sasaran kegiatan enam(IKK 2.1.b.2) mencapai kinerja94,29%, dan sasaran kegiatan tujuh(IKK 2.1.b.3) mencapai kinerja 105,59%.

c. Penyerapan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp39.737.831.626,00atau97% dari anggaran sampai tahun 2015 sebesar Rp40.987.882.000,00.

d. Realisasi penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sampai dengan 31 Desember 2015 sebanyak 15.837 Orang Hari (OH) atau mencapai 102,2 % dari rencana OH sampai dengan 31 Desember sebanyak 15.500 OH.

Pencapaian kinerja BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo belum seluruhnya dapat mencapai 100% sampai dengan akhir tahun 2015, hal ini dikarenakan 2 (dua) sasaran Rencana Strategis tidak dapat dilaksanakan, karena tidak adanya permintaan dari stakeholder untuk sasaran Rencana strategis tersebut, yaitu penugasan Hambatan Kelancaran Pembangunan dan Penyesuaian Harga.

(10)

2015 L A K I P Halaman | 1

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BAB I

PENDAHULUAN

A. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Perwakilan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan lembaga pemerintah non-kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan intern pemerintah dan dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, yaitu berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia.

BPKP memiliki 33 perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo yang merupakan perwakilan dengan klasifikasi Tipe Bsetingkat eselon II berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/306/M.PAN-RB/2/2013 tentang Peningkatan Eselon 8 (delapan) Perwakilan BPKP serta Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP.

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, Iwan Taufiq Purwanto, S.E., M.B.A dilantik oleh Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo, Drs. H. Idris Rahim, M.M. pada tanggal 25 Agustus 2015 menggantikan Kepala Perwakilan sebelumnya Drs. Herman Hermawan, CA yang dilantik oleh Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo, Drs. H. Idris Rahim, M.M. pada tanggal 26 April 2013 di Kantor Gubernur Gorontalo.

1. Kedudukan

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo adalah Instansi Vertikal BPKP di daerah Gorontalo yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP.

2. Tugas Pokok

Sesuai dengan Pasal 2 dan 3 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di

(11)

2015 L A K I P Halaman | 2

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Dan berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014, Perwakilan BPKP mempunyai tugas:

a. melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

b. melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara; c. melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan

atau atas permintaan Kepala Daerah;

d. melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan

e. melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo menyelenggarakan fungsi:

1) perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;

2) pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/ daerah;

(12)

2015 L A K I P Halaman | 3

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

aset negara/daerah;

4) pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/ kebijakan pemerintah yang strategis;

5) pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli,dan upaya pencegahan korupsi;

6) pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;

7) pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat;

8) pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;

9) pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan;

10) pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan fungsional auditor;

11) pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;

12) pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;

13) pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di BPKP; dan

(13)

2015 L A K I P Halaman | 4

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

14) pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

B. Aspek Strategis Organisasi

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan merupakan Lembaga Non Kementerian yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. Peningkatan Kinerja Pelaksanaan Tugas BPKP sejalan dengan Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat.

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, sebagai bagian integral dari BPKP sepenuhnya mendukung BPKP dalam menjalankan peran strategisnya yaitu sebagai “Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Gorontalo”.

Dukungan terhadap peran BPKP tersebut diberikan dalam bentuk upaya yang sungguh-sungguh untuk membantu terwujudnya aparatur pemerintah yang bersih dan terselenggaranya manajemen pelaksanaan pembangunan di wilayah Provinsi Gorontalo melalui:

1. Pengawalan Pembangunan, 2. Peningkatan Ruang Fiskal, 3. Pengamanan Ase, dan 4. Governance System.

(14)

2015 L A K I P Halaman | 5

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

C. Kegiatan dan Produk Layanan Organisasi

Kegiatan dan layanan produk organisasi yang diberikan pada pemerintahan se-wilayah Provinsi Gorontalo adalah mendorong Pemda-Pemda dan instansi vertikal untuk menyusun rencana aksi dalam rangka menyelesaikan temuan-temuan BPK RI, maupun permasalahan-permasalahan lain yang mungkin mempengaruhi opini laporan keuangan di masa akan datang. Dalam rangka Penerapan PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, dan Permendagri No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pada Pemenrintah Daerah, serta untuk meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan Pemda, pada tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo secara proaktif telah bekerja sama dengan Pemda dalam upaya menuju opini WTP. Upaya tersebut telah menjadi prioritas penugasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo karena padaLKPD Tahun 2014seluruhPemda, yakni tujuh Pemda telah memperoleh opini WTP dari BPK RI.

Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pengawasan selalu dilakukan reviu dan melakukan pembelajaran dari proses pengawasan yang berlangsung di negara-negara lain (best practices benchmarking) melalui studi literatur maupun studi ke organisasi internal audit negara yang bersangkutan. Dengan perbaikan yang terus-menerus tersebut, diharapkan BPKP dapat menjadi pembina yang lebih kompeten bagi aparat pengawasan pemerintah lainnya.

Kapabilitas pengelolaan organisasi dan profesional pengawasan BPKP diarahkan pada kerangka penilaian Internal Audit Capability Model dengan target minimal kapabilitas pada Level 3 pada tahun 2019, dengan karakteristik sebagai berikut:

1) Peran dan jasa pengawasan BPKP saat ini berupa jasa assurance dan

consulting diarahkan menuju kepada peran sebagai penggerak perubahan

(Service and Role of Internal Audit Element).

2) Pengelolaan SDM BPKP diarahkan untuk membangun pegawai yang profesional, meningkatkan koordinasi serta meningkatkan kompetensi dan kerjasama tim (People Management Element).

