• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPO TB PARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SPO TB PARU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Puskesmas Balocci

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN TB No Dokumen /Pusk-Bal/TB/VIII/2015 No Revisi 00 Terbit Ke 1 Halaman 1/1 PROTAP TB PARU Tanggal Terbit ………. Disetujui oleh,

Plt. Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKM NIP. 19661231 198603 1 068 Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk pencatatan dan pelaporan pasien TB

yang disusun dan disajikan untuk memantau secara kohort Perkembangan Pengobatan Pasien TB yang dilakukan pada setiap unit Pelayanan Kesehatan sampai ke Kementerian Kesehatan.

Tujuan 1. Memastikan petugas melakukan pencatatan dan pelaporan Pasien TB sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

2. Memantau secara kohort Perkembangan Pengobatan Pasien TB. Kebijakan Dokter dan petugas yang terampil

Sasaran Petugas medis yang melakukan pencatatan dan pelaporan pasien TB Paru. Prosedur - Persiapan Alat : Format LPLPO, TB 01, kartu stok, kartu stok induk,

SBBK, daftar asset, Formulir, TB 13, formulir asset. - Persiapan pasien

- Prosedur :

1. Pencatatan dan Pelaporan pada tingkat fasilitas pelayanan kesehatan.

2. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Dinas Kesehatan Kab/Kota. 3. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Dinas Kesehatan Provinsi. 4. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Pusat.

Unit

(2)

Puskesmas Balocci PENGGUNAAN LOGISTIK TB No Dokumen /Pusk-Bal/TB/VIII/2015 No Revisi 00 Terbit Ke 1 Halaman 1/1 PROTAP TB PARU Tanggal Terbit ………. Disetujui oleh,

Plt. Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKM NIP. 19661231 198603 1 068 Pengertian Penggunaan logistik merupakan pemanfaatan barang sesuai dengan fungsi dan

peruntukannya. Logistik program TB digunakan di semua jenjang untuk mendukung operasional program dimulai dari Unit Pelayanan Kesehatan sampai ke Kementerian Kesehatan.

Tujuan Memastikan penggunaan logistik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Kebijakan Dokter dan petugas yang terampil

Sasaran Petugas medis yang melakukan penggunaan logistic TB Prosedur Persiapan Alat :

1. Surat Perjanjian Pemakaian Barang 2. Surat Penyerahan barang rusak/kadaluarsa

3. Berita Acara penghapusan dan pemusnaan Barang Persiapan Pasien

Prosedur :

1. Perawat membuat surat pemakaian barang yang meliputi pemakaian dan sisa obat yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan OAT

2. Mencatat dalam kartu stok dan kartu stok induk setiap obat yang dikeluarkan

3. Mencatat jumlah, tanggal kadaluwarsa dan tanggal penerimaan masing- masing OAT kedalam kartu stok dan kartu stok induk.

Unit terkait

(3)

Puskesmas Balocci

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENEMUAN SUSPEK TB PARU

No Dokumen /Pusk-Bal/TB/VIII/2015 No Revisi 00 Terbit Ke 1 Halaman 1/2 PROTAP TB PARU Tanggal Terbit ………. Disetujui oleh,

Plt. Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKM NIP. 19661231 198603 1 068 Pengertian Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan

serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa, penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien.

Tujuan Mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan sehingga segera dapat dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak menularkan penyakit kepada orang lain.

Kebijakan Dokter dan petugas yang terampil

Sasaran Petugas medis yang melakukan penggunaan logistic TB Prosedur Persiapan Alat :

1. Ruang Pengelola. 2. Pengelola P2 TB.

3. Meja, kursi dan kipas angin. 4. ATK dan buku register.

5. Buku penderita TB.05 dan TB.06 6. Pot dahak

Persiapan Pasien : Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan cara pengobatan pasien

Prosedur :

1. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif dengan melibatkan semua layanan dengan maksud untuk mempercepat penemuan dan mengurangi keterlambatan pengobatan.

