BEBERAPA SlFAT VIRUS PENYAKIT INGUSAN
(
MALIGNANT CATARRHAL FEVER
)
SEElTA
PERAN KAMBING DAN
DOMBA
DALAM .PENULARANNYA
O l e
h
TH. ADAT PERANGINANGlN
FAKULTAS PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
R
INGKASAN
.
TH.
ADAT PERANGINANGIN.
Beberapa sifat virus penyakit
ingusan (malignant cgtarrhal fever) serta peran kambing dan
domba
dalam penularannya
(di bawah
bimbingan SOERATNO
PARTOATHODJO sebagai ketua,
MASDUKI
PARTADIREDJA, PURNOHO
RONOHARDJO dan
GATUT
ASHADI sebagai anggota)
.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa virus
isolat adalah agen penyakit ingusan, mempelajari sifat-
sifat dan struktur virus dengan berbagai pengujian termasuk
antigenisitas dan
imunogeniaitasnya.
Selain
itu
peran
kambing dan domba sebagai reservoar dan pelepas virus juga
dipelajari masing-masing
dengan melakukan
isolasi virus
dari
leukosit dan dari
ingus, air mata dan
cairan
vagina/preputium hewan-hewan tersebut.
Kurun waktu kambing
dan domba sebagai reservoar dan pelepas virus dipelajari
melalui
penularan buatan kedua jenis hewan:
Dari
kambing
dan domba percobaan dipelajari pula masa inkubasi, gejala
klinis dan suhu badan dari infeksi virus MCF.
Eksistensi antibodi dalam tubuh dipelajari dari
serum
kambing dan domba lapangan yang endemik
MCF,
sedangkan
perkembangan
titer antibodi dan titer virus dalam sekresi
dipelajari
dari
serum kambing dan
domba
percobaan.
Penularan virus melalui vektor ditentukan dengan isolasi
virus
HCF
dari
jaringan kelenjar ludah
(tidak murni)
serangga pengisHp darah.
Dalam penelitian ini digunakan bahan pemeriksaan berupa
darah dalam antikoagulan dan serum dari kambing dan domba
lapangan, masing-masing 4 0 ekor, serangga pengisap darah
dalam enam kali penangkapan, hewan percobaan yang terdiri
dari
tiga ekor kerbau, 4 0 ekor kambing,
10
ekor domba dan
10 ekor kelinci.
Postulat Koch dilakukan dengan menyuntikkan intravena
virus K6fAP yang diisolasi dari kerbau dan virus Kb2LP
yang diisolasi dari supernatan ingus kambing ke dua ekor
kerbau
( J a n t a n ) dan seekor kerbau disuntik dengan P B S
sebagai kontrol.
Kedua ekor kerbau yang disuntik dengan
virus menunjukkan gejala klinis khas
U C F .
Kerbau
yang
disuntik dengan virus K6/AP, pada hari ke
131 dan mati tiga
hari kemudian dan kerbau yang disuntik dengan virus Kb2LP
pada
hari
ke
156 dan dipotong dua
hari
kemudian.
Vaskulitis
terjadi pada organ-organ
tubuh dan
virus
berhasil
diisolasi kembali yang bereaksi dengan antibodi
terhadap virus K6/AP dan antibodi terhadap virus
MCF W C l l .
Kerbau kontrol tetap sehat, isolasi virus negatif dan tidak
terjadi vaskulitis.
Hal ini menunjukkan bahwa kedua virus
tersebut merupakan penyebab penyakit
MCF.
Virus
MCF
yang diisolasi dari sel-sel limfoid kerbau
dan sapi bali bersifat terikat sel (cell associated) dan
dapat dijadikan virus bebas dengan pasase berulang
biakan
sel
primer
ginjal fetus sapi tertulari lirus, sedangkan
.
virus yang diisolasi dari ingus, air mata
dan cairan
vagina/preputium kanbing dan domba adalah virus bebas.
Virus MCF bebas tahan dua hari pada suhu kamar dan
lebih
dari
16
minggu pada suhu
~ O Catau lebih rendah.
Virustersebut tidak tahan pada pH rendah, peka
terhadap zat
pelarut
lemak, aengandung
DNA.
nempunyai ampelop di
luar
sel.
Antigen berupa virus bebas dilemahkan dan virus
bebas
dilenahkan
dikonbinasi
dengan
virus
terikat
sel.
menghasilkan
tanggap kebal berperantara
antibodi
dengan
titer cukup tinggi setelah penyuntikan kedua pada hari
ke
27, dan tanggap kebal berperantara sel yang
rendah pada
hari diberi virus penantang, pada kanbing.
Kambing dengan
antibodi tersebut tahan terhadap tantangan virus HCF K6/AP
dalam biakan sel pasase ketiga.
Kambing dan domba berperan sebagai reservoar virus
HCF.
Kedua hewan tersebut di lapangan tidak memperlihatkan
gejala klinis yang berarti, sedangkan dari leukosit dapat
diisolasi virus MCF
( 1 7 / 4 0pada kambing dan
13/40 pada
domba).
Selanjutnya, pada kambing yang ditulari
dengan
virus MCF K6/AP dapat diamati gejala klinis berupa
ingus
encer yang berlangsung selama rata-rata
10.67
hari
dengan
suhu
badan
rata-rata
39,03OC dapat
berubah
menjadi
mukopurulen selama rata-rata 1.83 hari dengan
suhu badan
rata-rata
3 9 , 2 5 O ~ , sedangkan
tanpa
gejala
klinis
rata-rata
3 8 , 6 5 O ~ .
Pada domba gejala klinis hanya berupa
ingus encer seyama rata-rata 14.6 hari dengan suhu badan
rata-rata 39,33OC senentara tanpa gejala berlangsung selama
rata-rata
25.4 hari dengan suhu badan rata-rata
3 8 , 9 6 O ~ .
Selama masa percobaan 4 , 5 bulan dapat diisolasi virus
HCF
dari
leukosit kedua jenis hewan setiap dua minggu dengan
rata-rata
keberhasilan 80.83 persen pada kambing dan 85.5
persen pada domba.
Selama kambing dan domba menjadi reservoar virus
NCF,
kedua jenis hewan melepaskan virus melalui ingus, air mata
dan cairan vagina dan
preputium.