3) Pengawasan intern BPKP dalam rencana strategi pengawasan berfokus pada kebutuhan shareholder dan stakeholder dengan memperhatikan fokus prioritas dan risiko. Memperbaiki metodologi pengawasan berdasarkan

(15)

2015 L A K I P Halaman | 6

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

perbaikan proses internal maupun praktek-praktek terbaik pengawasan (Professional Practices Element).

4) Mengembangkan manajemen kinerja pengawasan baik organisasi maupun individu, melalui SIM HP dan New IPMS untuk kepentingan manajemen hasil pengawasan maupun untuk manajemen sumber daya pengawasan (Performance Management and Accountability Element).

5) Sinergitas dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya dalam melakukan pengawasan lintas sektor dan menjadi mitra pemerintah dalam tindak lanjut perbaikan manajemen hasil pemeriksaan BPK RI. Sementara itu, hasil pengawasan BPKP berupa rekomendasi kepada Presiden dan pimpinan Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dalam rangka mewujudkan hubungan yang harmonis dan efektif dengan mitra kerja (Organizational Relationship and Culture Element).

6) Dalam kedudukannya sebagai auditor Presiden, BPKP melakukan pengawasan secara independen dengan kewenangan dan kekuasaan mandiri walaupun sebatas kegiatan lintas sektoral. BPKP aktif untuk melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan pengendalian intern dalam memitigasi risiko, meningkatkan kepatuhan dan mendorong tercapainya tujuan organisasi (Governance Structure Element).

Pengembangan kapabilitas dan kapasitas pengawasan intern BPKP senantiasa dilakukan dengan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, untuk memberi keyakinan bahwa tujuan BPKP dapat tercapai. Penerapan sistem pengendalian intern diarahkan pada penyelenggaraan yang efektif dengan kerangka penilaian kematangan implementasi SPIP. Maturitas penyelenggaraan SPIP ditargetkan berada padal level 3, dengan karakteristik bahwa BPKP telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian untuk semua kegiatan pokok BPKP, sebagai media pengendalian (control design). Kebijakan dan prosedur atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas beberapa kegiatan operasional telah mulai dilaksanakan dan didokumentasikan secara konsisten.

(16)

2015 L A K I P Halaman | 7

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Gambar1:

Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

D. Struktur Organisasi

Sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo termasuk dalam perwakilan BPKP tipe B dengan struktur organisasi terdiri atas:

1. Kepala Perwakilan; 2. Bagian Tata Usaha; dan 3. Kelompok Jabatan Fungsional.

Subbagian Keuangan Subbagian Kepegawaian &Umum KelompokJabat anFungsional

Bagian Tata Usaha

(17)

2015 L A K I P Halaman | 8

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BAB 4

BAB 3

BAB 1

BAB 2

Gambar2:

Sistematika Penyajian LAKIP

E. Sistematika Penyajian

LaporanAkuntabilitasKinerjaInstansiPemerintah (LAKIP) inimenginformasikanpencapaiankinerjaPerwakilan BPKP ProvinsiGorontaloselamaperiode 1 Januari 2015s.d. 31 Desember 2015. Penyajian LAKIP 2015 dapat diilustrasikan dalam bagan berikut:

PenetapanKinerja 2015

RencanaStrategis 2015-2019

Perencanaan&Perjaniian Kinerja

CapaianKinerja

2015

Analisis CapaianKinerja

Penutup

1. Ringkasan capaian

2. Hambatan/kendala dalam pencapaian sasaran

Pendahuluan

(18)

2015 L A K I P Halaman | 9

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BAB II

A. Rencana Strategis 2015 - 2019

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo mempunyai rencana strategis yang berorientasi pada hasil, dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada, atau yang mungkin timbul. Rencana strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo mencakup visi, misi, tujuan, dan sasaran.

Merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama.

Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP secara nasional, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo telah menetapkan Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Periode 2015-2019 pada 21Desember 2015 dengan Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Nomor LSTRA-156/PW31/6/2015 tentang Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2015-2019. Renstra tersebut mengacu pada Renstra BPKP Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala BPKP No. 2 Tahun 2015.

1.

P

E R N Y AT A AN

V

I S I

Melalui proses dan tahapan yang melibatkan berbagai lapisan pegawai hingga pimpinan tertingginya, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo menetapkan suatu komitmen untuk mewujudkan visi BPKP ke depan yaitu:

Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Gorontalo

PERENCANAAN DAN

PERJANJIAN KERJA

(19)

2015 L A K I P Halaman | 10

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional. Sebagai gambaran yang diimpikan tahun 2019 atau setelahnya, visi BPKP diharapkan menjadi acuan bagi setiap pegawai BPKP di semua tingkatan untuk melaksanakan tugasnya.

Terdapat beberapa kata kunci yang perlu diberi makna secara khusus agar dapat membangun persepsi yang sama di antara insan pegawai di lingkungan BPKP, diantaranya:

 Sebagai Auditor Pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga Presiden yang difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung fakta lapangan dan memberikan respon berupa informasi assurance melalui suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem informasi akuntabilitas. BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah bertanggung jawab langsung kepada Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintah RI dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalosebagai Auditor Internal Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga dan pemerintah daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat obyektif, tidak bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan prinsip independensi.

 Sebagai auditor berkelas dunia, BPKP harus menunjukan aspek yang berkualitas, di antaranya aspek profesionalisme sumber daya manusia (SDM), aspek kewenangan dan kapabilitas organisasi, dan aspek leverage rekomendasi hasil pengawasan.

SDM BPKP harus memiliki kompetensi minimal dalam bidang pengawasan, diarahkan menjadi personil yang lebih memiliki kompetensi sesuai tujuan dan sasaran strategis BPKP. Kompetensi yang memungkinkan kemahiran profesional dalam pelaksanaan pengawasan intern, berdasarkan standard

(20)

2015 L A K I P Halaman | 11

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

dari AAIPI atau IIA, dengan quality assurance berjenjang untuk memastikan kualitas proses pelaksanaan pengawasan.

