• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pengorganisasian Fisioterapi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Pengorganisasian Fisioterapi"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengorganisasian tugas dan wewenang jabatan dalam Departemen Fisioterapi merupakan salah satu unit penunjang medis yang pelayananan kesehatannya ditujukan kepada individu dan atau kelompok yang mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak,peralatan ( fisik, electroterapeutis dan mekanis)pelatihan fungsi dan komunikasi yang juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem organisasi rumah sakit dan berada dibawah Devisi Operasional.

Proses pengorganisasian struktur dan wewenang jabatan di Departemen Fisioterapi dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan didalam pendelegasian tugas, wewenang dan pengontrolan kinerja di bagian radiologi dan selain itu juga akan menggambarkan identitas radiologi itu sendiri. Namun, selain proses pengorganisasian struktur dan wewenang jabatan maka uraian tugas, tata hubungan kerja dan metode pelaporan juga merupakan hal yang harus dilakukan, karena dengan uraian tugas, tata hubungan kerja dan metode pelaporan yang jelas akan dihasilkan suatu sistem pelayanan yang sistematis. B. Ruang Lingkup

1. Pengorganisasian Pelayanan Fisioterapi a. Tata hubungan kerja

b. Metode pelaporan

2. Uraian tugas dan tanggung jawab a. Pendelegasian wewenang

b. Uraian Tugas dan Tanggung jawab C. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Menggambarkan identitas instalasi radiologi secara terintegrasi b. Terwujud suatu pelayanan yang sistematis, akurat, efisien dan efektif c. Meningkatkan mutu pelayanan instalasi radiologi secara terintegrasi. 2. Tujuan khusus

a. Memudahkan didalam pendelegasian tugas

b. Memudahkan pengontrolan kinerja di Unit Fisioterapi

c. Menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab di Unit Fisioterapi D. Landasan Hukum

(2)

Pedoman pengorganisasian di bagian radiologi dibuat dengan merujuk kepada peraturan Perundang-undangan yang berlaku seperti :

1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

2. Peraturan Menkes RI Nomor : 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;

3. KEPDIRJEN YANDIK : YM.00.03.2.4.01, tentang Standar Profesi Fisioterapi di Rumah Sakit.

4. Peraturan Menkes Nomor 65 tahun 2015 tentang Standart Pelayanan Fisioterapi

5. KEPMENKES 228, tentang Pedoman Penyusunan Standart Minimal Rumah sakit di Daerah

6. Keputusan IFI nomor : Kep/101/VIII/2001/IFI/ tentang Standart Praktek Fisioterapi Indonesia.

7. Keputusan IFI nomor: Kep/100/VIII/2001/IFI tentang Kode Etik Fisioterapi Indonesia

8. Keputusan IFI nomor: Kep/73/IV/2001/IFI tentang Standar Kopetensi Fisioterapi Indonesia

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Columbia Asia Medan

Rumah Sakit Columbia Asia - Medan , adalah rumah sakit multi spesialis di Medan yang merupakan ibu kota Sumatera Utara dengan jumlah penduduk ± 2,7 juta jiwa. Rumah sakit dibangun pada luas tanah ± 12,065 m2 , memiliki 217 tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

(3)

Rumah sakit mendapatkan predikat layanan kesehatan yang sangat baik pada tahun 2009.

Terletak di pusat kota Medan, rumah sakit Columbia Asia Medan mudah diakses dari gedung pemerintah, fasilitas bisnis dan pusat perbelanjaan, hanya 1,5 km dari stasiun kereta api utama dan sekitar 3 km dari daerah perumahan dan dapat ditempuh hanya 10 menit berkendara ke daerah pusat perbelanjaan populer di Medan .

Rumah Sakit Columbia Asia - Medan dimiliki dan dikelola oleh PT. Nusautama Medicalindo .

