• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS P3A0 POSTPARTUM HARI KE- 13 TERHADAP NY. S DI KLINIK BHAKTI ANANDA BANDUNGBARU PRINGSEWU LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS P3A0 POSTPARTUM HARI KE- 13 TERHADAP NY. S DI KLINIK BHAKTI ANANDA BANDUNGBARU PRINGSEWU LAMPUNG"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS P3A0 POSTPARTUM HARI KE-13 TERHADAP NY. S DI KLINIK BHAKTI ANANDA BANDUNGBARU

PRINGSEWU LAMPUNG Tanggal Ujian 28 April 2016

Oleh :

LUSITA IRA IRSANTI 154012013087

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

PRODI DIII KEBIDANAN TAHUN 2016

(2)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS P3A0 POSTPARTUM HARI KE-13 TERHADAP NY. S DI KLINIK BHAKTI ANANDA BANDUNGBARU

PRINGSEWU LAMPUNG Tanggal Ujian 28 April 2016

Oleh :

LUSITA IRA IRSANTI 154012013087

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

PRODI DIII KEBIDANAN TAHUN 2016

(3)

HALAMAN PENGESAHAN Telah di Ujikan padaTanggal

Dan di setujui untuk di susun sebagai Studi Kasus dengan Judul :

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS P3A0 POSTPARTUM HARI KE-13 TERHADAP NY. S DI KLINIK BHAKTI ANANDA BANDUNGBARU

PRINGSEWU LAMPUNG Tanggal Ujian 28 April 2016

Penguji I (Ketua ) : SUMI ANGGRAENI, M.Keb NBM. 1168283

Penguji II : ANALIA KUNANG, S.ST M.Kes NIDN. 021038802

Penguji III : TUTI ALIANA, S.ST NIP. 197802122007012008

Mengetahui

Ka Prodi DIII Kebidanan STIKes Muhammadiyah Pringsewu

(SumiAnggraeni,M.Keb) NBM.1168 283

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmaanirrohiim

Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan study kasus “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas P3A0 pada Ny. “S” di Klinik Bhakti Ananda kecamatan Adiluwih pada tanggal 28 April 2016. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjunan kita yakni nabi besar Muhamad SAW, dan juga kepada keluarganya, para sahabatnya, para umatnya termasuk kita semua didalamnya. Amin.Laporan studi ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas praktik kerja klinik.Dalam penulisan laporan ini, penulis tidak lepas dari bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak baik moril, materil maupun spiritual dari awal hingga terselesaikannya penulisan laporan ini. Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini saya ingin sampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Ns. Asri Rahmawati, S.Kep M.Kes selaku ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung

2. Sumi Anggraeni, M.Keb selaku Ka. Prodi D3 Kebidanan,

3. Sumi Anggraeni, M.Keb selaku pembimbing institusi yang telah memberikan arahan dalam penulisan laporan ini,

4. Analia Kunang, S.ST, M.Kes selaku pembimbing institusi yang telah memberikan arahan dalam penulisan laporan ini,

5. Tuti Aliana S.ST selaku bidan penguji lahan dalam penulisan laporan ini,

6. Kepada Orang tua, keluarga dan orang terdekat yang tiada hentinya memberikan dukungan baik moril, materil, maupun spiritual.

7. Ny. S beserta keluarga yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan Asuhan Kebidanan.

(5)

8. Teman – teman satu perjuangan yang telah memberikan arti kebersamaan, suka dan duka selama mengikuti perkuliahan,

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas amal serta kebaikan kepada pihak – pihak yang telah membantu selama kegiatan praktek dan membantu saya dalam menyesaikan laporan ini. Saya juga berharap semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan serta bermanfaat bagi semua pihak

Jazakumullahu khairan katsira

Pringsewu, April 2016

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

DAFTAR ISI ... iv KATA PENGANTAR ... v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 3 a. Tujuan umum ... 3 b. Tujuan khusus ... 3 C. Ruang lingkup ... 4 D. Metode penulisan ... 4 E. Sistematika penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN TEORI A. Nifas ... 7

1) Tahapan masa nifas ... 7

2) Program dan kebijakan teknis masa nifas ... 8

3) Perubahan fisiologis masa nifas ... 9

4) Perubahan psikologis ibu nifas... 17

5) Kebutuhan masa nifas ... 19

6) Tanda bahaya nifas ... 23

B. Konsep dasar manajemen asuhan kebidanan ... 23

BAB III TINJAUAN KASUS A. Subjektif ... 28 B. Objektif ... 34 C. Assessment ... 36 D. Planning ... 36 BAB IV PEMBAHASAN A. Profil BPM ... 39 B. Pemaparan ... 40 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 43 B. Saran ... 44 Daftar Pustaka Lampiran – Lampiran

(7)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Masa nifas merupakan hal penting untuk diperhatikan guna menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia. Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2007, angka kematian balita menurun dari 97 pada tahun 1991 menjadi 44 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 dan 29 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2010. Menurut laporan Kementrian Kesehatan RI Tahun 2011, bahwa angka kematian balita, bayi ataupun neonatal terus menurun. Begitu pula dengan angka kematian bayi, telah menurun dari 68 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada periode yang sama. Angka kematian neonatal juga menurun walaupun relative lebih lambat, yaitu dari 32 menjadi 19 kematian per .000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI) dan 380 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010.

Berdasarkan data tersebut, AKI dan AKB di Negara Berkembang seperti Indonesia, pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum. Upaya ini terbukti telah menyelamatkan lebih dari separuh ibu bersalin, nifas dan bayi baru lahir yang disertai dengan penyulit proses persalinan atau komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa. Asuhan masa nifas diperlukan karena merupakan

(8)

masa kritis karena, baik pada ibu maupun bayi. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, 50% kematian pada masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Komplikasi masa nifas adalah keadaan abnormal pada masa nifas yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman kedalam alat genetaia pada waktu persalinan dan nifas.Salah satu masalh pada masa nifas adalah infeksi pada masa nifas, mastitis dan abses payudara.