Kewenangan BPKP dalam pengawasan program lintas di kementerian, lembaga dan pemerintah daerah diwujudkan dalam pemberian kualitas yang independen dan obyektif atas pengendalian intern yang diterapkan dalam sertifikasi profesi pengawasan. Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan kapasitas yang memadai dalam melakukan koordinasi dan kerjasama tim, paham atas budaya organisasi serta sistem dan proses yang berlaku di BPKP.

Kualitas informasi assurance dan rekomendasi strategis yang diberikan auditor BPKP harus sedemikian rupa sehingga mempunyai daya ungkit

(leverage) yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan

dan program pembangunan.

 Untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan,terdapat dua ruang lingkup utama: Pertama, terkait dengan fungsi manajemen lingkup pengawasan intern yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua, terkait dengan lingkup APBN, pengawasan intern akan meliputi fungsi penerimaan, program prioritas nasional dan kebijakan fiskal. Pengawasan BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan yang mengemuka pada pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden atau masyarakat luas.

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sebagai penjabaran Visi BPKP yaitu“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional” sejalan dengan Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015  2019. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya persinggungan antara peran BPKP dengan beberapa agenda prioritas Pembangunan Nasional (NAWA CITA) antara lain agenda kedua yang isinya adalah membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Dalam lingkup yang lebih spesifik, mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan fungsi yang dilaksanakannya, BPKP mengambil peran penting yang mengerucut sebagai Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu Hadir dalam Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Terpercaya.

(21)

2015 L A K I P

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

2.

P

E R N Y AT A AN

Visi yang telah ditetapkan merupakan kesepakatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Berdasarkan visi yang telah ditetapkan, dirumuskan misi

sebagai berikut :

Penetapan misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Misi Kesatu, yaitu: “

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola

Efektif di Wilayah

Misi ini mengandung dua hal

BPKP.Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembanguna

tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.

a. Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan dalam misi ini akan bermuara pada pemberian informasi

rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah

1

st

2

nd

3

rd

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

E R N Y AT A AN

M

I S I

Visi yang telah ditetapkan merupakan kesepakatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Berdasarkan visi yang telah ditetapkan, dirumuskan misi-misi Perwakilan BPKP Provin

Penetapan misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Misi Kesatu, yaitu: “Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah ProvinsiGorontalo”

Misi ini mengandung dua hal, yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.

an Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan embangunan

Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan i ini akan bermuara pada pemberian informasi

rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah

• Menyelenggarakan Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Pembangunan Nasional guna Mendukung Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih Wilayah Provinsi Gorontalo

• Membina secara efektif penyelenggaraan Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Provinsi Gorontalo

• Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Gorontalo

Halaman | 12

Visi yang telah ditetapkan merupakan kesepakatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Berdasarkan visi yang misi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan

yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas n” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.

an Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan i ini akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah

Intern terhadap Keuangan dan Mendukung Tata Kelola Bersih dan Efektif di

penyelenggaraan sistem (SPIP) di wilayah

Pengawasan Intern Kompeten di Wilayah

(22)

2015 L A K I P Halaman | 13

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan (scrutiny) masyarakat dan

stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber

daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.

Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi pengawasan, BPKP menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala KLPK melalui jasa assurance dan consultancy.Jasa assurance mencakup pemberian informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas dari para mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan jasa consultancy berwujud rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja KLPK sebagai mitra kerja BPKP. Perwujudan peran pengawasan intern tersebut sekurang-kurangnya harus memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional. BPKP harus berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak tercapainya Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015

2019.

Jasa assurance dan consultancy dihasilkan melalui pelaksanaan kegiatan

assurance dan konsultansi. Kegiatan dimaksud dapat mengacu kepada PP

60 Tahun 2008, Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 dan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2014. PP 60/2008 memberi batasan pengawasan intern sebagai seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

b. Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif

Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah

(23)

2015 L A K I P Halaman | 14

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi.Pengawasan intern BPKP diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif.Di samping itu, terdapat struktur organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang cukup terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan pembangunan serta laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka mengetahui sejauh mana tujuan pemerintahan dan pembangunan tercapai. Dengan kerangka transparansi tersebut, para penyelenggara menyiapkan diri untuk menjelaskan capaian targetnya dan menjelaskan jika terjadi kegagalan, alasan kegagalan pengelolaan keuangan dan pembangunan atau menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas pencapaian tujuan dimaksud.Dengan menjaga partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas tersebut diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif.

Misi Kedua, yaitu: “Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Provinsi Gorontalo”

Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP.Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Pada periode 2015 – 2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk meningkatkan maturitas SPIP di tingkat Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Korporasi (KLPK) bahkan hingga tingkat program (prioritas) pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan tanggung jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK.BPKP sebagai pembina penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan

(24)

2015 L A K I P Halaman | 15

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen KLPK.Hal tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan dan pengendalian risiko oleh semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan utamanya yang dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP). Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan personel dan pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kematangan implementasi SPIP secara keseluruhan di KLPK (Kementerian/Lembaga/ Pemda/Koroporasi).

Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif.Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik antara keduanya.Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan (pengawasan fungsional), sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini Sistem Pengendalian Intern.Sistem pengendalian intern, dalam sejarahnya adalah bentuk lanjutan dari pengawasan melekat.

Misi Ketiga, yaitu: “Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di wilayah ProvinsiGorontalo” Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.

(25)

2015 L A K I P Halaman | 16

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

3.

T

U J U AN

S

T R AT E G I S

Penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai dalam jangka waktu satu sampai lima tahun dituangkan dalam tujuan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.