BAB III

VISI, MISI, NILAI DAN MOTTO RUMAH SAKIT

Dalam bab ini digambarkan dan dijelaskan tentang visi, misi, nilai dan motto rumah sakit, beberapa rumah sakit juga melengkapinya dengan motto. A. Visi rumah sakit

“ Kami bersemangat untuk meningkatkan kualitas kehidupan individu “ B. Misi rumah sakit

“ Memberikan hasil klinis yang terbaik dalam lingkungan sekitar yang paling efektif, efisien dan peduli “

(4)

1. Utamakan Pelanggan : Mengantisipasi kebutuhan pelanggan yang melampaui harapan mereka.

2. Pelayanan Paripurna : Memberikan standar tertinggi dalam asuhan pasien.

3. Kerja sama : Bekerja sama dengan saling menghormati untuk mencapai tujuan yang sama.

4. Integritas : Kejujuran dan komitmen untuk selalu melakukan hal yang tepat.

5. Peduli : Memupuk budaya peduli dalam merawat para pasien, keluarga mereka dan yang lainnya.

6. Komunitas : Berbagi dan terlibat dalam kehidupan masyarakat yang kami layani.

D. Motto

(5)
(6)

KEPALA DEVISI OPERASIONAL Operasional

KEPALA BAGIAN Rio Jansen Sitorus

CHARGE Ahmad Iskandar KONSULTAN RADIOLOGIST Dr. Risky Roesnawi Sp KFR Fisioterapist

1.Sarlina Risdewaty Purba 2.Masnauli Girsang 3.Antonius Barus 4.Rahmayani Tanjung 5.M. zein Ashian 6.Meuthia Mohammad 7.Ahmad Iskandar 8.Kasmir Angkat 9.Elviyani Sembiring 10.Abd. Latif Limbong 11.Desy Natalia Sembiring

12.Annisa Chairani 13.Dipa Dirgantara Gurusinga

14.Andre Gokmai Siregar 15.Kevin Saragih BAB V

STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN RADIOLOGI

BAB VI URAIAN JABATAN A. Kepala Unit Fisioterapi

1. Fungsi Utama

Perpanjangan tangan direktur rumah sakit dalam merencanakan, mengatur, mengelola dan mengontrol untuk mencapai tujuan pelayanan fisioterapi yang optimal.

(7)

2. Tujuan jabatan

Terlaksananya fungsi perencanaan, pengaturan, pengelolaan dan pengontrolan dalam mencapai pelayanan fisioterapi yang optimal dan bermutu dalam rangka mewujudkan visi dan misi rumah sakit.

3. Tugas dan tanggung jawab

a. Mengkoordinasi penyusunan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pelayanan fisioterapi.

b. Menyusun rencana kerja bagian fisioterapi sesuai dengan rencana strategi (Renstra) dan rencana bisnis dan anggaran Rumah sakit Columbia Asia Medan.

c. Membina dan mengembangkan kinerja di Unit Fisioterapi yang meliputi cara pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas serta bimbingan pelaksanaannya.

d. Menyiapkan data usulan program dan anggaran, kebutuhan SDM fisioterapi

e. Menyusun program pendidikan, pelatihan dan pengembangan bagian Fisioterapi

f. Mengkoordinir penyusunan dan merevisi Standar Prosedur Operasional ( SPO ) pelayanan Fisioterapi.

4. Hubungan dan Koordinasi : a. Fisioterapist,

b. Charge Fisioterapi

c. para sejawat Fisioterapi, d. para Dokter Pengirim, e. Departemen Keperawatan, 5. Hubungan Jabatan :

a. Manager Operasional b. General Manager c. Direktur

d. Div Head / Dept Head 6. Spesifikasi Jabatan

Latar belakang pendidikan dan pengalaman 1) Pendidikan Minimal D3 Fisioterapi

2) Pengalaman Bekerja di Bagian Fisioterapi Minimal ≤ 5 Tahun

3) Kompetensi Fisioterapi, dan managemen Fisioterapi B. Charge Fisioterapi

1. Fungsi utama

a. Membantu Kepala bagian fisioterapi dalam mengatur pelayanan fisioterapi sehingga tercipta pelayanan fisioterapi yang cepat, tepat dan berkualitas dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit. b. Memberikan pelayanan fisioterapi dengan selalu memperhatikan

keselamatan dan keamanan pasien, petugas dan lingkungan. 2. Tujuan Jabatan

(8)

Mengatur dan mengontrol operasional Bagian fisioterapi setiap hari al ; a. Mengawasi dan mengkontrol fisioterapist dalam memberikan