AKI yang dihasilkan dari SDKI dan SKRT hanya menggambarkan angka nasional, tidak dirancang untuk mengukur angka kematian ibu menurut provinsi (karena memerlukan sampel dan biaya yang sangat besar). Angka kematian ibu saat ini baru di peroleh dari survey-surveyterbatas. AKI selama tahun 1997-2007 cenderung menurun dimana dari 370/100.000 kelahiran hidup menjadi 228/100.000 kelahiran hidup 2007. (profil dinkes prov. Lampung 2012)

Angka Kematian Ibu (AKI) berdasarkan laporan dari kabupaten kota tahun 2012 sebesar 115,8/100.000 kelahiran hidup namun angka ini tidak dapat dipergunakan karena angka tidak menggambarkan seluruh kematian ibu yang ada di populasi (data hanya dari fasilitas kesehatan saja). Sehingga tetap mempergunakan data dari hasil survey dalam hal ini SDKI yang dilakukan setiap 5 tahun sekali. (profil dinkes prov. Lampung 2012)

(9)

B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Dapat memberikan asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny.S umur 33 tahun P3A0 postpartum hari ke 13.dengan nifas normal.

b. Tujuan Khusus

a) Diharapkan penulis dapat melakukan pengkajian ibu nifas pada Ny.S umur 33 tahun P3A0 post partum hari ke 13 di Klinik Bhakti Ananda Bandungbaru Pringsewu tahun 2016.

b) Diharapkan penulis dapat menentukan interpretasi data pada ibu nifas terhadap Ny.S umur 33 tahun P3A0 postpartum hari ke 13 di Klinik Bhakti Ananda Bandungbaru Pringsewu.

c) Diharapkan penulis dapat menentukan diagnose potensial pada ibu nifas terhadap Ny.S umur 33 tahun P3A0 postpartum hari ke 13 di Klinik Bhakti Ananda Bandungbaru Pringsewu tahun 2016.

d) Diharapkan penulis dapat merencanakan tindakan pada ibu nifas terhadap Ny.S umur 33 tahun P3A0post partum hari ke 13 di Klinik Bhakti Ananda Bandungbaru Pringsewu tahun 2016.

e) Diharapkan penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap Ny.S umur 33 tahun P3A0post partum hari ke 13 di Klinik Bhakti Ananda Bandungbaru Pringsewu tahun 2016.

(10)

f) Diharapkan penulis dapat melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap Ny.S umur 33 tahun P3A0 post partum hari ke 13 di Klinik Bhakti Ananda Bandungbaru Pringsewu tahun 2016.

C. Ruang Lingkup

Adapun yang menjadi ruang lingkup pengkajian postpartum yaitu :

a. Subjek : Ibu postpartum di Klinik Bhakti Ananda Bandungbaru b. Lokasi : Di laksanakan di Klinik Bhakti Ananda Bandungbaru c. Waktu : Di laksanakan pada 28 April 2016

D. Metode Penulisan

Karya tulis ilmiah ini penulis di susun dengan menggunakan metode deskriptif yang berbentuk studi kasus yaitu menggambarkan suatu keadaan yang sedang terjadi. Penulis menggambarkan sesuatu proses Asuhan Kebidanan pada Ny.S 33 tahunP3A0postpartum hari ke-13 dengan nifas normal.

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: a. Observasi partisi patif

Observasi partisi patif adalah suatu teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan mengadakan pengamatan dan melalaksanakan asuhan kebidananpada klien di Klinik Bhakti Anandadan bersifat obyektif yaitu dengan melihat respon klien setelah di lakukan tindakan penulis melakukan observasi partisipatif dengan cara melihat respon klien setelah penulis melakukan tindakan asuhan kebidanan.

(11)

b. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab tentang masalah-masalah yang di hadapi klien. Penulis melakukan wawancara langsung dengan klien.

c. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik adalah teknik pengumpulan dengan melakukan pemeriksaan mulai dari inspeksi, palapasi, perkusi dan auskultasi untuk mendapatkan data fisik klien secara keseluruhan.Penulis melakukan pemeriksaan fisik secara langsung pada klien.

d. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah suatu teknik yang di peroleh dengan mempelejari buku laporan, catatan medis serta hasil pemeriksaan yang ada.Penulis mempelajari buku KIA, catatan yang mengenai data-data klien.

E. Sistematika Penulis

Sistematika penyusunan yang di gunanakan dalam penulisan laporan ini terdiri atas (lima) BAB yaitu:

1. BAB I

Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan.

(12)

2. BAB II

Studi Kepustakan, yang menjelaskan tentang pengertian nifas perubahan fisiologi ibu nifas, tanda bahaya pada ibu nifas, kebutuhan dasar ibu nifas

3. BAB III

Tinjauan kasus, yang merupakan laporan asuhan kebidanan pada klien dan di sajikan sesuai dengan sistematika dokumentasi proses kebidanan.

4. BAB IV

a. Berisikan ulasan naratif dari setiap tahapan kebidanan mulai pengkajian subjektif dan obyaktif sampai evaluasai yang di lakukan dengan membandingkan antara konsep teori di BAB II dan tinjauan kasus di BAB III.

b. Pada bagian ini akan tergambar secara jelas, dasar ilmiah dan rasionalisasi dari setiap tahapan proses yang di lakukan berdasarkan pemahamn peserta tentang konsep dasar kasus, patofisiologi, komunikasi dan pendidikan kesehatan serta konsep konsep lain yang relevan.

c. Pemaparan mengenai kesenjangan teori dan praktik. 5. BAB V

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. NIFAS 1. Pengertian

Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelahlahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Pelayanan pasca persalinan harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan pemberian ASI, cara mengajarkan kehamilan, imunisasi dan nutrisi bagi ibu. (prawiroharjo, 2010)

2. Tahapan Masa Nifas 1). Puerperium Dini

Masa kepulihan yakni saat-saat ibu dibolehkan berdiri dan berjalan 2). Pueperium Intermedial

Masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ genital, kira-kira 6-8 minggu 3). Remot puerperium

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi (suherni, 2008)

(14)

3. Program dan Kebijakan Teknis Masa Nifas

Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit empat kali. Kunjungan ini bertujuan untuk menilai status ibu daan bayi baru lahir juga untuk mencegah, mendeteksi serta menangani masalah-masalah yang terjadi.