Dari kambing lapangan
diperoleh hasil
bahwa ingus (15/40), air mata
(10/40),
cairan vagina (8/34) dan cairan preputium
(1/6) mengandung
virus dan dari domba 11/40. 12/40. 10/35 dan
3 / 5 .Rata-
rata keberhasilan isolasi virus pada kambing adalah 81.94
persen dari ingus, 77.78 persen dari air mata,
dan 72.78
persen dari cairan vagina/preputium; sedangkan pada domba
82.22 persen. 82.22 persen dan 67,78 persen.
Kambing dan domba lapangan mengandung antibodi yang
menetralisasi virus K6/AP.
Titer antibodi dari 1:<2,
1:2.
1:4,
1:8, 1:16 dan 1:32 terdapat pada 23/40,
2/40, 7/40,
5/40, 1/40 dan 2/40 ekor kambing. Pada domba titer antibodi
dari 1:<2, 1:2, 1:4, 1:8, 1:16 dan 1:32 terdapat pada 20/40,
5/40, 3/40, 4/40, 7/40 dan 1/40 ekor.
Pada kambing dan
domba percobaan, selama 25 hari,
terdapat antibodi
yang
menetralisasi
virus K6/AP dengan titer yang naik
turun,
berlawanan dengan naik turunnya titer virus dalam ingus.
Kambing dan domba percobaan tetap qenyimpan virus
sampai akhir perCobaan yaitu
4 . 5bulan pasca infeksi:
Dari
simpul. limfe dan limpa berhasil diisolasi
virus masing-
masing
8 7 , 5
persen pada kambing dan masing-masing
90
persen
pada
domba.
Tetapi hanya sedikit
yang
menimbulkan
-
vaskulitis yakni satu dari tiga, masing-masing
pada otak
kambing dan pada hati domba.
Virus
MCF
mudah menulari kambing dan domba, dengan
masa inkubasi masing-masing
2-10
hari dan
5-15
hari.
Sifat
penularan adalah endosimbiotik yaitu terjadi
kerja sama
antara virus dengan
.sel-sel
tubuh,
berlainan
dengan
penularan
MCF
pada kerbau yang bersifat laten.
Penularan virus
MCF
melalui kontak dianggap mungkin
apabila ingus, air mata dan cairan vagina/preputium kambing
dan atau domba tertulari virus, mencemari selaput lendir
atau bagian tubuh yang terbuka dari sapi terutama sapi bali
dan kerbau.
Penularan melalui vektor serangga pengisap
darah masih perlu diteliti lebih lanjut, meskipun virus
yang bereaksi dengan antibodi terhadap virus
K6/AP
dan
terhadap virus
K C l l
berhasil diisolasi ,dari sel-sel
yang
ditripsinasi
dari bagian tubuh berisi kepala, kefenjar
ludah dan toraks
Cuiicoides peregrinusdan
C.
paipiferyang
ditangkap
di
daerah tertular, masing-masing enam dan lima
kali dalam enam kali penangkapan.
Upaya pengendalian penyakit, sistem imunisasi
yang
paling
baik,
patogenesis virus
MCF
dan
diagnosis
SUMMARY
.
TH.
ADAT PERANGINANGIN.
Some characteristics o f ingusan
disease
(malignant catarrhal fever) virus and t h e r o l e of
goats and sheep
asits reservoirs (under the supervision of
S O E R A T N O PARTOATHODJO a s chairman, MASDUKI PARTADIREDJA,
PURNOPlO
RONOHARDJO, G A T U T ASHADI a s members).
The objective of this research
is
t o confirm causative
agent
o f malignant
catarrhal
fever, t o
s t u d y
some
characteristics and structure o f t h e virus b y various
a s s a y s including its antigenicity and
iemunogenicity.
Further, the role o f goats and s h e e p a s reservoirs and
s h e d d e r s of MCF virus was studied b y proving the existence
o f t h e virus in t h e leucocytes and body secretions such a s
nasal, ocular and vaginal/preputial
discharges,
through
virus isolation.
T h e duration of t h e reservoir state and
shedding was studied b y observing t h e existence of
HCF
virus in leucocytes and body
secretions in g o a t s and sheep
that were infected experimentally b y HCF virus K6/AP,
for
4.5
months.
T h e incubation period, clinical s i g n s and
the
relation o f body temperature and clinical changes were a l s o
studied.
The existence
of antibody was examined
in
the
serum of g o a t s and sheep taken from t w o HCF endemic areas,
b o d y s e c r e t i o n was s t u d i e d f r o m g o a t s a n d e h e e p infected by
HCF
K6/AP
viruS.
Tranmission by m e a n s o f v e c t o r s will
b e
p r o v e d
t h r o u g h virus isolation f r o m s a l i v a r y g l a n d t i s s u e
o f blood sucking arthropods.
In
t h i s research
w e r e used
materials
s u c h
a s
-
d e f i b r i n a t e d
blood
a n d blood s e r a o f g o a t s a n d s h e e p
o b t a i n e d
f r o m tlCF e n d e m i c a r e a s , 4 0 head respectively.
B l o o d s u c k i n g a r t h r o p o d s were c o l l e c t e d s i x t i m e s f r o m
MCF
i n f e c t e d areas.
For e x p e r i m e n t a l a n i m a l s were u s e d t h r e e
buffaloes.
40
g o a t s ,
10 s h e e p and 10 rabbits.
Koch's postulates were t e s t e d b y m e a n s o f i n f e c t i o n o f
K6/AP
v i r u s that was isolated f r o m a
b u f f a l o a n d Kb2LP
v i r u s t h a t
was isolated f r o m nasal d i s c h a r g e s o f a goat
i n t o t w o buffaloes
( b o t h were male)
and P B S i n t o o n e
b u f f a l o
(male).intravenously.
T h e b u f f a l o t h a t w a s
i n j e c t e d which
K6/AP
v i r u s s h o w e d typical
U C F
c l i n i c a l
s i g n s
131
d a y s post injection a n d died
t w o d a y s later,
while
t h e clin,ical s i g n s o f t h e b u f f a l o that w a s i n j e c t e d
b y K%LP
virus appeared
156
d a y s post injection.
It *as
k i l l e d
t w od a y s afterwards.
