• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kalazion

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kalazion"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 Kalazion

Fransiska Ayu Kristanty

102010313

D6

26 Maret 2013

Alamat korespondensi :

Fransiska Ayu Kristanty, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jalan Arjuna Utara no.6 Jakarta Barat 11510

e-mail : fransiskaayu.kristanty@yahoo.co.id

Pendahuluan1

Kelopak mata mempunyai beberapa fungsi. Dalam keadaan menutup, melindungi bola mata terhadap trauma dari luar yang bersifat fisik atau kimiawi.

Kelopak mata membuka diri untuk memberi jalan masuk sinar ke dalam bola mata yang dibutuhkan untuk penglihatan.

Pembasahan dan pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak mata.

Kedipan kelopak mata dapat menyingkirkan debu pada permukaan kornea.

Membuka dan menutupnya kelopak mata dilaksanakan oleh otot – otot tertentu dengan persyarafannya masing – masing, yang akan diuraikan secara singkat. Menutup mata adalah pekerjaan otot orbicular yang dipersyarafi saraf fasial (N VII). Otot kelopak mata berfungsi untuk mengedipkan mata.

Kelainan pada kelopak mata dapat berupa infeksi, reaksi alergi, trauma, tumor, dan kelainan lainnya.

(2)

2 Anamnesis

Anamnesis merupakan bagian yang terpenting untuk mengetahui riwayat pasien yang lengkap, riwayat medis, riwayat sosial (lingkungan), dan riwayat pemakaian obat.

Pada anamnesis apabila pasien masih dapat memberi respon terhadap lingkungan, kita dapat melakukan anamnesis secara langsung (autoanamnesis). Sedangkan apabila pasien dalam keadaan terjadi penurunan kesadaran, kita dapat melakukan anamesis terhadap orang terdekat pasien (alloamanesis).

Identitas diri harus ditanyakan sebagai alat rekam medis yang berguna untuk keperluan mendatang. Keluhaan utama pasien adalah hal yang paling penting. Karena dianggap menjadi alasan pasien datang untuk memeriksa. Pada kasus ini kita mendapatkan pasien dengan keluhan berupa benjolan pada kelopak mata kanan atas. Hal selanjutnya yang perlu kita tanyakan adalah riwayat penyakit sekarang pasien, yang berhubungan dengan keluhan pasien tadi. Kita bisa menanyakan tentang onset timbulnya benjolan tersebut, lokasi, konsistensinya, tanda-tanda peradangan (bengkak, hangat, nyeri, merah dan penurunan fungsi), pus, rasa gatal, kotoran pada mata, kerak-kerak pada kelopak mata, ada tidaknya lesi. Aktivitas sebelum terjadinya benjolan. Penanganan sebelumnya. Keluhan tambahan juga perlu ditanyakan, untuk mengetahui ada penyakit lain yang menyertai atau tidak. Pada kasus kita mendapatkan; pasien sakit sejak tiga minggu yang lalu, benjolan tidak disertai nyeri, kelopak mata tidak merah dan tidak ada kotoran mata.2,3

Riwayat penyakit dahulu juga perlu ditanyakan, misalnya riwayat benjolan yang berulang, atau mungkin punya penyakit kronik. Riwayat penyakit keluarga juga perlu ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan penyakit pasien bersifat genetik. Riwayat sosial juga perlu diketahui, bagaimana lingkungan tempat tinggal, rumah, pola hidup. Riwayat alergi obat-obatan juga perlu ditanyakan, yang mana hal ini penting dalam pengobatan pasien ke depan. 2,3

Pemeriksaan fisik Inspeksi4

Inspeksi kelopak mata biasa sudah cukup. Kadang – kadang anda perlu memeriksa permukaan dalam kelopak mata atas. Letakkan kapas lidi kira – kira pada sepertiga bawah

(3)

3

kelopak mata atas. Tariklah bulu mata ke bawah dan ke luar dan balikkanlah kelopak mata kelopak mata pada lidi tersebut untuk memperlihatkan konjungtiva palpebra.