2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :

a. Kelompok khusus tang rentan atau resiko tinggi sakit TB seperti pasien dengan HIV AIDS.

b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan), daerah kumuh, keluarga atau kontak pasien TB, terutama mereka yang dengan TB BTA positif.

c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk menentukan tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB / pengobatan pencegahan.

d. Kontak dengan pasien TB resistan obat.

3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang memiliki gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari

(4)

· Berapa lama batuk ? · Berdahak/tidak ?

· Dahak bercampur darah/tidak ? · Sesak nafas /tidak ?

· Nyeri dada / tidak ?

· Kurang nafsu makan/tidak ? · Berat badan menurun / tidak ?

· Riwayat kontak dengan penderita TBC ?... dan

· Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1 bulan atau lebih dari 1 bulan ?

5. Mengisi buku daftar suspek form. TB.06

6. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan purulen.

7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan dilakukan disamping Puskesmas.

8. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-5ml. Bila volumennya kurang, pengelola harus meminta agar penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi. Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan harus dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TBC.

9. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor identitas sediaan dahak sesuai dengan TB.06

10. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di rumah penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak paginya dan kemudian petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua.

11. Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke laboratorium.

12. Menerima jawaban dengan form TB 05, kemudian memasukkan hasil pemeriksaan ke TB 06.

13. Bila hasil pemeriksaan BTA positif, memberikan pengobatan sesuai protap pengobatan TB.

14. Bila hasil pemeriksaan negative, dilakukan pemeriksaan dahak ulang, bila hasilnya tetap negative diberikan pengobatan dengan antibiotic selama dua minggu.

15. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rongsen thorax. 16. Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB.

17. Pasien mendaftar di loket pendaftaran.

18. Buku rawat jalan pasien dibawa ke ruang BP berdasarkan nomor urut pendaftaran.

19. Pasien disilahkan duduk sambil menunggu namanya di panggil. 20. Penderita masuk di ruang BP.

Unit terkait

(5)

Puskesmas Balocci

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENGOBATAN TB PARU No Dokumen /Pusk-Bal/TB/VIII/2015 No Revisi 00 Terbit Ke 1 Halaman 1/2 PROTAP TB PARU Tanggal Terbit ………. Disetujui oleh, Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKM NIP. 19661231 198603 1 068 Pengertian Tata cara memberikan pengobatan penderita TB Paru sesuai tata laksana

pengobatan TB Nasional.

Tujuan Untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

Kebijakan Dokter dan petugas yang terampil

Sasaran Petugas medis yang melakukan pengobatan TB paru Prosedur Persiapan Alat :

Register rawat jalan 1. Register TB 05 2. Register TB 06 3. FORM TB 01 4. Form TB 02 5. Form TB 03 6. Obat OAT

Persiapan pasien : Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilaksanakan pada pasien

Prosedur :

- Pasien yang telah diperiksa dahaknya dipersilahkan masuk ke ruang BP. - Pasien diberi penjelasan sesuai dengan hasil pemeriksaan dahak di TB

05.

- Untuk pasien dengan hasil BTA positif diberikan pengobatan dengan OAT kategori I, dan untuk pasien dengan BTA negative dan rongsent mendukung diberikan pengobatan dengan kategori III sesuai berat badan pasien.

Dengan dosis pemberian sesuai tabel sebagai berikut :

Tabel 01. pemberian obat TB paru sesuai BB pasien Berat Badan Tahap Insentif tiap hari

selama 65 hari RHZE (150/75/400/275)

Tahap Lanjutan 3 kali seminggu selama 16 minggu RH (150 /150) 30-37 kg 38-54 kg 55-70 kg >71 kg 2 tablet 4 KDT 3 tablet 4 KDT 4 tablet 4 KDT 5 tablet 4 KDT 2 tablet 2 KDT 3 tablet 2 KDT 4 tablet 2 KDT 5 tablet 2 KDT

(6)

Dengan dosis sesuai tabel sebagai berikut : Tabel 02. Pemberian obat sisipan sesuai B