V a s c u l i t i s in t h e o r g a n s w a s
o b s e r v e d a n d a virus t h a t r e a c t e d with a n t i b o d i e s t o K6/AP
v i r u s a n d t o
HCF
v i r u s
W C l l
w a s isolated f r o m b o t h
buffaloes.
No clinical s i g n s , n o v a s c u l i t i s a n d n e g a t i v e
v i r u s isolation w e r e f o u n d in t h e control buffalo.
It c a n
be c o n c l u d e d that v i r u s i s o l a t e d f r o m a buffalo a n d a g o a t
HCF virus isolated from lymphoid cells of buffaloes
and Bali cattle is a cell associated virus that can be
altered to a cell free virus by means of high subculture
of the infected cells.
tieanwhile, virus isolated from
nasal, ocular and vaginal/preputial discharges of goats and
sheep
is
a
cell free virus.
MCF
cell free virus lives
at
room temperature for two days but it resisted more than
16
weeks at
~ O Cor below.
The titer of the cell free virus
declined in
low pH solution.
The virus was sensitive
against lipid solvent. belong t o DNA virus and possessed an
envelope outside of the living cell.
Antigen of attenuated cell free virus and attenuated
virus combined with cell associated virus produced antibody
t o
MCF
virus K6/AP
with fair titer in goats after a second
injection on day 27.
Both antigens produced
a high
population of T cells two days post injection but on t h e
day of challenge the population of
T
cells was low.
Animals with antibody resisted the challenge of tiCF
virus
in third subcultured cells.
Goats and sheep were reservoirs of
UCF
virus.
These
animals in the field showed no clinical signs although the
virus could be isolated from their leucocytee (17/40 from
goats,
13/40 from sheep). Yet, serous discharge
(10.67
days average) and mucopurulent discharge (1.83 days on
average) without discharge (9.39 days on average) could be
observed in experimentally infected goats, during which the
body temperatures were 3 9 . 0 3 ~ ~ .
3 9 . 2 ~ ~ ~
and 3 8 . 6 5 O ~ , on
average
respeotivel
y.
In
experimental
sheep
serous
discharge fron nostrils lasted 14.6 days on average, no
discharge in 25.40 days on average while mucopurulent
discharge was never been observed.
The average
body
temperature during the liberations of serous discharges and
during no discharges were 39.33OC and 38.96OC.
Throughout
the experimental period 4.5 months the average results of
virus isolation from leucocytes were 90.83
%from goats and
85.5
L
from sheep.
As long as the goats and sheep keep HCF virus, they
shed the virus from nostrils, eyes, vagina and prepuce.
The isolation results from goats in the infected areas were
15/40, 10/40, 8/34 and 1/6 while in sheep the results were
11/40,
12/40, 10/35 and 3/5. The average results of HCF
virus isolation
in experimental goats during 4.5
months
wece 81.94
%,77.78
%and 72.78
%fron nostrils, eyes
and
vagina/prepuce, while in sheep were 82.22
%,82.22
X
and
67.78
X.
Goats and sheep in HCF endemic areas
contained
antibodies that neutralized HCF virus
K6/AP.
The titer of
1:<2,
1:2,
1 : 4 ,1:8, 1:16 and 1:32 were found
in
23/40,
2/40, 7/40, 5/40, 1/40 and 2/40 goats.
In sheep titer of
1:<2, 1:2
1:4,
1 : 8 ,
1:16 and 1:32 were found
in
20/40,
5/40, 3/40, 4/40, 7/40 and 1/40 animals.
In experimental
goats and sheep, during 25 days observation, the antibody
titers fluctuated opposite to the fluctuation of the virus
titers in the n
:
s
a
l
discharges.
Goat
and
sheep had the virus
throughout
the
experimental period of 4.5 months. From lymph nodes and
spleens of both species of animals could be isolated MCF
virus,
87.5
%from goats and 90
%from sheep.
Meanwhile,
vasculitis was observed in brains of goats (1/3) and in
1
ivers of sheep
( 1/ 3 )
.
Infections of MCF virus in goat and sheep occured
easily with the incubation periods being
2-10
days and
5-15
days, respectively. The infections in goats and sheep are
endosymbiotic while in buffalo it
is
a latent.
The infection of
MCF
virus is believed to be possible
if the infected discharges of the reservoirs contaminate
the mucosa or intact part of the body of susceptible
animals.
The infection through the vectors such as blood
sucking arthropods still have to be studied further,
although it was found that from six catchs in the infected
areas there could be successfully isolated virus that
reacted with antibodies to
K 6 / A P
and WCll viruses from
cells
of
parts of bodies consisted of heads salivary glands
and thoraxes of
C.
pereainus
and
C. p a l p i f e r ,six and five
times respectivelly.
Methods for disease control, the best system of
immunisation, pathogenesis of
MCFvirus and differential
diagnoses will be discussed in this dissertation.
BEBSaAPA
SIFAT
V I R U SPENYAKIT
I f f i O S A N (MALIGNANT CATAaaEIALFEVEB)
SERTAPERAN
I ( A N B I N 6DAN
DOWBADALAM PENULARANNYA
O l e h
TH. ADAT PERANGINANGIN
D i s e r t a s i sebagai s a l a h s a t u syarat untuk m e m p e r o l e h g e l a r D o k t o r
pada
F a k u l t a s P a s c a s a r j a n a , I n s t i t u t P e r t m i a n B o g o r
FAKULTAS PASCASARJANA I N S T I T U T PERTANIAN
BOGOR
J u d u l d i s e r t a s i : B E B E R A P A S I F A T V I R U S P E N Y A K I T I N G U S A N ( M A L I G N A N T C A T A R R H A L F E V E R ) S E R T A P E R A N K A H B I N G D A N D O M B A D A L A M P E N U L A R A N N Y A . Nama. m a h a s i s w a : Th. A d a t P e r a n g i n a n g i n N o m o r p o k o k : 86524 I . K o m i s i P d m b i m b i n g K e t u a P r o f . Dr. H a s d Dr. P u r n o m o R o n o h a r d j o A n g g o t a Prof S t u d i
3
. - - - -_
- - - Edi G u h a s a r j a n a2 ,
1 2
FEB
7Wg
T a n g g a l l u l u s : --- ----RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1936 di Desa
Buah Raya, Kabupaten Daerah Tingkat I1 Karo, Propinsi
Daerah Tingkat
I
Sumatera Utara. Orang tuanya adalah Ranggi Peranginangin (alrn) dan Mantasi Sembiring (alm).Menikah dengan Rita Sinulingga di Kabanjahe pada tahun 1965. Kini telah dikaruniai empat orang anak yakni
Theresia Eka Kesumawati Peranginangin, Sesilia Dina
Kemalawati Peranginangin, Agustinus Adisyah Putra
Peranginangin dan Joanes Iwansyah Putra Peranginangin.