Tujuan akan menjadi arah perjalanan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dan perbaikan-perbaikan yang diinginkan sesuai dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.

Pembentukan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo bertujuan agar pelaksanaan tugas pengawasan yang diamanahkan kepada BPKP dapat berjalan lebih efisien dan efektif guna mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik serta lebih meningkatkan pelayanan kebutuhan para pemangku kepentingan akan penguatan akuntabilitas laporan keuangan dan impelentasi SPIP di wilayah Provinsi Gorontalo.

Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut: 1) Peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan

nasional yang bersih dan efektif;

2) Peningkatan efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

3) Peningkatan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten.

4. S

AS AR AN

S

T R AT E G I S

Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo untuk tahun 2015-2019sebagaimana termuat dalam Peraturan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Nomor LSTRA-156/PW31/5/2015 tanggal 21 Desember 2015 tentangRencana Strategis BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

(26)

2015 L A K I P Halaman | 17

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

1. Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan tata kelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan negara/daerah dan eningkatan kepabilitas APIP;

2. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan;

3. Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan pegawai.

5. S

AS AR AN

P

R O G R AM

Pengelolaan pencapaian visi, misi dan tujuan tersebut ditentukan oleh pengelolaan pencapaian sasaran strategis, sasaran program dan sasaran kegiatan.Kemampuan pengelolaan pencapaian visi, misi dan tujuan tersebut ditentukan oleh kualitas pengukuran kinerja sasaran strategis, sasaran program dan sasaran kegiatan.Pengukuran kinerja merupakan langkah penting yang harus dilakukan oleh BPKP untuk dapat mengetahui sejauh mana rencana dalam Renstra BPKP berhasil dicapai.Faktor-faktor mana yang berkontribusi dalam menghambat capaian kinerja, sekaligus dapat ditemukan akar permasalahan tidak tercapainya suatu rencana. Lingkup pengukuran kinerja meliputi pengukuran kinerja sasaran strategis, kinerja program dan kinerja kegiatan.

Tabel 2.1. Target Kinerja Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Outcome

Satuan Target

1 Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan tata kelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan

negara/daerah dan peningkatan kapabilitas APIP Persentase Tindak lanjut hasil pengawasan % 30 Peningkatan maturitas SPIP % 10 Peningkatan Kapabilitas APIP % 10 2 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

Kepuasan layanan Bidang Tata Usaha

Skala likert

(27)

2015 L A K I P Halaman | 18

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Outcome

Satuan Target

3 Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan pegawai

Kepuasan layanan penyediaan sarana prasarana Skala likert 7

6. P

R O G R AM D AN

K

E G I AT AN

Program merupakan kumpulan kegiatan untuk menjalankan misi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang targetnya ditetapkan setiap tahun selama kurun waktu periode renstra yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja (Performance Plan) dan merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja serta lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian, kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian tujuan yang memberikan kontribusi bagi pencapaian visi organisasi. Kegiatan merupakan aspek operasional dari suatu rencana strategis yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan visi organisasi, dan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun.

Sasaran program pengawasan BPKP diharapkan dapat dicapai terlaksananya kegiatan- kegiatan utama pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, keuangan daerah dan pembangunan nasional; pembinaan penyelenggaraan SPIP serta pembinaan kompetensi aparat pengawasan intern pemerintah. Sasaran yang akan dicapai dari kegiatan tersebut terlihat seperti pada Tabel 2.2 berikut:

(28)

2015 L A K I P Halaman | 19

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 2.2. Tabel Target Kinerja Sasaran Kegiatan (Output) Sasaran Strategis Indikator

Kinerja Output Satuan Target 2015 Target 2016 Target 2017 Target 2018 Target 2019 1 Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan tata kelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan negara/daerah dan eningkatan kepabilitas APIP Rekomendasi Hasil Pengawasan Rekome ndasi 92 92 92 92 92 Rekomendasi Pembinaan Penyelenggar aan SPIP Rekome ndasi 2 2 2 2 2 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP Rekome ndasi 2 2 2 2 2 2 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Lap 60 60 60 60 60 3 Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan pegawai Tersedianya sarana dan prasarana BPKP Unit 2 2 2 2 2

Berdasarkan Bidang Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, target output pengawasan sebesar 96 rekomendasi dapat dijelaskan sebagai berikut.

(29)

2015 L A K I P Halaman | 20

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 2.3. Tabel Target Output per Bidang

Target output di atas berdasarkan target rekomendasi strategis yang sudah ditetapkan oleh rendal pada masing-masing kedeputian. Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo berfungsi melakukan kegiatan pengawasan di daerah sebagai dukungan kepada rendal untuk mencapai target tersebut. Jumlah output di atas akan berubah setiap tahun yang dijalani sesuai dengan target masing-masing rendal.

GAMBAR 2.1PENYUSUNAN TARGET OUTPUT PERWAKILAN

Bidang IPP DEPUTI 1 DEPUTI V DEPUTI III DEPUTI 1I DEPUTI 1V Bidang APD Bidang AN Bidang Invest

∑ Direktorat pemberi tugas x target output ke PWK

Target Output PWK

8 dit x 2 output = 16 0utput pwk

Persentase ∑ Pemda yang intensitas pembinaannnya prediktable 65% dari 18 pemda=12 pemda

Penugasan per korporasi

Penugasan per kasus Target Kinerja Jumlah Rekomendasi

Strategis Bidang IPP 18 APD 13 AN 34 INVEST 30 P3A 1 TOTAL 96

(30)

2015 L A K I P Halaman | 21

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Perubahan atas desain penghitungan output perwakilan ini per tahun dijelaskan dalam Renja Tahunan.