Pelayanan fisioterapi.

b. Mengwasi dan mendelegasikan tugas kepada bawahan secara baik dan benar.

c. Menjalin hubungan baik dengan para Dokter Spesialist pengirim dan para dokter klinis.

d. Mampu menjalankan semua peralatan di Departemen Fisioterapi. 3. Tugas dan tanggung jawab

a. Melakukan pengawasan operasional bagian Fisioterapi, mis; Alur kerja (work flow), staff, jadwal kerja, On the job Training dan penjadwalan kasus.

b. Menyelesaikan pekerjaan apapun yang diberikan oleh Managemen Rumah Sakit.

c. Memelihara dan mengontrol tingkat persediaan barang-barang Fisioterapi yang habis pakai.

d. Membuat ringkasan laporan pencapaian bagian setiap bulan. e. Menjalankan panggilan di luar jam kerja bila dibutuhkan.

f. Menghadiri segala pertemuan atau pelatihan bilamana diperlukan oleh managemen rumah sakit.

g. Meningkatkan Ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengembangan pengetahuan fisioterapi dengan menghadiri seminar dan konferensi. h. Melakukan komunikasi dengan wakil penjualan dalam rangka

mendapatkan tawaran yang terbaik untuk dibeli.

i. Menyelesaikan dan mengoreksi segala permasalahan di bagian Fisioterapi.

j. Menjalankan tugas-tugas lain yang ditugaskan management rumah sakit.

k. Memastikan kegiatan promosi dan edukasi kegunaan Peralatan Fisioterapi yang tersedia dilaksanakan secara konsisten dan terencana

(9)

dengan bekerjasama dengan PR dan Marketing, Nursing Departement dan Medical Services Department.

l. Melakukan pelatihan fisioterapist yang berkwalitas terhadap teknik-teknik baru dan pelatihan operasional terhadap alat-alat fisioterapi yang baru.

m. Mengatur pengendalian mutu dan pemeliharaan dari peralatan-peralatan bagian fisioterapi.

n. Membantu fisioterapist dalam pelaksanaan tugas-tugas untuk menjaga kesinambungan alur kerja yang baik.

o. Membuat indikator mutu pelayanan fisioterapi p. Membuat SPO pelayanan fisioterapi

4. Hubungan dan Koordinasi : a. fisioterapist,

b. para Dokter Spesialist Pengirim c. Departemen Keperawatan, d. Customer Care Assistant, e. Finance Assistant f. para pasien. 5. Hubungan Jabatan : a. Executive b. Manager Operasional c. General Manager d. Direktur 6. Spesifikasi Jabatan

Latar belakang pendidikan dan pengalaman a. Pendidikan Minimal D III Bidang Fisioterapi

b. Pengalaman Bekerja di Bagian radiologi Minimal ≤ 5 Tahun c. Kompetensi Fisioterapi, Imaging dan managemen Fisioterapi

(10)

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA A. Pola Hubungan Kerja

Bagian Fisioterapi adalah sebagai unit penunjang dan penyelenggara jasa pelayanan unit Fisioterapi..

Mengingat keberadaan bagian fisioterapi sebagai penyelenggara jasa pelayanan di dalam suati sistem organisasi maka sudah pasti bagian fisioterapi berinteraksi dengan unit lainnya yang memiliki peran dan sumbangsih yang berbeda dengan bagian fisioterapi, diantaranya ada yang berperan sebagai pelanggan, logistik, penasihat, pengontrol dan penilai kinerja pelayanan yang diberikan.

B. Design Tata Hubungan Kerja Unit Radiologi

Bagian Fisioterapi merupakan unit penunjang medis yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan semua unit kerja di Rumah Sakit. Design tata hubungan kerja unit Fisioterapi dengan unit lainnya, adalah sebagai berikut :

1. Penyelengara pelayanan Fisioterapi berhubungan langsung dengan Unit Perawatan, Klinik rawat jalan ( OPD ), UGD,) dan pasien dari rumah sakit lain.

2. Pelanggan Internal, yakni bagian fisioterapi menjadi pengguna jasa internal bagi unit gudang, unit farmasi, unit layanan umum, unit CSSD, Customer Cervices, Pemasaran, SDM, Keuangan dan komite medik dan lainnya.