Pada tahun 1957 ia lulus dari SMA Negeri
I I
Medan dan pada tahun itu juga melanjutkan pendidikannya k e FakultasKedokteran Hewan, Universitas Indonesia, sekarang Institut
Pertanian Bogor, di Bogor. Lulus ujian Dokter Hewan pada
tahun 1962.
Pada tahun 1962 diangkat menjadi Pegawai Negeri
diperbantukan pada Jawatan Kehewanan Pusat kemudian
dipindahkan k e Dinas Peternakan Propinsi Daerah Tingkat
I
Surnatera Utara. sampai tahun 1964. Dari tahun 1964 sampai
tahun 1971, ditugaskan sebagai Kepala Dinas Peternakan
Kabupaten daerah Tingkat I1 Karo. Dari tahun 1971 sampai
tahun 1978 ditugaskan sebagai Kepala Bagian Kesehatan
Hewan pada Dinas Peternakan Propinsi Daerah Tingkat
I
Sumatera Utara. Sejak tahun 1978 sampai bulan Maret 1988 ditugaskan sebagai Kepala Balai Penyidikan Penyakit Hewan
OCAPAN
TERIMA KASIE
Puji dan syukur kehadapan Tuhan Yanp Maha Kuasa,
karena hanya karena berkatNya saJal&, penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini dan menulis hasil-hasilnya
sebagai disertasi untuk memperoleh gelar Doktor dari
Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Sernoga
tulisan ini ada manfaatnya.
Dengan perasaan hati yang murni dan yang sedalam-
dalamnya penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada Prof. Dr. Soeratno Partoatmod Jo. M. Sc.
.
ketuakomisi pernbimbing yang telah mendorong dan membantu
sehinega penelitian ini dan penulisan hasilnya dapat
diselesaikan. Demikian juga kepada
Prof.
Dr.
Masduki Partadired ja.M.
Sc. ,Dr.
Poernomo Ronohard J o dan Prof. Dr. Gatut Ashad i, anggota komis i pembimbing yang telahmambimbing, member i petun J u k a n mengarahkan dalam
pelaksanaan penel it'ian sampai tul isan ini berhasi 1
dirampungkan
.
Ucapan terima kasib dan rasa hormat yang mendalam
penuLis sampaikan kepada Dekan, Pembantu Dekan Bidang
Program Doktor, dan Ketua Bidang Studi Sains Veteriner
Fakultas ~ a s c a s a r j a n a , Institut Pertanian Bogor, y a w
telah menyetujui pelaksanaetn penelitian di Medan dan telah
s t a f d a n k a r y a w a n l a i n n y a , p e n u l i s t i d a k l u p a m e n g u c a p k a n r a s a h o r m a t d a n t e r i m a k a s i h a t a s p e l a y a n a n a d m i n i s t r a s i y a n g baik d a n c e p a t y a n g s a n g a t m e m b a n t u a e l a n c a r k a n p e n y e l e s a i a n p e n e l i t i a n ini d a n p e n u l i s a n hasilnya. K e b a i k a n h a t i , d o r o n g a n d a n s o k o n g a n moril d a r i D e k a n d a n p a r a P e m b a n t u Dekan. K e t u a J u r u s a n P e n y a k i t H e w a n d a n K e s e h a t a n M a s y a r a k a t V e t e r i n e r b e s e r t a s t a f . F a k u l t a s K e d o k t e r a n H e w a n . Insti t u t P e r t a n i a n B o g o r , t e l a h
raeningkatkan s e m a n g a t dan m e m p e r t e b a l k e y a k i n a n d i r i bagi
p e n u l i s y a n g s a n g a t b e s a r a r t i n y a bagi p e n y e l e s a i a n p e n e l i t i a n . U n t u k itu d i u c a p k a n b a n y a k t e r i m a kasih. D e m i k i a n p u l a k e p a d a p a r a d o s e n y a n g t e l a h m e m b e r i k a n h a n y a k t a m b a h a n ilmu y a n g p a d a g i l i r a n n y a m w m b e r i k o n t r i b u s i d a l a m p e n y e l e s a i a n p e n e l i t i a n , t e r l e b i h - l e b i h lagi d a l a m p e n y u s u n a n t u l i s a n i n i , p e n u l i s m e n g u c a p k a n t e r i m a kasih. P e n u l i s m e n g a k u i b a h w a t a n p a b a n t u a n dari s e l u r u h s t a f , k a r y a w a n d a n k a r y a w a t i B a l a i P e n y i d i k a n P e n y a k i t H e w a n W i l a y a h
I,
tledan, p e n e l i t i a n ini t i d a k m u n g k i n d i s e l e s a i k a n d a l a m vaktu yang s u d a h d i t e n t u k a n . U n t u k i t u p e n u l i s m e n y a m p a i k a n p e n g h a r g a a n d a n teriaa k a s i h y a n g s e b e s a r - b e s a r n y a . K h u s u s k e p a d a S u s a n I r i a n i S i t e p u . H e r m i n t a P u r b a d a n S e j a h t e r a Sernbiring, p e n u l i s i n g i n m e n y a m p a i k a n r a s a k a g u m d a n h o r m a t s e r t a t e r i m a k a s i h y a n g t e l a h m e m b a n t u y e l a k s a n a a n p e n e l i t i a n , t i d a k s a j a selarna j a m k e r j a t e t a p i s e r i n g s e k a l i d i luar j a m kerja.U c a p a n t e r i m a k a s i h d i s a m p a i k a n p u l a k e p a d a s e m u a p e t u g a s di K e c a m a t a n L u b u k p a k a m . K a b u p a t e n D e l i S e r d a n g , P r o p i n s i S u m a t e r a U t a r a d a n K e p a l a D i n a e P e t e r n a k a n K a b u p a t e n A c e h T e n g g a r a . P r o p i n s i D a e r a h I s t i m e w a A c e h b e s e r t a p e t u g a s di K e c a m a t a n B e l a n g k e j e r e n y a n g t e l a h m e m b a n t u p e n u l i s d a l a m m e m p e r s i a p k a n l a p a n g a n s e h i n g g a p e n g a m b i l a n b a h a n p e m e r i k s a a n m u d a h diperoleh. U c a p a n t e r i m a k a s i h d i r a m p a i k a n p u l a k e p a d a K e p a l a B a l a i P e n e l i t i a n P e r k e b u n a n S e i P u t i h , S u m a t e r a U t a r a d a n s t a f y a n g t e l a h m e n g i z i n k a n d a n m e m b a n t u p e n u l i s d a l a m p e n g g u n a a n s e n t r i f u s u l t r a u n t u k p u r i f i k a s i virus. D e m i k i a n p u l a , p e n u l i s t i d a k l u p a m e n y a m p a i k a n u c a p a n t w r i m a k a s i h k e p a d a K e p a l a Balai P e n e l i t i a n T a n a m a n P a n g a n B o g o r m e l a l ui K e p a l a B a g i a n F i t o p a t o l o g i a t a s i z i n y a n g d i b e r i k a n u n t u k p e n g g u n a a n m i k r o s k o p elektron. K h u s u s k e p a d a
Ir.