Kunjungan Waktu Tujuan

1. 6-8 jam setelah persalinan a. Mencegah perdarahan masa pada nifas

b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain pendarahan dan memeberi rujukan bila perdarahan berlanjut

c. Memberi konseling pada ibu atau salah

satu anggota keluarga mengenai

bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

d. Pemberian ASI pada masa awal menjadi ibu.

e. Mengajarkan cara mempererat

hubungan antra ibu dan bayi baru lahir

f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara

mencegah hipotermi

Jika bidan menolong persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi dalam keadaan stabil.

(15)

2. 6 hari setelah persalinan a) Memastikan involusi uterus berjalan normal uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada bau.

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau kelainan pasca melahirkan

c) Memastikan ibu mendapat cukup

makanan cairan dan istirahat.

d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit e) Memberikan konseling pada ibu dan

mengenai asuhan pada bayi, cara merawat tali pusat, dan menjaga bayi tetap hangat. 3. 4. 2 minggu setelah persalinan 6 minggu setelah persalinan

- Sama seperti di atas (6 hari setelah

persalinan)

- Menanyakan pada ibu tentang

penyulit-penyulit yang dialami bayinya

- Memberikan konseling KB secara dini.

(saleha,2009)

4. Perubahan fisiologis masa nifas a. Perubahan sistem reproduksi

1) Uterus

a) Involusi Uteri

Involusio atau pengerutan uterus merupakan suatu proses yang menyebabkan uterus kembali pada posisi semula seperti sebelum hamil dengan bobot 60gram. Involusi uteri dapat juga dikatakan sebagai

(16)

proses kembalinya uterus pada keadaan semula atau keadaan sebelum hamil.

2) Lochea

Pengeluaran lokhea ini biasanya berakhir dalam waktu 3 sampai 6 minggu.Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas.

Adapun macam-macam lochea:

a) Lochea rubra yaitu berwarna merah tua berisi darah dari perobekan atau luka pada plasenta dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua dan koroin, sisa darah dan mekonium selama 3 hari postpartum.

b) Lochea sanguinolenta yaitu berwarna kecoklatan berisi darah dan lender, hari 4-7 postpartum

c) Lochea serosa yaitu berwarna kuning berisi cairan lebih dikit darah dan lebih banyak serum, pada hari ke 7-14 postpartum

d) Lochea alba yaitu cairan putih berisi leukosit, pada hari 2minggu sampai 6 minggu

e) Lochea purulenta yaitu terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk (badriah, 2013)

3) Serviks

Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks postpartum adalah bentuk serviks yang akan membuka seperti corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri yang dapat mengadakan kontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi,

(17)

sehingga seolah-olah pada perbatasan antara korpus dan serviks uteri terbentuk semacam cincin.

4) Vulva dan Vagina

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali pada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol.

5) Perineum

Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju.Pada postnatal ke-5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum melahirkan. 6) Payudara

Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dn pengeluran air susu ibu (ASI), yang merupakan makanan pokok terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah .produksi ASI masih sangat dipengruhi oleh factor kejiwaan, ibu yang selalu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbgai ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI bahkan tidak terjadi produksi ASI.

(18)

b. Perubahan Sistem Pencernaan 1) Nafsu Makan

Ibu biasanya merasa lapar segera setelah melahirkan, sehingga dapat mengonsumsi mkakanan ringan.Ibu sering kali cepat lapar setelah melahirkan dan siap makan pada 1-2 jam postpartum dan dapat di toleransi dengan diet yang ringan.Seringkali untuk pemulihan nafsu makan, diperrlukan waktu 3-4hari sebelum faal usus kembali normal. 2) Motilitas

Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir.Kelebihan analgesia dan anastesia memperlmbat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal.

3) Pengosongan usus

Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari setelah ibu melahirkan. Keadaan ini bisa di sebabkan karena tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan pada awal masa pasca partum, diare sebelum persalinan, enema sebelum melahikan, kurang makan atau dehidrasi. Kebiasaan mengosongkan usus secara regular perlu dilatih kembali untuk merangsang pengosongan usus.

(19)

c. Perubahan sistem Traktur Urinearius

Kandung kemih dalam puerperium kurang sensitive dan kapasitasnya bertambah, sehingga kandung kemih penuh atau sesudah berkemih masih tertinggal urine residual (normal +15cc).sisa urine dan trauma pada kndung kemih waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi. Kejadian trauma persalinan bisa disebabkan oleh efek analgetika, khususnya efek anastesi memberikan efek samping yang merugikan.

d. Perubahan Sistem Perkemihan

Pada masa hamil, perubahan hormonal yaitu kadar steroid tinggi yang berperan meningkatkan fungsi ginjal. Sebaliknya, pada pasca-melahirkan kadar steroid menurun sehingga menyebabkan penurunan funggsi ginjal. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah melahirrkan.

1) Hemostatis internal

Tubuh terdiri dari air dan unsure-unsur yang larut didalamnya dan 70% dari cairan tubuh terletak di dalam sel-sel, yang disebut dengan cairan intraselular.Cairan ekstra selular terbagi dalam plasma darah dan langsung diberikan untuk sel-sel yang disebut dengan cairan interstisial.

2) Keseimbangan Asam Basa Tubuh

Keasaman dalam tubuh di sebut Ph. Batas normal Ph cairan tubuh adalah 7,35-7,40.