Sudut yang terbentuk di bagian medial dan lateral oleh pertemuan kelopak mata atas dan bawah disebut kanthus. Lipatan kulit tambahan yang menutupi sudut ini disebut lipatan epikanthus.

Jarak kedua mata dapat berbeda – beda pada penyakit congenital. Jarak antara kedua kanthus interna tidak boleh lebih dari 40 mm, antara kedua pupil tidak lebih dari 75 mm dan antara kedua kanthus eksterna tidak lebih dari 95 mm. bila batas – batas ini dilampaui, terjadi hipertelorisme okuler.

Perhatikan posisi kelopak mata relative terhadap mata. Ini ditentukan oleh tiga kumpulan otot yaitu: muskulus orbikularis okuli yang dipersarafi oleh N. VII, muskulus levator yang dipersarafi oleh N. III, dan otot polos Muller yang dipersarafi oleh saraf – saraf simpatis dan parasimpatis. Biasanya kelopak mata atas melewati kornea pada ketinggian yang tepat menyentuh iris.

Apparatus lakrilamalis terdiri dari glandula lakrimalis pada dinding luar atas orbita anterior dan punkta atas dan bawah yang mengalirkan cairan dari margo palpebra medial atas dan bawah. Keadaan apparatus lakrimlais dapat diperiksa dengan tes Schirmer. Pakailah sepotong kertas penyaring dengan lebar 5 mm dan panjang 2 cm. lipatlah kertas ini beberapa mm dan letakkanlah di dalam sakus konjungtiva pada kelopak mata bawah. Setelah 5 menit, kelnjar lakrimalis normal aka menghasilkan air mata yang cukup untuk membasahi potongan kertas penyaring sepanjang 15 mm atau lebih.

Palpasi2

Palpasi dilakukan menggunakan dua jari pada sklera pasien. Hal ini bertujuan untuk menilai tekanan intra okular dan massa..

Pemeriksaan kelopak mata terhadap kemungkinan kelemahan, infeksi, tumor, atau kelainan. Tidak boleh ada edemea atau minta pasien membuka dan menutup matanya. Gerakan itu lancar dan simetris.

Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan nodul tunggal yang tidak lunak yang terdapat di dalam palpebra, berbeda dari hordeolum yang terdapat lebih superfisial. Pada pembalikan (eversi) kelopak mata mungkin dapat ditemukan pembesaran kelenjar Meibom dan penebalan kronis pada kelenjar yang berkaitan

(4)

4 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium jarang diminta, tetapi pemeriksaan histologis menunjukkan proliferasi endotel asinus dan respons radang granulomatosa yang melibatkan sel-sel kelenjar Langerhans.3

Pemeriksaan histopatologi (biopsi) dilakukan bila kalazion terjadi berulang kali sehingga dicurigai keganasan karena tampilan karsinoma kelenjar Meibom dapat mirip tampilan kalazion.3

Dengan menggunakan infrared photography kita dapat melihat adanya dilatasi dari kelenjar meibom dan akumulasi lipid pada permukaan lempeng tarsal.2

Working diagnosis

Kalazion Oculi Dextra

Kalazion merupakan radang granulomatosa kronik yang steril dan idiopatik pada kelenjar meibom; umumnya ditandai oleh pembengkakan setempat yang tidak terasa sakit dan berkembang dalam beberapa minggu.5

Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan infeksi ringan yang mengakibatkan peradangan kronis dan menyebabkan terbentuknya suatu nodul pada palpebra yang bersifat tidak lunak dan tidak nyeri.5

Diagnosis banding

1. Hordeolum6

Hordeolum adalah infeksi kelenjar di palpebra, yang disebabkan oleh infeksi stafilokok, biasanya Staphylococcus aureus.

Bila kelenjar meibom terkena, timbul pembengkakan besar yang disebut hordeolum interna. Hodeolum eksterna yang lebih kecil dan lebih superficial (sty) adalah infeksi di kelenjar Zeis atau Moll.