R o e c h a n , p e n u l i s m e n g u c a p k a n t e r i m a k a s i h d a n s a n g a t m e n g h a r g a i k e b a i k a n h a t i n y a y a n g t e l a h m e n o l o n g p e n u l i s d a l a m m e m p e r s i a p k a n d a n m e m e r i k s a v i r u s d e n g a n n i k r o s k o p elektron. U c a p a n t e r i m a k a s i h d i s a m p a i k a n k e p a d aDr.
S o s h a r d 3 0 H a r d J o s w o r o Calm) y a n g t e l a h m e m b e r i p e t u n j u k Pemasa b e l i a u b a s i h h i d u p d a l a m p e r m u l a a n p e n e l i t i q n ini. D a l a m k w s e m p a t a n i n i p e n u l i s m e n y a m p a i k a n p u l a u c a p a n t e r i m a k a s i h k e p a d a J a p a ~ r I r r t e r n a t i c . r n a 2 C c . l ~ . > p e r a t i c * n A g e n c y a t a a p e n y e d i a a n p e r a l a t a n y a n g c a n g g i h d a n bahan-bahan p s n e l i k i a n y a n g d i b e r i k a n k e p a d a B a l a i P e n y i d i k a n P e n y a k i tHewan (BPPH) Wilayah
I,
Medan, sungguh-sungguh telah rnembantu penulis menyelesaikan penelitian ini.Penghargaan rang tidak terhinpga, ucapan terima kasih
yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada Bapa (alm)
dan Nande ( a l m )
,
atas asuhan dan didikan yang telahdiberikan. Demikian pula doronpan spiritual dan
pengertian dari isteri dan keempat anak tercinta, sejak
awal sampai akhir penelitian dan selama penulisan hingga
dapat disajikan, sungguh mempertebal keyakinan diri d m mendatangkan kebanggaan tersendiri bagi penulis.
Disertasi ini dipersembahkan untuk mengenang kedua orang t u a yang telah dipanggil menphadap Tuhan, d a n k e p d a
DAFTAR
I S 1
Hal aman
DAFTAR TABEL
...
x i i DAFTAR GRAFIK...
x v iDAFTAR GAHBAR
...
xviI
.
PENDAHULUAN. . .
11
.
Latar belakang...
12
.
Permasalahan...
23
.
Kerangka pemikiran d a n tujuan penelitian...
34
.
Kegunaan hasil penelitian...
5
5
.
Ternpat d a n lama penelitian...
5. . .
I1
.
TINJAUAN PUSTAKA 7Sejarah penyakit
...
Diagnosis penyakit...
Etiologi...
Peran kambing dan d o m b a dalam penularan penyakit. . .
Peran vektor dalam penularan penyakit...
Antibodi
...
Antigenisitas dan imunogenisitas...
Struktur v i r u s. . .
P r o s e s penularan sel oleh virus...
1 1 1.
BAHAN D A NMEDODE
...
A
.
BAHAN. . .
...
1.
Bahan untuk rnenentukan s i f a t virusMCF
2
.
Hewan percobaan....
3
.
Bahan pemeriksaan dari lapangan...
a
.
Bahan untuk penentuan eksidtensi virus.
b.
S e r a n g g a penghisap d a r a h...
c.
Bahan untuk penentuan eksistensi titer. . .
antibodi4
.
Darah. . .
5.
Biakan r e 1 (cell c u l t u r e )...
a
.
Biakan sel primer...
b.
Biakan sel lestari. . .
6
.
M e d i u m p e n u m b u h...
7.
V i r u s...
8.
' R e a g e n...
B
.
M E T O D E...
1.
P o s t u l a t K o c h...
2.
C a r a a.
b.
C.
d.
e.
f.
g.
h.
i..
j.
k.
p e n e n t u a n s i f a t - s i f a t v i r u s MCF...
S i f a t k e h i d u p a n...
P e n g a r u h s u h u...
P e n g a r u h e t e r...
P e n g a r u h k l o r o f o r m...
P e n g a r u hp H
...
P e r l a k u a n d e n g a n I U D R...
N e t r a l i a a s i v i r u s...
Uji f i l t r a s i...
A s a m n u k l e a t...
A n t i g e n i s i t a s . . . I n u n o g e n i s i t a s...
3.
C a r a p e n e n t u a n g a m b a r a n v i r u s MCF melalui p e m o - r i k s a a n d e n g a nME
...
4.
C a r a p e n e n t u a n k a m b i n g dan d o m b a s e b a g a i...
r e s e r v o a r v i r u s MCF a.
E k s i s t e n s i v i r u s H C F pada k a m b i n g...
l a p a n g a n b.
E k s i s t e n s i v i r u s M C F pada d o m b a l a p a n g a n c.