(20)

3) Pengeluaran sisa metabolisme, Racun dan Zat Toksin Ginjal

Zat toksin ginjal mengekskresi hasil akhir dari metabolism protein yang mengandung nitrogen terutama urea, asam urat dan kreatinin. Ibu postpartum dianjurkan segera buang air kecil, agar tidak mengganggu proses involusi uteri dan ibu merasa nyaman. Rortveit dkk(2003) menyatakan bahwa reseiko inkotinensia urine pada pasien dengan persalinan pervaginam sekitar 70% lebih tinggi dibandingkan resiko serupa pada persalinan sdengan Sectio Caesaria.

e. Perubahan Sistem Musculoskeletal atau Diastasis Rectie Abdominalis Ligamen, fasia dan diafragma pelvis yang mregang pada waktu persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi mengerut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke belakang dan menjadi retrofleksi, karena ligament rotundum menjadi kendur. Adaptasi tersebut di sebabkan oleh relaksasi, kemudian hipermobilitas sendi dan perubahan pada pusat gravitasi ibu yang di sebabkan pembesaran uterus.Ambulasi pada umumnya dimulai pada kala IV yaitu segera setelah lahirnya plasenta. Ambulasi dini sangat membantu untuk mencegah komplkasi dan mempercepat proses involusi.

f. Perubahan Endokrin

Hormon adalah zat yang dilepaskan kedalam aliran drah dari suatu kelenjar atau organ, yang memengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar ormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam

(21)

amino dengan panjang yang berbeda-beda.Hormone dalam jumlah yang sangat kecil dapat bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.Ikatan antara hormone dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau mengubah fungsi sel. Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjarsekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormone secara langsung ke aliran darah.

g. Perubahan Tanda-Tanda Vital 1) Suhu Badan

Satu hari (24 jam) postpartum suhu badan akan naik sedikit (37,50 C-380C).

2) Nadi

Denyut nadi normal pada orang dewasa antara 60-80 kali per menit atau 50-70 kali per menit. Sesudah melahirkan biasanya denyut nadi akan lebih cepat.

3) Tekanan Darah

Tekanan darah meningkat pada persalinan 15 mmHg systole dan 10 mmHg diastole.

4) Pernapasan

Keadaan pernapasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi.

(22)

h. Perubahan Sistem Kardiovaskuler

Selama kehamilan volume darah normal digunakan untuk menampung aliran darah yang meningkat, yang diperlukan oleh plasenta dan pembuluh darah uterin. Penarikan kembali estrogen menyebabkan terjadinya dieresis dan secara cepat menmengurangi volume plasma kembali pada proporsi normal.Aliran ini terjadi dalam 2-4jam pertama setelah kelahiran bayi.Selama masa ini ibu mengeluarkan banyak sekali jumlah urine.Pada persalinan pervaginam kehilangan darah sekita 300-400cc.

i. Perubahan Sistem Hematology

1).Hari pertama masa nifas kadar fibrinogen dan plasma sedikit menurun, tetapi darah lebih kental dan peningkatan viskositas sehingga meningkatkan pembekuan darah

2)Leukosit meningkat, dapat mencapai 15000/mm selama persalinan dan tetap tinggi dalam beberapa hari postpartum.

3).Factor pembekuan, suatu aktivasi factor pembekuan darah terjadi setelah persalinan. Aktivasi ini bersamaan dengan tidak adanya gerakan, trauma atau sepsis yang mendorong terjadinya tromboemboli. 4).Thrombosis

Kaki ibu di periksa untuk mengetahui adanya tanda-tanda thrombosis (nyeri, hangat dan lemas, vena bengkak kemerahan yang dirasakan

(23)

keras atau padat ketika disentuh).Jika positif terdapat tanda-tanda homen. (badriah, 2013)

5. Perubahan Psikologi Ibu Nifas a. Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas

Banyak faktor yang diduga berperan pada sindrom ini, salah satu yang pentingnya adalah kecukupan dukungan sosial dari lingkungannya (terutama suami). Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut:

1) Fase taking in

Periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan.Pada saat itu focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri.

2) Fase taking hold

Periode yang berlangsung antara3-10hari setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu khawatir akan ketidak mampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi.

3) Fase letting go

Fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudap dapat menyesuaikan diri, merawat bayinya, serta kepercayaan dirinya sudah meningkat.

(24)

b. Postpartum Blues

Postpartum blues atau sering juga disebut maternity blues atau sindrom ibu baru, dimengerti sebagai suatu sindrom gangguan efek ringan pada minggu pertama setelah persalinan. Puncak dari postpartum blues ini 3-5hari setelah melahirkan dan berlangsung dari beberapa hari sampai 2 minggu.

Ditandai dengan gejala-gejala berikut ini: 1) Depresi 2) Sering menangis 3) Mudah tersinggung 4) Cemas 5) Mudah sedih 6) Cepat marah

c. Kesedihan dan Dukacita

Penelitian menunjukan 10% ibu mengalami depresi setelah melahirkan dan 10%nya saja yang tidak mengaami perubahan emosional.Keadaan ini berlangsung antara 3-6 bulan bahkan pada beberapa kasus terjadi selama 1 tahun pertama kehidupan bayi.

Gejala-gejala depresi berat: 1) Perubahan pada mood

2) Gangguan pada pola tidur dan pola makan 3) Perrubahan mental dan libido. (sunarsih, 2011)

(25)

6. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas a. Gizi

Ibu nifas di anjurkan untuk:

1) Makan dengan diit seimbang, cukup karbohidrat, protein,lemak,vitamin dan mineral

2) Mengkonsumsi makanan tambahan, nutrisi 800 kalori/hari pada 6 bulan pertama, 6 bulanselanjutnya 500 kalori dan tahun kedua 400 kalori.jadi jumlah kalori tersebuat adalah tambahan dari kebutuhan kalori perharinya.misal pada ibu denagan kebutuhan kalori 1800 kalori/ hari artinyaa saat nifas pada enam bulan pertama di butuhkan 800 kalori perhari sehingga kalori yang di butuhkan sebanyak 2600 kalori/hari. 3) Asupan cairan 3 liter/hari, dari minum air 2 liter/hari dan dari cairan yang

ada pada kuah sayur 1 liter/hari,serta buah buahan yang mengandung air. 4) Ibu nifas harus mengkonsumsi tablet Fe 1 tablet tiap hari selam 40 hari. 5) Mengkonsumsi vitamin A 200.00 iu, pemberian vitamin A dalam bentuk

suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak. Pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi bergantung pada vitamin A yang terkandung dalam ASI.