Untuk mendukung ketercapaian sasaran program pengawasan, dilakukan dengan kegiatan dukungan pengawasan.

B. Perjanjian Kinerja 2015

1.

K

E B I J AK AN

P

E N G AW AS AN D AN

P

E M B I N A AN

T

AH U N

2015

Kegiatan Pengawasan BPKP tahun 2015 didasarkan pada kebijakan di bidang pengawasan dan pembinaan dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), RPJMN, dan Renstra.

Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, kegiatan pengawasan yang mencakup tugas BPKP mencakup:

a. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan atas kegiatan tertentu, yang meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, serta kegiatan lainnya berdasarkan penugasan presiden.

b. Pembinaan penyelenggaraan SPIP, meliputi penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP, sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, pembimbingan dan konsultasi, serta peningkatan kompetensi APIP.

Kebijakan pengawasan BPKP juga mengacu kepada: a. RPJM 2015 - 2019 serta RKP 2015;

b. Direktif Presiden;

c. Hasil Analisis Lingkungan Strategis;

d. Isu strategis yang menjadi perhatian pemerintah untuk kepentingan BPKP; e. Rencana Strategis (Renstra) BPKP 2015 - 2019.

2.

R

E N C AN A

K

I N E R J A

T

AH U N AN

(RKT)

2 015

Sesuai dokumen perjanjian kinerja tahun 2015, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalomendukung tercapainya dua sasaran program Deputi/Sekretariat

(31)

2015 L A K I P Halaman | 22

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Utama dengan tujuh indikator kinerja. Untuk itu, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo bertanggung jawab untuk mencapai dua sasaran program dan tiga sasaran kegiatan dengan dua indikator kinerja program dan tujuh indikator kinerja kegiatan sebagaimana disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2.4

Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Sasaran Program/ Kegiatan

dan Indikator Kinerja Satuan

Target Th. 2015 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 1 2 3 4 5 6 7 1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP 1.1 Rekomendasi Pengawasan Interen Rekomen-dasi 96 13 23 13 47 1.1.a Tersedianya informasi hasil pengawasan dalam mencapai perbaikan tatakelola, perbaikan sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan negara/daerah, dan peningkatan kapabilitas APIP

1.1.a.1 Rekomendasi Hasil Pengawasan Rekomen-dasi 92 10 23 12 47 1.1.a.2 Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP/SPI Rekomen-dasi 2 1 0 1 0 1.1.a.3 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP Rekomen-dasi 2 2 0 0 0 2. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPKP 2.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP % 100 7,79 54,92 7,79 29,51 2.1.a Tersedianya dukungan manajemen dan

(32)

2015 L A K I P Halaman | 23

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Sasaran Program/ Kegiatan

dan Indikator Kinerja Satuan

Target Th.

2015 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4

1 2 3 4 5 6 7

pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

2.1.a.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Laporan 60 19 11 19 11

2.1.b Termanfaat-kannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan kesesmaan 7 skala likert 2.1.b.1 Terlaksananya pembangunan konstruksi gedung perwakilan BPKP Unit 1 0 0 0 1 2.1.b.2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP Unit 70 0 37 0 33 2.1.b.3 Tersedianya alat rumah tangga BPKP Unit 161 0 23 0 138

(33)

2015 L A K I P Halaman | 24

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BABIII

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja yang disajikan berikut ini merupakan hasil realisasi atas seluruh kegiatan dalam tahun 2015 periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 yang ditujukan untuk memenuhi target rencana kinerja yang telah ditetapkan.

Secara umum, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo telah memenuhi tugas dan fungsi yang dibebankan. Hal ini tercermin dari capaian 94 rekomendasi strategis dari 96 rekomendasi strategis yang telah ditetapkan.

Capaian RS Tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 1. Kemudian capaian Indikator Sasaran Program dapat dilihat pada Lampiran 2.

Sampai dengan cut off data per 31 Desember 2015, ikhtisar realisasi penugasan pengawasan yang disajikan dalam kategori output (Rekomendasi Strategis), penugasan pengawasan, jenis pengawasan, fokus pengawasan, dan sumber daya adalah sebagai berikut:

a. Realisasi Output per Jenis dan Fokus Pengawasan Tabel 3.1

Realisasi Output per Jenis dan Fokus Pengawasan

Fokus Pengawasan RS

Assurance RS Consulting Jumlah RS

Pengawalan Pembangunan 26 - 26

Peningkatan Ruang Fiskal 1 1 2

Pengamanan Aset 34 - 34

Governance System - 32 32

Jumlah 61 33 94

Dari data di atas dapat terlihat bahwa rekomendasi strategis yang sudah dilaksanakan adalah sejumlah 94 rekomendasi. Realisasi tersebut terdiri dari 26 Rekomendasi Strategis untuk Fokus Pengawasan Pengawalan Pembangunan, 2 RS untuk Fokus Pengawasan Peningkatan Ruang Fiskal, 34 RS untuk Fokus Pengawasan Pengamanan Aset dan 32 RS untuk Fokus Pengawasan Perbaikan/Peningkatan

(34)

2015 L A K I P Halaman | 25

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

b. Realisasi Penugasan per Jenis dan Fokus Pengawasan Tabel 3.2

Realisasi Penugasan per Jenis dan Fokus Pengawasan

Fokus Pengawasan PP

Assurance PP Consulting Jumlah PP

Pengawalan Pembangunan 160 - 160

Peningkatan Ruang Fiskal 15 2 17

Pengamanan Aset 58 - 58

Governance System - 160 160

Jumlah 233 162 395

Data di atas menunjukkan bahwa sampai dengan 31 Desember 2015, telah terealisasi sejumlah 395 penugasan pengawasan, terdiri dari 160 Penugasan pada fokus pengawasan Pengawalan Pembangunan, 17 pada fokus Peningkatan Ruang Fiskal, 58 pada fokus Pengamanan Aset dan 160 pada fokus Governance System.