Gejala utamanya adalah nyeri, merah dan bengkak. Intensitas nyeri mencerminkan hebatnya pembengkakan palpebra. Hordeolum interna dapat menonjol ke kulit dan

(5)

5

konjungtiva atau permukaan kulit. Hordeolum eksterna selalu menonjol ke arah kulit. Pada pasien dengan hordeolum, kelenjar preaurikel biasanya turut membesar. Sering hordeolum ini membentuk abses dan pecah dengan sendirinya.

Jadi perbedaan Kalazion dan hordeolum adalah masalah waktu dan patologisnya. Pada hordeolum, peradangan bersifat akut. Sedangkan pada kalazion, peradangan bersifat kronis, dan kadang merupakan kelanjutan hordeolum yang tidak membaik.

2. Tumor

Karsinoma kelenjar sebasea3

Karsinoma kelenjar sebasea paling sering berasal dari kelenjar meibom dan Zeis, tetapi dapat juga muncul di kelenjar sebasea alis mata atau caruncula. Biasanya berbentuk nodul yang kecil dan keras seperti kalazion, tidak nyeri. Beberapa pasien dengan karsinoma kelenjar meibom mempunyai penebalan berbentuk plak yang difus dari tarsus atau sebuah pertumbuhan berbentuk jamur atau berbentuk papiloma.

Diagnosis dapat ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan histopatologis. Dimana pada keadaan berdiferensiasi baik, akan tampak sel-sel anapastik dan pada sitoplasmanya terdapat banyak vakuol lemak.

3. Blefaritis6

Blefaritis merupakan radang bilateral kronik pada kelopak mata, dapat terjadi karena infeksi ataupun alergi.

Blefaritis anterior merupakan radang pada tepi palpebra. Blefaritis posterior merupakan peradangan palpebra akibat disfungsi kelenjar meibom. Ada dua jenis utama yaitu stafilokokus dan seborroik.

Gejala yang sering timbul adalah mata terasa gatal kronis, rasa teriritasi : merah, panas pada margo palpebra; kotoran mata atau sekret pada pagi hari, krusta pada kelopak mata; mata berair; penglihatan menjadi buram.

Tanda pada mata, yaitu skuama pada tepi kelopak, debris disekitar bulu mata, ulserasi pada daerah sekitar bulu mata, bulu mata berkurang, sumbatan duktus kelenjar meibom, ada tipe seborrhoic/non ulseratif terdapat juga dermatitis seborrhoic, eksim atopic.

(6)

6 Etiologi

Kalazion merupakan suatu penyakit idiopatik, dimana penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Kalazion lebih sering timbul pada palpebra superior, dimana jumlah kelenjar Meibom lebih banyak daripada di palpebra inferior. Penebalan dari saluran kelenjar Meibom juga dapat menimbulkan disfungsi dari kelenjar Meibom. Kondisi ini tampak dengan penekanan pada kelopak mata yang akan menyebabkan keluarnya cairan putih seperti pasta gigi, yang seharusnya hanya sejumlah kecil cairan jernih berminyak.

Kalazion juga disebabkan sebagai lipogranulomatosa kelenjar Meibom. Kalazion mungkin timbul spontan disebabkan oleh sumbatan pada saluran kelenjar atau sekunder dari hordeolum internum.

Adapun faktor-faktor yang mempermudah terjadinya kalazion adalah infeksi bakteri yang ringan pada kelenjar meibom, pengaruh hormonal seseorang, dan berhubungan dengan seborrhea, chronic blepharitis, dan acne rosacea. Higiene yang buruk pada palpebra dan faktor stress juga sering dikaitkan dengan terjadinya kalazion.7

Epidemiologi

Kalazion terjadi pada semua umur, namun lebih sering terjadi pada dewasa dibandingkan dengan anak-anak; sementara pada umur yang ekstrim (remaja belasan tahun atau wanita usia lebih dari 35 tahun) sangat jarang, kasus pediatrik mungkin dapat dijumpai. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon androgen dapat meningkatkan sekresi sabaseous dan viskositas sehingga dapat menjelaskan terjadinya penumpukan pada masa pubertas dan selama kehamilan.7