(26)

b. Kebersihan Diri dan Bayi 1. Kebersihan diri

Ibu nifas dianjurkan untuk :

a) Menjaga kebersihan seluruh tubuh.

b) Mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.

c) Menyarankan ibu mengganti pembalut setiap kali mandi, BAB atau BAK.

d) Menyarankan ibu untuk mencuci tangan denan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh daerah kelamin.

e) Anjurkan ibu tidak sering menyentuh luka episiotomy dan laserasi

2. Kebersihan bayi

Hal-hal yang perlu dijelaskan pada ibu nifas agar bayi tetap terjaga kebersihannya:

a) Memandikan bayi setelah 6 jam untuk mencegah hipotermi b) Memandikan bayi setiap pagi dan sore

c) Mengganti pakaian bayi setiap habis mandi dan tiap kali basah atau kotor karena BAB/BAK.

d) Menjaga pantat dan daerah kelamin bayi agar selalu bersih dan kering

(27)

e) Menjaga tempat tidur bayi selalu bersih dan hangat karena ini adalah tempat tinggal bayi

f) Menjaga alat apa saja yang dipakai bayi agar selalu bersih

3. Istirahat dan Tidur Menganjurkan ibu untuk :

a) Istirahat cukup untuk mengurangi kelelahan. b) Tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur

c) Kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan

d) Mengatur kegiatan rumahnya sehingga dapat menyediakan waktu untuk istirahat pada siang kira-kira 2 jam dan malam 7-8 jam.

Masa nifas berkaitan dengan gangguan pola tidur, trutama setelah melahirkan.Pola tidur mendekati normal dalam 2 atau 3 minggu setelah persalinan, tetapi ibu yang menyusui mengalami gangguan pola tidur yang lebih besar. (Marmi, 2015)

Ibu yang telah melahirkan pola tidurnya menjadi tidak teratur, dengan masalah utama berupa siklus tidur yang terputus-putus dan dapat menyebabkan kurang tidur, sehingga perlu mengkaji kebutuhan tidur ibu dan menekan pentingnya istirahat yang adekuat. (Henderson, 2005)

(28)

4. Senam Nifas

Selama kehamilan dan persalinanibu banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar panggul. Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilaukan pada ibu setelah melahirkan.(Suherni,dkk 2009)

7. Asi Ekslusif

Pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberikan makanan lain walaupun air putih sampai bayi burumur 6 bulan.

1. Pengelompokan ASI

a) Pada ASI stadium 1 terdapat kolostrum yakni cairan pertaman yang diekresioleh kelenjar payudara dari hari ke 1-ke 4 persalinan, kolostrum berwarna kuning keemasan mengandung tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup.

b) Pada ASI stadium II merupakan ASI peralihan yang di produksi pada hari ke 4 sampai hari ke 10, komposisi proteinlebih rendah, sedangkan lemak dan ha tinggi.

c) Pada ASI stadium III sudah matur pada hari ke 10 dan seterusnya, nutrisi sesuai kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan.

(29)

8. Tanda Bahaya Masa Nifas a) Perdarahan pervaginam

Perdarahan postpartum paling sering diartikan sebagai keadaan kehilangan darah lebih dari 500ml selama 24 jam prtama sesudah kelahiran bayi.

b) Infeksi masa nifas

Beberapa bakteri dapat menyebabkan infeksi setelah persalinan. c) Sakit Kepala, Nyeri Epigastrik, Penglihatan Kabur

Wanita yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat atau penglihatan kabur.

d) Pembengkakakn di wajah atau ekstermitas e) Demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih f) Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama

g) Rasa sakit, merah, lunak, dan pembengkakan dikaki (thrombopeblitis) h) Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan diri sendiri

(marmi, 2014)

B. Konsep Dasar Managemen Asuhan Kebidanan

Model SOAP menurut (Ai yeyeh et all/dkk 2014) agar diketahui orang lain apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan melalui proses berfikir sistematis, maka didokumentasikan dalam bentuk SOAP yaitu :

(30)

1. Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan data klien melalui anamnesa tanda gejala subjektif yang diperoleh dan hasil bertanya dari pasien (identitas umum, keluhan, riwayat menarch, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB, penyakit, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial, pola hidup)

2. Objektif

Mengambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien, hasil lab, dan tes diagnostic lain yang dirumuskan dalam data focus untuk mendukung assessment. Tanda gejala ojektif yang diperoleh dan hasil pemeriksaan (Tanda KU, fital sign, fisik, khusus, kebidanan, pemeriksaan dalam, laboratorium dan pemeriksaan penunjang).Pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.

3. Assessment

Masalah atau diagnose yang di tegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena keadaan pasien terus erubah dan selalu ada inormasi baru baik subjektif maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian adalah suatu proses yang dinamika.

(31)

Di bawah ini contoh daftar nomenklatur diagnosis kebidanan

NO Nama Diagnosis NO Nama Diagnosis

1. Kehamilan normal 36. Invertio uteri

2. Partus normal 37. Bayi besar

3. Syok 38. Malaria berat dengan komplikasi

4. Denyut jantung janin tidak normal 39. Malaria ringan dengan komplikas

5. Abortus 40. Mekonium

6. Solusio plasenta 41. Meningitis

7. Akut pielonefritis 42. Metritis

8. Amnionitis 43. Migrain

9. Anemia berat 44. Kehamilan mola

10. Apendistis 45. Kehamilan ganda

11. Atonia uteri 46. Partus macet

12. Postpartum normal 47. Posisi occiput posterior

(dibelakang)

13. Infeksi mamae 48. Posisi oksiput melintang

14. Pembengkakan mamae 49. Kista ovarium

15. Presentasi bokong 50. Abses pelviks

16. Asma bronchiale 51. Peritonitis

17. Presentasi dagu 52. Plasenta previa

(32)