c. Capaian Penugasan Tahun 2015

Tabel 3.3

Capaian Realisasi per Jenis dan Fokus Pengawasan

Fokus Pengaw asan

Rencana Realisasi % Realisasi

RS PP HP Dana RS PP HP Dana RS PP HP Dana

Pengawa lan Pembang unan 26 113 5.978 1.405.081.600 26 160 6.107 1.274.494.608 100 129 102 91 Peningka tan Ruang Fiskal 2 14 617 148.400.000 2 17 583 120.006.149 100 121 94 81 Pengama nan Aset 36 41 1.828 546.346.000 34 58 1.862 494.308.388 94 132 102 90 Governa nce System 32 77 3.090 846.320.400 32 160 3.275 836.054.378 100 190 106 99 Jumlah 96 245 11.513 2.946.148.000 94 395 11.827 2.724.863.523 98 148 103 92

Data di atas menunjukkan bahwa sampai dengan 31 Desember 2015, output Rekomendasi Strategis telah tercapai 98%, penugasan pengawasan telah tercapai 148%, hari pengawasan telah tercapai 103%, dan dana telah tercapai 92%.

(35)

2015 L A K I P Halaman | 26

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

1. Jenis Pengawasan

Jenis pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Perwakilan BPK Provinsi Gorontalo sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

a. Jenis Assurance

(1) Monitoring prioritas pembangunan nasional (verifikasi lapangan janji presiden).

(2) Pengelolaan PNBP Kementerian Agraria dan Tata Ruang. (3) Monev akselerasi swasembada pangan.

(4) Audit operasional pengelolaan keuangan pada KPU. (5) Audit Pamsimas.

(6) Audit PNPM Generasi Sehat Cerdas. (7) Audit proyek CCDP.

(8) Audit PNPM Mandiri Perdesaan. (9) Audit PNPM Mandiri Perkotaan. (10) Audit operasional PNBP pada KKP. (11) Audit PNBP BHP frekuensi.

(12) Audit kinerja aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan. (13) Audit kinerja program JKN.

(14) Monev bansos sarpras pendidikan.

(15) Audit operasional dana siap pakai dan dana rehabilitasi rekonstruksi BPBD.

(16) Audit pengelolaan barang sitaan dan barang rampasan. (17) Evaluasi penyerapan anggaran K/L.

(18) Verifikasi pembayaran atas paket pekerjaan proyek instansi vertikal. (19) Evaluasi penyelenggaraan fungsi PTSP.

(20) Evaluasi pelaksanaan rehabilitasi penyalahgunaan narkoba pada BNN. (21) Audit kinerja PPIP.

(22) Evaluasi penyerapan anggaran pemda.

(23) Monitoring dana DAK dan reviu tambahan dana DAK. (24) Pengawasan PAD.

(25) Evaluasi pelayanan obat publik.

(26) Evaluasi penangguangan penyakit menular. (27) Evaluasi AKIP.

(36)

2015 L A K I P Halaman | 27

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

(29) Pemantauan transparansi PBJ. (30) Probity audit PBJ.

(31) Koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi. (32) Evaluasi penyediaan dan pemeliharaan listrik. (33) Audit tujuan tertentu atas cash flow PT SHS. (34) Evaluasi ketahanan pangan nasional dan GP3K. (35) Evaluasi kinerja pada BUMD dan BLUD.

(36) Audit dalam rangka PKKN. (37) Pemberian keterangan ahli. (38) Koordinasi pengawasan. b. Jenis Consulting

(1) Pendampingan verifikasi PNBP-PKH.

(2) Pendampingan penyusunan laporan keuangan K/L.

(3) Pendampingan pengawasan dan pemeriksaan pada Kepolisian Daerah.

(4) Reviu laporan keuangan K/L.

(5) Quality assurance atas inventarisasi BMN pada satker Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(6) Asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah. (7) Asistensi penyempurnaan kebijakan akuntansi pemerintah daerah. (8) Bimbingan teknis aplikasi SIMDA Desa.

(9) Asistensi penyusunan RTP temuan BPK. (10) Pendampingan penyusunan LPPD. (11) Bimbingan teknis OPAD.

(12) Quality assurance atas DA/RTP SPIP. (13) Asistensi pelaksanaan reviu LAKIP. (14) Bimbingan teknis probity audit.

(15) Pendampingan penyusunan laporan keuangan BUMD/BLUD. (16) Asistensi manajemen aset BUMD.

(17) Asistensi penerapan dan pengembangan GCG BUMD. (18) Bimbingan teknis sistem informasi akuntansi BLUD. (19) Pendampingan penyusunan Standar Pelayanan Minimal. (20) Asistensi penyusunan RBA.

(37)

2015 L A K I P Halaman | 28

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

(22) Sosialisasi dan Bimtek Fraud Control Plan (FCP). (23) Asistensi peningkatan kapabilitas APIP daerah. (24) Pendampingan bimtek SPIP oleh APIP.

Pengelompokan jenis pengawasan menurut empat fokus pengawasan dan per bidang bisa dilihat pada lampiran 4.

2. HASIL PENGAWASAN TAHUN 2015

A.

PENGAWALAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Dalam tahun 2015, hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dengan fokus pengawalan pembangunan nasional di Provinsi Gorontalo menunjukkan hal-hal yang perlu mendapat perhatian Gubernur Gorontalo yaitu: (1) Pengawalan Pembangunan dalam Bidang Kesehatan

- Program Jaminan Kesehatan Nasional: kurangnya jumlah tempat tidur dan tenaga medis, serta pemenuhan kebutuhan obat.