K u r u n w a k t u e k s i s t e n s i v i r u s MCF d a l a m t u b u h k a m b i n g. . .
d.
K u r u n w a k r u e k s i s t e n s i v i r u s MCF d a l a m t u b u h d o m b a. . .
e.
K e b e r a d a a n v i r u s H C F d a l a m o r g a n l i m f o i d. . .
5.
C a r a p e n e n t u a n e k s i s t e n s i a n t i b o d i. . . .
a.
E k s i s t e n s i a n t i b o d i k a m b i n g l a p a n g a n. . .
b.
Eksistens.i a n t i b o d i d o m b a l a p a n g a n c.
P e r k e m b a n g a n t i t e r a n t i b o d i d a l a m t u b u h d a n t i t e r v i r u s d a l a m i n g u s k a m b i n g. . . .
d.
P e r k e m b a n g a n t i t e r a n t i b o d i d a l a m t u b u h d a n t.it.er v i r u s d a l a m i n g u s d o m b a...
6.
C a r a P e n u l a r a n v i r u s MCF...
a.
P a l e p a s a n v i r u s MCF dari k a m b i n g. . .
b.
P e l e p a s a n v i r u s M C F d a r i d o m b a...
c.
K u r u n w a k t u k a m b i n g s e b a g a i p e l e p a s v i r u s MCF. . .
d
.
K u r u n w a k t u d o m b a s e b a g a i p e l e p a s v i r u s HCF...
e.
P e r a n v e k t o r...
I V
.
H A S I L...
1.
P o o t u l a t K o c h...
2.
S i f a t - s i f a t V i r u s H C F...
a.
S i f a t k e h i d u p a n...
b.
P e n g a r u h s u h u...
c.
P e n g a r u h e t e r...
d.
P e n g a r u h k l o r o f o r m...
e.
P e n g a r u h p H...
f.
P e r l a k u a n d e n a g n I U D R...
g.
N e t r a l i s a s i v i r u s...
h.
U j i f i l t r a s i...
i.
A s a m n u k l e a t...
j.
A n t i g e n i s i t a s...
k.
I m u n o g e n i s i t a s...
3.
G a m b a r a n v i r u s M C F d a l a m p e m e r i k s a a nM E
. . . .
...
4.
R e s e r v o a r v i r u s M C F a.
E k s i s t e n s i v i r u s MCF p a d a k a m b i n g l a p a n g - a n...
b.
E k s i s t e n s i v i r u s MCF p a d a d o m b a l a p a n g a n.
c.
G e j a l a k l i n i s d a n s u h u b a d a n p a d a k a m b i n g p e r c o b a a n...
d.
G e j a l a k l i n i s d a n s u h u b a d a n p a d a d o m b a p e r c o b a a n...
e.
M a s a i n k u b a s i MCF p a d a k a m b i n g d a n d o m b a f.
K u r u n w a k t u k a m b i n g s e b a g a i r e s e r v o a r v i r u s M C F. . .
g.
K u r u s w a k t u d o m b a s e b a g a i r e s o r v o a r v i r u s MCF. . .
h.
V i r u s M C F p a d a s i m p u l 1 i m f e d a n l i m p a...
k a m b i n g d a n d o m b a i.
G a m b a r a n h i s t o p a t o l o g i s o r g a n k a m b i n g d a n. . .
d o m b a p e r c o b a a n 5.
E k s i s t e n s i a n t i b o d i...
. . .
a.
E k s i s t e n s i a t i b o d i k a m b i n g l a p a n g a n...
h.
E k s i s t a n s i a n t i b o d i p a d a d o m b a l a p a n g a n c.
P e r k e m b a n g a n t i t e r v i r u s d a n t i t e r a n t i - b o d i p a d a k a m b i n g. . .
d.
P e r k e m b a n g a n t i t e r v i r u s d a n t i t e r a n t i -. . .
b o d i p a d a d o m b a...
6.
P e n u l a r a n v i r u s MCF. . .
a.
P e l e p a s a n v i r u sMCF
d a r i karnbing...
b.
P e l e p a s a n v i r u sMCF
d a r i d o m b a c.
K u r u n w a k t u k a m b i n g s e b a g a i p e l e p a s v i r u s.
...
d.
K u r u n w a k t u d o m b a s e b a g a i p e l e p a s v i r u s. . .
.
a P e r a n v e k t o r 1.
P o s t u l a t K o c h...
2.
S i f a t - s i f a t v i r u s...
a.
S i f a t k e h i d u p a n. . .
b.
P e n g a r u h s u h u...
c.
P e n g a r u h z a t p e l a r u t l e m a k. . .
d.
P e n g a r u h p H...
a.
N e t r a l i s a s i v i r u s. . .
f.
Asam n u k l e a t...
g.
A n t i g e n i s i t a s...
h.
I m u n o g e n i a i t a s...
3.
S t r u k t u r d a n r e p l i k a s i v i r u sMCF
...
4.
R e s e r v o a r v i r u s M C F. . .
S.
G e j a l a k l i n i s clan a u h u b a d a n ' k a m b i n g d a n d o m b a 6.
Masa i n k u b a s i p e n y a k i t M C F p a d a k a m b i n g dan d o m b a...
7.
K u r u n w a k t u k a m b i n g d a n d o m b a s e b a g a i r e s e r v o a r 8.
K e b e r a d a a n v i r u s MCF d a l a m s i m p u l l i m f e dan l i m p a...
9.
G a m b a r a n h i s t o p a t o l o g i s. . .
10.
E k s i s t e n s i a n t i b o d i...
1 1.
H u b u n g a n a n t a r a t i t e r a n t i b o d i d a n t i t e r v i r u s MCF...
. . .
.
1 2 P e n u l a r a n v i r u s MCF m e l a l u i k o n t a k...
13.
P e n u l a r a n v i r u s m e l a l u i v e k t o r 1 4.
D i a g n o s i s p e r b a n d i n g a n. . .
15
.
Patogenesis...
160 16.
Pengendalian...
163V I
.
K E S I M P U L A N DAN S A R A N...
168 V I I.
DAFTAR P U S T A K A...