19. Hipertensi kronik 54. Preeklampsia berat atau ringan

20. Koagulopati 55. Hipertensi karena kehamilan

21. Presentasi ganda 56. Ketuban pecah dini

22. Cystitis 57. Partus prematuritas

24. Kehamilan ektopik 58. Prolapsus tali pusat

25. Ensefalitis 60. Partus fase laten lama

26. Epilepsi 61. Retensio plasenta

27. Hidramnion 62. Sisa plasenta

28. Presentasi muka 63. Ruptura uteri

29. Persalinan semu 64. Bekas luka uteri

30. Kematian janin 65. Presentasi bahu

31. Hemoragik antepartum 66. Distosia bahu

32. Hemoragik postpartum 67. Robekan serviks dan vagina

33. Gagal jantung 68. Tetanus

34. Inertia uteri 69. Letak lintang

(33)

4.Planning

Menggambarkan pendokumentasian dan evaluasi berdasarkan assessment SOAP. Pelaksanaan rencana tindakan untuk menghilangkan dan mengurangi masalah klien. Tindakan ini harus disetujui oleh klien kecuali bila tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan klien, oleh karna itu klien harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini.

(34)

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL PADA Ny. S P3 A0 POSTPARTUM HARI KE-13 DI KLINIK BHAKTI ANANDA BANDUNG

BARU PRINGSEWU Tanggal : 28 April 2016

Jam : 11:45 WIB

Nama Mahasiswa : LUSITA IRA IRSANTI

Nim : 154012013087 PENGKAJIAN A. SUBJEKTIF 1. Identitas Istri Suami Nama : Ny. S Tn. S

Umur : 33 tahun 38 tahun

Agama : Islam Islam

Pendidikan : SD SD

Pekerjaan : IRT Tani

Suku : Jawa jawa

(35)

2. Alasan kunjungan : ibu mengatakan ingin memeriksakan keadaannya 3. Keluhan utama : ibu merasakan kadang-kadang pusing

4. Riwayat menstruasi

Menarche : 14tahun lamanya : 7hari siklus : 28hari Flour albus : tidak ada keluhan : tidak ada

5. Riwayat perkawinan

Kawin :perkawinan yang pertama , sah 6. Riwayat obsetri : P3 A0

7. Riwayat kehamilan, persalian nifas yang lalu

Ana k ke

persalina n

nifas

lahir umur Jenis Penolo

ng Komplika si Jk Pb/ lakta si kom khmilan Khmila n Tempat Bb lahir plikas i 1 spont an

aterm Normal Bidan

BPS - Pr 48/ 3200 - - 2 spont an

aterm Normal Bidan - lk 49/

3500

- -

3 spont

an

aterm Normal Bidan - pr 48/

3400

- -

8. Riwayat persalinan sekarang

Tanggal : 17 April 2015

(36)

Penolong : Bidan Jenis Persalinan : Normal Komplikasi persalinan : Tidak ada

BB Anak : 3400 gr

PB Anak : 49 cm

Jenis Kelamin : laki-laki 9. Riwayat post partum

a. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari a) Pola tidur dan istirahat :

Siang : 1 jam Malam :±5 jam

Keluhan : tidak ada

b) Pola eleminasi

BAB : 1x sehari

Konsistensi : lembek

Bau : khas

Warna : kuning

Keluhan : tidak ada

BAK : 5-6x/hari

Konsistensi : encer

Bau : khas

(37)

Keluhan : tidak ada c) Pola nutrisi

d) Pola makan

Frekuensi : 3x sehari Porsi : 1 piring

Macam : nasi, sayur, lauk Keluhan : tidak ada

e) Pola minum

Frekuensi : 6-7x/ hari Porsi : 1 gelas Macam : air putih Keluhan : tidak ada f) Pola aktivitas

1. Pekerjaan

Menyapu, mengepel, memasak

1) Aktivitas merawat diri dan bayi di bantu/mandiri

Ibu mengatakan aktivitas merawat diri dan bayi sudah mandiri 2) Olah raga/senam nifas

Ibu jarang melakukan olah raga senam nifas 3) Keluhan

(38)

4) Personal hygiene

Mandi : 2x sehari

Gosok gigi : 2x sehari

Keramas : 1x sehari

Kebersihan genetalia & payudara : setiap mandi BAB, BAK Pengalaman menyusui : anak pertama dan kedua

Kebiasaan menyusui

Porsisi : duduk 900

Perawatan pauyudara : setalah mandi

Masalah : tidak ada

10. Riwayat kontrasepsi yang digunakan

Ibu menngatakan pernah menggunakan kb suntik dan spiral. 11. Riwayat kesehatan

a. Penyakit yang pernah / sedang diderita

Ibu mengatakan tidak menderita penyakit apapun seperti menular, menahun, menurun dll

b. Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga

Ibu mengatakan didalam keluarga tidak menderita penyakit apapun seperti menular, menahun, menurun dan lain lain.

(39)

12. Riwayat psiososial spiritual 1) Orang terdekat

Suami

2) Tinggal serumah dengan

Ibu mengatakan tinggal serumah dengan Suami 3) Perasaan ibu saat ini

Ibu mengatakan senang terhadap kelahiran nya 4) Tanggapan keluarga

Ibu mengatakan keluarga merasa senang dan bahagia 5) Rencana menyusui

Ibu mengatakan ada rencana menyusui 6) Rencana perawatan bayi

Ibu mengatakan merawat bayi nya dengan baik dan di bantu keluarga 7) Kebiasaan spiritual

Ibu mengatakan taat beribadah 8) Pendapatan

Ibu mengatakan pendapatan tidak menentu 13. Kebiasaan yang menggangu kesehatan

(40)