- Penyediaan dana Kesehatan belum sesuai ketentuan yang berlaku yaitu berkisar antara 7,71% sampai dengan 9,07% dari jumlah yang ditetapkan sebesar 10%.

- Evaluasi atas Pelayanan Obat Publik pada Pemerintah Daerah: Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango belum memiliki Peraturan Daerah tentang Sistem Kesehatan Daerah, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango belum memiliki Tim Perencanaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Terpadu, beberapa jenis obat dan perbekalan kesehatan yang tidak tersedia dalam e-catalogue, keberadaan distributor obat kurang mendukung pelaksanaan pengadaan melaluie-purchasing, persentase peresepan obat generik masih di bawah target, kekosongan stok vaksin yang cukup lama, kemasan vaksin yang tidak efisien dan dropping vaksin yang mendekati tanggal kadaluarsa. (2) Pada kegiatan pencapaian swasembada padi, jagung, dan kedelai:

pengadaan benih yang belum dilaksanakan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan petani. Realisasi anggaran kegiatan Program Akselerasi Swasembada Pangan Kementerian Pertanian yang dikelola oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo per

(38)

2015 L A K I P Halaman | 29

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

31 Desember 2015 adalah sebesar Rp157.130.228.424,00 dari plafon anggaran sebesar Rp162.363.403.000,00 atau 96,78% dari total anggaran. (3) Hasil verifikasi Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi

(GP3K) pada PT Pupuk Kaltim: distributor dan pengecer yang tidak memiliki persediaan pupuk di gudang sesuai dengan ketentuan, pengendalian atas pupuk bersubsidi ditingkat pengecer belum maksimal, dan penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani diluar RDKK.

(4) Penyediaan dana Pendidikan (di luar biaya Gaji dan Tunjangan) belum sesuai ketentuan yang berlaku yaitu berkisar antara 5,33% sampai dengan 9,73% dari jumlah yang ditetapkan sebesar 20% dari APBD.

(5) Hasil Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang Kemaritiman tahun 2014 (pada Pemerintah Provinsi Gorontalo, Kabupaten Bone

Bolango, dan Kabupaten Boalemo) berkisar antara 66,25 – 70,58 atau

dalam kategori Baik. Untuk meningkatkan kinerja tersebut perlu dilakukan upaya peningkatan potensi Kelautan dan Perikanan yang mencakup pemberdayaan nelayan melalui penyediaan bantuan dan pelatihan/penyuluhan, pemanfaatan teknologi informasi untuk pengembangan data dan informasi perikanan, serta pembinaan teknis operasional terhadap pelabuhan ikan.

(6) Monitoring pengawalan pembangunan infrastruktur yang strategis di Provinsi Gorontalo mencakup:

- Pembangunan PLTG Gorontalo Peaker 2x50 MW di Paguat Kabupaten Pohuwato: pembebasan lahan yang masih belum tuntas, terutama untuk pembangunan tanki gas dan fasilitas penunjangnya. PLTG Paguat akan mulai beroperasi dengan menggunakan bahan bakar solar/diesel.

- Pembangunan PLTU Anggrek 100 MW di Kabupaten Gorontalo Utara: struktur tanah yang berbatuan keras sehingga harus dilakukan peledakan untuk pemecahan batu dan perubahan desain konstuksi pondasi.

- Pembangunan Gedung Terminal pada Bandara Djalaludin:pembebasan lahan yang sebagian masih bermasalah(klaim dari masyarakat) dan kebutuhan listrik terminal baru sebesar 1000 KVA yang belum dapat terpenuhi.

(39)

2015 L A K I P Halaman | 30

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

- Pembangunan Pelabuhan Kelas III Anggrek: belum tercapainya realisasi fisik dibandingkan dengan rencana, keterbatasan transportasi beton dengan truk molen yang mengakibatkan volume beton yang dituangkan untuk membuat container yard tidak optimal dan warga yang menginginkan kompensasi atas tanah yang telah dihibahkan kepada Pelabuhan Anggrek.

- Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Randangan Kiri (Lanjutan) Pohuwato: - Belum tercapainya realisasi fisik dengan rencana yang telah ditetapkan disebabkan antara lain terkendala pembebasan lahan dan kurang maksimalnya kinerja kontraktor/penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaannya.

- Pembangunan Jalan Gorontalo Outter Ring Road (GORR) Provinsi Gorontalo

- Realisasi fisik sampai dengan akhir tahun 2015 untuk pembangunan GORR I APBN, GORR I APBNP, GORR II APBNP, GORR III APBNP diproyeksikan tidak akan mencapai rencana yang telah ditetapkan sebesar 100%. Hal ini disebabkan oleh belum selesainya pembebasan lahan pada beberapa titik pada masing-masing paket pembangunan jalan GORR oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui tim Pembebasan lahan yang diketuai oleh Kepala BPN Provinsi Gorontalo. - Pembangunan Gedung IGD RSUD DR. Hasri Ainun Habibie Provinsi

Gorontalo Tahap I: belum tercapainya realisasi fisik dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan karena kurang maksimalnya kinerja Kontraktor/Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan terutama pemenuhan kebutuhan material dan tenaga kerja.

(7) Evaluasi PTSP Pemerintah Daerah:pelimpahan kewenangan penyelenggaraan fungsi pelayanan penanaman modal (perizinan dan non perizinan) belum diberikan sepenuhnya kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT)dan sebagian masih dikelola SKPD teknis.

(40)

2015 L A K I P Halaman | 31

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

B.