1 7 9T a b e l DAFTAR
TABEL
T e k s H a l a m a n P e r k e m b a n g a n g e j a l a k l i n i s k e r b a u K P I H y a n g d i t u l a t i d e n g a n v i r u s K 6 / A P p a s a s e k e t l g a d a n k e r b a u K P 2 P y a n g d i t u l a r i d e n g a n K b L P p a s a s e k e d u a s e r t a k e r b a u K K H y a n g d i s u n z i k d e n g a n P B S ( k o n t r o l...
I s o l a s i v i r u s d a n t i t e r a n t i b o d i k e r b a uKPIH.
k e r b a u K P 2 P d a n k e r b a u K K H ( k o n t r o l ) p a d a per- c o b a a n p o s t u l a t K o c h v i r u s K 6 / A P d a n v i r u s K b 2 L P...
I s o l a s i v i r u s M C F d a r i l i m p a d a n s i m p u l l i m f e k e r b a u K P I H , K P 2 P d a n K K H ( k o n t r o l ) p a d a per- c o b a a n p o s t u l a t K o c h v i r u s K 6 / A P d a n K b 2 L P...
G a m b a r a n h i s t o p a t o l o g i s o r g a n k e r b a u K PH,
K P 2 P d a n K K H ( k o n t r o l ) p a d a p e r c o b a a n p o s t u i a t K o c h v i r u s K 6 / A P d a n K b 2 L P. . .
H a s i l p e m e r i k s a a n s u p e r n a t a n s e lGFS
t e r t u l a r i v i r u s MCF i s o l a t d a r i k e r b a u d a n s a p i b a l i. . .
D a y a t a h a n v i r u s M C F b e b a s h i d u p p a d a s u h u k a m a r , ~ O C , - l o O c , -20°c d a n -4a0c...
S i f a t p e w a r n a a n A 0 v i r u s i s o l a t d a r i k e r b a u . s a p i b a l i , k a m b i n g d a n d a r i d o m b a...
P e r k e m b a n g a n t i t e r a n t i b o d i d a l a m p e n g e n c e r a n kel.ipatan d u a y a n g d i n y a t a k a n d a l a m GMT p a d a l i m a k e l o m p o k k a m b i n g y a n g d i s u n t i k d e n g a n l i m a a n t i g e n d a r i v i r u s K 6 / A P d a n k e l o m p o k k o n t r o l , s e l a m a 44 h a r i...
R a t a - r a t a p o p u l a s i s e lT
d a r i l i m a k e l o m p o k k a m b i n g y a n g d i s u n t i k d e n g a n l i m a a n t i g e n d a r i. . .
v i r u s K 6 / A P d a n k e l o m p o k k a m b i n g k o n t r o l I s o l a s i v i r u s d a r i l i m a k e l o m p o k k a m b i n g ( t i g a e k o r s e t i a p k e l o m p o k ) y a n g d i s u n t i k d e n g a n l i m a a n t i g e n d a r i v i r u s K 6 / A P d a n k e l o m p o k k o n t r o l ( t i g a e k o r ) , d e l a p a n h a r i s e s u d a h d i t a n d a n g...
G a m b a r a n h i s t o p a t o l o g i s k a m b i n g y a n g d i s u n t i k d e n g a n l i m a a n t i g e n d a r i v i r u s K 6 / A P d a n k a m b i n g k o n t r o l y a n g k e m u d i a n d i t a n t a n g d e n g a n...
v i r u s ' K 6 / A P d a r i p a s a s e r e n d a hE k s i s t e n s i v i r u s MCF,
IBR
d a n P I - 3 p a d a k a m - b i n g d i l o k a s i y a n g e n d e m i k p e n y a k i t MCF d i K e c a m a t a n L u b u k p a k a m , D e l i S e r d a n g d a n d i K e c a m a t a n B e l a n g k e j e r e n , A c e h T e n g g a r a. . .
E k s i s t e n s i v i r u sMCF
p a d a v a g i n a d a n p r e p u t i u m k a m b i n g d i l o k a s i y a n g e n d e m i k p e n y a k i t MCF d i K e c a m a t a n L u b u k p a k a m , D e l i S e r d a n g d a n d i K e c a m a t a n B e l a n g k e j e r e n , A c e h T e n g g a r a. . .
E k s i s t e n s i v i r u s MCF, IBR d a n P I - 3 p a d a d o m b a d i l o k a s i y a n g e n d e m i k p e n y a k i t MCF d i K e c a - m a t a n L u b u k p a k a m , D e l i S e r d a n g d a n d i K e c a - m a t a n B e l a n g k e j e r e n , A c e h T e n g g a r a...
E k s i s t e n s i v i r u s MCF p a d a v a g i n a d a n p r e p u t i u m d o m b a d i l o k a s i y a n g e n d e m i k p e n y a k i t MCF d i K s c a m a t a n L u b u k p a k a m , D e l i S e r d a n g d a n d i K e c a m a t a n B e l a n g k e j e r e n , A c e h T e n g g a r a. . .
L a m a t r a t a - r a t a ) g e j a l a k l i n i s p a d a k a m b i n g d a n d o m b a y a n g d i t u l a r i d e n g a n v i r u s HCF s e l a m a p e r c o b a a n 4.5 b u l a n ....
R a t a - r a t a s u h u b a d a n s e l a m a t e r j a d i g e j a l a k l i n i s p a d a k a m b i n g s e l a m a p e r c o b a a n 4.5 b u l a n H a r i t i m b u l g e j a l a k l i n i s d a n h a s i l p o s i t i f i s o l a s i v i r u s d a r i l e u k o s i t 10 e k o r k a m b i n g d a n 10 o k o r d o m b a p e r c o b a a n - p a s c a p e n u l a r a n...
d e n g a n v i r u s MCF E k s i s t e n s i v i r u s MCF p a d a k a m b i n g s e l a m a p e r -. . .
c o b a a n 4.5 b u l a n E k s i s t e n s i v i r u s MCF p a d a d o m b a s e l a m a p e r c o -...
b a a n 4.5 b u l a n E k s i s t e n s i v i r u s MCF d a l a m s i m p u l l i m f e d a n l i m p a k a m b i n g d a n d o m b a p e r c o b a a n y a n g d i b u n u h p a d a a k h i r p e n g a m a t a n , y a i t u 4 , 5 b u l a n p a s c a. . .
p e n u l a r a n G a m b a r a n h i s t o p a t o l o g i s o r g a n k a m b i n g d a n d o m b a p e r c o b a a n y a n g d i p o t o n g p a d a a k h i r p e n g a m a t a n 4 , s b u l a n p a s c a p e n u l a r a n...