Berat Badan Tahap intensif (150/75/400/275) 30-37 kg 38-54 kg 55-70 kg >71 kg 2 tablet 4 KDT 3 tablet 4 KDT 4 tablet 4 KDT 5 tablet 4 KDT

Dan bila hasil pemeriksaan pada akhir tahap intensif negative dilanjutkan tahap lanjutan, kemudian diperiksa dahak ulang pada akhir bulan ke V, bila hasil negative dilanjutkan pengobatannya, dan dilakukan pemeriksaan ulang pada akhir bulan ke VI atau akhir pengobatan. Bila hasil pemeriksaan pada bulan ke VI negative dan pada awal pengobatan positif pasien dinyatakan sembuh. Dan bila pada akhir pengobatan hasil negative dan pada awal pengobatan negative dengan rongsent positif pasien dikatakan pengobatan lengkap.

Unit terkait

(7)

Puskesmas Balocci

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PENYULUHAN PENYAKIT TB PARU No Dokumen /Pusk-Bal/TB/VIII/2015 No Revisi 00 Terbit Ke 1 Halaman 1/1 PROTAP TB PARU Tanggal Terbit ………. Disetujui oleh,

Plt. Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKM NIP. 19661231 198603 1 068 Pengertian Menyampaikan informasi berupa pesan atau pemikiran dari pihak pemberi

pesan/sumber informasi kepada pihak lain/penerima pesan dengan cara tertentu. Tujuan a. Menambah wawasan/pengetahuan tentang penyakit TBC

b. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan TBC.

Kebijakan Dokter dan petugas yang terampil

Sasaran Petugas medis yang melakukan penggunaan logistic TB

Prosedur a. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan ( SAP ) sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada, meliputi :

1). Mentujuan tujuan penyuluhan

2). Menentukan sasaran penyuluhan ( Toma, Masyarakat umum, Kader Posyandu, Penderita, Keluatga penderita atau PMO ).

3). Menentukan tempat penyuluhan ( di Unit Pelayanan Kesehatan atau di Luar Unit Pelayanan Kesehatan ).

4). Menentukan waktu penyuluhan yang disesuaikan dengan situasi tempat, sasaran dan pelaksanaan penyuluhan.

5). Menentukan metode penyuluhan (ceramah, tanya jawab atau diskusi) sesuai dengan jenis penyuluhan, apakah penyuluhan langsung perorangan, kelompok atau mayarakat/massa.

6). Alat bantu/media yang digunakan ( media cetak seperti poster, lembar balik atau media elektronik seperti pemutaran film ).

7). Menentukan biaya yang digunakan

8). Materi penyuluhan sesuai dengan tujuan penyuluhan dan sasaran. b. Pelaksanaan penyuluhan :

1). Penyuluhan TBC diaksanakan di dalam gedung UPK dengan cara : a) Penyuluhan langsung perorangan sasarannya : penderita TBC, keluarga penderita atau PMO.

b) Penyuluhan langsung kelompok sasarannya : kelompok penderita bersama keluarganya dan PMO

c) Penyuluhan tidak langsungseperti menepelkan poster dan broser TB. 2). Penyuluhan TBC diaksanakan di luar gedung UPK dengan cara : a) Penyuluhan perongan dirumah penderita.

b) Penyuluhan kelompok di posyandu. c. Mengevaluasi penyuluhan :

1). Terpaicanya tujuan yang diharapkan 2). Adanya perubahan prilaku penderita

(8)

Puskesmas Balocci

PELAYANAN PENDERITA TB PARU No Dokumen /Pusk-Bal/TB/VIII/2015 No Revisi 00 Terbit Ke 1 Halaman 1/2 PROTAP TB PARU Tanggal Terbit ………. Disetujui oleh,

Plt. Kepala Puskesmas Balocci

Alimuddin,SKM NIP. 19661231 198603 1 068 Pengertian Pasien yang ingin memeriksakan dahak ke Puskesmas Balocci.