B. OBJEKTIF

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : baik b. Status emosional : stabil c. Tanda vital Tekanan darah : 110/90mmhg Nadi : 81x/menit Pernafasan : 24x/menit Suhu : 36,50C BB/TB :91kg/158cm 2. Pemeriksaan fisik

a. Kepala : tidak berketombe, rambut hitam, kuat b. Muka : tidak ada oedem, tidak pucat

c. Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih tidakikhterik

d. Hidung : bersih, tidak ada polip

e. Telinga : simetris, ada daun telinga, tidak ada

pengeluaran

f. Mulut : bersih, tidak ada sariawan, tidak ada caries g. Bibir : lembab, tidak pecah-pecah

h. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, Kelenjar limfe dan vena jugularis

(41)

i. Dada

Jantung : lupdup teratur

Paru : tidak ada bunyi wheezing j. Payudara

Bentuk : simetris Benjolan : tidak ada Putting susu : menonjol Pengeluaran : ASI Keluhan : tidak ada k. Abdomen

Bekas luka : tidak ada luka bekas operasi

TFU : tidak teraba

Kontraksi : baik Kandung kemih : kosong l. Tangan dan kaki

Oedem : tidak ada oedem Varices : tidak ada varices Kuku : bersih, tidak pucat Tanda houman : (-) negatif

(42)

m. Genetalia luar

Oedem : tidak ada eodem Varices : tidak ada varices Bekas luka : tidak ada

Jahitan : 2 jahitan Pengeluran : lokea serosa Anus : tidak ada hemoroid 3. Data penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium Tidak dilakukan

C. ASSESMENT

Tanggal : 28 april 2016

Ny. S umur 33 tahun P3A0 postpartum hari ke 13 dengan nifas normal Masalah : kadang-kadang pusing

D. PLANNING

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu dalam keadaan baik TD : 110/90 mmHg R: 24x/m

N : 81x/m S: 36,5°C

TFU: tidak teraba kontraksi uterus: baik

(43)

2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup apalagi ketika bayi tidur ibu juga ikut tidur

Hasil : ibu mengerti dan bersedia untuk istirahat apalagi ketika bayi tidur 3. Memberikan therapy tablet Fe pada ibu dianjurkan minum 1x1 pada malam

hari

Hasil : ibu mengerti dan bersedia untuk minum Fe

4. Menganjurkan ibu untuk banyak mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, telur, ikan, buah-buahan.

Hasil : ibu mengerti dan akan mengonsumsi makanan bergizi 5. Melakukan konseling tentang tanda bahaya nifasyaitu:

a. Perdarahan pervaginam

b. Sakit kepala, nyeri epigastrik dan penglihatan kabur c. Bengkak pada wajar dan ekstermitas

d. Demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih

e. Kehilangan nafsu makan untuk jangka waktu yang lama f. Rasa sakit, merah dan pembengkakan di kaki

Hasil: ibu mengerti tanda bahaya nifas

6. Menganjurkan ibu untuk rajin membersihkanalat genetalianya (vulva hygine) Hasil: ibu akanbersedia untuk membersikan alat genetalianya

7. Memberikan konseling KB, menganjurkan ibu untuk menggunakan KB jangka panjang seperti implant dan spiral. Melihat kondisi ibu yang gemuk

(44)

dianjurkan untuk menggunakan KB spiral yang tidak mengandung hormone yang mempengaruhi berat badan dan tidak mempengaruhi produksi ASI. Hasil : ibu mengerti dan akan menggunakan KB jangka panjang

(45)

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Praktik

Sejarah Singkat Klinik Bhakti Ananda Tuti Aliana, S.ST Pringsewu berdiri pada bulan desember tahun 2011Beralamatkan Di Desa Bandung Baru Kec. Adiluwih Kab. Pringsewu

1. Fasilitas

Ruang Periksa dan ruang konsultasi : 2 ruangan Ruang bersalin : 1 ruangan Ruang perawatan : 6 ruangan Laboratorium : 1 ruangan Mushola : 1 ruangan 2. Jenis pelayanan

Jenis Pelayanan Di Klinik Bhakti Ananda Meliputi: a) pelayanan ANC b) pelayanan INC c) pelayanan PNC d) pelayanan BBL e) Kesehatan Reproduksi f) Pelayanan Kontrasepsi g) Pelayanan Kesehatan Umum

(46)

h) Imunisasi 3. Visi

Memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat secara benar, bermutu dan professional dengan pendekatan kekeluargaan.

4. Misi

a) Membuat masyarakat lebih sehat

b) Memberikan pelayanan kesehatan secara umum

c) Menciptakan suasana kerja yang dilandaskan dengan kekeluargaan

B. Pembahasan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas pada Ny.S umur 33tahun P3A0 post partum hari ke 13 di Klinik Bhakti Anandaditemukan hasil sebagai berikut:

a. Subjektif

Pada pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan pasien, pada kasus ini penulis melakukan pengkajian pada ibu nifas yaitu Ny. S dengan mengidentifikasi identitas, anamnesa seperti keluhan, riwayat perkawinan, riwayat haid, riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu, riwayat kontrasepsi, riwayat kesehatan ibu dan keluarga, riwayat kehamilan sekarang, pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan data psikososial sudah dilakukan sesuai kebutuhan pasien namun pada data subjektif

(47)

ditemukankeluhan ibu yaitu kadang-kadang pusing. Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek

b. Objektif

Ny. S umur 33 tahun P3A0 postpartum hari ke 13, keadaan umum ibu baik, kesadaran normal, TD 110/90 mmHg, Nadi 81x/m, Pernafasan 21x/m, Suhu 36,50C, inspeksi secara head to toe dalam batas normal, namun ibu mengeluh merasakan kadang-kadang pusing, ada luka jahitan dan lokea serosa, reflek patella kanan dan kiri (+).