E k s i s t e n s i a n t i b o d i t e r h a d a p v i r u s MCF p a d a k a m b i n g d i l o k a s i y a n g e n d e m i k MCF d i K e c a m a t a n L u b u k p a k a m , D e l i S e r d a n g d a n d i K u c a m a t - a n B e l a n g k e j e r e n , A c e h T e n g g a r aEksistensi antibodi terhadap virus MCF pada domba di lokasi yang endemik MCF di Kecamatan Lubukpakam. Deli Serdang dan di Kecamatan
Belangkejeren, Aceh Tenggara
...
106 Perkembangan rata-rata titer virus MCF d a l a mingus kambing percobaan selama 25 hari (HS9 -
Hs3)
...
107Perkembangan rata-rata titer
(GHT)
antibodi terhadap virus MCF pada kambfng percobaans e l a m a 25 hari (Hgg -
He3)
...
108 Perkembangan rata-rata titer virus MCF dalamingus domba percobaan selama 25 hari (HSg -
...
HB3) 109
Perkembangan rata-rata titer
(GHT)
antibodi terhadap virus MCF pada domba percobaan s e l a m a25 hari (Hgg
-
H83)...
1 1 0Hasil isolasi virus MCF. IBR d a n PI-3 dari serangga penghisap darah dari Lubukpakam I yang .diidentifikasi dengan pewarnaan G i e m s a ,
F A T , IFAT d a n hemadsorpsi
. . .
1 1 7Hasil isolasi virus H C F , IBR d a n PI-3 dari serangga penghisap d a r a h dari Lubukpakam I I
yang diidentifikasi dengan pewarnaan G i e m s a , F A T , IFAT dan hemadsorpsi
. . .
Hasil isolasi virus M C F , IBR d a n PI-3 dari serangga penghisap d a r a h dari Lubukpakam 111 yang diidentifikasi dengan pewarnaan Giemsa.F A T , IFAT d a n hemadsorpsi
...
1 1 9Hasil isolasi virus MCF, IBR d a n PI-3 dari s e r a n g g a penghisap d a r a h dari kandang kambing d a n domba y a n g diinokulasi dengan virus MCF d i BPPH Wilayah I , Medan yang diidentifikasi dengan pewarnaan G i e m s a , F A T , IFAT d a n
hemadsorpsi
...
1 1 9Hasil isolasi virus M C F , IBR d a n PI-3 dari serangga penghisap darah dari kandang hewan s e h a t , 100 m dari kandang kambing dan d o m b a yang diinokulasi dengan virus MCF yang diiden- t.ifikasi dengan pewarnaan G i e m s a , F A T , I F A T
34. H a s i l i s o l a s i v i r u s MCF,
I B R ,
PI-3
d a r i s e r a n g g a p e n g h i s a p d a r a h d a r i B e l a n g k e j e r e n y a n g d i i d e n t i f i k a s i d e n g a n p s w a r n a a n G i e m s a , F A T . I F A T d a n h e m a d s o r p s i. . .
35. F r e k u e n s i k e b e r h a s i l a n i s o l a s i v i r u s MCF d a r i s e r a n g g a p e n g h i s a p d a r a h. . .
DAFTAR GRAF I K G r a f i k T e k s 1 . G r a f i k t i t e r v i r u s d a l a m i n g u s k a m b i n g p e r c o b a a n s e l a m a 25 h a r i
(Hgg
-Hs3)
. . .
2. G r a f i k t i t e r a n t i b o d i k a m b i n g p e r c o b a a n s e l a m a 2 5 hari(H59
-
H B 3 )
- - . . . - - - - . . . -
3. G r a f i k t i t e r v i r u s d a l a m i n g u s d o m b a p e r c o b a a n s e l a m a 2 5 h a r i(Hgg
-H83)
. . . .
4. G r a f i k t i t e r a n t i b o d i d o m b a p e r c o b a a n s e l a m a 2 5 hari( H g g
-
Hs3)
...
DAFTAR GAMBAR
Nomor T e k s
1. Kerbau K P I H yang ditulari dengan virus K6/AP pasase k e t i g a , 108 hari pasca penularan. Isolasi virus dari leukosit s u d a h berhasil tetapi gejala klinis k h a s
MCF
belum timbul2. Kerbau KPIH memperlihatkan gejala k l i n i s k h a s
HCF,
132 hari pasca penularan dengan virus K6/AP pasase ketiga. Perhatikan air mata yang mukopurulen d a n kekeruhan kornea.
3. KerbauK P I H
yang mati 133 hari pasca penularan dengan virus K6/AP panase ketiga. Ter.1ihat i n g u s dan a i r mata yang mukopurulen 4. Kerbau K P I H yang mati 133 hari pasca penularan dengan virus K6/AP pasase ketiga. Terlihat konjungtivitis d a n kebengkakan simpul limfe parotis (kulit dibuang). . .
5. Sinsisia pada sel G F S yang diinokulasi dengan leukosit dari kerbau K P I H yang
. . .
diambil pada
H l j 2 .
Pembeaaran 200 kali6 . Imunofluoresensi (FAT) intranuklear pada sel
GFS yang diinnkulasi dengan leukosit dari k e r b a u K P I H pada H I 3 2 . Pembesaran 2 0 0 kali 7. Vaskulitis pada hati kerbau K P I H itanda panah) yang diambil sesudah mati pada H133.
. . .
Pembesaran 400 kali.
8. Pewarnaan dengan a c r i d i n e o r a n g e sel GFS
y a n g ditulari dengan virus Sb5/AP. Warna kt~ning-hijau intranuklear sangat menonjol.
Pembesaran 200 kali
...
1 7 5 7. S a m a dengan gambar-8 dengan pembesaran 4 0 010. R o s s e t t e ( t a n d a p a n a h ) ~ a d a l e u k o s i t s a l a h s a t u k a m b i n g y a n g d i i n o k u l a s i d e n g a n v i r u s b e b a s K 6 / A P y a n g dilernahkan