3. Pelanggan atau customer eksternal, yakni unit fisioterapi menjadi customer eksternal bagi vendor dalam perawatan dan pembelian spare part alat..

(11)

DEPARTEMEN FISIOTERAPI

OPD Klinik Lt. 1, Lt 6 dan Lt 7

ER / UGD

Rawat Inap / Ward

RS Lain / Praktek dokter

IT Keuangan

Administrasi SDM

QA

TATA HUBUNGAN KERJA C. Pengaturan Tata Hubungan Kerja

Pola hubungan kerja secara tertulis dalam wujud Standar Prosedur Operasional (SPO), Perjanjian Kerja Sama dan lainnya sesuai dengan tata kelola rumah sakit masing-masing.

(12)

BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 65 TAHUN 2015, tentang standar pelayanan Fisioterapi. Fisioterapi memiliki beberapa fungsi jabatan yang ketenagaannya diuraikan sebagai berikut :

1. Assessment pasien 2. Penegakkan Diagnosa 3. Perencanaan intervensi 4. Intervensi / Terapi 5. Evaluasi / Re Evaluasi 6. Komunikasi dan Edukasi 7. Dokumentasi

(13)

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI 1. Kegiatan Orientasi

Semua staff baru di bagian Fisioterapi akan melakukan kegiatan orientasi, bertujuan untuk memperkenalkan, membiasakan dan sebagai bagian proses adaptasi terhadap sistem ( kondisi ) kerja di bagian radiologi secara khusus dan Rumah Sakit Columbia Asia medan secara keseluruhan bagi staff fisioterapist baru. Staff fisioterapist mendapat pendidikan untuk prosedur baru. Staff Fisioterapist juga diberi orientasi tentang prosedur dan praktek keselamatan secara umum yang disesuaikan dengan program bagian Sumber Daya Manusia / HRD dan secara khusus di bagian fisioterapi secara on the job.

2. Prosedur Mengikuti Kegiatan Orientasi

Prosedur kegiatan orientasi karyawan baru antara lain :

a. Pengenalan alur kerja , SOP,dan formulir yang digunakan di Fisioterapi.

b. Pengenalan peralatan Fisioterapi.

c. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan tindakan Fisioterapi. d. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan evaluasi/validasi hasil

Fisioterapi.

3. Kegiatan Orientasi

No KEGIATAN Waktu

01 Pengenalan Ruangan Fisioterapi

02 Pembahasan Job Deskripsi / Uraian Tugas 03 Pengenalan Dokumentasi / Pencatatan :

- Central Policy ( Kebijakan Perusahaan ) - SOP

- Manual

- Quality Objective - Pengisian Formulir

(14)

05 Pengenalan dan penggunaan alat – alat Fisioterapi : - Diathermi - Ultra Sound - Elektrikal Stimulasi - Infra Red - Traksi - Laser

- Polar care/ ice pack - Hot pack

- CPM 06 Patient Safety 07 Code

08 Infection Control ( Hand Washing ) 09 Persiapan Pasien

10 Penanganan Pasien Komplain dan rewel 11 Jadwal Kerja

12 Pengenalan Bagian lain yang berhubungan dengan Fisioterapi / Tour

BAB X

PERTEMUAN RAPAT 1. Pengertian

Pertemuan atau rapat merupakan suatu wadah pertemuan bersama dengan suatu tujuan untuk evaluasi bersama, menyelesaikan atau mencari solusi bersama mengenai permasalahan atau perencanaan yang dihadapi.

(15)

a. Untuk memecahkan / mencari jalan keluar suatu masalah b. Untuk menyampaikan informasi, perintah atau peringatan c. Sebagai alat koordinasi internal atau external

d. Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi dalam masalah-masalah yang sedang terjadi

e. Menyiapkan suatu acara atau kegiatan

f. Menampung semua permasalahan dari para peserta g. Keluhan dari pelanggan baik internal maupun external

3. Jenis Pertemuan / Rapat

Pertemuan atau rapat yang diikuti dan diselenggarakan oleh instansi Fisioterapi, dibedakan menjadi dua bagian, antara lain :

a. Rapat Eksternal

Merupakan rapat yang diselenggarakan dan melibatkan semua unit yang berada di dalam sistem organisasi, antara lain meliputi :

1) Rapat Rutin, dihadiri oleh semua Kepala Bagian yang terkait dengan pelayanan atau perwakilan dan staff, rapat rutin membahas tentang ; evaluasi kinerja mutu, masalah dan pemecahannya, evaluasi dan rekomendasi.