PENINGKATAN RUANG FISKAL

Hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan dalam rangka memberikan kontribusi untuk peningkatan ruang fiskal APBN dan APBD terhadap satuan kerja Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Gorontalo, menunjukkan beberapa hal sebagai berikut:

(1) Rata-rata realisasi penyerapan anggaran Pemerintah Daerah se-Provinsi Gorontalo untuk tahun 2014 (per 31 Desember 2014) adalah 89,19%. Sedangkan realisasi penyerapan anggaran untuk Tahun 2015 (per 31 Desember 2015) se-Provinsi Gorontalo, rata rata sebesar 87,95%.

(2) Dalam neraca Pemerintah Daerah (per 31 Desember 2014), aset seluruh Pemda di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan sebesar 14,37% dari tahun 2013. Rasio aset lancar dibandingkan dengan kewajiban jangka pendek rata-rata sebesar 53,37%. Sedangkan jumlah SILPA Tahun 2014 sebesar Rp304,97 milyar, mengalami kenaikan sebesar Rp77,8 milyar atau 34,26% dibandingkan dengan tahun 2013.

(3) PAD seluruh Pemda di wilayah Provinsi Gorontalo tahun 2015 mengalami penurunan rata-rata sebesar 11,50% dibandingkan dengan tahun 2014. Proporsi PAD tahun 2015 dibandingkan dengan jumlah Pendapatan tahun 2015 sebesar 9,79%, menunjukkan bahwa pembiayaan pembangunan di wilayah Provinsi Gorontalo untuk Tahun 2015 masih sangat tergantung pada Pendapatan Transfer, yaitu sebesar 90,21%. Tren dari tahun ke tahun, proporsi PAD dibandingkan dengan jumlah pendapatan masih berfluktuasi, akibat tidak tercapainya target penerimaan dari beberapa sektor sumber PAD. Penetapan Target Penerimaan PAD tidak didasarkan pada potensi riil, disebabkan belum adanya database tentang potensi pajak/retribusi daerah yang diperbarui secara berkala.

(4) Jumlah Belanja Modal tahun 2015 mengalami peningkatan 31,06% dari tahun 2014, dengan Rasio Belanja Modal dibandingkan dengan Jumlah Belanja tahun 2015 sebesar 23,58%. Jika dibandingkan dengan rasio serupa di tahun 2014 sebesar 20,58%, menunjukkan adanya kenaikan. (5) Belanja Pegawai tahun 2015 meningkat sebesar 6,32% jika dibandingkan

(41)

2015 L A K I P Halaman | 32

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

dengan Jumlah Belanja adalah sebesar 45,08% dan jika dibandingkan dengan rasio serupa di tahun 2014 sebesar 48,49%, menunjukkan adanya penurunan.

(6) Hasil reviu atas DAK dan DAK TUD menunjukkan sejumlah Rp155 milyar eligible untuk dialokasikan sebagai DAK pada APBD Tahun 2015 di Kota Gorontalo Rp75 milyar, Kabupaten Boalemo Rp80 milyar, Potensi PNBP pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Gorontalo belum dipungut secara optimal.

C.

PENGAMANAN TERHADAP ASET NEGARA/DAERAH

Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontaloyang dilaksanakan dalam rangka pengamanan aset negara/daerah melalui kerjasama dengan aparat penegak hukum (KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian) dalam upaya pemberantasan korupsi, yaitu dengan melakukan audit investigatif dan audit tujuan tertentu Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) atas permintaan APH, dan pemberian keterangan ahli dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Gorontalo. Dalam tahun 2015, penugasan tersebut mencakup:

- Audit Investigatif sebanyak 3 penugasan, atas permintaan Kejaksaan Negeri (Kejari) Tilamuta, Kejari Kwandang dan Kepolisian Resor Boalemo.

- Audit tujuan tertentu PKKN sejumlah 11 laporan dengan nilai kerugian Negara/Daerah sebesar Rp11,49 Milyar terdiri atas permintaan APH dari Kejaksaan sebanyak 8 penugasan (Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Kejari Suwawa, Kejari Tilamuta, Kejari Marissa dan Kejari Kota Gorontalo) dan permintaan Kepolisian sejumlah 3 penugasan (Kepolisian Resor Kota Gorontalo, Kepolisian Resor Kabupaten Boalemo dan Kepolisian Resor Limboto).

- Pemberian keterangan ahli dalam persidangan di Pengadilan Tpikor pada Pengadilan Negeri Gorontalo sebanyak 10 sidang yang merupakan tindak lanjut oleh APH atas Laporan Hasil Audit dalam rangka PKKN.

Gambar

Tabel 2.1. Target Kinerja Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi  Gorontalo
Tabel 2.2. Tabel Target Kinerja Sasaran Kegiatan (Output)  Sasaran Strategis  Indikator
Tabel 2.3. Tabel Target Output per Bidang

Referensi

Dokumen terkait

Marilah kita membalas kebaikankebaikan Tuhan dengan berkomitmen bahwa di tahun 2014 kita akan lebih mengasihi dan takut Tuhan, tekun melayani, terdidik, tahan uji dan menjadi

Prosesor yang cepat dapat kita lihat dari core (inti prosesor) semakin banyak core yang digunkan pada prosesor semakin cepat juga kinerja komputer yang kita

DRAM (Dynamic Random Access Memory) adalah jenis RAM yang menyimpan setiap bit data yang terpisah dalam kapasitor dalam satu sirkuit terpadu.. Data yang terkandung di

KUMPULAN DENAH 36 LEBAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang maha Esa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Pengambilan Keputusan (Decision Support System / DSS) Investasi

(Response Surface Methode). Konsentrasi ragi pada media stater dan waktu fermentasi memiliki pengaruh nyata terhadap perolehan bioetanol yang dihasilkan. Dari analisa

Namun dalam konteks pembelajaran online, personalisasi sangat memungkinkan untuk dilakukan yaitu melakukan serangkaian perlakuan terhadap learning management aplikasi