Tujuan Mempermudah dam memperlancar pelayanan pada penderita TB Paru. Kebijakan a. Pengelola P2 TBC

b. Ruang Pengelola

c.Meja, kursi dan kipas angin d.ATK dan buku register

e. Buku penderita TB.01, TB.02, TB.05 dan TB.06 f.OAT

g.Pot dahak

h.Slide dan Ose serta Lampu spritus.

Sasaran Petugas medis yang memberikan pelayanan kepada pasien. Prosedur a. Pasien mendaftar di loket kartu

b. Petugas kartu menanyakan dan mencatat identitas pasien : nama, tanggal lahir,jenis kelamin, alamat lengkap, dan pekerjaan pasien kemudian mencari dan mengisi buku famyli folder penderita.

c. Buku famyli folder pasien dibawa ke ruang Polik dokter berdasarkan nomor urut pendaftaran.

d. Pasien disilahkan duduk sambil menunggu namanya di panggil. e. Penderita masuk di ruang Polik dokter.

f. Dokter melakukan anamese penderita mengenai keluhan ada batuk/tidak, berapa lama batuk dan bila tersangka TBC, dokter merujuk untuk pemeriksaan dahak ke Pengelola TBC.

g. Penderita ke ruang pengelola TBC. h. Penderita dipersilahkan masuk dan duduk.

i. Pengelola melalukan anamese ulang dan mencatat mengenai berapa lama batuk, berdahak/tidak, dahak bercampur darah/tidak, sesak nafas/tidak, nyeri dada /tidak, kurang nafsu makan/tidak, berat badan menurun/tidak, riwayat kontak dengan penderita TBC dan apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1 bulan atau lebih dari 1 bulan.

j. Mengisi buku daftar suspek porm. TB.06

k. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan purulen.

l. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan dilakukan dibelakang Puskesmas.

(9)

m. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-5 ml.Bila volumennya kurang, pengelola harus meminta agar penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi.

n. Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan harus dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TBC.

o. Memberikan label pada diding pot yang memuat nomor identita sediaan dahak seuai dengn TB.06

p. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di rumah penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak paginya dan kemudian petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua.

q. Membuat apusan dahak penderita pada slide yang sudah duberi label dengan menggukana ose.

r. Mengisi form. TB.05, sediaan yang sudah di fiksasi segera disimpan kedalam kotak sediaan untuk menghindari risiko pecah atau dimakan serangga.

s. Mengirim sediaan ke PRM dilakukan paling lambat 1 minggu sekali disertai formulir laboratorium TBC untuk pemeriksaan dahak (TB.05). Unit

Gambar

Tabel  01. pemberian obat TB paru sesuai BB pasien                                Berat Badan Tahap Insentif tiap hari

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan mahasiswa calon guru menerapkan penilaian kinerja untuk menilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.. Development and evaluation of STEM

Hal ini dipandang perlu mengingat begitu cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat lintasdisiplin, sehingga kerjasama penelitian atau

FATAHILLAH KAWASAN KOTA TUA JAKARTA BARAT diajukan oleh Erma Febriana Sari, NIM 111 1787 023, Program Studi Desain Interior, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa, Institut

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah

Pada hari ke 20 bobot tubuh cacing tanah yang meningkat pada tiap media, hal ini karena pada media sayur dan kotoran ayam cacing tanah memperoleh nutrisi,

Dalam penelitian pengembangan ini selain dihasilkan perangkat pembelajaran kimia SMA/MA materi pokok Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks, juga dilakukan uji kualitas

Efektivitas kerja merupakan suatu pekerjaan yang mencapai tujuan dapat berhasil apabila dilaksanakan sesuai dengan rencana dan mampu terselesaikan dengan baik serta berpedoman

Dengan kegiatan diskusi tentang penjumlahkan berbagai bentuk pecahan berpenyebut berbeda bersama teman satu kelompok, siswa dapat menentukan hasil penjumlahkan berbagai