Patofisiologi

Produk-produk hasil pemecahan lipid (lemak) mengalami kerusakan yang mengakibatkan tertahannya sekresi kelenjar, mungkin dari enzim-enzim bakteri yang berupa asam lemak bebas, mengalami kebocoran dari jalur sekresinya memasuki jaringan di sekitarnya dan merangsang terbentuknya respon inflamasi. Massa yang terbentuk dari jaringan granulasi dan sel-sel radang ini membentuk kalazion. Hal ini (proses granulomatous) dapat membedakan kalazion dari

(7)

7

hordeolum, yang merupakan reaksi radang akut dengan leukosit PMN dan nekrosis disertai pembentukan pus. Namun demikian, hordeolum dapat menyebabkan terbentuknya kalazion, dan sebaliknya. Eversi palpebra mungkin menampakkan kelenjar meibom yang berdilatasi.7

Manifestasi klinis

Gejala yang dapat ditimbulkan pada kalazion dapat berupa:

1. Benjolan pada kelopak mata yang terjadi dalam beberapa minggu, tidak hiperemis dan tidak ada nyeri tekan.

2. Pseudoptosis

3. Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut.

4. Konjungtiva pada daerah tersebut kemerahan dan meninggi

5. Awalnya, gejala kalazion mungkin menyerupai hordeolum. Setelah beberapa hari, gejala-gejala awal hilang, tanpa rasa sakit, tumbuh lambat, benjolan tegas dalam kelopak mata. Kulit di atas benjolan dapat digerakkan secara longgar. Biasanya membaik dalam 6 bulan.2,3

Penatalaksanaan7

Chalazion yang berukuran kecil dan tidak mengganggu aktivitas pasien dapat dibiarkan sembuh sendiri, chalazion yang berukuran besar atau yang mengganggu aktivitasi pasien dapat dilakukan pengobatan dengan cara:

1. Medika mentosa:

 Untuk keadaan akut: antibiotic oral doksisiklin (100 mg x 10 / hari )atau minosiklin ( 50 mg x 10 / hari) selama masih ada benjolan

 Untuk keadaan kronik: antibiotic tetrasiklin (100 mg / minggu selama 6 bulan)

 Bila pasien sensitif terhadap derivate tertasikilin metronidazole dapat di gunakan sebagai terapi

 Analgetik NSAID juga dapat diberikan bila pasien merasa sakit pada matanya

 Steroid, ada pendapat yang menyatakan bahwa injeksi steroid dapat mengurangi reaksi inflamasi yang terjadi

(8)

8 2. Non medika mentosa:

 Eksisi bedah dapat dilakukan untuk chalazion yang tidak sembuh sendiri atau lama sembuh. Eksisi bedah dapat dilakukan baik melalui sayatan di bagian palpbera luar atau dari palpebral dalam. Saat ini sayatan pada permukaan konjungtiva tarsal lebih sering dilakukan untuk menghindari bekas sayatan yang membekas. Sayatn dilakukan secara vertical dalam kelenjar tarsal dari permukaan konjungtiva kemudian dilakukan kuretase materi gelatinosa dan epitel kelenjar dengan hati-hati. Eksisi kelenjar chalazion tidak akan mengakibatkan gangguan atau pengurangan pada produksi sebum air mata karena terdapat 30-40 kelenjar meibom pada mata.