2) Rapat insidentil, rapat diselengarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal perlu dibahas segera.

b. Rapat Internal

Merupakan rapat internal bagian Fisioterapi yang melibatkan semua staff bagian Fisioterapist. Yang meliputi antara lain ;

1) Rapat harian, dilakukan dipagi hari dan sore diikuti oleh koordinator pelayanan dan staff dinas pagi, membahas overan dan laporan Fisioterapi dinas sebelumnya dan hal lain yang bersifat insidentil. 2) Rapat bulanan, dilakukan sekali dalam sebulan yang diikuti oleh

kepala bagian dan semua staff Fisioterapist yang membahas tentang permasalahan di bagian Fisioterapi, tindak lanjut dan evaluasi pelayanan.

3) Rapat Insidentil, diadakan apabila ada masalah yang harus segera diselesaikan.

(16)

BAB XI PELAPORAN 1. Pengertian

Pelaporan merupakan proses komunikasi penyampaian informasi, kondisi dan pertanggungjawaban terhadap suatu proses kerja dari pelayanan kepada pihak struktural jabatan diatasnya, bentuk laporan itu sendiri dapat berupa lisan maupun tulisan. Pelaporan merupakan hal yang penting karena dengan bentuk pelaporan yang lengkap, akurat, tepat dan informatif maka dapat menggambarkan kualitas pelayanan bagian Fisioterapi yang sesungguhnya.

2. Jenis Pelaporan a. Laporan Harian

Laporan harian adalah laporan mengenai kondisi pelayanan Fisioterapi yang dilapoarkan setiap hari, antara lain : Laporan jumlah kunjungan pasien harian dan prosedur yang dilakukan.

b. Laporan Bulanan

Laporan bulanan adalah laporan mengenai kondisi dan kualitas pelayanan bagian radiologi yang dilaporkan kurun waktu sebulan sekali, antara lain ;

Laporan jumlah kunjungan pasien bulanan, laporan jumlah prosedur bagian radiologi, cost pengeluaran, kondisi peralatan.

c. Laporan tahunan

Laporan tahunan adalah laporan mengenai kondisi dan kualitas pelayanan Fisioterapi yang dilakporkan kurun waktu setahun sekali, yang meliputi laporan kunjungan pasien satu tahun dan jumlah prosedur

(17)

Fisioterapi satu tahun serta jumlah pendapatan Fisioterapi satu tahun dan laporan penilaian Kinerja staff.

Referensi

Dokumen terkait

. #P$P pasien rawat inap di tentukan saat pertama kali di konsulkan oleh dokter jaga emergensi berdasarkan diagnose+keluhan+penyakit, sesuai dengan kompetensinya

Jembatan sebagai suatu infrastruktur jaringan jalan merupakan bagian dari peningkatan perekonomian baik dalam skala daerah maupun nasional.Jembatan pertama

Laporan anekdotal pada pasien hidup yang tercatat pada anak-anak dengan tenggelam dengan hipotermia sedang (suhu inti <32 °C), tetapi kebanyakan orang

Jadi, kebijakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk deviden atau akan ditahan untuk menambah modal

Oleh karena itu, rangkaian nilai itu dianalisis untuk mengungkapkan teks SWA se- bagai karya yang utuh dalam pem- bentukan karakter anak melalui kar- ya sastra pada

Jemabatan yang mempunyai panjang 520m dan tinggi 15m serta lebar jalan 7m ini merupakan kebanggaan pada kedua daerah yaitu kota Tanjung Balai dan Kabupaten

Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the

Kalau tidak salah ingat, tepatnya di malam ketiga saya duduk diluar rumah sambil memandang langit dan lalu dalam hati merapal ASMA’ SIRR, seketika awan di langit terbelah,