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

c. Assessment

Ny. S umur 33 tahun postpartum 13 hari Masalah : kadang-kadang pusing

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

d. Planning

Setelah dilakukan pemeriksaan dengan keluhan ibu merasakan kadang-kadang pusing. Dan diberi konseling tentang kebutuhan istirahat dan gizi: 1. Gizi

Ibu nifas di anjurkan untuk:

1) Makan dengan diit seimbang, cukup karbohidrat, protein,lemak,vitamin dan mineral

(48)

2) Mengkonsumsi makanan tambahan, nutrisi 800 kalori/hari pada 6 bulan pertama, 6 bulanselanjutnya 500 kalori dan tahun kedua 400 kalori.jadi jumlah kalori tersebuat adalah tambahan dari kebutuhan kalori perharinya.misal pada ibu denagan kebutuhan kalori 1800 kalori/ hari artinyaa saat nifas pada enam bulan pertama di butuhkan 800 kalori perhari sehingga kalori yang di butuhkan sebanyak 2600 kalori/hari.

3) Asupan cairan 3 liter/hari, dari minum air 2 liter/hari dan dari cairan yang ada pada kuah sayur 1 liter/hari,serta buah buahan yang mengandung air.

4) Ibu nifas harus mengkonsumsi tablet fe 1 tablet tiap hari selam 40 hari. 5) Mengkonsumsi vitamin a 200.00 iu

b. Istirahat dan Tidur

Menganjurkan ibu untuk :

1. Istirahat cukup untuk mengurangi kelelahan. 2. Tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur

3. Kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan

4. Mengatur kegiatan rumahnya sehingga dapat menyediakan waktu untuk istirahat pada siang kira-kira 2 jam dan malam 7-8 jam.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

(49)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan asuhan kebidanan ibu nifas terhadap Ny.S umur 33 tahun P3A0 post partum hari ke 13 di Klinik Bhakti Ananda BandungBaru Pringsewu tahun 2016. Maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas pada Ny.S postpartum hari ke-13, penulis telah melaksanakan pengkajian dengan baik dan lancar. Pengkajian tersebut didapatkan dari pengumpulan data yaitu dari data subjektif dan objektif pasien. Dari data subjektif didapatkan pasien bernama Ny.S umur 33 tahunP3A0 post partum hari ke 13 dan data objektif dilakukan pemeriksaan secara head to toe dari hasil pemeriksaan ibu dalam keadaan baik dengan keluhan kadang-kadang pusing dan telah dilakukan penatalaksanaan dengan member i konseling kepada ibu yaitu cukup istirahat apalagi ketika bayi sedang tidur ibu ikut tidur, mengkonsumsi tablet Fe yang diminum 1x1 pada malam hari dan menganjurkan ibu untuk makan-makanan bergizi sepertisayuran hijau, kacang-kacangan, hati, telur, ikan, buah-buahan.

(50)

b. Penulis telah melakukan interpretasi data dengan menentukan diagnose kebidanan, yaitu asuhan kebidanan pada ibu nifas pada Ny.S umur 33 tahun P3A0 post partum hari ke 13 dengan nifas normal.

B. Saran

a. Bagi Pasien

Agar klien, keluarga, dan masyarakat dapat memeriksakan diri bila ada keluhan, tanda dan gejala yang tidak normal pada petugas kesehatan agar mendapat tindakan segera.

b. Bagi Institusi

a. Laporan tugas akhir ini agar dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti yang akan melakukan asuhan berkelanjutan selanjutnya

b. Institusi STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung agar dapat terus mengembangkan pengetahuan dan menyempurnakan asuhan kebidanan berkelanjutan yang akan digunakan dalam penelitian selanjutnya

c. Bagi Lahan Praktek

a. Hasil laporan tugas akhir ini agar dapat digunakan sebagai bahan acuan dan evaluasi bagi pelayanan kesehatan ibu dan anak

b. Fasilitas pelayanan kesehatan dapat menggembangkan kembali mutu pelayanan kebidanan yang diberikan yang sesuai dengan pelayanan kebidanan terkini.

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Asih, Y. 2016. Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Jakarta timur : Trans info media. Jakarta timur

Jurnal Ilmiah Kesehatan Akbid Uniska Kendal |Edisi Ke-1 Tahun 2011

Marmi.2015.Asuhan kebidanan pada masa nifas “puerperium care”. Yogyakarta :Pustaka pelajar.

Prawirohardjo,S.2010.Ilmu Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Dewi .B.dkk.2013.Asuhan Kebidanan Postpartum. Bandung : PT. Refika Aditama Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2012

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes).2013.

Rukiyah, A dkk.2009.Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan. Jakarta: Trans info media Saleha, S.2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta selatan : Salemba

medika

Suherni, dkk.2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : fitramaya

Sunarsih.Tri dan Vivian Nanny Lia Dewi.2011.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta selatan : Salemba medika

WHO, UNFPA, UNICEF, World Bank (2000) I M P A C (Intergrated Managementof Pregnancy And Chilbirth), Managing Complications in Pregnancy and Childbirth : A Guide for Midwives and dovtor, Departement of Reproductive Health and Research.

(52)
(53)
(54)

Referensi

Dokumen terkait

Maksud dari pakaian hitam dan celana hitam adalah untuk disamakan dengan tanah, karena asal manusia dari tanah dan akan kembali menjadi tanah sedangkan iket adalah untuk

Berdasarkan hasil pengolahan data, besarnya hubungan pengelolaan kelas model Quantum Learning pada proses pembelajaran IPS (Ekonomi) dengan keaktifan siswa dalam

Pengaturan mengenai pembebanan jaminan fidusia yang dituangkan dalam akta otentik tersebut tercantum dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang No 42 Tahun 1999

procedure) yang percabangannya rendah (low dynamic nesting) dan jumlah instruction per function call yang rendah tetapi waktu komputasi banyak digunakan untuk

dan Program guna memenuhi Proyek Akhir Arsitektur (PAA 67) yang berjudul ―Sekolah Tinggi Animasi di Jatinangor‖ yang merupakan salah satu persyaratan kelengkapan studi S1

Sedangkan triangulasi metode akan dilakukan dengan mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dari berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan

Kinerja guru yang baik merupakan salah satu faktor penting yang mampu menunjang mutu pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan gaya

dapat menitipkan nominal pembayaran terlebih dahulu kepada sistem rekening bersama sebagai jaminan kepada penjual bahwa pembayaran telah terjadi, kemudian setelah adanya