Komplikasi

Rusaknya sistem drainase pada kalazion dapat menyebabkan terbentuknya tonjolan, trikiasis, dan hilangnya bulu mata. Diperlukan biopsi untuk menyingkirkan adanya kalazion yang rekuren/berulang. Ingatkan petugas patologi anatomi untuk memperhatikan adanya tanda-tanda karsinoma sel sebasea.Astigmatisma dapat terjadi jika massa palpebra mencapai bagian kornea. Kalazion yang di drainase secara tidak sempurna (sebagian) dapat mengakibatkan timbulnya massa besar terdiri dari jaringan granuloma yang jatuh ke konjungtiva atau kulit.3

Pencegahan

Kebiasaan sehari-hari seperti tidur cukup, pajanan sinar matahari tidak terlalu sering, olah raga, dan udara segar mungkin dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kebersihan kulit dan kelenjar-kelenjar pada palpebra. Higienis tangan seperti mencuci tangan juga diperlukan sebelum menyentuh/memegang mata saat terasa gatal.7

Prognosis

Pasien yang memperoleh perawatan biasanya memperoleh hasil yang baik. Seringkali timbul lesi baru, dan rekuren dapat terjadi pada lokasi yang sama akibat drainase yang kurang baik. Kalazion yang tidak memperoleh perawatan dapat mengering dengan sendirinya, namun sering terjadi peradangan akut intermiten. Kuretase dan drainase yang inadekuat dapat menyebabkan berulangnya atau berkembangnya suatu granulomata.7

(9)

9 Penutup

Kalazion merupakan peradangan granulamatosa kelenjar Meibom yang tersumbat. Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan infeksi rungan yang mengakibatkan peradangan kronis kelenjar tersebut. Kalazion akan memberikan gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak hiperemis, tidak ada nyeri tekan, dan adanya pseudoptosis. Kelenjar preurikel tidak membesar. Kadang – kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat tekannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut.

Daftar Pustaka

1. Ilyas S, dkk. Ilmu penyakit mata. Edisi Ke-2. Jakarta: Sagung Seto;2002.h.57-70.

2. James Bruce, Chew Chris, Bron Anthony. Lecture notes on ophthalmology (edisi bahasa Indonesia). Erlangga: 2006. Jakarta; 9th Ed. h.18-22,46-53.

3. Riordan-Eva P., Whitcher JP. Oftalmologi umum. Edisi ke-17. Jakarta:EGC; 2007.h.78-80, 86-8.

4. J. Burnside. Diagnosis fisik. Edisi ke- 17. Jakarta:EGC; 1995.h.119-21.

5. Ilyas S, dkk. Ilmu penyakit mata. Edisi Ke-2. Jakarta: Sagung Seto;2002.h.90-5.

6. Fakultas Kedokteran UI. Kapita selekta kedokteran jilid 1. Jakarta:Media Aesculapius;2001.h.49,70.

Referensi

Dokumen terkait

Apakah saat mandi anda menggosok dan membersihkan sela-sela jari kaki, tumit, dan area kaki.. Kebersihan yang

Manfaat praktis dari penelitian ini untuk memberikan gambaran makna pesan yang terdapat pada lirik lagu Jogja Hiphop Foundation kepada masyarakat mengenai konflik kehidupan

Manusia Indonesia sebagai warga negara dan masyarakat mempunyai kedudukan dan hak yang sama. Dalam menggunakan hak-haknya, selalu memperhatikan dan mempertimbangkan kepentingan

Setelah itu akan diterangkan tentang trik-trik sederhana untuk membuat banner teks berjalan (sering digunakan pada acara televisi, yaitu teks kecil yang berjalan di bagian

Individu diizinkan untuk mengurangi penghasilan kena pajak oleh tunjangan pribadi dan pengeluaran non-bisnis tertentu, termasuk pajak bunga hipotek rumah, negara bagian

Bentuk intervensi pemerintah Amerika Serikat adalah dalam hal: (a) memberikan tunjangan bagi orang-orang yang tidak mampu bersaing di pasar bebas karena sakit,

Dari angka kejadian gawat darurat akibat henti napas dan henti jantung yang telah diuraikan diatas dapat dilihat bahwa masih banyak masyarakat awam yang masih belum

Data sarana dan prasarana Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak terdiri dari laporan posisi barang milik negara di neraca posisi per tanggal 31 Desember 2014 tahun